Anda di halaman 1dari 15

MAKALA ILMU JIWA UMUM (IJU)

“NARKOBA”

Dosen pengampuh: Dr. SUMIATI, S.Ag,MA

Oleh Kelompok 10:

Hanum Azizah (105191111122)

Arif Aqil (105191110622)

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan
berkat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Bahaya
Narkoba Bagi Generasi Muda ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Ibu Dr.
SUMIATI, S.Ag,MA. pada pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
(PJOK). Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
kesehatan tentang penyakit menular, khususnya pada bagian Narkotika, Psikotropika,
dan Bahan Adiktif lainnya (NARKOBA) bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu Dr. SUMIATI, S.Ag,MA selaku dosen
pengampun mata kuliah Ilmu Jiwa Umum yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan saya terhadap Narkoba bagi generasi
muda.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini. Terima kasih

Makassar, 27 oktober 2022

Kelompok 10
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................

DAFTAR ISI.....................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................

1. Latar belakang........................................................................................................
2. Rumusan masalah...................................................................................................
3. Tujuan.....................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................

1. Apa pengertian dari Narkoba?...............................................................................


2. Bagaimana penyebaran Narkoba di kalangan masyarakat?...................................
3. Bagaimana efek yang disebabkan Narkoba?.........................................................
4. Apa saja jenis-jenis Narkoba?...............................................................................
5. Bagaimana pencegahan dan solusi dari penyalagunaan Narkoba?........................

BAB II PENUTUP.............................................................................................................

1. Kesimpulan...........................................................................................................
2. Saran......................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Disekitar kita saat ini, banyak sekali zat-zat adiktif yang negatif dan sangat berbahaya
bagi tubuh. Dikenal dengan sebutan narkotika dan obat-obatan terlarang. Dulu,
narkoba hanya dipakai secara terbatas oleh beberapa komunitas manusia di berbagai
negara. Tapi kini, narkoba telah menyebar dalam spektrum yang kian meluas. Para era
modern dan kapitalisme mutakhir, narkoba telah menjadi problem bagi umat manusia
diberbagai belahan bumi. Narkoba yang bisa mengobrak-abrik nalar yang cerah,
merusak jiwa dan raga, tak pelak bisa mengancam hari depan umat manusia. Padahal
2.000 tahun yang lalu catatan-catatan mengenai penggunaan cocaine di daerah Andes
– penggunaan terkait adat, untuk survival/bertahan hidup (sampai sekarang) menahan
lapar dan rasa haus, rasa capek, bantu bernafas, sedangkan Opium digunakan sebagai
sedative (penawar rasa sakit) dan aphrodisiac (perangsang).
Dahulu pada banyak negara obat-obatan ini digunakan untuk tujuan pengobatan,
namun seiring berjalannya waktu , penyalahgunaan napza dimulai oleh para dokter,
yang meresepkan bahan bahan napza baru untuk berbagai pengobatan padahal tahu
mengenai efek-efek sampingnya. Kemudian ketergantungan menjadi parah sesudah
ditemukannya morphine (1804) – diresepkan sebagai anaesthetic, digunakan luas pada
waktu perang di abad ke-19 hingga sekarang dan penyalahgunaan napza diberbagai
negra yang sulit untuk dikendalikan hingga saat ini.
Di beberapa negara tumbuhan ini tergolong narkotika, walau tidak terbukti bahwa
pemakainya menjadi kecanduan, berbeda dengan obat-obatan terlarang yang
berdasarkan bahan kimiaawi dan merusak sel-sel otak, yang sudah sangat jelas
bahayanya bagi umay manusia. Diantara penggunaan ganja, beragam efek yang
dihasilkan, terutama euphoria (rasa gembira) yang berlebihan, serta hilangnya
konsentrasi untuk berpikir di antara para pengguna tertentu.
Efek negative secara umum adalah bila sudah mengisap maka pengguna akan
menjadi malas dan otak akan lambat dalam berfikir. Namun, hal ini menjadi
kontroveksi karna tidak sepenuhnya tidak disepakati oleh beberapa kelompok tertentu
yang mendukung medical marijuana dan marijuana pada umumnya. Selain diklaim
sebagai Pereda rasa sakit, dan pengebotan untuk penyakit tertentu ( termasuk kanker ),
banyak juga pihak yang menyatakan adanya lonjakan kreatifitas dalam berfikir serta
dalam berkarya ( terutama pada para seniman dan musisi ).
Berdasarkan penelitian terakhir, hal ini (lonjakan kreatifitas), juga di pengaruhi
oleh jenis ganja yang digunakan. Salah satu jenis ganja yang dianggap membantu
kreatifitas adalah hasil silangan modern “Cannabis indica” yang berasal dari India
dengan “Cannabis sativa” dari Barat, dimana jenis Marijuana silangan inilah yang
merupakan tipe yang tumbuh di Indonesia.
Efek yang dihasilkan juga beragam terhadap setiap individu, dimana dalam
golongan tertentu ada yang merasakan efek yang membuat mereka menjadi malas,
sementara ada kelompok yang menjadi aktif, terutama dalam berfikir kreatif (bukan
aktif secara fisik seperti efek yang dihasilkan Methamphetamin). Marijuana, hingga
detik ini, tidak pernah terbukti sebagai penyebab kematian maupun kecanduan.
Bahkan, di masa lalu dianggap sebagai tanaman luar biasa, dimana hampir semua
unsur yang ada padanya dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.

A. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari Narkoba?
2. Bagaimana penyebaran Narkoba di kalangan masyarakat?
3. Bagaimana efek yang disebabkan Narkoba?
4. Apa saja jenis-jenis Narkoba?
5. Bagaimana pencegahan dan solusi dari penyalagunaan Narkoba?

B. TUJUAN
Untuk mengetahui:
1. pengertian dari Narkoba?
2. penyebaran Narkoba di kalangan masyarakat?
3. Efek yang disebabkan Narkoba?
4. jenis-jenis Narkoba?
5. pencegahan dan solusi dari penyalagunaan Narkoba?
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Narkoba
Narkotika sering disingkat dengan sebutan NAZA (Narkoba dan Zat Adiktif) atau
NAPZA (Narkotika, Alkohol, Psikotropika, dan Zat Adiktif). Psikotropika dan Narkotika
digolongkan dalam obat-obatan atau zat-zat yang berbahaya bagi Kesehatan bila pemakainya
disalahgunakan. Oleh karna itu, ketentutan mengenai produksi, pengadaan, peredaran, serta
ekspor dan impor obat-obatan tersebut diatur dalam undang-undang

Perkataan narkotika berasal dari Bahasa Yunani “NARKE” yang artinya terbius
sehingga tidak merasakan apa-apa. Narkotika atau sering diistilahkan dengan “drug” adalah
sejenis zat yang bisa menimbulkan pengaruh tertentu bagi mereka yang menggunakan dengan
memasukkannya ke dalam tubuh (Soedjono Dirjosisworo: 1990).

Dalam hukum positif, narkotika/narkoba secara terminologi adalah setiap zat yang
apabila dikonsumsi akan merusak fisik dan akal, bahkan terkadang membuat orang menjadi
gila atau mabuk. Hal yang demikian dilarang oleh undang-undang, seperti: ganja, opium,
morpin, heroin, dan kokain. (Azar Husnain:1984).

Penyalahgunaan narkotika dan obat berbahaya lainnya (Narkoba) mempunyai dimensi


yang luas dan kompleks, baik dari sudut medik, psikiatrik (kedokteran jiwa), kesehatan jiwa,
maupun psikososial ekonomi, politik, sosial-budaya, kriminalitas, dan sebagainya (Sudarto:
1981).

Ketergantungan terhadap narkotika dapat menimbulkan gangguan kesehatan jasmani


dan rohani, yang lebih jauh dari pada itu dapat menyebabkan penderitaan dan kesengsaraan
sampai pada kematian. Sebagai makhluk yang mempunyai akal sehat, dan beriman,
seharusnya manusia mampu menghindarkan diri dari penyalahgunaan narkotika. Selain
menimbulkan gangguan kesehatan, narkotika dapat merusak hubungan keluarga, menurunkan
kemampuan belajar, ketidak mampuan untuk membedakan mana yang baik dan mana yang
buruk, perubahan perilaku menjadi antisosial, gangguan kesehatan, menurunkan
produktivitas kerja secara drastis, kriminalitas, dan tindak kekerasan lainnya.
Narkotika dan zat adiktif lainya merupakan masalah endemik dalam masyarakat
modern, merupakan penyakit kronik yang berulang kali kambuh. Hingga sekarang belum
ditemukan upaya penanggulangan secara universal memuaskan, baik dari sudut prevensi,
terapi, maupun rehabilitasi masalah ini. Peredaran narkotika di Indonesia, dilihat dari aspek
yuridis, adalah sah keberadaannya. Peraturan ini hanya melarang terhadap penggunaan
narkotika tanpa izin oleh undang-undang. Keadaan inilah dalam kenyataan empiris, oleh
penggunanya sering disalah gunakan, dan tidak untuk kepentingan kesehatan, tetapi lebih
jauh dari pada itu, dijadikan sebagai objek bisnis (ekonomi) dan sehingga merusak mental,
baik fisik maupun psikis generasi muda. (Rendra Widjaya: 2004).

