PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunitas adalah kelompok sosial yang tinggal dalam suatu tempat,
saling berinteraksi satu sama lain, saling mengenal serta mempunyai minat
dan interest yang sama (WHO). Komunitas adalah kelompok dari masyarakat
yang tinggal di suatu lokasi yang sama dengan dibawah pemerintahan yang
sama, area atau lokasi yang sama dimana mereka tinggal, kelompok sosial
yang mempunyai interest yang sama (Riyadi, 2017).
Dalam rangka mewujudkan kesehatan masyarakat yang optimal maka
dibutuhkan perawatan kesehatan masyarakat, dimana perawatan kesehatan
masyarakat itu sendiri adalah bidang keperawatan yang merupakan
perpaduan antara kesehatan masyarakat dan perawatan yang didukung
peran serta masyarakat dan mengutamakan pelayanan promotif dan preventif
secara berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan
rehabilitatif secara menyeluruh, melalui proses keperawatan untuk
meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal sehingga mandiri
dalam upaya kesehatan. Peningkatan peran serta masyarakat bertujuan
meningkatkan dukungan masyarakat dalam berbagai upaya kesehatan serta
mendorong kemandirian dalam memecahkan masalah kesehatan.
Dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan masyarakat terfokus pada
peningkatan kesehatan dalam kelompok masyarakat (Naomi, 2017). Untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dapat dimulai dari individu,
kelompok sampai tingkat RT dan RW. Di Wilayah Desa Birayang Surapati
Kecamatan Batang Alai selatan Kabupaten Hulu Sungai Tengah, jumlah
kepala keluarga yang terkaji sebanyak 181 KK dengan jumlah penduduk
sebanyak 535 jiwa yang terdiri dari 260 laki-laki dan 275 perempuan, kondisi
lingkungan di RT 1-6 Desa Birayang Surapati merupakan daerah dengan
kelembaban udara yang tinggi. Warga tidak memiliki masalah keamanan
karena sudah terdapat poskamling dan ronda malam. Perilaku pembuangan
sampah di Desa Birayang Surapati mayoritas belum tertib karena ada
beberapa warga yang masih membuang sampah di sungai. Berdasarkan hasil
wawancara dengan kepala desa dikatakan bahwa mayoritas dari warganya
1
adalah lansia dan dewasa. Lansia di wilayah ini aktif datang ke posyandu
lansia posyandunya. Berdasarkan hasil wawancara dengan bidan desa dan
pihak puskesmas didapatkan hasil kesehatan pada lansia di desa birayang
surapati kebanyakan dari mereka menderita hipertensi.
Dalam praktek keperawatan komunitas difokuskan kepada masalah
keperawatan yang timbul pada masyarakat yang dimungkinkan oleh karena
masalah kesehatan secara umum. Dengan keterbatasan waktu, sumber daya
manusia dan jam praktek maka masalah dibatasi dalam lingkup masalah
keperawatan. Dalam praktek keperawatan komunitas kali ini kelompok
memfokuskan masalah di bidang kesehatan.
Selain itu, selama proses belajar praktek keperawatan komunitas,
mahasiswa mengidentifikasi populasi dengan risiko dan sumber yang tersedia
untuk bekerjasama dengan komunitas dalam merancang, melaksanakan dan
mengevaluasi perubahan komunitas dengan penerapan proses keperawatan
komunitas dan pengorganisasian komunitas. Harapan yang ada, masyarakat
akan mandiri dalam upaya meningkatkan status kesehatannya.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Menerapkan konsep keperawatan komunitas untuk meningkatkan
kemampuan masyarakat untuk berprilaku hidup bersih dan sehat ,
sehingga tercapai derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat di
Desa Birayang Surapati Kecamatan Batang Alai Selatan Kab HST.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan asuhan keperawatan komunitas di Desa Birayang
Surapati Kecamatan Batang Alai Selatan Kab HST.
Selama 5x dalam 1 minggu diharapkan mahasiswa dapat :
Mengidentifikasi masalah kesehatan dan keperawatan yang ada di Desa
Birayang Surapati Kecamatan Batang Alai Kab HST.
a. Merumuskan alternatif untuk memecahkan masalah yang telah
teridentifikasi
b. Memperoleh pengalaman dalam mengenal situasi dan kondisi
kesehatan masyarakat.
c. Memperoleh pengalaman dalam mengenal dan menentukan sumber
daya di masyarakat.
2
d. Memperoleh pengalaman dalam mengelola asuhan keperawatan
komunitas.
e. Memperolah pengalaman dalam mengidentifikasi atau membantu
masyarakat, mengenal masalah-masalah kesehatan di masyarakat
dan berupaya menanggulangi permasalahan yang ada bersama
masyarakat.
f. Memberikan informasi tentang masalah kesehatan (penyuluhan)
kepada masyarakat.
g. Mengevaluasi dan merumuskan rencana tindak lanjut untuk mengatasi
masalah kesehatan yang ada di Desa Birayang Surapati Kecamatan
Batang Alai Selatan Kab HST.
C. Manfaat Laporan
Laporan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :
1. Mahasiswa / Penyusun
Menambah pengetahuan dan pengalaman secara langsung dalam
memberikan asuhan keperawatan individu, keluarga, kelompok dan
komunitas khususnya di Desa Birayang Surapati Kecamatan Batang Alai
Selatan Kab HST.
2. Masyarakat di Desa Birayang Surapati
Memberikan gambaran demografi, jumlah populasi penduduk, kesehatan
lingkungan, pendidikan, keselamatan dan permasalahan kesehatan yang
ada serta pelayanan sosial serta kegiatan sosial kemasyarakatan.
3. Institusi Pendidikan
Memberikan gambaran tentang status kesehatan dan kegiatan-kegiatan
kesehatan serta sosial kemasyarakatan yang ada di Desa Birayang
Surapati Kecamatan Batang Alai Selatan Kab HST.
4. Bagi profesi kesehatan khususnya keperawatan
Untuk acuan dan analisis dalam memudahkan penanganan masalah
kesehatan yang terjadi di Desa Birayang Surapati Kecamatan Batang Alai
Selatan Kab HST.
D. Sistematika Penulisan
3
Sistematika penulisan yang digunakan dalam penulisan laporan
Praktik Asuhan Keperawatan Komunitas di Desa Birayang Surapati
Kecamatan Batang Alai Selatan Kab HST ini sebagai berikut :
Bab I : Pendahuluan terdiri dari latar belakang,tujuan penulisan,
manfaat,penulisan dan sistematika penulisan laporan.
Bab II : Tinjauan teori yang terdiri dari paradigma sehat, tinjauan tentang
pelayanan kesehatan utama,konsep keperawatan komunitas,
peran perawat komunitas, asuhan keperawatan komunitas, teori
dan model, dan pengorganisasian masyarakat.
Bab III : Pembahasan terdiri dari pengkajian keperawatan, diagnosa
keperawatan samapai intervensi keperawatan dalam
pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas.
Bab IV : Pembahasan yang menguraikan tentang hasil kegiatan yang
telah dilaksanakan
Bab V : Penutup yang berisi tentang kesimpulan dan saran.
4
BAB II
TINJAUAN TEORI
5
Sedangkan asumsi dasar keperawatan komunitas menurut American
Nurses Asociation (ANA, 1980) didasarkan pada asumsi:
1. Sistem pelayanan kesehatan bersifat kompleks.
2. Pelayanan kesehatan primer, sekunder dan tersier merupakan
komponen pelayanan kesehatan.
