Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KECAMATAN KEMBANGBAHU
Jl. Raya Kembangbahu No.157 Telp. ( 0322 ) 322575
Kembangbahu Lamongan – 62282
Email : puskesmaskembangbahu22@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN/TERM OF REFFERENCE (TOR)


PENANGANAN TB DENGAN STRATEGI DOTS

I. PENDAHULUAN
Tuberkulosis (TB) paru adalah infeksi paru yang disebabkan oleh
Mycobacterium tuberculosis. Sumber penularan TB paru adalah pasien TB dengan
kriteria sputum Basil Tahan asam (BTA) positif, yaitu bila pada pemeriksaan dahak
mikroskopis ditemukan sekurang-kurangnya 3 batang kuman BTA. Pada waktu
batuk, bersin atau meludah, pasien BTA positif akan menyebarkan kuman ke
udara dalam bentuk percikan dahak (droplet nuclei). Sekali batuk pasien dapat
menghasilkan sekitar 3000 percikan dahak, yang menjadi sumber penularan.
Penderita TB dengan status BTA positif dapat menularkan sekurang-kurangnya
kepada 10-15 orang setiap tahunnya.
Pada tahun 1994, Indonesia telah melakukan uji coba implementasi Strategi
Directly Observed Treatment Short-course (DOTS) dalam penanggulangan TB.
berdasarkan hasil uji coba tersebut, maka mulai tahun 1995 program
penanggulangan TB Nasional mengadopsi strategi DOTS dan menerapkannya
secara bertahap di Puskesmas.
UPT Puskesmas Kembangbahu merupakan bagian dari Dinas Kesehatan
yang terkait langsung dengan program penanggulangan TBC. Pelaksanaan Program
penanggulangan TBC di UPT Puskesmas Kembangbahu dilaksanakan dalam
lingkup Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan.

II. LATAR BELAKANG


Penyakit TB merupakan masalah utama kesehatan, tahun 1995 menunjukkan
bahwa penyakit TB merupakan penyebab kematian nomor 3 dari golongan penyakit
infeksi.
Diperkirakan setiap 100.000 penduduk Indonesia terdapat 107 penderita TB
paru BTA Positif. Penderita TB sebagian besar kelompok usia kerja produktif,
kelompok ekonomi lemah, dan berpendidikan rendah.

1
Pada tahun 2015, jumlah penduduk di wilayah kerja puskesmas
Kembangbahu berjumlah 46.327 jiwa. Dari jumlah tersebut diperkirakan suspek TB
sebanyak 496 orang dan BTA positif sebanyak 50 orang. Pencapaian indikator
penemuan suspek TB di puskesmas Kembangbahu sebesar 280 orang (57%) dari
target 347 orang (70%), dan pencapaian indikator penemuan kasus BTA positif
(CDR) sebesar 33 kasus (67%) dari target 35 kasus (70%), berdasarkan data
tersebut dapat diperincikan sebagai berikut :
1. Penemuan suspek belum mencapai target.
2. Penemuan kasus BTA positif (CDR) belum mencapai target.
3. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang Penyakit TB.

III. TUJUAN UMUM DAN KHUSUS


Tujuan Umum :
Menurunkan angka kesakitan dan angka kematian akibat penyakit TB sehingga
penyakit TB tidak lagi menjadi masalah kesehatan masyarakat
Tujuan Khusus :
1. Tercapinya angka kesuksesan pengobatan (Succes rate) sebesar >90%
2. Tercapainya cakupan penemuan penderita secara bertahap.

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Upaya untuk mensukseskan Program DOTS di Puskesmas Kembangbahu,
direncanakan akan diadakan kegiatan sebagai berikut :
1. Pemeriksaan dahak seluruh suspek.
2. Pelacakan kontak TB BTA positif
3. Pelacakan penderita mangkir
4. Sosialisasi dan penyuluhan kepada Masyarakat dan anak sekolah.

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Pelaksanaan program di Puskesmas Kembangbahu,sesuai dengan strategi
program yang di awasi oleh Kepala Puskesmas dengan dibantu oleh progremer dan
para pemegang wilayah dalam proses peningkatan mutu SDM keluarga,pasien serta
PMO.sehingga meminimalkan terjadintya drop out penderita selama pengobatan.
Sehingga dapat memacu PMO aktif dalam mendukung kelancaran pengobatan
pasien.

.
VI. SASARAN
Pasien dan keluarga pasien BTA+

2
VII.JADWAL KEGIATAN

JENIS PELAYANAN WAKTU LOKASI


PELAKSANAAN
1. Pemeriksaan dahak seluruh Februari-Nopember Puskesmas
suspek

2. Pelacakan kontak TB BTA Februari-Nopember Desa


positif

3. Pelacakan penderita Februari-Nopember Desa


mangkir

4. Sosialisasi dan penyuluhan Februari-Nopember Desa


kepada Masyarakat dan
anak sekolah

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi merupakan salah satu fungsi manajemen untuk menilai
keberhasilan pelaksanaan program. Pemantauan dilaksanakan secara berkala dan
terus menerus, untuk mendeteksi bila ada masalah dalam pelaksanaan kegiatan yang
telah direncanakan supaya dapat dilakukan tindakan perbaikan.
Hasil evaluasi sangat berguna untuk kepentingan perencanaan program, dan menilai
sejauh mana tujuan dan target yang telah ditetapkan .

IX. PENCATATAN ,PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Sistem pencatatan dan pelaporan digunakan untuk evaluasi kemajuan dan
hasil Kegiatan, pencatatan dan pelaporan terdiri dari :
1. Daftar tersangka / suspek (TB.06)
2. Register pemeriksaan dahak (TB.04)
3. Kartu Pengobatan Pasien (TB.01)
4. Register Pasien (TB.03)

X. PERAN PIHAK TERKAIT


Lintas Program :
KA TU : Koordinasi pembuatan surat tugas dan pemberitahuan ke desa
Kesling : Koordinasi pemberian konseling Sanitasi perumahan
Koordinator P2 :koordinasi tekhnis pelaksanaan penyuluhan
Laborat : Pengiriman pemeriksaan Sputum
Lintas Sektor :
FORPIMCAM (Forum Pimpinan Kecaamatan) Kepala Desa : Memberikan dukungan
sportif dalam pelaksanaan program, Menciptakan kondisi yang kondusif
Kepala Desa : Dukungan semua kegiatan yang dilakukan di Desa

3
Ditetapkan di: Kembangbahu
Pada tanggal : 01 Juni 2016
Kepala U.P.T. Puskesmas Kembangbahu

dr. Nanang Rahardi


NIP. 196503082002121004

Anda mungkin juga menyukai