Anda di halaman 1dari 36

MAKALAH

PROSES ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

DISUSUN OLEH :
WISNU WARDANA ( 201701075 )

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ( STIKES )

BATARAGURU – LUWU TIMUR 2021


KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah Yang Maha Esa karena berkat
limpahan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
dengan judul “ Proses Asuhan Keperawatan Komunitas ” tepat pada waktunya.
Maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini tidaklah lain adalah untuk memenuhi
salah satu dari sekian kewajiban pada mata kuliah “ Keperawatan Komunitas III ” serta
merupakan bentuk tanggung jawab langsung penulis pada tugas yang diberikan.Pada
kesempatan ini, penulis juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini baik secara langsung maupun tidak
langsung.
Demikian pengantar yang dapat penulis sampaikan dimana penulis pun sadar
bawasanya penulis hanyalah seorang manusia yang tidak luput dari kesalahan dan
kekurangan.Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan dari para
pembaca.

Luwu Timur, 09 Juni 2021


Penulis

i|PROSES ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………………………………………………………….i

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………………………………………………..ii

BAB I ………………………………………………………………………………………………………………………..1

BAB II ………………………………………………………………………………………………………………………..5

BAB III ………………………………………………………………………………………………………………………..21

BAB IV ………………………………………………………………………………………………………………………..29

BAB V …………………………………………………………………………………………………………………………31

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………………………………………………………....32

ii | P R O S E S A S U H A N K E P E R A W A T A N K O M U N I T A S
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Komunitas adalah kelompok sosial yang tinggal dalam suatu tempat,saling
berinteraksi satu sama lain, saling mengenal serta mempunyai minatdan interest yang
sama (WHO). Komunitas adalah kelompok dari masyarakatyang tinggal di suatu lokasi
yang sama dengan dibawah pemerintahan yangsama, area atau lokasi yang sama dimana
mereka tinggal, kelompok sosialyang mempunyaiinterest yang sama (Riyadi, 2007).

Dalam rangka mewujudkan kesehatan masyarakat yang optimal makadibutuhkan


perawatan kesehatan masyarakat, dimana perawatan kesehatanmasyarakat itu sendiri
adalah bidang keperawatan yang merupakan perpaduanantara kesehatan masyarakat dan
perawatan yang didukung peran sertamasyarakat dan mengutamakan pelayanan promotif
dan preventif secaraberkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan
rehabilitatif secara menyeluruh, melalui proses keperawatan untuk meningkatkan
fungsikehidupan manusia secara optimal sehingga mandiri dalam upaya
kesehatan.Peningkatan peran serta masyarakat bertujuan meningkatkan
dukunganmasyarakat dalam berbagai upaya kesehatan serta mendorong
kemandiriandalam memecahkan masalah kesehatan.Dalam pelaksanaan pelayanan
kesehatan masyarakat terfokus padapeningkatan kesehatan dalam kelompok masyarakat
(Naomi, 2002).

Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dapat dimulai dari


individu,kelompok sampai tingkat RT dan RW. Di Wilayah RW 03 Desa
RempoahKecamatan Baturaden Kabupaten Banyumas, jumlah kepala keluarga
yangterkaji sebanyak 339 KK dengan jumlah penduduk sebanyak 1.081 jiwa yangterdiri
dari 553 laki-laki dan 528 perempuan, kondisi lingkungan di RT 03Desa Rempoah
merupakan daerah dengan kelembaban udara yang tidak tinggi dan tidak terlalu rendah.
Warga memiliki masalah keamanan yangkurang baik karena tidak ada poskamling dan
ronda malam. Perilaku pembuangan sampah di RW 03 Desa Rempoah mayoritas sudah
tertib tetapiada beberapa warga yang masih membuang sampah di sungai dan di
selokan.Berdasarkan hasil wawancara dengan ketua RW dikatakan bahwa mayoritasdari
warganya adalah lansia dan dewasa. Lansia di wilayah ini sudah jarangmengikuti
posyandu lansia karena jarak posyandunya jauh di wilayah RW 04.Berdasarkan hasil

1|PROSES ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS


wawancara dengan bidan desa dan pihak puskesmasdidapatkan hasil kesehatan pada
lansia di RW 03 kebanyakan dari merekamenderita hipertensi.Dalam praktek
keperawatan komunitas difokuskan kepada masalahkeperawatan yang timbul pada
masyarakat yang dimungkinkan oleh karenamasalah kesehatan secara umum. Dengan
keterbatasan waktu, sumber dayamanusia dan jam praktek maka masalah dibatasi dalam
lingkup masalahkeperawatan. Dalam praktek keperawatan komunitas kali ini
kelompokkeperawatan. Dalam praktek keperawatan komunitas kali ini kelompok
memfokuskan masalah di bidang kesehatan.Selain itu, selama proses belajar praktek
keperawatan komunitas,mahasiswa mengidentifikasi populasi dengan risiko dan sumber
yang tersediauntuk bekerjasama dengan komunitas dalam merancang, melaksanakan
danmengevaluasi perubahan kemunitas dengan penerapan proses keperawatankomunitas
dan pengorganisasian komunitas. Harapan yang ada, masyarakatakan mandiri dalam
upaya meningkatkan status kesehatannya

B. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan Umum

Menerapkan konsep keperawatan komunitas untuk meningkatkankemampuan


masyarakat untuk hidup sehat, sehingga tercapai derajatkesehatan yang optimal bagi
masyarakat di RW 03 Desa RempoahKecamatan Baturraden Kab Banyumas.

2. Tujuan Khusus

Setelah dilakukan asuhan keperawatan komunitas di RW 03 DesaRempoah Kecamatan


Baturraden Kab Banyumas.selama 2x dalam 1minggu diharapkan mahasiswa dapat :

a. Mengidentifikasi masalah kesehatan dan keperawatan yang ada di RW03 Desa


Rempoah Kecamatan Baturaden Kabupaten Banyumas.

b. Merumuskan alternatif untuk memecahkan masalah yang telahteridentifikasi

c. Memperoleh pengalaman dalam mengenal situasi dan kondisikesehatan


masyarakat.

d. Memperoleh pengalaman dalam mengenal dan menentukansumberdaya di


masyarakat.

e. Memperoleh pengalaman dalam mengelola asuhan keperawatankomunitas.

2|PROSES ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS


f. Memperolah pengalaman dalam mengidentifikasi atau membantumasyarakat,
mengenal masalah-masalah kesehatan di masyarakat danberupaya menanggulangi
permasalahan yang ada bersama masyarakat.

g. Memberikan informasi tentang masalah kesehatan (penyuluhan)kepada


masyarakat.

h. Mengevaluasi dan merumuskan rencana tindak lanjut untuk mengatasimasalah


kesehatan yang ada di Desa Rempoah Kecamatan BaturadenKabupaten
Banyumas.

C. MANFAAT LAPORAN
Laporan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :

1. Masyarakat di Desa RempoahMemberikan gambaran demografi, jumlah populasi


penduduk, kesehatanlingkungan, pendidikan, keselamatan dan permasalahan kesehatan
yangada serta pelayanan sosial serta kegiatan sosial kemasyarakatan.

2. PuskesmasMemberikan gambaran tentang status kesehatan dan kegiatan-


kegiatankesehatan serta sosial kemasyarakatan yang ada di masyarakat RW 03Desa
Rempoah Kecamatan Baturraden Kab Banyumas.

3. Mahasiswa / PenyusunMenambah pengetahuan dan pengalaman secara langsung


dalammemberikan asuhan keperawatan individu, keluarga, kelompok dan komunitas
khususnya di RW 03 Desa Rempoah Kecamatan Baturraden Kab Banyumas.

D. SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan yang digunakan dalam penulisan laporan Praktik Asuhan
Keperawatan Komunitas di RW 03 Desa Rempoah KecamatanBaturraden Kab Banyumas
ini sebagai berikut :

Bab I : Pendahuluan terdiri dari latar belakang, tujuan penulisan, manfaatpenulisan dan
sistematika penulisan laporan.

Bab II : Tinjauan teori yang terdiri dari paradigma sehat, tinjauan tentangpelayanan
kesehatan utama, konsep keperawatan komunitas,peran perawat komunitas,
asuhan keperawatan komunitas, teoridan model, dan pengorganisasian
masyarakat.

3|PROSES ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS


Bab III : Pembahasan terdiri dari pengkajian keperawatan, diagnosakeperawatan samapai
intervensi keperawatan dalam pelaksanaanasuhan keperawatan komunitas.

Bab IV : Penutup yang berisi tentang kesimpulan dan saran.

4|PROSES ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS


BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Pelayanan Kesehatan UtamaParadigma sehat merupakan modal pembangunan


kesehatan yangdalam jangka panjang akan mampu mendorong masyarakat untuk
bersikapdan bertindak mandiri dalam menjaga kesehatannya sendiri melalui
kesadaranterhadap pentingnya upaya-upaya kesehatan yang bersifat promotif
danpreventif. Paradigma sehat ditetapkan sebagai model pembangunan kesehatandi
Indonesia, yaitu pembangunan kesehatan yang mengutamakan upaya-upaya promotif
dan preventif tanpa mengabaikan upaya-upaya kuratif danrehabilitatif (Depkes, 2001).
Unsur penting dalam paradigma sehat meliputi;Program dan kebijakan yang Bottom-up,
mentalitas proaktif, pemberdayaansumber daya lokal, pembangunan kesehatan berbasis
masyarakat, sistemprabayar pelayanan kesehatan, dan pembangunan kesehatan multi
sektor.Perawatan kesehatan adalah bidang khusus dari keperawatan yangmerupakan
gabungan dari ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat danilmu sosial yang merupakan
bagian integral dari pelayanan kesehatan yangdiberikan kepada individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat baik yangsehat atau yang sakit secara komprehensif melalui upaya promotif,
preventif,kuratif dan rehabilitatif serta resosialitatif dengan melibatkan peran serta aktif dari
masyarakat (Stanhope, 2004).
Menurut Helvie, tanggung jawab perawat dalam sistem pelayanankesehatan utama adalah:

1. Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pengembangan


danimplementasi pelayanan kesehatan dan program pendidikan kesehatan.
2. Kerjasama dengan masyarakat, keluarga dan individu.
3. .Mengajarkan konsep kesehatan dasar dan teknik self carepadamasyarakat.
4. Memberikan bimbingan dan dukungan pada petugas pelayanan kesehatandan
kepada masyarakat.
5. Koordinasi kegiatan kebijaksanaan tentang kesehatan masyarakat.Manusia
sebagai sasaran pelayanan atau asuhan keperawatan dalampraktek
keperawatan. Sebagai sasaran praktek keperawatan klien dapat dibedakan
menjadi individu, keluarga dan masyarakat (Riyadi, 2007).