3. Keperawatan merupakan sub sistem pelayanan kesehatan. Dimana
hasil pendidikan dan penelitian melandasi praktek.
4. Fokus utama adalah keperawatan primer sehingga keperawatan
komunitas perlu dikembangkan ditatanan kesehatan utama.
6
4. Lingkungan dapat mempengaruhi kesehatan komunitas baik bersifat
mendukung dan menghambat.
5. Pencegahan penyakit dilakukan dalam upaya meningkatkan kesehatan.
Kesehatan merupakan tanggung jawab setiap orang. Berdasarkan pada
asumsi dasar dan keyakinan yang mendasar tersebut, maka dapat
dikembangkan falsafah keperawatan komunitas keperawatan komunitas
merupakan pelayanan yang memberikan perhatian terhadap pengaruh
lingkungan (bio-psiko-sosio-kultural dan spiritual) terhadap kesehatan
komunitas, dan memberikan prioritas dan strategi pencegahan penyakit dan
peningkatan kesehatan. Falsafah yang melandasi keperawatan komunitas
mengacu kepada paradigma keperawatan yang terdiri dal 4 hal penting,
yaitu: manusia, kesehatan, lingkungan, dan keperawatan sehingga dapat
dirumuskan sebagai berikut :
1. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat adalah pekerjaan yang
luhur dan manusiawi yang ditunjukan kepada individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat.
2. Perawatan kesehatan masyarkat adalah suatu upaya berdasarkan
kemanusiaan untuk meningakatkan pertumbuhan dan perkembangan
bagi terwujudnya manusia yang sehat khususnya dan masyarakat yang
sehat umumnya.
3. Pelayanan perawatan kesehatan masyarakat harus terjangkau dan
dapat diterima oleh semua orang dan merupakan bagian integral dari
upaya kesehatan.
4. Upaya prefentif dan promotif merupakan upaya tanpa mengabaikan
upaya kuratif dan rehebilitatif.
5. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat yang diberikan
berlangsung secara kesinambungan.
6. Perawatan kesehatan sebagai provider dan klien sebagai konsumen
pelayanan keperawatan dan kesehatan, menjamin suatu hubungan
yang saling mendukung dan mempengaruhi perubahan dalam kebijakan
dan pelayanan kesehatan kearah peningkatan status kesehatan
masyarakat.
7. Pengembangan tenaga keperawatan kesehatan masyarakat
direncanakan secara berkesinambungan dan terus menerus.
7
8. Individu dalam suatu masyarakat ikut bertanggung jawab atas
kesehatannya, ia harus ikut dalam upaya mendorong, mendidik dan
berpatisipasi aktif dalam pelayanan kesehatan mereka sendiri.
C. Sasaran
8
Sasaran perawatan komunitas adalah individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat, baik yang sehat maupun yang sakit yang mempunyai
masalah kesehatan/ perawatan.
1. Individu
Individu adalah bagian dari anggota keluarga. Apabila individu
tersebut mempunyai masalah kesehatan/ keperawatan karena ketidak
mampuan merawat diri sendiri oleh suatu hal dan sebab, maka akan
dapat mempengaruhi angguta keluarga lain baik secara fisik, mental
maupun sosial.
2. Keluarga
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat, terdiri atas
kepala keluarga, aggota keluarga lainnya yang berkumpul dan tinggal
dalam satu rumah tangga karena pertalian darah dan ikatan perkawinan
atau adopsi, satu dengan yang lainnya saling tergantung dan
berinteraksi. Bila salah satu atau beberapa anggota keluarga
mempunyai masalah kesehatan/keperawatan, maka akan berpengaruh
terhadap anggota keluarga lainnya dan keluarga-keluarga yang ada
disekitarnya.
3. Kelompok Khusus
Kelompok khusus adalah kumpulan individu yang mempunyai
kesamaan jenis kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang
terorganisasi yang sangat rawan terhadap masalah kesehatan
Termasuk diantaranya adalah :
a. Kelompok Khusus dengan kebutuhan khusus sebagai akibat
perkembangan dan pertumbuhannya, seperti :
1) Ibu Hamil
2) Bayi Baru lahir
3) Balita
4) Anak usia sekolah
5) Usia lanjut
b. Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan
pengawasan dan bimbingan serta asuhan keperawatan,
diantaranya adalah:
1) Penderita penyakit menular, seperti: TBC, Lepra, AIDS,
penyakit kelamin lainya.
9
2) Penderita dengan penyakit tak menular, seperti: penyakit
Diabetes Mellitus, Jantung Koroner, cacat fisik, ganggua mental
dan lain sebagainya.
c. Kelompok yang mempunyai resiko terserang penyakit, diantaranya:
1) Wanita tuna susilla
2) Kelompok penyalahgunaan obat dan narkoba
3) Kelompok-kelompok pekerja tertentu
4) Dan lain-lain
4. Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok manusia yang hidup dan
bekerja sama cukup lama sehinngga mereka dapat mengatur dari
mereka yang menganggap diri mereka sebagai satu kesatuan
sosial dengan batas-batas yang telah ditentukan dengan jelas.
Masyarakat merupakan kelompok individu yang saling
berenteraksi, saling tergantung dan bekerjasama untuk mencapai
tujuan. Dalam berinteraksi sesama anggota masyarakat akan
muncul banyak permasalahan, baik permasalahan sosial,
kebudayaan, perekonomian, politik maupun kesehatan khususnya.
(Ferry Efendi, 2009)
1. Upaya Promotif
Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu,
keluaarga, kelompok dan masyarakat dengan jalan memberikan :
10
a. Penyuluhan kesehatan masyarakat.
b. Peningkattan gizi
c. Pemeliharaan kesehatan perseorangan
d. Pemeliharaan kesehatan lingkungan
e. Olahraga secara teratur
f. Rekreasi
g. Pendidikan seks
2. Upaya Preventif
Upaya Preventif ditujukan untuuk mencegah terjadinya penyakit
dan gangguan terhadap kesehatan terhadap individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat melalui kegiatan :
a. Imunisasi masal terhadap bayi, balita serta ibu hamil
b. Pemeriksaan kesehatan secara berkala malalui Posyandu,
Puskesmas maupun kunjungan rumah.
c. Pemberian vitamin A dan yodium melalui Pusyandu, Puskesmas
maupun kunjungan rumah.
d. Pemberian vitamin A dan yodium melalui Pusyandu, Puskesmas
ataupun rumah.
3. Upaya Kuratif
Upaya Kuratif ditujukan merawat dan mengobati anggota-anggota
keluarga, kelompok dan masyarakat yang menderita penyakit atau
masalah kesehatan, melalui kegiatan:
a. Perawatan orang sakit di rumah (home nursing)
b. Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut perawatan dari
Puskesmas dan rumah sakit.
c. Perawatan ibu hamil kondisi patologis di rumah, ibu bersalin dan
nifas.
d. Perawatan payudara
e. Perawatan tali pusat bayi baru lahir.
4. Upaya Rehabilitatif
Upaya Rehabilitatif merupakan upaya pemulihan kesehatan bagi
penderita–penderita yang dirawat di rumah, maupun terhadap
11
kelompok-kelompok tertentu yang menderita penyakit yang sama,
misalnya kusta, TBC, cacat fisik dan lainnya, dilakukan melalui
kegiatan:
a. Latihan fisik, baik yang mengalami gangguan fisik seperti
penderita kusta, patah tulang maupun kelainan bawaan.
b. Latihan-latihan fisik tertentu bagi penderita-penderita penyakit
tertentu, misalnya TBC, latihan nafas dalam dan batuk, penderita
stroke: fisioterapi manual yang mungkin dilakukan oleh perawat.
