Dosen pengampu:
Disusun oleh:
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan
hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dalam jangka
waktu yang telah ditentukan.
Penyusun
DAFTAR ISI
Sampul..................................................................................................................1
Kata Pengantar..................................................................................................... 2
Daftar isi...............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................6
2.3Bahasa surat..............................................................................................21
3.2 Saaran......................................................................................................25
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gagasan yang dituangkan dalam surat dapat berupa tujuan atau maksud-maksud
tertentu antara lain: memeberitahukan, memperingatkan, menanyakan, menjawab,
meminta, menawarkan, memerintahkan, melaporkan, memanggil, memesan,
mengirimkan, menjanjikan, memutuskan, mengantarkan, dan lain-lain.
C. Tujuan Penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Surat
Kata surat berasal dari bahasa Arab, yaitu surah yang berarti suatu sarana
komunikasi untuk menyampaikan pernyataan atau pikiran secara tertulis kepada
orang lain. Orang lain di sini dapat diartikan perorangan, badan usaha, oeganisasi,
atau lembaga.
Sebagai akibat perkembangan ilmu dan teknologi modern, sudah banyak sarana
komunikasi mutakhir yang lebih cepat dan praktis yang diciptakan manusia, seperti
teleks, telepon, radio, televisi, telegram, dan sebagainya, di samping surat sebagai
sarana komunikasi secara tertulis. Namun sampai sekarang ini, surat-menyurat masih
tetap penting dan diperlukan sebagai suatu dokumentasi bagi setiap kegiatan dan
perkantoran modern, yang belum dapat tergantikan sepenuhnya oleh sarana
komunikasi lainnya.
2. Fungsi Surat
Di tinjau dari fungsinya, surat merupakan suatu sarana komunikasi tertulis untuk
menyampaikan informasi kepada orang lain atau lembaga. Fungsi surat sebagai
sarana komunikasi masi memegang peranan penting dalam komunikasi di antara
komunikasi lainnya untuk menyampaikan informasi kepada orang lain atau lembaga
adalah sebagai berikut:
Surat merupakan dokumen tertulis yang memiliki kegunaan sesuai dengan isi yang
terkandung di dalamnya. Oleh karena itu, surat harus disimpang dengan sebaik-
baiknya, karena surat dapat dipergunakan sebagai alat pembuktian suatu kegiatan atau
keterangan. Surat juga merupakan pedoman kerja dalam melaksanakan pekerjaan
seperti instruksi dan surat keputusan.
Surat sebagai duta atau wakil si penulis surat, berarti dengan perantaraan surat
seakan-akan si penulis hadir dihadapan si penerima (pembaca) surat.
Surat sebagai bukti sejarah bila dipergunakan sebagai bahan riset untuk mengetahi
keadaan atau aktivitas suatu organisasi/lembaga pada waktu yang lampau.
e. Surat sebagai tanda bukti
Surat sebagi alat pengingat karena surat dapat diarsipkan dan dapat dilihat kembali
jika sewaktu-waktu diperlukan.
3. Syarat-Syarat Surat yang Baik
Agar dapat menulis surat dengan jelas, pengonsep surat harus benar-benar
menyadari atau memahami dengan baik masalah pokok dan tujuan yang akan
disampaikan serta cara yang terbaik dalam penyampaiannya kepada calon penerima
surat supaya maksud tercapai sesuai yang diinginkan penulis surat.
Bahasa yang digunakan cukup sederhana dan tidak perlu panjang lebar.
d. Pergunakan istilah-istilah yang sudah umum dipakai dalam surat menyurat dan
jangan membuat singkatan-singkatan yang tidak umum dipakai serta pergunakan
bahasa yang sopan dan hormat.
Untuk menyusun surat yang baik, penulis harus mengindahkan hal-hal berikut:
a. Menetapkann lebih dahulu maksud surat, yaitu pokok pembicaraan yang ingin
disampaikan kepada penerima surat, apakah itu berupa pemberitahuan, pernyataan,
pertanyaan, permintaan, laporan atau hal lain.
c. Merumuskan pokok pembicaraan itu satu persatu secara runtut, logis, teratur
dengan menggunakan kalimat dan ungkapan yang menarik, segar, sopan, dan mudah
ditangkap pembaca.
4. Bentuk-Bentuk Surat
Ada 7 (tujuh) bentuk dan tataletak penulisan surat resmi yang digunakan di Indonesia.
yaitu bentuk surat yang penulisannya semua dimulai dari pinggir sebelah kiri. artinya,
mulai dari tanggal, kata penutup sampai kata lampiran yang ditulis di sebelah bawah
penulisannya dimulai dari kiri.