5|PROSES ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS


a. Individu sebagai klienPeran perawat pada individu sebagai klien, pada
dasarnya memenuhikebutuhan dasarnya mencakup kebutuhan biologi,
sosial, psikologi danspiritual karena adanya kelemahan fisik dan mental,
keterbatasanpengetahuan, kurang kemauan menuju kemandirian klien
(Riyadi, 2007)
b. .Keluarga sebagai klienKeluarga dalam fungsinya mempengaruhi dan
lingkup kebutuhan dasarmanusia dapat dilihat pada Hirarki Kebutuhan
Dasar Maslow yaitukebutuhan fisiologis, rasa aman dan nyaman, dicintai
dan mencintai,harga diri dan aktualisasi diri (Riyadi, 2007).
c. Masyarakat sebagai klienPeran serta masyarakat diperlukan dalam hal
perorangan. Komunitassebagai subyek dan obyek diharapkan masyarakat
mampu mengenal,mengambil keputusan dalam menjaga kesehatannya.
Sebagian akhirtujuan pelayanan kesehatan utama diharapkan masyarakat
mampu secaramandiri menjaga dan meningkatkan status kesehatan
masyarakat(Mubarak, 2005)
B. Konsep Keperawatan Komunitas
Menurut Riyadi(2001) keperawatan adalah suatu bentuk pelayananprofesional
sebagai bagian integral pelayanan kesehatan berbentuk pelayananbiologi, psikologi,
social dan spiritual secara komprehensif, ditujukan kepadaindividu keluarga dan
masyarakat baik sehat maupun sakit mencakup siklushidup manusia.
Kemudian menurut Handerson (1980) dalam Ali. Z (2001) menjelaskanbahwa
pelayanan keperawatan adalah upaya untuk membantu individu baik sakit maupun
sehat, dari lahir sampai meninggal dunia dalam bentuk peningkatan pengetahuan dan
kemampuan yang dimiliki sehingga individutersebut dapat secara optimal melakukan
kegiatan sehari-hari secara mandiri.
Dalam rapat kerja keperawatan kesehatan masyarakat (1990) dijelaskanbahwa
keperawatan komunitas merupakan suatu bidang keperawatan yangmerupakan
perpaduan antara keperawatan ( Nursing) dan kesehatanmasyarakat (Public health)
dengan dukungan peran serta masyarakat secaraaktif dan mengutamakan pelayanan
promotif dan preventif secaraberkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif
dan rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu yang ditujukan kepada individu,
keluarga,kelompok dan masyarakat sebagai kesatuan utuh melalui proses
keperawatan( Nursing process) untuk meningkatkan fungsi kehidupan manusia
secaraoptimal sehingga mampu mandiri dalam upaya kesehatan (Mubarak, 2005)
6|PROSES ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
Perawatan komunitas adalah perawatan yang diberikan dari luar suatuinstitusi
yang berfokus pada masyarakat atau individu dan keluarga (Naomi,2002). Pada
perawatan kesehatan masyarakat harus mempertimbangkanbeberapa prinsip,yaitu:
1. KemanfaatanSemua tindakan dalam asuhan keperawatan harus
memberikan manfaatyang besar bagi komunitas (Riyadi, 2007).
Intervensi atau pelaksanaanyang dilakukan harus memberikan manfaat
sebesar-besarnya bagikomunitas, artinya ada keseimbangan antara
manfaat dan kerugian(Mubarak, 2005).
2. KerjasamaKerjasama dengan klien dalam waktu yang panjang dan
bersifatberkelanjutan serta melakukan kerja sama lintas program dan
lintassektoral (Riyadi, 2007)
3. Secara langsungAsuhan keperawatan diberikan secara langsung
mengkaji dan intervensi,klien dan lingkunganya termasuk lingkungan
sosial, ekonomi serta fisik mempunyai tujuan utama peningkatan
kesehatan (Riyadi, 2007).
4. KeadilanTindakan yang dilakukan disesuaikan dengan kemampuan
atau kapasitasdari komunitas itu sendiri (Riyadi, 2007). Dalam
pengertian melakukanupaya atau tindakan sesuai dengan kemampuan
5. atau kapasitas komunitas(Mubarak, 2005).5.OtonomiKlien atau
komunitas diberi kebebasan dalam memilih ataumelaksanakan
beberapa alternatif terbaik dalam menyelesaikan masalahkesehatan
yang ada (Mubarak, 2005).
Strategi pelaksanaan keperawatan komunitas yang dapat digunakandalam perawatan
kesehatan masyarakat adalah :
1. Pendidikan kesehatan ( Health Promotion)Penyuluhan kesehatan adalah
kegiatan pendidikan yang dilakukandengan cara menyebarkan pesan,
menanamkan keyakinan, sehinggamasyarakat tidak saja sadar, tahu dan
mengerti, tetapi juga mau dan bisamelakukan suatu anjuran yang ada
hubungannya dengan kesehatan(Naomi, 2002).Penyuluhan kesehatan adalah
gabungan berbagai kegiatan dankesempatan yang berlandaskan prinsip-prinsip
belajar untuk mencapaisuatu keadaan, dimana individu, keluarga, kelompok
atau masyarakatsecara keseluruhan ingin hidup sehat (Yuddi, 2008).
MenurutNotoatmodjo pendidikan kesehatan adalah suatu penerapan
konseppendidikan di dalam bidang kesehatan (Mubarak, 2005).
7|PROSES ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
2. Proses kelompok (Group Process)Bidang tugas perawat komunitas tidak bisa
terlepas darikelompok masyarakat sebagai klien termasuk sub-sub sistem
yangterdapat di dalamnya, yaitu: individu, keluarga, dan kelompok
khusus.Menurut Nies dan McEwan (2001), perawat spesialis komunitas
dalammelakukan upaya peningkatan, perlindungan dan pemulihan
statuskesehatan masyarakat dapat menggunakan alternatif
modelpengorganisasian masyarakat, yaitu: perencanaan sosial, aksi sosial
ataupengembangan masyarakat. Berkaitan dengan pengembangan
kesehatanmasyarakat yang relevan, maka penulis mencoba
menggunakanpendekatan pengorganisasian masyarakat dengan model
pengembanganmasyarakat (community development)(Palestin, 2007).
3. Kerjasama atau kemitraan (Partnership)Kemitraan adalah hubungan atau kerja
sama antara dua pihak ataulebih, berdasarkan kesetaraan, keterbukaan dan
saling menguntungkanatau memberikan manfaat (Depkes RI, 2005).
Partisipasi klien dalam halini adalah masyarakat dikonseptualisasikan sebagai
peningkatan inisiatif diri terhadap segala kegiatan yang memiliki kontribusi
pada peningkatankesehatan dan kese ahteraan (Palestin, 2007).Kemitraan
antara perawat komunitas dan pihak-pihak terkaitdengan masyarakat
digambarkan dalam bentuk garis hubung antarakomponen-komponen yang
ada. Hal ini memberikan pengertian perlunyaupaya kolaborasi dalam
mengkombinasikan keahlian masing-masingyang dibutuhkan untuk
mengembangkan strategi peningkatan kesehatanmasyarakat (Palestin, 2007).
4. Pemberdayaan ( Empowerment )Konsep pemberdayaan dapat dimaknai secara
sederhana sebagaiproses pemberian kekuatan atau dorongan sehingga
membentuk interaksitransformatif kepada masyarakat, antara lain: adanya
dukungan,pemberdayaan, kekuatan ide baru, dan kekuatan mandiri untuk
membentuk pengetahuan baru (Palestin, 2007).Perawat komunitas perlu
memberikan dorongan ataupemberdayaan kepada masyarakat agar muncul
partisipasi aktif masyarakat. Membangun kesehatan masyarakat tidak terlepas
dari upaya-upaya untuk meningkatkan kapasitas, kepemimpinan dan
partisipasimasyarakat (Palestin, 2007).
Sasaran dari perawatan kesehatan komunitasadalah individu, keluarga,
kelompok khusus, komunitas baik yang sehatmaupun sakit yang mempunyai
masalah kesehatan atau perawatan(Effendy, 1998), sasaran ini terdiri dari :
8|PROSES ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
1. Individu
Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagai kesatuan utuhdari
aspek biologi, psikologi, social dan spiritual. Peran perawat padaindividu
sebagai klien, pada dasarnya memenuhi kebutuhan dasarnyamencakup
kebutuhan biologi, social, psikologi dan spiritual karenaadanya kelemahan
fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan,kurang kemauan menuju
kemandirian pasien/klien (Riyadi, 2007).
2. Keluarga
Keluarga merupakan sekelompok individu yang berhubungan
eratsecara terus menerus dan terjadi interaksi satu sama lain baik
secaraperorangan maupun secara bersama-sama, di dalam
lingkungannyasendiri atau masyarakat secara keseluruhan. Keluarga
dalamfungsinya mempengaruhi dan lingkup kebutuhan dasar manusia
dapatdilihat pada Hirarki Kebutuhan Dasar Maslow yaitu kebutuhanfisiologis,
rasa aman dan nyaman, dicintai dan mencintai, harga diridan aktualisasi diri
(Riyadi,2007).
3. Kelompok
khususKelompok khusus adalah kumpulan individu yang
mempunyaikesamaan jenis kelamin, umur, permasalahan, kegiatan
yangterorganisasi yang sangat rawan terhadap masalah kesehatan(Mubarak,
2005).d.Tingkat KomunitasPelayanan asuhan keperawatan berorientasi pada
individu, keluargadilihat sebagai satu kesatuan dalam komunitas. Asuhan ini
diberikanuntuk kelompok beresiko atau masyarakat wilayah binaan.
Padatingkat komunitas, asuhan keperawatan komunitas diberikan
denganmamandang komunitas sebagai klien (Stanhope, 2004).
Perawat di komunitas dapat bekerja sebagai perawat keluarga,perawat sekolah,
perawat kesehatan kerja dan perawat gerontology
a. Perawat keluargaKeperawatan kesehatan keluarga adalah tingkat
keperawatantingkat kesehatan masyarakat yang dipusatkan pada keluarga sebagai
satukesatuan yang dirawat dengan sehat sebagai tujuan pelayanan danperawatan
sebagai upaya (Ande, 2009).
b. Perawat keluargaPerawat teregistrasi dan telah lulus dalam bidang
keperawatanyang dipersiapkan untuk praktek memberikan pelayanan individu
dankeluarga disepanjang rentang sehat sakit. Praktek ini mencakuppengambilan
9|PROSES ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
keputusan independen dan interdependen dan secaralangsung bertanggung gugat
terhadap keputusan klinis. Peran perawatkeluarga adalah melaksanakan asuhan
keperawatan keluarga,berpartisipasi dan menggunakan hasil riset,
mengembangkan danmelaksanakan kebijakan di bidang kesehatan,
kepemimpinan,pendidikan, case managemen dan konsultasi (Ande, 2009).
c. Perawat kesehatan sekolahKeperawatan sekolah adalah: keperawatan yang
difokuskan padaanak ditatanan pendidikan guna memenuhi kebutuhan anak
denganmengikutsertakan keluarga maupun masyarakat sekolah dalamperencanaan
pelayanan . Perawatan kesehatan sekolah mengaplikasikanpraktek keperawatan
untuk memenuhi kebutuhan unit individu,kelompok dan masyarakat sekolah.
Keperawatan kesehatan sekolahmerupakan salah satu jenis pelayanan kesehatan
yang ditujukan untuk mewujudkan dan menumbuhkan kemandirian siswa untuk
hidup sehat,menciptakan lingkungan dan suasana sekolah yang sehat. Fokus
utamaperawat kesehatan sekolah adalah siswa dan lingkunganya dan
sasaranpenunjang adalah guru dan kader (Ande, 2009).
d. .Perawat kesehatan kerjaPerawatan kesehatan kerja adalah penerapan prinsip-
prinsipkeperawatan dalam memelihara kelestarian kesehatan tenaga kerja
dalamsegala bidang pekerjaan (American Asociation of Occupational
HealthNursing). Perawat kesehatan kerja mengaplikasikan praktek
keperawatanuntuk memenuhi kebutuhan unik individu, kelompok dan masyarakat
ditatanan industri, pabrik, tempat kerja, tempak konstruksi, universitas danlain-
lain. Lingkup praktek keperawatan kesehatan kerja mencakuppengkajian riwayat
kesehatan, pengamatan, memberikan pelayanankesehatan primer konseling,
promosi kesehatan, administrasimanagement quality asurance, peneliti dan
kolaburasi dengan komunitas(Ande, 2009).
e. Perawat gerontologiPerawatan gerontologi atau gerontik adalah ilmu
yangmempelajari dan memberikan pelayanan kepada orang lanjut usia yangdapat
terjadi di berbagai tatanan dan membantu orang lanjut usia tersebutuntuk
mencapai dan mempertahankan fungsi yang optimal. Perawatgerontologi
mengaplikasikan dan ahli dalam memberikan pelayanankesehatan utama pada
lanjut usia dank keluarganya dalam berbagaitatanan pelayanan. Peran lanjut
perawat tersebut independen dankolaburasi dengan tenaga kesehatan
profesional.Lingkup praktek keperawatan gerontologi adalah memberikanasuhan
keperawatan, malaksanakan advokasi dan bekerja untuk memaksimalkan
10 | P R O S E S A S U H A N K E P E R A W A T A N K O M U N I T A S
kemampuan atau kemandirian lanjuy usia,meningkatkan dan mempertahankan
kesehatan, mencegah danmeminimalkan kecacatan dan menunjang proses
kematian yangbermartabat. Perawat gerontologi dalam prakteknya
menggunakanmanagemen kasus, pendidikan, konsultasi , penelitian dan
administrasi.
C. Peran Perawat komunitas
Banyak peranan yang dapat dilakukan oleh perawat kesehatanmasyarakat
diantaranya adalah :
1. Sebagai penyedia pelayanan (Care provider )Memberikan asuhan
keperawatan melalui mengkaji masalahkeperawatan yang ada,
merencanakan tindakan keperawatan,melaksanakan tindakan
keperawatan dan mengevaluasi pelayanan yangtelah diberikan kepada
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat(Helvie, 1997).
2. Sebagai Pendidik dan konsultan ( Nurse Educator and Counselor )
Memberikan pendidikan kesehatan kepada individu,
keluarga,kelompok dan masyarakat baik di rumah, puskesmas, dan di
masyarakat secara terorganisir dalam rangka menanamkan perilaku
sehat, sehinggaterjadi perubahan perilaku seperti yang diharapkan
dalam mencapaiderajat kesehatan yang optimal (Helvie, 1997).
Konseling adalah prosesmembantu klien untuk menyadari dan
mengatasi tatanan psikologis ataumasalah sosial untuk membangun
hubungan interpersonal yang baik danuntuk meningkatkan
perkembangan seseorang. Di dalamnya diberikandukungan emosional
dan intelektual (Mubarak, 2005).Proses pengajaran mempunyai 4
komponen yaitu : pengkajian,perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
Hal ini sejalan dengan proseskeperawatan dalam fase pengkajian
seorang perawat mengkaji kebutuhanpembelajaran bagi pasien dan
kesiapan untuk belajar. Selama perencanaanperawat membuat tujuan
khusus dan strategi pengajaran. Selamapelaksanaan perawat
menerapkan strategi pengajaran dan selama evaluasiperawat menilai
hasil yang telah didapat (Mubarak, 2005).
3. Sebagai Panutan ( Role Model)Perawat kesehatan masyarakat harus
dapat memberikan contohyang baik dalam bidang kesehatan kepada
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat tentang bagaimana tata
11 | P R O S E S A S U H A N K E P E R A W A T A N K O M U N I T A S
cara hidup sehat yang dapat ditirudan dicontoh oleh masyarakat
(Helvie, 1997).
4. Sebagai pembela (Client Advocate)Pembelaan dapat diberikan kepada
individu, kelompok atau tingkatkomunitas. Pada tingkat keluarga,
perawat dapat menjalankan fungsinyamelalui pelayanan sosial yang
ada dalam masyarakat (Helvie, 1997).Seorang pembela klien adalah
pembela dari hak-hak klien. Pembelaantermasuk di dalamnya
peningkatan apa yang terbaik untuk klien,memastikan kebutuhan klien
terpenuhi dan melindungi hak-hak klien(Mubarak, 2005).Tugas
perawat sebagai pembela klien adalah bertanggung jawabmembantu
klien dan keluarga dalam menginterpretasikan informasi dariberbagai
pemberi pelayanan dan dalam memberikan informasi hal lainyang
diperlukan untuk mengambil persetujuan ( Informed Concent )
atastindakan keperawatan yang diberikan kepadanya (Mubarak, 2005).
Tugasyang lain adalah mempertahankan dan melindungi hak-hak klien,
harusdilakukan karena klien yang sakit dan dirawat di rumah sakit
akanberinteraksi dengan banyak petugas kesehatan (Mubarak, 2005).
5. Sebagai Manajer kasus (Case Manager )Perawat kesehatan masyarakat
diharapkan dapat mengelolaberbagai kegiatan pelayanan kesehatan
puskesmas dan masyarakat sesuaidengan beban tugas dan tanggung
jawab yang dibebankan kepadanya(Helvie, 1997).
6. Sebagai kolaboratorPeran perawat sebagai kolaborator dapat
dilaksanakan dengan carabekerjasama dengan tim kesehatan lain, baik
dengan dokter, ahli gizi, ahliradiologi, dan lain-lain dalam kaitanya
membantu mempercepat prosespenyembuhan klien (Mubarak, 2005).
Tindakan kolaborasi atau kerjasamamerupakan proses pengambilan
keputusan dengan orang lain pada tahapproses keperawatan. Tindakan
ini berperan sangat penting untuk merencanakan tindakan yang akan
7. Sebagai perencana tindakan lanjut ( Discharge Planner )Perencanaan
pulang dapat diberikan kepada klien yang telahmenjalani perawatan di
suatu instansi kesehatan atau rumah sakit.Perencanaan ini dapat
diberikan kepada klien yang sudah mengalamiperbaikan kondisi
kesehatan (Helvie, 1997).

