Anda di halaman 1dari 42

LAPORAN

KEPERAWATAN KOMUNITAS DI RW.7 KECAMATAN

KOTO TANGAH KOTA PADANG

OLEH :

KELOMPOK 1

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

STIKES SYEDZA SAINTIKA PADANG


2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat

dan karunia-Nya, sehingga dapat menyelesaikan laporan keperawatan komunitas di

RW 07 Kecamatan Koto Tangah.

Kami menyadari laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik

dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi

kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, ucapkan terima kasih kepada semua pihak

yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.

Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amiin.

Padang, 22 Juni 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................i

DAFTAR ISI.................................................................................................................ii

BAB I.............................................................................................................................1

PENDAHULUAN.........................................................................................................1

A. Pendahuluan........................................................................................................1

B. Tujuan Penulisan................................................................................................4

BAB II...........................................................................................................................6

TINJAUAN PUSTAKA................................................................................................6

A. KONSEP KEPERAWATAN KOMUNITAS....................................................6

BAB III........................................................................................................................13

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS............................................................13

A. PENGKAJIAN.................................................................................................13

B. HASIL OLAHAN DATA................................................................................19

C. ANALISIS DATA KOMUNITAS...................................................................29

D. DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS.............................................34

E. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS.......................35

Rencana Kegiatan........................................................................................................36

(Plan Of Action)..........................................................................................................36
BAB I

PENDAHULUAN

A. Pendahuluan

Kesehatan merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan kualitas

sumber daya manusia, disamping juga merupakan karunia Tuhan yang perlu

disyukuri. Oleh karena itu kesehatan perlu dipelihara dan ditingkatkan serta

dilindungi dari ancaman yang merugikan. Derajat kesehatan dipengaruhi oleh

banyak faktor yaitu: lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan keturunan.

Faktor lingkungan termasuk keadaan pemukiman atau perumahan, tempat kerja,

sekolah, tempat umum, air, udara, tekhnologi, keadaan social, pendidikan dan

ekonomi, sedangkan perilaku tergambar dalam kebiasaan sehari-hari seperti pola

makan, kebersihan keluarga dan gaya hidup. Pelayanan kesehatan mencakup

sarana kesehatan, program kesehatan, dan tenaga kesehatan (Mubarak, 2019).

Salah satu pelayanan kesehatan yang memberikan konstribusi penting

dalam peningkatan derajat kesehatan adalah keperawatan yang berwenang

memberikan asuhan keperawatan pada komunitas. Komunitas dipandang sebagai

target pelayanan kesehatan sehingga diperlukan suatu kerja sama yang melibatkan

secara aktif masyarakat untuk mencapai peningkatan derajat kesehatan

masyarakat yang optimal. Asuhan keperawatan komunitas bertujuan untuk

1
meningkatkan dan memelihara kesehatan masyarakat serta peran serta masyarakat

dalam melakukan upaya preventif, promotif dan mempertahankan kesehatanya.

Praktik dilaksanakan secara komprehensif dan umum, tidak hanya terbatas pada

usia kelompok tertentu atau diagnosa tertentu. Tanggung jawab yang dominan

adalah terhadap komunitas secara keseluruhan dan pelayanan deberikan secara

langsung, berkelanjutan dan tidak episodik yang ditujukan kepada individu,

keluarga dan kelompok maupun masyarakat (Mahyuddin, 2018).

Keperawatan komunitas adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang

didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan yang ditujukan pada masyarakat

dengan pendekatan pada resiko tinggi melalui peningkatan kesehatan, pencegahan

penyakit serta tidak kuratif dan rehabillatif. Sedangkan pendekatan yang

digunakan adalah dengan pengkajian, analisis data dan diagnosis keperawatan,

perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Dalam perawatan kesehatan masyarakat

keterlibatan kader kesehatan, tokoh-tokoh masyarakat formal dan informal sangat

diperlukan dalam tahap pelayanan keperawatan secara terpadu dan menyeluruh

sehingga masyarakat benar-benar mampu dan mandiri dalam setiap upaya

pelayanan kesehatan dan keperawatan yang diberikan (Anderson & Mc Farlane,

2019).

Tujuan keperawatan komunitas adalah untuk pencegahan dan peningkatan

kesehatan masyarakat melalui upaya, pertama pelayanan keperawatan secara

langsung (direct care) terhadap individu, keluarga dan kelompok dalam konteks

2
komunitas, kedua perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat

(Health General community) dan mempertimbangkan bagaimana masalah atau

issue kesehatan masyarakat dapat mempengaruhi keluarga, individu dan

kelompok. Dan selanjutnya secara spesifik diharapkan : individu, keluarga,

kelompok dan masyarakat mempunyai kemampuan untuk mengidentifikasi

masalah kesehatan yang dialami, menetapkan masalah kesehatan dan

memprioritaskan masalah tersebut, merumuskan serta memecahkan,

menanggulangi masalah kesehatan yang dihadapi, mengevaluasi sejauh mana

pemecahan masalah yang mereka hadapi yang akhirnya dapat meningkatkan

kemampuan dalam memelihara kesehatan secara mandiri (Mubarak, 2019).

