Anda di halaman 1dari 88

LAPORAN KEGIATAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DI RW.

16
KELURAHAN LUBUK BUAYA KECAMATAN KOTO TANGAH
KOTA PADANG 6 JUNI – 2 JULI TAHUN 2022

OLEH :

KELOMPOK III

CI AKADEMIK CI KLINIK

NS. ANDIKA HERLINA,M.KEP NS.LILI DARLAN, S.KEP

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

STIKES SYEDZA SAINTIKA PADANG

TAHUN 2022

1
2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat

dan karunia-Nya, sehingga dapat menyelesaikan laporan keperawatan komunitas di

RW 16 Kecamatan Koto Tangah.

Kami menyadari laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik

dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi

kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, ucapkan terima kasih kepada semua pihak

yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.

Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amiin.

Padang, 25 Juni 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................i

DAFTAR ISI................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1

A. Pendahuluan......................................................................................................1

B. Tujuan Penulisan..............................................................................................4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................6

A. KONSEP KEPERAWATAN KOMUNITAS.................................................6

BAB III3 ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS........................................13

A. PENGKAJIAN................................................................................................13

B. HASIL PENGUMPULAN DATA DI RW 16 KELURAHAN LUBUK


BUAYA KECAMATAN KOTO TANGAH KOTA PADANG........................19

D. ANALISIS DATA KOMUNITAS.................................................................38

E. DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS..........................................44

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Pendahuluan

Kesehatan merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan kualitas

sumber daya manusia, disamping juga merupakan karunia Tuhan yang perlu

disyukuri. Oleh karena itu kesehatan perlu dipelihara dan ditingkatkan serta

dilindungi dari ancaman yang merugikan. Derajat kesehatan dipengaruhi oleh

banyak faktor yaitu: lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan keturunan.

Faktor lingkungan termasuk keadaan pemukiman atau perumahan, tempat kerja,

sekolah, tempat umum, air, udara, tekhnologi, keadaan social, pendidikan dan

ekonomi, sedangkan perilaku tergambar dalam kebiasaan sehari-hari seperti pola

makan, kebersihan keluarga dan gaya hidup. Pelayanan kesehatan mencakup

sarana kesehatan, program kesehatan, dan tenaga kesehatan (Mubarak, 2005).

Salah satu pelayanan kesehatan yang memberikan konstribusi penting

dalam peningkatan derajat kesehatan adalah keperawatan yang berwenang

memberikan asuhan keperawatan pada komunitas. Komunitas dipandang sebagai

target pelayanan kesehatan sehingga diperlukan suatu kerja sama yang melibatkan

secara aktif masyarakat untuk mencapai peningkatan derajat kesehatan

masyarakat yang optimal. Asuhan keperawatan komunitas bertujuan untuk

1
meningkatkan dan memelihara kesehatan masyarakat serta peran serta masyarakat

dalam melakukan upaya preventif, promotif dan mempertahankan kesehatanya.

Praktik dilaksanakan secara komprehensif dan umum, tidak hanya terbatas pada

usia kelompok tertentu atau diagnosa tertentu. Tanggung jawab yang dominan

adalah terhadap komunitas secara keseluruhan dan pelayanan deberikan secara

langsung, berkelanjutan dan tidak episodik yang ditujukan kepada individu,

keluarga dan kelompok maupun masyarakat (Mahyuddin, 2009).

Keperawatan komunitas adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang

didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan yang ditujukan pada masyarakat

dengan pendekatan pada resiko tinggi melalui peningkatan kesehatan, pencegahan

penyakit serta tidak kuratif dan rehabillatif. Sedangkan pendekatan yang

digunakan adalah dengan pengkajian, analisis data dan diagnosis keperawatan,

perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Dalam perawatan kesehatan masyarakat

keterlibatan kader kesehatan, tokoh-tokoh masyarakat formal dan informal sangat

diperlukan dalam tahap pelayanan keperawatan secara terpadu dan menyeluruh

sehingga masyarakat benar-benar mampu dan mandiri dalam setiap upaya

pelayanan kesehatan dan keperawatan yang diberikan (Anderson & Mc Farlane,

2000).

Tujuan keperawatan komunitas adalah untuk pencegahan dan peningkatan

kesehatan masyarakat melalui upaya, pertama pelayanan keperawatan secara

langsung (direct care) terhadap individu, keluarga dan kelompok dalam konteks

2
komunitas, kedua perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat

(Health General community) dan mempertimbangkan bagaimana masalah atau

issue kesehatan masyarakat dapat mempengaruhi keluarga, individu dan

kelompok. Dan selanjutnya secara spesifik diharapkan : individu, keluarga,

kelompok dan masyarakat mempunyai kemampuan untuk mengidentifikasi

masalah kesehatan yang dialami, menetapkan masalah kesehatan dan

memprioritaskan masalah tersebut, merumuskan serta memecahkan,

menanggulangi masalah kesehatan yang dihadapi, mengevaluasi sejauh mana

pemecahan masalah yang mereka hadapi yang akhirnya dapat meningkatkan

kemampuan dalam memelihara kesehatan secara mandiri (Mubarak, 2005).

Praktek keperawatan komunitas yang dilaksanakan oleh mahasiswa

Program Pendidikan Sarjana Keperawatan STIKes Syedza Saintika Padang

menggunakan konsep Neuman. Pengkajian terdiri dari dua bagian utama yaitu inti

komunitas (core) dan delapan sub sistem yang melingkupinya, baik garis

pertahanan maupun resistensi, stressor maupun derajat reaksi. Core atau inti

menggambarkan masyarakat yang membentuk komunitas. Yang termasuk

kedalam core adalah demografi, nilai dan kepercayaan serta sejarah dari

masyarakat. Sebagai anggota masyarakat, penduduk setempat dipengaruhi oleh

delapan subsistem komunitas, dan sebaliknya. Delapan subsistem ini terdiri atas

lingkungan, pendidikan, keamanan dan transportasi, politik dan pemerintahan,

3
pelayanan kesehatan dan sosial, komunikasi, ekonomi dan rekreasi (McFarlane,

1998).

Hasil pengumpulan data melalui metode whienshield survey, observasi,

wawancara dengan kepala lingkungan dan masyarakat serta pengambilan data

sekunder melalui fasilitas pelayanan kesehatan seperti Puskesmas, puskesmas

pembantu, dan kegiatan Posyandu. Didapatkan masalah kesehatan terkait yaitu ;

bayi, balita dan toddler, anak usia sekolah, dewasa, lansia.

Berdasarkan masalah kesehatan yang ditemukan selanjutnya dilakukan

pengkajian dengan membuat beberapa pertanyaan dalam bentuk questioner yang

berhubungan dengan masalah kesehatan dan disebarkan kepada masyarakat RW

07 Kecamatan Koto Tangah, kemudian data yang telah terkumpul diolah untuk

menentukan masalah kesehatan yang ada dimasyarakat, dari masalah tersebut

disusun diagnosa, merencanakan intervensi keperawatan untuk menyelesaikan

masalah, melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan dan mengevaluasinya

bersama-sama perencanan, implementasi dan evaluasi keperawatan komunitas.

B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Mendeskripsikan pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas di Lingkungan

RW 16 Kecamatan Koto Tangah Tahun 2022. Melalui pendekatan Proses

keperawatan komunitas dengan menggunakan teori Community as partner.

