Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN

CBA
I. PENDAHULUAN
Tuberkulosis paru adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman
Mycobacterium Tuberkulosis. Sebagian kuman Tuberkulosis menyerang paru dan dapat juga
menyerang organ tubuh lainnya. Oleh karna itu perlu diupayakan Program Penanggulangan
dan Pemberantasan Penyakit Paru.
Sejak tahun 1995, Program pemberantasan penyakit Tuberkulosis paru telah
dilaksanakan dengan strategi DOTS (Directhy Observed Treatment Short Course) yang
direkomendasikan oleh WHO.
Penanggulangan TB dengan strategi DOTS dapat memberikan angka kesembuhan
yang tinggi, menurut BANK Dunia strategi DOTS merupakan strategi kesehatan yang paling
Cost Efektif.

II. LATAR BELAKANG


Penyakit TB merupakan masalah utama kesehatan, tahun 1995 menunjukkan bahwa
penyakit TB merupakan penyebab kematian nomor 3 dan nomor 1 dari golongan penyakit
infeksi.
Diperkirakan setiap 100.000 penduduk Indonesia terdapat 130 penderita paru TB
BTA Positif. Penderita Penyakit TB sebagian besar kelompok usia kerja produktif, kelompok
ekonomi lemah dan berpendidikan rendah.
Pada tahun 2014, jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Sudiang Raya 58.185
jiwa, dari jumlah tersebut diperkirakan suspek sebanyak 1221 orang dan TB BTA Positif 256
orang. Target pencapaian program TB paru di Puskesmas Sudiang Raya 42 % atau 51 orang
BTA Positif. Penemuan BTA positif dari Bulan Januari sampai dengan Juni Tahun 2015
ditemukan BTA positif 27 orang, berdasarkan data tersebut maka dapat diperincikan sebagai
berikut :
1. Penemuan suspek belum mencapai target berdasarkan data estimasi dari Dinas
Kesehatan.
2. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang TB paru.
3. Penemuan penderita BTA positif belum mencapai target.

III. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Menurunkan angka kesakitan dan angka kematian dengan cara memutuskan mata rantai
penularan sehingga penyakit TB tidak lagi merupakan masalah kesehatan masyarakat
2. Tujuan Khusus :
- Tercapainya angka kesembuhan minimal 85% dari semua penderita baru BTA
positif yang ditemukan
- Tercapainya cakupan penemuan penderita secara bertahap

IV. RENCANA KEGIATAN


Upaya untuk mensukseskan Program DOTS di Puskesmas direncanakan akan diadakan
kegiatan sebagai berikut :
1. Petugas mengkonfirmasikan dengan bidan desa setempat dan Kepala Desa.
2. Bidan Desa dibantu Ketua RT / Kepala Dusun dan Kepala Desa untuk menuju /
mencari rumah penderita.
3. Petugas memberikan penyuluhan.
4. Petugas melakukan pemeriksaan.
5. Petugas mancatat hasilnya.
6. Petugas menindaklanjuti pengobatan bila penderita sudah diobati dari Puskesmas lain /
Rumah Sakit.

V. WAKTU PELAKSANAAN KEGIATAN


Kgiatan ini dilakukan pada bulan Maret sampai dengan Desember 2019

VI. EVALUASI PELAKSANAAN


Evaluasi merupakan salah satu fungsi manajemen untuk menilai keberhasilan
pelaksanaan program. Pemantauan dilaksanakan secara berkala dan terus menerus, untuk
dapat segera mendeteksi bila ada masalah dalam melaksanakan kegiatan yang telah
direncanakan supaya dapat dilakukan tindakan perbaikan.
Hasil evaluasi sangat berguna untuk kepentingan perencanaan program, pemantauan
dengan mengolah laporan, pengamatan dan wawancara dengan petugas pelaksana maupun
dengan masyarakat .
Evaluasi berguna untuk menilai sejauh mana tujuan dan target yang telah ditetapkan
evaluasi dilakukan satu priode waktu tertentu dan biasanya 6 bulan.

VII. PENCATATAN DAN PELAPORAN


Sistem pencatatan dan pelaporan digunakan untuk sistematika evaluasi kemajuan pasien dan
hasil pengobatan.
Sistem pencatatan dan pelaporan terdiri dari :
- Format TB paru.
- Buku register TB Paru.
- Daftar Leb yang berisi catatan dari semua pasien yang diperiksa sputumnya.
- Laporan hasil kegiatan.

Anda mungkin juga menyukai