Anda di halaman 1dari 129

KEPERAWATAN KOMUNITAS

KELURAHAN MENGGER KECAMATAN BANDUNG KIDUL


KOTA BANDUNG

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Stase Keperawatan Komunitas

DISUSUN OLEH :
Kelompok 4
Ai Saroh
Irawati Gandara
Junaedi P. Nugroho
Kartika Amalia
Nia Suniati
Ratu Dewiana Fadila
Sartika Rini Tri Utami
Sendy Kalfi
Wini Widia Maulanie

PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANGKATAN VII


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ’AISYIYAH BANDUNG
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Alloh SWT berkat rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan yang berjudul
“Keperawatan Komunitas Kelurahan Mengger Kecamatan Bandung Kidul Kota
Bandung” ini disusun untuk memenuhi standar penilaian pada mata kuliah Stase
Keperawatan Komunitas.
Dalam menyelesaikan makalah ini, tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang
kelompok jumpai, namun syukur alhamdulillah berkat rahmat dan hidayah-Nya serta
kesungguhan yang disertai bantuan dan dukungan dari berbagai pihak baik langsung
maupun tidak langsung. Kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih dan
penghargaan sedalam-dalamnya kepada.:
1. Yayat Hidayat, S.Kep., Ners., M.Kep. selaku koordinator Keperawatan Komunitas
yang telah memberikan bimbingan dan dorongan semangat kepada kelompok
2. Nandang Jamiat, S.Kp.,M.Kep.,Sp.Kep.Kom selaku dosen Keperawatan Komunitas
yang selalu memberi arahan dan masukan.
3. Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih belum sempurna, baik dari
isi maupun sistematika penulisannya, maka dari itu penulis berterima kasih apabila ada
kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan laporan ini. Akhir kata, semoga
laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.

Bandung, Maret 2021

Kelompok 4
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 adalah keadaan
sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan
setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.Kesehatanyang
optimal bagi setiap individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat merupakan tujuan
dari keperawatan, khususnya keperawatan komunitas (Ferry Efendi dan Makhfudli,
2009).
Komunitas berarti sekelompok individu yang tinggal pada wilayah tertentu,
memilikinilai-nilai keyakinan dan minat yang relative sama, serta berinteraki satu
sama lain untuk mencapai tujuan. (Mubarak & Chayatin, 2009).
Keperawatan komunitas merupakan suatu sintesis dari praktik keperawatan
dan praktik kesehatan masyarakat yang diterapkan untuk meningkatkan serta
memelihara kesehatan penduduk. Sasaran dari keperawatan kesehatan komunitas
adalah individu yaitu balita gizi buruk, ibu hamil resiko tinggi, usia lanjut, penderita
penyakit menular. Sasaran keluarga yaitu keluarga yang termasuk rentan terhadap
masalah kesehatan dan prioritas. Sasaran kelompok khusus, komunitas baik yang
sehat maupun sakit yang mempunyai masalah kesehatan atau perawatan (Ratih Dwi
Ariani, 2015).
Harnilawati (2013) menjelaskan bahwa keperawatan komunitas mencakup
perawatan kesehatan keluarga (nurse health family) juga kesehatan dan kesejahteraan
masyarakat luas, membantu masyarakat mengindentifikasi masalah kesehatan
tersebut sesuai dengan kemampuan yang ada pada mereka sebelum mereka meminta
bantuan kepada orang lain.
Berbagai definisi dari keperawatan kesehatan komunitas telah dikeluarkan
oleh organisasi-organisasi profesional. Berdasarkan pernyataan dari American
Nurses Association (2004) yang mendefinisikan keperawatan kesehatan komunitas
sebagai tindakan untuk meningkatkan dan mempertahankan kesehatan
dari populasi dengan mengintegrasikan ketrampilan dan pengetahuan yang sesuai
dengan keperawatan dan kesehatan masyarakat. Praktik yang dilakukan komprehensif
dan umum serta tidak terbatas pada kelompok tertentu, berkelanjutan dan tidak
terbatas pada perawatan yang bersifat episodik. (Effendi & Makhfudli, 2010).
Keperawatan Komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional yang
ditujukan kepada masyarakat dengan pendekatan pada kelompok resiko tinggi dalam
upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit
dan peningkatan kesehatan dengan menjamin keterjangkauan pelayanan
kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan keperawatan. Pelayanan
Keperawatan Komunitas adalah seluruh masyarakat termasuk individu, keluarga
dan kelompok yang beresiko tinggi seperti keluarga penduduk didaerah kumuh,
daerah terisolasi dan daerah yang tidak terjangkau termasuk kelompok bayi, balita,
lansia dan ibu hamil (Veronica, Nuraeni, & Supriyono, 2017).
Ferry Efendi dan Makhfudli (2009 ) Keperawatan komunitas ditujukan untuk
mempertahankan dan meningkatkan kesehatan serta memberikan bantuan
melalui intervensi keperawatan sebagai dasar keahliannya dalam membantu
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dalam mengatasi berbagai masalah
keperawatan yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari.
Keperawatan kesehatan komunitas memegang peranan penting dalam memberikan
pelayanan keperawatan di masyarkat. Banyak hal yang dapat dilakukan guna ikut
aktif meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Melalui keperawatan kesehatan
komunitas perawat dapat memberikan pelayanan kesehatan primer, sekunder, dan
tersier kepada masyarakat. Namun pada sisi lain keperawatan kesehatan komunitas
tidak terlepas dari berbagai macam kendala dan isu penting terutama yang terkait
dengan kebijakan pemerintah, regulasi dan permasalahan lainnya (Swarjana, 2016).
Praktik profesi keperawatan keluarga dan komunitas merupakan tahapan program
yang menghantarkan mahasiswa ketika adaptasi profesi untuk menerima pendelegasian
kewenangan secara bertahap dalam melakukan asuhan keperawatan untuk pencegahan
primer, sekunder dan tersier kepada individu, keluarga, kelompok, dan komunitas
dengan masalah kesehatan yang bersifat aktual, resiko dan potensial, menjalankan
fungsi advokasi, membuat keputusan legal dan etik serta menggunakan hasil penelitian
terkini terkait dengan keperawatan keluarga dan komunitas.
Pelaksanaan praktik profesi keperawatan keluarga dan komunitas berfokus kepada
kebijakan dan program pemerintah tentang kesehatan masyarakat, pemberdayaan
keluarga dan masyarakat melalui kerja sama dengan lintas program dan sektoral.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka mahasiswa/i program profesi Ners
Universitas Aisyiyah Bandung melaksanakan asuhan keperawatan keluarga dan
komunitas di wilayang kerja UPT Puskesmas Megger dengan waktu pelaksanaan
tanggal 05 April 2021 sampai dengan 30 April 2021.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti mata ajar ini, mahasiswa diharapkan:
a. Mampu memberikan asuhan keperawatan keluarga dan komunitas pada klien
yang mengalami berbagai masalah kesehatan. Serta mampu menerapkan asuhan
keperawatan dengan mengaplikasikan ilmu keperawatan serta berbagai ilmu
terapan lain yang terkait dengan berbagai pendekatan serta tindakan kolaboratif
dan bekerja sama dengan lintas program maupun lintas sektor.
b. Mampu melakukan asuhan keperawatan komunitas untuk pencegahan
dan peningkatan kesehatan masyarakat melalui upaya pelayanan
keperawatan secara langsung (Direct Care) atau perhatian langsung
terhadap seluruh kesehatan masyarakat (Health General Community) di
Kelurahan Mengger Kota Bandung.
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi masalah kesehatan yang di alami Mengidentifikasi atau
pendataan langsung masalah kesehatan yang di alami di Kelurahan Mengger
Kota Bandung
b. Menetapkan masalah kesehatan dan memprioritaskan masalah sesuai dengan
data pengkajian di Kelurahan Mengger Kota Bandung.
c. Menyusun rencana tindakan serta memecahkan masalah yang
berhubungan dengan masalah kesehatan bersama masyarakat di Kelurahan
Mengger Kota Bandung.
d. Melaksanakan tindakan yang telah direncanakan sesuai dengan masalah
kesehatan di Kelurahan Mengger Kota Bandung .
e. Mengevaluasi sejauh mana pemecahan masalah terhadap
pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan di Kelurahan Mengger Kota
Bandung
C. Tempat Praktik
Kegiatan praktik profesi keperawatan keluarga dan komunitas dilaksanakan di
Kelurahan Mengger yang merupakan wilayah kerja UPT Puskesmas Mengger Kota
Bandung.

D. Waktu Kegiatan Praktik


Kegiatan praktik profesi keperawatan keluarga dan komunitas dilaksanakan mulai
tanggal 05 April 2021 sampai dengan 30 April 2021.
BAB II
HASIL PENGKAJIAN DAN RUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN

A. Hasil Pengkajian
Pengkajian yang dilakukan di Kelurahan Mengger didapat dari data sekunder
yang ada di UPT Puskesmas Mengger. Data sekunder tersebut merupakan pencapaian
kinerja program Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) bulan Januari s/d Desember
2020 yang menggambarkan kinerja puskesmas yang berfokus pada pencegahan dan
promosi kesesehatan masyarakat. UKM juga mendorong partisipasi masyarakat untuk
terlibat dalam peningkatan kesehatan masyarakat. Untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat, UPT Puskesmas Mengger memiliki UKM esensial dan UKM
Pengembangan.
1. UKM esensial
UKM esensial merupakan upaya kesehatan masyarakat yang telah ditentukan
program dan cakupannya di seluruh puskesmas di Indonesia. Upaya-upaya ini
ditujukan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat pada 5 aspek mendasar dari
kesehatan yang saling berkaitan satu dengan yang lain, yaitu kesehatan ibu, anak
dan KB; gizi; pencegahan dan pengendalian penyakit; kesehatan lingkungan; dan
promosi kesehatan. Bagian dari upaya bersama antara UKP dan UKM bagi
masyarakat yang membutuhkan perawatan di rumah, UPT Puskesmas Mengger
menyediakan fasilitas perawatan kesehatan masyarakat.
a. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana
Kesehatan Ibu
1) Cakupan Ibu Hamil K4
Kunjungan K4 adalah kontak ibu hamil yang keempat atau lebih dengan
petugas kesehatan untuk mendapatkan pemerisaan kehamilan dan pelayanan
kesehatan pada trimester III, usia kehamilan >32 minggu, meliputi
anamnese, pemeriksaan kehamilan dan pelayanan kesehatan, pemeriksaan
psikologis, pemeriksaan laboratorium bila ada indikasi/diperlukan, diagnosis
akhir (kehamilan normal, terdapat penyakit, terjadi komplikasi, atau
tergolong kehamilan risiko tinggi), sikap dan rencana tindakan (persiapan
persalinan dan rujukan).
Cakupan K4 di bawah 60% (dibandingkan jumlah sasaran ibu hamil
dalam kurun waktu satu tahun) menunjukkan kualitas pelayanan antenatal
yang belum memadai. Rendahnya K4 menunjukkan rendahnya
kesempatan untuk menjaring dan menangani risiko tinggi obstetri.
Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selaman masa
kehamilan dengan distribusi kontak sebagai berikut:
 Minimal 1 kali pada trimester I (K1), usia kehamilan 1-12minggu.
 Minimal 1 kali pada trimester II (K2), usia kehamilan 13-24 minggu.
 Minimal 2 kali pada trimester III, (K3-K4), usia kehamilan > 24 minggu.

Tabel Pencapaian Cakupan Ibu Hamil K4

Bulan Target Cakupan Kesenjangan


Jan s/d Des 2020 100% 90,4% -9,6%

2) Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan


Kematian ibu masih banyak diakibatkan faktor risiko tidak langsung berupa
keterlambatan (Tidak Terlambat), yaitu terlambat mengambil keputusan dan
mengenali tanda bahaya, terlambat dirujuk, dan terlambat mendapat
penanganan medis. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan adalah
pelayanan persalinan yang aman yang dilakukan oleh tenaga kesehatan yang
kompeten.
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di UPT Puskesmas
Mengger mencapai 87,2 % artinya sebanyak 12,8% ibu hamil ditolong
persalinan bukan oleh tenaga kesehatan.
Tabel Pencapaian Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
Bulan Target Cakupan Kesenjangan
Jan s/d Des 2020 100% 87,2% -12,8%

3) Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani


Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani adalah komplikasi kebidanan
di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu yang mendapat penanganan
definitif sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan terlatih pada tingkat
pelayanan dasar dan rujukan (Polindes, Puskesmas, Puskesmas pembantu,
Rumah Bersalin, RSIA/ RSB dan RSU).
Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani di UPT Puskesmas Mengger
mencapai 87,8 % artinya sebanyak 12,2 % ibu hamil yang ditemukan
berisiko mengalami komplikasi tidak ditangani di fasilitas kesehatan yang
direkomendasikan.
Tabel Pencapaian Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
Bulan Target Cakupan Kesenjangan
Jan s/d Des 2020 100% 87,8% -12,2%

4) Cakupan Pelayanan Nifas Lengkap


Pelayanan ibu nifas merupakan pelayanan kesehatan sesuai standar pada ibu
minimal dilakukan 3 kali untuk mendeteksi adanya masalah kesehatan pada
ibu nifas dengan distribusi waktu:
 Kunjungan nifas pertama (6 jam sampai 3 hari setelah persalinan)
 Kunjungan nifas kedua pada minggu kedua setelah persalinan
 Kunjungan nifas ketiga dilakukan minggu keenam setelah persalinan.
(Kemenkes RI, 2009)
Tabel Pencapaian Pelayanan Nifas Lengkap
Bulan Target Cakupan Kesenjangan
Jan s/d Des 2020 100% 87,8% -12,2%

Kesehatan Anak
1) Cakupan Kunjungan Neonatus Lengkap
Kunjungan neonatus adalah pelayanan sesuai standar yang diberikantenaga
kesehatan yang kompeten kepada neonatus, sedikitnya 3 (tiga) kali selama
periode 0-28 hari setelah lahir, baik di fasilitas kesehatan maupun
kunjungan rumah yaitu: Kunjungan Neonatal ke-1 (KN1) dilakukan pada
kurun waktu 6-48 jam setelah lahir, Kunjungan Neonatal ke-2 (KN2)
dilakukan pada kurun waktu hari 3-7 setelah lahir, Kunjungan Neonatal ke-3
(KN3) dilakukan pada kurun waktu hari 8-28 setelah lahir, baik di fasilitas
kesehatan maupun kunjungan rumah.Tujuan dari kunjungan neonatus,yaitu
melakukan pemeriksaan ulang pada bayi baru lahir, meninjau penyuluhan
dan pedoman antisipasi bersama orang tua, mengidentifikasi gejala
penyakit, serta mendidik dan mendukung orang tua. Tujuan kunjungan
neonatal adalah untuk meningkatkan akses neonatus terhadap pelayanan
kesehatan dasar, mengetahui sedini mungkin bila terdapat kelainan pada
bayi atau mengalami masalah. (Yulifah, 2013)
Kunjungan neonatus di UPT Puskesmas Mengger mencapai 94,2% artinya
sebanyak 5,8% neonatus tidak melakukan kunjungan neonatus lengkap.
Tabel Pencapaian Kunjungan Neonatus
Bulan Target Cakupan Kesenjangan
Jan s/d Des 2020 100% 94,2% -5,8%

2) Cakupan Neonatus dengan komplikasi yang ditangani


Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani secara definitive oleh
tenaga kesehatan pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan di suatu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu.
Cakupan neontaus dengan komplikasi yang ditangani di UPT Puskesmas
mengger sebanyak 92,3% artinya sebanyak 7,7% neonatus yang mengalami
komplikasi tidak ditangani oleh tenaga kesehatan.
Tabel Pencapaian Neonatus dengan Komplikasi yang Ditangani
Bulan Target Cakupan Kesenjangan
Jan s/d Des 2020 100% 92,3% -7,7%

3) Cakupan Kunjungan Bayi (29 hari- 11 bulan)


Cakupan kunjungan bayi adalah adalah cakupan bayi yang mendapatkan
pelayanan paripurna minimal 4 kali yaitu 1 kali pada umur 29 hari –2 bulan,
1 kali pada umur 3 –5 bulan, dan satu kali pada umur 6 –8 bulan dan 1 kali
pada umur 9 –11 bulan sesuai standar di suatu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu.Dengan indikator ini dapat diketahui efektifitas, continuum
of care dan kualitas pelayanan kesehatan bayi.
Cakupan kunjungan bayi di UPT Puskesmas Mengger mencapai 79,8%
artinya sebanyak 20,2% bayi tidak mendapatkan pelayanan paripurna. Hal
ini dikarenakan tidak adanya kegiatan Posyandu selama pandemic Covid 19
ini dan para bayi tidak melakukan pemeriksaan kesehatan secara mandiri ke
Puskesmas.
Tabel Pencapaian Kunjungan Bayi
Bulan Target Cakupan Kesenjangan
Jan s/d Des 2020 100% 79,8% -20,2%

4) Cakupan Pelayanan Anak Balita (12-59 tahun)


Cakupan pelayanan anak balita adalah cakupan anak balita (12 –59 bulan)
yang memperoleh pelayanan sesuai standar, meliputi pemantauan
pertumbuhan minimal 8x setahun, pemantauan perkembangan minimal 2x
setahun, pemberian vitamin A 2 x setahun.
Cakupan tersebut di UPT Puskesmas Mengger mencapai 75,5% artinya
sebanyak 24,5% balita tidak mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
standar. Hal ini dikarenakan tidak dilakukannya kegiatan Posyandu selama
pandemic Covid 19 ini dan para balita tidak melakukan pemeriksaan
kesehatan secara mandiri ke Puskesmas
Tabel Pencapaian Kunjungan Balita
Bulan Target Cakupan Kesenjangan
Jan s/d Des 2020 100% 75,5% -24,5%

Keluarga Berencana
1) Cakupan Peserta KB Aktif
Cakupan peserta KB aktif adalah cakupan dari peserta KB yang baru dan
lama yang masih aktif menggunakan alat dan obat kontrasepsi (alokon)
dibandingkan dengan jumlah pasangan usia subur di suatu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu.Indikator ini menunjukkan jumlah peserta KB baru dan
lama yang masih aktif memakai alokon terus-menerus hingga saat ini untuk
menunda, menjarangkan kehamilan atau mengakhiri kesuburan.
Cakupan tersebut di UPT Puskesmas Mengger mencapai 74,1 % dengan
target 70% sehingga dapat disimpulkan bahwa cakupan telah melebihi target.
Tabel Pencapaian Kunjungan Balita
Bulan Target Cakupan Kesenjangan
Jan s/d Des 2020 70% 74,1% +4,1%

Menurut pemegang program KIA, tidak tercapainya cakupan kunjungan bayi


dan balita karena tidak dilaksanakannya posyandu, banyak bayi dan balita tidak
memenuhi indikator cakupan pelayanan kesehatan bayi dan balita. Belum
tercapainya target semua program KIA karena belum adanya pelaporan rutin
dari kader.

b. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat


1) Ibu Hamil yang Mendapat TTD 90 hari
Upaya pemerintah Indonesia untuk menanggulangi masalah anemia pada ibu
hamil dengan menberikantablet tambah darah (TTD) minimal 90 tablet
selama kehamilan.
Cakupan tersebut di UPT Puskesmas Mengger mencapai 100% dan sudah
melebihi target yaitu 98%.
Tabel Pencapaian Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
Bulan Target Cakupan Kesenjangan
Jan s/d Des 2020 98% 100% +2%

2) Bayi yang Mendapat IMD


Inisiasi Menyusui Dini (IMD) adalah memberikan ASi setelah bayi
dilahirkan dalam waktu 30 menit-1 jam pasca bayi dilahirkan. Tujuan IMD
adalah:
 Kontak kulit dengan kulit membuat ibu dan bayi lebih tenang
 Saat IMD, bayi akan menelan bakteri baik dari kulit ibu yang akan
membentuk koloni di kulit dan usus bayi sebagai perlindungan diri
 Kontak kulit dengan kulit antara ibu dan bayi akan meningkatkan ikatan
kasih saying ibu dan bayi
 Mengurangi perdarahan setelah melahirkan
 Mengurangi terjadinya anemia
Cakupan tersebut di UPT Puskesmas Mengger telah melebihi target 50%
yaitu 86,7%.
Tabel Pencapaian Cakupan Bayi Mendapat IMD
Bulan Target Cakupan Kesenjangan
Jan s/d Des 2020 50% 86,7% +36,7%

3) Bayi 0-6 bulan mendapatkan ASI Ekslusif


Cakupan bayi 0-6 bulan yang mendapatkan ASI Ekslusif telah melebihi
target 50% yaitu 75%.
Tabel Pencapaian Cakupan Bayi 0-6 bulan mendapat ASI Ekslusif
Bulan Target Cakupan Kesenjangan
Jan s/d Des 2020 50% 75% +25%

4) Cakupan D/S, N/D dan K/S


Indikator D/S adalah jumlah balita yang datang ke Posyandu dan dilakukan
penimbangan dibandingkan dengan seluruh balita yang ada di wilayah kerja
masing-masing.
Indikator N/D adalah jumlah balita yang ditimbang dan naik berat badannya
dibandingkan dengan seluruh balita yang datang ke Posyandu
Indikator K/S adalah jumlah balita yang terdaftar dan memiliki KMS
dibandingkan dengan seluruh balita yang ada di wilayah kerja masing-
masing.
Cakupan D/S dan N/S sebesar 0% karena tidak ada kegiatan Posyandu
selama pandemik Covid 19, sedangkan K/S telah melebih target 80% yaitu
100%.
Tabel Pencapaian Cakupan D/S, N/S dan K/S
Bulan Target Cakupan Kesenjangan
Des 2020 (D/S) 80% 0% -80%
Des 2020 (N/D) 76% 0% -76%
Des 2020 (K/S 80% 100% +20%
5) Kasus Balita yang Bermasalah Gizi
Indikator Sasaran Target Capaian
Sangat kurang & 425 10% 37 (8,7%)
kurang
Risiko lebih 425 40 (9,4%)
Sangat pendek & 425 20% 85 (20%)
pendek
Gizi buruk & kurang 425 5% 39 (9,2%)
Gizi lebih dan obesitas 425 27 (6,4%)

Menurut pemegang program Gizi, kasus stunting dan underweight tinggi karena:
• Kasus stunting meningkat, ditambah pandemi Covid-19 menyebabkan
sulitnya dilakukannya pemantauan pada sasaran
• Data yang diperoleh belum divalidasi
• Pengukuran hanya mengandalkan BPB dan kader

c. Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit


PTM (Penyakit Tidak Menular)
1) Skrining Faktor Risiko PTM
Skrining FR PTM di Posbindu adalah upaya kesehatan berbasi masyarakat
(UKBM) yang dilaksanakan di pos pembinaan terpadu (Posbindu). Sasaran
meliputi 15 s/d 59 tahun. Kegiatan meliputi:
 Pengukuran tekanan darah
 Pengukuran gula darah
 Pengukuran indeks massa tubuh
 Wawancara perilaku berisiko
 Edukasi perilaku gaya hidup sehat
Tabel Pencapaian Skrining FR PTM
Bulan Sasaran Capaian Cakupan
Jan s/d Des 2020 7415 824 11,11 %
2) Hipertensi
Jumlah kasus hipertensi yang terdiagnosis baru di UPT Puskesmas Mengger.
Tabel Pencapaian Hipertensi
Bulan Sasaran Capaian Cakupan
Jan s/d Des 2020 3065 1451 47,34 %

3) Diabetes mellitus
Jumlah kasus diabetes mellitus terdiagnosis baru di UPT Puskesmas
Mengger.
Tabel Pencapaian Diabetes Mellitus
Bulan Sasaran Capaian Cakupan
Jan s/d Des 2020 192 256 133 %

4) ODGJ
Jumlah kasus ODGJ terdiagnosis baru di UPT Puskesmas Mengger
Tabel Pencapaian ODGJ
Bulan Sasaran Capaian Cakupan
Jan s/d Des 2020 16 8 50 %

Menurut pemegang program PTM, belum tercapainya target FR-PTM dengan


sasaran 15-59 tahun dan belum tercapainya cakupan pelayanan hipertensi adalah
sebagai berikut:
• Masyarakat masih belum paham tentang tujuan dilaksanakannya skrining PTM
• Terkendala Covid-19 sehingga tidak terlaksananya kegiatan skrining PTM luar
gedung melalui Posbindu PTM
• Kunjungan pasien ke puskesmas menurun selama Pandemi
Belum tercapainya cakupan pelayanan ODGJ adalah terkendala pendataan dan
pelaporan ODGJ di masyarakat.
Penyakit Menular
1) HIV dan TBC
Kegiatan pemeriksaan HIV dan TBC tidak mencapai target.
Tabel Pencapaian HIV
Bulan Target Cakupan Kesenjangan
Jan s/d Des 2020 228 135 -59,3%

Tabel Pencapaian TBC


Bulan Target Cakupan Kesenjangan
Jan s/d Des 2020 37 6 -83,8%

Menurut pemegang program HIV dan TBC, belum tercapainya target TBC
karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk memeriksakan diri ke unit
pelayanan jika terdapat gejala TBC, sedangkan belum tercapainya target HIV
karena pengetahuan masyarakat mengenai HIV yang masih rendah, membuat
masyarakat kurang peduli dengan pentingnya pemeriksaan HIV, ibu yang baru
hamil yang telah didata kader belum melakukan kunjungan ke puskemas
sehingga belum melakukan pemeriksaan HIV.

2) Cakupan Imunisasi Hepatitis B


Tabel Cakupan Imunisasi Hepatitis B
Bulan Target Cakupan Kesenjangan
Jan s/d Des 2020 95% 93,6% -1,4%

3) Cakupan Imunisasi BCG


Tabel Cakupan Imunisasi BCG
Bulan Target Cakupan Kesenjangan
Jan s/d Des 2020 95% 58,4% -36,6%
4) Cakupan Imunisasi DPTHB I
Tabel Cakupan Imunisasi DPTHB I
Bulan Target Cakupan Kesenjangan
Jan s/d Des 2020 95% 54,9% -40,1%

5) Cakupan Imunisasi DPTHB III


Tabel Cakupan Imunisasi DPTHB III
Bulan Target Cakupan Kesenjangan
Jan s/d Des 2020 95% 46,8% -48,2%

6) Cakupan Imunisasi Polio I


Tabel Cakupan Imunisasi Polio I
Bulan Target Cakupan Kesenjangan
Jan s/d Des 2020 95% 46,8% -48,2%

7) Cakupan Imunisasi Polio IV


Tabel Cakupan Imunisasi Polio IV
Bulan Target Cakupan Kesenjangan
Jan s/d Des 2020 95% 48% -47%

8) Cakupan Imunisasi MR
Tabel Cakupan Imunisasi MR
Bulan Target Cakupan Kesenjangan
Jan s/d Des 2020 95% 65,3% -29,7%

9) Cakupan Imunisasi Bumil TT1


Tabel Cakupan Imunisasi TT1
Bulan Target Cakupan Kesenjangan
Jan s/d Des 2020 95% 26,2% -68,8%
10) Cakupan Imunisasi Bumil TT2
Tabel Cakupan Imunisasi TT1
Bulan Target Cakupan Kesenjangan
Jan s/d Des 2020 95% 29,3% -65,7%

Menurut pemegang program P2P Imunisasi, pelayanan imunisasi belum


mencapai target karena:
• Belum terlaksananya Sweeping Imunisasi
• Belum terlaksananya pendataan
• Terkendala Covid-19
• Belum adanya cross check data oleh petugas imunisasi dengan kader
• Masih adanya rasa khawatir orang tua membawa anaknya ke fasilitas
kesehatan di masa pandemic

d. Upaya Penyehatan Lingkungan


1) Jamban Sehat
Cakupan penduduk yang dapat mengakses jamban sehat di UPT Puskesmas
Mengger adalah 68,69 %.
Tabel Cakupan Jamban Sehat
Bulan Target Cakupan Kesenjangan
Jan s/d Des 2020 100% 68,69% -31,31%

2) Air Bersih
Cakupan penduduk yang mendapat akses air bersih di UPT Puskesmas
Mengger yaitu 76,32%.
Tabel Cakupan Air Bersih
Bulan Target Cakupan Kesenjangan
Jan s/d Des 2020 100% 76,32% -23,8%

3) Desa STBM
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STMB) adalah pendekatan untuk
merubah perilaku hygiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat
dengan metode pemicuan. Desa STBM sudah mencapai 100% di wilayah
kerja UPT Puskesmas Mengger.

