Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PENGAWEAS MENELAN OBAT

PUSKESMAS BANDARHARJO
KOTA SEMARANG
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
PENGAWASAN MENELAN OBAT

A. PENDAHULUAN
Permasalahan kesehatan yang dihadapi sampai saat ini cukup kompleks
karena upaya kesehatan belum dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar tahun 2007 diketahui penyebab kematian di
indonesia telah terjadi pergeseran dari penyakit menular ke penyakit tidak menular
baik di perkotaan maupun pedesaan dan adanya hubungan antara penyakit
degeneratif dengan status ekonomi sosial.
Sekitar 75% pasien Tb adalah kelompok usia yang paling produktip secara
ekonomis (15-50 tahun). Diperkirakan seorang pasien TB dewasa akan kehilangan
rata-rata waktu kerjanya 3-4 bulan . hal tersebut berakibat pada kehilangan
pendapatan tahuna TB sampai dengan saat ini masih merupakan salah satu masalah
kesehatan masyarakat di dunia walaupun upaya pengendalian dengan strategi DOTS
telah diterapkan di banyak negara sejak tahun 1995.

B. LATAR BELAKANG
TB sampai dengan saat ini masih merupakan salah satu masalah kesehatan
masyarakat di dunia walaupun upaya pengendalian dengan strategi DOTS telah
diterapkan di banyak negara sejak tahun 1995.
Dalam laporan WHO tahun 2013 :
1. Diperkirakan terdapat 8,6 juta kasus TB pada tahun 2012 dimana 1,1 juta orang
(13%) diantaranya adalah pasien TB dengan HIV positip.
2. Pada tahun 2012 diperkirakan terdapat 450.000 orang menderita TB MDR dan
170.000 orang meninggal dunia.
3. Pada tahun 2012 diperkirakan proporsi TB anak diantara seluruh kasus TB secara
global . mencapai 6%
4. Meskipun jumlah kasus TB dan jumlah kematian TB tetap tinggi untuk penyakit yang
sebenarnya bisa dicegah dan disembuhkan tetapi fakta juga menunjukkan
keberhasilan dalam pengendalian TB . peningkatan angka insidensi TB secara
global telah berhasil dihentikan dan telah menunjukkan tren penurunan (turun 2%
per tahun pada tahun 2012) , angka kematian juga sudah berhasil diturunkan 45%
bila dibandingkan tahun 1990.
Jika ia meninggal akibat TB maka akan kehilangan pendapatan selama 15 tahun.
Selain merugikan secara ekonomis TB juga memberikan dampak buruk lainnya secara
sosial seperti stigma bahkan dikucilkan oleh masyarakat.
Pengawasan menelan obat adalah kegiatan yang dilakukan untuk memantau
masyarakat yang terdiagnosis TB

C. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat TB dalam rangka pencapaian
tujuan pembangunan kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat.
B. Tujuan Khusus :
A. Mengawasi pasien menelan obat dengan tertib;
B. Menghindari pasien mangkir dalam menelan obat;

C. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan

Pengawasan menelan obat a. Petugas menentukan hari / tanggal


pengambilan obat TB di Puskesmas;
b. Petugas melakukan persiapan;
c. Petugas menerima kartu TB 02
penderita;
d. Petugas mengambil obat sesuai dengan
kebutuhan penderita;
e. Petugas mencactat jumlah obat yang di
berikan ke penderita;
f. Petugas menganalisa laporan PMO
g. Petugas membuat rencana tindak lanjut

D. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Cara melaksanakan kegiatan PMO adalah mengambilkan obat, mengawasi penderita
menelan obat dan memastikan bahwa obat tersebut telah tertelan .

E. SASARAN
Sasaran PMO adalah semua masyarakat terutama anggota keluarga penderita yang
bersedia dan mempuanyai kepedulian terhadap penderita TB, sebanyak 4 orang
F. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Pengawasan PMO di lakukan setiap hari.

G. MONITORING, EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


1. Monitor dan evaluasi pelaksanaan kegiatan PMO dilaksanakan setiap akhir
pelaksanaan kegiatan
2. Pelaporan evaluasi kegiatan PMO dilaksanakan oleh pelaksana program
P2P puskesmas kepada penanggung jawab UKM P2P, kepala Puskesmas
dan Dinas Kesehatan Kota Semarang

H. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


1. Pencatatan : Pelaksanaan kegiatan PMO melakukan pencatatan melalui
notulen kegiatan.
2. Pelaporan kegiatan dilaksanakan oleh pelaksana program P2P puskesmas
dan dilaporkan kepada penanggung jawab UKM, kepala Puskesmas dan
Dinas Kesehtan Kota Semarang.
3. Evaluasi dilaksanakan menggunakan form pelaporan evaluasi dan
dilaksanakan setiap setelah selesai kegiatan dan ditindaklanjuti dengan
perbaikan pelaksaan di tahun berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai