Anda di halaman 1dari 14

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Tujuan Pedoman

C. Ruang Lingkup Pedoman

D. Batasan Operasional

E. Landasan Hukum

BAB II STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifi kasi Sumber Daya Manusia

B. Distribusi Ketenagaan

C. Jadwal Kegiatan

BAB III STANDAR FASILITAS

A. Standar Fasilitas

B. Ruang Pertemuan

BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN

BAB V LOGISTIK

BAB VI PENUTUP
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Untuk mendapatkan bangsa yang memiliki kesadaran, kemauan dan


kemampuan hidup sehat dibutuhkan kerjasama masyarakat dalam menciptakan
pembangunan kesehatan, kemauam dan kemampuan untuk hdiup sehat seningga
setiap orang dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.

Pembangunan kesehatan di Indonesia masih perlu berbenah yang terkonsentrasi


guna mewujudkan pembangunan kesehatan yang memiliki pengaruh signifikan
terhadap tingkat kesehatan masyarakat yang optimal.

Puskesmas merupakan sebuah institusi pelayanan kesehatan yang berbasis


masyarakat yang ikut berperan sebagai perangkat pembangunan milik
daerah.Puskesmas juga merupakan ujung tombak di strata pertama pelayanan
kesehatan dan merupakan Unit pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kota yang
bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di wilayah kerja.
Pencegahan dan pengendalian penyakit merupakan program pelayanan kesehatan
puskesmas untuk mencegah dan mengendalikan penyakit menular / infeksi
( misalnya TB, DBD, Diare, dll ) dan tidak menular.

B. Tujuan

Tujuan Umum :

Sebagai pedoman petugas kesehatan dalam memberikan pelayanan


pencegahan dan pengendalian penyakit serta meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat

Tujuan Khusus :

Menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan akibat penyakit


menular dan tidak menular. Prioritas penyakit menular yang akan ditanggulangi
adalah Tuberkulosis, Demam Berdarah Dengue, Diare, HIV/AIDS, pneumoni ,
dan penyakit – penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.
C. Ruang Lingkup

1. Surveilans Epidemiologi

2. Imunisasi

3. TBC

4. DBD

5. Penanggulangan KLB

6. ISPA, Pneumoni

7. AFP

8. Diare

9. HIV/ AIDS

10. Rabies / Gigitan hewan penular Rabies

11. Penyakit Tidak Menular

Kegiatan pokok pencegah dan pengendalian penyakit oleh puskesmas terdiri


dari :

1. Pencegahan dan penanggulangan faktor resiko

2. Peningkatan Imunisasi , penemuan dan tatalaksana penderita, surveilans


epidemiologi dan penanggulangan wabah

3. Peningkatan komunikasi informasi dan edukasi pencegahan dan penyakit.

D. Batasan operasional

1. Imunisasi

Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan atau meningkatkan kekebalan


seorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila suatu saat terpajan
dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan sakit
ringan . Pelayanan imunisasi meliputi imunisasi rutin ( dasar dan lanjutan ),
imunisasi tambahan, dan imunisasi khusus

2. Surveilans Penyakit

Surveilans penyakit meliputi surveilans campak, AFP, Tetanus Neonatorum,


DBD, Malaria, TBC, Difteri, Hepatitis, Pneumonia, Hipertensi, dan DM
3. Kunjungan rumah pasien

Kunjungan rumah pasien meliputi kunjungan pasien TB BTA +, pasien mangkir

4. Penelitian Epidemiologi

Penelitian Epidemiologi meliputi KLB diare, DB, Campak, Tetanus, Malaria, Flu
Burung, dan HIV / AIDS

5. Penyuluhan

Penyuluhan adalah gabungan berbagai kegiatan dan kesempatan yang


berlandaskan prinsip – prinsip belajar untuk mencapai suatu keadaan, dimana
individu, kelompok atau masyarakat secara keseluruhan ingin hidup sehat, secara
perorangan maupun kelompok

6. Posbindu

Posbindu adalah bentuk peran serta masyarakat dalam melakukan kegiatan


deteksi dini pemantuan faktor resiko penyakit tidak menular yang dilaksanakan
secara terpadu , rutin, dan periodik.

