Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH NAPZA - JENIS HEROIN

MAKALAH NAPZA

NARKOTIKA JENIS KOKAIN

OLEH :

NAMA ANGGOTA KELOMPOK :

1. MARTINA BUE (Mencari Referensi)

2. MUH. ARIS MUNANDAR (Mencari Referensi)

3. MOH. IBRAHIM (Menyusun Makalah)

4. NICOLINE DESLY S. (Menyusun Makalah)

5. NOBER TANDIPAYUK (Membuat Slide Presentasi)

6. RIFKY (Membuat Slide Presentasi)

7. RISMAWATI T. (Presentasi)

8. RISNO (Presentasi)

KELAS : B12

AKADEMIK ANALIS KESEHATAN

JURURSAN ANALIS KESEHATAN SANDI KARSA MAKASSAR

PRIODE TAHUN 2013/2024

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan bimbingan-
Nya sehingga makalah yang berjudul “ANALISIS NAPZA” ini dapat terselesaikan dengan baik.

Penulis juga berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam terselesainya
Makalah ini, khususnya kepada dosen pembimbing mata kuliah Toksikologi yang dengan sabar
membimbing dan mengarahkan penulis, serta rekan-rekan Mahasiswa yang banyak membantu
dalam menyelesaikan makalah ini.
Semoga dengan adanya makalah ini, dapat membantu dalam proses belajar-mengajar, khususnya di
bidang yang berkecimpung dalam pembahasan tentang NAPZA.

Akhir kata, penulis mohon maaf bila terdapat banyak kesalahan dalam penyusunan makalah ini.

Makassar, Juni 2014

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR................................................................................ i

DAFTAR ISI................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1

A. LATAR BELAKANG...................................................................... 1

B. RUMUSAN MASALAH.................................................................. 2

C. TUJUAN............................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN............................................................................. 3

A. DEFENISI NARKOTIKA................................................................ 3

B. GOLONGAN-GOLONGAN NARKOTIKA................................. 4
C. JENIS DAN EFEK YANG DITIMBULKAN

OLEH NARKOTIKA....................................................................... 5

D. TANDA-TANDA PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA........... 9

E. DEFENISI KOKAIN........................................................................ 10

F. EFEK SAMPING KOKAIN............................................................. 11

G. ANALISIS KOKAIN DALAM SAMPEL RAMBUT.................... 11

BAB III PENUTUP..................................................................................... 15

A. KESIMPULAN................................................................................. 15

DAFTAR PUSTAKA

ii
DAFTAR PUSTAKA

http://anakessandikarsa011030.blogspot.com/2013/07/napza-dan-analisis-forensik.html

http://www.scribd.com/doc/25784926/Analisis-Kokain-Dalam-Rambut

http://www.slideshare.net/rabiati/analisis-kokain-pada-rambut

repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31192/4/Chapter II.pdf

Wirasuta, I Made Agus Gelgel, dkk. 2012. PROFILLING KIMIA SAMPEL KOKAIN SITAAN DI BALI
DENGAN KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS_SPEKTROFOTODENSITOMETRI. Universitas Udayana.
Denpasar

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Bahaya narkoba sudah merasuk dalam kehidupan kita, bahkan telah membahayakan bangsa. Ini
memang bukan persoalan ringan karena perdagangan narkoba telah memiliki jaringan internasional.
Sampai tahun 2000, di Indonesia tercatat 2 juta orang korban dari berbagai usia dan latar belakang.
Untuk mencegah bukanlah hal yang mudah karena harus berhadapan dengan jaringan internasional.
Dari data yang terkumpul, transaksi narkoba di seluruh dunia diperkirakan mencapai 390 miliar
rupiah per hari. Jejak narkoba ada dimana-mana, meskipun bersamaan dengan itu kita juga
menemukan spanduk berslogankan “bebas narkoba”. Di belakang spanduk-spanduk itu masih
berjalan transaksi narkoba. Pemakaiannya berasal dari berbagai tingkat usia dengan berbagai latar
belakang dan profesi.

Narkoba berperan besar dalam proses penghancuran sebuah negara. Efeknya sangatlah dahsyat
sehingga pecandu narkoba sering disebut sebagai lost generation. Biasanya mereka yang sudah
mengkonsumsi narkoba, sangat sedikit yang bisa melepaskan diri dari narkoba alias sangat
tergantung pada barang haram tersebut. Pada saat krisis seperti sekarang ini narkoba menjadi obat
penenang sehingga bisa meninabobokan orang. Barang terlarang itu sering muncul dalam obat yang
mengandung zat adiktif.