Tabel Cakupan Desa STBM


Bulan Target Cakupan Kesenjangan
Jan s/d Des 2020 100% 100% -

4) IKL TFU dan TPM


TFU adalah tempat fasilitas umum yang telah memenuhi syarat kesehatan
lingkungan. TPM adalah tempat pengelolaan makanan yang telah memenuhi
syarat kesehatan lingkungan. Cakupan tersebut di UPT Puskesmas Mengger
adalah sebagai berikut.
Tabel Cakupan TFU dan TPM
Bulan Target Cakupan Kesenjangan
Jan s/d Des 2020 100% 34,21% -65,79%

Menurut pemegang program Kesling (Kesehatan Lingkungan), IKL TFU masih


belum mencapai sasaran karena pembuangan limbah masih tidak melalui septic
tank, IKL TPM belum mencapai target karena belum memiliki sertifikat Laik
Hygiene Sanitasi Jasa Boga

e. Upaya Promosi Kesehatan


1) Penyuluhan PHBS belum dilakukan selama tahun 2020 karena terhambat
Covid 19
2) Status PHBS di Kelurahan Mengger
Dari diagram di atas dapat terlihat bahwa status PHBS rumah tangga dan
aktivitas merokok di dalam rumah masih tinggi.

f. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat


1) Cakupan Kunjungan Perkesmas
Tabel Cakupan Kunjungan Perkesmas
Bulan Sasaran Target Cakupan Kumulatif
Jan s/d Des 2020 224 179 113

2) Cakupan Kemandirian Pasien


Tabel Cakupan Kemandirian Pasien
Bulan Sasaran Target Cakupan Kumulatif
Jan s/d Des 2020 224 179 113

Menurut pemegang program perkesmas, cakupan kumulatif hamper mencapai


target s.d Bulan Desember 2020, hal ini dikarenakan kunjungan rumah masih
belum rutin dilakukan karena masih berisiko tinggi untuk melakukan kunjungan.

2. UKM Pengembangan
a. Cakupan Lansia
Cakupan lansia yang memeriksakan kesehatannya sesuai standar di UPT
Puskesmas Mengger
Tabel Cakupan Pelayanan Lansia
Bulan Target Capaian Persentasi
Jan s/d Des 2020 576 224 39%

Menurut pemegang program lansia, cakupan pemeriksaan lansia sesuai


standar masih kurang dari 50%.
b. Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja
Pengisian Aplikasi AKU CERDAS belum 100% diisi oleh para siswa di
wilayah kerja UPT Puskesmas Mengger dengan alasan
 SDN 266 Mengger: Para orangtua merasa kesulitan mengisi google form
karena kurang mengerti cara pengisian google form dan tidak semua orang
tua memiliki gadget dan akses internet yang mudah.
 SDK St. Aloysius: masih 0 respon
 SDK Tiara Bunda: masih 0 respon
 SMPK St. Aloysius: menolak untuk mengisi
 SMAK At. Aloysius: sibuk, meminta di follow up bulan Januari
Kunjungan remaja ke Puskesmas masih sedikit yaitu sekitar 1,2% dari jumlah
seluruh kunjungan ke Puskesmas, remaja yang melakukan skrining FR PTM
sebanyak 0,7% dari seluruh cakupan FR PTM, ibu hamil usia <20 tahun
sebanyak 10% dari seluruh ibu hamil yang terdata oleh Puskesmas serta
konsumsi tablet tambah darah oleh remaja putri masih belum terealisasikan.
Permasalahan tersebut dikarenakan remaja belum mengetahui adanya
Program Kesehatan Peduli Remaja di Puskesmas dan belum terbentuk
Posyandu Remaja.
3. 10 Penyakit Terbanyak di UPT Puskesmas Mengger Tahun 2020
NO JENIS PENYAKIT JUMLAH KETERANGAN

1 Hipertensi 1251
2 Nasofaringitis Akut 1150
3 Dispepsia 977
4 ISPA tida Spesifik 462
5 Myalgia 430
6 Atritis 415
7 Batuk 385
8 Demam tidak spesifik 266
9 Diare dan Gastroduodenitis 215
10 Dermatitis tidak spesifik 195

B. Analisa Data

NO DATA MASALAH
SUBJEKTIF OBJEKTIF
1 a. Penanggungjawab KIA a. Pencapaian Cakupan Ibu Manajemen
mengatakan rendahnya Hamil K4 periode Jan s/d kesehatan tidak
K4 menunjukkan Des 2020 90,4%, terdapat efektif
 Rendahnya kesenjangan - 9,6%
kesempatan untuk
menjaring dan
menangani risiko
tinggi obstetri
 Kualitas pelayanan
antenatal yang
belum memadai.
b. Penanggungjawab KIA b. Cakupan pertolongan
mengatakan masih ada persalinan oleh tenaga
ibu hamil yang ditolong kesehatan di UPT
persalinan bukan oleh Puskesmas Mengger
tenaga kesehatan. periode Jan s/d Des 2020
mencapai 87,2 % terdapat
kesenjangan - 12,8%
c. Penanggungjawab KIA c. Cakupan komplikasi
mengatakan masih ada kebidanan yang ditangani
ibu hamil yang di UPT Puskesmas
ditemukan berisiko Mengger periode Jan s/d
mengalami komplikasi Des 2020 mencapai
tidak ditangani di mencapai 87,8 % terdapat
fasilitas kesehatan yang kesenjangan - 12,2 %
direkomendasikan.
d. Penanggungjawab KIA d. Cakupan Pelayanan Nifas
mengatakan masih ada Lengkap di UPT
ibu nifas yang tidak Puskesmas Mengger
melakukan kujungan periode Jan s/d Des 2020
nifas mencapai mencapai 87,8
% terdapat kesenjangan
12,2 %
e. Penanggungjawab KIA e. Kunjungan neonatus di
mengatakan masih UPT Puskesmas Mengger
terdapat neonatus tidak periode Jan s/d Des 2020
melakukan kunjungan mencapai 94,2% terdapat
neonatus lengkap kesenjangan 5,8%

f. Penanggungjawab KIA f. Cakupan neonatus dengan


mengatakan masih komplikasi yang ditangani
terdapat Neonatus yang di UPT Puskesmas
mengalami komplikasi mengger periode Jan s/d
tidak ditangani oleh Des 2020 sebanyak 92,3%
tenaga Kesehatan % terdapat kesenjangan
7,7%
g. Penanggungjawab KIA g. Cakupan kunjungan bayi
mengatakan 20,2% bayi di UPT Puskesmas
tidak mendapatkan Mengger periode Jan s/d
pelayanan paripurna. Des 2020 mencapai
Hal ini dikarenakan 79,8%, terdapat 20,2%
tidak adanya kegiatan bayi tidak mendapatkan
Posyandu selama pelayanan paripurna
pandemic Covid 19 ini (mendapatkan vit A 2x/
dan para bayi tidak tahun, timbang BB 8x/
melakukan pemeriksaan tahun, SDIDTK)
kesehatan secara mandiri
ke Puskesmas

h. Penanggungjawab KIA h. Cakupan pelayanan anak


mengatakan 24,5% balita adalah cakupan anak
balita tidak balita (12 –59 bulan) yang
mendapatkan pelayanan memperoleh pelayanan
kesehatan sesuai standar. sesuai standar UPT
Hal ini dikarenakan Puskesmas Mengger
tidak dilakukannya periode Jan s/d Des 2020
kegiatan Posyandu mencapai 75,5%, terdapat
selama pandemic Covid 24,5% balita tidak
19 ini dan para balita mendapatkan pelayanan
tidak melakukan kesehatan sesuai standar.
pemeriksaan kesehatan
secara mandiri ke
Puskesmas

i. Selama pandemic covid i. Cakupan D/S dan N/S


19 kader dan sebesar 0% karena tidak
penanggungjawab ada kegiatan Posyandu
program Gizi
mengatakan tidak ada
kegiatan Posyandu

j. Menurut pemegang j. Upaya Pencegahan dan


program PTM, belum Pengendalian Penyakit
tercapainya target FR-  Pencapaian Skrining
PTM dengan sasaran 15- FR PTM periode Jan
59 tahun dan belum s/d Des 2020 hanya
tercapainya cakupan 11,11 %
pelayanan hipertensi  Upaya Pencegahan
adalah sebagai berikut: dan Pengendalian
 Masyarakat masih Penyakit hipertensi
belum paham hanya 47,34 %
tentang tujuan
dilaksanakannya
skrining PTM
 Terkendala Covid-
19 sehingga tidak
terlaksananya
kegiatan skrining
PTM luar gedung
melalui Posbindu
PTM
 Kunjungan pasien ke
puskesmas menurun
selama Pandemi

k. Menurut pemegang k. Cakupan ODGJ 50 %


program PTM Belum
tercapainya cakupan
pelayanan ODGJ adalah
terkendala pendataan
dan pelaporan ODGJ di
masyarakat.
l. Menurut pemegang l. Upaya Pencegahan dan
program HIV dan TBC, Pengendalian Penyakit
belum tercapainya target  Kegiatan pemeriksaan
TBC karena kurangnya HIV tidak mencapai
kesadaran masyarakat target terdapat
untuk memeriksakan diri kesenjangan -59,3%
ke unit pelayanan jika  Kegiatan pemeriksaan
terdapat gejala TBC, TBC tidak mencapai
sedangkan belum target terdapat
tercapainya target HIV kesenjangan -83,8%
karena pengetahuan
masyarakat mengenai
HIV yang masih rendah,
membuat masyarakat
kurang peduli dengan
pentingnya pemeriksaan
HIV, ibu yang baru
hamil yang telah didata
kader belum melakukan
kunjungan ke puskemas
sehingga belum
melakukan pemeriksaan
HIV
m. Menurut pemegang m. Cakupan Imunisasi
program P2P Imunisasi,  Cakupan Imunisasi
pelayanan imunisasi Hepatitis B 93,6%
belum mencapai target kesenjangan -1,4%
karena:  Cakupan Imunisasi
 Belum terlaksananya BCG 58,4%
Sweeping Imunisasi kesenjangan -36,6%
 Belum  Cakupan Imunisasi
terlaksananya DPTHB I 54,9%
pendataan kesenjangan -40,1%
 Terkendala Covid-  Cakupan Imunisasi
19 DPTHB III 46,8%
 Belum adanya cross kesenjangan -48,2%
check data oleh  Cakupan Imunisasi
petugas imunisasi Polio I 46,8%
dengan kader kesenjangan -48,2%
 Masih adanya rasa  Cakupan Imunisasi
khawatir orang tua Polio IV 48%
membawa anaknya kesenjangan -47%
ke fasilitas kesehatan  Cakupan Imunisasi
di masa pandemic MR 65,3%
kesenjangan -29,7%
 Cakupan Imunisasi
Bumil TT1 26,2%
kesenjangan -68,8%
 Cakupan Imunisasi
Bumil TT2 29,3%
kesenjangan -65,7%
n. Menurut pemegang n. Cakupan pemeriksaan
program lansia, lansia mencapai 39%
cakupan pemeriksaan
lansia sesuai standar
masih <50%
o. Menurut pemegang o. Pengisian aplikasi G-Form
program AUSREM, AKU CERDAS belum
para orangtua merasa minim respon (3 sekolah 0
kesulitan mengisi G- respon, 2 sekolah 20%
Form AKU CERDAS respon)
(sebagai media p. Kunjungan remaja:
pengganti penjaringan  1,2 % dari seluruh
Kesehatan dan kunjungan ke UPT
pemerisaak berkala) Puskesmas Mengger
karena tidak mengerti
cara pengisian G-Form  Sebanyak 0,7% remaja
dan tidak semua yang melakukan
orangtua memiliki skrining FR PTM dari
gadget dan akses seluruh cakupan FR
internet yang mudah PTM
p. Menurut pemegang  Ibu hamil usia <20
program AUSREM, tahun sebanyak 10%
kunjungan remaja ke dari seluruh jumlah ibu
UPT Puskesmas hamil yang terdata di
Mengger masih sedikit, UPT Puskesmas
belum terbentuk Mengger
Posyandu remaja, dan  Tablet Tambah Darah
warga belum (TTD) bagi remaja
mengetahui adanya belum terealisasikan
Program Kesehatan
Peduli remaja (PKPR)
di UPT Puskesmas
Mengger
2 a. Menurut pemegang a. Capaian kasus balita yang Defisit Kesehatan
program Gizi, kasus bermasalah gizi (tidak komunitas
stunting dan boleh melebihi target)
underweight tinggi  Sangat kurang &
karena: kurang 37 (8,7%) :
 Kasus stunting target 10%
meningkat, ditambah  Risiko lebih 40 (9,4%)
pandemi Covid-19  Sangat pendek &
menyebabkan pendek 85 (20%) :
sulitnya target 20%
dilakukannya  Gizi buruk & kurang
pemantauan pada 39 (9,2%) : target 5%
sasaran  Gizi lebih dan obesitas
 Data yang diperoleh 27 (6,4%)
belum divalidasi
 Pengukuran hanya
mengandalkan BPB
dan kader
b. Menurut pemegang b. Upaya Penyehatan
program Kesling Lingkungan
(Kesehatan  Cakupan penduduk
Lingkungan), IKL TFU yang dapat mengakses
masih belum mencapai jamban sehat di UPT
sasaran karena Puskesmas Mengger
pembuangan limbah adalah 68,69 %
masih tidak melalui kesenjangan -31,31% .
septic tank, IKL TPM  Cakupan penduduk
belum mencapai target yang mendapat akses
karena belum memiliki air bersih di UPT
sertifikat Laik Hygiene Puskesmas Mengger
Sanitasi Jasa Boga yaitu 76,32%
kesenjangan -23,8%.
 Cakupan TFU (tempat
fasilitas umum) yang
telah memenuhi syarat
kesehatan lingkungan
34,21% kesenjangan -
65,79%
c. Penyakit terbanyak di
tahun 2020 adalah
Hipertensi

3 a. Penyuluhan PHBS a. Berdasarkan Hasil Perilaku


belum dilakukan selama pendataan PHBS RT kesehatan
tahun 2020 karena Status PHBS rumah cenderung
terhambat Covid 19 tangga dan aktivitas berisiko
merokok di dalam rumah
masih tinggi
b. Penggunaan jamban sehat
masih 68,69%
c. Masih ada ibu hamil yang
ditolong persalinannya
bukan oleh tenaga
kesehatan

Diagnosa keperawatan prioritas:


1. Manajemen kesehatan tidak efektif
2. Defisit kesehatan komunitas
3. Perilaku kesehatan cenderung berisiko
BAB III

Intervensi Keperawatan

Waktu
Tem Evaluasi
Rencana Kegiatan Pelak Kriteria
N Diagnosa
sanaan
pat Standar
Tujuan Sasaran Strategi
o Keperawatan
Observasi Terapeutik Edukasi Kola
borasi
1 Manajemen Setelah Kader, Pendidikan  Identifikasi  Jadwalkan  Jelaskan Zoomin Aplika Verbal Pemaham
kesehatan tidak dilakukan anggota kesehatan kesiapan kegiatan kegiatan ar si Psikomotor an
efektif tindakan karang dan zoominar PKPR dan mengen Zoom Kesehata
berhubungan taruna, RW kemampuan untuk Posyandu ai Meetin n
keperawatan
dengan setempat, menerima sosialisasi remaja posyand g mengenai
kompleksitas dalam waktu 2 warga usia u Posyandu
informasi posyandu (skrining
system minggu 15 tahun ke melalui remaja dan kesehatan, remaja, remaja
pelayanan diharapkan atas media PKPR dan Tablet penting dan
kesehatan pada manajemen daring  Jadwlkan Tambah nya vaksinasi
masa pandemic kesehatan (zoominar) kegiatan Darah bagi vaksina Covid-19
Covid-19 yang meningkat zoominar remaja, serta si
dimanifestasikan tentang pelayanan Covid- Posyandu
dengan kriteria
dengan: pentingnya kesehatan 19 remaja
a.Cakupan Ibu hasil: vaksinasi remaja) tanggal dan
Hamil K4  Cakupan Covid-19  Jelaskan 8 April PKPR
periode Jan s/d kesehatan ibu  Sediakan mengenai 2021 sudah
Des 2020 dan anak media dan pentingnya tersosialis
90,4%, mencapai materi skrining FR asikan
terdapat target 33,3% mengenai PTM
kesenjangan - Skrining  Jelaskan
di bulan April
9,6% Faktor Risiko pentingnya
b. Cakupan 2021
PTM pemeriksaan
pertolongan  Cakupan D/S  Membuat G- HIV dan TBC
persalinan oleh dan N/D Form terkait melalui media
tenaga mencapai skrining PTM poster
kesehatan di secara mandiri
UPT 80% setiap  Sebarkan
Puskesmas bulannya media dan G-
Mengger  Cakupan Form melalui
periode Jan s/d aplikasi WA
upaya
Des 2020 Group
mencapai 87,2 pencegahan
 Sediakan
% terdapat dan media poster
kesenjangan - pengendalian mengenai
12,8% penyakit tidak pentingnya
c. Cakupan menular pemeriksaan
komplikasi mencapai TBC dan HIV
kebidanan Ibu hamil, Proses  Identifikasi  Kelas ibu dan  Kelas Ibu Kelas Madra Verbal Pemaham
target 33,3%
yang ditangani nifas, serta kelompok kesiapan balita melalui hamil Ibu sah Psikomotor an
di UPT di bulan April
ibu balita dan zoominar Hari I: hamil RW 04 Kesehata
Puskesmas 2021 di wil Kel. dan n
kemampuan  Jadwalkan penjelasan
Mengger  Cakupan Mengger menerima kegiatan kelas mengenai kelas mengenai
periode Jan s/d upaya informasi ibu dan balita kehamilan ibu kehamila
Des 2020 pencegahan melalui  Sediakan (perubahan balita n dan
mencapai media materi dan tubuh, melalui balita
dan
mencapai 87,8 daring media keluhan daring-
% terdapat pengendalian
(zoominar) pendidikan umum, luring
kesenjangan - penyakit dilakuk
kesehatan pelayanan
12,2 % menular untuk kelas ibu kesehatan an
d. Cakupan mencapai dan balita bagi bumil, tanggal
Pelayanan target 33,3%  Berikan pengaturan 14 April
Nifas Lengkap di bulan April kesempatan gizi, 2021
di UPT untuk bertanya psikologis,
2021
Puskesmas hubungan
Mengger  Cakupan
suami istri,
periode Jan s/d pelayanan obat yang
Des 2020 lansia tidak boleh
mencapai mencapai dikonsumsi,
mencapai 87,8 target 33,3% tanda bahaya,
% terdapat di bulan April P4K)
kesenjangan Hari II:
2021
12,2 % persalinan
e. Kunjungan  Posyandu (tanda awal,
neonatus di remaja dan tanda bahaya,
UPT PKPR proses
Puskesmas persalinan,
tersosialisasik
Mengger IMD,
periode Jan s/d an menyusui
Des 2020 ekslusif,
mencapai menyusui
94,2% terdapat yang benar,
kesenjangan kesehatan
5,8% nifas, tanda
f. Cakupan bahaya nifas,
neonatus KB)
dengan Hari 3: bayi
komplikasi baru lahir
yang ditangani (perawatanny
di UPT a, vit K, tanda
Puskesmas bahaya,
mengger tumbang bayi,
periode Jan s/d imunisasi)
Des 2020 Hari 4:
sebanyak penggalian
92,3% % dan pelurusan
terdapat mitos, IMS,
kesenjangan informasi
7,7% dasar HIV-
g. Cakupan AIDS,
kunjungan bayi pencegahan
di UPT dan
Puskesmas penanganan
Mengger malaria, akte
periode Jan s/d kelahiran,
Des 2020 senam hamil,
mencapai senam untuk
79,8%, pinggang,
terdapat 20,2% senam dengan
bayi tidak lutut, cara
mendapatkan pernapasan
pelayanan pada saat
paripurna persalinan)
(mendapatkan  Kelas Ibu
vit A 2x/ balita
tahun, timbang Hari 1:
BB 8x/ tahun, pemberian
SDIDTK) ASI, cara
h. Cakupan mengeluarkan
pelayanan anak ASI,
balita adalah imunisasi,
cakupan anak pemberian
balita (12 –59 MP-ASI,
bulan) yang pembuatan
memperoleh MP ASI, MP
pelayanan ASI usia 6-9
sesuai standar bulan, MP
UPT ASI usia 9-12
Puskesmas bulan
Mengger Hari 2:
periode Jan s/d tumbang
Des 2020 balita, anjuran
mencapai rangsangan
75,5%, perkembanga
terdapat 24,5% n, penyakit
balita tidak terbanyak
mendapatkan pada bayi,
pelayanan perawatan
kesehatan gigi anak
sesuai standar Hari 3:
i. Cakupan D/S pemberian
dan N/S MP ASI 1-2
sebesar 0% tahun,
karena tidak tumbang anak
ada kegiatan 1-2 tahun,
Posyandu penyakit pada
j. Upaya anak,
Pencegahan permainan
dan anak 1-2
Pengendalian tahun,
Penyakit permainan
 Pencapaian anak 2-5
Skrining FR tahun,
PTM periode pencegahan
Jan s/d Des kecelakaan
2020 hanya Hari 4: gizi
11,11 % seimbang,
 Upaya obat
Pencegahan pertolongan
dan pertama,
Pengendalian perilaku hidup
Penyakit bersih dan
hipertensi sehat
hanya 47,34 Kader Pemerdaya  Identifikasi  Libatkan Libatkan Pembua Whats Psikomotor Terpenuh
% kelurahan an kesiapan partisipasi kader tan G- app inya
 Cakupan Mengger dan kader dalam untuk Form grup target
ODGJ 50 % kemampuan kegiatan menyebar tanggal Usaha
k.Upaya menerima posyandu kan G- 6-7 Kesehata
Pencegahan informasi dengan metode Form FR April n
dan melalui shifting PTM, 2021 Masyara
Pengendalian media (mengundang pencapai kat di
Penyakit daring sejumlah balita an Berkoor UPT
 Kegiatan (zoominar) setiap jam pada imunisasi dinasi Puskesma
pemeriksaan pelaksanaan dan dengan s
HIV tidak posyandu) skrining kader Mengger
mencapai  Membuat G- gangguan untuk
target Form FR PTM jiwa menyeb
terdapat secara mandiri arkan
kesenjangan -  Membuat G- G-Form
59,3 Form tang 11-
pencapaian 17 April
 Kegiatan imunisasi 2021
pemeriksaan  Membuat G-
TBC tidak Form skrining
mencapai gangguan jiwa
target Pemegang Kemitraan Kolabora Pelaksa UPT Psikomotor Terlaksa
terdapat program si dengan naan Puskes nanya
kesenjangan - imunisasi pemegan Vaksin mas skrining
83,8% g Covid- Mengg lansia
l. Cakupan program 19 er
Imunisasi imunisasi setiap
 Cakupan untuk Jumat
Imunisasi melakuka dan
Hepatitis B n Sabtu
93,6% skrining
kesenjangan lansia
-1,4% (warga
 Cakupan usia >60
Imunisasi tahun)
BCG 58,4%
kesenjangan - Kolabora 16 April Kantor Psikomotor Terlaksa
36,6 TP UKS si dengan 2021 Kecam nanya
 Cakupan Kecamatan TP UKS atan koordinas
Imunisasi Kecamat Bandu i dengan
DPTHB I an untuk ng TP UKS
54,9% memotiv Kidul Kecamat
kesenjangan - asi an
40,1% sekolah Bandung
 Cakupan di wil Kidul
Imunisasi Kel.
DPTHB III Mengger
46,8% untuk
kesenjangan - mengisi
48,2% aplikasi
 Cakupan AKU
Imunisasi CERDAS
Polio I 46,8% (penjarin
kesenjangan - gan
48,2% Kesehata
 Cakupan n anak
Imunisasi sekolah
Polio IV 48%
kesenjangan -
47%
 Cakupan
Imunisasi
MR 65,3%
kesenjangan -
29,7%
 Cakupan
Imunisasi
Bumil TT1
26,2%
kesenjangan -
68,8
 Cakupan
Imunisasi
Bumil TT2
29,3%
kesenjangan -
65,7%

m. Cakupan
pemeriksaan
lansia
mencapai
39%
n. Pengisian
aplikasi G-
Form AKU
CERDAS
belum minim
respon (3
sekolah 0
respon, 2
sekolah 20%
respon)
o. Kunjungan
remaja:
 1,2 % dari
seluruh
kunjungan ke
UPT
Puskesmas
Mengger
 Sebanyak
0,7% remaja
yang
melakukan
skrining FR
PTM dari
seluruh
cakupan FR
PTM
 Ibu hamil
usia <20
tahun
sebanyak
10% dari
seluruh
jumlah ibu
hamil yang
terdata di
UPT
Puskesmas
Mengger
 Tablet
Tambah
Darah (TTD)
bagi remaja
belum
terealisasikan
2. Defisit kesehatan Setelah Kader, RW Pendidikan  Identifikasi  Sediakan  Spanduk 13 April Spand Psikomotor Tersebar
komunitas dilakukan Setempat kesehatan kesiapan media spanduk menjelaskan 2021 uk nya
berhubungan tindakan dan mengenai ajakan diserah spanduk
dengan kemampuan pentingnya menggunakan kan mengenai
keperawatan
keterbatasan menerima ODF 100% jamban sehat kepada ODF
sumber daya dalam waktu 2 Kelura 100%
informasi yang
yang minggu melalui pembuangan han
dimanifestasikan diharapkan media akhirnya
dengan: status kesehatan spanduk tidak ke
a.Capaian kasus kesehatan dan poster selokan dan
balita yang meningkat melalui sungai
bermasalah pesan WA  Spanduk
dengan kriteria
gizi (tidak menjelaskan
boleh melebihi hasil:
mengenai
target)  Pemantauan alasan kita
 Sangat kurang stunting dan harus
& kurang 37 gizi buruk menggunakan
(8,7%): target dilakukan jamban sehat
10% setiap bulan  Sediakan  Poster 16 April Whatss Psikomotor Tersebar
 Risiko lebih 40 media poster menjelaskan 2021 app nya
oleh kader
(9,4%) mengendalikan mengenai grup poster
dan petugas mengenai
 Sangat pendek hipertensi pengendalian
& pendek 85 gizi dengan hipertensi pengenda
(20%): target  Orangtua PATUH melalui lian
20% paham PATUH hipertensi
 Gizi buruk & mengenai dengan
kurang 39 PATUH
stunting dan
(9,2%) : target gizi buruk
5%
dan
 Gizi lebih dan
obesitas 27 penanganann
(6,4%) ya
 Percepatan
b.Upaya ODF dapat
Penyehatan dilaksanakan
Lingkungan Orangtua Proses  Identifikasi  Siapkan materi 1. Penjelasan Zoomin Aplika Verbal Pemaham
 Warga
d. Cakupa dengan kelompok kesiapan dan media stunting, ar si Psikomotor an
n penduduk mampu anak dan mengenai pencegahan mengen Zoom Kesehata
yang dapat mengendalika bermasalah kemampuan stunting dan dan ai Meetin n
mengakses n hipertensi gizi menerima underweight penanganann stunting g mengenai
jamban sehat informasi  Jadwalkan ya dan gizi stunting
di UPT melalui kegiatan 2. Penjelasan buruk dan gizi
Puskesmas media penyuluhan mengenai tanggal buruk
Mengger daring melalui daring gizi buruk 8 April
adalah 68,69 % (zoominar) mengenai dan 2021
kesenjangan - stunting dan penanganann
31,31% . underweight ya
e.Cakupan
penduduk yang Kader Pemberday Libatka Meningk
mendapat aan n kader atnya
akses air bersih untuk peran
di UPT melaku serta
Puskesmas kan kader
Mengger yaitu pemanta dalam
76,32% uan memanta
kesenjangan - rutin u secara
23,8%. kepada rutin
f. Cakupan TFU anak warga
(tempat yang dengan
fasilitas umum) bermasa masalah
yang telah lah gizi gizi
memenuhi Pemegang Kemitraan  Berko Meningk
syarat program ordin atnya
kesehatan kesling dan asi peran
lingkungan perkesmas denga serta
34,21% n lintas
kesenjangan - lintas sektor
65,79% sektor untuk
c. Penyakit keca percepata
terbanyak di matan n ODF
tahun 2020 untuk 100%
adalah perce
Hipertensi patan
status
ODF
 Berko Meningk
ordin atnya
asi peran
denga serta
n lintas
lintas program
progr untuk
am melaksan
perke kan
smas kunjunga
untuk n rumah
melak rutin
ukan kepada
kunju anak
ngan bermasal
rutin ah gizi
kepad
a
anak
berma
salah
gizi
selam
a6
bulan
3 Perilaku Setelah Seluruh Pendidikan  Sediakan Poster 14 April Whatss Psikomotor Meningk
kesehatan dilakukan warga kel. kesehatan media poster menjelaskan 2020 app atnya
cenderung tindakan Mengger mengenai kiat mengenai grup pemaham
berisiko berhenti berhenti an warga
berhubungan keparawatan merokok merokok mengenai
dengan selama 2 berhenti
pemilihan gaya minggu, merokok
hidup tidak sehat Kader, RW Pemberday  Libat Tersebar
perilaku
yang setempat aan kan nya
dimanifestasikan kesehatan
kader poster
dengan: membaik berhenti
dan
a.Berdasarkan dengan kriteria RW merokok
Hasil hasil: setem
pendataan  Perilaku tidak pat
PHBS RT merokok di untuk
Status PHBS meny
dalam rumah
rumah tangga ebark
dan aktivitas meningkat
an
merokok di (>38,51%) media
dalam rumah poster
masih tinggi bahay
(hanya 38,51% a
yang tidak merok
merokok di ok
dalam rumah)

BAB IV
IMPLEMENTASI
Penanggung
No Hari/Tanggal Kegiatan Implementasi
Jawab
1 Sabtu/ 3 April Ratu  Mengidentifikasi Telah dilakukan identifikasi kemampuan dan kesiapan unsur lintas
2021 kemampuan dan sektor dan kader RW 01 s.d RW 05 dalam menerima informasi melalui
kesiapan unsur lintas daring pertemuan dengan mendata kader yang sudah terbiasa
sektor kelurahan dan menghadiri pertemuan melalui zoom meeting
kader RW 01 s.d RW
05 dalam menerima
informasi melalui
daring (zoominar)
 Memberikan surat Telah disampaikan surat undangan kepada Lurah Mengger, Kepala
undangan rapat Seksi Kesejahteraan Sosial (Kasie Kesos), Ketua PKK Kelurahan
koordinasi Mengger, Kader Kelurahan Mengger, Ketua RW Kelurahan Mengger,
pemecahan masalah Kepala UPT Puskesmas Mengger, Ketua UKM UPT Puskesmas
Usaha Kesehatan Mengger, Pemegang program terkait.
Masyarakat di
Kelurahan Mengger
2 Senin/ 05 April Nia Melaksanakan rapat 1. Telah dilaksanakan rapat koordinasi antara Puskesmas Mengger
2021 koordinasi pemecahan dengan Kelurahan Mengger, yang dihadiri oleh Kepala Seksi
Jam 13.00- masalah Usaha Kesejahteraan Sosial (Kasie Kesos), ketua PKK Kelurahan
15.00 WIB Kesehatan Masyarakat Mengger, kader Kelurahan Mengger, ketua RW Kelurahan
(UKM) di Kelurahan Mengger, kepala UPT Puskesmas Mengger, ketua UKM UPT
Mengger Puskesmas Mengger, dan pemegang program terkait, secara online
(daring).
2. Hasil rapat rapat koordinasi pemecahan masalah Usaha Kesehatan
Masyarakat (UKM) di Kelurahan Mengger yang telah disepakati
antara lain:
a. Zoominar Kesehatan Keurahan Mengger dengan materi (Vaksin
Covid-19, stunting, gizi buruk, dan posyandu remaja), yang
direncanakan akan dilaksanakan Senin tanggal 08 april 2021.
b. Pembuatan video skrining FR PTM, senam hamil dan senam
nifas yang akan dilaksanakan tanggal 11 April 2021.
c. Kelas Ibu hamil , Kelas Ibu Balita, sosialisasi IVA test yang
direncanakan akan dilaksanakan Rabu, 14 April 2021 dalam
bentuk luring dan daring.
d. Pembuatan poster dengan tema HIV dan Rokok
e. Pembuatan poster hipertensi dengan PATUH
f. Pembuatan spanduk dengan tema ODF
g. Pembuatan G-Form terkait FR PTM, skrining kesehatan jiwa
dan skrining Imunisasi yang akan disebar ke masyarakat
Kelurahan Mengger dengan rentang waktu ( 07- 15 April 2021)

3 Selasa, 6 April Irawati G  Membuat Google Fo 1. Telah dilakukan pembuatan google Form untuk skrining Faktor
2021 rm Faktor Risiko PT Risiko PTM, Pencapaian Imunisasi dan Skrining gangguan jiwa
M secara mandiri 2. Telah dilakukan penyebaran Google Form Faktor Risiko PTM, penc
 Membuat Google Fo apaian imunisasi dan skrining gangguan jiwa dengan melibatkan ka
rm pencapaian imun der
isasi
 Membuat Google Fo
rm skrining ganggua
n jiwa
4 Rabu/ 7 April Wini Widia  Memberikan dan Telah dilakukan koordinasi serta disebarkan undangan Zoominar
2021 menyebarkan surat berupa poster mengenai materi yang akan disampaikan pada saat
undangan Zoominar Zoominar tanggal 8 April 2021
berupa poster
mengenai materi
yang akan
disampaikan pada
saat Zoominar
tanggal 8 April 2021
5 Kamis/ 08 April  Ai Saroh  Memberikan  Telah dilaksanakan penyuluhan Kesehatan yang dilaksanakan pada
2021  Kartika penyuluhan hari Kamis 8 April 2021 RW 01 s/d RW 05 Kelurahan Mengger
Amalia kesehatan tentang melalui daring (Zoominar). Tema yang diangkat “Upaya Kesehatan
Stunting, gizi buruk Masyarakat Dengan Lintas Sektoral Sebagai Upaya Preventif
melalui daring Dan Promotif Untuk Meningkatkan Derajat Kesehatan
(Zoominar) kepada Masyarakat” sesuai dengan data hasil pengkajian yang diperoleh
para kader dan para dari hasil data sekunder.
remaja (karang - Pukul 13.15 -14.00 tentang stunting, gizi buruk. Adapun materi
taruna) kelurahan yang disampaikan mengenai: definisi stunting dan gizi buruk,
Mengger dampak masalah gizi, faktor penyebab, klasifikasi gizi buruk, dan
 Sosialisasi tentang manajemen tata laksana gizi buruk. Selanjutnya diskusi tanya
posyandu remaja jawab
melalui daring - Pukul 14.00 – 14.45 penyuluhan kesehatan tentang sosialisasi
(Zoominar) kepada tentang posyandu remaja, materi yang disampaikan mengenai
para remaja (karang pelayanan yang ada di posyandu remaja, dilanjutkan dengan
taruna) dan para diskusi tanya jawab
kader kelurahan - Pukul 14.45- 15.30 penyuluhan kesehatan tentang vaksin Covid-19
Mengger materi yang disampaikan: tujuan vaksinasi covid-19, sasaran
 Sosialisasi tentang kegiatan/penerima vaksin covid-19 dan pelaksanaan pemberian
vaksin Covid-19 vaksinasi covid-19. Selanjutnya diskusi tanya jawab
melalui daring
(Zoominar) kepada
para kader dan para
remaja (karang
taruna) kelurahan
Mengger
6 Minggu/ 11 Kartika Melakukan pembuatan  Telah dilakukan pembuatan video senam hamil dan senam nifas
April 2021 Amalia video senam hamil dan untuk dibagikan ke ibu hamil dan ibu nifas di Kelurahan Mengger
senam nifas
7 Senin/ 12 April Ratu  Melakukan  Telah dilakukan koordinasi dengan kader untuk dilakukan
2021 koordinasi dengan penyuluhan kelas ibu hamil dan ibu balita
kader untuk  Telah dilakukan persiapan penyuluhan ibu hamil dan ibu balita
dilakukan diantaranya :
penyuluhan kelas ibu a. Melakukan koordinasi dengan beberapa ibu hamil dan ibu balita
hamil dan ibu balita dengan target peserta sejumlah 10 orang dibantu kader
 Mengidentifikasi b. Pelaksanaan akan direncanakan di madrasah RW 04 tanggal 14
kemampuan ibu April 2021 sesuai kesiapan dan kesepakatan yang dilakukan
hamil dan ibu balita secara luring (bagi peserta) dan daring (bagi panitia dan
dalam mengikuti pemateri) dengan pertimbangan tidak bisa dilakukan zoomeeting
kegiatan c. Menyiapakan materi kelas ibu hamil dan kelas ibu balita berupa
ZoomMeeting Power Point serta media penyuluhan berupa infokus dan lain-
 Persiapan penyuluhan lain.
untuk ibu Hamil dan
Ibu Balita
8 Selasa/ 13 April Winni Persiapan pembuatan  Telah selesai dilakukan Pembuatan design spanduk dan pemesanan
2021 spanduk ODF cetak spanduk ODF
9 Rabu / 14 April Sartika Rini  Melakukan - Jam 10.00 Ibu hamil dan ibu yang mempunyai balita telah
2021 Junaedi penyuluhan melalui berkumpul di madrasah RW 4 disertai kehadiran perwakilan dari
daring dan luring kelurahan Mengger dan perwakilan dari mahasiswa UNISA
mengenai kelas ibu - Jam 10.15-10.30 pemaparan materi mengenai kelas ibu balita.
balita dan kelas ibu Adapun materi yang disampaikan mengenai pengertan, tujuan
hamil kelas bayi balita, kesadaran pemberian bayi ekslusif, pentingnya
 Sasaran peserta imunisasi pada bayi,pemberian MP-ASI yang seimbang pada bayi,
adalah ibu hamil dan pemantauan tumbuh kembang melalui perkembangan balita, cara
ibu yang mempunyai perawatan gigi balita dan membucu tangan yang benar, penyakit
balita terbanyak pada balita dan cara merawat balita.
 Sasaran berkumpul di - Jam 10.30-10.45 pemaparan mengenai kelas ibu hamil. Adapun
madrasah RW 4 dan materi yang disampaikan mengenai pengertian kehamilan, tanda
sebagian mahasiswa kehamilan, keluhan umum pada saat kehamilan, pemeriksaan
hadir di tempat dan kehamilan,kesiapan psikologis menghadapi kehamilan, hubungan
sebagian lagi secara suami istri pada saat kehamilan,obat yang boleh dan tidak boleh
online pada saat hamil, tanda dan bahaya kehamilan, perencanaan
persalinan dan pencegahan komplikasi, senam hamil, tanda awal
persalinan, tanda bahaya persalinan, proses persalinan, inisiasi
menyusui dini, persiapan ibu untuk menyusui efektif, tanda bahaya
ibu nifas, jenis kontraseps, perawatan bayi, tanda dan bahaya pada
bayi, imunisasi pada bayi, infeksi menular seksual.
- Kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, diskusi dan
dilanjutkan dengan penutupan
10 Kamis/ 15 April Sendy  Pembuatan poster  Telah dibuat poster “Berhenti Merokok” untuk disebar ke warga
2021 “Berhenti merokok” kelurahan Mengger
 Poster diunggah di akun Instagram @officialpuskesmasmengger
11 Jum’at/ 16 Ratu  Menyerahkan  Spanduk telah diserahkana kepada Kelurahan untuk disosialisasikan
April 2021 spanduk ODF kepada kepada warga dengan cara memasang di tempat yang mudah terlihat
Kelurahan Mengger oleh warga Kelurahan Mengger
 Melakukan koordinasi  Koordinasi lintas sektor kecamatan sudah dilakukan
dengan TP UKS
Kecamatan Bandung
Kidul untuk
pelaksanaan
penjaringan
Kesehatan anak
sekolah melalui
aplikasi AKU
CERDAS
12 Sabtu/ 17 April Sendy  Membuat Poster  Telah dibuat poster untuk memotivasi warga agar memeriksakan
2021 Ratu pemeriksaan HIV kesehatannya termasuk pemeriksaan HIV
 Melakukan skrining  Skrining dilakukan secara mandiri berintegrasi dengan petugas meja
FR PTM, berintegrasi 4 (observasi pasca pemberian vaksin Covid-19)
dengan kegiatan  Kader diberitahu cara pengisian google form
vaksin massal
Bersama Kecamatan
Bandung Kidul
 Memotivasi warga
untuk mengisi
Goggle Form Deteksi
PTM dan Jiwa serta
Sweeping Imunisasi
13 Senin/ 19 April Ratu  Membuat Poster  Telah dibuat poster untuk memotivasi warga mengendalikan
2021 Hipertensi dengan Hipertensi dengan PATUH
PATUH

14 Selasa/ 20 April Sendy  Membuat video  Telah dibuat video senam hamil dan senam nifas untuk digunakan
senam hamil dan ibu hamil dan ibu nifas menjaga kesehatan tubuhnya
senam nifas
BAB V