4
2. Tujuan Khusus

Setelah praktek keperawatan komunitas, mahasiswa diharapkan mampu:

a. Mengkaji masalah kesehatan yang terdapat di masyarakat Lingkungan RW 16

Kecamatan Koto Tangah Tahun 2022.

b. Menyusun diagnosa keperawatan komunitas di Lingkungan RW 16

Kecamatan Koto Tangah Tahun 2022.

c. Menyusun perencanaan keperawatan komunitas di Lingkungan RW 16

Kecamatan Koto Tangah Tahun 2022.

d. Melakukan implementasi keperawatan komunitas di Lingkungan RW 16

Kecamatan Koto Tangah Tahun 2022.

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. KONSEP KEPERAWATAN KOMUNITAS

1. Definisi Keperawatan Komunitas

Keperawatan komunitas merupakan suatu sintesis dari praktik

keperawatan dan praktik kesehatan masyarakat yang diterapkan untuk

meningkatkan serta memelihara kesehatan penduduk. Sasaran dari keperawatan

kesehatan komunitas adalah individu yaitu balita gizi buruk, ibu hamil resiko

tinggi, usia lanjut, penderita penyakit menular. Sasaran keluarga yaitu keluarga

yang termasuk rentan terhadap masalah kesehatan dan prioritas. Sasaran

kelompok khusus, komunitas baik yang sehat maupun sakit yang mempunyai

masalah kesehatan atau perawatan (Ariani, Nuraeni, & Supriyono, 2018).

Keperawatan Komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional yang

ditujukan kepada masyarakat dengan pendekatan pada kelompok resiko tinggi,

dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan

penyakit dan peningkatan kesehatan dengan menjamin keterjangkauan

pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra

6
dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan keperawatan.

Pelayanan Keperawatan Komunitas adalah seluruh masyarakat termasuk

individu, keluarga dan kelompok yang beresiko tinggi seperti keluarga

penduduk didaerah kumuh, daerah terisolasi dan daerah yang tidak terjangkau

termasuk kelompok bayi, balita, lansia dan ibu hamil (Veronica, Nuraeni, &

Supriyono, 2019).

2. Tujuan Keperawatan Komunitas

a. Tujuan Umum

Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat sehingga

tercapai derajat kesehatan yang optimal agar dapat menjalankan fungsi

kehidupan sesuai dengan kapasitas yang mereka miliki.

Tujuan proses keperawatan dalam komunitas adalah untuk pencegahan

dan peningkatan kesehatan masyarakat melalui upayaupaya sebagai berikut :

1) Pelayanan keperawatan secara langsung (direct care) terhadap individu,

keluarga dan kelompok dalam konteks komunitas.

2) Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat (health general

community) dengan mempertimbangkan permasalahan atau isu kesehatan

masyarakat yang dapat memengaruhi keluarga, individu, dan kelompok.

b. Tujuan Khusus Selanjutnya, secara spesifik diharapkan individu, keluarga,

kelompok, dan masyarakat mempunyai kemampuan untuk :

7
1) Mengidentifikasi masalah kesehatan yang dialami

2) Menetapkan masalah kesehatan dan memprioritaskan masalah tersebut

3) Merumuskan berbagai alternatif pemecahan masalah kesehatan atau

keperawatan

4) Menanggulangi masalah kesehatan atau keperawatan yang mereka hadapi

5) Mengevaluasi sejauh mana pemecahan masalah yang mereka hadapi, yang

akhirnya dapat meningkatkan kemampuan dalam memelihara kesehatan

secara mandiri (self care).

6) Penilaian hasil kegiatan dalam memecahkan masalah kesehatan atau

keperawatan.

7) Mendorong dan menigkatkan partisipasi masyarakat dalam pelayanan

kesehatan atau keperawatan.

8) Meningkatkan kemampuan dalam memelihara kesehatan secara mandiri.

9) Menanamkan perilaku sehat melalui upaya pendidikan kesehatan.

3. Sasaran Keperawatan Komunitas

Sasaran yang dituju untuk keerawatan komunitas dibagi menjadi beberapa,

diantaranya :

a. Individu

Individu adalah bagian dati anggota keluarga. Apabila individu

tersebut mempunyai masalah kesehatan/keperawatan karena

ketidakmampuan merawat diri sendiri oleh suatu hal dan sebab, maka akan

8
dapat mempengaruhi anggota keluarga lainnya baik secara fisik, mental

maupun sosial.

b. Keluarga

Keluarga merupakan sekelompok individu yang berhubungan erat

secara terus menerus dan terjadi interaksi satu sama lain baik secara

perorangan maupun secara bersama-sama, di dalam lingkungannya sendiri

atau masyarakat secara keseluruhan (Ariani, Nuraeni, & Supriyono, 2019).

c. Kelompok Khusus

Kelompok hkusus adalah kumpulan individu yang mempunyai

kesamaan jenis kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisasi

yang sangat rawan terhadap masalah kesehatan. Termasuk diantaranya

adalah:

a) Kelompok khusus dengan kebutuhan khusus sebagai akibat

perkembangan dan pertumbuhannya, seperti;

a) Ibu hamil

b) Bayi baru lahir

c) Balita

d) Anak usia sekolah

e) Usia lanjut

b) Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan dan

bimbingan serta asuhan keperawatan, diantaranya adalah:

9
a) Penderita penyakit menular, seperti TBC, lepra, AIDS, penyakit

kelamin lainnya.

b) Penderita dengan penynakit tak menular, seperti: penyakit diabetes

mellitus, jantung koroner, cacat fisik, gangguan mental dan lain

sebagainya.

c) Kelompok yang mempunyai resiko terserang penyakit, diantaranya:

1) Wanita tuna susila

2) Kelompok penyalahgunaan obat dan narkoba

3) Kelompok-kelompok pekerja tertentu, dan lain-lain.

4) Lembaga sosial, perawatan dan rehabilitasi, diantaranya adalah:

(a) Panti wredha

(b) Panti asuhan

(c) Pusat-pusat rehabilitasi (cacat fisik, mental dan sosial)

(d) Penitipan balita

4. Pelayanan Keperawatan Kesehatan Komunitas

Menurut Depkes (2018) Pelayanan keperawatan kesehatan komunitas dapat

diberikan secara langsung pada semua tatanan pelayanan kesehatan , yaitu:

a. Di dalam unit pelayanan kesehatan (Rumah Sakit, Puskesmas, dll) yang

mempunyai pelayanan rawat jalan dan rawat nginap

b. Di rumah Perawat “home care” memberikan pelayanan secara langsung

pada keluarga di rumah yang menderita penyakit akut maupun kronis. Peran

10
home care dapat meningkatkan fungsi keluarga dalam merawat anggota

keluarga yang mempunyai resiko tinggi masalah kesehatan.

c. Di sekolah Perawat sekolah dapat melakukan perawatan sesaat (day care)

diberbagai institusi pendidikan (TK, SD, SMP, SMA, dan Perguruan tinggi,

guru dan karyawan). Perawat sekolah melaksanakan program screening

kesehatan, mempertahankan kesehatan, dan pendidikan kesehatan

d. Di tempat kerja/industri Perawat dapat melakukan kegiatan perawatan

langsung dengan kasus kesakitan/kecelakaan minimal di tempat

kerja/kantor, home industri/ industri, pabrik dll. Melakukan pendidikan

kesehatan untuk keamanan dan keselamatan kerja, nutrisi seimbang,

penurunan stress, olah raga dan penanganan perokok serta pengawasan

makanan.

e. Di barak-barak penampungan Perawat memberikan tindakan perawatan

langsung terhadap kasus akut, penyakit kronis, dan kecacatan fisik ganda,

dan mental.

f. Dalam kegiatan Puskesmas keliling Pelayanan keperawatan dalam

puskesmas keliling diberikan kepada individu, kelompok masyarakat di

pedesan, kelompok terlantar. Pelayanan keperawatan yang dilakukan adalah

pengobatan sederhana, screening kesehatan, perawatan kasus penyakit akut

dan kronis, pengelolaan dan rujukan kasus penyakit.