Narkoba dan Napza Narkoba adalah singkatan dari Narkotika dan obat berbahaya.
Napza adalah singkatan dari Narkotika Alkohol Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya. Nikotik
secara etimologi berasal dari bahasa Yunani yang artinya ‘kelenger’, merujuk pada sesuatu
yang bisa membuat seseorang tak sadarkan diri (fly), sedangkan dalam bahasa Inggris
narcotic lebih mengarah ke obat yang membuat penggunanya kecanduan.

Alkohol adalah minuman yang mengandung etanol yang diproses dari bahan hasil
pertanian yang mengandung karbohidrat dengan cara fermentasi dan distilasi atau fermentasi
tanpa distilasi, baik dengan cara memberikan perlakuan terlebih dahulu atau tidak,
menambahkan bahan lain atau tidak, maupun yang diproses dengan cara mencampur
konsentrat dengan etanol atau dengan cara pengenceran minuman yang mengandung etanol.

2. PENYEBARAN NARKOBA

Penyebaran narkoba sudah hampir tidak bisa di cegah. Mengingat hampir seluruh
penduduk dunia dapat dengan mudah mendapat narkoba dari oknum-oknum yang tidak
bertanggung jawab. Para pelaku kejahatan ini adalah para Sindikat yang sangat profesional
dan militan. Kegiatan operasionalnya dilakukan secara konsepsional, terorganisir dengan
rapi, sistematis, menggunakan modus operandi yang berubah-ubah, didukung oleh dana yang
tidak sedikit dan dilengkapi dengan alat serta peralatan yang berteknologi tinggi dan canggih.
Saat ini penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba) tidak hanya di
kalangan dewasa saja melainkan sudah tersebar di kalangan generasi muda (remaja) hal ini
kian mengkhawatirkan dan dapat membahayakan keberlangsungan hidup bangsa ini di
kemudian hari.
Berdasarkan data Badan Narkotika Nasional (BNN), kasus pemakaian narkoba tahun
2017 sebanyak 27,32 persen mahasiswa dan pelajar dari jumlah pengguna narkoba di
Indonesia. Data ini begitu mengkhawatirkan karena seiring dengan meningkatnya kasus
narkoba, khususnya di kalangan usia muda dan anak-anak, penyebaran HIV/AIDS semakin
meningkat dan mengancam. Tingginya penggunaan narkoba di kalangan pelajar disebabkan
dua faktor, yaitu dari dalam dan dari luar. Faktor dari dalam biasanya, anak-anak remaja
seringkali menggunakan narkoba sebagai bentuk pelarian dari berbagai masalah. Selain itu,
faktor dari luar juga sangat berpengaruh. Banyak anak-anak yang terjebak kedalam pergaulan
bebas yang salah. Mereka menjadikan narkoba sebagai bagian dari salah satu lifestyle atau
gaya hidup sehari-hari.
Upaya pemberantas narkoba pun sudah sering dilakukan namun masih sedikit
kemungkinan untuk menghindarkan narkoba dari kalangan remaja maupun dewasa, bahkan
anak-anak usia SD dan SMP. Pemerintah harus lebih pro aktif dalam memberantas peredaran
Narkoba di Indonesia, sebab perlahan cara yang digunakan oleh para pengedar narkoba juga
semakin canggih dan terorganisir. Begitu juga dengan pendidik, pengajar, dan orang tua,
harus sigap serta waspada, akan bahaya narkoba yang sewaktu-waktu dapat menjerat anak-
anak sendiri.
Oleh sebab itu, peran aktif pemerintah dan petugas yang serta peran orang tua harus
lebih ditingkatkan demi untuk menelurkan generasi yang cerdas dan Tangguh dimasa yang
akan datang agar tidak terkontaminasi narkotika.