Evaluasi Dan Rekomendasi

1. Evaluasi

No Masalah Evaluasi

1 Defisit kesehatan komunitas - Kegiatan MMRW dilaksanakan pada tgl 7 Mei 2023, pelaksanaan diikuti oleh Ketua
RW, Perwakilan ketua RT serta kader dan para tokoh masyarakat
- Perwakilan dari UPTD Puskesmas M.Ramdan dan Dosen koordinator tidak bisa hadir
pada saat MMRW dikarenakan pelaksanaan di laksanakan sore hari dan cuaca hujan.
- Setelah dilakukan pengkajian masing masing RT didapatkan data sesuai dengan
kebutuhan , masyarakat kooperatif pada saat dilakukan pengkajian
- Untuk kelas ibu hamil, ibu balita, dan ibu menyusui dilakukan penyuluhan oleh Ibu
Ariani Fatmawati S.Kep Ners.,M.Kep Sp.Mat tentang “Asi Ekslusif”dan Ibu Nurma dari
UPTD puskesmas M.Ramdan tentang “Kesehatan Ibu hamil”
- Sosialisasi tentang senam hamil terhadap ibu hamil sudah terealisasikan
- Peserta penyuluhan Kelas Ibu hamil dan menyusui di aula madrasah Al-Hikmah terdiri
dari Ibu hamil dan menyusui RW 06 kelurahan Ciseureuh sebanyak 10 orang
- Skrining PTM Masyarakat sudah dilakukan sebelum Pra MMRW dan hari sabtu, 14 Mei
2023sebanyak >100 orang
- Permasalahan tentang penyakit tidak menular telah terealisasikan dengan dilakukannya
No Masalah Evaluasi

penyuluhan hipertensi dan diabetes mellitus oleh Ibu Poppy Siti Aisyah M.Kep dengan
peserta 15 orang
- Masyarakat belum mengetahui apakah dirinya mempunyai riwayat penyakit atau tidak
- Sebagian besar masyarakat belum memeriksakan kesehatan rutin ke puskesmas
- Permasalahan penyakit menular sudah terealisasikan dengan dilakukan penyuluhan
tentang penyakit menular TB Paru disampaikan oleh Dosen bapak Yayat Hidayat
M.Kep dengan peserta kegiatan 10 orang.
- Posyandu remaja dan PKPR sudah tersosialisasikan
2 Defisit pengetahuan - Zoominar mengenai stunting dan gizi dilaksanakan bersamaan dengan posyandu remaja
dan sosialisasi vaksin Covid-19, peserta yang hadir pada zoominar sebanyak 24 orang
- Meningkatnya pemahaman kesehatan mengenai stunting dan gizi kurang
- Peserta memberikan saran kepada puskesmas untuk memberikan penyuluhan secara
langsung kepada orangtua dengan masalah gizi
- Spanduk mengenai ODF akan dipasang di semua RW di Kelurahan Mengger
- Poster sudah terpasang di whatssapp grup dan Instagram @officialpuskesmasmengger
- Meningkatnya Kerjasama lintas sector dalam mendukung kegiatan percepatan ODF dan
pengisian aplikasi AKU Cerdas (penjaringan Kesehatan)
3 Pemeliharan kesehatan tidak efektif - Poster mengenai berhenti merokok sudah tersebar
- Perilaku merokok dalan rumah belum terdata
No Masalah Evaluasi

4 -

2. Rekomendasi

No Masalah Implementasi Rencana Tindak Lanjut

1 Manajemen kesehatan tidak efektif Melakukan skrining Faktor Risiko PTM, Melakukan sosialisasi kepada masyarakat me
berhubungan dengan kompleksitas pencapaian imunisasi dan gangguan jiwa ngenai cara pengisian Google Form Faktor R
system pelayanan kesehatan. melalui aplikasi Google Form isiko PTM, pencapaian imunisasi dan skrinin
g gangguan jiwa

Kelas ibu balita dan ibu hamil Agendakan kelas ibu balita dan ibu hamil
dengan peserta 50% dari seharusnya agar
kelas tersebut tetap dilaksanakan walaupun di
masa pandemi ini

Sosialisasi kontak hotline yang bisa


dihubungi ibu hamil bila ada keluhan yang
tidak normal. No hotline 0852-9405-3412

Posyandu balita Posyandu dapat dipertimbangkan untuk


dilaksanakan dengan metode shifting (balita
diberi jadwal per jam untuk datang tidak
berkerumun)
Skrining HIV dan TBC Terus upayakan untuk mempromosikan
pemeriksaan HIV dan TBC untuk mendeteksi
Vaksin Covid 19 penyakit menular dengan menyebarkan
poster yang telah dibuat atau melakukan
penyuluhan lebih lanjut

Penyuluhan secara langsung dengan


memperhatikan protocol Kesehatan dapat
dipertimbangkan untuk meningkatkan
cakupan vaksin Covid-19

2 Defisit kesehatan komunitas Penyuluhan pengendalian hipertensi Penyuluhan lebih lanjut mengenai
dengan PATUH pengendalian hipertensi dengan PATUH
dapat dipertimbangkan untuk dilaksanakan di
dalam gedung maupun luar gedung

Berkoordinasi dengan kader untuk Melakukan koordinasi lebih lanjut dengan


pemantauan anak dengan masalah gizi kader untuk memantau anak dengan masalah
selam 6 bulan ke depan gizi

3 Perilaku Kesehatan cenderung Penyuluhan mengenai berhenti merokok Pneyuluhan lebih lanjut dapat dilakukan
berisiko menggunaka poster yang telah dibuat
LAMPIRAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Stunting dan Gizi Buruk


Sub Pokok Bahasan : 1. Definisi Stunting
2. Penyebab stunting
3. Strategi Nasional Cegah Stunting
4. Peran dan Kesadaran orang tua dalam pencegahan stunting
5. Upaya Penurunan stunting di kota Bandung
6. Empat pilar Gizi seimbang
Waktu : 45 menit
Tempat : Rumah masing-masing lewat aplikasi Zoom
Hari/Tanggal : Kamis, 8 April 2021
Sasaran : Ibu-ibu yang memiliki anak dan balita

1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Setelah mengikuti penyuluhan selama ± 45 menit, Ibu-ibu yang memiliki anak
dan balita dapat mengetahui tentang Stunting dan Gizi buruk

2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


a. Setelah diberikan pendidikan kesehatan selama ± 6 menit Ibu-ibu yang
memiliki anak dan balita dapat menyebutkan definisi Stunting
b. Setelah diberikan pendidikan kesehatan selama ± 6 menit Ibu-ibu yang
memiliki anak dan balita dapat menyebutkan penyebab stunting
c. Setelah diberikan pendidikan kesehatan selama ± 6 menit Ibu-ibu yang
memiliki anak dan balita dapat menyebutkan Strategi Nasional Cegah
Stunting
d. Setelah diberikan pendidikan kesehatan selama ± 6 menit Ibu-ibu yang
memiliki anak dan balita dapat menyebutkan Peran dan Kesadaran orang tua
dalam pencegahan stunting
e. Setelah diberikan pendidikan kesehatan selama ± 6 menit Ibu-ibu yang
memiliki anak dan balita dapat menyebutkan Upaya Penurunan stunting di
kota Bandung
f. Setelah diberikan pendidikan kesehatan selama ± Setelah diberikan
pendidikan kesehatan selama ± 6 menit Ibu-ibu yang memiliki anak dan
balita dapat menyebutkan dapat menyebutkan Empat pilar Gizi seimbang

3. Materi Pendidikan Kesehatan


a. Definisi Stunting
b. Penyebab stunting
c. Strategi Nasional Cegah Stunting
d. Peran dan Kesadaran orang tua dalam pencegahan stunting
e. Upaya Penurunan stunting di kota Bandung
f. Empat pilar Gizi seimbang

4. Kegiatan Pendidikan Kesehatan


Waktu Kegiatan Penyuluhan Respon
pembukaan - mengucapkan salam - menjawab salam
5 menit - perkenalan - Mendengarkan dan
- menjelaskan tujuan berkenalan
- kontrak waktu - memperhatikan
- Apersepsi dengan cara menggali pengetahuan
yang dimiliki peserta tentang stunting
Pelaksanaan Menjelaskan materi tentang : Peserta memperhatikan
30 menit 1. Definisi Stunting dan mendengarkan
2. Penyebab stunting
3. Strategi Nasional Cegah Stunting
4. Peran dan Kesadaran orang tua dalam
pencegahan stunting
5. Upaya Penurunan stunting di kota
Bandung
6. Empat pilar Gizi seimbang
Penutup - Menyimpulkan materi Peserta menjawab dan
10 Menit - Tanya jawab memperhatikan
- Melaksanakan evaluasi
- Mengucapkan salam penutup

1. Media dan alat


a. Media : Laptop, Power Point
b. Alat : Handphone
2. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
3. Sumber
Kemenkes RI. (2015). Lembar Balik Ibu dan Balita. Jakarta : kementrian
kesehatan.
Kemenkes RI. (2020). Buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak). Jakarta : Kementrian
kesehatan dan JICA (Japan International Cooperation Company).

4. Evaluasi
a. Apa pengertian Stunting?
b. Apa Penyebab stunting?
c. Sebutkan beberapa Strategi Nasional untuk mencegah Stunting?
d. Bagaimana Peran orang tua dalam pencegahan stunting?
e. Sebutkan upaya untuk menurunkan stunting di kota Bandung?
f. Apa saja Empat pilar Gizi seimbang?
Lampiran Materi

STUNTING DAN GIZI BURUK

a. Definisi Stunting
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak dan balita akibat kekurangan
gizi kronis sehingga anak lebih pendek untuk usianya (Kekurangan gizi terjadi
sejak bayi dalam kandungan pada masa awal kehidupan setelah lahir, tetapi
baru tampak setelah anak berusia 2 tahun).

b. Penyebab stunting
Stunting disebabkan oleh faktor Multidimensi sehingga penanganannya perlu
dilakukan oleh Multisektor
 Praktek pengasuhan yang tidak baik
 Terbatasnya leyanan kesehatan termasuk layanan ANC- Ante Natal Care,
Post Natal dan pembelajaran dini ang berkualitas
 Kurangnya akses ke makanan bergizi
 Kurangnya akses ke air bersih dan sanitasi

c. Strategi Nasional Cegah Stunting


 Memperbaiki pola makan dengan slogan “Isi piring itu penting” sasaran
ibu hamil, ibu menyusui dan balita
 Memperbaiki pola asuh dengan slogan “Beri ASI itu penting” dengan
sasaran ibu hamil dan ibu menyusui
 Memperbaiki sanitasi dengan slogan “Bebas cacing itu penting” dengan
sasaran ibu hamil, ibu menyusui, balita dan masyarakat

d. Peran dan Kesadaran orang tua dalam pencegahan stunting


 Beri Makanan bergizi seimbang dan cukup
ASI, MP ASI, Makanan seimbang, sarapan pagi siang dan malam
Kurangi beli rokok  beli makanan bergizi untuk ibu dan anak
 Cegah Penyakit
Kebersihan makanan, minuman, badan, pakaian, air dan lingkungan
Imunisasi lengkap dan teratur
Hindari asap rokok
 Simulasi dan kasing sayang setiap hari :
Orang tua/pengasuh : kurangi HP, sering berinteraksi dgn bayi dan anak
Anak : jangan sering nonton TV, HP, banyak bermain dengan orang tua
Permainan tradisional
 Pantau pertumbuhannya : di posyandu, puskesmas, dokter
 Pantau perkembangannya : di posyandu, puskesmas, dokter

e. Upaya Penurunan stunting di kota Bandung


 BEAS BEUREUM (Bekal Anak sekolah Bergizi, Enak dan Murah)
Makan bersama sesuai dengan prinsip Isi Piringku
Bekal anak sekolah : Anak sekolah mendapatkan bekal makan siang
selama berada di sekolah.
Bergizi : Makanan untuk bekal sesuai dengan Pedoman Gizi Seimbang
dan Isi Piringku.
Enak : Memperhatikan cita rasa dan komposisi sehingga bisa diterima oleh
anak sekolah.
Murah : Harga makanan terjangkau dengan memanfaatkan kearifan lokal
dan dapat dikelola oleh orangtua murid, kantin sekolah, atau catering yang
sudah mendapatkan pembinaan.
 REMBULAN (Remaja Bandung Unggul tanpa Anemia)
Program pemberian Tablet Tambah Darah/ Suplemen gizi dengan
kandungan zat besi setara 60 mg besi elemental dan 400 mcg asam folat.
Dengan sasaran remaja putri (usia 10-19 tahun) dan wanita usia subur
(usia 15-49 tahun).
 SIGURIH (Studi Intensif Gizi untuk Remaja Indonesia Hebat)
Pengetahuan mengenai Pedoman Gizi Seimbang / PGS & Kespro/
Kesehatan reproduksi

f. Empat pilar Gizi seimbang


 Mengonsumsi aneka ragam pangan
Tidak ada satupun jenis makanan yang mengandung semua jenis zat gizi
yang dibutuhkan tubuh

 Membiasakan perilaku hidup bersih


Menghindarkan dari keterpaparan terhadap sumber infeksi

 Melakukan Aktifitas Fisik


Upaya untuk menyeimbangkan antara pemasukan dan pengeluaran zat
gizi

 Memantau Berat Badan (BB) secara teratur


Untuk mempertahankan BB Normal

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Judul : Kelas Ibu Balita (ASI, MP ASI dan Imunisasi)


Sub Judul : 1. Pengertian Kelas Ibu Balita
2. Tujuan Kelas Ibu Balita
3. Pentingnya Pemberian ASI eksklusif
4. Manfaat Pemberian ASI Eksklusif Menurut WHO
5. Jadwal Pemberian Imunisasi di Puskesmas
6. Pemberian MP-ASI usia 6-24 bulan
Waktu : 30 menit
Tempat : Madrasah RW 04 Kelurahan Mengger
Sasaran : Ibu Balita RW 04 Kelurahan Mengger

1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Setelah mengikuti penyuluhan selama ± 30 menit, sasaran dapat mengetahui
tentang kelas Ibu Balita khususnya mengenai ASI, MP ASI dan imunisasi

