Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)

TB PARU
TAHUN 2017

I. Pendahuluan
Tuberkulosis paru adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman
mycobacterium tuberkulosis.sebagian kuman tuberkolosis menyerang paru dan dapat
juga menyerang organ tubuh lainnya.oleh karena itu perlu diupayakan program
penanggulangan dan pemberantasan penyakit paru.
Sejak tahun 1995, program pemberantasan penyakit tuberkolosis paru telah
dilaksanakan dengan strategi DOTS ( Directhy Observed Treatment Short Course )
yang direkomendasikan oleh WHO.
Penanggulangan TB dengan strategi DOTS dapat memberikan angka
kesembuhan yang tinggi menurut BANK dunia strategi DDOTS merupakan strategi
kesehatan yang paling cost efektif.

II. Latar belakang


Penyakit TB merupakan masalah utama kesehatan, tahun 1995 menunjukkan
bahwa penyakit TB merupakan penyebab kematian nomor 3 dan nomor 1 dari
golongan penyakit infeksi.
Diperkirakan setiap 100.000 penduduk Indonesia terdapat 130 penderita TB
paru BTA positif.Penderita penyakit TB sebagian besar kelompok usia kerja
produktif , kelompok ekonomi lemah dan berpendidikan rendah.Pada tahun
2014,target pencapaian program TB paru di Puskesmas Teminabuan 42% atau 51
orang BTA positif.Penemuan BTA positif dari bulan Januari sampai dengan Juni
tahun 2015 ditemukan BTA positif 27 orang.berdasarkan data tersebut maka dapat
dirincikan sebagai berikut :
1. Penemuan suspek belum mencapai target berdasarkan data estimasi dari
dinas kesehatan.
2. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang TB Paru.
3. Penemuan penderita BTA positif belum mencapai target.

1
III. Tujuan
a. Tujuan Umum
Menurunkan angka kesakitan dan angka kematian dengan memutuskan mata
rantai penularan sehingga penyakit TB tidak lagi merupakan masalah kesehatan
masyarakat.

b. Tujuan Khusus
- Tercapainya agka kesembuhan minimal 85 % dari semua penderita TB paru
BTA positif yang ditemukan.
- Tercapainya cakupan penemuan penderita secara bertahap

IV. Rencana Kegiatan


Upaya untuk mensukseskan program DOTS di puskesmas Teminabuan,
direncanakan akan diadakan kegiatan sebagai berikut :
1. Pemeriksaan specimen dahak dari setiap suspek.
2. Pengamatan dan pelacakan penderita TB paru yang mangkir.
3. Pemeriksaan kontak serumah pasien TB positif.
4. Penyuluhan kepada masyarakat melalui nilai lokarya dan posyandu.

V. Evaluasi Pelaksanaan
Evaluasi merupakan salah satu fungsi manajemen untuk menilai keberhasilan
pelaksanaan program. Evaluasi dilaksanakan secara berkala dan terus menerus ,untuk
dapat segera mendeteksi bila ada masalah dalam melaksanakan kegiatan yang telah
direncanakan supaya dapat dilakukan tindakan perbaikan.
Hasil evaluasi sangat berguna untuk kepentingan perencanaan
program,pemantauan dengan mengolah laporan,pengamatan dan wawancara dengan
petugas pelaksana maupun dengan masyarakat.Evaluasi berguna untuk menilai sejauh
mana tujuan dan target yang telah ditetapkan.Evaluasi dilakukan satu periode dalam
waktu tertentu dan biasanya setiap 6 bulan hingga 1 tahun.

VI. Pencatatan dan Pelaporan


Sistem pencatatan dan pelaporan digunakan untuk sistematika evaluasi
kemajuan pasien dan hasil pengobatan.Sistem Pencatatan dan pelaporan terdiri dari:
1. Daftar laboratorium yang berisi catatan dari semua pasien yang diperiksa
sputumnya.
2. Kartu pengobatan pasien yang sering menggunakan obat.
3. Pemeriksaan sputum lanjutan.

2
KEPALA PUSKESMAS TEMINABUAN,

SELFINA SELAYA

Anda mungkin juga menyukai