Anda di halaman 1dari 11

KONSEP DASAR KEPERAWATAN

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Oleh
Kelompok V
Andi Irawan
Asti WindaWati
Ardianto
Nurafni oktaviana
NurulAfifah
Rina afriana
Kurnia safitri khaz
Titi mardianti safitri

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


STIKES PAYUNG NEGERI
PEKANBARU 2016/2017
KATAPENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada ALLAH SWT atas segala taufik dan
hidayah-Nya yang senantiasa tercurah sehingga penyusun dapat menyelesaikan
makalah tentang Implementasi sesuai dengan apa yang diharapkan. Penulis
berharap makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi dan menjadi
gambaran bagi pembaca mengenai ilmu pendidikan khususnya yang berkaitan
dengan keperawatan.

Dalam proses penyusunan makalah ini, penulis banyak menemui


hambatan dan juga kesulitan. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan
makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
kritik dan saran demi lebih sempurnanya makalah ini. Akhir kata, penulis hanya
berharap agar hasil makalah ini dapat berguna bagi semua pembaca.

Pekanbaru, Maret 2017

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................. i
DAFTAR ISI ................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
A. Latar belakang.................................................................................... 1
B. Rumusan masalah............................................................................... 2
C.Tujuan................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................. 3
A. Hubungan implementasi proses keperawatan.................................... 4
B. Tiga kategori keterampilan yang digunakan untuk melaksanakan
Interpensi keperawatan...................................................................... 4
C. Lima kegiatan tahap implementasi.................................................... 5
D. Pedoman untuk melaksanakan keperawatan intervensi..................... 7
BAB III PENUTUP...................................................................................... 9
A. Simpulan......................................................................................... 9
B. Saran ............................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 10
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ilmu Keperawatan didasarkan pada suatu teori yang sangat luas.
Proses keperawatan adalah metode dimana suatu konsep diterapkan dalam
praktik keperawatan. Hal ini bisa disebut sebagai suatu pendekatan
problem-solving yang memerlukan ilmu,  teknik,  dan ketrampilan
interpersonal dan ditujukan untuk memenuhi kebutuhan klien/ keluarga.
Proses keperawatan terdiri dari lima tahap yang sequensial dan
berhubungan. Antara lain yaitu sebagai berikut seperti :
pengkajian,  diagnosis,  perencanaan,  pelaksanaan,  dan evaluasi. Tahap
tersebut berintegrasi dalam mendefinisikan suatu tindakan perawatan.
Salah satunya adalah implementasi atau pelaksanaan.
Proses keperawatan menyediakan struktur bagian praktis dengan
penggunaan pengetahuan dan keterampilan yang dilakukan oleh perawat
untuk mengekspresikan kebutuhan perawatan (human caring).
Keperawatan digunakan secara terus-menerus ketika merencanakan dan
memberikan asuhan keperawatan dengan mempertimbangkan pasien
sebagai figur central dalam merencanakan asuhan dengan mengobservasi
respons pasien terhadap setiap tindakan sebagai penatalaksanaan dalam
suatu asuhan keperawatan. Pada saat implementasi perawat harus
melaksanakan hasil dari rencana keperawatan yang di lihat dari diagnosa
keperawatan. Di mana perawat  membantu klien dari masalah status
kesehatan yang dihadapi kestatus kesehatan yang lebih baik yang
menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan.
Sehingga,  dengan proses keperawatan,  rasa tanggung jawab dan
tanggung gugat bagi perawat itu dapat dimiliki dan dapat digunakan dalam
tindakan-tindakan yang merugikan atau menghindari tindakan yang legal.
Semua tatanan perawatan kesehatan secara hukum perlu mencatat
observasi keperawatan,  perawatan yang diberikan,  dan respons pasien.
B. Rumusan Masalah
Apa itu implementasi keperawatan?
C. Tujuan
1. TujuanUmum
Untuk mengetahui tentang Implementasi.
2. TujuanKhusus
a. Untuk mengetahui Hubungan implementasi proses keperawatan
b. Untuk mengetahui Tiga kategori keterampilan yang digunakan
untuk melaksanakan interpensi keperawatan
c. Untuk mengetahui Lima kegiatan tahap implementasi
d. Untuk mengetahui Pedoman untuk melaksanakan keperaatan
intervensi
BAB II