12 | P R O S E S A S U H A N K E P E R A W A T A N K O M U N I T A S
8. Sebagai pengidentifikasi masalah kesehatan (Case Finder )
Melaksanakan monitoring terhadap perubahan-perubahan yangterjadi
pada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yangmenyangkut
masalah-masalah kesehatan dan keperawatan yang timbulserta
berdampak terhadap status kesehatan melalui kunjungan
rumah,pertemuan-pertemuan, observasi dan pengumpulan data
(Helvie, 1997).
9. Koordinator Pelayanan Kesehatan (Coordinator of Services)Peran
perawat sebagai koordinator antara lain mengarahkan,merencanakan
dan mengorganisasikan pelayanan kesehatan yangdiberikan kepada
klien (Mubarak, 2005). Pelayanan dari semua anggotatim kesehatan,
karena klien menerima pelayanan dari banyak profesional(Mubarak,
2005).10.Pembawa perubahan atau pembaharu dan pemimpin (Change
Agent and Leader )Pembawa perubahan adalah seseorang atau
kelompok yangberinisiatif merubah atau yang membantu orang lain
membuat perubahanpada dirinya atau pada sistem. Marriner torney
mendeskripsikan pembawaperubahan adalah yang mengidentifikasikan
masalah, mengkaji motivasidan kemampuan klien untuk berubah,
menunjukkan alternatif, menggalikemungkinan hasil dari alternatif,
mengkaji sumber daya, menunjukkanperan membantu, membina dan
mempertahankan hubungan membantu,membantu selama fase dari
proses perubahan dan membimibing klienmelalui fase-fase ini
(Mubarak, 2005).
Peningkatan dan perubahan adalah komponen essensial dariperawatan. Dengan
menggunakan proses keperawatan, perawatmembantu klien untuk merencanakan,
melaksanakan dan menjagaperubahan seperti : pengetahuan, ketrampilan, perasaan dan
perilaku yangdapat meningkatkan kesehatan (Mubarak, 2005)11.Pengidentifikasi dan
pemberi pelayanan komunitas (Community CareProvider And Researcher )Peran ini
termasuk dalam proses pelayanan asuhan keperawatankepada masyarakat yang meliputi
pengkajian, perencanaan, pelaksanaandan evaluasi masalah kesehatan dan pemecahan
masalah yang diberikan.Tindakan pencarian atau pengidentifikasian masalah kesehatan
yang lain juga merupakan bagian dari peran perawat komunitas (Helvie, 1997).

13 | P R O S E S A S U H A N K E P E R A W A T A N K O M U N I T A S
D. Asuhan Keperawatan Komunitas
Target keperawatan komunitas adalah:
1. Pelayanan kesehatan sebaiknya tersedia, dapat dijangkau dan dapatditerima
semua orang dari berbagai golongan
2. Penyusunan kebijakan seharusnya melibatkan penerima pelayanan dalamhal
ini komunitas
3. Perawat sebagai pemberi pelayanan dan klien sebagai penerima
pelayananperlu terjalin kerjasama yang baik
4. Lingkungan dapat mempengaruhi kesehatan komunitas baik
bersifatmendukung maupun mengahambat
5. Pencegahan penyakit dilakukan dalam upaya meningkatkan
kesehatanmasyarakat
6. Kesehatan merupakan tanggung jawab setiap orangBerdasarkan pada asumsi
dasar dan keyakinan yang ada di masyarakat,maka dapat dkembangkan
falsafah keperawatan komunitas sebagai landasanpraktik keperawatan
komunitas.

Dalam falsafah keperawatan komunitas,keperawatan komunitas merupakan


pelayanan yang memberikan perhatianterhadap pengaruh lingkungan (bio-psiko-
sosio-kultural dan spiritual)terhadap kesehatan komunitas, dan memberikan
prioritas pada strategi pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan. Falsafah
yang melandasikeperawatan komunitas mengacu kepada paradigma keperawatan
yang terdiridari 4 hal penting, yaitu: manusia, kesehatan, lingkungan dan
keperawatansehingga dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat adalah pekerjaan yang
luhurdan manusiawi yang ditujukan kepada individu, keluarga,
kelompok danmasyarakat.
2. Perawatan kesehatan masyarakat adalah suatu upaya
berdasrkankemanusiaan untuk meningkatkan pertumbuhan dan
perkembangan bagiterwujudnya manusia yang sehat khususnya dan
masyarakat yang sehatpada umumnya.
3. Pelayanan perawatan kesehatan masyarakat harus terjangkau dan
dapatditerima oleh semua orang dan merupakan bagian integral dari
upayakesehatan
14 | P R O S E S A S U H A N K E P E R A W A T A N K O M U N I T A S
4. Upaya preventif dan promotif merupakan upaya pokok tanpa
mengabaikanupaya kuratif dan rehabilitatif
5. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat yang diberikan
berlangsungsecara berkesinambungan
6. Perawatan kesehatan masyarakat sebagai provider dan klien
sebagaikonsumer pelayanan keperawatan dan kesehatan, menjamin
suatuhubungan yang saling mendukung dan mempengaruhi perubahan
dalamkebijaksanaan dan pelayanan kesehatan ke arah peningkatan
statuskesehatan yang lebih baik bagi masyarakat di desa Pamijen.
7. Pengembangan tenaga kesehatan/keperawatan bagi masyarakat
yangdirencanakan secara berkesinambungan dan terus menerus agar
lebih baik.
Dalam melaksanakan asuhan keperawatan komunitas, metode yangdigunakan adalah
proses keperawatan sebagai suatu pendekatan ilmiah didalam bidang keperawatan, melalui
tahap-tahap sebagai berikut:
1. PengkajianDalam tahap pengkajian ini terdapat 5 kegiatan, yaitu
:pengumpulan data, pengolahan data, analisis data, perumusan ataupenentuan
masalah kesehatan masyarakat dan prioritas masalah(Mubarak, 2005).
 Pengumpulan dataPengumpulan data dimaksudkan untuk memperoleh
informasimengenai masalah kesehatan pada masyarakat sehingga
dapatditentukan tindakan yang harus diambil untuk mengatasi
masalahtersebut yang menyangkut aspek fisik, psikologis, sosial
ekonomi danspiritual serta faktor lingkungan yang mempengaruhi
(Mubarak,2005). Pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara
sebagaiberikut:
 Wawancara atau anamnesa
 Pengamatan
 Pemeriksaan fisik Menurut Anderson dan Elizabeth T (2006),
dalam pengkajian sumberdata yang dipergunakan dapat diperoleh
melalui beberapa sumber,yaitu :
a) SensusSensus merupakan sumber data yang paling lengkap.
Data sensusdapat diperoleh dengan cara survey terhadap
masyarakat.Data Statistik Vital :Data statistik vital adalah data
tentang kejadian-kejadian yangtercatat secara legal, seperti
15 | P R O S E S A S U H A N K E P E R A W A T A N K O M U N I T A S
kelahiran, kematian, perkawinan,dan perceraian, yang
dikumpulkan secara terus-menerus olehbadan pemerintahan
b) Laporan Penyakit yang TerinformasikanLaporan penyakit yang
terinformasikan adalah data yangdilaporkan oleh departemen
kesehatan baik pusat maupundaerah tentang penyakit-penyakit
yang dapat dilaporkan secaralegal. Secara legal laporan
penyakit yang ditugaskan mungkintidak mewakili seluruh
kasus penyakit sehingga laporantersebut tidak menyajikan
penjelasan yang valid tentangpenyakit yang terjadi di
masyarakat. Dalam prakteknya,petugas kesehatan mungkin
gagal untuk memberikan laporanpenyakit yang seharusnya
dilaporkan.
c) Catatan Medis dan Rumah SakitCatatan medis dan rumah sakit
digunakan secara luas dalampenelitian kesehatan komunitas.
Bagaimanapun catatan-catataninipun tidak menyajikan
gambaran yang lengkap atau validtentang kesehatan komunitas.
d) Catatan AutopsiCatatan autopsy memiliki bias yang sangat
kentara, pasienmenderita sakit yang parah dan meninggal
dunia. Autopsytidak dilakukan pada semua kasus kematian.
Catatan autopsymeliputi kasus-kasus kematian akibat tindak
kekerasan yangtidak proporsional dan penyebab kematian
seseorang yangtidak diketahui sampai autopsy dilakukan.
2. Pengolahan dataSetelah data diperoleh, kegiatan selanjutnya adalah
pengolahan datadenga cara sebagai berikut :
 Klasifikasi data atau kategori data
 Penghitungan prosentase cakupan dengan menggunakan telly
 Tabulasi data
 Interpretasi data
3. Analisis dataFase-fase yang dapat digunakan dalam membantu proses analisis
adalah :
a) KategorisasiUntuk menganalisis data pengkajian komunitas, sangat
membantu jika pertama-tama mengkategorikan data. Data
dapatdikategorikan dalam berbagai cara. Kategori data
pengkajiankomunitas meliputi:
16 | P R O S E S A S U H A N K E P E R A W A T A N K O M U N I T A S
 Karakteristik demografi (ukuran keluarga, usia, jenis kelamin,dan
kelompok etnik dan ras).
 Karakteristik geografik (batas wilayah, jumlah dan ukuranlahan tempat
tinggal, ruang public, dan jalan).
 Karakteristik social-ekonomi (kategori pekerjaan,
penghasilan,pendidikan yang dicapai, dan pola penyewaan
ataukepemilikan rumah).
 Struktur dan pelayanan kesehatan (rumah sakit, klinik, pusatpelayanan
kesehtan mental, dan sebagainya).
b) RingkasanBerupa diagram dan grafik.
c) PembandinganTugas selanjutnya sebagai tambahan dalam menganalisa
dataadalah mengidentifikasi kesenjangan, kejanggalan, dankehilangan
data. Kesenjangan data tidak dapat dihindarkan sepertikesalahan dalam
pencatatan, tugas penting adalah menganalisasecara kritis data dan
menyadari potensi terjadinya kesenjangandan kehilangan data.
d) Penarikan kesimpulanSetelah mengkategorikan, meringkas, dan
membandingkan datayang telah dikumpulkan, langkah terakhir adalah
menarik simpulan logis dari bukti yang ada untuk mengarah
perumusandiagnosa keperawatan komunitas.
4. Penentuan masalah atau perumusan masalah kesehatanBerdasarkan analisa
data dapat diketahui masalah kesehatan dankeperawatan yang dihadapi oleh
masyarakat, sekaligus dapatdirumuskan yang selanjutnya dilakukan intervensi.
Namun demikianmasalah yang telah dirumuskan tidak mungkin diatasi
sekaligus. Olehkarena itu diperlukan prioritas masalah (Mubarak, 2005).
5. Prioritas masalahDalam menentukan prioritas masalah kesehatan masyarakat
dankeperawatan perlu mempertimbangkan berbagai faktor sebagaikriteria
diantaranya adalah (Mubarak, 2005):
 Perhatian masyarakat
 Prevalensi kejadian
 Berat ringannya masalah
 Kemungkinan masalah untuk diatasi
 Tersedianya sumberdaya masyarakatf.Aspek politisDalam menyusun
atau mengurut masalah atau diagnosis komunitassesuai dengan