Dalam angka memerangi narkoba itu keluarga mempunyai peran yang sangat besar. Paling tidak
melalui keluarga diharapkan dapat dilakukan pencegahan secara dini. Lewat keluarga diharapkan
dapat kembali menjadi tempat sebagai suka dan duka, berbeda pendapat, saling menghargai dan
mencintai sehingga anggota keluarga dapat terhindar dari bahaya ini. Karena itu keluarga harus
dibekali dengan berbagai pengertian tentang bahaya narkoba.

Namun demikian krisis yang melanda bangsa dan negara telah merebak ke dalam kehidupan
keluarga. Krisis itu tidak hanya menyangkut moneter dan ekonomi, tetapi juga krisis kepercayaan,
krisis relasi antara manusia, bahkan krisis kemanusiaan. Masa krisis itu ditandai dengan bencana
yang sangat besar akibat globalisasi, yaitu bahwa kaum muda terancam oleh narkoba, dimana hal ini
berarti penghancuran bagi masa depan bangsa.

B. RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah dari makalah ini, yaitu :

1. Apa yang dimaksud dengan Narkotika?

2. Apa sajakah yang termasuk dalam golongan-golongan Narkotika?

3. Apa saja jenis dan efek yang ditimbulkan oleh Narkotika?

4. Bagaimana tanda-tanda penyalahgunaan Narkotika?

5. Apa yang dimaksud dengan kokain?

6. Apa efek samping dari Kokain?

7. Bagaimana menganalisa kokain dalam sampel rambut?

C. TUJUAN

Adapun tujuan dari makalah ini, yaitu :

1. Untuk mengetahui defenisi Narkotika.

2. Untuk mengetahui golongan-golongan Narkotika.

3. Untuk mengetahui jenis dan efek yang ditimbulkan oleh Narkotika

4. Untuk mengetahui tanda-tanda penyalahgunaan Narkotika.

5. Untuk mengetahui defenisi Kokain.

6. Untuk mengetahui efek samping dari Kokain.

7. Untuk mengetahui analisis kokain dalam sampel rambut


BAB II

PEMBAHASAN

A. DEFENISI NARKOTIKA

Kata narkotika berasal dari bahasa Yunani narkotikos yang artinya dalam bahasa medis
adalah lethargy, yaitu seseorang yang berada dalam keadaan lesu,lemah, letih dan kelelahan.
Menurut Encyclopedia Americana, “ Narcotic is a dulls the senses relieves pain, induces sleep and
can produce addiction in varying degrees ”. Jika diartikan secara bebas, narkotika adalah sejenis obat
yang dapat menumpulkan perasaan, mengurangi rasa sakit, menyebabkan mengantuk, dan dapat
menciptakan ketergantungan dalam berbagai tingkatan.(Encyclopedia Americana,1983)

Narkotika menurut Soedjono adalah sejenis zat yang bila dipergunakan (dimasukkan dalam tubuh)
akan membawa pengaruh terhadap tubuh pengguna, pengaruh tersebut berupa menenangkan,
merangsang, dan menimbulkan khayalan-khayalan (halusinasi).Di Indonesia, istilah narkotika berasal
dari bahasa Inggris, narcoticsyang berarti obat bius, yang sama artinya dengan kata narcosis dalam
bahasa yunani yang artinya menidurkan atau membius. Secara umum pengertian narkotik adalah
suatu zat yang dapat menimbulkan terjadinya perubahan perasaan, penalaran dan pengamatan;
karena zat tersebut berpengaruh terhadap sistem saraf pusat. (Darmono,2006)

Yang dimaksud dengan narkotika menurut medis adalah segala bahan yang bila dimasukkan kedalam
tubuh maka akan bekerja pada susunan syaraf pusat yang mempunyai pengaruh terhadap badan,
jiwa atau pikiran beserta tingkah laku. (Depkes RI,1999)

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari alami ,baik sintesis maupun semisintesis yang dapat
menyebabkan penurunan dan perubahan kesadaran, hilangnya rasa dan rasa nyeri, dan
menimbulkan ketergantungan.(Undang-Undang RI No. 2 tahun 1997)