11
g. Di Panti atau kelompok khusus lain, seperti panti asuhan anak, panti wreda,

dan panti sosial lainya serta rumah tahanan (rutan) atau lembaga

pemasyarakatan (Lapas).

5. Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Komunitas

a. Pelayanan pada kelompok kelompok resiko tinggi

b. Pelayanan perawatan pada kelompok wanita, anak-anak, lansia mendapat

perlakukan kekerasan

c. Pelayanan keperawatan di pusat pelayanan kesehatan jiwa

d. Pelayanan keperawatan dipusat pelayanan penyalahgunaan obat

e. Pelayanan keperawatan ditempat penampungan kelompok lansia,

gelandangan pemulung/pengemis, kelompok penderita HIV (ODHA/Orang

Dengan Hiv-Aids), dan WTS .

Fokus utama kegiatan pelayanan keperawatan kesehatan komunitas

adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan keperawatan,

membimbing dan mendidik individu, keluarga, kelompok, masyarakat

untuk menanamkan pengertian, kebiasaan dan perilaku hidup sehat

sehingga mampu memelihara dan meningkatkan derajat kesehatannya.

12
BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

A. PENGKAJIAN

1. Winshield Survey

Lokasi pengamatan : RT 1- 4, RW 16 Kecamatan Koto Tangah Kota Padang

Kelompok : 3 (Tiga)

a) Tipe perumahan / komplek

(1) Perumahan yang ada di RT 1- 4 sudah permanen

(2) Warga disana 54% berprofesi sebagai wirasawasta, sedangkan 46% lainnya berprofesi

sebagai PNS, supir, dan tenaga pengajar.

(3) 20% warga memiliki usaha di rumah.

b) Lingkungan tempat tinggal

(1) Kebanyakkan rumah di RW 16 kelurahan lubuk buaya kecamatan koto tangah kota

padang tidak memiliki jarak antara rumah 1 dengan yang lainnya tetapi ada beberapa

rumah memiliki jarak antara 1 dengan yang lainnya namun tidak begitu jauh.

(2) Bangunan rumah rumah sudah permanen.

(3) Tidak terdapat apartemen di RW 16 kecamatan koto tangah kota padang.

c) Umur area perumahan

(1) Terdapat beberapa bangunan baru di Rw 16 kelurahan lubuk buaya kecamatan koto

tangah kota padang

13
(2) Bangunan di RW 16 kelurahan lubuk buaya kecamatan koto tangah kota padang sudah

lama tetapi terpelihara dengan baik.

(4) Tidak ada bangunan rusak namun ada beberapa rumah yg terbengkalai karna tidak du

huni .

(5) Terdapat 201 rumah yang ada di RW 16 kelurahan lubuk buaya Kecamatan koto tangah

kota padang

(6) Terdapat 21 rumah kosong tanpa berpenghuni di RW 16 kelurahan lubuk buaya

kecamatan koto tangah kota padang

(7) Terdapat 1 mesjid tempat beribadah di RW 16 kelurahan lubuk buaya koto tangah kota

padang.

d) Karakteristik social-kultural

(1) Penduduk di RW 16 kelurahan lubuk buaya kecamatan koto tangah kota padang terdiri

dari balita sampai lansia.

(2) Mayoritas penduduk di RW 16 kelurahan lubuk buaya kecamatan koto tangah kota

padang adalah orang dewasa.

(3) Di RW 16 kelurahan lubuk buaya kecamatan koto tangah mayoritas warga berasal dari

suku minang.

(4) Semua warga terlihat sibuk bekerja.

(5) Tidak terlihat adanya tanda kurang punya harapan.

e) Lingkungan

1) Tampak umum

14
(a) Halaman dan pekarangan terlihat kurang bersih, jalanan di RW 16kelurahan lubuk buaya

kecamatan koto tangah kota padang tidak ada berlubang sehingga tidak ada genangan air.

(b) Terdapat kandang ternak dan beberapa tanaman hias di depan rumah warga.

(c) Tidak terdapat patung atau tanda-tanda seni lain di rumah warga.

2) Bahaya lingkungan

(a) Teramati adanya polusi udara akibat banyaknya warga yang membakar sampahdi RW 16

kecamatan koto tangah kota padang tersebut.

(b) terlihat adanya sampah yang menumpuk di sekitar sungai.

(c) terdapat area bermain seperti aula serbaguna.

(d) Adanya penerangan di sisi kanan-kiri jalan.

(e) Tidak terlihat adanya alat pemadam kebakaran.

(f) Lalu lintas tidak begitu ramai karena RW 16 kelurahan lubuk buaya kecamatan koto

tangah kota padang merupakan kawasan komplek perumahan.

3) Stressor lingkungan

(a) Terlihat adanya keramaian di sore hari oleh anak-anak bermain

(b) Tidak ada tanda-tanda yang menyebabkan banyak angka criminal.

(c) Tidak terlihat adanya penyalahgunaan NAPZA.

(d) Tidak terlihat adanya tanda-tanda kemiskinan. Warga terlihat memiliki ekonomi

menengah ke atas.

4) Sumber-sumber ( yang ada dan tidak ada )

(a) Tidak ada pasar di wilayah RW 16 kelurahan lubuk buaya kecamatan koto tangah kota

padang

15
(b) Terdapat transportasi umum seperti angkot kota dan transportasi berbasis online.

(c) Tidak terdapat tempat rekreasi.

(d) Terdapat pelayanan keamanan berupa pos kamling di gerbang utama RW 16 kelurahan

lubuk buaya kecamatan koto tangah kota padang, dan pos ronda di setiap RT

(e) Tidak terdapat apotek.

(f) Pernah terjadi banjir di RW 16 kelurahan lubuk buaya kecamatan koto tangah kota

padang

(g) Tidak terdapat kantor pos.

(h) Tidak terdapat ATM.

(i) Tidak terlihat Ada mobil pengambil sampah.

(j) Tidak terlihat adanya mading.

f) Pelayanan kesehatan

1) Fasilitas kesehatan

(a) Tidak terdapat rumah sakit ataupun klinik di RW 16 kelurahan lubuk buaya kecamatan

koto tangah kota padang.

(b) Sumber pelayanan kesehatan

(1) Tidak terdapat puskesmas di RW 16 kelurahan lubuk buaya kecamatan koto tangah kota

padang.

(2) Tidak terdapat nursing center di RW 16 kelurahan lubuk buaya kecamatan koto tangah

kota padang.

(3) Tidak Terdapat praktik dokter swasta dan praktik bidan.

16
2. Pengkajian Inti Komunitas

a) Riwayat

1) Pernah terjadi kebakaran

2) Pernah terjadi banjir.

A. Demografi

 Di RW 16 kecamatan koto tangah kota padang ini terdapat 53% penduduknya berjenis

kelamin perempuan dan 47% berjenis kelamin laki-laki

 Tingkat pendidikan rata-rata penduduk di RW 16 kelurahan lubuk buaya kecamatan koto

tangah kota padang adalah SLTA.

B. Statistik Vital

 Masalah kesehatan yang terjadi di RW 16 kelurahan lubuk buaya kecamatan koto tangah

kota padang adalah, diabetes melitus, hipertensi, jantung dan rematik.

 Selain kasus penyakit hipertensi dan sebagainya yang telah disebutkan di atas terjadi juga

seperti batuk pilek yang mayoritas di derita oleh balita karena perubahan cuaca.

C. Nilai dan Kepercayaan

 Mayoritas warga berasal dari suku minang dan beragama Islam. Ada beberapa orang

pendatang yang berasal dari suku dan agama lain seperti Kristen.

 Terdapat 1 masjid di RW 16 kelurahan lubuk buaya kecamatan koto tangah kota padang.

 Masyarakat jika sakit selain berobat ke rumah sakit juga berobat ke dokter praktek

ataupun klinik kesehatan, terkadang mereka juga membeli obat di apotik.

3) Pengkajian Sub Sistem

17
a. Lingkungan Fisik

 Inspeksi

(6) Di RW 16 kelurahan lubuk buaya kecamatan kota tangah kota padang tidak terdapat peta

rawan masalah

(7) Jarak RW 16 keluarahan lubuk buaya kecamatan koto tangah kota padang ke Pasar

kurang lebih 1 km.

(8) Terdapat lapangan tempat anak-anak bermain di sore hari

(9) Data winshield survey terlampir

 Tanda Vital

(10) Kondisi iklim tropis dan saat ini musim hujan.

(11) Kondisi lingkungan kurang bersih. Lokasi berdekatan dengan rawa dan terdapat

banyak genangan air .

 System Review

(12) Di RW 16 kelurahan lubuk buaya kecamatan koto tangah kota padang tidak ada

kegiatan kerja bakti rutin pada warganya namun kerjabakti akan diadakan saat

lingkungan terlihat kotor atau ada keluhan dari masyarakat.

(13) Ada kegiatan arisan rutin oleh ibu - ibu dan posyandu yang di adakan setiap

minggu pertama di awal bulan.

b. Pelayanan Kesehatan dan Sosial

 Pelayanan yang di akses oleh warga RW 16 keluarahan lubuk buaya kecamatan koto

tangah kota padangadalah praktik bidan, puskesmas dan praktik dokter.

18
 Jika sakit rata-rata penduduk RW 16 kelurahan lubuk buaya kecamatan kota padang

datang langsung ke puskesmas namun ada juga yang langsung ke rumah sakit.

 Harga untuk memperoleh pelayanan kesehatan relative murah atau terjangkau untuk

warga.

 Pengguna layanan kesehatan yang paling banyak adalah balita dan lansia

 Aksesibilitas dan penerima fasilitas kesehatan adekuat

 Askes ke puskesmas kurang lebih kurang lebih 2 - 3 km dari RW 16 kelurahan lubuk

kecamatan koto tangah kota padang.

 Kegiatan posyandu diadakan setiap satu bulan sekali oleh swadaya masyarakat.

c. Ekonomi

 Pekerjaan penduduk 54 % wiraswasta, sisanya PNS , supir , dan tenaga pengajar seperti

guru dan dosen. Pendapatan keluarga rata-rata Rp 1.000.000 - Rp 3.000.000.

 Pengeluaran penduduk relative, masing-masing keluarga mempunyai pengeluaran yang

berbeda-beda

 Masyarakat di RW 16 kelurahan lubuk buaya kecamatan koto tangah kota padang mampu

menyediakan makanan yang bergizi baik dari segi pengetahuan dan maupun keuangan.

 Ada sebagian masyarakat yang mempunyai tabungan kesehatan berupa asuransi

kesehatan, dan BPJS

 Pendapatan masyarakat RW 16 keluarahan lubuk buaya kecamatan koto tangah kota

padang seimbang dengan pengeluaran.

d. Keamanan

19
 Lingkungan aman

 Air di RW 16 keluarahan lubuk buaya kecamatan koto tangah kota poadang berasal dari

PDAM dan kondisi air jernih.

 Transportasi yang digunakan oleh warga adalah sepeda motor, mobil, dan angkutan

umumn.

 Kondisi jalan raya bagus.

e. Politik dan pemerintahan

 Kegiatan yang telah dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan status kesehatan

masyarakat adalah dengan penyuluhan kesehatan

 Penyuluhan dilakukan oleh petugas kesehatan dari puskesmas tetapi penyuluhan

dilakukan hanya jika terjadi kasus.dimana puskesmas kurang tanggap terhadap masalah

kesehatan yang terjadi.

 Penyuluhan yang diberikan menyesuaikan dengan kasus

 Setelah dilakukan penyuluhan tidak terjadi perubahan apapun terhadap masyarakat dan

pola hidup masyarakatnya.

f. Komunikasi

 Alat komunikasi yang dimiliki keluarga seperti televisi, koran, telepon dan ponsel.

 Tidak ada alat komunikasi umum yang tersedia di RW 16 kelurahan lubuk buaya

kecamatan koto tangah kota padang.

 Media komunikasi di masyarakat dengan arisan, PKK dan pengajian.

 Tidak ada konsultasi oleh tenaga medis dengan masyarakat RW 16 kecamatan koto

tangah kota padang.

20
g. Pendidikan

 Ada 2% warga yang buta huruf. Warga yang buta huruf kebanyakan lansia.

 Mayoritas berpendidikan sampai SLTA.

 Tidak terdapat fasilitas pendidikan di RW 16 kelurahan lubuk buaya kecamatan koto

tengah kota padang.

 Tidak terdapat sekolah baik TK, SD, SMP maupun SMA di RW 16 kelurahan lubuk

buaya kecamatan koto tangah kota padang.

 Tidak terdapat perpustakaan ataupun mading di RW 16 kelurahan lubuk buaya

kecamatan koto tangah kota padang

h. Rekreasi

 Warga RW 16 kelurahan lubuk buaya kecaamatan koto tangah kota padang memiliki

kebiasaan berolahraga, hal ini terlihat adanya poemakain gedung serba guna untuk

kegiatan berolahraga di RW 16 kecamatan koto tangah kota padang.

 Tidak terdapat tempat hiburan apapun di RW 16 kelurahan buaya kecamatan koto tangah

kota padang sehingga warga harus pergi jauh untuk mendapatkan hiburan.

21
B. HASIL PENGUMPULAN DATA DI RW 16 KELURAHAN LUBUK BUAYA
KECAMATAN KOTO TANGAH KOTA PADANG.

1. Jumlah KK Keseluruhan : 189 Kepala Keluarga


2. Jumlah kk hasil olahan kosioner : 61 Kepala Keluarga
3. Jumlah Penduduk keseluruhan : 1.656 Jiwa
4. Jumlah penduduk yang sudah di data sesuai kosioner : 218 jiwa
5. Jumlah Pokja
a. Pokja PUS : 6 pasangan (12 jiwa)
b. Pokja ibu hamil dan menyusui : 5 Jiwa
c. Pokja Balita ( 1 – 5 tahun ) : 3 Jiwa
d. Pokja Anak usia Sekolah : 22 Jiwa
e. Pokja Remaja : 36 Jiwa
f. Pokja Lansia : 29 Jiwa
6. Jumlah laki – laki : 101 jiwa
7. Jumlah perempuan : 117 jiwa
8. Dewasa : 111 jiwa

22
C. HASIL PENGELOLAHAN DATA DARI KOSIONER

POKJA PASANGAN USIA SUBUR ( PUS )

Distribusi frekuensi Anggota keluarga yang ada PUS di komplek lubuk Gading I Pengembangan,
kelurahan Lubuk Buaya RW 16

Tidak : 54 KK

Ya : 7 KK

Tidak Ya

11%

89%

Bersadasarkan data diatas dari 61 KK terdapat, 11 % ( 7 KK ) yang ada PUS, sedangkan 89 % (


54 KK ) tidak ada PUS.

23
Distribusi frekuensi Apakah ada Anggota keluarga PUS yang menjadi akseptor KB ( Peserta
Keluarga Berencana ) di Komplek Lubuk Gading I Pengembangan, Kelurahan Lubuk Buaya

RW 16

Tidak : 3

Ya : 4

Tidak Ya

43%

57%

Berdasarkan data diatas dari 7 KK yang menjadi akseptor KB ( Keluarga Berencana ) 43 % ( 3


KK ), 57 % ( 4 KK ) yang tidak menjadi akseptor KB ( Keluarga Berencana ).