7. P2 TB

P2 TB adalah pengelelolaan dan pemberantasan penyakit menular yang


disebabkan oleh kuman mycobacterium tuberculosa

8. Pengendalian HIV/ AIDS

Pengendalian HIV / AIDS adalah upaya jangka panjang untuk memberikan tata
laksana penyakit yang disebabkan oleh virus human immunodeficiency virus yang
penularannya dimulai saat terinfeksi sampai saat kematian dengan cara melalui
hubungan seksual, cairan darah, dan dari ibu terinfeksi HIV ke janin.
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


Kompetensi seorang tenaga programer Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit di Puskesmas yaitu memiliki kemampuan dalam :

1. Perencanaan
2. Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) antar pribadi, kelompok, publik via
media massa termasuk publikasi poster, brosur, profil puskesmas dan
program puskesmas, mengisi acara kesehatan dalam kegiatan lintas
program maupun lintas sektoral
3. Perluasan jejaring kemitraan dan jejaring koalisi
4. Advokasi kebijakan publik yang berwawasan kesehatan
5. Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan

B. Distribusi Ketenagaan
Semua karyawan puskesmas wajib berpartisipasi dalam kegiatan
pencegahan dan pengendalian penyakit mulai dari Kepala Puskesmas,
penanggung jawab UKP, Penanggung jawab UKM, dan seluruh karyawan.
Sebagai koordinator dalam penyelenggaraan kegiatan pencegahan dan
pengendalian penyakit di Puskesmas adalah programmer Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit (P2)

C. Jadwal Kegiatan
Rencana jadwal kegiatan

No 2018
Kegiatan J Fe Ma Ap Me Ju J Ag Se O N D
a b r r i n ul ust pt kt o es
n v
1

3
4

6
BAB III

STANDAR FASILITAS

A. Standar Fasilitas

1. Alat dan bahan

a. Tensimeter : 1 buah

b. Pengukur tinggi badan : 1 buah

c. Pengukur lingkar perut : 1 buah

d. Pengukur berat badan : 1 buah

e. Alat ukur gula darah : 1 buah

f. Alat ukur kadar kolesterol total : 1 buah

2. Alat peraga / bahan kontak

a. Laptop

b. LED

c. Leaflet / brosur

d. Sound sistem

BAB IV

TATALAKSANA PELAYANAN

A. Lingkup Kegiatan

1. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dalam Gedung

a. Tempat Pendaftaran

Semua kunjungan penderita P2 diawali dengan mendaftar dengan


berdasarkan kebutuhan

b. Poliklinik
Pelayanan ulang penderita P2 dilakukan secara perjanjian dengan
programmer

c. Laboratorium

Dalam rangka mengegakkan diagnose suspek kasus P2 wajib ditunjang


dengan pelayanan laboratorium

2. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Luar Gedung

a. Pencegahan dan Penanggulangan faktor resiko

Selain pasien yang telah terinfeksi penyakit menular , masyarakat yang


memiliki resiko tinggi juga perlu diperhatikan , karena masyarakat yang memiliki
risiko tinggi bias kapan saja terkena penyakit menular. Pencegahan dan
penanggulangan resiko terdiri dari :

1) Menyiapkan materi dan menyusun rancangan peraturan dan perundang –


undangan , dan kebijakan pencegahan dan penanggulangan faktor resiko dan
desiminasinya.

2) Menyiapkan materi dan menyusun rencanan kebutuhan untuk pencegahan


dan penanggulangan faktor resiko

3) Menyediakan kebutuhan pencegahan dan penanggulangan faktor resiko


sebagai stimulant

4) Menyiapkan materi dan menyusun pedoman pencegahan dan


penanggulangan faktor resiko

5) Meningkatkan kemampuan tenaga pengendalian penyakit untuk


melakukan pencegahan dan penanggulangan resiko

6) Melakukan bimbingan dan pemantauan dan evaluasi kegiatan pencegahan


dan penanggulangan faktor resiko

7) Membangun dan mengembangkan kemitraan dan jejaring kerja informasi


dan komunikasi teknis pencegahan dan penanggulangan faktor resiko

8) Melaksanakan dukungan administrasi dan operasional pelaksana


pencegahan dan penanggulangan penyakit

b. Peningkatan Imunissasi

Imunisasi sangat penting untuk mencegah dan melindungi seoranga terjangkit


penyakit menular. Kegiatan yang dilakukan puskesmas dalam peningakatan
imunisasi yaitu :
1) Menyiapkan materi dan menyusun rancangan peraturan dan perundang –
undangan , dan kebijakan peningkatan imunisasi dan desiminasinya.

