A. PENDAHULUAN
/ B. Latar .....
B. LATAR BELAKANG
/ WHO.....
WHO telah merekomendasikan strategi DOTS sebagai strategi dalam
pengendalian TB sejak tahun 1995 yang dinilai secara ekonomis sangat efektif (cost-
effective), integrasi ke dalam pelayanan kesehatan dasar sangat dianjurkan demi
efisiensi dan efektifitasnya. Strategi DOTS terdiri dari 5 komponen kunci,yaitu :
1,Komitmen Politis,dengan peningkatan dan kesinambungan pendanaan
2.Penemuan kasus melalui pemeriksaan dahak mikroskopis yang terjamin mutunya
3.Pengobatan yang berstandar,dengan supervisi dan dukungan bagi pasien
4.Sistem pengelolaan dan ketersediaan OAT yang efektif
5.Sistem monitoring,pencatatan dan pelaporan yang mampu memberikan penilaian
terhadap hasil pengobatan pasien dan kinerja program.
Dengan semakin berkembangnya tantangan yang dihadapi,pada tahun 2005
strategi DOTS diperluas menjadi “Strategi Stop TB” , yaitu :
1.Mencapai,mengoptimalkan dan mempertahankan mutu DOTS
2.Merespon masalah TB-HIV,MDR-TB dan tantangan lainnya
3.Berkontribusi dalam pengitan sistem kesehatan
4.Melibatkan semua pemberi pelayanan kesehatan baik pemerintah maupun swasta
5.Memberdayakan pasien dan masyarakat
6.Melaksanakan dan mengembangkan penelitian.
Pada sidang WHA ke 67 tahun 2014 ditetapkan resolusi mengenai strategi
pengendalian TB global pasca 2015 yang bertujuan untuk menghentikan epidemi
global TB pada tahun 2035 yang ditandai dengan:
1.Penurunan angka kematian akibat TB sebesar 95% dari angka tahun 2015
2.Penurunan angka insidensi TB sebesar 90% (menjadi 10/100.000 penduduk)
Strategi tersebut dituangkan dalam 3 pilar utama,yaitu
a. Integrasi layanan TB berpusat pada pasien dan upaya pencegahan TB
b. Kebijakan dan sistem pendukung yang berani dan jelas
c. Intensifikasi riset dan inovasi
Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit akan sangat efektif bila dapat
dukungan oleh sistem surveilans yang efektif, karena fungsi sistem surveilans yang
utama adalah menyediakan informasi epidemiologi yang peka terhadap perubahan
yang terjadi dalam pelaksanaan program pencegahan dan pengendalian penyakit.
Selanjutnya hasil surveilans dapat digunakan dalam menentukan
prioritas,kebijakan,perencanaan,serta prediksi dan deteksi dini kejadian luar biasa.
Surveilans juga digunakan untuk monitoring,evaluasi dan peningkatan program.
/ C.Tujuan .....
C.Tujuan umum dan tujuan khusus
1. Tujuan Umum :
Menurunkan angka kesakitan, kematian dan penularan TB dengan
memutus rantai penularan sehingga penyakit TB tidak lagi menjadi masalah
kesehatan masyarakat.
2. Tujuan Khusus :
a.Meningkatkan penemuan kasus TB BTA positif yang ada di wilayah kerja
b.Menyembuhkan minimal 85% penderita baru TB BTA positif yang
ditemukan
c. Tercapainya cakupan penemuan penderita hingga 70% dari semua
penderita TB
d. Menjamin ketersediaan data yang valid dan up to date
e. Mencegah timbulnya resistensi obat TB di masyarakat
e. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam upaya penemuan kasus TB
yang ada di masyarakat.
/ 5.Pertemuan .....
5. Pertemuan analisis data Surveilans
Dinas Kesehatan bersama dengan Puskesmas melakukan analisa hasil laporan.
E. Sasaran
Penderita TB paru BTA positif, TB paru klinis, TB ekstra paru, dan TB anak.