17 | P R O S E S A S U H A N K E P E R A W A T A N K O M U N I T A S
prioritas (penapisan) yang digunakan dalamkeperawatan komunitas
adalah format penapisan menurut Stanhope ,Lancaster, 1988 :No
Kriteria Bobot kriteria 1-10 Masalah Bobot1 - 10 Rasional Makna
masalah1 Kesadaran masyarakat terhadap masalah2 Motivasi komuniti
untuk mengatasi masalah3 Kemampuan perawat untuk mengatasi
masalah4 Fasilitas yang tersedia untuk mengatasi5 Bertanya akibat jika
masih tetap6 Cepat masalah teratasi
.Diagnosis keperawatanDiagnosis keperawatan ditetapkan berdasarkan
masalah yangditemukan. Diagnosa keperawatan akan memberi gambaran masalah
danstatus kesehatan masyarakat baik yang nyata (aktual), dan yangmungkinterjadi
(potensial) (Mubarak, 2005). Diagnosa keperawatanmengandung komponen utama
yaitu problem (masalah), etiologi(penyebab), sign atau symtom (tanda gejala)
(Mubarak, 2005).
Perencanaan keperawatan.Perencanaan asuhan keperawatan kesehatan
masyarakat disusunberdasarkan diagnosa keperawatan yang telah ditetapkan dan
rencanakeperawatan yang disusun harus mencakup perumusan tujuan,
rencanatindakan keperawatan yang akan dilakukan dan kriteria hasil untuk menilai
pencapaian tujuan (Mubarak, 2005).
PelaksanaanPelaksanaan merupakan tahap realisasi dari rencana
asuhankeperawatan yang telah disusun. Dalam pelaksanaan tindakankeperawatan,
perawat kesehatan masyarakat harus bekerjasama dengananggota tim kesehatan
lainya. Dalam hal ini melibatkan pihak Puskesmas,Bidan desa dan anggota
masyarakat (Mubarak, 2005).Prinsip yang umum digunakan dalam pelaksanaan
atauimplementasi pada keperawatan komunitas adalah :
a. InovativePerawat kesehatan masyarakat harus mempunyai wawasan luas
danmampu menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu
pengetahuandan tehnologi (IPTEK) dan berdasar pada iman dan taqwa
(IMTAQ)(Mubarak, 2005).
b. IntegratedPerawat kesehatan masyarakat harus mampu bekerjasama
dengansesama profesi, tim kesehatan lain, individu, keluarga, kelompok
danmasyarakat berdasarkan azas kemitraan (Mubarak, 2005).
c. RasionalPerawat kesehatan masyarakat dalam melakukan asuhan
keperawatan harus menggunakan pengetahuan secara rasional demi
tercapainyarencana program yang telah disusun (Mubarak, 2005).
18 | P R O S E S A S U H A N K E P E R A W A T A N K O M U N I T A S
d. Mampu dan mandiriPerawat kesehatan masyarakat diharapkan mempunyai
kemampuandan kemandirian dalam melaksanakan asuhan keperawatan
sertakompeten (Mubarak, 2005).
e. UgemPerawat kesehatan masyarakat harus yakin dan percaya
ataskemampuannya dan bertindak dengan sikap optimis bahwa
asuhankeperawatan yang diberikan akan tercapai.
Dalam melaksanakanimplementasi yang menjadi fokus adalah : program
kesehatankomunitas dengan strategi : komuniti organisasi dan partnership
incommunity (model for nursing partnership)(Mubarak, 2005).Level
pencegahan dalam pelaksanaan praktik keperawatankomunitas terdiri atas:
a. Pencegahan Primer
b. Pencegahan Sekunder
c. Pencegahan Tersier
Evaluasi atau PenilaianEvaluasi memuat keberhasilan proses dan
keberhasilan tindakan keperawatan. Keberhasilan proses dapat dilihat
dengan membandingkan antara proses dengan pedoman atau rencana
proses tersebut. Sedangkan keberhasilan tindakan dapat dilihat dengan
membandingkan antara tingkat kemandirian masyarakat dalam perilaku
kehidupan sehari-hari dan tingkatkemajuan kesehatan masyarakat
komunitas dengan tujuan yang telahditetapkan atau dirumuskan
sebelumnya (Mubarak, 2005).Evaluasi dilakukan atas respon komunitas
terhadap programkesehatan dalam upaya mengukur kemajuan terhadap
tujuan obyektif program. Data evaluasi merupakan hal penting untuk
memperbaikidatabase dan diagnosis keperawatan komunitas yang
dihasilkan darianalisis pengkajian data komunitas.Hal-hal yang perlu
dievaluasi adalahmasukan (input), pelaksanaan (proses) dan hasil akhir
(output).
Penilaian yang dilakukan berkaitan dengan tujuan yang akan dicapai,
sesuai denganperencanaan yang telah disusun semula. Sejalan dengan
landasan teoretisdalam menjalin kemitraan dengan komunitas, program
evaluasi yang kita jalankan didasarkan pada prinsip yang dikenukakan
oleh Foundation,W.K.K (1998). Prinsip tersebut disimpulkan sebagai
berikut :

19 | P R O S E S A S U H A N K E P E R A W A T A N K O M U N I T A S
a. Memperkuat programTujuan perawatan adalah promosi kesehatan
dan peningkatankepercayaan diri komunitas. Evaluasi membantu
pencapaiain inidengan cara menyediakan proses yang sistematik
dan berkelanjutandalam mengakaji program dampaknya serta hasil
akhir programtersebut.
b. Menggunakan pendekatan multipelSelain pendekatan multidisiplin,
metode evaluasi mungkin banyak danbermacam-macam. Tidak ada
satu pendekatan yang lebih unggul,tetapi metode yang dipilih harus
señalan anegan tujuan program.
c. Merancang evaluasi untuk memnuhi isu nyataProgram berbasis dan
berfokus-komunitas, yang berakar padacomunitas nyata dan
berdasarkan pengkajian comunitas, harusmemiliki rancangan
evalausi untuk mengukur kriteria mengenaipentingnya program
tersebut bagi komunitas.
d. Menciptakan proses partisipasiApabila anggota komunitas
merupakan bagian dari pengkajian,analisis, perencanaan, dan
implementasi, merekapun harus menjadimitra dalam evaluasi.
e. Memungkinkan fleksibilitasPendekatan evaluasi harus fleksibel
dan bersifat prestiktif; jira tidak,akan sulit untuk
mendokumentasikan munculnya perubahan yangsering kali
meningkat secara tajam dan komplek.
f. Membangun kapasitasProse evaluasi, selain mengukur hasil akhir,
harus meningkatkanketrampilan, pengetahuan, dan perilaku
individu yang terlibat didalamnya.
Hal ini serupa dengan kontek profesional
maupunnonprofesional.Komponen penting dalam fokus evaluasi
adalah:
 Relevansi atau hubungan antara kenyataan yang ada
denganpelaksanaan
 Perkembangan atau kemajuan proses
 Efisiensi biayad. Efektifitas kerjae. Dampak : apakah status
kesehatan meningkat/menurun, dalam jangkawaktu berapa

20 | P R O S E S A S U H A N K E P E R A W A T A N K O M U N I T A S
BAB III
PROSES KEPERAWATAN

A. Pengkajian
1. Kabupaten : Banyumas
2. Kecamatan : Baturraden
3. Kelurahan/ Desa : Rempoah
4. RW : 03
5. Jumlah RT : 8
6. Jumlah KK : 339 KK
7. Jumlah Penduduk : 1081 jiwaa.Laki- laki : 553 jiwab.Perempuan : 528 jiwa
8. Jumlah Penduduk Miskin terdapat 254 KK dengan jumlah penduduk 613 jiwa.
9. Data agama a.Katolik : 1 jiwab.Kristen : -c.Hindu : -d.Budha : -e.Islam : 1.080
jiwa
10. Batas Wilayah RW 03a.Sebelah Utara : Jalan Anggrek b.Sebelah Selatan : Jalan
Pemudac.Sebelah Timur : Sungai Jurigd.Sebelah Barat : Kelurahan Karang
Tengah
B. Format Pengkajian Komunitas Rw 03 Desa Rempoah KecamatanBaturraden
Kabupaten Banyumas
1. Data Inti Komunitasa.SejarahWilayah Desa Rempoah secara administratif
termasuk dalamwilayah Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas. Terletak
kurang lebih 8 Km arah utara kota Purwokerto. Desa Rempoahterdiri dari 3 dusun,
6 RW, dan terbagi dalam 40 RT. Wilayah RW03 sendiri terdiri dari 8 RT dengn
jumlah kepala keluarga sebanyak 339 KK.RW 03 mempunyai batas-batas wilayah
sebagai berikut :Sebelah Utara : Jalan Anggrek Sebelah Selatan : Jalan
PemudaSebelah Timur : Sungai JurigSebelah Barat : Kelurahan Karang
TengahWilayah RW 3 banyak mengalami perubahan, bangunan jadipermanen,
banyak bangunan tambahan, sdangkan jaman dahulunyawilayah ini masih banyak
tanah kosong (kebon).
Warga yang palinglama tinggal di RW 03 adalah Ibu Tirem yang tinggal di
RT 1, beliautelah ada di desa ini sejak zaman penjajahan Belanda dan banyak
mengetahui sejarah dan perubahan di desa Rempoah.b.Demografik Jumlah kepala
keluarga di RW 03 adalah 339 KK dengan jumlah penduduk sebanyak 1.081 jiwa
yang terdiri dari 553 laki-lakidan 528 perempuan dengan pembagian RT 1
21 | P R O S E S A S U H A N K E P E R A W A T A N K O M U N I T A S
terdapat 47 KK, RT 2terdapat 56 KK, RT 3 terdapat 56 KK, RT 4 terdapat 41 KK,
RT 5terdapat 42 KK, RT 6 terdapat 42 KK, RT 7 terdapat 32 KK, dan RT8 trdapat
23 KK. Warga didaerah ini kebanyakan berasal dari suku jawa dan beberapa
pendatang berasal dari suku cina. Pendatang yangkemudian menjadi penduduk
RW 03 hanya sedikit karena sebagianbesar warga RW 03 merupakan pribumi asli
dari desa tersebut. Padawilayah RW 03 ini kebanyakan penduduknya adalah
lansia dan dewasa, jumlah anak bayi dan balita hanya sedikit, jarang
sekaliterdapat remaja karena kebanyakan remaja pergi bekerja ke luarkota.
Sehingga di wilayah ini kebanyakan warganya didominasiorang lansia dan dewasa
Kebanyakan populasinya homogen karena mempunyai suku yangsama yaitu suku
Jawa. Kelompok budaya jawa masih sangat melekatpada warga terlihat dengan
adanya kepercayaan warga yang sangatkuat terhadap budaya Jawa seperti ngupati,
mitoni, begalan dalampernikahan, 40 hari, selapanan.d.Nilai dan keyakinanRW 03
mempunyai 8 mushola yang terbagi di setiap RT.Mayoritas warga di RW 03
beragama Islam. Terdapat budayatahlilan di daerah ini. Mereka mengadakan
pengajian rutin terutamauntuk para ibu. Para remaja juga diberdayakan untuk
mengajar anak-anak di TPA. Kegiatan keagamaan di TPA yang diperuntukan
bagianak-anak bertujuan untuk menanamkan keyakinan agama sejak
dinisedangkan kegiatan remaja mengajar di TPA bertujuan untuk remajatetap
mempertahankan keyakinannya dengan berkegiatan dalambidang
keagamaan.Nilai dan norma yang ada dimasyarakat RW 03 sepertimasyarakat
pada umumnya. Mereka masih mengenal nilaikesopanan, gotong royong dan
kerukunan antar warganya. Hal inidapat dilihat dari adanya kegiatan-kegiatan
kemasyarakatan yangmasih terus berjalan. Seperti: kerja bakti, arisan, sambatan,
dantakziyah. Budaya gotong royong masih melekat di RW 03, setiap 1bulan sekali
dilakukan kegiatan gotong royong untuk membersihkanpemakaman umum di
daerah tersebut dan setiap 2 minggu sekalidilakukan kegiatan gotong royong
membersihkan lingkungan sekitarpemukiman warga.Warga selalu tolong
menolong apabila ada salah seorangwarga yang membutuhkan pertolongan. Anak-
anak juga diajarkanuntuk menghormati orang yang lebih tua, sopan terhadap
orang baruyang datang ke desa seperti mahasiswa yang datang berkunjunguntuk
melakukan observasi. Warga sangat menyambut kedatangansiapapun dengan
hangat jika memang kedatangan orang tersebutbertujuan baik. Dibuktikan dengan
kedatangan kelompok kami ketika akan melakukan pengkajian semua ketua RT
22 | P R O S E S A S U H A N K E P E R A W A T A N K O M U N I T A S
dan ketua RWsudah tidak asing dengan kedatangan mahasiswa untuk
melakukanpengkajian dan mereka menerima kelompok kami dengan
terbuka.Tidak terdapat peninggalan sejarah di daerah ini. Di daerahini tidak
terdapat taman bunga, tetapi di daerah ini terdapat banyak tumbuh-tumbuhan
hijau.
2. Subsistema.Lingkungan fisik
 Iklim/cuaca dan suhu ruanganWilayah ini sedang dalam iklim hujan
sehingga terasa sejuk.Berdasarkan wawancara dengan ketua RW dan ketua
RT bahwasuhu Desa Rempoah jika sedang musim kemarau juga
terasapanas. Desa Rempoah saat musim hujan bisa dikatakan lebihsering
hujan bila dibandingkan dengan wilayah Purwokerto Kota.
 Paparan zat kimiaTidak terdapat paparan zat kimia
 Penataan wilayahWilayah dalam keadaan yang padat dan letak rumah-
rumahpenduduknya saling berdempetan. Di wilayah tersebut saluranairnya
terbuka hal ini bertujuan agar saluran air mudah dibersihkan.
 Dampak lingkungan fisik terhadap wargaWarga di daerah ini
menggunakan air yang berasal dariGunung Slamet untuk kebutuhan
sehari-harinya. Di daerah ini jugabanyak terdapat tanaman-tanaman hijau
di sekitar rumah wargamaupun di kebun. Ada beberapa warga yang
memelihara hewanternak, seperti ayam, kerbau, dan ikan. Keadaan alam di
daerah inimasih sangat alami, terbukti dengan banyaknya pepohonan
yangtumbuh dan struktur daerah yang masih alami.Ada beberapa rumah
yang tidak memiliki halamansehingga di rumah mereka tidak terdapat
tanaman. Hampir seluruhselokan yang terdapat di RW 03 dalam keadaan
terbuka, saat kamimelakukan pengkajian terlihat warga yang berada di RT
02 setelah hujan sedang menyapu halaman rumah yang ada sampahnya
dandimasukan keselokan.Lingkungan fisik di wilayah ini tidak terdapat
industri,namun disetiap RT memiliki warung kecil yang digunakan
wargauntuk membeli barang kebutuhan mereka. Terlihat terdapat
tokoyang agak besar yang melayani kebutuhan pokok warga sepertiyang
terdapat pada RT 02.
 Kebisingan, udara dan airWilayah ini termasuk dalam kondisi yang tidak
terdapatkebisingan. Udara di wilayah ini dalam kondisi yang sejuk

23 | P R O S E S A S U H A N K E P E R A W A T A N K O M U N I T A S
danterkadang dingin saat musim penghujan seperti sekarang ini danakan
terasa panas ketika musim kemarau. Wilayah ini pada musimpenghujan
ataupun musim kemarau air akan tetap mengalir. Wargadi RT 02
memanfaatkan air yang banyak untuk ternak ikan mujaer,lele dan beskap.
Hampir semua warga di RT 02 memiliki kolamikan. Sumber air warga
berasal dari aliran air yang berasal dariGunung Slamet, mereka tidak
memanfaatkan air PAM.Berdasarkan informasi dari ketua RW ketika
musim kemarauwalaupun air dari sumur dan sungai sedikit tetapi
mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan wilayah ini belum
pernahterjadi kekeringan.
 Fasilitas yang dimilikiFasilitas yang dimiliki oleh RW 03 adalah lapangan
badmintonyang terdapat di RT 02, mushola disetiap RT.
 Struktur bangunan, keamanan dan kenyamananHampir semua rumah
dibangun permanen, warga merasa aman dannyaman tinggal di wilayah
ini. Kenyamanan dibuktikan denganmasalah sampah yang cara
pembuangannya yaitu itu dilakukanoleh petugas sampah yang berasal dari
Rt 03/ Rw 03 dengangrobak sampah yang disediakan oleh RT, dan
nantinya akandikumpulkan untuk dibuang di TPA.Sampah diambil 2 kali
dalam umumnya memiliki kendaraan sepeda motor, sehingga
kebanyakanmereka menggunakan sepeda motor dalam sehari-harinya.
3. Politik dan pemerintahanProgram dari pemerintah yang sudah masuk desa ada
beberapaantara lain:
 Program Jaminan Persalinan (Jampersal) dan Jaminan
KesehatanMasyarakat (Jamkesmas)Program pemerintah tentang proses
kelahiran gratis untuk 2 kalikelahiran. Program ini di luncurkan untuk
mendukung programKB (2 anak lebih baik).
 Pembuatan mata air baruPembuatan sumber mata air baru karena
masyarakat RW 03masih memanfaatkan dari air sungai untuk kehidupan
sehari-hari.Penyakit yang muncul biasanya diare. Tapi tidak bisa di
datakarena tidak ada yang melaporkan, biasanya cuma diobati sendiri.
 RaskinAda pembagian Raskin (beras miskin) di RW 03, kebijakanmasing-
masing ketua RT setempat beras tersebut dibagi rata padalebih banyak
penduduk tidak sesuai dengan daftar warga miskinyang seharusnya

24 | P R O S E S A S U H A N K E P E R A W A T A N K O M U N I T A S
menerima jatah raskin dari pemerintah sehinggaberas yang diterima lebih
sedikit.Biasanya saat ada pemilihan RT merupakan sistem kepercayandari
masyarakat. Orang yang di percaya mampu oleh masyarakat ditunjuk
setelah melakukan musyawarah. Ketua RT bisa diturunan dari jabatannya
bila melakukan pelanggaran tugas, melakukan tindakankriminal, atau
apabila mendapat mosi tidak percaya oleh masyarakat.Pemilihan ketua RT
dan ketua RW dilakukan dengan carakumpulan/rembugan saat
perkumpulan rutin. Tidak ada peraturanyang menjelaskan mengenai lama
jabatan ketua RT dan ketua RW,sehingga masa jabatan Ketua RT dan
ketua RW dapat mencapai waktu5 tahun, 10 tahun, sampai dengan 15
tahun. Pemilihan Kadesdilaksanakan setiap 6 tahun sekali, pemilihan
Kades dilakukan secara angsung oleh warga dengan cara pencoblosan.
Para calon kepala desamencalonkan sendirinya, kemudian di data oleh
petugas desa. Paracalon kepala desa sepakat iuran untuk membayar para
pencoblos,sekitar 20 ribu per orang sebagai ongkos transportasi.Tidak ada
campur tangan parpol dalam pemilihan kepala desa.Ada beberapa partai
politik yang berkontribusi dalam pembangunanRW. Namun, banyaknya
parpol yang masuk belum menyentuh kebidang kesehatan. Parpol yang
dominan pada waktu pemilu adalahpartai PDIP dan demokrat.
4. Pelayanan kesehatan dan sosialMasyarakat wilayah RW 3 di setiap RT belum
pernah dilandakejadian luar biasa. Hingga kegiatan foggingbelum pernah
dilakukandi wilayah RW 3 ini karena belum pernah terjadi DBD. Apabila
wargasakit ringan maka pergi berobat ke Puskesmas dan bidan desa,sedangkan
bila sakit parah maka warga biasanya pergi berobat keRSUD Margono dan RST
Wijaya Kusuma. Di wilayah RW 3 terdapattempat kesehatan yang sering
dikunjungi warga yaitu puskesmas,dokter praktik dan bidan. Setiap warga
memeriksakan kesehatan ditempat kesehatan tersebut. Di wilayah RT 2, sudah
tidak terdapatdukun, namun di beberapa RT masih terdapat dukun bayi
yangdisertakan oleh bidan dalam proses perawatan ibu setelah
melahirkan.Pelaksanaan posyandu balita dan imunisasi rutin dilaksanakan
wargaRW 3, dibuktikan pelaksanaan posyandu balita dilaksanakan setiap 1bulan
sekali setiap tanggal 14 di posyandu balita di wilayah RT 3.Posyandu lansia RW
03 digabung dengan posyandu lansia RW 04, halini yang menyebabkan lansia RW
03 malas mengunjungi posyandukarena jarak yang jauh, sehingga lansia sudah
25 | P R O S E S A S U H A N K E P E R A W A T A N K O M U N I T A S
tidak rutinmengikutinya. Lansia di wilayah ini kebanyakan menderita
hipertensi.Kegiatan penyuluhan kesehatan pernah dilakukan di wilayah RW
3,antara lain pembinaan dari PMI, namun belum pernah diberikanpenyuluhan oleh
puskesmas setempat. Jaminan kesehatan yangdimiliki dan digunakan oleh wilayah
RW 3 sebagian besar menggunakan Jamkesmas. Pasar dan pertokoan terdapat di
dekatwilayah RW 3 sehingga memudahkan warga RW 3 dalam
memenuhikebutuhannya.f.KomunikasiDaerah RW 3 yang terbagi menjadi 8 RT
menggunakan saranamushola sebagai alat untuk mengkomunikasikan informasi
ataupengumuman. Di beberapa RT, mushola dan rumah warga yangdilaksanakan
secara bergiliran digunakan sebagai sarana berkumpulwarga dan rapat, namun
sudah jarang warga yang hadir bila rapatdiadakan. Kebanyakan di setiap rumah
memiliki TV, sedangkantelepon rumah hanya sedikit karena lebih banyak
menggunakanhandphone. Kentongan masih digunakan oleh warga di RT
3.Komunikasi yang sama dan hampir seluruh warga memilikinya
adalahhandphonedan televisi. Warga juga memakai bahasa sehari-hari yaitubahasa
jawa banyumasan.
5. EkonomiBerdasarkan hasil wawancara dengan ketua RW dan ketua
RTkebanyakan warga bekerja sebagai wiraswasta yaitu mereka seingkaliberjualan
di area wisata Baturraden dan ada pula warga yang menjadiPNS, buruh tani, dan
kerja serabutan. Dikatakan ketua RW dan ketuaRT jika penghasilan warganya
kebanyakan berada dibawah UMR,namun warganya mampu membeli sepeda
motor walaupun dengancara kredit.h.RekreasiDi wilayah RW 03, anak-anak biasa
bermain di kebun,permainan yang biasa digunakan adalah permaianan
tradisional.Terdapat sebuah tanah kosong yang cukup luas yang digunakansebagai
lapangan untuk bermain bola. Sedangkan di wilayah RT 02RW 03, jenis rekreasi
yang dilakukan oleh warga adalah mengadakanbadminton, namun karena
sekarang ini sering hujan lapanganbadminton dan warga sudah jarang
menggunakannya, namun masihada beberapa warga yang mengadakan badminton
di gedung yang berada di dekat wilayah RT 02. Di wilayah RT 03, warga
melakukanrekreasi tidak rutin. Tempat yang pernah dikunjungi sebagai
tempatrekreasi yaitu curug Belot. Masyarakat jarang melakukan rekreasisecara
rutin. Pelaksanaan rekreasi biasanya dilakukakn bila melaluikegiatan sekolah atau
organisasi seperti PKK, jenis rekreasi yangbiasa dilakukan oleh ibu-ibu PKK

26 | P R O S E S A S U H A N K E P E R A W A T A N K O M U N I T A S
adalah bertamasya ketempat wisataseperti Guci., dan organisasi lain dalam rangka
perayaan hari besarmisalnya perayaan kemerdekaan.
C. Diagnosa Keperawatan
KomunitasData Problem Etiologi1 DS: ketua RT melaporkanbahwa di RW 3
tidak terdapatpenjaga keamanan, Poskamling juga tidak ada dan kegiatanronda malam
sudah tidak berjalan. Ketua RT 01 jugamengatakan bahwa baru-baruini telah terjadi
pencuriantepatnya pada tanggal 24November 2011, sehinggakeamanan di RT 01
menjadilebih ditingkatkan lagi danronda malam mulaidiberlakukan.
DO: tidak terlihat pos ronda diRW 3Cemas
terhadapkejadiankriminalitasterutama pencuriandi RW 3kejadianpencuriankhususnya
di RT1 RW 32
DS: ketua RW mengatakanbahwa di RW tiga jarangdilakukan rapat RT,
warga jarang berkumpul ke sesamatetangga, warga jarangmendatangi rapat RT,
kegiatanposyandu lansia jarangdilaksanakanKesiapanpeningkatan
kopingkomunitasposyandu lansiayang tidak rutindan komunikasiwarga yangkurang
DO: Ketua RW mengatakanbahwa limbah di buang diselokan, aliran WC
dialirkan kekolam-kolam.DS: ada beberapa warga yangmembuang sampah di
selokanRisiko LingkunganRW 3 yang tidak sehatperilaku wargaRW 3 yang tidak
efektif
DS: Bu bidan mengatakanlansia RW 03 kebanyakanmenderita hipertensi
danperilaku lansia RW 03 yangmalas mengikuti posyandulansia yang berada di RW
04.Ketua RT juga mengatakanbahwa lansia sudah jarangmengikuti posyandu
lansiadibuktikan dengan sudah jarangada senam lansia.
Hipertensi padaLansia Ketidakpatuhan lansia dalam mengikuti posyandu
lansiaDiagnosa Keperawatan:
1. Cemas terhadap kejadian kriminalitas terutama pencurian di RW
3khususnya di RT 1 berhubungan dengan adanya kejadian
pencuriandiraerah RT 1 RW 3.
2. Kesiapan peningkatan koping komunitas ditandai dengan posyandu
lansiayang tidak rutin dan komunikasi warga yang kurang
3. Risiko Lingkungan RW 3 yang tidak sehat berhubungan dengan
perilakuwarga RW 3 yang tidak efektif.
4. Hipertensi pada lansia berhubungan dengan ketidakpatuhan lansia
dalammengikuti posyandu lansia.Prioritas Masalaha.Sesuai dengan peran
27 | P R O S E S A S U H A N K E P E R A W A T A N K O M U N I T A S
perawat komunitasb.Jumlah yang berisikoc.Besarnya
risikod.Kemungkinan untuk pendidikan
kesehatanDiagnosaKeperawatanKomunitasKriteria PenapisanTersedia
Sumbera b C d e F g h I j k l JumlahDiagnosa 1 4 1 1 4 2 3 2 4 4 3 3 4
35Diagnosa 2 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 40Diagnosa 3 3 3 3 4 2 2 4 4 4 3 4 4
40Diagnosa 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 2 3 3 41
5. Minat masyarakatf.Kemungkinan untuk diatasig.Sesuai program
pemerintahh.Sumber daya tempati.Sumber daya waktu j.Sumber daya
danak.Sumber daya peralatanl.Sumber daya manusia

28 | P R O S E S A S U H A N K E P E R A W A T A N K O M U N I T A S
BAB IV
PEMBAHASAN

A. Analisis
SWOTSTRENGTH :
1. Warga terbuka
2. Sudah mengenal kesehatandibuktikan dengan apabila sakitdating ke
dokter, puskesmas, danbidan desa.
3. Warga yang usianya produktif meninggalkan desa untuk bekerja
OPPORTUNITY :
1. Masih ada posyandu balita
2. Ada bidan desa dan dokter praktek
3. Ada Jaminan Persalinan(Jampersal)
4. Dekat dengan puskesmas dan pasar
5. Sumber air melimpah
6. Dengan dengan tempat wisata
7. Terdapat lapangan badminton diRT 028.Wilayah RW 03 dekat
dengangedung badminton
WEAKNESS :
1. Perilaku buruk dalam membuangsampah
2. Sudah jarang berkumpul sehinggakomunikasi kurang (interaksikurang)
dibuktikan dengan rapatyang sudah jarang karena warga jarang dating
3. Kurang partisipasi aktif dari warga,dibuktikan dengan senam lansiayang
sudah tidak berjalan dan jarangmengikuti rapat
4. Pendidikan warga RW 03kebanyakan masih lulusan SD
TREATH :
1. Posyandu lansia sudah tidak berjalan
2. Tidak terdapat gardu poskamlingdan ronda malamAnalisis Strategis : S-W
= 3-4 = -1O-T = 8-2 = +6
B. Pembahasan
Analisa diatas membantu mengidentifikasi wilayah RW 03 tentangkelebihan,
kelemahan, peluang dan ancaman. Dengan melihat analisa di atasmaka kelompok
kami mencoba untuk merancanakan pengembanganpelaksanaan proses keperawatan
dengan melibatkan warga dan kondisilingkungan yang memiliki kelebihan dan
29 | P R O S E S A S U H A N K E P E R A W A T A N K O M U N I T A S
kekurangan.Kondisi warga yang terbuka memudahkan mahasiswa
melakukanpengkajian dan hal ini juga menjadi kelebihan dari warga yang mudah
dalammenerima informasi. Namun warga sekarang ini sudah jarang
berkumpuldibuktikan dengan ketika diadakan penyuluhan KB, petugas kesehatan
harusmendatangi warga dari rumah ke rumah. Solusi dari kami ketika akanmelakukan
penyuluhan, petugas kesehatan sebaiknya memberikanpenyuluhan yang menarik
perhatian dan minat warga. Misalnya ketikamelakukan penyuluhan disertai dengan
pemeriksaan kesehatan gratis.Warga yang memiliki usia produktif yang sebagian
besar bekerjadiluar kota menjadi kelebihan dari wilayah ini karena dengan bekerja
makaada penghasilan dan mengurangi angka pengangguran diwilayah ini, selainitu
warga yang memiliki usia produktif kemungkinan memiliki wawasanyang lebih luas
karena mereka telah hidup dalam kondisi yang berbeda.Petugas kesehatan dapat
bekerjasama dengan warga yang memiliki wawasanluas untuk membantu
menyelesaikan masalah untuk merubah perilaku wargayang buruk seperti membuang
sampah ke selokan, karena hal ini dapatmenyebabkan banjir dan sarana penyakit
berkumpul.Masalah posyandu lansia yang sudah jarang diikuti oleh lansia harussegera
diatasi bersama dengan tokoh masyarakat dan petugas kesehatan.Solusi dari
kelompok kami adalah perlunya pertemuan bersama untuk memecahkan masalah
posyandu lansia yang sudah jarang diikuti oleh lansiaRW 03. Diharapkan dalam
pertemuan ini ada pembahasan mengenai alasanlansia tidak mengikuti posyandu
lansia yang ada di RW 04 dan solusi apayang bisa memotivasi lansia untuk tetap
mengikuti posyandu lansia.

30 | P R O S E S A S U H A N K E P E R A W A T A N K O M U N I T A S
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1.Sehat adalah suatu keadaan keseimbangan yang dinamis meliputi biologis,psikologis, sosial
dan spiritual yang utuh dan bukan hanya suatu keadaanyang bebas dari penyakit cacat dan
kelemahan yang memungkinkan setiapindividu hidup secara mandiri dan produktif secara
sosial dan ekonomis.
2.Sasaran pelayanan kesehatan masyarakat adalah individu, keluarga,kelompok dan
masyarakat dengan fokus upaya kesehatan primer, sekunderdan tersier.
3.Komunitas adalah kelompok sosial yang tinggal dalam suatu tempat,saling berinteraksi satu
sama lain, saling mengenal serta mempunyai minatdaninterest yang sama.
4.Keperawatan kesehatan komunitas adalah pelayanan keperawatanprofesional yang
ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan padakelompok resiko tinggi, dalam upaya
pencapaian derajat kesehatan yangoptimal melalui pencegahan penyakit dan peningkatan
kesehatan,melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan pelaksanaan danevaluasi
pelayanan kesehatan/ keperawatan.
5.Peran yang dapat dilakukan oleh perawat kesehatan masyarakat adalahsebagai penyedia
pelayanan (Care Provider ), pendidik dan konsultan( Nurse Educator and Counselor ),
panutan ( Role Model), pembela (Client Advocate), manajer kasus (Case Manajer ),
kolaborator, perencana tindak anjut ( Discharge Planner ), pengidentifikasi masalah kesehatan
(CaseFinder ), koordinator pelayanan kesehatan (Coordinator of Services),pembawa
perubahan atau pembaharu dan pemimpin (Change Agent and Leader ), dan pengidentifikasi
dan pemberi pelayanan komunitas(CommunityCare Provider And Researcher ).
6.Tahapan proses keperawatan kesehatan komunitas yaitu 1) pengkajian yang terdiri dari
pengumpulan data, pengolahan data, analisis data,penentuan masalah atau perumusan
masalah kesehatan, prioritas masalah,dan aspek politis; 2) diagnosa keperawatan; 3)
perencanaan keperawatan;4) pelaksanaan; serta 5) evaluasi dan penilaian.7.Diagnosa
keperawatan yang muncul setelah dilakukan pengkajian di RW03 adalah :a.Cemas terhadap
kejadian kriminalitas terutama pencurian di RW 3khususnya di RT 1 berhubungan dengan
adanya kejadian pencuriandiraerah RT 1 RW 3.b.Kesiapan peningkatan koping komunitas
ditandai dengan posyandulansia yang tidak rutin dan komunikasi warga yang kurang.c.Risiko
Lingkungan RW 3 yang tidak sehat berhubungan denganperilaku warga RW 3 yang tidak
efektif.d.Hipertensi pada lansia berhubungan dengan ketidakpatuhan lansiadalam mengikuti
posyandu lansia.
31 | P R O S E S A S U H A N K E P E R A W A T A N K O M U N I T A S
B. SaranPeran petugas kesehatan sangat penting untuk menangani masalahkesehatan yang
muncul di Desa Rempoah ini, khususnya di RW 03 sertapartisipasi dari masyarakat itu
sendiri agar terciptanya lingkungan yang sehat.Jika lingkungan di desa tersebut sudah baik
maka insiden penyakit akanberkurang. Sehingga kerjasama antara petugas kesehatan dan
masyarakatharus dijalin dengan kuat sehingga masalah-masalah kesehatan yang ada
dimasyarakat segera teratasi

32 | P R O S E S A S U H A N K E P E R A W A T A N K O M U N I T A S
DAFTAR PUSTAKA

file:///C:/Users/ASUS/AppData/Local/Temp/pdfslide.net_makalah-askep-komunitas.pdf

33 | P R O S E S A S U H A N K E P E R A W A T A N K O M U N I T A S

Anda mungkin juga menyukai