Praktek keperawatan komunitas yang dilaksanakan oleh mahasiswa Program

Pendidikan Sarjana Keperawatan STIKes Syedza Saintika Padang menggunakan

konsep Neuman. Pengkajian terdiri dari dua bagian utama yaitu inti komunitas

(core) dan delapan sub sistem yang melingkupinya, baik garis pertahanan maupun

resistensi, stressor maupun derajat reaksi. Core atau inti menggambarkan

masyarakat yang membentuk komunitas. Yang termasuk kedalam core adalah

demografi, nilai dan kepercayaan serta sejarah dari masyarakat. Sebagai anggota

masyarakat, penduduk setempat dipengaruhi oleh delapan subsistem komunitas,

dan sebaliknya. Delapan subsistem ini terdiri atas lingkungan, pendidikan,

keamanan dan transportasi, politik dan pemerintahan, pelayanan kesehatan dan

sosial, komunikasi, ekonomi dan rekreasi (McFarlane, 2019).

3
Hasil pengumpulan data melalui metode whienshield survey, observasi,

wawancara dengan kepala lingkungan dan masyarakat serta pengambilan data

sekunder melalui fasilitas pelayanan kesehatan seperti Puskesmas, puskesmas

pembantu, dan kegiatan Posyandu. Didapatkan masalah kesehatan terkait yaitu ;

bayi, balita dan toddler, anak usia sekolah, dewasa, lansia.

Berdasarkan masalah kesehatan yang ditemukan selanjutnya dilakukan

pengkajian dengan membuat beberapa pertanyaan dalam bentuk questioner yang

berhubungan dengan masalah kesehatan dan disebarkan kepada masyarakat RW

07 Kecamatan Koto Tangah, kemudian data yang telah terkumpul diolah untuk

menentukan masalah kesehatan yang ada dimasyarakat, dari masalah tersebut

disusun diagnosa, merencanakan intervensi keperawatan untuk menyelesaikan

masalah, melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan dan mengevaluasinya

bersama-sama perencanan, implementasi dan evaluasi keperawatan komunitas.

B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Mendeskripsikan pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas di Lingkungan

RW 07 Kecamatan Koto Tangah Tahun 2022. Melalui pendekatan Proses

keperawatan komunitas dengan menggunakan teori Community as partner.

2. Tujuan Khusus

Setelah praktek keperawatan komunitas, mahasiswa diharapkan mampu:

4
a. Mengkaji masalah kesehatan yang terdapat di masyarakat Lingkungan RW 07

Kecamatan Koto Tangah Tahun 2022.

b. Menyusun diagnosa keperawatan komunitas di Lingkungan RW 07

Kecamatan Koto Tangah Tahun 2022.

c. Menyusun perencanaan keperawatan komunitas di Lingkungan RW 07

Kecamatan Koto Tangah Tahun 2022.

d. Melakukan implementasi keperawatan komunitas di Lingkungan RW 07

Kecamatan Koto Tangah Tahun 2022.

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. KONSEP KEPERAWATAN KOMUNITAS

1. Definisi Keperawatan Komunitas

Keperawatan komunitas merupakan suatu sintesis dari praktik

keperawatan dan praktik kesehatan masyarakat yang diterapkan untuk

meningkatkan serta memelihara kesehatan penduduk. Sasaran dari keperawatan

kesehatan komunitas adalah individu yaitu balita gizi buruk, ibu hamil resiko

tinggi, usia lanjut, penderita penyakit menular. Sasaran keluarga yaitu keluarga

yang termasuk rentan terhadap masalah kesehatan dan prioritas. Sasaran

kelompok khusus, komunitas baik yang sehat maupun sakit yang mempunyai

masalah kesehatan atau perawatan (Ariani, Nuraeni, & Supriyono, 2018).

Keperawatan Komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional yang

ditujukan kepada masyarakat dengan pendekatan pada kelompok resiko tinggi,

dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan

penyakit dan peningkatan kesehatan dengan menjamin keterjangkauan

pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra

6
dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan keperawatan.

Pelayanan Keperawatan Komunitas adalah seluruh masyarakat termasuk

individu, keluarga dan kelompok yang beresiko tinggi seperti keluarga

penduduk didaerah kumuh, daerah terisolasi dan daerah yang tidak terjangkau

termasuk kelompok bayi, balita, lansia dan ibu hamil (Veronica, Nuraeni, &

Supriyono, 2019).

2. Tujuan Keperawatan Komunitas

a. Tujuan Umum

Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat sehingga

tercapai derajat kesehatan yang optimal agar dapat menjalankan fungsi

kehidupan sesuai dengan kapasitas yang mereka miliki.

Tujuan proses keperawatan dalam komunitas adalah untuk pencegahan

dan peningkatan kesehatan masyarakat melalui upayaupaya sebagai berikut :

1) Pelayanan keperawatan secara langsung (direct care) terhadap individu,

keluarga dan kelompok dalam konteks komunitas.

2) Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat (health general

community) dengan mempertimbangkan permasalahan atau isu kesehatan

masyarakat yang dapat memengaruhi keluarga, individu, dan kelompok.

b. Tujuan Khusus Selanjutnya, secara spesifik diharapkan individu, keluarga,

kelompok, dan masyarakat mempunyai kemampuan untuk :

7
1) Mengidentifikasi masalah kesehatan yang dialami

2) Menetapkan masalah kesehatan dan memprioritaskan masalah tersebut

3) Merumuskan berbagai alternatif pemecahan masalah kesehatan atau

keperawatan

4) Menanggulangi masalah kesehatan atau keperawatan yang mereka hadapi

5) Mengevaluasi sejauh mana pemecahan masalah yang mereka hadapi, yang

akhirnya dapat meningkatkan kemampuan dalam memelihara kesehatan

secara mandiri (self care).

6) Penilaian hasil kegiatan dalam memecahkan masalah kesehatan atau

keperawatan.

7) Mendorong dan menigkatkan partisipasi masyarakat dalam pelayanan

kesehatan atau keperawatan.

8) Meningkatkan kemampuan dalam memelihara kesehatan secara mandiri.

9) Menanamkan perilaku sehat melalui upaya pendidikan kesehatan.

3. Sasaran Keperawatan Komunitas

Sasaran yang dituju untuk keerawatan komunitas dibagi menjadi beberapa,

diantaranya :

a. Individu

Individu adalah bagian dati anggota keluarga. Apabila individu

tersebut mempunyai masalah kesehatan/keperawatan karena

ketidakmampuan merawat diri sendiri oleh suatu hal dan sebab, maka akan

8
dapat mempengaruhi anggota keluarga lainnya baik secara fisik, mental

maupun sosial.

b. Keluarga

Keluarga merupakan sekelompok individu yang berhubungan erat

secara terus menerus dan terjadi interaksi satu sama lain baik secara

perorangan maupun secara bersama-sama, di dalam lingkungannya sendiri

atau masyarakat secara keseluruhan (Ariani, Nuraeni, & Supriyono, 2019).

c. Kelompok Khusus

Kelompok hkusus adalah kumpulan individu yang mempunyai

kesamaan jenis kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisasi

yang sangat rawan terhadap masalah kesehatan. Termasuk diantaranya

adalah:

a) Kelompok khusus dengan kebutuhan khusus sebagai akibat

perkembangan dan pertumbuhannya, seperti;

a) Ibu hamil

b) Bayi baru lahir

c) Balita

d) Anak usia sekolah

e) Usia lanjut

9
b) Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan dan

bimbingan serta asuhan keperawatan, diantaranya adalah:

a) Penderita penyakit menular, seperti TBC, lepra, AIDS, penyakit

kelamin lainnya.

b) Penderita dengan penynakit tak menular, seperti: penyakit diabetes

mellitus, jantung koroner, cacat fisik, gangguan mental dan lain

sebagainya.

c) Kelompok yang mempunyai resiko terserang penyakit, diantaranya:

1) Wanita tuna susila

2) Kelompok penyalahgunaan obat dan narkoba

3) Kelompok-kelompok pekerja tertentu, dan lain-lain.

4) Lembaga sosial, perawatan dan rehabilitasi, diantaranya adalah:

(a) Panti wredha

(b) Panti asuhan

(c) Pusat-pusat rehabilitasi (cacat fisik, mental dan sosial)

(d) Penitipan balita

4. Pelayanan Keperawatan Kesehatan Komunitas

Menurut Depkes (2018) Pelayanan keperawatan kesehatan komunitas dapat

diberikan secara langsung pada semua tatanan pelayanan kesehatan , yaitu:

a. Di dalam unit pelayanan kesehatan (Rumah Sakit, Puskesmas, dll) yang

mempunyai pelayanan rawat jalan dan rawat nginap

10
b. Di rumah Perawat “home care” memberikan pelayanan secara langsung

pada keluarga di rumah yang menderita penyakit akut maupun kronis. Peran

home care dapat meningkatkan fungsi keluarga dalam merawat anggota

keluarga yang mempunyai resiko tinggi masalah kesehatan.

c. Di sekolah Perawat sekolah dapat melakukan perawatan sesaat (day care)

diberbagai institusi pendidikan (TK, SD, SMP, SMA, dan Perguruan tinggi,

guru dan karyawan). Perawat sekolah melaksanakan program screening

kesehatan, mempertahankan kesehatan, dan pendidikan kesehatan

d. Di tempat kerja/industri Perawat dapat melakukan kegiatan perawatan

langsung dengan kasus kesakitan/kecelakaan minimal di tempat

kerja/kantor, home industri/ industri, pabrik dll. Melakukan pendidikan

kesehatan untuk keamanan dan keselamatan kerja, nutrisi seimbang,

penurunan stress, olah raga dan penanganan perokok serta pengawasan

makanan.

e. Di barak-barak penampungan Perawat memberikan tindakan perawatan

langsung terhadap kasus akut, penyakit kronis, dan kecacatan fisik ganda,

dan mental.

f. Dalam kegiatan Puskesmas keliling Pelayanan keperawatan dalam

puskesmas keliling diberikan kepada individu, kelompok masyarakat di

pedesan, kelompok terlantar. Pelayanan keperawatan yang dilakukan adalah

11
pengobatan sederhana, screening kesehatan, perawatan kasus penyakit akut

dan kronis, pengelolaan dan rujukan kasus penyakit.

g. Di Panti atau kelompok khusus lain, seperti panti asuhan anak, panti wreda,

dan panti sosial lainya serta rumah tahanan (rutan) atau lembaga

pemasyarakatan (Lapas).

5. Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Komunitas

a. Pelayanan pada kelompok kelompok resiko tinggi

b. Pelayanan perawatan pada kelompok wanita, anak-anak, lansia mendapat

perlakukan kekerasan

c. Pelayanan keperawatan di pusat pelayanan kesehatan jiwa

d. Pelayanan keperawatan dipusat pelayanan penyalahgunaan obat

e. Pelayanan keperawatan ditempat penampungan kelompok lansia,

gelandangan pemulung/pengemis, kelompok penderita HIV (ODHA/Orang

Dengan Hiv-Aids), dan WTS .

Fokus utama kegiatan pelayanan keperawatan kesehatan komunitas

adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan keperawatan,

membimbing dan mendidik individu, keluarga, kelompok, masyarakat

untuk menanamkan pengertian, kebiasaan dan perilaku hidup sehat

sehingga mampu memelihara dan meningkatkan derajat kesehatannya.

12
BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

A. PENGKAJIAN

1. Winshield Survey

Lokasi pengamatan : RT 1-8, RW 07 Kecamatan Koto Tangah Kota Padang

Kelompok : 1 (Satu)

a) Tipe perkampungan / pedesaan


(1) Perumahan yang ada di RT 1-8 sudah permanen
(2) Warga disana 60% berprofesi sebagai PNS, sedangkan 40% lainnya berprofesi sebagai
buruh lepas dan pedagang.
(3) 30% warga memiliki usaha di rumah.
b) Lingkungan tempat tinggal
(1) Tidak ada jarak antara rumah 1 dengan yang lainnya.
(2) Bangunan rumah rumah sudah permanen.
(3) Tidak terdapat apartemen di RW 07.
c) Umur area perumahan
(1) Tidak terdapat bangunan baru di Rw 07.
(2) Bangunan di RW 07 sudah lama tetapi terpelihara dengan baik.
(4) Tidak ada bangunan rusak yang terbengkalai.
d) Karakteristik social-kultural
(1) Penduduk di RT 07 terdiri dari balita sampai lansia.
(2) Mayoritas penduduk berusia paruh baya.
(3) Di RT 07 mayoritas warga berasal dari suku minang.
(4) Semua warga terlihat sibuk bekerja.
(5) Tidak terlihat adanya tanda kurang punya harapan.

13
e) Lingkungan
1) Tampak umum
(a) Halaman dan pekarangan terlihat kurang bersih, jalanan di RT 07 banyak berlubang
sehingga terdapat genangan air.
(b) Terdapat kandang ternak dan beberapa tanaman hias di depan rumah warga.
(c) Tidak terdapat patung atau tanda-tanda seni lain di rumah warga.
2) Bahaya lingkungan
(a) Teramati adanya polusi udara akibat banyaknya kendaraan yang melintas di RW tersebut.
(b) terlihat adanya sampah yang menumpuk.
(c) terdapat area bermain seperti lapangan serbaguna.
(d) Tidak ada penerangan di kanan-kiri jalan.
(e) Tidak terlihat adanya alat pemadam kebakaran.
(f) Lalu lintas ramai karena merupan jalan utama RW 07
3) Stressor lingkungan
(a) Terlihat adanya keramaian di sore hari oleh anak-anak bermain
(b) Tidak ada tanda-tanda yang menyebabkan banyak angka criminal.
(c) Tidak terlihat adanya penyalahgunaan NAPZA.
(d) Tidak terlihat adanya tanda-tanda kemiskinan. Warga terlihat memiliki ekonomi
menengah ke atas.
4) Sumber-sumber ( yang ada dan tidak ada )
(a) Tidak ada pasar di wilayah RW 07
(b) Terdapat transportasi umum seperti angkot kota.
(c) Tidak terdapat tempat rekreasi.
(d) terdapat tempat ibadah.
(e) Terdapat pelayanan keamanan berupa pos kamling di gerbang utama RW 07, dan pos
ronda di setiap RT
(f) Tidak terdapat apotek.
(g) Pernah terjadi kebakaran di RT 07
(h) Tidak terdapat kantor pos.

14
(i) Tidak terdapat ATM.
(j) Adanya mobil pengambil sampah.
(k) Tidak terlihat adanya mading.
f) Pelayanan kesehatan
1) Fasilitas kesehatan
(a) Tidak terdapat rumah sakit ataupun klinik. Terdapat praktek dokter di RW 07.
(b) Sumber pelayanan kesehatan
(1) Tidak terdapat puskesmas di RW 07.
(2) Tidak terdapat nursing center di RW 07.
(3) Terdapat praktik dokter swasta dan praktik bidan.

2. Pengkajian Inti Komunitas


a) Riwayat
1) Riwayat wilayah RW 07
2) pernah terjadi pemekaran wilayah.
3) Usia penduduk yang paling tua di wilayah tersebut 90 tahun.
A. Demografi
 Di RW ini 60% penduduknya berjenis kelamin perempuan dan 40% berjenis kelamin
laki-laki
 Tingkat pendidikan rata-rata penduduk di RW 07 adalah SLTA.
 Pekerjaan warga RW 60% adalah PNS. Sedangkan sisanya menjadi buruh lepas, pekerja
swasta dan pedagang.
 Tingkat penghasilannya bervariasi mulai dari 1,5-3 juta perbulan
 Status ekonomi menengah ke atas.

B. Statistik Vital
 Masalah kesehatan yang terjadi di RW 07 adalah demam berdarah, diabetes melitus,
hipertensi dan stroke.

15
 Selain kasus penyakit demam berdarah dan sebagainya yang telah disebutkan di atas
terjadi juga seperti batuk pilek yang mayoritas di derita oleh balita karena perubahan
cuaca.
 Dalam 2 tahun terakhir di RT 06 terjadi kasus demam berdarah namun sejauh ini tidak
sampai menyebabkan kematian.
C. Nilai dan Kepercayaan
 Mayoritas warga berasal dari suku minang dan beragama Islam. Ada beberapa orang
pendatang yang berasal dari suku dan agama lain seperti Katolik dan Protestan.
 Terdapat masjid di RT tersebut.
 Masyarakat jika sakit selain berobat ke rumah sakit juga berobat ke dokter praktek
ataupun klinik kesehatan, terkadang mereka juga membeli obat cina di toko obat.

4) Pengkajian Sub Sistem


a. Lingkungan Fisik
 Inspeksi
(6) Di RW 07 tidak terdapat peta rawan masalah
(7) Jarak RW 07 ke Pasar kurang lebih 2 km.
(8) Terdapat lapangan tempat anak-anak bermain di sore hari
(9) Data winshield survey terlampir
 Tanda Vital
(10) Kondisi iklim tropis dan saat ini musim hujan
(11) Kondisi lingkungan kurang bersih. Lokasi berdekatan dengan rawa dan terdapat
banyak genangan air .
 System Review
(12) Di RT 07 tidak ada kegiatan kerja bakti rutin pada warganya namun kerjabakti
akan diadakan saat lingkungan terlihat kotor atau ada keluhan dari masyarakat.
(13) Ada kegiatan pengajian rutin dan PKK yang di adakan setiap hari saptu.
b. Pelayanan Kesehatan dan Sosial

16
 Pelayanan yang di akses oleh warga RW 07 adalah praktik bidan, puskesmas dan praktik
dokter.
 Jika sakit rata-rata penduduk RW 07 datang langsung ke dokter praktik dan puskesmas.
 Harga untuk memperoleh pelayanan kesehatan relative murah atau terjangkau untuk
warga.
 Waktu pelayanan praktik dokter pagi : pukul 05.30 sampai 07.30 dan sore : 17.00 sampai
20.00. Tetapi waktu pelayan menjadi fleksibel jika pasien banyak atau ada kasus darurat
yang membutuhkan pertolongan segera.
 Pemberi layanan kesehatan adalah praktik dokter dan bidan
 Pengguna layanan kesehatan yang paling banyak adalah balita dan lansia
 Aksesibilitas dan penerima fasilitas kesehatan adekuat
 Askes ke puskesmas kurang lebih 2 km dari RW 07.
 Kegiatan posyandu diadakan setiap satu bulan sekali oleh swadaya masyarakat.

