Anda di halaman 1dari 2

KERANGKA ACUAN KERJA

PROGRAM DBD DAN SURVEILANCE

KERANGKA ACUAN PROGRAM DBD


NOMOR:B/KAK/Pkm Talun/015/I/2017 I.
Pendahuluan Di Indonesia Kasus DBD berfluktuasi setiap tahunnya dan cenderung semakin
meningkat angka kesakitannya dansebaran wilayah yang terjangkit semakin luas.pada tahun 2014
DBD berjangkit di 433 kabupaten/Kota dengan angka.kesakitan sebesar 39,83 per 100,000
penduduk,namun angka kematian dapat ditekan di bawah 1 persen,yaitu 0,90 persen.KLB DBD
terjadi hamper setiap tahun di tempat yang berbeda dankejadiannya sulit diduga. DBD
diperkirakan akan masih cenderung meningkat dan meluas sebarannya.Hal ini karena vector
penularan DBD tersebar luas baik di tempat pemukiman maupun ditempat umum.Selain itu
kepadatan penduduk,mobilitas penduduk,urbanisasi yang semakin meningkat terutama sejak 3
dekade yang terakhir Faktor-faktor lain yang mempengaruhi penyebaran luasan DBD antara lain
adalah - Perilaku masyarakat - Perubahan iklim(climate change) global - Pertumbuhan ekonomi -
Ketersediaan air bersih Sampai saat ini belum ada obat atau vaksin yang spesifik,tetapi bila pasien
berobat dini,dan mendapat penatalaksanaan yang adekuat,umumnya kaus-kasus penyakit ini
dapat diselamatkan. Cara yang dapat dilakukan saat ini dengan menghindari atau mencegah
gigitan nyamuk penularan DBD.Oleh karena itu upaya pengendalian DBD yang penting pada saat
ini adalah melalui upaya pengendalian nyamuk penular dan upaya membatasi kematian karena
DBD.Atas dasar itu maka upaya pengendalian DBD memerlukan kerjasama dengan program dan
sector terkait serta peran serta masyarakat.
1. 2. Dalam pelaksanaan kegiatan kesehatan ini tidak terlepas dari misii puskesmas Talun yaitu
memberdayakan masyarakat dalam bidang kesehatan serta berpegang pada tata nilai Puskesmas
talun yaitu STARS ( salam , tanggap, antusias, respek dan Solusi ) II. Latar Belakang Penyakit
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di
Indonesia yang kasusnya cenderung meningkat dan penyebarannya bertambah luas. DBD
merupakan salah satu penyakit yang dapat menimbulkan kekhawatiran masyarakat karena
perjalanan penyakitnya yang cepat dan dapat menyebabkan kematian dalam waktu yang singkat
serta penularannya sering menimbulkan kejadian luar biasa. Melihat hal tersebut di atas,
dipandang perlu untuk melakukan kegiatan yang dapat mencegah terjadinya penularan DBD
melalui tindakan promotif (penyuluhan) kepada masyarakat. III. Tujuan Umum dan Khusus 1.
Umum Menurunkan angka kesakitan dan kematian karena DBD bersama lintas program dan
sector terkait. 2. Khusus a. Tercapainya penurunan angka kesakitan.. b. Terwujudnya masyarakat
yang mengerti, menghayati dan melaksanakan hidup sehat melalui kegiatan pencegahan
sehingga kesakitan dan kematian DBD dapat dicegah. IV. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan 1.
Melakukan penyelidikan Epidemiologi setiap ada kasus DBD 2. Melakukan pelacakan DBD 3.
Melakukan pemeriksaan Jentik Berkala dan Abatesasi 4. Melakukan Penyuluhan DBD diposyandu
dan disekolah V. Cara Melaksanakan Kegiatan 1. Perencanaan Persiapan jadwal dan perlengkapan
yang akan digunakan dalam melaksanakan kegiatan Penyelidikan Epidemiologi seperti
formulir,buku catatan, alat tulis 2. Pelaksanaan Melaksanakan Penyelidikann Epidemiologi saat
terjadinya kasus DBD 3. Pelaporan Hasil kegiatan dilaporkan setiap selesai penyelidikan
epidemoilogi berdasarkan formulir yang baku dari Dinas Kesehatan dan dilaporkan setiap ada
kasus DBD.
2. 3. VI. Sasaran - PJB dilakukan di arumah-rumah pendudukndan saran umum lainnya. - Penyuluhan
diposyandu-posyandu dan Sekolah Dasar VII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Pelaksanaan kegiatan
dilaksanakan secara rutin sesuai rencana kerja bulanan yang dibuat. VIII. Evaluasi Pelaksanaan
Kegiatan dan Pelaporan Dalam pelaksanaannya jika tidak sesuai dengan jadwal harus dievaluasi
dan ditetapkan kembali jadwal penggantinya. IX. Pencatatan Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan
Pelaporan disusun secara sistematis sehingga hasilnya dapat digunakan sebagai bahan evaluasi.
Mengetahui Pelaksana Program DBD Kepala UPT Puskesmas Talun drg. Evi Nilawati Endang Yuni
Sri Kartika NIP. 19651220 199403 2 008 NIP. 19830605 200701 2 004
3. 4. PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON DINAS KESEHATAN UPT PUSKESMAS TALUN Jln. Pangeran
Cakrabuana No.26 Desa Kecomberan Kec. Talun Tlp.(0231) 8801933 Email :
uptpuskesmastalun@gmail.com 45171 KERANGKA ACUAN PROGRAM SURVAILENS
NOMOR:B/KAK/Pkm Talun/014/I/2017 I. Pendahuluan Surveilans Epidemiologi sering di pahami
sebagai kegiatan pengumpulan data dan penanggulangan KLB saja, surveilans adalah proses
pengumpulan, pengolahan, analisis dan interprestasi. Sedangkan pengertian KLB nya adalah
kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah penderitannya
meningkat. II. Latar Belakang Karena surveilans adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk
menangani penderita, mencegah perluasan KLB. Mencegah timbulnya penderita kematian baru
pada suatu KLB yang sering terjadi. a. Penyelidikan KLB Dimulai pada saat informasi pertama
adanya kasus penyakit menular atau diduga menular. Tim penyelidikan KLB melakukan diskusi
intensif dengan tim dokter atau petugas kesehatan lain yang menangani penderita untuk
menetapkan diagnose dan menyusunan table distribusi gejala. Pemeriksaan laboratorium
diarahkan pada pemeriksaan etiologi yang dicurigai. b. PengobatandanPencegahan 1. Tim
penangulangan KLB segera berkoordinasi dengan Tim RS. Dan klinik 2. Pengobatan terutama
diarahkan pada upaya-upaya enyelamatan penderita III. Tujuan Umum dan Khusus 1.
TujuanUmum KLB Penyakit Menular dan keracunan tidak menjadi masalah kesehatan bagi
masyarakat 2. TujuanKhusus a. Menurunnya frekuensi KLB penyakit menular dan keracunan
4. 5. b. Menurunnya jumlah kasus pada setiap KLB penyakit menular dan keracunan c. Menurunnya
jumlah kematian pada setiap KLB penyakit menular dan keracunan d. Semakin singkat periode
waktu KLB penyakit menular dan keracunan e. Semakin sempit daerah / wilayah yang terserang
KLB penyakit menular dan keracunan IV. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan a. Penyelidikan KLB
Dimulai pada saat informasi pertama adanya kasus penyakit menular atau diduga menular. Tim
penyelidikan KLB melakukan diskusi intensif dengan setiap dokter atau petugas kesehatan lain.
Pemeriksaan laboratorium diarahkan pada pemeriksaan etiologi yang dicurigai.Penyelidikan KLB
diarahkan pada upaya penemuan kasus baru. b. Pengobatan dan Pencegahan 1. Tim
penanggulangan KLB segera berkoordinasi dengan tim RS dan Klinik 2. Pengobatan terutama
diaarahkan pada upaya-upaya penyelamatan penderita. 3. Untuk menghindari jatuhnya korban
berikutnya. VII. Cara Melaksanakan Kegiatan 4. Perencanaan Persiapan jadwal dan perlengkapan
yang akan digunakan dalam melaksanakan kegiatan Penyelidikan Epidemiologi seperti
formulir,buku catatan, alat tulis 5. Pelaksanaan Melaksanakan Penyelidikann Epidemiologi saat
terjadinya kasus KLB 6. Pelaporan Hasil kegiatan dilaporkan setiap selesai penyelidikan
epidemoilogi berdasarkan formulir yang baku dari Dinas Kesehatan dan dilaporkan setiap ada
kasus KLB. VIII. Sasaran Masyarakat yang teridentifikasi atau terdiagnosa suatu penyakit yang bias
memunculkan KLB penyakit menular dan tidak menular dengan variable menurut sumber data
dan waktu VII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan tidak tentu
5. 6. VIII. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan Dalam pelaksanaannya jika tidak sesuai
dengan jadwal harus dievaluasi dan ditetapkan kembali jadwal penggantinya. IX. Pencatatan
Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan Pelaporan disusun secara sistematis sehingga hasilnya dapat
digunakan sebagai bahan evaluasi. Mengetahui Pelaksana Program Kepala UPT Puskesmas Talun
drg. Evi Nilawati Endang Yuni Sri Kartika NIP. 19651220 199403 2 008 NIP. 19830605 200701 2 004

Anda mungkin juga menyukai