Anda di halaman 1dari 13

MAKALA ILMU JIWA UMUM

“KEPRIBADIAN DAN PERKEMBANGAN”

Dosen pengampuh:

Drs. Abd Gani, M.Pd

Oleh Kelompok 10:

Hanum Azizah (105191111122)

Riska Angraini (105191111822)

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Shalawat, rahmat, dan salam selalu
tercurahkan kepada Baginda Allah nabi besar Muhammad SAW. Atas limpahan rahmat-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Syarat mufassir dan kaidah
dalam menafsirkan AL- QUR’AN. Penulisan makalah ini merupakan tugas yang diberikan dalam
mata kuliah Ulumul Qur’an di Universitas Muhammadiyah Makassar.
Kami merasa masih banyak kekurangan baik dalam teknis penulisan maupun materi,
mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami mohon kritik dan saran
yang membangun dari semua pihak demi penyempurnaan penulisan makalah ini.
Kami menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak yang telah
membantu dalam proses penyelesaian makalah ini, khususnya kepada dosen pegampuh,
Ustadz. yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas ini.
Akhir kata, kami berharap semoga penulisan makalah ini dapat bermanfaat bagi kami
maupun rekan-rekan, sehingga dapat menambah pengetahuan kita Bersama.

Makassar, 24 April 2023

Kelompok 10
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................

DAFTAR ISI......................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................

1. Latar belakang......................................................................................................
2. Rumusan masalah.................................................................................................
3. Tujuan..................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................

1. Syarat-syaratmufassir Al-Qur’an.........................................................................
2. Kaidah dalam menafsirkan Al-Qur’an.................................................................
3. Macam-macam kaidah tafsir Al-Qur’an..............................................................
4. Kaidah penafsiran kontenporer............................................................................

BAB III PENUTUP...........................................................................................................

1. Kesimpulan..........................................................................................................
2. Saran.....................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Surat adalah media komunikasi dalam bentuk tulisan yang dilakukan oleh
seseorang atau Lembaga ke seseorng atau Lembaga lainnya. Banyak kesalahan yang
sering kita temukan dalam halnya penulisan surat. Maka dari itu Makala ini
membahas tentang seluk beluk surat sehingga dapat memberikan informasi yang
mendalam kepada pembaca.
Pengenalan terhadap jenis dan sifat merupakan hal yang penting diketahui agar
dapat mengambil suatu Tindakan atau menyelesaikan sesuatu tugas yang sesuai
dengan isi atau maksud dari surat tersebut.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud surat Resmi?
2. Apa fungsi surat?
3. Apa saja jenis surat?
4. Apa saja langka-langka penyusun surat?
5. Apa saja bagian surat?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui surat resmi
2. Untuk mengetahui surat
3. Untuk mengetahui jenis surat
4. Untuk mengetahui langka-langka penyusun surat
5. Untuk mengetahui bagian surat
BAB II

PEMBAHASAN

A. Surat Resmi
a. Pengertian
Surat resmi merupakan surat yang digunakan untuk keperluan resmi atau
formal oleh pihak tertentu baik itu perorangan, organisasi, lembaga maupun
instansi tertentu guna melakukan komunikasi satu sama lain secara resmi. Surat
resmi ini sendiri ditulis dengan berdasarkan kaidah dan juga aturan yang sudah
ditentukan, seperti pemakaian bahasa baku, isi surat yang wajib jelas dan efektif,
serta ditulis secara cermat sesuai keperluan. Walaupun surat resmi kerap kali
dipakai untuk keperluan pribadi, surat resmi ini juga selalu ditulis berdasarkan
format dan aturan khusus. Salah satu contoh dari surat resmi yang dipakai secara
pribadi yaitu surat undangan pernikahan.
Menurut Hastuti (2011), menulis adalah suatu keterampilan berbahasa untuk
menuangkan gagasan, ide, dan pikiran yang dimiliki oleh seseorang ke
dalam bentuk huruf, lambang, dan simbol sehingga orang lain dapat memahami 
makna yang dituangkan. Keterampilan menulis digunakan untuk mengungkapkan
pikiranatau gagasan untuk menyampaikan suatu informasi menggunakan bahasa
tulis sebagai medianya agar mudah dipahami oleh orang lain (Ernawati, 2017).
Menulis adalah kemampuan menuangkan pikiran ke dalam bentuk bahasa tulis
dengan menggunakan suatu simbol yang dapat dipahami oleh orang lain.
Dalam berbahasa,keterampilan menulis terbagi menjadi beberapa macam.
Keterampilan menulis tersebut antara lain keterampilan menulis pidato, puisi,
karangan, proposal, dan surat.

B. Fungsi surat
Surat dapat memiliki berbagai fungsi. Dalam penggunaan sehari-hari, surat
digunakan sebagai sarana komunikasi tertulis, pedoman pelaksanaan, dokumen,
Dan alat pengingat. Menurut Soedjito dan Solchan dalam Widyastuti (2017),
fungsi dari surat adalah sebagai berikut.

1. Alat komunikas
Sebagai alat komunikasi, surat digunakan sebagai suatu alat
untukmenyampaikan bahan informasi, seperti berita, laporan,
pemberitahuan, penunjukan, permohonan, dan sebagainya.
2. Alat bukti tertulis
Surat sebagai alat bukti tertulis digunakan sebagai bukti nyata yang sah.Alat
bukti tertulis biasanya digunakan dalam surat perjanjian, surat wasiat,surat
sewa-menyewa, surat jual beli, dan surat kuasa. Surat-surat tersebutmemiliki
kekuatan hukum dan dapat dipakai sebagai bukti perkara di pengadilan.
3. Alat bukti historis
Surat digunakan sebagai bahan penelitian untuk menemukan
informasitentang keadaan, cara, pengelolaan administrasi, dan cara
pelaksanaan berbagai kegiatan pada masa lalu.
4. Alat pengingat
Sebagai alat pengitngat, surat digunakan sebagai pengingat tentang surat-
surat yang sudah dikirimkan atau diterima dalam suatu periode waktutertentu
melalui arsip atau ekspedisi surat.
5. Duta organisasi
urat sebagai duta organisasi maksudnya adalah sebuah surat
dapatmencerminkan corak, keadaan mentalitas, jiwa, dan nilai pejabat atau
kantoryang bersangkutan. Oleh karena itu, penyusunan bmenyenangkan
6. Pedoman kerja,
Sebagai pedoman kerja, surat digunakan sebagai pola yang harusdipedomani
dan diikuti oleh lembaga, organisasi, atau orang yangmenjalankan fungsi
kesekretariatan tersebut. Pedoman kerja dijadikansebagai acuan dalam
menerbitkan berbagai macam surat yang dikehendaki, misalnnya surat
keterangan, surat kuasa, surat penunjukkan, dan suratedaran.

C. Jenis surat
Menurut Nuraida dalam Purba (2014), surat dapat ditinjau dari berbagai segi
untuk memudahkan dalam memahami jenis. Pembagian jenis surat tersebut antara lain
sebagai berikut.1.
1. Menurut wujud surat
a). Kartu pos
b). Warkat pos
c). Surat bersampul
d). Memorandum dan nota
e). Telegram
f). Wesel
2. Menurut jumlah penerima surat
a). Surat biasa, yaitu surat khusus yang ditujukan oleh seseorang atau suatu
instansi kepada seseorang, pejabat, atau instansi tertentu.
 b). Surat edaran, yaitu surat yang beredar di luar kantor atau instansi
yang bersangkutan. Surat ini dapat berupa edaran khusus yang hanya diketahui
oleh pejabat yang bersangkutan atau dapat berupa edaran umum yang disebarkan
pada lingkup yang lebih luas.
c). Surat pengumuman, yaitu surat yang ditujukan kepada para pejabat, para
karyawan, dan masyarakat umum. Surat pengumuman digunakan ketika pihak
yang dituju merupakan sejumlah orang yang identitas dan alamatnya tidak dapat
dituliskan secara satu persatu.
3. Menurut urgensi pengiriman/penyelesaian surat
a). Surat biasa, yaitu surat yang tidak memerlukan tanggapan atau penyelesaian
yang cepat. Contohnya adalah surat permohonan sumbangan, surat
pemberitahuan, surat edaran, dan surat pengumuman biasa.
b). Surat segera, yaitu yang isinya harus segera di tanggapi atau diselesaikan oleh
penerima surat. Contohnya adalah surat lamaran pekerjaan, surat usul kenaikan
pangkat, dan surat penawaran tugas belajar ke luar negri.
c). Surat sangat segera, yaitu surat yang isinya harus sesegera mungkin diketahui
dan ditanggapi oleh penerima surat. Penyelesaian surat ini tidak boleh ditunda-
tunda dan harus dilakukan dalam waktu sesingkat mungkin. Contohnya adalah
surat pemberitahuan tenaga penguji, surat tugas penyusun soal ujian, dan
surat undangan rapat dinas.
4. Menurut sifat, isi, dan asal surat
a). Surat niaga
b). Surat dinas
c). Surat pribadi
d). Surat yang berisi masalah sosial
5. Menurut keamanan isi surat (belom
a). Surat sangat rahasia 
b). Surat rahasia
c). Surat biasa
6. Menurut prosedur pengurusan surat
a). Surat masuk 
b). Surat keluar 
7. Menurut tujuan surat
a). Surat pemberitahuan
b). Surat perintah
c). Surat permintaan
d). Surat peringatan
e). Surat panggilan
f). Surat keputusan
g). Surat susulan
h). Surat laporan
i). Surat perjanjian
j). Surat penawaran
D. Langka-langka penyususan surat
Adapun langka-langka yang harus dipenuhi surat yang baik dan benar:
1. Persiapan dan perencanaan yang baik
2. Penetapan dan penguasaan masalah
3. Penyususan pokok masalah dan penguraiiannya secara sistematis, runtut, dan
taan asas
4. Penetapan bahan dan data penyusunan
5. Penetapan pihak yang hendak dituju
6. Pemahaman dan penentuan posisi penulis
7. Penggunaan kelengkapan fasilitas yang memadai

E. Bagian Surat
1. Kop surat
Dalam penulisan kop surat ada peraturannya yaitu: nama intasi tidak
disingkat, kata “jalan” tidak disingkat, kata “Telepon” tidak disingkat, kata
“Kotak pos” tidak disingkat, tidak ditulis “p.o box” atau “post office box”,
kata “alamat kawat” tidak ditulis “cable address”, kata “Telepon” dan “kotak
pos” diikuti oleh nomor tanpa diantarai tanda titik dua (:)
2. Penulisan Tanggal
Dalam hal ini ada beberapa hal yang harus dipenuhi: Nama bulan ditulis
dengan huruf, nama bulan tidak disingkat, tanggal ditulis dengan angka, tahun
ditulis dengan angka, tidak boleh diikuti tanda baca apapun.
3. Penulisan nomor, halaman, dan lampiran
Penulisan nomor, lampiran, dan hal yang harus taat asas. Jika surat tidak
disertai, kata “Lampiran” tidak perlu ditulis, penulisan nomor surat segaris
atau sejajar dengan tanggal surat
4. Penulisan alamat surat
Dalam penulisan alamat surat nama penerima surat harus ditulis secara
lengkap dengan hufuf kapital hanya pada setiap awal kata, kata “kepada”
tidak perlu ditulis, kata “yang terhormat” disingkat “Yth”, kata sapaan “bapak
dan ibu” tidak disingkat, kata “saudara” cukup ditulis “sdr”. Kemudian, jika
nama penerima surat ditulis lengkap dengan gelar atau pangkat, kata sapaan
tidak digunakan, jika penerima surat yang ditujuadalah nama jabatan, kata
sapaan tidak digunakan, kata “jalan” tidak disingkat, nama yang dituju adalah
nama orang dan nama jabatannya atau nama jabatannya saja (bukan instasi).
5. Penulisan salam pembuka
Pada akhir ungkapan salam pembuka dibubuhkan tanda koma, dan huruf
kapital yang dipakai pada huruf pertama pada awal ungkapan salam.
6. Penulisan isi surat
Dalam pembuatan isi surat harus terdiri dari rujukan, tujuan, dan harapan,
rujukan anatu pengantar isi surat ditulis dalam pragraf pembuka, tujuan yang
bertolak dari masalah yang disampaikan ditulis dalam pragraf isi, dan harapan
termasuk penegasan penulis ditulis dalam pragraf penutup.
7. Penulisan salam penutup
Pada akhir ungkapan salam penutup dibubukan tanda koma dan huruf kapital
hanya pada huruf pertama pada awal ungkapan salam.
8. Penulisan nama pengirim (tanda tangan dan nama)
Dalam penulisan ini nama ditulis dibawah salam penutup, disertai dengan
tanda tangan di atas nama, nama pengirim tidak diberi tanda kurung, huruf
kapital hanya pada awal kata nama pengirim, nama jabatan atau NIP boleh
dicantumkan dibawah nama pengirim.
9. Penulisan tembusan surat
Pada awal kata “Tembusan” ditulis dengan huruf kapital, diikuti oleh tanda
titik dua (:) dan tanda digaris bawahi, jika penerima tembusan lebih dari satu,
diberi nomor urut sesuai dengan jenjang jabatan, dan tembusan ditunjukan
kepada orang atau jabatan, bukan nama kantor atau instasi, kemudian tidak
perlu ditulis “kepada yth” atau “Yth” dan tidak perlu ditulis ungkapan untuk
perhatian (u.p) untuk mejadi perhatian, sebagai, arsip, dan lain-lain yang
mengikat.

BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN
Surat menyurat adalah salah satu bentuk komunikasi dengan mempergunakan surat
sebagai alat, oleh karena itu surat menyurat merupakan salah satu alat komunikasi
yang sangat penting dan setiap waktu dilakukan dalam tugas sehari hari dalam kantor.
Surat merupakan salah satu alat komunikasi tertulis yang berasal dari satu pihak dan
ditujukan dari pihak lain untuk menyampaikan berita dengan demikian jelas bahwa
surat sangat penting artinya dalam membantu memperlancar tercapainnya tujuan
organisasi. Perlu diusahakan agar dapat membuat surat dengan baik. Sebab penilaian
negative terhadap surat akan dapat mempengharui pula penilaian negative dalam
organisasi
Berdasarkan simpulan di atas, maka surat menyurat sangatlah penting dalam suatu
organisasi karena surat-menyurat merupakan salah satu bagian dari proses komunikasi
dalam organisasi yang berbentuk tulisan, proses surat menyurat ini lebih diutamakan
untuk lingkungan ekstern organisasi yang sangat berpengaruh dalam menciptakan link
organisasi. Dengan adanya surat menyurat yang baik dan rapi, maka dapat
mendukung tercapainya tujuan organisasi yaitu bisa bertahan (Survival) dan bisa
tumbuh berkembang (Growth).
B. SARAN
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini, akan
tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal
ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis. Oleh karena itu kritik dan
saran yang membangun dari para pembaca sangat diharapkan sebagai bahan evaluasi
untuk ke depannya. Sehingga bisa terus menghasilkan penelitian dan karya tulis yang
bermanfaat bagi banyak orang.

DAFTAR PUSTAKA
Hastuti, Yuni. 2011. Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Mata PelajaranBahasa
Indonesia melalui Metode Urai, Jatisrono Wonogiri.Skripsi Sarjana Pendidikan FKIP UMS
Surakarta: Tidak dipublikasikan.
Surono dkk. 2019.Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Semarang: FasindoPress.

Sudarsa, Caca. 1991.Seri Penyuluhan: Surat-Menyurat dalam Bahasa Indonesia.Jakarta:


Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa DepartemenPendidikan dan Kebudayaan

Moh, Yunus. 2007. Materi Pokok Ketrampilan Menulis.Jakarta: UT.

Ritonga, Parlaungan. 2010. Bahasa Indonesia Praktis. Medan: Bartong Jaya.

Anda mungkin juga menyukai