c. Ekonomi
 Pekerjaan penduduk 60% PNS, sisanya peternak, buruh, pedagang dan pekerja swasta.
Pendapatan keluarga rata-rata Rp 3.000.000.
 Pengeluaran penduduk relative, masing-masing keluarga mempunyai pengeluaran yang
berbeda-beda
 Masyarakat di RW 07 mampu menyediakan makanan yang bergizi baik dari segi
pengetahuan dan maupun keuangan.
 Ada sebagian masyarakat yang mempunyai tabungan kesehatan berupa asuransi
kesehatan, dan BPJS
 Pendapatan masyarakat RW 07 lebih besar dari pada pengeluaran.
d. Keamanan
 Lingkungan aman
 Terdapat pelayanan polisi lalu lintas di lampu merah atau di pinggir jalan raya
 Tidak pernah terjadi kebakaran

17
 Air di RW 07 berasal dari PDAM dan air tanah dan kondisi air jernih.
 Transportasi yang digunakan oleh warga adalah sepeda, sepeda motor, mobil, dan
angkutan umum.
 Kondisi jalan raya bagus, namun jalan masuk ke RT 6 agak rusak
e. Politik dan pemerintahan
 Kegiatan yang telah dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan status kesehatan
masyarakat adalah dengan penyuluhan kesehatan
 Penyuluhan dilakukan oleh petugas kesehatan dari puskesmas tetapi penyuluhan
dilakukan hanya jika terjadi kasus.dimana puskesmas kurang tanggap terhadap masalah
kesehatan yang terjadi.
 Penyuluhan yang diberikan menyesuaikan dengan kasus
 Setelah dilakukan penyuluhan tidak terjadi perubahan apapun terhadap masyarakat dan
pola hidup masyarakatnya.
f. Komunikasi
 Alat komunikasi yang dimiliki keluarga seperti televisi, koran, telepon dan ponsel.
 Tidak ada alat komunikasi umum yang tersedia di RW 07.
 Media komunikasi di masyarakat dengan arisan, PKK dan pengajian.
 Tidak ada konsultasi oleh tenaga medis dengan masyarakat RW 07
g. Pendidikan
 Ada 2% warga yang buta huruf. Warga yang buta huruf kebanyakan lansia.
 Mayoritas berpendidikan sampai SLTA.
 Tidak terdapat fasilitas pendidikan di RW 07.
 Tidak terdapat perpustakaan ataupun mading disana.
h. Rekreasi
 Warga RW 07 memiliki kebiasaan untuk makan bersama di luar. Hal ini terbukti dengan
banyaknya warung makan yang laris di daerah ini.
 Tidak terdapat tempat hiburan apapun di RW 07 sehingga warga harus pergi jauh untuk
mendapatkan hiburan.

18
B. HASIL OLAHAN DATA

1. Jumlah KK Keseluruhan : 134 Kepala Keluarga


2. Jumlah Penduduk : 360 Jiwa
3. Jumlah Pokja
a. Pokja PUS : 75 Jiwa
b. Pokja KIA : 26 Jiwa
c. Pokja Balita : 42 Jiwa
d. Pokja Anak Sekolah : 58 Jiwa
e. Pokja Remaja : 66 Jiwa
f. Pokja Lansia : 93 Jiwa
4. Hasil Olahan Data Kuisioner
a. BAYI/BALITA (42 Jiwa)

Imunisasi
POSITIF NEGATIF

19%

81%

LENGKAP : 34 Orang
Tidak Lengkap : 8 Orang

19
Posyandu
Ya Tidak

29%

71%

Ke Posyandu : 32 Orang
Tidak Posyandu : 12 Orang

penyakit
Diare DBD Thypoid ISPA Lainnya Tidak Sakit

10%

10%

5%

12%
64%

Diare : 4 Orang
DBD : 4 Orang
Lainnya : 5 Orang
Tidak Sakit : 27 Orang

20
b. NIFAS (23 Jiwa)

perawatan Payudara
Ya Tidak

33%

67%

Ya : 15 Orang
Tidak : 8 Orang

Pemeriksaan nifas
Ya Tidak

100%

Ya : 0 orang
Tidak : 23 Orang

21
c. IBU HAMIL (3 Jiwa)

vitamin fE
Ya Tidak

33%

67%

Ya : 1 Orang
Tidak : 2 Orang

sUNTIK TT
Ya Tidak

33%

67%

Ya : 1 orang
Tidak : 2 Orang

22
d. PUS ( 75 Jiwa)

