DOSEN PENGAMPU:
Drs. SUPRIYADI, M. Pd
ANGGOTA:
1. FATIRAH GITA HANDAYANI (01031282126125)
2. KAYLA SITI NURHALISA (01031282126058)
3. PUTRI ARAFAISYAH H (01031182126024)
4. PUTRI RATI N (01031282126107)
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik dan tepat waktu. Juga tidak
lupa kami ucapkan terimakasih banyak kepada Bapak Drs. Supriyadi, M.Pd selaku dosen
pengampu dari mata kuliah Bahasa Indonesia.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah agar para pembaca dapat mengetahui dan
menambah wawasan tentang surat menyurat yang baik dan benar.
Kami selaku penulis meminta maaf jika ada salah kata dan kami menerima kritik dan saran
para pembaca yang mungking akan membantu kami untuk membuat makalah yang lebih baik lagi
dan besar harapan kami agar makalah ini bermanfaat bagi semua orang.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Surat adalah sebuah alat atau media komunikasi yang berupa tulisan yang berisi
informasi, pesan, pernyataan, atau tanggapan sesuai keinginan penulis surat. Surat
merupakan sarana komunikasi tertulis, surat dipandang sebagai alat komunikasi tulis
yang paling efisien, efektif, dan praktis dibandingkan dengan komunikasi lisan. Apa yang
dikomunikasikan melalui surat akan sampai kepada alamat yang dituju sesuai dengan
sumber aslinya. Peranan surat lebih penting lagi, terutama dalam surat resmi, seperti
Surat yang dikeluarkan oleh organisasi atau lembaga.
Sebagai contoh, pada saat sebuah perusahaan dagang mengirimkan surat kepada ada
perusahaan lain yang bermaksud untuk menawarkan produk yang dijual oleh perusahaan
dagang tersebut. berdasarkan ilustrasi tersebut dapat dikatakan bahwa surat dapat
berfungsi sebagai alat komunikasi atau penyampaian informasi dari perusahaan tersebut
kepada perusahaan lain. Surat juga dapat berfungsi sebagai wakil penulis, dalam hal ini
penulis tidak perlu langsung bertatap muka dengan orang yang dituju untuk
menyampaikan informasi mainkan diwakili oleh surat.
Maka kami harap dari membaca makalah ini para pembaca dapat mengetahui
pengertian, fungsi, bentuk, dan jenis-jenis surat.
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk memahami pengertian dan fungsi yang ada pada surat.
1.3.2 Untuk mengenal jenis-jenis surat yang ada.
1.3.3 Untuk mengetahui bagaimana bentuk dari surat.
1.3.4 Untuk mempelajari tentang syarat dan langkah-langkah penulisan surat yang baik.
1.3.5 Untuk mengetahui bagian-bagian yang ada pada surat.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Surat edaran, surat pengumuman, surat undangan;
5. Menurut jaminan dan keamanan isinya
Contoh:
Surat sangat rahasia, surat rahasia, surat konfidensial atau erbatas, surat biasa);
6. Menurut urgensi penyelesaian atau pengirimannya
Contoh:
Surat khusus, surat amat segera (kilat) dan surat segera.
3
5. Surat harus bersih. Sebaiknya dipergunakan kertas yang baik, dan warnanya yang
sesuai. Ketikkan rapi dan cermat, tidak boleh ada bekas tip ex., tidak ada huruf yang
bertumpuk.
Berikut ini langkah-langkah penyusunan surat bisnis, yang perlu diperhatikan adalah :
1. Membuat perencanaan dan persiapan yang baik; menetapkan dan menguasai masalah
yang akan diungkapkan ke dalam surat;
2. Pokok masalah itu disusun, lalu diuraikan secara sistematis, kronologi/runtut dan
konsisten; menetapkan bahan dan data untuk menyusun surat;
3. Mengetahui siapa yang akan dituju;
4. Menyadari dan menentukan posisi penulis;
5. Menggunakan kelengkapan (fasilitas) yang memadai;
6. Penggunaan bentuk surat;
7. Memperhatikan jenis kertas; warna kertas; ukuran kertas; amplop surat dan cara
melipat surat; pengetikan surat, serta pengiriman surat;
8. Meneliti kembali surat yang sudah dibuat.
4
4. Kata kotak pos ditulis dengan cermat, yaitu Kotak Pos dan tidak disingkat
K Pos atau Kotpos, P. O.Box atau Post Office Box. 10
5. Kata telepon dan kotak pas dtikuti oleh nomor tanpa diantarai tanda titik dua
(:), sedangk:an nomor-nomor yang mengikutinya tidak diberi titik pada setiap
hitungan tiga angka karena bukan merupakan suatu jumlah.
2. Tanggal surat
Tanggal surat bisnis tidak perlu didahului dengan nama kota, karena nama kota
sudah tercantum pada Kop Surat. Selanjutnya, nama bulan, hari, dan tahun itu tidak
disingkat atau ditulis dengan angka.
Contoh:
November disingkat menjadi Nov. atau ditulis 11
Februari menjadi Feb. atau dilis 2 atau 02.
2022 menjadi ‘22
Contoh yang benar:
KEPALA SURAT
22 April 2022
3. Nomor surat
Kata nomor (lengkap) diikuti tanda titik dua (Nomor : ......) atau jika nomor itu
disingkat menjadi No. penulisannya diikuti tanda titik, kemudian diikuti tanda titik
dua (No. : ........) Garis miring yang digunakan dalam nomor dan kode surat tidak
didahului dan diikuti spasi. Kemudian, angka tahun sebaiknya dituliskan lengkap
dan tidak diikuti tanda baca apapun.
Contoh
Nomor: 110/U/PPHPBI/1990
No.: 110/U/PPHPBI/1990
5
4. Lampiran
Kata Lampiran atau Lamp.: ............. diikuti tanda titik dua. Kemudian, cantumkan
jumlah yang dilanpirkan dan nama barang yangdilampirkan, tidak diikuti tanda
baca apapun.
Contoh:
Lampiran: Satu berkas
Lamp.: Satu berkas
5. Hal/perihal
Dalam kaitan dengan ini, kita sering juga menjumpai kata perihal dalam surat
bisnis, dalam surat-surat dinas (khusunya surat dari instansi pemerintah). Walaupun
kata Hal dan Perihal itu sinonim (berarti sama), sebaiknya digunakan kata hal,
karena lebih singkat. Pokok surat yang dicantumkan dalan bagian ini hendaknya
diawali dengan huruf kapital, sedangkan yang lain dituliskan dengan huruf kecil.
Pokok surat tidak dituliskan berpanjang-panjang, singkat saja dan jelas, serta
mencakup seluruh pesan yang ada dalam surat.
Contoh:
Hal : Permohonan tenaga pengajar
Hal : Penyeragaman bentuk surat
6
7. Salam pembuka
Salam pembuka dicantumkan di sebelah kiri, satu garis lurus vertikal di tepi
halaman kertas, sama dengan nomor, lampiran, hal dan alamat surat. Huruf pertama
awal kata ditulis dengan huruf kapital, sedangkan kata yang lain dituliskan dengan
huruf kecil semua, kemudian salam pembuka itu diikuti tanda koma.
Penulisan ungkapan salam pembuka yang cermat adalah:
Dengan hormat,
Salam sejahtera,
Saudara Tuti yang terhormat,
8. Isi surat
Dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu :
o Paragraf pembuka surat
Pengantar isi surat untuk mengajak pembaca surat (orang yang dituju) agar
menyesuaiakan diri/perhatiannya kepada pokok surat yang sebenarnya.
Kalimat pengantar yang lazim digunakan untuk mengawali paragraf pembuka
pada surat bisnis yang berisi pemberitahuan.
o Paragraf Isi Surat yang Sesungguhnya
Setiap paragraf isi surat hanya menguraikan satu masalah saja, dan apabila
ada masalah lain, maka masalah itu harus dituangkan dalam paragraf yang
berikutnya (beda paragraf). Terakhir, kalimat-kalimat dalam paragraf isi surat
hendaknya singkat-singkat saja, tetapi harus jelas. Rumusan isi surat itu harus
menarik, tidak membosankan, tetapi tetap hormat dan sopan. Penulis harus
benar-benar mengakui dan menghormati hak penerima surat.
o Paragraf Penutup
Sebagai kunci isi surat atau penegasan surat.
Contoh:
Atas perhatian dan kerja sama Saudara yang baik selama ini, kami ucapkan
terima kasih.
Kami mengharapkan Saudara agar melaksanakan petunjuk Kepala Badan
dengan sebaik-baiknya.
7
9. Salam penutup
Salam penutup befungsi untuk menunjukkan rasa hormat penulis surat setelah
berkomunikasi dengan pembaca surat. Salam penutup dicantumkan di antara
paragraf penutup dan tanda tangan pengirim surat. Huruf awal kata dalam salam
penutup ditulis dengan huruf kapital, sedangkan kata-kata lainnya ditulis dengan
huruf kecil. Sesudah salam penutup dibutuhkan tanda koma (,).
Penulisan ungkapan salam penutup yang cermat adalah
Hormat saya,
Hormat kami,
Salam takzim.
Contoh
Kepala,
Drs. M. Darum
NIP 130130130
atau
Drs. M. Darum
Kepala
8
11. Tembusan
Kata tembusan diletakkan di sebelah kiri pada bagian kaki surat, lurus dengan
kata nomor, lampiran, hal dan sejajar dengan penanda tangan surat. Kata Tembusan
: ..........., (T huruf kapital) diikuti tanda titik dua, tanpa digarisbawahi. Jika pihak
yang ditembusi surat ini lebih dari satu, nama-nama instansi diberi nomor surat.
Akan tetapi, jika pihak yang ditembusi hanya satu, nama instasi itu tidak diberi
nomor. Kemudian, dalam tembusan tidak perlu digunakan kata-kata Yth. ..............
atau Kepada Yth. ..............., sebagai laoran, atau sebagai undangan resmi.
Selanjutnya, pencantuman kara arsip pada nomor terakhir tidak dibenarkan
Contoh:
Tembusan:
Kepala Bagian Perlengkapan
Tembusan:
1. Direktur Pemilihan Bahan
2. Kepala Bagian Perlengkapan
3. Dra. Sabaindah
12. Inisial
Inisial disebut juga sandi, yaitu kode pengenal yang berupa singkatan nama
pengonsep dan singkatan nama orang yang mengetik surat. Inisial atau sandi
berguna untuk mengetahui siapa pengonsep dan pengetik surat, sehingga jika terjadi
kesalahan dalam surat tersebut, pengonsep dan pengetik surat dapat dihubungi
sengan mudah. Inisial ditempatkan pada bagian paling bawah disebelah kiri.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan mengenai surat-menyurat tersebut, dapat kita tarik kesimpulan dan
pokok pemikiran dari rangkuman ini. Surat adalah satu sarana untuk menyampaikan
informasi dalam bentuk tertulis dari pihak yang satu kepada pihak yang lain. Informasi ini
dapat berupa pemberitahuan, pernyataan, pertanyaan, permintaan, laporan, sanggahan,
pemikiran, dan lain sebagainya. Surat sering dipandang sebagai utusan atau duta organisasi
pengirim surat. Surat merupakan citra, cermin mentalitas, jiwa serta petunjuk kondisi
internal dari organisasi pengirim surat. Mengingat bahwa surat merupakan duta organisasi,
maka surat mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam komunikasi antar
organisasi. Kedudukan surat semakin penting karena surat juga berfungsi sebagai tanda
bukti tertulis yang autentik, sebagai alat pengingat dan berpikir bila diperlukan, sebagai
dokumen historis, sebagai jaminan keamanan, sebagai pedoman bertindak, dan sebagainya.
Dengan membaca dan mencermati makalah di atas, maka kami berharap kepada semua
pihak, dapat lebih memahami arti penting dari sebuah surat, serta dapat menambah
wawasan dan ilmu pengetahuannya tentang surat-menyurat. Tentu, pada akhirnya penulis
juga berharap agar ilmu yang sudah diperoleh tersebut dapat diterapkan secara benar oleh
semua pihak dalam aktivitas sehari-hari.
3.2 Saran
Kepada seluruh pihak agar selalu menambah wawasan pribadinya tentang arti dan
makna surat. Selalu menambah ilmu pengetahuannya dengan cara membaca dan
mencemati materi tentang penggunaan bahasa Indonesia yang benar, terutama dalam
bahasa tulis.
10
DAFTAR PUSTAKA
Lindawati. (2012). Penulisan Bahasa Indonesia yang Benar dalam Surat Bisnis. Orasi Bisnis
Edisi ke-2, 56-67.
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. (1991). Surat-Menyurat dalam Bahasa Indonesia.
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
11