Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN PROGRAM P2P

(PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT)


PUSKESMAS SELATPANJANG

I. Pendahuluan
Program pencegahan dan pengendalian penyakit merupakan salah satu
bagian dari kegiatan pelayanan yang ada di Puskesmas Selatpanjang. Selain
program pencegahan dan pengendalian juga perlu dilakukan suatu pengamatan
terhadap kecenderungan peningkatan penyakit.
Program P2P mempunyai ruang lingkup pencegahan terhadap beberapa
penyakit menular dengan memberikan vaksinasi/imunisasi dan pengendalian
penyakit TB Paru, Kusta, Diare, Ispa, DBD atau penyakit yang bersumber
binatang serta pengamatan penyakit berpotensi KLB dengan kegiatan
surveilans / penyelidikan epidemiologi.
Oleh sebab itu di dalam pelaksanaannya amatlah perlu memperoleh
dukungan dari berbagai pihak.

II. Latar Belakang


a. UU no. 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit menular (LN RI tahun
1984 No. 20, tambahan LN No. 3273)
b. UU no. 23 tahun 1992 Tentang Kesehatan (LN tahun 1992 No. 100,
Tambahan LN No. 4437
c. Kepmenkes No. 131/MENKES/ SK/II/1999 Tentanng Sistem kesehatan
nasional
d. Kepmenkes RI Nomor 128/MENKES/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar
Pusat kesehatan Masyarakat
e. Peraturan Menteri Kesehatan no 75 tahun 2014 tentang puskesmas

III. Tujuan umum dan khusus

a. Tujuan Umum

Tujuan umum dari program pencegahan pengendalian penyakit ini adalah


pencegahan pengendalian penyakit menular dan penyakit tidak menular.

b. Tujuan Khusus

1. Menurunkan angka kesakitan akibat penyakit menular


2. Pengendalian Vektor dan lingkungan yang mendukung terjadinya resiko
penyakit menular
3. Menurunkan angka kesakitan dan pengendalian faktor resiko penyakit
tidak menular
4. Pemberdayaan masyarakat untuk berpartisifasi secara aktif dalam
pencegahan dan pengendalian penyakit menular dan penyakit tidak
menular
5. Meningkatkan upaya pencegahan penanggulangan kejadian luar biasa
(KLB) dan bencana secara terpadu dengan melibatkan peran aktif
masyarakat
IV. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan
A. Kegiatan Pokok
1. Pencegahan dan pengendalian Penyakit TB paru-kusta
2. Pencegahan dan pengendalian Penyakit Malaria-chikungunya
3. Pencegahan dan pengendalian Penyakit Demam Berdarah Dengue
4. Pencegahan dan pengendalian Penyakit ISPA dan Pneumonia
5. Pencegahan dan pengendalian Penyakit Diare
6. Pencegahan dan pengendalian penyakit rabies
7. Pencegahan dan pengendalian penyakit filariaisis
8. Pencegahan dan pengendalian Penyakit Kecacingan
9. Pencegahan dan pengendalian Penyakit IMS/HIV-AIDS
10. Pencegahan dan Pengendalian penyakit tidak menular
11. Pencegahan dan pengendalian penyakit typoid
12. Pencegahan dan pengendalian kesehatan jiwa (ODGJ)
13. Pencegahan dan pengendalian PIS PK
14. Pencegahan dan pengendalian penyakit hepatitis
15. Imunisasi
16. Mata
17. Surveilans-SKDR

B. Rincian Kegiatan
a. P2 TB
1). Penjaringan tersangka TB
2). Penemuan kasus TB BTA Positif
3). Program DOTs
4). Penemuan Kasus TB anak
5). Penanganan kasus TB MDR
6). Pelacakan Kasus mangkir
7). Penyuluhan penyakit
8). Actif case finding kontak serumah TB BTA Positif

b. P2 Malaria
1). Penemuan Kasus Malaria
2). Pengendalian Vektor
3). Pengobatan Kasus Malaria
4). Penyuluhan Penyakit Malaria

c. P2 Kusta
1). Penemuan Kasus penyakit Kusta dengan menentukan derajat kecacatan
2). Pengobatan penderita penyakit Kusta
3). Penyuluhan Penyakit Kusta

d. P2 Demam Berdarah Dengue


1). Pemberantasan Jentik Berkala dengan indicator Angka Bebas Jentik >95%
2). Penanganan Kasus DBD sesuai standar
3). Penyelidikan Epidemiologi DBD < 24 jam
4). Penyuluhan Penyakit DBD

e. P2 Pneumonia
1). Penemuan Kasus Pneumonia dan pneumonia berat pada bayi dan balita
2). Penatalaksanaan kasus Pneumonia sesuai standar
3). Penyuluhan penyakit Pneumonia