3. EFEK DARI NARKOBA


1. Dehidrasi
Penyalahgunaan zat tersebut bisa menyebabkan keseimbangan elektrolit
berkurang. Akibatnya badan kekurangan cairan. Jika efek ini terus terjadi, tubuh akan
kejang-kejang, muncul halusinasi, perilaku lebih agresif, dan rasa sesak pada bagian
dada. Jangka panjang dari dampak dehidrasi ini dapat menyebabkan kerusakan pada
otak.
2. Halusinasi
Halusinasi menjadi salah satu efek yang sering dialami oleh pengguna narkoba
seperti ganja. Tidak hanya itu saja, dalam dosis berlebih juga bisa menyebabkan
muntah, mual, rasa takut yang berlebih, serta gangguan kecemasan. Apabila
pemakaian berlangsung lama, bisa mengakibatkan dampak yang lebih buruk seperti
gangguan mental, depresi, serta kecemasan terus-menerus.
3. Menurunnya tingkat kesadaran
Pemakai yang menggunakan obat-obatan tersebut dalam dosis yang berlebih,
efeknya justru membuat tubuh terlalu rileks sehingga kesadaran berkurang drastis.
Beberapa kasus si pemakai tidur terus dan tidak bangun-bangun. Hilangnya kesadaran
tersebut membuat koordinasi tubuh terganggu, sering bingung, dan terjadi perubahan
perilaku. Dampak narkoba yang cukup berisiko tinggi adalah hilangnya ingatan
sehingga sulit mengenali lingkungan sekitar.
4. Kematian
Dampak narkoba yang paling buruk terjadi jika si pemakai menggunakan obat-
obatan tersebut dalam dosis yang tinggi atau yang dikenal dengan overdosis.
Pemakaian sabu-sabu, opium, dan kokain bisa menyebabkan tubuh kejang-kejang dan
jika dibiarkan dapat menimbulkan kematian. Inilah akibat fatal yang harus dihadapi
jika sampai kecanduan narkotika, nyawa menjadi taruhannya.
5. Gangguan kualitas hidup
Bahaya narkoba bukan hanya berdampak buruk bagi kondisi tubuh, penggunaan
obat-obatan tersebut juga bisa mempengaruhi kualitas hidup misalnya susah
berkonsentrasi saat bekerja, mengalami masalah keuangan, hingga harus berurusan
dengan pihak kepolisian jika terbukti melanggar hukum. Pemakaian zat-zat narkotika
hanya diperbolehkan untuk kepentingan medis sesuai dengan pengawasan dokter dan
juga untuk keperluan penelitian. Selebihnya, obat-obatan tersebut tidak memberikan
dampak positif bagi tubuh. Yang ada, kualitas hidup menjadi terganggu, relasi dengan
keluarga kacau, kesehatan menurun, dan yang paling buruk adalah menyebabkan
kematian. Karena itu, jangan coba-coba memakai barang berbahaya tersebut karena
resikonya sangat tinggi bagi hidup dan kesehatan. Masa remaja merupakan suatu fase
perkembangan antara masa anak-anak dan masa dewasa. Perkembangan seseorang
dalam masa anak-anak dan remaja akan membentuk perkembangan diri orang tersebut
di masa dewasa. Karena itulah bila masa anak-anak dan remaja rusak karena narkoba,
maka suram atau bahkan hancurlah masa depannya. Pada masa remaja, justru
keinginan untuk mencoba-coba, mengikuti trend dan gaya hidup, serta bersenang-
senang besar sekali. Walaupun semua kecenderungan itu wajar-wajar saja, tetapi hal
itu bisa juga memudahkan remaja untuk terdorong menyalahgunakan narkoba. Data
menunjukkan bahwa jumlah pengguna narkoba yang paling banyak adalah kelompok
usia remaja.
Penyalahgunaan narkoba selain merugikan kesehatan diri sendiri juga berdampak
negatif terhadap kehidupan ekonomi dan sosial seseorang. Penyalahgunaan narkoba
dapat merusak ekonomi karena sifat obat yang membuat ketergantungan, dimana
tubuh pengguna selalu meminta tambahan dosis dan dengan harga obat-obatan jenis
narkoba yang tergolong relatif mahal maka hal tersebut secara ekonomis sangat
merugikan. Ekonomi keluarga bisa bangkrut bilamana keluarga tidak mampu lagi
membiayai ketergantungan anggotanya terhadap narkoba, bahkan hal ini bisa
berdampak buruk yaitu bisa menimbulkan persoalan kriminalitas seperti pencurian,
penodongan bahkan perampokan. Keharmonisan keluarga pun bisa terganggu
manakala salah seorang atau beberapa orang anggota keluarga menjadi pecandu. Sifat
obat yang merusak secara fisik maupun psikis akan berdampak kepada
ketidaknyamanan hubungan sosial dalam keluarga. Penyalahguna narkoba juga
menimbulkan keresahan dalam masyarakat. Perilaku pengguna yang tidak terkontrol
dapat mengganggu ketertiban dan keamanan masyarakat. Terlebih jika dikaitkan
dengan timbulnya berbagai penyakit yang menyertainya seperti Hepatitis, HIV/AIDS,
bahkan kematian
Bahaya yang timbul dari penyalahgunaan narkoba ini secara umum sebagai berikut:
Aspek fisik
 Gagal ginjal
 Perlemakan hati, pengkerutan hati, kanker hati
 Radang paru-paru, radang selaput paru, TBC paru
 Rentan terhadap berbagai penyakit hepatitis B, Hepatitis C, dan HIV/AIDS
 Cacat janin
 Impotensi
 Gangguan menstruasi
 Pucat akibat kurang darah (anemia)
 Penyakit lupa ingatan/pikun
 Kerusakan otak
 Pendarahan lambung
 Radang pankreas
 Radang syaraf
 Mudah memar
 Gangguan fungsi jantung
 Menyebabkan kematian
 Aspek psikologis
 Emosi tidak terkendali
 Curiga berlebihan sampai pada tingkat Waham (tidak sejalan antara pikiran dan
kenyataan)
 Selalu berbohong
 Tidak merasa aman
 Tidak mampu mengambil keputusan yang wajar
 Tidak memiliki tanggung jawab 13
 Kecemasan yang berlebihan dan depresi
 Ketakutan yang luar biasa
 Hilang ingatan (gila)
Aspek sosial
 Hubungan dengan keluarga, guru, dan teman serta lingkungannya terganggu
 Mengganggu ketertiban umum
 Selalu menghindari kontak dengan orang lain
 Merasa dikucilkan atau menarik diri dari lingkungan positif
 Tidak peduli dengan norma dan nilai yang ada
 Melakukan hubungan seks secara bebas
 Tidak peduli dengan norma dan nilai yang ada
 Melakukan tindakan kekerasan, baik fisik, psikis maupun seksual