AKSEPTOR KB
Ya Tidak

47%
53%

Ya : 40 Orang
Tidak : 35 Orang

JENIS KB
IUD Suntik Pil Susuk Kondom Tubektomi Vasektomi

15%

40%

20%

3%
23%

Kondom : 16 Orang
Pil : 9 Orang
Suntik : 8 Orang

23
alasan tidak kb
Dilarang Suami Agama Tidak Tahu Lainnya

16%

56%
28%

Lainnya : 18 Orang
Agama : 9 Orang
Dilarang Suami : 5 Orang

e. Anak Sekolah (58 Jiwa)

makanan disekolah
Ya Tidak

38%

62%

Membawa bekal : 36 Jiwa


Jajan Sembarangan : 22 Orang

24
Penyakit
Diare DBD Thypoid ISPA Lainnya Tidak Sakit

33%

47%

3%

7%

10%

Diare : 18 Orang
Ispa : 4 Orang
Lainnya : 6 Orang
Tidak Sakit : 27 Orang
f. REMAJA (66 Jiwa )

merokok
Ya Tidak

17%

83%

Merokok : 11 Orang
Tidak : 55 orang

25
siklus menstruasi
Teratur Tidak Teratur

12%

88%

Teratur : 30 Orang
Tidak teratur : 4 Orang

penyakit
Diare Gastritis Thypoid
Penyakit Kulit/Kelamin Lainnya Tidak Sakit

14%

5%

12%

70%

Diare : 9 Orang
Gastritis : 3 Orang
Lainnya : 8 Orang
Tidak Sakit : 46 Orang

26
g. LANSIA ( 93 Jiwa)

penyakit
Asma TBC Hipertensi Kencing Manis Rheumatik
Katarak Osteoporosis Penyakit Kulit Jantung Penyakit Hati

9% 3%
3%
3%
3%

9%

69%

Hipertensi : 40 Orang
Jantung : 5 Orang
Lainnya : 6 Orang
Tidak Sakit : 29 Orang

Posyandu lansia
Ya Tidak

41%

59%

Ya : 55 Orang
Tidak : 38 Orang

27
h. KESLING

septic tank
< 10 M > 10 M

38%

62%

< 10 M : 83
>10 M : 51

pembuangan sampah
Laut Ditimbun Dibakar Sembarangan Lainnya

3%

17%

1%

79%

Dibakar : 23
Lainnya : 106

28
Air Limbah
Resapan Got

10%

90%

Resapan : 14
Got : 120

saluran pembuangan
Lancar Tersumbat

36%

64%

Lancar : 86
Tersumbat : 48

C. ANALISIS DATA KOMUNITAS

Analisa data Diagnosa

29
Anak Sekolah Peningkatan derajat kesehatan
(Diare)
Do :

- anak tampak suka jajan sembarangan ( suka jajan


makanan yg di jual keliling serta makanan ringan)

Ds :

- anak mengatakan malas mencuci tangan

- anak nengatakan suka jajan di sekolah karena lebih enak


dan menarik

- ibu mengatakan tidak sempat menyiapkan bekal untuk


anak karena sibuk

Data angket :

62% anak jajan sembarangan

14% anak mengalami diare dalam 2 bulan ke belakang

Lansia Ketidakefektifan pemeliharaan


kesehatan ( hipertensi)
Do :

- terlihat lansia memiliki jenis penyakit hipertensi ,


reumatik dan jantung

Ds :

- Lansia mengatakan malas memeriksakan kesehatannya


ke puskesmas
- Lansia mengatakan tidak tahu tentang penyakit yang di
deritanya

Data angket:
69% lansia mengalami penyakit hipertensi
41% lansia tidak mengikuti posyandu lansia
ibu menyusui: Peningkatan derajat kesehatan

30
( perawatan payudara )
Do :

- Ibu tampak bingung saat di tanya cara merawat


payudara yang benar

Ds :

- Ibu mengatakan tidak pernah melakukan pemeriksaan


selama mas nifas/ menyusui karena ibu beranggapan
tanpa pemeriksaanpun anaknya tettap bisa mennyusui

Data angket :
33% ibu menyusui tidak tau cara merawat payudra

100% ibu menyusui tidak pernah melakukan pemeriksaan


selama masa nifas

Pokja remaja : Peningkatan derajat kesehatan


( perilaku merokok)
Do :

- Remaja tampak merokok di sembarang tempat


- Remaja tampak sering batuk

Ds :

- Remaja mengatakan remaja sudah kecanduan merokok


- Remaja mengatakan tidak tahu tentang bahaya rokok

Data angket :
17 % remaja merokok
12% remaja pernah mengalalami ispa dalam 2 bulan
terakhir
IBU HAMIL Peningkatan derajat
kesehatan( kehamilan beresiko)
Do :

- Ibu tampak bingung setelah di tanya tentang fungsi vit

31
FE

Ds :

- Ibu mengatakan tidak mau konsumsi FE karena ibu


beranggapan Fe adalah obat membahayakan janin

data angket :

- 67% ibu hamil tidak mengkonsumsi vitamin FE


- 67% ibu tidak mendapatkan suntik TT

Balita
Peningkatan derajat kesehatan
Do: (imunisasi)

- Balita tampak tidak mengikuti posyandu sebanyak 12


orang
- Balita tidak imunisasi lengkap sebanyak 8 orang

Ds :

- Ibu mengatakan tidak memiliki waktu untuk membawa


anak ke posyandu.

Data angket:

- 19% imunisasi balita tidak lengkap


- 29% balita tidak mengikuti posyandu

Pus Peningkatan derajat kesehatan


( KB)

32
Ds :

- PUS mengatakan tidak menggunakan KB karena


dilarang boleh suami
- PUS mengatakan tidak terlalu mengetahui tentang
manfaat KB

Do :
- PUS tampak bingung saat ditanya tentang manfaat KB

Data Angket :
47% PUS tidak menggunakan KB
28% pus tidak KB karena masalah agama

Kesling Ketidakefektifan pemeliharaan


lingkungan (limbah rumah
Do :
tangga)

- Tempat penampungan air limbah warga terbuka


- Terlihat ada jentik- jentik nyamuk dalam penampungan
air
- Tempat pembuangan limbah warga dalam keadaan
terbuka
- Tampak kondisi saluran pembungan tersumbat /
tergenang

Ds:

- Warga mengatakan tidak ada jendela di setiap kamar

33
rumah
- Warga mengatakan air limbah sudah lama tersumbat
dan belum kunjung di perbaiki

Data angket:

62% jarak sumber air dengan septitank < 10 m

71% tempat penampungan air terbuka

3% tempat penampungan air ada jentik nyamuk

90% pembuangan air limbah warga ke got terbuka

36% kondisi saluran pembuangan tersumbat / tergenang

D. DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS

1. Peningkatan derajat kesehatan (Diare)


2. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan ( hipertensi)
3. Peningkatan derajat kesehatan ( perawatan payudara )
4. Peningkatan derajat kesehatan ( perilaku merokok)
5. Peningkatan derajat kesehatan( kehamilan beresiko)
6. Peningkatan derajat kesehatan ( KB)
7. Peningkatan derajat kesehatan (imunisasi)
8. Ketidakefektifan pemeliharaan lingkungan (limbah rumah tangga)

34
35
E. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS

No. Diagnosa Keperawatan Komunitas A B C D E F G H I J K Total Prioritas

1. Peningkatan derajat kesehatan (Diare) 4 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 27 4


2. Ketidakefektifan pemeliharaan
3 2 3 3 4 2 4 3 5 4 4 37 1
kesehatan( hipertensi)
3 Peningkatan derajat kesehatan ( perawatan
2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 26 5
payudara )
4 Resiko ketidakefektif perilaku kesehatan ( perilaku 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 24 6
merokok)
5 Defisit pengetahuan ( kehamilan beresiko) 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 1 23 7
6 Defisit pengetahuan (KB) 1 2 1 2 2 1 1 1 1 2 2 16 8
7 Resiko ketidakefektifan perilaku kesehatan 2 3 3 3 4 2 4 2 2 3 2 30 3
( imunisasi)
8 Ketidakefektifan pemeliraharaan 3 3 4 2 4 2 3 2 2 3 3 31 2
kesehatan( limbah rumah tangga)

Keterangan :
A : ResikoTerjadi F : Sesuai dengan program Pemerintah I. Dana
B : Resiko Keparahan G. Tempat J. Fasilitas Kesehatan
C : Potensial untuk Pendkes H. Waktu K. Sumber daya

36
D : Minat Masyarakat E : Kemungkinan diatasi

Rencana Kegiatan
(Plan Of Action)

Masalah / Diagnosa Jenis Tujuan Sasaran Waktu Tempat Dana Penanggung pokjakes
kegiatan Kegiatan jawab
Ketidakefektifan Senam lansia Untuk Warga 30 Halaman / Dari Widiati lansia
pemeliraharaan meningkatkan komplek menit lapangan balai warga mawaddah
kesehatan(Hipertensi kebugaran Rahaka pertemuan setempat
) lansia Rw 07
kecamatan
koto
tangah
Ketidakefektifan Gotong Untuk Warga 360 Komplek Dari Nadia kurnia kesling
pemeliraharaan royong membersihkan komplek menit Rahaka warga
kesehatan( limbah lingkungan Rahaka setempat
rumah tangga) komplek Rw 07
rahaka dan kecamatan
memperbaiki koto
saluran limbah tangah
yg tersumbat

37
38

Anda mungkin juga menyukai