24
IBU HAMIL

1. Apakah ada ibu hamil dalam keluarga?

5%

Tidak
Ya

95%

Berdasarkan data diatas didapatkan ibu yang hamil terdapat 3 orang (5%) dan ibu yang tidak
hamil 54 (95%) orang tidak hamil

2. Bila ya, umur kehamilan trimester?

25
33%

I (0-3 bulan)
II (4-6 bulan)
III (7-9 bulan)

67%

Berdasarkan data diatas didapatkan ibu hamil trimester III (7-9 bulan) terdapt 1 orang (33%) dan
ibu trmester I (0-3 bulan) terdapat 2 orang (67%)

3. Bila Ya, Kehamilan yang ke

1
50% 2
50%
3
>3

Berdasarkan data diatas didapatkan ibu yang hamil anak pertama terdapat 1 orang (50%) dan ibu
yang hamil anak ketiga terdapat 1 orang (50%)

26
4. Berapa usia bumil saat ini?

100% <20 tahun


20-35 tahun
>35 tahun

Berdasarkan data diatas didapatkan ibu yang uaia kehamilannya (20-35 minggu) terdapat 2 orang
(100%)

5. Apakah ibu memeriksakan kehamilannya?

33%

Tidak
Ya

67%

27
Berdasarkan data diatas didapatkan ibu yang memeriksa kehamilannya terdapat 2 orang (67%)
dan ibu yang tidak memeriksa kandungannya 1 orang (33%)

5. Bila Ya, dimana dan kepada siapa anda memeriksakan kehamilannya?

33%

Bidan
Dokter
Puskesmas

67%

Berdasarkan data diatas didapatkan ibu yang memeriksa kehamilan nya ke dokter terdapat 1
orang (33%) dan ibu yang memeriksa kandungannya ke puskesmas 2 orang (67%)

6. Pemeriksaan kehamilan

28
33%

2 kali
3 kali
4 kali

67%

Berdasarkan data diatas didapatkan ibu yang memeriksa kehamilan nya 4 kali terdapat 1 orang
(33%) dan ibu yang memeriksa kandungannya 3 kali terdapat 2 orang (67%)

7. Adakah penyakit/keluhan yang dirasakan bumil saat ini

lemah,letih,lesu
pusing
mual & muntah
100% bengkak dikaki atau tempat lain
nyeri pinggang
lain-lain,sebutkan

Berdasarkan data diatas didapatkan ibu dengan keluhan nyeri pinggang 1 orang (100%)

29
IBU MENYUSUI

3%

Tidak
Ya
97%

Berdasarkan data diatas didapatkan ibu yang menyusui terdapat 2 orang (3%) dan ibu
yang tidak menyusui 59 (97%) orang tidak memberikan ASI eklusif dikarenakan tidak memiliki
bayi.

30
Tidak
100%
Ya

Berdasarkan data di atas didapatkan ibu yang meneteki anaknya 2 orang (100%)

< 2 bulan
1-4 bulan
5-12 bulan
100% > 12 bulan

Berdasarkan data di atas dari 2 orang (100%) ibu yang menyusui anaknya dengan usia > 12
bulan

31
POKJA BALITA

Distribusi frekuensi Anggota keluarga yang memiliki balita di komplek lubuk Gading I
Pengembangan, kelurahan Lubuk Buaya RW 16

Tidak : 55 KK

Ya : 6 KK

32
10%

Tidak
Ya

90%

Bersadasarkan data diatas dari 61 KK terdapat, 90% ( 6 KK ) yang memiliki BALITA,


sedangkan 10% ( 55 KK ) tidak memiliki BALITA.

Distribusi frekuensi alasan BALITA tidak di bawa ke posyandu di Komplek Lubuk


Gading I Pengembangan, Kelurahan Lubuk Buaya RW 16

Jauh :0

33
Tidak ada waktu :0

Lain-lain,sebutkan :2

Jauh
Tidak ada waktu
100%
Lain-lain,sebutkan

Berdasarkan data diatas dari 6 KK yang memiliki BALITA, 100% ( 2 KK ) yang tidak
membawa BALITA ke posyandu karena hal lain.

Distribusi frekuensi BALITA yang sudah mendapatkan imunisasi lengkap sesuai


dengan umur di Komplek Lubuk Gading I Pengembangan, Kelurahan Lubuk Buaya
RW 16

Tidak :1

34
Ya :5

17%

Tidak
Ya

83%

Berdasarkan data diatas dari 6 KK yang memiliki BALITA, 80 % ( 5 KK )


mendapatkan imunisasi lengkap sesuai dengan umur BALITA, sedangkan 17 % ( 1
KK) tidak mendapatkan imunisasi lengkap

POKJA ANAK SEKOLAH DAN REMAJA

1. Apakah ada anggota keluarga yang mempunyai anak usia sekolah?

35
44% Tidak
56% Ya

Berdasarkan data diatas didapatkan anak usia sekolah sebanyak 34 orang (56%) dan tidak
memiliki anak usia sekolah sebanyak 27 orang (44%).

Tidak : 27

Ya : 34

2. Pendidikan anak berada pada tingkat

36
19%
23%

SD
SMP
SMA
Perguruan Tinggi

23%
35%

Berdasarkan data diatas pendidikan anak sekolah dasar terdapat 8 orang (19%) dan SMP
sebanyak 15 orang (35%) SMA sebnayak 10 0rang (23%) dan perguruang tinggi sebanyak 10
orang (23%).

SD :8

SMP : 15

SMA : 10

Perguruan Tinggi : 10

3. Apakah anak melakukan cuci tangan sebelum dan sesudah bermain?

37
20%

Ya
Tidak

80%

Berdasarkan data diatas anak yang mencuci tangan sebelum dan sesudah bermain sebnyak 24
orang (80%)dan yang tidak mencuci tangan sebelum dan sesudah makan sebanyak 6 orang
(20%)

Ya : 24

Tidak :6

4. Apakah yang dimakan anak saat berada di sekolah?

38%

Membawa bekal
Jajan
63%

38
Berdasarkan data di atas anak yang membawa bekal kesekolah sebnyak 12 orang(37%) dan yang
tidak membawa bekal kesekolah sebanyak 20 orang (63%).

Membawa bekal :12

Jajan : 20

5. Berapa kali anak menggosok gigi dalam sehari?

28%

1 x sehari
2 x sehari
3 x sehari

72%

Berdasarkan data diatas anak tidak ada yang menggosok gigi 1x sehari dan anak yang
menggosok gigi 2x sehari sebanyak 23 oarang(72%) dan yang menggosok 3xsehari sebanyak 9
orang (28%).

1 x sehari :0

2 x sehari : 23

3 x sehari :9

39
6. Tahukah anak tentang manfaat gosok gigi?

100% Ya
Tidak

Berdasarkan data diatas anak mengetahui manfaat gosok gigi sebanyak 32 orang (100%)

Ya : 32

Tidak :0

7. Kegiatan anak diliuar sekolah

40
18%

27%

Keagamaan, sebutkan
Olahraga, sebutkan
Karang taruna
Lain-lain

9%

45%

Berdasarkan data diatas anak yang memiliki kegiatan diluar rumah seperti keagamaan sebanyak
4 orang (18%) dan kegiatan olahraga sebanyak 10 orang(46%) kegiatan karang taruna sebanyak
2 orang (9%) dan kegiatan lainya sebanyak 6 orang (27%)

Keagamaan :4

Olahraga :10

Karang taruna :2

Lain-lain :6

8. Apakah ada anak yang menderita penyakit

41
10%

Ya
Tidak

90%

Berdasarkan data diatas anak yang menderita penyakit sebanyak 26 orang (90%) dan yang tidak
menderita penyakit sebanyak 3 orang (10%)

Ya : 26

Tidak : 3

9. Jika Ya, sudahkah berobat?

42
Sudah
50% 50%
Belum

Berdasarkan data diatas anak yang sudah berobat sebnyak 3 orang (50%) dan yang belum
berobat sebanyak 3 orang (50%)

Sudah : 3

Belum : 3

LANSIA

43
1. Apakah anggota keluarga ada yang berusia lanjut (lebih dari 55 tahun)

23%

Tidak ada
Ada

77%

Tidak ada : 47

Ada : 14

Dari data diatas yakni 61 KK terdapat 77% dengan anggota keluarga tidak ada yang berusia
lanjut (lebih dari 55 tahun) sedangkan 23% memiliki anggota keluarga yang berusia lanjut (lebih
dari 55 tahun)

2. Apakah lansia memiliki keluhan penyakit

44
47%
Tidak
53% Ya

Tidak : 7

Ya :8

Dari data diatas yakni 61 KK terdapat 47% dengan lansia tidak memiliki keluhan penyakit,
sedangkan 53% memiliki keluhan penyakit

3. Jika Ya, Jenis penyakitnya?

30% Asma
TBC
Hipertensi
Kencing Manis
Rheumatik/arthritis
50% Katarak
Osteoporosis
Penyakit Kulit
Jantung
Liver (Hati)
10% Lain-lain,sebutkan

10%

Asma :0

45
TBC :0

Hipertensi :5

Kencing Manis :1

Rheumatik/arthritis :1

Katarak :0

Osteoporosis :0

Penyakit Kulit :0

Jantung :0

Liver (Hati) :0

Lain-lain,sebutkan :3

Dari data diatas yakni 61 KK terdapat 50% lansia memiliki penyakit hipertensi, 10% lansia
memiliki penyakit kencing manis, 10 % lansia memiliki penyakit rheumatik, dan 30% lansia
memiliki penyakit lain-lain

4. Upaya yang telah dilakukan?

46
33%
Berobat ke sarana kesehatan
Berobat ke non medis
Diobati sendiri
Lain-lain,sebutkan
67%

Berobat ke sarana kesehatan : 6

Berobat ke non medis :0

Diobati sendiri :3

Lain-lain,sebutkan :0

Dari data diatas yakni 61 KK terdapat 67% lansia berobat ke sarana kesehatan, 33% lansia
diobati sendiri

5. Penggunaan waktu senggang pada lansia?

47
15%

8%
Berkebun/peketjaan rumah
46%
Jalan-jalan
Senam
Beribadah

31%

Berkebun/peketjaan rumah :6

Jalan-jalan :4

Senam :1

Beribadah :2

Dari data diatas yakni 61 KK terdapat 46% lansia berkebun/pekerjaan rumah diwaktu senggang,
31% (lansia jalan-jalan diwaktu senggang, 8% lansia senam diwaktu senggang dan 15% lansia
beribadah diwaktu senggang

6. Apakah ada posbindu lansia di daerah?

48
Tidak ada
100%
Ada

Tidak ada : 14

Ada :0

Dari data diatas yakni 61 KK tedapat 100% tidak ada posbindu lansia di daerah

POKJA LINGKUNGAN FISIK

49
A. Perumahan
1. Status kepemilikan

12%

Sewa
Numpang
Milik sendiri

88%

Berdasarkan data diatas didapatkan status kepemilikan sendiri terdapat 36 orang


(88%) dan dan kepemilikan sewa terdapat 5 orang (12%) dan kepemilikan menumpang
(0%)

Sewa :5

Numpang :0

Milik sendiri : 36

50
2. Tipe rumah

6%

Permanent
Semi permanen
Tidak permanen

94%

Berdasarkan data diatas didapatkan tipe rumah permananent terdapat 50 rumah


(94%) dan tipe rumah semi permanent 3 rumah (6%) orang tidak permananent 0%

Permanent : 50

Semi permanen :3

Tidak permanen :0

3. Lantai

51
8%

Tanah
Papan
Keramik
Semen

92%

Berdasarkan data diatas didapatkan rumah yang berlantai keramik 49 (92%) dan
rumah lantai semen 4 (8%) orang lantai papan dan lantai tanah (0%)

Tanah :0
Papan :0
Keramik : 49
Semen :4

4. Jumlah kamar tidur

15%

Tidak ada
Satu kamar tidur
2-3 kamar tidur
Lebih dari 3 kamar tidur

85%

52
Berdasarkan data diatas didapatkan jumlah kamar tidur 2-3 kamar terdapat 47
rumah (85%) dan lebih dari 3 kamar tidur 8 (15%) rumah dan tidak ada kamar sama satu
kamar tidur (0%).

Tidak ada :0
Satu kamar tidur :0
2-3 kamar tidur : 47
Lebih dari 3 kamar tidur :8

5. Ada jendela di setiap kamar

17%

Ada
Tidak ada

83%

Berdasarkan data diatas didapatkan ada jendela di setiap kamar terdapat 48 kamar
(83%) dan yang tidak ada kamar 10 (17%) rumah

Ada : 48
Tidak ada : 10

53
6. Ada jendela di setiap rumah
2%

Ada
Tidak

98%

Berdasarkan data diatas didapatkan ada jendela setia rumah terdapat 56 rumah
(98%) dan yang tidak ada jendela setiap rumah 1 rumah (2%)

Ada : 56
Tidak : 1

7. Jika ada, apakah dibuka setiap hari?

32%

Ya
Tidak

68%

54
Berdasarkan data diatas didapatkan jendela yang dibuka terdapat 38 rumah (68%)
dan rumah yang jendela yang tidak dibuka 18 (32%) rumah.

Ya : 38
Tidak : 18

8. Pencahayaan dalam rumah di siang hari

20%

Terang
Remang-remang
Gelap

80%

Berdasarkan data diatas rumah yang terang terdapat 40 rumah (80%) danrumah
yang remng-remang 10 (20%) dan yang gelap (0%)

Terang : 40
Remang-remang : 10
Gelap :0

55
9. Jarak rumah dengan tetangga

4%

45% Bersatu
Dekat
Terpisah
51%

Berdasarkan data diatas didapatkan jarak rumah dengan tetangga yang dekat
terdapat 27 rumah (51%) dan yang bersatu dengan tetangga 24 (45%) rumahdan jarak
yang terpisah 2 (4%)

Bersatu : 24
Dekat : 27
Terpisah :2

10. Halaman disekitar rumah


9%

Ada
Tidak ada

91%

56
Berdasarkan data diatas didapatkan halaman sekitar rumh terdapat 50 rumah
(91%) dan rumah tidak memilik halaman 5 (9%) rumah.

Ada : 50
Tidak ada :5

11. Jika ada lokasinya


2%

Di depan
Di samping
Di belakang

98%

Berdasarkan data diatas didapatkan halaman di depan rumah terdapat 49 rumah


(98%) dan di samping rumah 1 (2%) rumahdan yang di halaman di belakang rumah (0%)

Di depan : 49
Di samping :1
Di belakang :0

57
12. Pemanfaatan pekarangan

19%

4%
Kebun
Kolam
Kandang
78%

Berdasarkan data diatas didapatkan kebun terdapat 21 rumah (78%) dan ibu yang
kolam 1 (4%) rumah dan di halaman di jadikan kandang 5 (18%) rumah.

Kebun : 21
Kolam :1
Kandang :5

B. Sumber Air
1. Sumber air untuk minum dan masak

25%

PAM
Sumur
Air mineral
5%
69%

58
Berdasarkan data diatas didapatkan sumber untuk minum air PAM terdapat 41
rumah (70%) dan air minum sumur 3 (5%) rumah dan minum air mineral 15 (25%)
rumah

PAM : 41
Sumur :3
Air mineral : 15

2. Jika di PAM,sumur

24%

Dimasak
Tidak

76%

Berdasarkan data diatas didapatkan PAM dan sumur dimasak terdapat 37 rumah
(76%) dan yang tidak masak 12 (24%).

Dimasak : 37
Tidak : 12

59
3. Sumber air mandi/ menncuci
5%

PAM
Sumur
Sungai
Dll, sebutkan
95%

Berdasarkan data diatas didapatkan sumber air mandi/mencuci dengan PAM


terdapat 53 rumah (95%) dan yang air sumur 3 (5%) rumah, di sungai dan Dll, sebutkan
(0%)

PAM : 53
Sumur :3
Sungai :0
Dll, sebutkan :0

4. Jarak sumber air dengan septic tank

60
25%

< 10 m
> 10 m

75%

Berdasarkan data diatas didapatkan jarak septic tank < 10 m terdapat 39 rumah
(75%) dan dan yang jarak > 10 m 13 (25%) rumah.

< 10 m : 39
> 10 m : 13

5. Tempat penampungan air sementara

31%

Bak
Gentong
Ember
Dlll, sebutkan
67%

2%

Berdasarkan data diatas didapatkan penampuangan air dengan Bak terdapat 36


rumah (67%) dan menampung dengan ember 17 (31%) yang menampung dengan
gentong 1 (2%) dan menggunakan penampuangan lain lain (0%)

61
Bak : 36
Gentong :1
Ember : 17
Dlll, sebutkan :0

6. Kondisi tempat penampungan air


6%

Terbuka
Tertutup

94%

Berdasarkan data diatas didapatkan kondisi penampungan air terbuka terdapat 47


rumah (94%) dan dan yang penampungan air tertutup 3 (6%) rumah

Terbuka : 47
Tertutup :3

7. Kondisi air dalam penampungan

62
Berwarna
100% Berbau
Berasa
Tidak berwarna \ berwarna

Berdasarkan data diatas didapatkan kondisi air dalam penampungan terdapat tidak
berwarna / berwarna 49 (100%) dan yang lain lain (0%).

Berwarna :0
Berbau :0
Berasa :0
Tidak berwarna \ berwarna : 49

8. Ada jentik dalam penampungan air

4%

Ada
Tidak ada

96%

63
Berdasarkan data diatas didapatkan ada jentik di dalam penampungan air terdapat
2 rumah (4%) dan yang tidak ada jentik dalam penampungan air 49 (96%) rumah

Ada :2
Tidak ada : 49

C. Pembuangan Sampah
1. Dimana keluarga membuang sampah?
5%

Sungai
33%
Ditimbun
Dibakar
62% Sembarangan tempat
Lain-lain, sebutkan

Berdasarkan data diatas didapatkan warga yang membakar sampah terdapat 18


rumah (33%) dan yang sembarangan 34 (62%) rumah, yang di timbun 3 (15%) rumah
dan di sungai sembaranga tempat (0%)

Sungai :0

64
Ditimbun :3
Dibakar : 18
Sembarangan tempat :0
Lain-lain, sebutkan : 34

2. Penampungan sampah

4%

Ada
Tidak ada\ berserakan

96%

Berdasarkan data diatas didapatkan ada penampungan sampah terdapat 51 rumah (96%)
dan tidak ada penampungan sampah 2 (4%) rumah

Ada : 51
Tidak ada/ berserakan : 2

65
3. Bila ada, keadaannya

48% Terbuka
52% Tertutup

Berdasarkan data diatas didapatkan tempat sampah terbuka terdapat 25 rumah


(52%) dan penampungan sampah tidak dibuka 23 (48%) rumah

Terbuka : 25
Tertutup : 23

4. Jarak dengan rumah

33%

Dekat < 5 m
Jauh >5 m

67%

Berdasarkan data diatas didapatkan jarak rumah dekat pembuangan sampah dekat
<5 m terdapat 32 rumah (67%) dan yang jauh >5 m 16 (33%) rumah

66
Dekat < 5 m : 32
Jauh >5 m : 16

D. Pembuangan Limbah
1. Kebiasaan keluarga BAB & BAK

Jamban atau wc
100% Sungai
Sembarangan

Berdasarkan data diatas didapatkan warga jamban atau wc terdapat 53 rumah


(100%) dan di sungai atau sembarangan (0%).

Jamban atau wc : 53
Sungai :0

67
Sembarangan :0

2. Jenis jamban yang digunakan


10%

Cemplung
Plengsengan
33% Leher angsa
57%

Berdasarkan data diatas didapatkan warga jamban di jamban cemplung terdapat 5


orang (10%) dan di plengsengan 17 (33%) dan di leher angsa 29 (59%)

Cemplung :5
Plengsengan : 17
Leher angsa : 29

3. Pembuangan air limbah


8%

Resapan
Got
Sembarangan

92%

68
Berdasarkan data diatas didapatkan warga membuang air limbah di serapan
terdapat 4 rumah (8%) dan di got 48 (92%) dan di sembarangan (0%)

Resapan :4
Got : 48
Sembarangan : 0

4. Kondisi saluran pembuangan

13%

Lancar
Tersumbat \tergenang

87%

Berdasarkan data diatas didapatkan kondisi saluran pembuangan yang lancar


terdapat 46 warga (87%) dan yang tidak lancar 7 (13%) rumah

Lancar : 46
Tersumbat \tergenang :7

69
E. Kandang Ternak
1. Kepemilikan kandaang ternak

18%

tidak
ya,jenisnya

82%

Berdasarkan data diatas didapatkan yang memiliki kadang ternak terdapat 8


rumah (18%) dan yang tidak memiliki kadang ternak 36 (82%) rumah.

Tidak : 36
Ya, Jenisnya : 8

2. Bila ya, letak kandang

Dalam rumah
100% Diluar rumah

70
Berdasarkan data diatas didapatkan kadang ternak di dalam rumah terdapat 0
(0%) dan yang di luar rumah 8 (100%) rumah.

Dalam rumah : 0
Diluar rumah : 8

3. Kondisi

13%

Terawat
Tidak terawat

88%

Berdasarkan data diatas didapatkan kadang ternak terawat terdapat 7 rumah (87%)
dan yang tidak terawat 1 (13%) rumah

Terawat :7

71
Tidak terawat : 1

D. ANALISIS DATA KOMUNITAS

1. KESLING

Analisa Data Masalah


DO :- banyak sampah yang tergantung di depan rumah Potensial penurunan derajat

72
dan banyak genangan air libah di got depan rumah kesehatan kerusakkan lingkungan

warga RW 16 kelurahan lubuk buaya kecamatan koto ( terjadi penyebaran penyakit DBD,

tangah kota padang. Malaria dan penyakit menular

lainnya)
DS : warga mengatakan akhir – akhir membuangan
sampah sembarangan tempat.

Data Angket :

94% .Kondisi tempat penampungan air terbuka

92% limbah rumah tangga di buang di got.

70% sumber air bersih dari PDAM

62% tempat pembuangan sampah sembarangan tempat.

2. LANSIA

Analisa data Masalah


Do : Lansia tidak melakukan apa apa dan hanya Ketidakefektifan pemiliharaan

berdiam diri dirumah. kesehatan (Hipertensi)

Ds : Lansia mengatakan memiliki penyakit hipertensi

Data angket :

72% : Lanjut usia memiliki penyakit hipertensi

67% : Lanjut usia memiliki keluhan penyakit dan

73
berobat

53% : Lanjut usia memiliki keluhan penyakit

3. PASANGAN USIA SUBUR (PUS)

Analisa data Masalah

Do : adanya pasangan PUS yang tidak menggunakan Defisit pengetahuan (penggunaan KB)

KB

Ds :

- Pasangan PUS mengatakan tidak tahu alasan tidak

memakai KB

- Pasangan PUS mengatakan tidak mau memakai KB

karena beberapa alasan

Data angket :

43% PUS tidak menjadi aseptor KB

80 % PUS mengatakan tidak tahu tentang

penggunaan KB

74
4. REMAJA

N Analisa data Masalah


o
Do : - remaja Nampak sering merokok Resiko ketidak efektifan perilaku
kesehatan (perilaku merokok)
- Remaja sulit untuk berhenti merokok

Ds : - remaja mengatakan sulit untuk berhenti

merokok dan mengatakan rokok itu enak

Data angket :20% remaja yang memiliki kebiasaan

merokok.

5. ANAK SEKOLAH

N Analisa Data Masalah


o

Ds : Orang tua anak mengatakan bahwa anaknya Defisit pengetahuan tentang jajanan

tidak suka makanan dirumah sehingga anaknya sehat

75
lebih sering jajan makan diluar.

Do: Terdapat 24 orang anak tidak membawa bekal

dan jajan sembarangan di sekolah sekolah

Berdasarkan data angket :

63% anak jajan makanan saat berada di sekolah.

37% anak membawa bekal saat berada di sekolah

6. BALITA

Analisa data Masalah

Do : ibu mengatakan anak memiliki masalah dalam Resiko gangguan tumbuh kembang :

makanan stanting

Ds : balita tampak sulit menelan makanan

Data angket :

66% anak mengalami masalah dalam makanan

76
66% anak mempunyai alergi pada makanan tertentu

50% anak makan 2x sehari

7. IBU HAMIL

Analisa Data Masalah

Do : ibu tampak meringis karena nyeri pada Resiko kehamilan : Anemia

panggungnya pada saat kehamilan

Ds : ibu mengatakan tidak melakukan memeriksakan

kehamilan

Data angket :

30% ibu tidak mau memeriksa kehamilannya.

30% ibu tidak mengerti tentang pemeriksaan

kehamilan.

77
8.IBU MENYUSUI

Analisa Data Masalah

DO :Ibu tampak bingung saat ditanya apakah bisa Defisit pengetahuan tentang manfaat

menyusui bayinya. Asi Ekslusif

DS :Ibu mengatakan tidak menyusui bayinya karena

kesibukan aktivitas (bekerja).

Data angket :

33 % ibu tidak mau menysuis bayinya.

E. DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS

1. Potensial penurunan derajat kesehatan kerusakkan lingkungan ( terjadi penyebaran

penyakit DBD, Malaria dan penyakit menular lainnya)

2. Penurunan derajat kesehatan lansia : penyakit Hipertensi

3. Defisit pengetahuan(penggunaan KB )

78
4. Resiko ketidak efektifan perilaku kesehatan (perilaku merokok)

5. Defisit pengetahuan tentang jajanan sehat

6. Resiko gangguan tumbuh kembang : stanting

7. Resiko kehamilan : Anemia

8. Defiisit pengetahuan tentang : Manfaat Asi Ekslusif

79
F.PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS

Priorita
No. Diagnosa Keperawatan Komunitas A B C D E F G H I J K Total
s

1. Potensial penurunan derajat kesehatan kerusakkan

lingkungan ( terjadi penyebaran penyakit DBD, 4 4 3 2 2 5 3 3 3 3 3 34 1

Malaria dan penyakit menular lainnya)

2. Penurunan derajat kesehatan lansia : penyakit


3 3 3 2 4 2 3 2 3 3 3 31 2
Hipertensi

3 Defisit pengetahuan(penggunaan KB ) 2 3 3 2 2 4 3 3 2 3 3 30 3

4 Resiko ketidak efektifan perilaku kesehatan


3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 30 4
(perilaku merokok)

5 Defisit pengetahuan tentang jajanan sehat 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 1 24 7

6 Resiko gangguan tumbuh kembang : stanting 3 3 1 2 2 1 1 1 1 2 2 19 8

7 Resiko kehamilan : Anemia 2 3 3 3 4 2 4 2 2 3 2 30 5

8 Defiisit pengetahuan tentang : Manfaat Asi 3 3 3 2 4 2 3 2 2 3 3 30 6

80
Ekslusif

Keterangan :

A : ResikoTerjadi F : Sesuai dengan program Pemerintah I. Dana

B : Resiko Keparahan G. Tempat J. Fasilitas Kesehatan

C : Potensial untuk Pendkes H. Waktu K. Sumber daya

D : Minat Masyarakat E : Kemungkinan diatasi

81
G.Rencana Kegiatan

(Plan Of Action)

Masalah / Jenis kegiatan Tujuan Sasaran Waktu Tempat Dana Penanggung pokjakes

Diagnosa Kegiatan jawab

Potensial Gotong Untuk Warga 60 Lingkungan Mahasis Nabila Fepriani Kesling

penurunan Royong menciptakan RW 16 Menit sekitar RW 16 wa Anantri

derajat lingkungan Lubuk Lubuk Buaya Kintan Yulia

kesehatan yang sehat, Buaya Permata

kerusakkan bersih serta

lingkungan bebas dari

(terjadi wabah

penyebaran penyakit

penyakit DBD, seperti DBD

Malaria dan dan Malaria

penyakit

menular

82
lainnya)

Penyuluhan Supaya lansia Lansia 45 menit Aula serbaguna mahasis Yova Aprilia Lansia

Defisit mengetahi apa RW 16 di RW 16 wa


Yollanda Trimelta
kesehatan itu hipertensi, Lubuk kelurahan Lubuk

komunitas b/d Buaya Buaya

hipertensi kecamatan koto

tangah kota

padang

83
84

Anda mungkin juga menyukai