Narkotika merupakan zat yang dapat menimbulkan pengaruh tertentu bagi mereka yang
menggunakannya dengan cara memasukkan obat tersebut ke dalam tubuhnya, pengaruh tersebut
berupa pembiasan, hilangnya rasa sakit rangsangan, semangat dan halusinasi. Dengan timbulnya
efek halusinasi inilah yang menyebabkan kelompok masyarakat terutama di kalangan remaja ingin
menggunakan Narkotika meskipun tidak menderita apa-apa. Hal inilah yang mengakibatkan
terjadinya penyalahgunaan Narkotika (obat). Bahaya menggunakan Narkotika bila tidak sesuai
dengan peraturan adalah adanya adiksi/ketergantungan obat (ketagihan).

Adiksi adalah suatu kelainan obat yang bersifat kronik/periodik sehingga penderita kehilangan
kontrol terhadap dirinya dan menimbulkan kerugian terhadap dirinya dan masyarakat. Orang-orang
yang sudah terlibat pada penyalahgunaan Narkotika pada mulanya masih dalam ukuran (dosis) yang
normal. Lama-lama pengguna obat menjadi kebiasaan, setelah biasa menggunakan mar kemudian
untuk menimbulkan efek yang sama diperlukan dosis yang lebih tinggi (toleransi). Setelah fase
toleransi ini berakhir menjadi ketergantungan, merasa tidak dapat hidup tanpa Narkotika.

B. GOLONGAN-GOLONGAN NARKOTIKA
Narkotika dapat dibedakan dalam beberapa golongan:

1. Golongan I

Golongan ini hanya dapat digunakan untuk kepentingan perkembangan ilmu pengetahuan saja dan
tidak digunakan untuk terapi. Ia disebabkan karena golongan ini mempunyai potensi sangat tinggi
akan terjadinya efek ketergantungan obat atau adiksi/ ketagihan. Contoh narkotik golongan I ini
adalah:

i) Tanaman Papaver Somniferum L. (opiot)

ii) Tanaman Erytroxylum coca (kokain)

iii) Tanaman Canabis sativa (ganja)

2. Golongan II

Narkotika golongan II ini berkhasiat untuk pengobatan, tetapi digunakan sebagai pilihan terakhir
dalam pengobatan tersebut. Narkotika golongan ini juga digunakan untuk tujuan pengembangan
ilmu pengetahuan, tetapi juga berpotensi tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contohnya: morfin,
petidin, metadon, opium, dihidromorfin dan ekogin.

3. Golongan III

Golongan III narkotika ini banyak digunakan dalam perkembangan ilmu pengetahuan, dan juga
dalam terapi serta berkhasiat dalam pengobatan. Potensi ketergantungan obat ini adalah ringan.
Misalnya: kodein, etil-morfin, asetil dihirokodein, dekstropropoksifen, dihidrokodein dan norkodein.(
Darmono,2006).

C. JENIS DAN EFEK YANG DITIMBULKAN OLEH NARKOTIKA

1. Ganja/ Mariyuana/ Kanabis

Marijuana adalah suatu bahan berbentuk bubuk (powder) kering berwarna putih kehijauan dan abu-
abu yang diekstrak dari bunga dan daun tanaman Cannabis Sativa. Banyak istilah yang digunakan
untuk menyebut obat ini, bergantung pada daerahnya. Misalnya pot,herb,weed,boom,mary jane,
gangster dan sebagainya.Bahan kimia aktif dalam marijuana adalah delta-9-tetrahydrocanabinol
(THC) ayang dapat mempengaruhi suasana hati manusia dan mempengaruhi cara orang tersebut
melihat dan mendengar hal- hal disekitarnya. Selain itu THC ini dapat berikat pada membrane sel
saraf tertentu yang mengandungi protein sebagai reseptor. Apabila THC berikatan dengan protein
tersebut akan merangsang reaksi sek saraf sehingga menyebabkan penderita berkeinginan untuk
menggunakan obat tersebut secara terus menerus.

Cara penyalahgunaannya adalah dengan mengeringkan dan dicampur dengan tembakau rokok atau
langsung dijadikan rokok lalu dibakar dan dihisap. Pengaruhnya sangat cepat, puncaknya sekitar 10-
30 menit, dan berlanjutan sampai 2-3 jam.

Efek samping :
Pengaruh tersebut bergantung pada pengalaman individu , jenis obatnya dan dosis. Dosis rendah
hanya berpengaruh pada rasa nyaman , euphoria , dan santai, tetapi gejala ini sulit dideteksi. Pada
dosis yang lebih besar euforia, santai, keringanan stres dan rasa sakit, nafsu makan bertambah,
perusakan pada kemampuan bergerak, kebingungan, hilangnya konsentrasi,meningkatnya denyut
nadi,keseimbangan dan koordinasi tubuh yang buruk. (Darmono,2006).

2. Kokain

Kokain ini banyak disalahgunakan (drug abuse) sehingga menimbulkan ketagihan bagi penggunanya.
Obat diekstrasikan dari tanaman spesies coca yaitu Erythroxylum coca. Kokain mempunyai dua
bentuk yaitu garam kokain dan kokain basa.

Efek samping :

Sekarang lebih banyak digunakan untuk tujuan untuk lebih fit, segar, kuat, bersemangat, hilang rasa
mengantuk dan tidak terasa lapar. Apabila pemakaian menjadi kronis akan menimbulkan tidak
bergairah bekerja, tidak dapat tidur, halusinasi, tidak ada nafsu makan, berbuat dan berpikir tanpa
tujuan, tidak mempunyai ambisi, kemauan serta kurang perhatian. Penggunaan dengan cara dihirup
akan berisiko kering dan luka pada sekitar lubang hidung bagian dalam. Penggunaan kokain pada
dosis yang tinggi akan menyebabkan gejala intoksikasi, seperti agitasi, iritabilitas, gangguan dalam
pertimbangan perilaku seksual yang impulsif dan peningkatan aktivitas psikomotor seperti
takikardia,hipertensi, dan midriasis. Pada tingkat overdosis kokain dapat menyebabkan kematian
akibat serangan dan ganguan pada pernafasan dan terhadap jantung (Darmono,2006)

3. Opioid

Opioid atau opiat berasal dari kata opium, jus dari bunga opium, Papaver somniverum, yang
mengandung kira-kira 20 alkaloid opium, termasuk morfin. Opioid adalah jenis senyawa alami, baik
sintesis maupun semisintesis yang mempunyai efek seperti morfin.

Turunan Opioid yang sering disalahgunakan adalah :

a. Candu/Opium

Getah tanaman muda Papaver Somniferum yang berwarna kecoklatan dengan kadar morfin 4-21%
didapat dengan menggores buahnya. Getah yang keluar berwarna putih dan dinamai “Lates”. Getah
ini dibiarkan mengering pada permukaan buah sehingga berwarna coklat kehitaman dan sesudah
diolah akan menjadi suatu adonan yang menyerupai aspal lunak. Inilah yang dinamakan candu
mentah atau candu kasar. Candu kasar mengandung bermacam-macam zat-zat aktif yang sering
disalahgunakan. Candu masak warnanya coklat tua atau coklat kehitaman. Diperjual belikan dalam
kemasan kotak kaleng dalam berbagai macam cap, antara lain ular, tengkorak, burung elang, bola
dunia, cap 999, dan cap anjing. Pemakaiannya dengan cara dihisap. (Woesniwir M., 1990).
b. Morfin

Morfin adalah ekstrak alkaloid opium dari bermacam-macam solven. Morfin rasanya pahit,
berbentuk tepung halus berwarna putih atau dalam bentuk cairan berwarna. Pemakaiannya dengan
cara dihisap dan disuntikkan. Khasiat morfin adalah analgetik, menurunkan rasa kesadaran
(sedation), menghambat pernafasan, menghilangkan reflex batuk dan menimbulkan rasa nyaman
(euphoria) yang kesemuanya berdasarkan penekanan susunan syaraf pusat (SSP). (Sasangka H,
2003).

c. Heroin (Putaw)

Heroin adalah hasil asetilasi morfin dengan asam asetat anhidrat atau asetil klorida. Bentuk garam
morfin HCl lebih mudah larut dalam air, bila diberikan secara intravena cepat di metabolisme
menjadi morfin. Heroin potensi adiksinya tiga kali lebih banyak daripada morfin, mempunyai
kekuatan yang dua kali lebih kuat dari morfin dan merupakan jenis opiat yang paling sering
disalahgunakan orang di Indonesia pada akhir-akhir ini. Heroin, yang secara farmakologis mirip
dengan morfin menyebabkan orang menjadi mengantuk dan perubahan mood yang tidak menentu.
Pembuatan, penjualan dan pemilikan heroin adalah ilegal, namun heroin tetap tersedia bagi pasien
dengan penyakit kanker stadium lanjut karena efek analgesik dan mempunyai sifat nyaman
(euphoria) yang baik. (Badan Narkoba Nasional, 2009).

d. Codein

Codein termasuk garam/turunan dari opium/candu. Efek codein lebih lemah daripada heroin, dan
potensinya untuk menimbulkan ketergantungan rendah. Biasanya dijual dalam bentuk pil atau cairan
jernih. Cara pemakaiannya ditelan dan disuntikkan. (Woesniwir M., 1990).

e. Hidromorfon

Hidromorfon merupakan narkotika analgesik semi sintesis. Dijual dipasaran dalam bentuk tablet
atau suntikan. Hidromorfin bekerja lebih pendek dan lebih tenang berbanding morfin, tetapi
kekuatannya sebesar 2-8 kali. Oleh karena itu, hidromorfon merupakan obat yang sangat
disalahgunakan dan dicari banyak sekali oleh pecandu-pecandu narkotika (Woesniwir M., 1990)

Efek samping :

Opioid bekerja langsung pada sistem saraf pusat untuk menghilangkan rasa sakit. Efek samping yang
timbul akibat pengambilan opiot adalah mengalami penurunan kesadaran, euphoria (rasa nyaman),
rasa kantuk, lesu, penglihatan kabur, rasa lapar, merangsang batuk, dan menyebabkan konstipasi.
Opioid juga menimbulkan kergantungan tinggi dibandingkan zat-zat lainnya. Pasien ketergantungan
opioid juga dilaporkan menderita insomnia dan mimpi buruk. Pengguna opioid yang berkelanjutan
menyebabkan pelambatan dan kekacauan pada saat berbicara, kerusakan penglihatan pada malam
hari, mengalami kerusakan pada liver dan ginjal, peningkatan resiko terkena virus HIV dan hepatitis
dan penyakit infeksi lainnya melalui jarum suntik dan penurunan hasrat dalam hubungan sex,
kebingungan dalam identitas seksual, kematian karena overdosis. (BNN, 2009)

D. TANDA-TANDA PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA


Terdapat tiga bagian yang terganggu akibat penyalahgunaan narkotika, yaitu gangguan terhadap
kondisi fisik, gangguan terhadap kehidupan mental emosional dan gangguan terhadap kehidupan
sosial pengguna narkotika.

1. Terhadap kondisi fisik : Tanda-tanda yang dapat dilihat adalah berat badan turun secara drastis,
mata terlihat cekung dan merah, muka pucat dan bibir kehitam-hitaman, tangan penuh dengan
bintik-bintik merah seperti bekas gigitan nyamuk dan ada tanda bekas luka sayatan. Pada tempat
bekas suntikan terdapat goresan dan perubahan warna kulit. Selain itu buang air besar dan kecil
kurang lancar, sembelit atau sakit perut tanpa alasan yang jelas.

2. Emosi : pengguna narkotika sangat sensitif dan cepat bosan. Apabila ditegur atau dimarahi
malah menunjukkan sifat dengan membangkang. Emosinya tidak stabil dan tidak ragu untuk
memukul orang atau berbicara kasar terhadap anggota keluarga atau orang disekitarnya. Selain itu
nafsu makannya tidak menentu.

3. Perilaku : Pengguna narkotika tampak malas serta sering melupakan tanggung jawab dan tugas-
tugas rutin, menunjukkan sika tidak peduli dan jauh dari keluarga, sering bertemu dengan orang
yang tidak dikenali oleh keluarga, pergi tanpa kebenaran dan pulang lewat tengah malam, suka
mencuri uang di rumah atau di sekolah maupun tempat pekerjaan dan menggadaikan barang-barang
berharga di rumah. Begitupun dengan barang-barang berharga miliknya banyak yang hilang. Selalu
kehabisan uang serta waktunya di rumah kerap kali dihabiskan di kamar tidur, kloset, gudang, ruang
yang gelap, kamar mandi atau tempat-tempat lainnya, dan takut akan air. Jika terkena air akan
terasa sakit, karena itu mereka jadi malas mandi. Sering batuk-batuk dan pilek berkepanjangan.
Biasanya terjadi pada saat gejala “putus obat” sikapnya cenderung jadi manipulatif dan tiba-tiba
tampak manis bila ada maunya, seperti saat membutuhkan uang untuk beli obat, sering berbohong
dan ingkar janji dengan berbagai macam alasan, jantung berdebar-debar, mengeluarkan air mata
berlebihan, mengeluarkan keringat berlebihan, sering mimpi buruk, nyeri kepala, nyeri/ngilu sendi-
sendi (Weka Gunawan, 2003)

E. DEFENISI KOKAIN

Kokain adalah salah satu jenis narkoba, dengan efek stimulan. Kokain diisolasi dari daun
tanamanErythroxylum coca Lam. Zat ini dapat dipakai sebagai anaestetik (pembius) dan memiliki
efek merangsang jaringan otak bagian sentral. Pemakaian zat ini menjadikan pemakainya suka
bicara, gembira yang meningkat menjadi gaduh dan gelisah, detak jantung bertambah, demam,
perut nyeri, mual, dan muntah. Seperti halnya narkotika jenis lain, pemakaian kokain dengan dosis
tertentu dapat mengakibatkan kematian. Daun koka umumnya mengandung tiga kelompok utama
alkaloid, yaitu :

a. Turunan acgeriin (kokain, cis- dan transinnamoilkokain, alfa- dan beta-truxilin

b. Tropine (tropakokaine, valerine)

c. Alkaloid higrin (higrolin, kuskohigrin

Kokain dibagi menjadi 2 yaitu :


a. Kokain Asam :

Ø Berupa kristal putih

Ø Rasa pahit

Ø Mudah larut

b. Kokain Basa :

Ø Berupa kristal putih

Ø Rasanya pahit

Ø Tidak berbau

Bila seseorang menghirup kokain (inhalasi) atau merokoknya maka dengan cepat kokain
didistribusikan ke dalam otak. Yang paling sering kokain digunakan lewat inhalasi, dan kokain itu
diabsorpsi lewat mukosa hidung dan masuk dalam darah, dan cepat didistribusikan ke otak. Kokain
yang dijual di pasar gelap mempunyai nama jalanan yang lain seperti koka, coke, crack, happy dust,
charlie, srepet, snow atau blow.

F. EFEK SAMPING KOKAIN

Sekarang lebih banyak digunakan untuk tujuan untuk lebih fit, segar, kuat, bersemangat, hilang rasa
mengantuk dan tidak terasa lapar. Apabila pemakaian menjadi kronis akan menimbulkan tidak
bergairah bekerja, tidak dapat tidur, halusinasi, tidak ada nafsu makan, berbuat dan berpikir tanpa
tujuan, tidak mempunyai ambisi, kemauan serta kurang perhatian. Penggunaan dengan cara dihirup
akan berisiko kering dan luka pada sekitar lubang hidung bagian dalam.

Penggunaan kokain pada dosis yang tinggi akan menyebabkan gejala intoksikasi, seperti agitasi,
iritabilitas, gangguan dalam pertimbangan perilaku seksual yang impulsif dan peningkatan aktivitas
psikomotor seperti takikardia, hipertensi, dan midriasis. Pada tingkat overdosis, kokain dapat
menyebabkan kematian akibat serangan dan gangguan pada pernafasan dan terhadap jantung
(Darmono, 2006)

Jika dikonsumsi dalam jangka panjang dapat menyebabkan kekurangan sel darah putih atau anemia
sehingga dapat membuat badan kurus kering. Selain itu kokain menimbulkan perforesi sekat hidung
(ulkus) dan aritma pada jantung.

G. ANALISIS KOKAIN DALAM SAMPEL RAMBUT

Penggunaan rambut sebagai media untuk mendeteksi penggunaan kokain telah dilakukan dari tahun
1981 dimana dalam penelitian tersebut sampel dari rambut yang dicurigai pengguna obat-obatan
diambil dan dianalisis dengan menggunakan radioimunassay untuk mengetahui adanya metabolite
dari kokain yaitu benzoylegonine (BZE) dan ecgonine methyl ester (EME) untuk mengetahui sejarah
penggunaan kokainnya.