PEMBAHASAN

A. Hubungan Implementasi Dengan Fase Lainya dalam proses


keperawatan

Menurut Barbara (2010) Hubungan Implementasi dengan Fase Lain


Proses Keperawatan. Tiga fase pertama proses keperawatan-pengkajian,
diagnosis, dan perencanaan-menjadi dasar tindakan keperawatan yang
dilakukan selama tahap implementasi. Dengan demikian, fase implementasi
memberikan tindakan keperawatan aktual dan respons klien yang dikaji pada
fase akhir, fase evaluasi.denganmenggunakan data yang didapat selama
pengkajian,perawat dapat mengindividualisasikan asuhan yang diberikan
dalam fase implementasi, menyesuaikan implementasi dengan klien tertentu,
bukan menerapkan intervensi secara rutin untuk kategori klien (missal, semua
klien yang mengalami pneumonia).

Ketika menginplementasikan program keperawatan, perawat terus


mengkaji kembali klien pada kontak, dengan mengumpulkan data tentang
respons klien terhadap tindakan keperawatan dan tentang masalah baru yang
mungkin muncul.tindakan keperawatan pada rencana asuhan lien untuk
intervensi NIC penatalaksanaan jalan nafas mungkin berbunyi “Auskultasi
paru q4h”.ketika melaksanakan tindakan ini, perawat melakukan intervensi
(implementasi) dan melakukan pengkajian. Tidak setiap tindakan
keperawatan diarahkan oleh intervensi yang dilakukan setelah diagnosis
keperawatan. Beberapa tindakan keperawatan rutin tersebut merupakan
pengkajian. Misalnya, semua klien memerlukan hygiene, nutrisi, dan
eliminasi.
B. Tiga kategori keterampilan yang digunakan untuk melaksanakan
intervensi keperawatan

Menurut Barbara (2010) Ketrampilan Implementasi Agar berhasil


mengimplementasikan rencana asuhan, perawat memerlukan
1. ketrampilan kognitif,
2. interpersonal, dan
3. teknis.
Ketrampilan tersebut berbeda satu sama lain; namun, pada
praktiknya, perawat menggunakan ketrampilan tersebut dengan berbagai
kombinasi dan dengan penekanan yang berbeda-beda, yang bergantung
pada aktivitas. Misalnya, ketika memasang kateter urine, perawat
memerlukan pengetahuan kognitif tentang prinsip dan langkah-langkah
prosedur, ketrampilan interpersonal untuk menginformasikan dan
menenangkan klien, serta ketrampilan teknis menaruh pada klien dan
memanipilasi peralatan. Ketrampilan Kognitif. (ketrampilan intelektual)
mencakup penyelesaian masalah, pengambilan keputusan, berpikir kritis,
dan kreativitas. Ketrampilan ini sangat penting untuk asuhan keperawatan
yang aman dan cerdas. Ketrampilan Interpersonal. Adalah semua
tindakan, verbal dan non verbal, yang digunakan orang ketika berinteraksi
satu sama lain secara langsung. Keefektifan tindakan keperawatan sering
sekali sangat bergantung pada kemampuan perawat untuk berkomunikasi
dengan orang lain. Perawat menggunakan komunikasi terapeutik untuk
memahami dan dipahami klien. Perawat juga perlu bekerja secara efektif
dengan orang lain sebagai anggota tim perawatan kesehatan.
Keterampilan interpersonal diperlukan untuk semua aktivitas keperawatan
merawat, member kenyamanan, melakukan advokal, merujuk, member
konseling, dan mendukung adalah beberapa ketrampilan tersebut.
Ketrampilan social termasuk menyampaikan pengetahuan, sikap,
perasaan, minat, dan apresiasi nilai budaya dan gaya hidup klien.
Ketrampilan Teknis. Adalah ketrampilan “manual” seperti memanipulasi
peralatan, member injeksi dan pembalut, menggerakkan, mengangkat dan
mengubah posisi klien. Ketrampilan teknis memerlukan pengetahuan dan
sering kali kecakapan manual.

C. Lima kegiatan tahap implementasi

Menurut Haryanto (2008) Komponen implementasi dari proses keperawatan


terdiri atas lima tahap

1. Mengkaji ulang klien


Setiap kali perawat berinteraksi dengan klien, data tambahan dikumpulkan
untuk menggambarkan pemenuhan kebutuhan fisik, perkembangan,
intelektual, emosional, sosial dan spiritual. Ketika data baru di dapatkan,
perawat memodivikasi asuhan keperawatan.
2. Menelaah dan memodifikasi rencana dan asuhan keperawatan yang ada.
Sebelum memulai perawatan, perawat membandingkan data dan
menentukan validitas diagnosis keperawatan, serta menentukan apakah
rencana yang dibuat sesuai dengan situasi klien saat ini.
3. Mengidentifikasi jenis bantuan yang dibutuhkan.
Bantuan dapat berupa tenaga, pengetahuan, dan keterampilan
keperawatan. Sebelum mengimplementasikan asuhan, perawat
mengevaluasi terlebih dahulu kebutuhan bantuan dan jenis bantuan.
4. Mengimplementasikan intervensi keperawatan. Perawat memilih
intervensi keperawatan dengan tujuan asuhan keperawatan.
a. Membantu dalam melaksanakan aktivitas kehidupan sehari-hari.
b. Mengonsultasikan dan memberikan penyuluhan kepada klien dan
keluarga.
c. Memberikan asuhan keperawatan langsung.
d. Mengawasi dan mengevaluasi kerja anggota staf lainnya.
5. Mengomunikasikan intervensi keperawatan. Intervensi yang telah
dilakukan dikomunikasikan secara verbal kepada anggota tim dan
dituliskan pada format sesuai kebijakan rumah sakit. Penulisan hasil
intervensi menggunakan kaidah pendokumentasian yang benar
D. Pedoman untuk melaksanakan keperawatan intervensi

Menurut Haryanto (2008) Ada tiga prinsip pedoman implementasi asuhan


keperawatan yaitu:
1. Mempertahankan keamanan klien
Keamanan merupakan fokus uatama dalam melakukan tidakan.
Oleh karena , tindakan yang membahayakan tidak hanya diangggap
sebagai pelanggaran etik standart keprawatan profesional, tetapi juga
suatu tindakanpelanggaran hukum yang dapat dituntut
2. Memberikan asuhan yang efektif
Asuhan yang efektif adalah memberikan asuhan sesuai dengan
yang harus dilakukan.semakin baik pengetahuan dan pengalaman
seorang perawat, maka semakin efektif asuhan yang aka diberikan.
3. Memberikan asuhan seefesien mungkin
Asuhan yang efesien berarti perawat dalam memberikan asuhn
dapat menggunakan waktu sebaik mungkin sehingga dapat
menyelesaikan masalah klien
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang
dilakukan oleh perawat untuk membantu klien dari masalah status
kesehatan yang di hadapi kestatus kesehatan yang lebih baik, yang
menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan.
B. Saran
Dengan mempelajari implementasi diharapkan mahasiswa mampu
memahaminya dengan baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA

Barbara Kozier. 2010. Buku ajar fundamental keperawatan konsep, proses, dan
praktik, EGC: Jakarta.

Haryanto. 2008. Konsep dsar keperawatan Dengan Pemetaan Konsep. Pontianak:


salemba medika

Anda mungkin juga menyukai