4. JENIS-JENIS NARKOBA
Berikut golongan narkotika yang diatur dalam Pasal 6 Undang-Undang No. 35 Tahun
2009 tentang narkotika:
 Narkotika Golongan I
Golongan narkotika ini hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu
pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat tinggi
mengakibatkan ketergantungan. 14
Contoh: Heroin, Kokain, Daun Kokain, Opium, Ganja, Jicing, Katinon,
MDMDA/Ekstasi, dan lebih dari 65 macam jenis lainnya
 Narkotika Golongan II
Golongan narkotika ini berkhasiat untuk pengobatan, namun digunakan sebagai
pilihan terakhir. Selain itu, dapat digunakan untuk terapi dan/atau untuk tujuan
pengembangan ilmu pengetahuan. Mempunyai potensi tinggi mengakibatkan
ketergantungan.
Contoh: Morfin, Petidin, Fentanil, Metadon.
 Narkotika Golongan III
Golongan narkotika ini berkhasiat untuk pengobatan dan banyak digunakan dalam
terapi dan/ atau tujuan pengembangan ilmu pengetahuan, serta mempunyai potensi
ringan mengakibatkan ketergantungan.
Contoh: Kodein, Buprenorfin, Etilmorfina, Nikokodina, Polkodina, Propiram, dan ada
tiga belas macam termasuk beberapa campuran lainnya

Jenis narkoba yang sering disalah gunakan di Indonesia:


1. Heroin
2. Ganja
3. Kokain
4. Opium
5. Lysergic Acid Diethlamide (LCD)
6. Kodein
7. Morfin
8. Sabu-sabu

5. PENCEGAHAN NARKOBA
Faktor yang dapat mencegah remaja menggunakan narkoba: a. Ikatan yang kuat di
dalam keluarga
b. Pengawasan orang tua yang didasarkan pada aturan tingkah laku yang jelas dan
pelibatan orang tua dalam kehidupan anak/remaja
c. Keberhasilan di sekolah 18
d. Ikatan yang kuat di dalam institusi pro-sosial seperti keluarga, sekolah, dan
organisasiorganisasi keagamaan.
e. Menerima norma kebiasaan tentang larangan penggunaan narkoba.
f. Keluarga harus dapat menciptakan komunikasi yang lebih baik
g. Disiplin, tegas dan konsisten dengan aturan yang dibuat
h. Berperan aktif dalam kehidupan anak-anak
i. Memonitor aktivitas mereka
j. Mengetahui dengan siapa anak/remaja bergaul
k. Mengerti masalah dan apa yang menjadi perhatian mereka
l. Orang tua harus menjadi panutan
m. Orang tua menjadi teman diskusi
n. Orang tua menjadi tempat bertanya
o. Mampu mengembangkan tradisi keluarga dan nilai-nilai keagamaan
p. Menggali potensi anak untuk dikembangkan melalui berbagai macam kegiatan.

Solusi yang dapat dilakukan ketika ada anggota keluarga yang menggunakan
narkoba : a. Berusaha tenang, kendalikan emosi, jangan marah dan tersinggung
b. Jangan tunda masalah, hadapi kenyataan, adakan dialog terbuka dengan anak
c. Dengarkan anak, beri dorongan nonverbal .Jangan memberi ceramah/nasehat
berlebih
d. Hargai kejujuran
e. Jujur terhadap diri sendiri, jangan merasa benar sendiri
f. Tingkatkan hubungan dalam keluarga, rencanakan membuat kegiatan bersama-sama
keluarga
g. Cari pertolongan, cari bantuan pihak ketiga yang paham dalam menangani narkoba
atau tenaga profesional, puskesmas, rumah sakit, panti/tempat rehabilitasi.
h. Pendekatan kepada orang tua teman anak pemakai narkoba, ungkapkan dengan
hati-hati dan ajak mereka bekerja sama menghadapi masalah
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Narkoba adalah obat obatan terlarang yang jika dikonsumsi mengakibatkan
kecanduan dan jika terlalu lama dan sudah ketergantungan narkoba maka lambat
laun organ dalam tubuh akan rusak dan jika sudah melebihi takaran maka
pengguna itu akan overdosis dan akhirnya kematian. Dari segi kesehatan akibat
kebiasaan menggunakan narkoba akan menyebabkan berbagai penyakit. Melalui
sikap kepedulian, pencegahan berbagai tindak criminal, kenakalan remaja,
keamanan, kedamaian, keharmonisan, akan mudah dicipatakan. Dengan sikap
kepedulian ini, maka motto bahwa, “Mencegah lebih baik dari mengobati” akan
benar benar terbukti. Pada tahap awal kehidupan manusia agen sosialisasi pertama
adalah keluarga. Oleh karena itu, orang tua merupakan orang penting dalam hal
ini. Guna mencegah terjerumusnya para penerus bangsa tersebut ke dunia nakoba,
maka campur tangan dan tanggung jawab orang tua memegang peranan penting
disini Narkoba pun ada berbagai jenis seperti: heroin, ganja, putaw, kokain, sabu-
sabu,dan alkoholpun termasuk dalam golongan narkoba. Manfaat yang dirasakan
hanyalah sesaat. Tapi mudhorotnya jelas banyak sekali. Banyak organ tubuh
menjadi rusak. apalagi bila pakai obat bius. pada saat operasi (karena suatu
kejadian) bakal tak mampu lagi bius bagi para penggunanya. Yang pasti biaya
untuk bisa mengkonsumsi barang-barang haram itu, sangatlah mahal. Salah-salah
bisa masuk bui, kalau ketangkep aparat.
B.Saran
Mari kita isi waktu luang dengan kegiatan bermanfaat yang dapat meningkatkan
kualitas diri kita. Seperti berolahraga, belajar, dan lain sebagainya. Perlunya peran
dari orang tua yang harus memperhatikan anaknya agar tidak terjerumus ke dalam
jurang narkoba. Disamping itu perlu kerja sama antar masyarakat dengan aparat
untuk memeberantas peredaran narkoba. Remaja harus diperhatikan oleh semua
pihak agar tidak terjerumus pada penyalahgunaan narkoba itu sendiri.
DAFTAR PUSAKA
https://oviefendi.wordpress.com/makalah/makalah-tentang-narkoba/
https://media.neliti.com/media/publications/225417-penanggulangan-
penyalahgunaan-narkotikad927873c.pdf
https://munmakalah.blogspot.com/2017/01/makalah-lengkap-tentang-
narkoba.html
https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/2698073/kenali-golongan-dan-jenis-
narkotika
http://tanjungpinangpos.id/penyebaran-narkoba-semakin-mengancam-generasi-
muda/

Anda mungkin juga menyukai