2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


a. Setelah diberikan pendidikan kesehatan selama ± 3 menit pertama, sasaran
dapat menyebutkan definisi kelas ibu balita
b. Setelah diberikan pendidikan kesehatan selama ± 3 menit kedua, sasaran
dapat menyebutkan penyebab tujuan kelas ibu balita
c. Setelah diberikan pendidikan kesehatan selama ± 3 menit ketiga, sasaran
dapat menyebutkan pentingnya pemberian ASI eksklusif
d. Setelah diberikan pendidikan kesehatan selama ± 3 menit keempat, sasaran
dapat menyebutkan manfaat pemberian ASI eksklusif menurut WHO
e. Setelah diberikan pendidikan kesehatan selama ± 4 menit, sasaran dapat
menyebutkan jadwal pemberian imunisasi di puskesmas
f. Setelah diberikan pendidikan kesehatan selama ± 4 menit, sasaran dapat
menjelaskan pemberian MP-ASI 6-24 bulan

3. Materi Pendidikan Kesehatan


a. Pengertian Kelas Ibu Balita
b. Tujuan Kelas Ibu Balita
c. Pentingnya Pemberian ASI eksklusif
d. Manfaat Pemberian ASI Eksklusif Menurut WHO
e. Jadwal Pemberian Imunisasi di Puskesmas
f. Pemberian MP-ASI usia 6-24 bulan

4. Kegiatan Pendidikan Kesehatan


Waktu Kegiatan Penyuluhan Respon
Pembukaan - Mengucapkan salam - Menjawab salam
5 menit - Perkenalan - Mendengarkan
- Menjelaskan tujuan dan berkenalan
- Kontrak waktu - Memperhatikan
- Apersepsi dengan cara menggali
pengetahuan yang dimiliki peserta tentang
hipertensi
Pelaksanaan Menjelaskan materi tentang : Peserta
20 menit - Pengertian Kelas Ibu Balita memperhatikan,
- Tujuan Kelas Ibu Balita mendengarkan, dan
- Pentingnya Pemberian ASI eksklusif mendemonstrasikan
- Manfaat Pemberian ASI Eksklusif Menurut
WHO
- Jadwal Pemberian Imunisasi di Puskesmas
- Pemberian MP-ASI usia 6-24 bulan

Penutup - Menyimpulkan materi Peserta menjawab dan


5 Menit - Melaksanakan evaluasi memperhatikan
- Mengucapkan salam penutup

5. Media dan alat


a. Media : PPT
b. Alat : Proyektor, Speaker
6. Metode
a. Ceramah melalui Zoom Meeting
b. Tanya jawab
c. Praktek

7. Sumber
Kemenkes RI. (2015). Lembar Balik Kelas Ibu Balita. Jakarta: Kementrian
Kesehatan RI.

Kemenkes RI. (2020). Buku KIA Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: Kementrian
Kesehatan dan JICA (Japan International Cooperation Agency)

8. Evaluasi
a. Apa yang dimaksud dengan kelas ibu balita?
b. Apakah tujuan dari kelas ibu balita?
c. Jelaskan pentingnya pemberian ASI eksklusif!
d. Sebutkan manfaat pemberian ASI Eksklusif menurut WHO!
e. Sebutkan jadwal pemberian imunisasi di puskesmas!
f. Bagaimana cara pemberian MP-ASI usia 6-24 bulan?

Lampiran Materi

KELAS IBU BALITA


A. Pengertian Kelas Ibu Balita
Kelas ibu balita adalah kelas dimana para ibu yang mempunyai anak

berusia 0-5 tahun secara Bersama-sama berdiskusi, tukar pendapat, tukar

pengalaman akan pemenuhan pelayanan Kesehatan, gizi dan stimulasi

pertumbuhan dan perkembangan dibimbing oleh fasilitator, dalam hal ini yang

digunakan adalah buku KIA.

B. Tujuan Kelas Ibu Balita


a. Meningkatkan kesadaran pemberian ASI secara ekslusif

b. Meningkatkan pengetahuan ibu akan pentingnya Imunisasi pada bayi

c. Meningkatkan keterampilan ibu dalam pemberian MP-ASI dan gizi

seimbang kepada balita

d. Meningkatkan kemampuan ibu memantau pertumbuhan dan melaksanakan

stimulasi perkembangan balita

e. Meningkatkan pengetahuan ibu tentang cara perawatan gigi balita dan

mencuci tangan yang benar

f. Meningkatkan pengetahuan ibu tentang penyakit terbanyak, cara

pencegahan dan perawatan balita

C. Pentingnya Pemberian ASI Eksklusif


1. ASI ekslusif adalah ASI yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan selama
6 (enam) bulan, tanpa menambahkan dan/ mengganti dengan makanan atau
minuman lain.
2. Menyusui sesering mungkin semau bayi untuk meningkatkan produksi ASI
dan bayi harus selalu tidur bersama ibu
D. Manfaat ASI Eksklusif Menurut WHO

1. Melindungi bayi dari kuman


Pemberian ASI Eksklusif membuat saluran cerna bayi dihuni oleh bakteri
baik, serta mengandung protein yang berfungsi melindungi bayi dari infeksi
kuman.
2. Menyediakan nutrisi lengkap
ASI mampu memenuhi kebutuhan bayi akan nutrisi lengkap karena
mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan asam amino
3. Jaminan asupan higienis dan aman
ASI aman dan higienis dikonsumsi langsung tanpa takut tercemar oleh
bakteri dari air atau botol susu yang tidak bersih atau perjalanan produksi
susu di pabrik
4. Bayi tumbuh sehat dan cerdas
Dalam ASI terkandung asam lemak yang penting manfaatnya bagi
perkembangan otak
5. Mencegah diare dan malnutrisi
ASI mencegah bayi terhindar dari penyakit yang berkaitan dengan
kebersihan
6. Memperkuat ikatan dan bonding
Menurut penelitian, ibu yang menyusui ASI secara langsung lebih sensitive
terhadap isyarat bayi.
7. Mengurangi risiko kanker
Bagi ibu menyusui, dapat mengurangi risiko kanker payudara dan kanker
rahim
8. Membantu memberi jarak pada kehamilan
Menyusui dapat menjadi kontrasepsi alami

E. Jadwal Pemberian Imunisasi di Puskesmas


1. Imunisasi Hepatitis B untuk mencegah penyakit hepatitis B

2. Imunisasi BCG untuk mencegah penyakit TBC

3. Imunisasi DPT merupakan kombinasi vaksin untuk mencegah penyakit


Difteri, Pertusis dan Tetanus

4. Imunisasi Hib untuk mencegah penyakit meningitis atau radang selaput otak

5. Imunisasi Polio untuk mencegah penyakit Polio

6. Imunisasi Campak untuk mencegah penyakit Campak

F. Pemberian MP-ASI 6-24 bulan

1. Bayi 6-8 bulan

Contoh bahan matang:

Nasi putih 30 gr, dadar telur 35 gr, sayur kare wortel tempe 20 gr

Cara membuat:

a. Nasi, telur dadar, tempe dan wortel (dari sayur kare) dilumatkan
kemudian disaring

b. Ditambahkan kuah sayur (santan kare) sampai mendapatkan konsistensi


bubur kental

Contoh bahan mentah:


Beras putih 10 gr, telur ayam 30 gr, tempe kedelai 10 gr, wortel 10 gr,
santan 30 gr

Cara membuat:

a. Memasak beras, tambahkan santan dan bumbu yang telah ditumis dengan
sedikit minyak (bawang merah, daun salam, kunyit)

b. Setelah nasi masak, masukan telur yang telah dikocok lepas, tempe dan
wortel yang telh dicincang

c. Aduk-aduk sampai mendapatkan konsistensi bubur kental

2. Bayi 9-11 bulan

Contoh bahan matang:

Nasi putih 45 gr, ikan kembung bumbu kuning 30 gr, tumis buncis 25 gr

Cara membuat:

a. Nasi, ikan kembung bumbu kuning dan tumis buncis dicincang

b. Sajikan dengan kuah sayur (santan kare)

Contoh bahan mentah:

Beras putih 15 gr, ikan kembung 30 gr, minyak kelapa 10 gr, wortel 15 gr,
tempe 10 gr

Cara membuat:

a. Memasak beras, tambahkan bumbu yang telah ditumis (bawang merah,


daun salam, kunyit) dengan minyak kelapa

b. Setelah nasi masak, masukkan ikan kembung dan buncis yang telah
dicincang

c. Aduk-aduk sampai mendapatkan konsistensi bubur kasar/ cincang

3. Bayi 12-23 bulan

Contoh bahan matang:

Nasi putih 55 gr, semur hati ayam 45 gr, sayur bening/ bobor bayam 20 gr

Cara membuat:
MP ASI untuk anak usia 12-23 bulan disajikan dalam bentuk makanan
keluarga (dicincang agak besar jika diperlukan)

Contoh bahan mentah:

Beras putih 25 gr, hati ayam 50 gr, minyak kelapa 5 gr, bayam 20 gr, santan
50 gr

Cara membuat:

a. Memasak beras sampai menjadi nasi

b. Membuat hati ayam goreng

c. Membuat sayur bayam

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


A. Pokok Bahasan : Kelas Ibu Hamil
B. Sub Pokok Bahasan :
1. Pengertian
2. Tanda dan perubahan pada ibu hamil
3. Keluhan umum saat hamil
4. Pemeriksaan Kehamilan
5. Kesiapaan Psikologis Menghadapi Kehamilan
6. Hubungan suami istri saat hamil
7. Tanda bahaya kehamilan
8. Senam Hamil
9. Tanda awal persalinan
10. Tanda dan Bahaya persalinan
C. Sasaran : Ibu-ibu hamil Rw 04
D. Waktu : ± 45 menit
E. Tempat : Madrasah Rw 04
F. Hari/Tanggal : Rabu / 14 April 2021
G. Tujuan Penyuluhan :
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan terhadap ibu hamil diharapkan mampu
mengetahui serta memahami tentang kehamilan dan tanda awal persalinan
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan terhadap ibu hamil diharapkan ibu-
ibu hamil dapat :
a. Mengetahui pengertian ibu hamil
b. Mengetahui tanda dan perubahan pada ibu hamil
c. Memahami keluhan umum saat hamil
d. Mengetahui pemeriksaan kehamilan
e. Memahami kesiapan psikologis menghadapi kehamilan
f. Memahami hubungan suami istri saat hamil
g. Mengetahui tanda bahaya kehamilan
h. Mengetahui senam hamil
i. Mengetahui tanda awal persalinan
j. Mengetahui tanda dan bahaya persalinan
H. Kegiatan

No Langkah- Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan sasaran


langkah

1 Pendahuluan 5 menit a. Memberi salam a. Menjawab salam


b. Memperkenalkan b. Memperhatikan
diri c. Menyampaikan
c. Kontrak waktu pendapat dan
d. Menjelaskan maksud mengajukan
dan tujuan pertanyaan
e. Melakukan apersepsi
dan integritas pada
kehidupan sehari-
hari
f. Menjelaskan proses
jalannya acara
penyuluhan
2 Penyajian 20 Menjelaskan materi Memperhatikan dan
menit penyuluhan pada mendengarkan
sasaran ibu-ibu hamil dengan seksama

3 Evaluasi 15 a. Memberi kesempatan Berpartisipasi aktif


menit sasaran untuk (bertanya, menjawab,
bertanya menyampaikan
b. Melakukan sesi tanya pendapat)
jawab
c. Menanyakan kembali
materi yang telah
disampaikan
d. Menyampaikan
rencana tindak
lanjut :
1) Menganjurkan
sasaran untuk
memahami
perubahan,
antenatal care,
dan tanda bahaya
pada ibu hamil
2) Menganjurkan
sasaran untuk
mengetahui tanda
normal awal dan
tanda bahaya
persalinan
4 Penutup 5 menit a. Meminta dan a. Memberi pesan
memberi pesan dan dan kesan
kesan kepada sasaran mengenai acara
tentang acara b. Menjawab salam
penyuluhan
b. Salam dan
berpamitan

I. Metode : ceramah dan tanya jawab


J. Media : Laptop, LCD proyektor, power point
K. Materi : Terlampir
L. Evaluasi
Pertanyaan :
1. Apa saja perubahan pada ibu hamil?
2. Berapa kali pemeriksaan dilakukan selama hamil?
3. Apa saja tanda awal persalinan?
M. Daftar Pustaka

Kemenkes RI. (2015). Lembar Balik Ibu dan Balita. Jakarta : kementrian
kesehatan.

Kemenkes RI. (2020). Buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak). Jakarta :
Kementrian kesehatan dan JICA (Japan International Cooperation Company).

