Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

INVESTIGASI KONTAK PASIEN TB


TAHUN 2022

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG


DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS KASEMBON
Jl. Raya Kasembon No. 21 Telp. (0354) 326264
Email: pkmkasembonmlg@gmail.com Web: puskesmaskasembon.blogspot.co.id
KASEMBON 65393
KERANGKA ACUAN KERJA
KEGIATAN INVESTIGASI KONTAK PASIEN TB

A. Pendahuluan
Tuberkulosis sampai dengan saat ini masih merupakan salah satu masalah
kesehatan masyarakat di dunia, walaupun upaya pengendalian dengan
strategi DOTS lebih diterapkan di banyak Negara sejak tahun 1995.Penyeba
but ama meningkat beban masalah TBC antara lain adalah kemiskinan pada
berbagai kelompok masyarakat, seperti pada negara-negara yang sedang
berkembang, pertumbuhan ekonomi yang tinggi tetapi dengan disparitas yang
terlalu lebar, sehingga masyarakat masih mengalami masalah dengan kondisi
sanitasi, papan, sandang, dan pangan yang buruk beban determinan sosial
yang masih berat seperti angka pengangguran, tingkat pendidikan yang
pendapatan per kapita yang masih rendah yang berakibat pada kerentanan
masyarakat terhadap TBC, kegagalan program TB selama ini, hal ini
diakibatkan oleh : tidak memadainya komitmen politik dan pendanaan, tidak
memadainya organisasi pelayanan TB (kurang terakses oleh masyarakat,
penemuan kasus atau diagnose yang tidak standar, obat tidak terjamin
penyediaannya, tidak dilakukan pemantauan, pencatatan, dan pelaporan yang
standar), tidak memadainya tata laksana kasus (diagnosis dan panduan obat
yang tidak standar, gagal menyembuhkan kasus yang telah di diagnosis),
salah persepsi terhadap manfaat dan efektifitas BCG, infrastruktur kesehatan
yang buruk pada negara-negara yang mengalami krisis ekonomi atau
pergolakan masyarakat, belum adanya system jaminan kesehatan yang bisa
mencakup masyarakat luas secara merata. (Pedoman Nasional Pengendalian
Tuberkulosis Tahun 2014).

B. Latar Belakang
Dalam laporan WHO tahun 2013 diperkirakan terdapat 8,6 juta kasus TB
pada tahun 2012 dimana 1,1 juta orang (13%) diantaranya adalah pasien TB
dengan HIV positif. Sekitar 75% dari pasien tersebut berada di wilayah Afrika.
Pada tahun 2012, diperkirakan terdapat 450.000 orang yang menderita TB
MDR dan 170.000 orang diantaranya meninggal dunia. Meskipun kasus dan
kematian karena TB sebagian besar terjadi pada pria tetapi angka kesakitan
dan kematian wanita akibat TB juga sangat tinggi. Diperkirakan terdapat 2,9
juta kasus TB pada tahun 2012 dengan jumlah kematian karena TB mencapai
410.000 kasus termasuk diantaranya adalah 160.000 orang wanita dengan
HIV positif. Separuh dari orang dengan HIV positif yang meninggal karena TB
pada tahun 2012 adalah wanita. Pada tahun 2012 diperkirakan proporsi kasus
TB anak diantara seluruh kasus TB secara global mencapai 6% (530.000
pasien TB anak/tahun). Sedangkan kematian anak (dengan status HIV
negative) yang menderita TB mencapai 74.000 kematian/tahun, atau sekitar
8% dari total kematian yang disebabkan TB. Meskipun jumlah kasus TB tetap
tinggi untuk penyakit yang sebenarnya bisa dicegah dan disembuhkan tetap
fakta juga menunjukkan keberhasilan dalam pengendalian TB. Peningkatan
angka insidensi TB secara global telah berhasil dihentikan dan telah
menunjukkan tren penurunan (turun 2% per tahun pada tahun 2012), angka
kematian juga sudah berhasil diturunkan 45% bila dibandingkan tahun 1990.
Sekitar 75% pasien TB adalah kelompok usia yang paling produktif secara
ekonomis (15-50 tahun). Diperkirakan seorang pasien TB dewasa, akan
kehilangan rata-rata waktu kerjanya 3-4 bulan. Hal tersebut berakibat pada
kehilangan pendapatan tahunan rumah tangganya sekitar 20-30%. Jika ia
meninggal akibat TB, maka akan kehilangan pendapatannya sekitar 15 tahun.
Selain merugikan secara ekonomis, TB juga memberikan dampak buruk
lainnya secara sosial, seperti stigma bahkan dikucilkan oleh masyarakat.
(Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis Tahun 2014)
Penderita TB baru kebanyakan diperoleh dari kontak erat pasien TB yang
serumah maupun kontakm erat bukan serumah. Capaian terduga TB yang
dilayani sesuai standar pada tahun 2020 hanya mencapai 29%, sedangkan
capaian kasus TB yang di temukan dan di obati hanya 44%.
Dalam melaksanakan kegiatan Pencarian Suspek TB perlu menerapkan
5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin) dan berpegang teguh pada tata nilai
Puskesmas Kasembon yaitu TERSENYUM (Tertib Ramah Sehat Nyaman
untuk Semua)sehingga tercapainya Masyarakat Kasembon yang sehat,
berkeadilan dan mandiri.
C. Tujuan Umum Dan Tujuan Khusus
1. Tujuan Umum
Menurunkan angka kesakitan dan angka kematian penyakit TB dengan
cara memutuskan rantai penularan, sehingga penyakit TB tidak lagi
merupakan masalah kesehatan masyarakat Indonesia.