Rambut adalah jaringan yang secara biologi dan phisiologi masih belum dapat dimengerti secara
sepenuhnya. Rambut berasal dari folikel rambut di kulit dimana pusat pertumbuhannya dibentuk
oleh sel matrik. Sel matrik berkembang menjadi berbagai lapisan pada rambut seperti kutikula,
kortek, dan medula.

Masuknya obat-obatan ke dalam rambut masih belum dimengerti secara pasti. Salah satu teori
dimana obat-obatan ataupun bahan kimia lainnya masuk ke dalam rambut terdifusi secara pasif
melalui pembuluh darah kapiler ke dalam sel-sel yang mengalami pertumbuhan di daerah folikel
rambut. Ada juga teori yang mengatakan kalau obat-obatan dan bahan kimia tersebut terdifusi
dalam rambut melalui kelenjar keringat.

Beberapa metode analisa untuk mendeteksi dan menghitung kadar kokain dan metabolitnya di
dalam tubuh, tetapi tidak ada satu pun yang diterima sebagai standar. Umumnya, setiap prosedur
memiliki langkah yang sama yaitu : pengumpulan spesimen, pencucian sampel, ekstraksi dari
sampel, immunoassayscreening dan konfirmasi atau penghitungan menggunakan berbagai macam
metode. Perbedaan mendasar dari beberapa metode tersebut adalah dalam persiapan sampel yaitu
dalam pencucian dan ekstraksi sampel rambut.

a. Prosedur pengambilan sampel rambut

Tempat dan teknik untuk pengambilan sampel rambut sangat penting karena perbedaan trace
elemen dan konsentrasi obat berbeda pada beberapa tempat di rambut. Sampel rambut yang
digunakan untuk analisa penggunaan kokain diambil dari rambut kepala. Vertex posterior dari kepala
merupakan yang tersering digunakan sebagai sampel karena hampir sebagian besar rambut pada
daerah ini (85%) dalam masa pertumbuhan sehingga banyak obat-obatan yang ada di sana.

Jumlah sampel yang bagus adalah sekitar 100 mg rambut, diambil dengan cara mengambil beberapa
bagian rambut dan menariknya dengan lembut untuk melepaskan bagian yang ada dalam keadaan
istirahat.

Analisa secara segmental biasanya digunakan untuk mencari hubungan antara waktu konsumsi dan
lokasi obat di rambut, dimana akan rambut disejajarkan kemudian dipotong menjadi beberapa
segmen sepanjang 1 cm dimana nantinya mewakili pertumbuhan rambut selama sebulan

b. Prosedur pencucian

Proses pencucian ini bertujuan untuk menghilangkan kontaminasi darisampel rambut baik itu lemak,
minyak, kosmetiks dan obat-obatan yang melekat pada rambut. Teknik yang digunakan dimana
sampel rambut (5-10mg) dicampur dengan 1mL methanol di diamkan selama 15 menit dalam suhu
37oC yang kemudian dicuci dengan phosphate buffer (PH 6) pada suhu 37oC sudah mampu untuk
menghilangkan kontaminasi obat-obatan.

c. Penghancuran dan ekstrasi obat

Berbagai macam teknik dapat digunakan untuk penghancuran dan ekstraksi obat yang ada di
rambut, salah satu metode yang digunakan adalah softdigestion teknik, dimana kira-kira 10 mg
rambut ditempatkan di dalam tabung centrifuge (lebar 10 mm x kedalaman 100 mm) dicampur
dengan 2,6 ml buffer (1 ml 1 M tris HCl buffer, 20 ml 10% dedocyl sulfate, dan 79 ml air yang terion)
dan dicampur dengan 0,4 ml 0,4 M dithiothreitol dalam 10 mM dosiumacetate buffer yang
kemudian diputar dan diinkubasi selama 2 jam pada suhu 40oC. Kemudian 55 µL proteinase K
solution (10 mg/mL atau 136 units/mL)ditambahkan. Kemudian sampel diputar lagi dan diinkubasi
selama semalam pada suhu 40°C, phase ekstraksi ini mampu untuk mengisolasi kokain, BZE, dan
EME dari sampel rambut.