Bentuk ini adalah yang paling sering digunakan di perusahaan. Instansi/ lembaga
di jajaran Gerakan Pramuka seringkali menggunakan bentuk ini. Perbedaan dengan
Full Block Style ada pada letak tanda tangan penanggung jawab surat.
sebenarnya sama dengan bentuk surat lurus, perbedaannya terletak pada penulisan isi
surat dan tiap alinea baru menjoraok (masuk ke dalam). pada praktiknya, surat
dengan bentuk ini banyak dipergunakan oleh perusahaan.
penulisan alamat pada surat tidak rata atau berbentuk seperti tangga, dan setiap alinea
baru menjorok kedalam.
e. Bentuk Resmi (Official Style)
Bentuk resmi ini sering digunakan dalam institusi pemerintahan, pada pengetikannya
alamat dalam berada pada sisi sebelah kanan, kemudian paragraf isi surat menjorok
sedikit kedalam, setiap awal paragraf menjorok 5 spasi kedalam.
sebenarnya juga sama dengan surat bentuk lurus, perbedaannya hanya pada penukisan
alamat dan alineanya. Setiap alinea ditulis rata kiri, sedang baris berikutnya menjorok
kedalam.
Bentuk surat resmi yang digunakan saat ini adalah bentuk resmi gaya baru ini.
Setipa surat resmi terdiri atas bagian-bagian yang lengkap, baik surat niaga maupun
surat resmi dinas pemerintahan. Setiap bagian surat mempunyai fungsi dan cara
penulisan.
1. Kepala surat
b. Alamat lengkap,
d. Alamat kawat,
f. Nama bangkernya,
a. Untuk mengetahui nama dan alamat suatu instansi atau lembaga (pengirim surat),
Contoh:
PT SERBA GUNA
2. Nomor surat
Setiap surat resmi yang keluar hendaknya diberi nomor, yang biasanya dinamakan
nomor verbal (urut). Nomor surat dan kode tertentu pada surat dinas itu berguna
untuk:
3. Tanggal surat
Contoh:
24 Mei 2014
4. Lampiran
Surat yang melampirkan sesuatu misalnya kuitansi atau fotokopi, dalam bagian
surat perlu dituliskan kata Lampiran atau singkatan lamp. yang diikuti titik dua
(:) kemudian jumlah yang dilampirkan dan nama barang yang dilampirkan serta
tidak diikuti tanda baca.
Untuk surat resmi ada dua cara yaitu di bawah nomor (surat resmi) dan di kiri bawah
(surat niaga).
Sebaiknya pada setiap surat resmi, baik surat dinas pemerintah maupun swasta
(bisnis), selalu dicantumkan pokok atau inti dari surat tersebut.
Dalam surat menyurat resmi bahasa indonesia, alamat surat dimulai dengan kata
depan kepada tanpa tanda baca. Di muka nama orang dicantumkan ucapan
penghormatan yang terhormat ( Yth.), kemudian dituliskan kata sebutan saudara
(Sdr.), Bapak, Ibu Tuan (Tn.). Jika disebutkna nama jabatannya, maka tidak perlu
memakai sebutan dan tanpa tanda titik.
Nama jalan hendaknya ditulis lengkap. Nama kota biasanya didahului kata
depan di sebagai pengantar nama kota boleh dihilangkan. Nama kota digaris bawahi
secara berimpit atau nama kota ditik dengan menggunakan huruf besar semuanya
tanpa digaris bawahi dan tidak diikuti tanda baca.
Contoh:
Kepada atau
Makassar JAKARTA
Orang sering mengacaukan pemakaian kata : “bersama ini” dan “dengan ini”dalam
menulis surat. Perkataan “bersama ini” hanya dipakai apabila pada surat ada sesuatu
yang disertakan atau dilampirkan. Contoh alinea pembuka pada surat balasan :
e. Surat Saudara tanggal .... No. .... telah kami terima dengan baik. Sehubungan dengan
itu ……
9. Isi surat atau alinea peralihan
Isi atau pokok surat yang sesungguhnya memuat sesuatu yang diberitahukan,
dilaporkan, ditanyakan, diminta atau hal-hal lain yang disampaikan pengirim kepada
penerima surat. Untuk menghindarkan salah tafsir dan demi efisiensi, isi surat
hendaknya singkat, jelas, tepat dan hormat. Hindari penulisan kalimat yang panjang
dan bertele-tele. Kalimat dalam surat itu haruslah memenuhi kaidah bahasa Indonesia
yang baku. Misalnya jangan sampai ada kalimat yang tanpa subyek, atau hanya terdiri
dari keterangan tempat saja.
Isi surat hendaknya disusun dengan baik, untuk itu perlu diperhatikan pedoman
di bawah ini
e. Hendaklah digunakan bahasa Indonesia yang benar dan tepat, sederhana, lugas,
sopan, logis, dan menarik.
b. Kami berharap kerjasama kita membuahkan hasil baik dan berkembang terus,
terimakasih.
e. Besar harapan kami atas terkabulnya permohonan ini dan untuk itu kami ucapkan
terima kasih.
Fungsi salam penutup ialah untuk menunjukkan rasa hormat dan keakraban
pengirim terhadap penerima surat. Contoh:
Pada surat dinas pemerintah tidak dicantumkan salam penutup melainkan cukup
disebutkan nama jabatan atau kantornya, kemudian mencantumkan nama terang di
bawah tandatangan. Dewasa ini di bawah nama terang dituliskan pula Nomor Induk
Pegawai (NIP).
12. Nama terang dan jabatan penanda tangan surat
Surat resmi dianggap sah jika ditandatangani oleh pejabat yang berwenang.
Nama terang penanda tangan dicantumkan di bawah tanda tangan dengan
menggunakan huruf besar pada awal pada awal setiap kata dan diberi garis bawah
atau menggumakan huruf besar semuanya tanpa digaris bawah serta tidak diikuti
tanda baca apa pun di belakang nama penanda tangan. Penempatan nama jabatan
dalam surat dinas pemerintahan, nama jabatan ditulis lebih dahulu baru diikuti nama
terang dibawahnya. Sedangkan dalam surat niaga, jabatan ditempatkan dibawah nama
penanda tangan. Contoh
Rektor, Hormat
kami
NIP 130183125 Direktur
13. Tembusan
Contoh:
Tembusan:
14. Inisial
Inisial atau singkatan biasanya diambil huruf pertama dari nama penyusun
konsep surat dan pengetik surat tersebut. Biasanya hal ini hanya dipakai pada surat
niaga. Gunanya untuk mengetahui siapa konseptor surat tersebut dan siapa pula
pengetiknya, sehingga bila dikemudian hari terjadi kekeliruan, maka mudah
mengurusnya.
2.3. Bahasa Surat
1. Bahasa baku
2. Bahasa jelas atau tidak bermakna ganda
6. Bernalar
7. Menarik atau mengandung rasa bahasa: kosa kata tepat, optimis, menghindari
pengungkapan secara langsung hal-hal yang tidak menyenangkan
8. Taat asas
Contoh Surat
PT PUSPA RAYA
Jakarta
Nomor :112/PR/V-03
Kepada
Jambi
Dengan hormat
Memenuhi pesanan surat Saudara nomor 57/IR/V/03 tanggal 2 Mei 2003 tentang
pesanan 50 buah kompor gas, maka dengan ini kami ucapkan terima kasih dan barang
tersebut dalam persediaan kami.
Kami akan mengirimkannya ke alamat saudara dengan kapal J-S primaga, pada
tanggal 16 Mei 3003. Kompor itu kami pak dalam lima peti yang kuat. Setiap peti
berisi 10 kompor, tiap-tiap peti kami beri kode dan nomor KG-1 s.d KG-5.
Bersama ini kami lampirkan selembar faktur dan selembar packinglist. Kami
berharap barang tersebut sampai di tempat dengan selamat. Dan sesudahnya sisa
pembayaran 40% segera dikirimkan melalui BNI 46 sesuai dengan janji Saudara.
Atas pesanan Saaudara kami mengucapkan terima kasih. Kami tunggu pesanan
selanjutnya.
Hormat kami
Yuli Pratama
Menejer Penjualan
Tembusan:
YP/AM
BAB III
PENUTUP
3.1. Simpulan
a. Pengertian surat
b. Fungsi surat
d. Bentuk-bentuk surat
3. Bahasa Surat
a. Bahasa baku
c. Lugas: tidak mubazir, tidak banyak basa-basi, mengikuti perkembangan bahasa surat
3.2. Saran
Dalam praktik di lapangan, masih banyak surat resmi yang penyusunannya tidak
cermat, tidak memenuhi syarat-syarat surat yang baik. Oleh karena itu, pahamilah
aturan-aturan tentang surat yang baik serta milikilah kepandaian atau keterampilan
dalam menyusun surat.
Dengan terselesaikannya makalah ini sebagai bahan diskusi dan memenuhi salah
satu tugas dari mata kuliah Bahasa Indonesia kami berharap dapat menambah
pengetahun kepada pembaca dan terkhusus kapada penulis.
Maka dari itu, kami lebih berharap kepada peserta diskusi ataupun pembaca
makalah ini dapat berperan aktif dalam diskusi dengan materi yang kami paparkan
yaitu Korespondensi Bahasa Indonesia.