f. P2 Diare
1). Penemuan kasus penyakit diare dengan menentukan target

T= 10%X 423/1000X jumlah penduduk

2). Penanganan Kasus diare sesuai Standar


3). Penyuluhan Penyakit Diare

g. P2 kecacingan
1). Penemuan Kasus Penyakit Kecacingan
2).Pemberian obat cacing pada anak SD
3).Penyuluhan Penyakit Kecacingan

h. P2 IMS/HIV-AIDS
1).Penemuan Kasus IMS/HIV-AIDS
2).Penatalaksanaan Kasus IMS
3)PITC dan PMTCT
4).Penyuluhan Penyakit IMS/HIV-AIDS

i. Pengendalian penyakit tidak menular


1)Pengendalian Faktor resiko penyakit jantung dan pembuluh darah
2).Pengendalian Faktor resiko penyakit DM
3).Pengendalian Faktor Rasiko penyakit PPOK
4).Screening factor resiko penyakit Kanker
5).Pengendalian factor resiko kecelakaan
6).Pemberdayaan masyarakat melalui Posbindu

j. Imunisasi
1). Pemetaan status Imunisasi Anak Sekolah
2.) PWS imunisasi dasar
3). Pelayanan Imunisasi dasar
4). Pelayanan imunisasi lanjutan
5). BIAS
6). Vaccine rabies
7)Pelayanan imunisasi WUS
8)Penanaganan kasus KIPI
9).Manajemen Vaccine
h. P2 PIS PK
1). Sosialisasi internal
2). Membentuk tim survey
3). Sosialisasieksternal (sosialisasikepadawalijorong, walinagari, dankader)
4) Mengirim jadwal sekaligus teknik pelaksanaan survey ke masingmasing
kader
5) Pendataan indikator keluarga sehat
6) Evaluasikegiatanpelaksanaan survey
7) Mengentry data survey IKS
8) Mengolah data hasil survey IKS
9) Melaporkan data hasil survey IKS

i. P2 Surveilans
Kegiatan yang dilakukan progam surveilans di Puskesmas adalah :
1).Meningkatkan upaya penemuan penderita di Puskesmas.
2).Meningkatkan upaya penemuan penderita melalui Posyandu.
3).Meningkatkan upaya penemuan penderita melalui laporan S0 RS setempat
4).Meningkatkan penemuan penderita penyakit tidak menular melalui
Posbindu.
Kegiatan penanggulangan KLB meliputi
1).Menegakkan atau memastikan diagonosis
2).Memastikan terjadinya KLB
3).Menghitung jumlah kasus / angka insidens yang tengah berjalan
4).Menggambarkan karakteristik KLB

V. Cara melaksanakan kegiatan


Pelaksanaan kegiatan dilakukan diluar gedung maupun di dalam
gedung. Kegiatan diluar gedung dilakukan pada saat kegiatan posyandu,
penyuluhan kesehatan disekolah dan laporan dari kader kesehatan. Kegiatan
dalam gedung dilakukan di ruang puskesmas selatpanjang.

VI. Sasaran
Masyarakat yang ada di wilayah kerja Puskesmas Selatpanjang dengan
inidikasi penyakit menular dan tidak menular, penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi serta calon jemaah haji.

VII. Jadwal pelaksanaan kegiatan


Pelaksanaan program P2P di Puskesmas Selatpanjang bersifat rutin
selama 12 bulan.

VIII. Monitoring evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan


Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan 6 bulan sekali oleh masing
masing pemegang program dan membuat laporannya kepada kepala
puskesmas. Apabila ada ketidaksesuaian dalam pelaksanaan kegiatan, maka
Kepala Puskesmas bersama dengan masing-masing pemegang program
kegiatan harus mencari penyebab masalahnya dan mencari solusi
penyelesaiannya.

IX. Pencatatan pelaporan dan evaluasi kegiatan

Pencatatan dilakukan pada setiap petugas yang melaksanakan kegiatan


dan dikelola dengan baik sehingga dapat digunakan sewaktu dibutuhkan.
Pelaporan dilakukan oleh penanggungjawab program dan dilaporkan ke Kepala
Puskesmas melalui Kasubag TU.

X. Penutup
Program P2P akan dapat berjalan dengan baik bila mendapat dukungan
Dari berbagai pihak, baik lintas program maupun lintas sektoral dan juga
Dukungan oleh pimpinan. Guna terwujudnya pelaksanaan program dengan baik
diperlukan kerja sama dengan saling bantu dari semua pihak.

Kepala Puskesmas Selatpanjang

dr. Suhadi, M.M


NIP. 19660903 200904 1 001

Anda mungkin juga menyukai