d. Metode Skrining

Radioimmunoassay (RIA) adalah metode yang paling populer yang paling sering digunakan dalam
analisa rambut karena sensitivitas dan kemudahan dalam mendapatkannya perlengkapannya,
karena kadar obat dalam rambut berjumlah dalam konsentrasi ng/mg atau pg/mg maka RIA yang
digunakan adalah radiolabeled atau chemiluminescense yang mampu mendeteksi sampai jumlah
yang terendah. RIA sangat sering digunakan dalam mendeteksi dan menghitung kadar kokain di
dalam rambut, tetapi beberapa peneliti juga menggunakan kadar BZE untuk mendeteksi kadar
kokain di rambut, sehingga ada RIA yang sensitive terhadap kokain dan ada yang sensitive terhadap
BZE.

e. Metode Konfirmasi dan penghitungan

Gas chromatography/mass spectrometry (GC/MS) biasanya digunakan untuk konfirmasi dan


kuantitating kadar koain dan metabolitenya di rambut. Metodenya berbeda-beda tergantung dari
reagen yang diunakan untuk mendeteksi BZE dan EME dan juga tipe mass spectometer yang
digunakan apakah itu mass selective detector, ion trap, tandem mass spectrometer. Prosedur ion
trap dengan ionizasi kimia mampu untuk menghitung kadar yang rendah sekalipun dari kokain dan
metabolitnya di dalam rambut.

Manfaat analisa rambut : Analisa rambut ini sangat bermanfaat karena data yang didapat
dari analisis rambut ini tentang penggunaan obat memiliki rentang waktu yang panjang sehingga
sangat membantu dalam menentukan kapan pertama kali tereksposure terhadap obat-obatan,
selama itu juga membantu dalam monitor kepatuhan terhadap terapi obat-obatan, kasus
pemerkosaan yang melibatkan penyalahgunaan obat-obatan dan lain-lain.

Kelemahan analisa rambut: selain manfaat tersebut di atas, analisa dengan menggunakan rambut
jugamemiliki beberapa kekurangan di antara kemungkinan untuk terjadi false positive,analisa
rambut juga belum dapat menentukan berapakah dosis yang dikonsumsi oleh seseorang.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan dari makalah ini, yaitu :

1. Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari alami ,baik sintesis maupun semisintesis yang
dapat menyebabkan penurunan dan perubahan kesadaran, hilangnya rasa dan rasa nyeri, dan
menimbulkan ketergantungan.

2. Narkotika dapat dibedakan dalam beberapa golongan:

a. Golongan I: Golongan ini hanya dapat digunakan untuk kepentingan perkembangan ilmu
pengetahuan saja dan tidak digunakan untuk terapi.

b. Golongan II: Narkotika golongan II ini berkhasiat untuk pengobatan, tetapi digunakan sebagai
pilihan terakhir dalam pengobatan tersebut.

c. Golongan III: Golongan III narkotika ini banyak digunakan dalam perkembangan ilmu
pengetahuan, dan juga dalam terapi serta berkhasiat dalam pengobatan.

3. Jenis Narkotika, yaitu :

a. Ganja/ Mariyuana/ Kanabis

b. Kokain

c. Opioid

Turunan Opioid yang sering disalahgunakan adalah :

Ø Candu/Opium

Ø Morfin

Ø Heroin (Putaw)

Ø Codein

Ø Hidromorfon

4. Pada umumnya zat atau obat yang disalahgunakan oleh pemakai adalah zat yang termasuk
golongan obat psikoaktif (psychoaktif drugs)

5. Terdapat tiga bagian yang terganggu akibat penyalahgunaan narkotika, yaitu gangguan
terhadap kondisi fisik, gangguan terhadap kehidupan mental emosional dan gangguan terhadap
kehidupan sosial pengguna narkotika

6. Kokain adalah salah satu jenis narkoba, dengan efek stimulan. Kokain diisolasi dari daun
tanaman Erythroxylum coca Lam.

7. Penggunaan kokain pada dosis yang tinggi akan menyebabkan gejala intoksikasi
8. Metode analisa kokain pada sampel rambut, yaitu :

a. Prosedur pengambilan sampel rambut

b. Prosedur pencucian

c. Penghancuran dan ekstrasi obat

d. Metode Skrining

e. Metode Konfirmasi dan penghitungan

f. Gas chromatography/mass spectrometry (GC/MS

Anda mungkin juga menyukai