5. Upaya Resosialitatif
Upaya Resosialitatif adalah upaya mengambalikan individu,
keluarga dan kelompok khusus ke dalam pergaulan masyarakat,
diantaranya adalah kelompok-kelompok yanng diasingkan oleh
masyarakat karena menderita suatu penyakit, misalnya Kusta, AIDS
atau kelompok-kelompok masyarakat khusus seperti masyarakat tuna
wisma dan lain-lain. Disamping itu, upaya resosialitatif meyakinkan
masyarakat untuk dapat menerima kembali kelompok yang
mempunyai maslah kesehatan tersebut dan menjelaskan secara benar
masalah kesehatan yang mereka derita.. Hal ini tentunya
membutuhkan penjelasan dengan pengertian atau batasan-batasan
yang jelas dan dapat dimengerti.
12
4. Memberikan bimbingan dan pembinaan sesuai dengan masalah yang
mereka hadapi.
5. Melaksanakan rujukan terhadap kasus-kasus yang memerlukan
penanganan lebih lanjut.
6. Penemuan kasus pada tingkat individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat.
7. Sebagai penghubung antara masyarakat dengan unit pelayanan
kesehatan.
8. Melaksanakan asuhan keperawatan komunitas, melalui pengenalan
masalah kesehatan masyarakat, perencanaan kesehatan,
pelaksanaan dan penilaian kegiatan dengan menggunakan proses
keperawatan sebagai suatu usaha pendekatan ilmiah keperawatan.
9. Mengadakan koordinasi diberbagai kegiatan asuhan keperawatan
komunitas dan membentuk kelompok kerja kesehatan (pokjakes)
10. Mengadakan kerjasama lintas program dan lintas sektoral dengan
instansi terkait
11. Memberikan ketauladanan yang dapat dijadikan panutan oleh individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat yang berkaitan dengan
keperawatan dan kesehatan.
F. Prinsif Dasar
Perawatan kesehatan masyarakat merupkan bidang khusus dalam
ilmu keperawatan, yang merupakan gabungan ilmu keperawatan, yang
merupakan ilmu gabungan keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan
sosial (WHO, 1959). Suatu bidang dalam keperawatan yang merupakan
perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan
dukungan peran serta masyarakat (Rapat Kerja Keperawatan Kesehatan
masyarakat, 1989). Dengan Demikian menjadi 3 teori dasar ilmu
keperawatan kesehatan masyarakat, yaitu : (1) Ilmu keperawatan, (2) Ilmu
Kesehatan Masyarakat dan, (3) Ilmu Sosial (Peran serta masyarakat).
1. Ilmu Keperawatan
Konsep Keperawatan dikarakteristikan oleh komponen konsep
pokok yang menjadi paradigma dalam keperawatan, dimana
menggambarkan hubungan teori-teori yang membentuk susunan
yang mengatur teori-teori tesebut berhubungan satu dengan lainya
13
yaitu : Konsep manusia, konsep kesehatan, konsep masyarakat dan
konsep keperawatan (Wahid Iqbal Mubarak, 2009)
2. Ilmu Kesehatan Masyarakat
Dalam Mengaplikasikan praktik asuhan keperawatan dalam
komunitas diperlukan pengetahuan penunjang yang berkaitan
dengan kesehatan masyarakat, dalam melihat prespektif proses
terjadiya masalah kesehatan masyarakat yang erat kaitannya
dengan ilmu epidemiologi, ilmu statistik kesehatan sehingga masalah
tersebut diketahui faktor penyebab dan alternative pemecahannya.
Termasuk juga diperlukan pemahaman tentang konsep puskesmas,
PHC (Primary health care), atau posyandu dan untuk merubah
perilaku masyarakat diperlukan pengetahuan yang berkaitan dengan
pendidikan kesehatan masyarakat (Soekidjo Notoadmojo, 2003)
3. Ilmu Sosial
Pengetahuan sosial kemasyarakatan penting untuk dipahami oleh
seorang perawat kesehatan masyarakat dalam menjalankan
tugasnya sebab dia akan berhadapan dengan kelompok-kelomok
sosial dalam masyarakat. Pengetahuan sosial yang dimaksud adalah
ilmu pengembangan dan pengorganisasian masyarakat, pendekatan
edukatif dan teori tentang pendekatan perubahan perilaku. Hal ini
bisa dirasakan oleh perawat saat menjalankan tugas, peran dan
fungsinya dalam keluarga, kelompok, atau masyarakat dengan
berbagai latar belakang agama, budaya, pendidikan, ekonomi,
norma, adat istiadat, dan aturan-aturan yang berlaku dalam
masyarakat (Wahid Iqbal Mubarak, 2009)
14
BAB III
A. TAHAP PERSIAPAN
Kegiatan praktik keperawatan komunitas diawali dengan kegiatan penerimaan
mahasiswa yang dilaksanakan pada tanggal 18 November 2019 di kantor
camat Birayang. Dalam acara serah terima tersebut mahasiswa mendapatkan
penjelasan dari pihak pendidikan, Sekretaris camat dan Kepala Puskesmas
Birayang. Acara tersebut dilanjutkan dengan orientasi diwilayah desa
Birayang Surapati. Selanjutnya mahasiswa merencanakan temu kenal
dengan masyarakat untuk menjelaskan maksud kedatangan mahasiswa
kedesa Birayang Surapati, Kecamatan Batang Alai Selatan Kabupaten Hulu
Sungai Tengah. Dalam Praktik Lapangan Terpadu serta memperkenalkan
program kerja yang akan dilaksanakan oleh mahasiswa praktik selama 5
minggu.
B. TAHAP PELAKSANAAN
1. Pengkajian
a. Data Demografi
Wilayah Desa Birayang Surapati secara administratif
termasuk dalam wilayah Kecamatan Batang Alai Selatan, Kabupaten
Hulu Sungai Tengah. Terletak kurang lebih 10 Km arah Barat kota
Barabai. Desa Birayang Surapati terdiri dari 6 RT dengan jumlah
kepala keluarga sebanyak 181 KK.
Desa Birayang Surapati mempunyai batas-batas wilayah
sebagai berikut :
Sebelah Utara : Desa Mahila
Sebelah Selatan : Desa Birayang Timur
Sebelah Timur : Desa Rangas
Sebelah Barat : Desa Limhar
Wilayah Desa birayang surapati banyak mengalami
perubahan, Jalan sudah ramai dilewati orang-orang yang lalu lalang
seperti sepeda motor dan mobil, dan banyak bangunan tambahan
15
seperti pasar, lapangan futsal, lapangan voli, balai rakyat dll.
sedangkan jaman dahulunya wilayah ini masih banyak tanah kosong
atau banyak kebun-kebun warga.
b. Data Lingkungan Fisik
Jumlah kepala keluarga di desa birayang surapati adalah
181 KK dengan jumlah penduduk sebanyak 535 jiwa yang
terdiri dari 260 laki-laki dan 275 perempuan dengan
pembagian RT 1 terdapat 31 KK, RT 2 terdapat 37 KK, RT
3 terdapat 30 KK, RT 4 terdapat 28 KK, RT 5 terdapat 21
KK, RT 6 terdapat 34 KK. Warga didaerah ini kebanyakan
berasal dari suku banjar sebagian besar warga birayang
surapati merupakan pribumi asli dari desa tersebut. Pada
wilayah desa birayang surapati ini kebanyakan
penduduknya adalah lansia dan dewasa, jumlah anak bayi
dan balita hanya sedikit, jarang sekali terdapat remaja
karena kebanyakan remaja pergi bekerja ke luar kota.
Sehingga di wilayah ini kebanyakan warganya didominasi
lansia dan dewasa.
JENIS KELAMIN
535
600
Axis Title
200 100
48.60 51.40
0
Laki-laki Perempuan jumlah
Axis Title
jumlah presentase
16
Sumber : pendataan mahasiswa akper kesdam VI / Tanjung Pura
PEKERJAAN
500 429
400
300
200 119 121 102 100
27.74 52 28.21 358.159 23.78
100 12.12
0
jumlah presentase
17
PENDIDIKAN
543
600
400
161 133 172
200 5610.31 100.00
29.65 24.49 31.68 213.87
0
jumlah presentase
AGAMA
jumlah presentase
18
Berdasarkan table diatas mayoritas agama yang dianut
oleh penduduk RT 1,2,3,4,5,6 di Desa birayang surapati
adalah agama islam, yaitu sebesar 535 orang (100%)
a. Data social ekonomi ( SOSEK )
5) Distribusi penduduk bedasarkan penghasilan
Diagram 3.5 Distribusi keluarga berdasarkan
penghasilan didesa birayang surapati RT.1,2,3,4,5,6
kec. Batang Alai Selatan kab. Hulu Sungai Tengah
PENGHASILAN
181
200
150 100.00
100 53 61 67
29.28 33.70 37.02
50
0
jumlah presentase
19
JENIS BANGUNAN
200 181
150
93 100
100 68
51.38
37.57
50 20
11.05
0
a. Permanen b. Non c. Semi jumlah
permanen permanen
jumlah presentase
JENIS RUMAH
164 181
200
150 90.61 100
100
50 179.392 0 0
0
a. Petak b. c. Lain-lain, jumlah
Tersendiri sebutkan
jumlah presentase
20
8) Jenis lantai
Diagram 3.8 Distribusi rumah berdasarkan jenis lantai
didesa birayang surapati RT.1,2,3,4,5,6 kec. Batang Alai
Selatan kab. Hulu Sungai Tengah
JENIS LANTAI
200 181
143
150
100
100 79.01
50 31
17.13
1 0.55 6 3.31
0
a. Tanah b. Papan c. Plester d. Ubin jumlah
jumlah presentase
21
VENTILASI RUMAH
150
100 100
100
50
0 0
0
a. Ya b. Tidak jumlah
jumlah persentase
PENCAHAYAAAN RUMAH
200 181
135
150
100
100 74.59
36
50 19.89
10 5.52
0
a. Baik b. Kurang c. Cukup jumlah
jumlah presentase
22
Dari diagram diatas, sebagian besar penduduk 135 (74,59%)
memiliki system penerangan yang baik dan sebagian kecil
penduduk dengan system pencahayaan cukup 36 (19,89%), 10
(5,52%) kurang.
11) Halaman
Diagram 3.11 distribusi luas pekarangan disekitar rumah
didesa birayang surapati RT.1,2,3,4,5,6 kec. Batang Alai
Selatan kab. Hulu Sungai Tengah
LUAS PEKARANGAN
100
100
73.53
80
60
34
40 25 26.47
20 9
0 0.00
0
a. 2-5 M2 b.6- 10 M2 c.11-15 M2 jumlah
jumlah presentase
23
SUMBER AIR
181
200
147
100
81.22
100
21
73.87 21.10 11.60 31.66 10.55 00.00 00.00
0
jumlah presentase
150
100 100
100
50
0 0
0
a. Dimasak b. Tidak dimasak jumlah
jumlah presentase
24
Sumber : pendataan mahasiswa akper kesdam VI/ Tanjung Pura
181
200
150
94 100
87
100
51.93 48.07
50
0
a. > 10 meter b. < 10 meter jumlah
jumlah presentase
25
Selatan kab. Hulu Sungai Tengah
200 181
149
150
100
82.32
100
32
50 17.68
0
a. Tertutup b. Terbuka jumlah
jumlah presentase
jumlah presentase
26
Dari Diagram diatas, sebagian besar penduduk kondisi air
tidak berasa / berwarba/ berbau 173(95,58%) ,berasa 7(3,87%)
dan berwarna 1 (0,55)
d. System pembuangan sampah
16) Pembuangan sampah
Diagram 3.16 Distribusi pembuangan sampah didesa
birayang surapati RT.1,2,3,4,5,6 kec. Batang Alai Selatan
kab. Hulu Sungai Tengah Laut
PEMBUANGAN SAMPAH
184
200
150 120
100
100 65.22
jumlah presentase
27
PENAMPUNGAN SAMPAH
181
200
129
150 100
100 71.27
52
28.73
50
0
a. Terpelihara b. Tidak jumlah
terpelihara
jumlah presentase
200 165
150 100
100 65
32 41
24.85 39.39
50 19.39 127.27 159.09
0
jumlah presentase
28
19) Kondisi saluran limbah
Diagram 3.19 Distribusi Kondisi Saluan Air Limbah Di Desa
birayang surapati RT.1,2,3,4,5,6 kec. Batang Alai Selatan
kab. Hulu Sungai Tengah
200 181
180
160
140
120 102 100
100
80 56.35
60 32 34
40 17.68 137.18 18.78
20
0
a. Tertutup b. Tertutup c. Terbuka d. Terbuka jumlah
lancar tergenang lancar tergenang
jumlah presentase
29
TEMPAT BAB
200 176
151
150 100
85.80
100
50 0 0 105.68 63.41 95.11 0 0
0
jumlah presentase
PENYAJIAN MAKANAN
200 181
150
100
100 75
64
35.36 42 41.44
50 23.20
0
1. terbuka 2.kadang 3.tertutup jumlah
tertutup
jumlah presentase
30
Dari diagram diatas, sebagian besar penduduk menyajikan
makanan yang digunakan oleh penduduk dengan tertutup 75
(41,44%) dengan terbuka 64 (35,36%) dan sebagian kecil
penduduk penyajian makanan kadang tertutup 42 (23,20)
jumlah persentase
31
KEBERSIHAN RUMAH
181
200
150 98 100
100 54.14 64
35.36 1910.50
50
0
a. Bersih b. Cukup c. Tidak jumlah
Bersih Bersih
jumlah presentase
g. Hewan pemeliharaan
24) Kepemilikan hewan ternak
Diagram 3.24 Distribusi kepemilikan Kandang Ternak di
Desa Birayang Surapati RT. 1,2,3,4,5,6 Kec.Batang Alai
Selatan Kab. Hulu Sungai Tengah.
200 181
135
150
100
100 74.59
46
50 25.41
0
a. Ada b. Tidak jumlah
jumlah persentase
32
Dari diagram diatas, sebagian besar penduduk memiliki hewan
ternak ada 46 (25,41%) dan sebagian besar penduduk tidak
memiliki hewan ternak 135 (74,59%).
25) Letak kandang
Diagram 3.25 Distribusi Bila Ada, Letak Kandang di Desa
Birayang Surapati RT. 1,2,3,4,5,6 Kec.Batang Alai Selatan
Kab. Hulu Sungai Tengah.
LETAK KANDANG
100
80.43
100
37 46
50 9 19.57 0 0
0
a. Diluar b. c. Didalam jumlah
rumah Menempel rumah
rumah
jumlah persentase
33
PEMANFAAT KOTORAN TERNAK
100
100
80
60 46
39.13
40 28.26 26.09
18 13 12
20 3 6.52
0
jumlah presentase
jumlah persentase
34
Sumber ; pendataan mahasiswa akper kesdam VI/ Tanjung Pura
181
200
131
150
100
100 72.38
50
50 27.62
0
a. Ada b. Tidak ada jumlah
jumlah persentase
35
ADAKAH ANGGOTA KELUARGA YANG MENINGGAL
PADA 1 TAHUN TERAKHIR
135
140 125
120 100
92.59
100
80
60
40
10 7.41
20
0
a. Ada b. Tidak jumlah
jumlah persentase
jumlah persentase
36
Dari diagram diatas, anggota keluarga yang meninggal dalam 1
tahun terakhir sebagian besar ibu 6 (54,55%), Ayah 4 (36,36%)
dan Neonatus 1 (9,09%).
200 173
150 100
82 91
100 52.60
47.40
50
0
a. Ya b. Tidak jumlah
jumlah persentase
0
37
a. Ya b. Tidak jumlah
jumlah persentase
Dari diagram diatas yang menjadi aseptor KB 34 (55,74%) dan
tidak 27 (44,26%).
ALAT KONTRASEPSI
100100
100
80
60 49 49 46 46
40
20
1 1 4 4
0 0 0 0
0
Kondom Suntik Norplant Pil IUD Kontap jumlah
jumlah persentase
38
ALASAN TIDAK MENGGUNAKAN KB
100
100
80
60 45.83 41.67
40 24
11 10
20 28.33 14.17 0 0
0
Hamil Dilarang Ingin Takut Alasan jumlah
suami punya efek penyakit
anak samping
Jumlah persentase
jumlah persentase
Dari diagram diatas tidak ada ibu hamil 140 ( 97,22%) dan yang
mempunyai 4 (2,78%).
39
36) Usia Kehamilan
Diagram 3.36 Distribusi berapa usia kehamilan di desa
birayang surapati RT.1,2,3,4,5,6 kec. Batang Alai Selatan
kab. Hulu Sungai Tengah
USIA KEHAMILAN
100
100
80
60 50
40 25 25
20 4
2 1 1 0 0
0
0-3 bulan > 3 bulan > 6 bulan- > 9 bulan jumlah
— 6 bulan 9 bulan
jumlah persentase
40
TEMPAT PEMERIKSAAN KEHAMILAN
100
100
90
80
70
60
50 40 40
40
30 20
20 2 2 1 5
10 0 0 0 0
0
jumlah presentasi
38) Imunisasi
Diagram 3.38 Distribusi Imunisasi Tetanus Toksid TT di
desa birayang surapati RT.1,2,3,4,5,6 kec. Batang Alai
Selatan kab. Hulu Sungai Tengah
STATUS IMUNISASI
100
100
75
80
60
40 25
20 3 1 4
0 0
0
a. Lengkap b. Belum c. Tidak jumlah
lengkap mendapatkan
imunisasi TT
Jumlah persentase
41
Dari Diagram diatas status imunisasi yang lengkap 3 (75%) Dan
tidak mendapatkan imunisasi TT 1 (25%).
39) BUTEKI
Diagram 3.39 Distribusi Dikeluarga terdapat BUTEKI di
desa birayang surapati RT.1,2,3,4,5,6 kec. Batang Alai
Selatan kab. Hulu Sungai Tengah
BUTEKI
200 181
171
150
94.48 100
100
50
10 5.52
0
a. Ada b. Tidak jumlah
jumlah persentase
42
IBU MENETEKI / TIDAK
100
100 90
80
60
40
20 9 10 10
1
0
a. Ya b. Tidak jumlah
jumlah persentase
Jumlah presentase
43
42) Ibu Nifas
Diagram 3.42 Distribusi Apakah Didalam Keluarga Terdapat
ibu Nifas didesa birayang surapati RT.1,2,3,4,5,6 kec.
Batang Alai Selatan kab. Hulu Sungai Tengah
IBU NIFAS
96.77 100
100
50 30 31
1 3.23
0
a. Ada b. Tidak jumlah
jumlah presentase
PENOLONG PERSALINAN
100 100
100
80
60
40
20
0 0 1 1
0
a. Dukun b. tenaga jumlah
kesehatan lain
Jumlah presentase
44
Dari diagram diatas sebagian penolongan persalinan dengan
tenaga kesehatan 1 (100%).
IBU NIFAS
96.77 100
100
50 30 31
1 3.23
0
a. Ada b. Tidak jumlah
jumlah presentase
PENOLONG PERSALINAN
100 100
100
80
60
40
20 0 0 1 1
0
a. Dukun b. tenaga jumlah
kesehatan lain
jumlah presentase
45
Sumber ; pendataan mahasiswa akper kesdam VI/ Tanjung Pura
Dari diagram diatas sebagian penolongan persalinan dengan
tenaga kesehatan 1 (100%).
50 50
50
1 1 2
0
a. Ya b. Tidak jumlah
jumlah presentase
46
47) Keluhan Ibu Nifas
Diagram 3.47 Distribusi keluhan ibu Nifas Di Desa Birayang
Surapati RT 1,2,3,4,5,6 Kec. BATANG ALAI Kab. HULU
SUNGAI TENGAH.
jumlah presentase
IMUNISASI BAYI
100 100
100
50
9 0 0 9
0
a. Ya b. Tidak jumlah
jumlah presentase
47
50) Imunisasi
Diagram 3.50 Distribusi Usia Imunisasi Bayi Di Desa
Birayang Surapati RT. 1,2,3,4,5,6 Kec. Batang Alai Kab. Hulu
Sungai Tengah
IMUNISASI BAYI
DIBERIKAN PADA USIA
100
83.33
100
50 5 16.67 6
1
0
a. < 6 bulan b. 6 bulan jumlah
jumlah presentase
Dari diagram diatas imunisasi bayi diberikan pada usia <6 bulan
5 (83,33%) dan 6 bulan 1 (16,67%).
jumlah presentase
48
Dari diagram diatas imunisasi bayi berusia 1-2 bulan yaitu polio
I 7(31,82%), BCG 5 (22,73%), DPT I 5(22,73%), HB I 4(18,18%)
Dan Polio II 1 (4,55%).
52) Alasan Tidak imunisasi
Diagram 3.52 Distribusi alasan tidak diimunisasi didesa
birayang surapati RT.1,2,3,4,5,6 kec. Batang Alai Selatan
kab. Hulu Sungai Tengah
jumlah presentase
jumlah presentase
49
Dari diagram diatas yang tidak memiliki buku KMS 56 (86,15%)
dan yang mepunyai 9 (13,85%)
REMAJA
113
120
100
100
80 61
52 53.98
60 46.02
40
20
0
a. Ya b. Tidak jumlah
jumlah presentase
50
SungaiTengah
KEBIASAAN REMAJA
1
0.8
0.6
0.4
0.2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
jumlah presentase
USIA BALITA
200 181
162
150
100
89.50
100
50 19
10.50
0
a. Ya b. Tidak jumlah
jumlah presentase
51
Dari diagram diatas yang tidak terdapat usia balita 162 (89,50%)
dan yang memiliki 19 (10,50%).