Lampiran Materi
Materi Kelas Ibu Hamil

A. Pengertian
Kehamilan adalah proses yang normal, alamiah yang diawali dengan
pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungan, dimulai sejak
konsepsi sampai persalinan. Lamanya kehamilan adalah 280 hari (40
minggu atau 9 bulan 7 hari).
B. Tanda dan perubahan pada ibu hamil
1. Trimester 1 (0-12 minggu atau 1-3 bulan)
Amenorhoe atau telambat haid, mual, muntah terutama pagi hari,
kencang dan sakit pada payudara, BB bayi ± 77 gram.
2. Trimester 2 (minggu ke 13-27 atau 4-6 bulan)
Adanya gerakan janin dirasakan pada usia 18-20 minggu, perubahan
warna kulit menjadi kehitaman, terutama dareah punggung hidung dan
tulang pipi pada usia 16 minggu, daerah perut dan payudara terlihat
seperti jaringan parut berwarna putih, uterus berubah menjadi lunak,
pembesaran pada perut dan mulai mengncang, terdengarnya denyut
jantung janin, BB janin ± 1600 gram.
3. Trimester 3 (minggu ke 28-40 atau 7-9 bulan)
Janin sudah bisa membuka dan menutup mata, menghisap jempolnya,
menendang, menggerakan badan, dan merepon cahaya, pertumbuhan
otak, terbentuknya siku dan tumit, paru-paru sudah matang, BB bayi ±
3000 gram.
C. Keluhan umum saat hamil
1. Nyeri punggung bawah --> cara mengatasinya hindari membungkuk
berlebihann, kompres air hangat, istirahat teratur, olah raga teratur.
2. Insomnia atau susah tidur, Cara mengatasinya dengan mandi air hangat,
minum air hangat, lakukan aktifitas yang tidak menimbulkan stimulus
sebelum tidur, gunakan relaksasi prosgresif.
3. Peningkatan frekuensi berkemih dan Pembengkakan pada kaki, cara
mengatasinya yaitu tidur terlentang.
D. Pemeriksaan kehamilan
Antenatal Care atau Pemeriksaan kehamilan meliputi 14T, meliputi:
timbang berat badan, ukur tinggi badan, tekanan darah, pengukuran tinggi
fundus uteri, pemberian imunisasi TT (Tetanus Toksoid), pemberian tablet
Fe (penambah darah), melakukan test terhadap penyakit menular seksual,
temu wicara, tes Hb, tes urin protein, tes reduksi urin, perawatan payudara,
senam hamil, terapi yodium dan dan terapi obat malaria.
Frekuensi kunjungan ANC dilakukan minimal 4 kali selama kehamilan,
yaitu: trimester pertama 1 kali, Trimester kedua 1 kali, Trimester ketiga 2
kali.
E. Kesiapan psikologis menghadapi kehamilan
 Suami istri telah siap menjadi orang tua
 Dukungan suami dan keluarga dalam masa kehamilan dapat
meningkatkan kesiapan menghadapi persalinan dan mengurangi stress
pada ibu hamil
 Sering mengajak bicara pada janin dan mendengarkan music klasik
F. Hubungan suami istri saat hamil
1. Pada trimester pertama: poisisi “Women on Top “ sehingga wanita dapat
mengontrol kontak fisik dengan pasangan serta payudara yang sedang
sensitive tidak tertekan dan terasa sakit, bicarakan dengan pasangan
kapan sebaiknya waktu yang tepat untuk berhubungan intim agar tidak
pada saat morning sickness karena gairah jadi menurun akibat mual dan
muntah.
2. Pada Trimester kedua: merupakan waktu yang terbaik untuk melakukan
hubungan intim karena ibu sudah melewati masa rentan kehamilan
3. Pada trimester ketiga: gairah ibu untuk berhubungan intim akan
menurun, Hal ini dapat disiasati dengan memilih posisi berhubungan
yang menyamping saling berhadapan. Posisi women on top pun pun
bisa menjadi pilihan yang nyaman sehingga pasangan yang harus
bergerak lebih aktif.
G. Tanda bahaya kehamilan
1. Mual dan muntah secara berlebihan sampai tidak mau makan
2. Pendarahan berat di vagina, demam tinggi, gangguan penglihatan
3. Janin tidak aktif bergerak, dan Keluar air ketuban sebelum waktunya
4. Sakit saat buang air kecil dan Bengkak pada kaki, tangan dan wajah
terutama pada satu bagian tubuh dan terjadi secara tiba-tiba
5. Sakit kepala dan nyeri perut hebat dan terjadi terus menerus disertai
kejang
6. Kontraksi sebelum usia kehamilan 37 minggu
H. Senam hamil
 Senam kegel: usia kehamilan 9 bulan fungsinya untuk memperkuat otot-
otot panggul yang berperan ketika proses persalinan, mencegah
inkontinensia urin, mencegah wasir, agar bayi cepat masuk ke panggul
 Senam angkat panggul: gerakan ini sangat membantu memperkencang
otot panggul dan mempercepat kontraksi pada ibu hamil, sehingga
proses persalinan lebih cepat.
 Senam jongkok: usia kehamilan 8-9 bulan, berguna untuk memperkuat
otot paha dan peregangan otot panggul
 Senam yoga kupu-kupu: usia kehamilan 9 bulan agar menjaga sensi
tetap lentur dan memebantu menjaga fleksibilitas
 Senam yoga ball/gym ball: senam ini membantu agar cepat kontraksi
dan membantu mengontrol pernafasan secara teratur dalam proses
persalinan
I. Tanda awal persalinan
 Mules-mules yang teratur timbul semakin sering dan lama (His)
 Pengeluaran lendir yang bercampur darah dari jalan lahir
 Keluarnya cairan ketuban dari jalan lahir dan pecahnya selaput ketuban
J. Tanda dan bahaya persalinan
1. Pendarahan lewat jalan lahir
2. Tali pusat atau tangan bayi keluar dari jalan lahir
3. Ibu tidak kuat mengejan
4. Ibu mengalami kejang
5. Air ketuban keruh dan berbau
6. Ibu gelisah atau mengalami kesakitan yang hebat
7. Retensio plasenta
8. Atonia uteri (kondisi Rahim tidak berkontraksi kembali setelah
melahirkan)

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Sosialisasi Posyandu Remaja


Sub Pokok Bahasan : 1. Pengertian posyandu remaja
2. Paket layanan yang ada di posyandu remaja
3. Syarat kader posyandu remaja
4. Pihak- pihak yang terlibat dalam pelaksanaan posyandu
remaja
5. Kegiatan-kegiatan yang ada di posyandu remaja
6. Langkah-langkah pelaksanaan posyandu
Sasaran : Remaja warga Kelurahan Mengger RW 01s/d RW 04
Hari/Tanggal : Kamis, 08 April 2021
Waktu : ± 45 menit
Tempat : Melalui daring (Zoominar)
Penyuluh : Mahasiswa Program Pendidikan Profesi Ners Universitas
Aisyiyah Bandung

A. Tujuan Instruksional Umum (TIU)

Setelah diberikan penyuluhan , diharapkan remaja mampu memahami dan

melakukan pemeriksaan ke puskesmas untuk melakukan screning kesehatan

B. Tujuan Instruksional Khusus(TIK)

Setelah mengikuti penyuluhan selama ± 45 menit, diharapkan remaja mampu:

1. Menjelaskan pengertian posyandu remaja

2. Menyebutkan paket layanan yang ada di posyandu remaja

3. Menyebutkan syarat kader posyandu remaja

4. Menjelaskan pihak yang terlibat dalam pelaksanaan posyandu remaja

5. Menjelaskan kegiatan-kegiatan yang ada di posyandu remaja

6. Menjelaskan langkah-langkah pelaksanaan posyandu

C. Materi Pendidikan kesehatan


1. Pengertian posyandu remaja
2. Paket layanan yang ada di posyandu remaja
3. Syarat kader posyandu remaja
4. Pihak- pihak yang terlibat dalam pelaksanaan posyandu remaja
5. Kegiatan-kegiatan yang ada di posyandu remaja
6. Langkah-langkah pelaksanaan posyandu

D. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)

No. . Tahap Kegiatan Kegiatan Estimasi Metode Media dan


Penyuluh Masyarakat Waktu Alat

1. Pendahuluan/Pembukaan: Deskripsi  Menjawab ±2 menit Ceramah


a. Memberi salam salam
b. Memperkenalkan diri  Mendengarkan
c. Menyampaikan tujuan  Memperhatikan
d. Kontrak waktu  Menyetujui
penyuluhan kontra waktu
2. Pelaksanaan : Deskripsi  Mendengarkan ±43 menit  Ceramah • Laptop
1. Pengertian posyandu  Memperhatikan  Diskusi • Power
remaja  Menyimak  Tanya Point
2. Paket layanan yang • Handphone
jawab
ada di posyandu
remaja
3. Syarat kader posyandu
remaja
4. Pihak- pihak yang
terlibat dalam
pelaksanaan posyandu
remaja
5. Kegiatan-kegiatan
yang ada di posyandu
remaja
6. Langkah-langkah
pelaksanaan posyandu
3. Penutup : Ceramah  Memperhatikan ±5 menit  Ceramah
1. Evaluasi  Bertanya
2. Menyimpulkan Materi  Menyimak
3. Umpan Balik  Menjawab
4. Mengucapkan Salam salam

E. Evaluasi

1. Bentuk : Essay melalui Goegle form


2. Prosedur Evaluasi : Tulisan
3. Waktu : 5 menit
4. Jumlah Soal : 5 soal

F. Daftar Pustaka

Dinkes Kota Bandung. (2019). Petunjuk Teknis Pembentukan Posyandu Remaja.


Bandung: Dinkes Kota Bandung

Lampiran Materi

MATERI PENDIDIKAN KESEHATAN


A. Pengertian Posyandu Remaja
Posyandu remaja adalah kegiatan berbasis kesehatan yang diperuntukan khusus
remaja. Kegiatan ini akan membahas mengenai kesehatan fisik dan mental denga
tujuan membantu perkembangan remaja.

B. Paket layanan yang ada di posyandu remaja


1. Pelayanan Kesehatan Reproduksi Remaja (meliputi infeksi menular
seksual/IMS, HIV-AIDS) termasuk seksualitas dan pubertas
2. Pencegahan dan penanggulangan kehamilan remaja
3. Pelayanan Gizi (anemia, kekurangan dan kelebihan gizi) termasuk konseling
dan edukasi
4. Tumbuh kembang remaja
5. Skrining status imunisasi (TT) pada remaja
6. Pelayanan kesehatan jiwa remaja meliputi masalah psikososial, gangguan jiwa,
dan kualitas hidup
7. Pencegahan dan penanggulangan Napza
8. Deteksi dan penanganan kekerasan terhadap remaja
9. Deteksi dan penanganan tuberculosis
10. Deteksi dan penanganan kecacingan

C. Syarat kader posyandu remaja


1. Remaja usia 10-18 Tahun
2. Berjiwa Kreatif, inovatif dan komitmen
3. Mau secara sukarela menjadi kader
4. Berada/berdomisili diwilayah posyandu remaja

D. Pihak- pihak yang terlibat dalam pelaksanaan posyandu remaja


1. Kader Remaja
2. Puskesmas
3. Pemangku kepentingan, seperti Kecamatan, Kelurahan atau RW dan lembaga
terkait.
4. Kelompok Kerja (Pokja)
5. Tim Penggerak PKK
6. Tokoh Masyarakat atau Forum Peduli Kesehatan Kecamatan
7. Organisasi Kemasyarakatan

E. Kegiatan-kegiatan yang ada di posyandu remaja


1. PKHS
• KIE :Kecerdasan Majemuk, Sosialiasasi & Penanaman PKHS
• Yankes: identifikasi kecerdasan majemuk, konseling PKHS
2. Kespro Remaja
• KIE: organ reproduksi, pubertas, proses kehamilan, menstruasi, KB, IMS,
dll
• Yankes: konseling kespro, HIV AIDS, tes HIV jika diperlukan.
3. Keswa & Napza
• KIE : Keswa & Napza
• Yankes: skrining masalah psikososial (PSC), konseling keswa &
penyalahgunaan Napza, rujukan
4. Gizi
• KIE: Gizi seimbang, pencegahan masalah gizi (KEK, obesitas, anemia)
• Yankes : pengukuran antropometri (BB, TB, LP & LILA), penilaian status
gizi, anemia, pemberian TTD/Vitamin, peyuluhan & konseling gizi, rujukan
5. Ktivitas fisik
• KIE : pentingnya aktvitas & jenis aktivitas yg dapat dilakukan
• Kegiatan di Posrem: senam sehat bugar
6. PTM
• KIE : Jenis PTM & dampaknya, CERDIK
• Yankes: deteksi dini PTM (anamnesis riwayat penyakit keluarga & pribadi,
pengukuran TD, pemeriksaan gula darah & kolesterol, pemeriksaan
gangguan penglihatan & pendengaran), konseling, rujukan
7. Pencegahan Kekerasan
• KIE: faktor resiko, dampak,& pencegahan
• Yankes : rujukan, pendampingan
8. Penyuluhan Masalah Kesehatan Lainya
• Kecelakaan lain
• Penyakit menular yg terjadi saat ini

F. Langkah-langkah pelaksanaan posyandu


1. Pendaftaran
Daftar hadir, form data diri, form / kuesioner kecerdasan majemuk
2. Pengukuran
BB, TB, TD, LILA, anemia untuk remaja putri
3. Pencatatan
• Buku register, buku pemantauan kesehatan remaja
• Kurva tumbuh kembang WHO
4. Pelayanan Kesehatan
Konseling, HEEADSSS, tablet tambah darah / vitamin, rujukan
5. KIE
penyuluhan, pemutaran film, bedah buku, ketrampilan soft skill, senam
LAMPIRAN BUKTI IMPLEMENTASI

1. Mengidentifikasi kemampuan dan kesiapan unsur lintas sektor kelurahan dalam menerima informasi melalui daring serta
memberikan surat koordinasi pemecahan masaah UKM di kelurahan Mengger melalui pesan Whatssapp
2. Rapat Koordinasi pemecahan masalah UKM di Kelurahan Mengger
3. Membuat Google Form Faktor Risiko PTM secara mandiri, pencapaian imunisasi dan skrining gangguan jiwa
4. Memberikan dan menyebarkan surat undangan Zoominar berupa poster mengenai materi yang akan disampaikan pada saat
Zoominar tanggal 8 April 2021
5. Zoominar Stunting, Gizi Buruk, Posyandu remaja dan Vaksin Covid-19
6. Melakukan perekaman senam hamil dan senam nifas
7. Persiapan penyuluhan ibu hamil dan balita (pembuatan PPT kelas ibu hamil dan ibu balita)

8. Pembuatan spanduk ODF


9. Kelas Ibu hamil dan Ibu Balita secara luring dan daring
10. Pembuatan poster berhenti merokok
11. Menyerahkan spanduk ODF kepada Kelurahan Mengger
12. Melakukan koordinasi dengan TP UKS Kecamatan Bandung Kidul terkait penjaringan anak sekolah melalui aplikasi AKU Cerdas

13. Membuat poster Pemeriksaan HIV


14. Melakukan kegiatan vaksin Massal berintegrasi dengan pemeriksaan skrining PTM
15. Pembuatan poster mengendalikan Hipertensi dengan PATUH
16. Menyebarkan poster Hipertensi PATUH
17. Hasil skrining PTM dan JIWA melalui aplikasi G-Form
File Respond PTM
18. Hasil sweeping imunisasi melalui aplikasi G-Form

Anda mungkin juga menyukai