2. Tujuan Umum
a. Mendeteksi dini kontak erat pasien TB serumah maupun kontak erat
tidak serumah
b. Penemuan secara aktif dapat dilakukan terhadap :
- Kelompok khusus yang rentan atau beresiko tinggi sakit TB seperti
pada pasien dengan HIV (orang dengan HIV/AIDS).
- Kelompok yang rentan tertular TB seperti mereka yang hidup pada
daerah kumuh, serta keluarga atau kontak pasien TB, terutama
mereka yang dengan TB BTA positif.
- Pemeriksaan terhadap anak di bawah 5 tahun pada keluarga TB
harus dilakukan untuk menentukan tindak lanjut apakah diperlukan
pengobatan TB atau pengobatan pencegahan.
- Kontak dengan pasien TB resistan obat.

D. Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan


No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1 Investigasi Kontak - Wawancara dengan anggota keluarganya
pasien TB - Memeriksa apa anggota keluarga yang sakit
- Memeriksa kesehatan lingkungan rumah

E. Cara Melaksanakan Kegiatan


N Kegiatan Pelaksana
Lintas program Lintas sektor
o Pokok Program Ket
terkait terkait
Pelayanan TB

1 Investigasi a. Menyusun a. Kesling b. Kader TB


Kontak rencana - Pemeriksaan - Menyusun
Pasien TB kegiatan lingkungan jadwal
b. Menentukan pasien Investigasi
tempat dan Kontak
N Kegiatan Pelaksana
Lintas program Lintas sektor
o Pokok Program Ket
terkait terkait
Pelayanan TB

waktu pasien TB
pelaksanaan
kegiatan
c. Menyiapkan Pot
dahak
d. Membuat
laporan kegiatan

F. Sasaran
1. Kontak Erat pasien TB

G. Jadwal Pelaksana Kegiatan


Kegiatan Bulan ke
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 11 12
0
Investigasi Kontak TB v v v v v v v v v v v v

H. Pencatatan dan Pelaporan


1. Pencatatan dilakukan setiap ada penderita baru melalui Aplikasi SITB
2. Pelaporan dilakukan setiap bulan.

I. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan


1. Evaluasi pelaksanaan dilakukan setiap bulan.
2. Evaluasi penderita dilakukan setelah 2 bulan minum obat, 5 bulan minum
obat dan akhir pengobatan.

Anda mungkin juga menyukai