57) Keluhan lansia
Diagram 3.57 Distribusi lansia yang mempunyai keluhan
didesa birayang surapati RT.1,2,3,4,5,6 kec. Batang Alai
Selatan kab. Hulu Sungai Tengah
80
60
55
60
40
33
40
22
20
0
a. Ya b. Tidak jumlah
jumlah presentase
52
JENIS KELUHAN PENYAKIT YANG
DIDERITA LANSIA
100
100
80 52 50
60 34 26
40 17
20 36 00 00 3 6 0 0 0 0 00 00 1 2 00
0
jumlah presentase
jumlah presentase
53
Dari diagram diatas sebagian besar berobat kesarana
pelayanan kesehatan 35 (71,43%), Diobati sendiri 13 (26,53%),
Berobat kedukun 1 (2,04) dan tidak diobati 0.
2. Analisa Data
4. Prioritas Masalah
Kriteria Penapisan
Tersedia Sumber
54
Diagnosa A b C d E F g h I j k l Jumlah
Keperawatan
Komunitas
Diagnosa 1 4 1 1 4 2 3 2 4 4 3 3 4 35
Diagnosa 2 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 40
Diagnosa 3 3 3 3 4 2 2 4 4 4 3 4 4 40
Diagnosa 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 2 3 3 41
55
BAB IV
PEMBAHASAN
56
Newman (winshield survey) dan telah dikonsultasi dengan pembimbing
komunitas akademik.
Setelah format pengkajian siap, maka penanggung jawab masing-
masing RT mempunyai hak otonom dalam mekanisme pengumpulan data,
yaitu dengan melakukan kerja sama dengan ketua RT dan kader kesehatan
yang ada di Desa Birayang Surapati Kecamatan Batang Alai Hulu Sungai
Tengah .
Respon yang diberikan warga di Desa Birayang Surapati Kecamatan
Batang Alai Hulu Sungai Tengah cukup antusias dan positif atas kehadiran
mahasiswa praktikan di Desa Birayang Surapati Kecamatan Batang Alai Hulu
Sungai Tengah. Hal ini dibuktikan dengan perhatian dari warga terhadapt
keberadaan mahasiswa beserta program-programnya, sehingga keseluruhan
proses pengumpulan data dapat dilaksanakan dengan baik. Strategi yang
digunakan saat pengumpulan data adalah kerjasama dengan aparat RT dan
melakukan program turun ke bawah (jemput bola) sehingga keberadaan
mahasiswa membaur dengan warga sekitar.
Dari pengkajian didapatkan beberapa masalah kesehatan yang
dirasakan masyarakat, meliputi :
1. Risiko
Dari masalah kesehatan yang ditemukan mahasiswa, maka dikembalikan
kepada masyarakat untuk dianalisa lebih lanjut. Perumusan masalah antara
mahasiswa dan warga hampir tidak mengalami kesulitan yang berarti, karena
masyarakat telah menyadari pentingnya kesehatann dalam hidup mereka.
Dukungan dari ketua RT dan kelurahan serta kader kesehatan yang berada di
Desa Birayang Surapati sangat mendukung terlaksanya kegiatan yang sudah
dibahas sejak rumusan masalah ditegakkan dan menentukan perencanaan yang
dibuat hingga pelaksanaan kegiatan.
57
Analisa (SWOT)
Strength Weakness Opportunity Treath
(Kekuatan) (Kelemahan) (Kesempatan) (Ancaman)
- Sudah terdapat - Pada saat - Mahasiswa D3 - Pekerjaan warga
pelayanan dilakukan Keperawatan yang pulang pada
kesehatan di pengkajian dari Akper Kesdam malam hari
Desa Birayang RT 1 dan 6 VI/Tanjungpura sehingga
Surapati kurang antusias merupakan mahasiswa harus
Kecamatan dalam mahasiswa D3 membutuhkan
Batang Alai berpartisipasi. tingkat akhir waktu lama untuk
Selatan keperawatan penyebaran angket
Kabupaten yang karena jadwal
Hulu Sungai mendapatkan menyesuaikan
Tengah, seperti kesempatan warga saat dirumah
puskesmas, untuk
posyandu balita melakukan
yang dapat pengkajian
dimanfaatkan winshield survey
sebagai sarana di Desa
untuk berobat Birayang
- Sudah Surapati
terbentuk kader Kecamatan
kesehatan yang Batang Alai
dibawahi oleh Selatan
puskesmas Kabupaten Hulu
Birayang di Sungai Tengah ,
wilayah sehingga
Birayang mendapatkan
Surapati dukungan penuh
- Dukungan dan dari perangkat
bimbingan dari desa puskesmas
dosen Birayang warga
58
pembimbing Birayang
dan puskesmas Surapati dalam
dalam upaya
memberikan meningkatkan
bimbingan kesehatan dan
dalam rangka melakukan
pengumpulan pencegahan
data selama penyakit di
proses wilayah Desa
pengkajian Birayang
Surapati
Kecamatan
Batang Alai
Selatan
Kabupaten Hulu
Sungai Tengah
59
4. Risiko terjadinya angka kejadian kolesterol di Desa Birayang Surapati
Kecamatan Batang Alai Selatan Kabupaten Hulu Sungai Tengah
berhubungan dengan kurangnya pengetahuan warga tentang kolesterol
5. Risiko terjadinya angka kejadian asma di Desa Birayang Surapati
Kecamatan Batang Alai Selatan Kabupaten Hulu Sungai Tengah
berhubungan dengan kurangnya pengetahuan warga tentang asma
6. Perilaku kesehatan cenderung beresiko kurangnya PHBS di wilayah RW
02 Kelurahan Tambakharjo berhubungan dengan Perilaku merokok, Jarak
kandang < 5 meter, memelihara hewan peliharaan di dalam rumah,
kurangnya pengetahuan 6 langkah cuci tangan dengan benar
Penentuan prioritas masalah ini tidak menemukan kesulitan berarti hal ini
dikarenakan warga mulai memahami pentingnya kesehatan dan berkat
partisipasi aktif dari ketua RW, ketua RT, Ketua PKK dan kader Kesehatan di
wilayah Desa Birayang Surapati Kecamatan Batang Alai Selatan Kabupaten
Hulu Sungai Tengah
D. Perencanaan
Rencana kegiatan yang berhubungan dengan permasalahan kesehatan dapat
disepakati saat lokakarya kesehatan. Adapun kegiatan-kegiatan yang
disepakati oleh mahasiswa dengan masyarakat antara lain:
1. Risiko terjadinya Hipertensi
a. Pendidikan kesehatan Hipertensi
b. Pelatihan kader pengukuran tekanan darah
c. Demonstrasi replika makanan yang boleh dikonsumsi dan makanan
yang perlu dikurangi
d. Demonstrasi pengobatan tradisonal hipertensi
e. Pemeriksaan kesehatan pengukuran tekanan darah
2. Risiko terjadinya Diabetes
a. Pendidikan kesehatan tentang diabetes
b. Demonstrasi senam diabetik
c. Pemeriksaan kesehatan pengukuran gula darah
3. Risiko terjadinya Asam urat
a. Pendidikan kesehatan tentang asam urat
60
b. Demonstrasi replika makanan yang boleh dikonsumsi dan makanan yang
perlu dikurangi
c. Demonstrasi obat tradisional mengurangi nyeri sendi
d. Pemeriksaan kesehatan pengukuran asam urat
4. Resiko terjadinya kolesterol
a. Pendidikan kesehatan tentang kolesterol
b. Demonstrasi replika makanan yang boleh dikonsumsi dan makanan yang
perlu dikurangi
c. Pemeriksaan kesehatan pengukuran kadar kolesterol dalam tubuh
5. Resiko terjadinya vertigo
a. Pendidikan kesehatan tentang vertigo
b. Demonstrasi latihan ketahanan/ keseimbangan
6. Resiko PHBS kurang
a. Penkes tentang PHBS ( pengertian, indikator, ciri rumah sehat)
b. Demonstrasi cuci tangan 6 langkah dengan benar di TK Birayang Surapati
dan di wilayah Desa Birayang Surapati Kecamatan Batang Alai Selatan
Kabupaten Hulu Sungai Tengah
c. Penkes tentang bahaya merokok
Analisa SWOT
Strength Weakness Opportunity Treath (Ancaman)
(Kekuatan) (Kelemahan) (Kesempatan)
- Dukungan - kurang - Adanya izin - Ketidakhadiran
dari displinnya dari pihak undangan seperti kader
masyarakat warga puskesmas dan perangkat RT
dalam dalam dan kepala sehingga dapat
menyusun menepati desa kepada mempengaruhi
rencana waktu mahasiswa keberhasilan kegiatan
kegiatan sesuai Program yang telah dijadwalkan
melalui dengan Studi - Aktifitas warga yang
pertemuan undangan Diploma III berbeda-beda sehingga
kader dan sehingga Keperawata sulit dalam menentukan
tokoh kegiatan n dalam jadwal kegiatan yang
61
masyarakat berjalan melakukan sudah direncanakan
guna mundur perencanaa agar bisa sesuai dengan
merencanak dari waktu n kepada yang di inginkan
an kegiatan yang telah kader
dalam upaya dijadwalka kesehatan
mengatasi n, namun dan warga
masalah kelemahan terkait
kesehatan ini dapat upaya
yang teratasi meningkatk
optimal dengan cara an
mengaktifk kesehatan
an peran dan
mahasiswa mencegah
untuk terjadinya
mengarahk penyakit
an warga
dab tokoh
masyarakat
E. Pelaksanaan
Pelaksanaan rencana tindakan mulai dilaksanakan pada tanggal 2
Desember 2019 dengan metode melibatkan masyarakat secara aktif dimotori
oleh ketua PKK, Kader kesehatan RW serta ketua RT untuk melaksanakan
rencana yang telah disusun bersama. Keterlibatan kader ini sangat membantu
dengan melakukan koordinasi dan konsolidasi dengan masing-masing RT.
Sebagian besar kegiatan dilaksanakan secara bersama-sama antara mahasiswa
dan kader kesehatan.
Analisa SWOT
Strength Weakness Opportunity Treath
(Kekuatan) (Kelemahan) (Kesempatan) (Ancaman)
- Tersedianya - Ada kegiatan - Mahasiswa - Sebagian
sarana pra yang yang Akper Kesdm warga kurang
62
sarana dari kurang VI/Tanjungpu antusias dalam
pihak kampus berjalan ra diijinkan melakukan
sehingga dengan baik masuk dalam kegiatan yang
memadai karena kegiatan rutin telah
dalam jalannya kurangnya warga terprogram
pelaksanaan antusiasme misalnya seperti
program warga yang pengajian, pendidikan
kegiatan kurang posyandu kesehatan,
- Antusias utamanya saat balita, sehingga
mahasisswa diberikan perkumpulan dikhawatirkan
dan warga penyuluhan PKK yang untuk tindak
sehingga kesehatan bertujuan lanjutnya akan
kegiatan yang - Kurangnya untuk ada beberapa
telah dukungan dari memberikan warga yang
terprogram puskesmas pendidikan kurang
dapat berjalan untuk kesehatan mengerti
sesuai rencana melakukan tentang
penyegaran pencegahan
kembali kader dari masalah
kesehatan kesehatan
lansia
F. Evaluasi
Evaluasi merupakan kegiatan untuk mengetahui sejauh mana
keberhasilan pencapaian tujuan dari rencana yang telah dibuat. Apakah hasil
yang didapat sudah maksimal atau belum dengan standart yang telah
didapatkan. Penilaian dan pemantauan dapat dilaksanakan selama pelaksanaan
kegiatan dan setelah selesai melakukan kegiatan. Penilaian sangat penting
untuk mengetahui rencana pembinaan dalam pelaksanaan keperawatan
komunitas dalam masyarakat yang telah tersusun mencapai sarana atau tidak
sangat penting untuk mengembangkan perencanaan selanjutnya, termasuk
63
perluasan kegiatan dari segi kualitas kegiatan Desa Birayang Surapati
Kecamatan Batang Alai Selatan Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Pada
pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas Desa Birayang Surapati
Kecamatan Batang Alai Selatan Kabupaten Hulu Sungai Tengah ini, evaluasi
dilakukan sesuai teori dengan menggunakan konsep evaluasi struktur, evaluasi
proses dan evaluasi hasil kerja masyarakat.
1. Evaluasi Struktur
Evaluasi struktur berupa evaluasi terhadap persiapan-persiapan
yang diperlukan selama pelaksanaan kegiatan meliputi pre planning,
kontrak waktu, dan media yang digunakan. Dari kegiatan yang telah
dilaksanakan, secara struktur kegiatan telah dilakukan seperti yang
dimaksud di atas, sebelum diadakannya kegiatan pre planning telah siap,
kontrak waktu dengan warga dan mempersiapkan media yang akan
digunakan
Dengan adanya evaluasi terhadap struktur kegiatan akan
memberikan arah pada kemantapan kesiapan yang akan dilakukan
sehingga perencanaan kegiatan akan lebih matang dan datang memilih
waktu yang tepat serta media yang digunakan sesuai dengan jumlah
karakteristik sasaran.
2. Evaluasi Proses
Pentingnya melaksanakan evaluasi proses untuk mengetahui
suatu kegiatan yang dilakukan dari seberapa besar partisipasi sasaran
dalam melakukan kegiatan. Hal ini sangat erat hubungannya dengan topic
yang tertuang, kebutuhan masyarakat serta media yang digunakan.
Pada setiap kegiatan yang telah dilaksanakan sebagian besar
telah ditentukan topiknya dan dipertimbangkan sesuai dengan kebutuhan
masyarakat saat pengkajian dan dilaksanakan secara sistemartis
berdasarkan prioritas masalah yang ditemukan, sedangkan penggunaan
media yang telah disesuaikan dengan jumlah sasaran dan tingkat
pendidikan serta usia rata-rata sasaran. Akan tetapi karena batasan
evaluasi lebih condong pada ada tidaknya criteria yang ditentukan saat
sebelum pelaksanaan kegiatan. Namun evaluasi ini akan lebih sempurna
64
apabila diukur juga secara kualitasmya dengan cara mengobservasi lebih
lenjut setiap item yang terdapat pada evaluasi proses.
3. Evaluasi Hasil
Dari evaluasi hasil melalui pengamatan yang dilakukan pada
tahap akhir setiap kegiatan dapat dinyatakan bahwa hampir rata-rata
mencapai 60% peningkatan pengetahuan. Pada kader sebagai sasaran
utama kegiatan, hal ini mungkin ditunjang dari motivasi yang tinggi dari
kader serta adanya tuntutan kebutuhan yang semakin meningkat di
masyarakat. Hal ini menurut Maslow (1954) adanya tuntunan akan
kebutuhan yang semakin meningkat atau adanya kebutuhan yang belum
terpenuhi sehingga akan termotivasi untuk megubah perilaku.
Perubahan pada tingkat pengetahuan pada kader masyarakat dan
masyarakat di wilayah Desa Birayang Surapati Kecamatan Batang Alai
Selatan Kabupaten Hulu Sungai Tengah mendorong masyarakat untuk
bergerak (berubah) yang dapat di tunjukkan bahawa aktifnya kader dalam
mengikuti acara mulai dari pelathan keterlibatan kader dalam membentuk
pelaksanaan kegiatan yang telah diprogramkan atau direncanakan
sebelumnya
Pendapat ini dapat mengukur adanya perubahan setiap
kebutuhan interpersonal menurut Maslow (1954), menjelaskan bahwa
yang melandasi kebutuhan perubahan sebagian besar perilaku seseorang
yaitu kebutan untuk melakukan sesuatu secara bersama, kebutuhan untuk
control dan kebutuhan untuk menerima bantuan dan perasaan atau
kedekatan emosional.
Pada setiap itm kegiatan yang telahh dilaksanakan masih ada
sebagian kegiatan yang belum dapat mencapai hasil maksimal. Hal ini
dikarenakan adanya beberapa factor penghambat sebagaimana yang telah
dijelaskan pada evaluasi hasil kegiatan. Sehingga dalam kegiatan ini
masih memerlukan adanya tindak lanjut agar tidak mengalami
kemunduran atau kembalinya pada keadaan semula atau sebelum
dilakukan tindakan
65
Salah satu tingkat perubahan paling akhir dalam suatu kegiatan
dapat diukur dari adanya tindak lanjut dalam kegiatan tersebut (Lewin,
1951). Perubahan pada tahap ketiga akan dicapainya suatu tingkat atau
tahapan baru dimana akan terdapat suatu keseimbangan baru atau tidak
mengalami kemunduran atau kembali seperti semula. Oleh karena itu
harus ada umpan balik, kritik yang konduktional dan upaya pembinaan
yang terus-menerus.
Dalam pertemuan Musyawarah warga wilayah Birayang
Surapati yang ke III yang merupakan kegiatan yang bertujuan untuk
mengevaluasi secara komprehensif, kemudian pada akhir kegiatan
dilakukan penyusunan rencana tindak lanjut.
Kegiatan evaluasi dilaksanakan pada tanggal 9-12 Desember
2019 pukul 15.30 WIB di Desa Birayang Surapati Kecamatan Batang Alai
Selatan Kabupaten Hulu Sungai Tengah Semarang bersama dengan pihak
kelurahan, ketua RW, ketua RT, tokoh masyarakat, kader kesehatan dan
pihak puskesmas.
Dari sudut pandang mahasiswa kegiatan praktik klinik
keperawatan komunitas dan keluarga dikatakan berhasil dengan bukti
antusiasme dan respon positif warga, serta kader kesehatan terhadap
program kegiatan mahasiswa serta adanya perubahan pengetahuan warga
tentang kesehatan.
Analisa SWOT
Strength Weakness Opportunity Treath (Ancaman)
(Kekuatan) (Kelemahan) (Kesempatan)
- Warga di Desa - Kurang - Mahasiswa - Keterbatasanke
Birayang maksimalnya Program Studi mampuan
Surapati dalam Diploma III mahasiswa
Kecamatan melaksanakan Keperawatan sehingga setiap
Batang Alai kegiatan yang menjalin kegiatan ada
Selatan telah komunikasi baik yang kurang
Kabupaten Hulu direncanakan dengan optimal
Sungai Tengah karena terhambat perangkat desa, dilakukan
66
bisa memahami waktu, kemudian puskesmas dan sehingga
maksud dan ketidakhadiran kader kesehatan diharapkan ada
tujuan dari stase warga karena dalam rencana tindak
keperawatan memiliki melakukan lanjut yang dapat
komunitas aktifitas sendiri setiap program dilakukan warga
khususnya kegiatan secara mandiri
dalam sehingga untuk
meningkatkan diijinkan masuk peningkatan
kesehatan dan ke setiap kesehatan warga
mencegah kegiatan rutin Desa Birayang
terjadinya warga Surapati
penyakit Kecamatan
Batang Alai
Selatan
Kabupaten Hulu
Sungai Tengah
67
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Sehat adalah suatu keadaan keseimbangan yang dinamis meliputi biologis,
psikologis, sosial dan spiritual yang utuh dan bukan hanya suatu keadaan
yang bebas dari penyakit cacat dan kelemahan yang memungkinkan setiap
individu hidup secara mandiri dan produktif secara sosial dan ekonomis.
2. Sasaran pelayanan kesehatan masyarakat adalah individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat dengan fokus upaya kesehatan primer,
sekunder dan tersier.
3. Komunitas adalah kelompok sosial yang tinggal dalam suatu tempat, saling
berinteraksi satu sama lain, saling mengenal serta mempunyai minat dan
interest yang sama.
4. Keperawatan kesehatan komunitas adalah pelayanan keperawatan
profesional yang ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan pada
kelompok resiko tinggi, dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang
optimal melalui pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan,
melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan pelaksanaan dan
evaluasi pelayanan kesehatan/ keperawatan.
5. Peran yang dapat dilakukan oleh perawat kesehatan masyarakat adalah
sebagai penyedia pelayanan (Care Provider), pendidik dan konsultan
(Nurse Educator and Counselor), panutan (Role Model), pembela (Client
Advocate), manajer kasus (Case Manajer), kolaborator, perencana tindak
anjut (Discharge Planner), pengidentifikasi masalah kesehatan (Case
Finder), koordinator pelayanan kesehatan (Coordinator of Services),
pembawa perubahan atau pembaharu dan pemimpin (Change Agent and
Leader), dan pengidentifikasi dan pemberi pelayanan komunitas
(Community Care Provider And Researcher).
6. Tahapan proses keperawatan kesehatan komunitas yaitu 1) pengkajian
yang terdiri dari pengumpulan data, pengolahan data, analisis data,
penentuan masalah atau perumusan masalah kesehatan, prioritas
masalah, dan aspek politis; 2) diagnosa keperawatan; 3) perencanaan
keperawatan; 4) pelaksanaan; serta 5) evaluasi dan penilaian.
68
Diagnosa keperawatan yang muncul setelah dilakukan pengkajian di desa
birayang surapati :
a. Hipertensi pada lansia b.d Ketidakpatuhan lansia dalam mengikuti
posyandu lansia
b. Lingkungan yang tidak sehat b.d perilaku hidup sehat warga yang
tidak efektif
c. Resiko terjadinya DBD.
B. Saran
Peran petugas kesehatan sangat penting untuk menangani masalah
kesehatan yang muncul di birayang surapati, serta partisipasi dari masyarakat
itu sendiri agar terciptanya lingkungan yang sehat. Jika lingkungan di desa
tersebut sudah baik maka insiden penyakit akan berkurang. Sehingga
kerjasama antara petugas kesehatan dan masyarakat harus dijalin dengan
kuat sehingga masalah-masalah kesehatan yang ada di masyarakat segera
teratasi.
69