2) Menyiapkan materi dan menyusun rencanan kebutuhan untuk peningkatan


imunisasi

3) Menyediakan kebutuhan peningkatan imunisasi sebagai stimulant

4) Menyiapkan materi dan menyusun pedoman peningkatan imunisasi

5) Menyiapkan dan mendistribusikan sarana dan prasarana imunisasi

6) Meningkatkan kemampuan tenaga pengendalian penyakit untuk


melaksanakan program imunisasi

7) Melakukan bimbingan dan pemantauan dan evaluasi kegiatan imunisasi

8) Membangun dan mengembangkan kemitraan dan jejaring kerja informasi


dan komunikasi teknis peningkatan imunisasi

9) Melakukan kajian upaya peningkatan imunisasi

10) Membina dan mengembangkan UPT dalam pelaksanaan peningkatan


imunisasi

11) Melaksanakan dukungan administrasi dan operasional pelaksanaan


peningkatan imunisasi

c. Penemuan dan tata laksana penderita

Setelah kunjungan penderita ke puskesmas , puskesmas harus berperan aktif


dalam penemuan dan kunjungan terhadap penderita. Dalam upaya penemuan dan
tatalaksana penderita dibutuhkan kerjasama antara masyarakat dan puskesmas
sebagai contoh kasus TBC yang membutuhkan peran penting puskesmas, apabila
pasien berhenti dalam masa pengobatan akibat halangan tertentu atau lainnya
dalam kunjungan kontrol, maka puskesmas harus aktif mengunjungi rumah
penderita, sebab apabila pasien tersebut berhenti minum obat, maka upaya
pemberantasan TBC dikatakan gagal dan pasien harus mengulangi pengobatan dari
awal, memberhentikan pengobatan maka akan terjadi resistensi dan hal ini dapat
menyebabkan kemungkinan penyebaran penyakit semakin besar. Itulah sebabnya
puskesmas terdekat harus mengunjugi rumah pasien agar dapat menjangkau pasien
dan mensukseskan upaya P2

d. Peningkatan surveilans Epidemiologi dan Penanggulangan wabah


Kegiatan pokok suveilans meliputi :

1) Menyiapkan materi dan menyusun rancangan peraturan dan perundang –


undangan , dan kebijakan peningkatan surveilans epidemiologi dan
penanggulangan KLB/wabah dan desiminasinya.
2) Menyiapkan materi dan menyusun rencanan surveilans epidemiologi dan
penanggulangan KLB/wabah

3) Menyediakan kebutuhan peningkatan surveilans epidemiologi dan


penanggulangan KLB/wabah sebagai stimulant

4) Menyiapkan materi dan menyusun pedoman surveilans epidemiologi dan


penanggulangan KLB/wabah

5) Meningkatkan sistem kewaspadaan dini dan menanggulangi KLB/Wabah,


termasuk dampak bencana

6) Meningkatkan kemampuan tenaga pengendalian penyakit untuk


melaksanakan surveilans epidemiologi dan penanggulangan KLB/wabah

7) Membangun dan mengembangkan kemitraan dan jejaring kerja informasi


dan komunikasi teknis surveilans epidemiologi dan penanggulangan
KLB/wabah

8) Melakukan kajian upaya surveilans epidemiologi dan penanggulangan


KLB/wabah

9) Membina dan mengembangkan UPT dalam pelaksanaan peningkatan


surveilans epidemiologi dan penanggulangan KLB/wabah

10) Melaksanakan dukungan administrasi dan operasional pelaksanaan


surveilans epidemiologi dan penanggulangan KLB/wabah

e. Peningkatan komunikasi, informasi, dan edukasi

1) Menyiapkan materi dan menyusun rancangan peraturan dan perundang –


undangan , dan kebijakan peningkatan komunikasi informasi dan edukasi
pencegahan dan pengendalian penyakit dan desiminasinya.

2) Menyiapkan materi dan menyusun rencana peningkatan komunikasi


informasi dan edukasi pencegahan dan pengendalian penyakit

3) Menyediakan kebutuhan peningkatan komunikasi informasi dan edukasi


pencegahan dan pengendalian penyakit

4) Menyiapkan materi dan menyusun pedoman peningkatan komunikasi


informasi dan edukasi pencegahan dan pengendalian penyakit

5) Meningkatkan kemampuan tenaga pengendalian penyakit untuk


melaksanakan komunikasi informasi dan edukasi pencegahan dan
pengendalian penyakit
6) Membangun dan mengembangkan kemitraan dan jejaring kerja informasi
dan komunikasi teknis peningkatan komunikasi informasi dan edukasi
pencegahan dan pengendalian penyakit

7) Melakukan kajian upaya peningkatan komunikasi informasi dan edukasi


pencegahan dan pengendalian penyakit

8) Membina dan mengembangkan UPT dalam peningkatan komunikasi


informasi dan edukasi pencegahan dan pengendalian penyakit

9) Melaksanakan dukungan administrasi dan operasional pelaksanaan


komunikasi informasi dan edukasi pencegahan dan pengendalian penyakit

C. Strategi
Merupakan cara bagaimana dalam melaksanakan upaya pencegahan dan
pengendalian penyakit di puskesmas. Ada tiga strategi yaitu:

1. Strategi advokasi

2. Strategi kemitraan

3. Strategi pemberdayaan masyarakat

C. Langkah Kegiatan Promosi Kesehatan


1. Perencanaan Secara terinci uraian ruang lingkup kegiatan perencanaan
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit yaitu :

a. Kajian perilaku tentang masalah kesehatan yang dilakukan oleh lintas


program di puskesmas.

b. Kajian kebijakan publik berwawasan kesehatan yang sudah ada maupun


yang perlu dibuat dalam mengatasi maslah kesehatan yang ada di wilayah
kerja puskesmas.

c. Lokakarya mini di puskesmas yang membahas upaya pencegahan dan


pengendalian penyakit yang terintegrasi secara lintas program maupun lintas
sektoral.

d. Komunikasi, informasi dan edukasi tentang kesehatan di masyarakat,


melalui kegiatan di dalam gedung dan di luar gedung puskesmas dalam
upaya meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat dalam
mengatasi masalah kesehatan serta meningkatkan status kesehatannya.

e. Advokasi kesehatan pada pengambil keputusan di tingkat desa dan


kecamatan untuk mendapatkan dukungan kebijakan publik berwawasan
kesehatan dalam mengatsi masalah kesehatan termasuk penanganan
kejadian luar biasa, dengan mengoptimalkan potrnsi dan peran jejaring
kemitraan.

f. Penggerakan peran serta masyarakat melalui upaya pemberdayaan


masyarakat dalam pencegahan dan pengendalian penyakit di wilayah kerja
puskesmas.

g. Pengembangan dan pembinaan berbagai jenis upaya kesehatan


bersumber daya masyarakat (UKBM) di tingkat desa dalam mengatasi
masalah kesehatan serta meningkatkan status kesehatan masyarakat.

2. Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Dilaksanakan dengan


memperhatikan :

a. Bertujuan untuk mempertahankan kegiatan yang sudah ada pada periode


sebelumnya dan memperbaiki program yang masih bermasalah

b. Menyusun rencana kegiatan baru yang disesuaikan dengan kondisi


kesehatan di wilayah tersebut dan kemampuan puskesmas

3. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) Merupakan penetapan


rincian rencana pelaksanaan kegiatan pencegahan dan pengendalian penyakit
berdasarkan RUK

4. Pelaksanaan Melaksanakan kegiatan pencegahan dan pengendalian penyakit


sesuai dengan jadwal yang telah disusun bersama. Melakukan pencatatan dan
pelaporan pelaksanaan kegiatan

5. Pemantauan Tindakan pengamatan yang dilakukan secara terus-menerus


terhadap pelaksanaan pencegahan dan pengendalian penyakit dengan tujuan
memberikan umpan balik pada pengelolaan upaya penanggulangan pencegahan
dan pengendalian penyakit untuk perbaikan dan optimalisasi pelaksanaan upaya
pencegahan dan pengendalian penyakit. Dilakukan untuk :

a. Menetapkan masalah dan situasi

b. Menganalisis penyebab dan faktor yang mempengaruhi

c. Merumuskan dan merevisi upaya solusi

6. Penilaian dan Evaluasi

Merupakan proses sistematis yang mempelajari pengalaman pembelajaran


upaya pencegahan dan pengendalian penyakit sebagai upaya meningkatkan
kualitas rancangan perencanaan dan pelaksanaan upaya selanjutnya.
BAB V LOGISTIK
Kebutuhan dana dan logistik untuk pelaksanaan kegiatan pencegahan dan
pengendalian penyakit direncanakan dalam pertemuan loka karya mini di
puskesmas sesuai dengan tahapan kegiatan Perencanaan Tingkat Puskesmas
(PTP) dan metoda pemberdayaan yang akan dilaksanakan.

BAB IX PENUTUP
Pedoman ini sebagai acuan bagi karyawan puskesmas dan lintas sektor
terkait dalam pelaksanaan upaya pencegahan dan pengendalian penyakit dengan
tetap memperhatikan prinsip proses pembelajaran dan manfaat. Keberhasilan
kegiatan upaya pencegahan dan pengendalian penyakit tergantung pada komitmen
yang kuat dari semua pihak terkait dalam upaya meningkatkan kemandirian
masyarakat dan peran serta aktif masyarakat dalam bidang kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai