Dosen Pengampu :
Dr.Hariyanto, M.Pd
1
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pengertian surat
Surat merupakan suatu sarana komunikasi tertulis yang ditinjau dari
sifat isinya, surat adalah jenis karangan paparan karena di dalamnya si
pengirim mengemukakan maksud dan tujuan atau menjelaskan apa yang
dipikirkan dan dirasakannya. Ditinjau dari wujud penuturannya, surat
merupakan percapakan atau dialog yang tertulis dari suatu pihak kepada
pihak penerima. Selanjutnya ditinjau dari fungsinya, surat adalah komunikasi
atau informasi antara si pengirim dan si penerima yang berwujud tulisan
dalam kertas atau yang lainnya.1
Surat adalah jenis karangan (komposisi) paparan, di dalam paparan
pengarang mengemukakan maksud dan tujuannya, menjelaskan apa yang
dipikirkan dan dirasakannya, surat merupakan salah satu alat komunikasi
tertulis yang disampaikan dari satu pihak kepada pihak lain, baik itu atas
nama pribadi ataupun atas nama sebuah organisasi atau perusahaan. Sebuah
surat tersebut dibuat dan dikirimkan dengan tujuan supaya penerima surat
mengerti maksud si pembuat surat.
1
Sari, Vidya Octa, ‘Keterampilan Menulis Surat Yang Baik dan Benar’, Vidya Octa Sari ),
Jurnal Elsa, Volume 16.2 (2018), 92–100.
3
merupakan salah satu bentuk komunikasi tulis. Sebagai bentuk komunikasi,
pesan yang disampaikan harus dapat diterima dengan baik oleh para
pembacanya. Kegiatan surat-menyurat tidak hanya menerima dan mengirim
surat saja, tetapi berfungsi surat sebagai media komunikasi dan bahan bukti
hitam di atas putih dalam sebuah organisasi baik pemerintahan maupun
swasta.2
C. Bentuk-Bentuk Surat
Adapun yang dimaksud dengan bentuk atau style surat ialah susunan
letak bagian – bagian surat (lay-out). Cara penempatan bagian – bagian surat
rupanya instansi atau departemen-departemen yang ada di Indonesia
mempunyai kebiasaan atau selera sendiri-sendiri. Sampai saat ini, bentuk
surat dimaksud paling sedikitnya dapat dibesakan menjadi empat: bentuk
resmi (official style), bentuk lurus (blok style), bentuk setengah lurus (semi
block style), dan bentuk lekuk (indented style). Contoh masingmasing bentuk
surat ini dapat dilihat berikut ini.3
1. Surat Resmi
Bentuk surat resmi digunakan oleh lembaga birokrasi dalam penyusunan
surat kedinasan, bentuk surat resmi memiliki 2 bentuk yaitu
diantaranya:4
a) Surat Resmi Lama
Yuitu bentuk surat resmi lama, penulisan alamat pada surat ditulis
dan diketik dibagian sebelah kanan bawah tanggal surat. Berikut
surat resmi lama
Pujiatna, Tri, ‘Pembinaan Tata Bahasa Dan Tata Bentuk Surat-Menyurat’, Jurnal Pengabdian
2
3
Nengah Sukartha, I, ‘Bahasa Surat’, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana Denpasar,
2018, 1–15
4
Indri Saraswati, Mahir Membuat Surat Dinas Dalam Sekejap, ( Jakarta : LAKSANA ).
4
Keterangan:
1. Kepala Surat
2. Nomor Surat
3. Tanggal
4. Lampiran
5. Hal/Perihal
6. Alamat tujuan
7. Salam Pembuka
8. Isi surat
9. Salam penutup
10. Jabatan Penanda Tanggan Surat
11. Nama Penanda Tnggan
12. NIP/NIK/RPP
13. Terbusan
14. Inisian
1. Kepala Surat
2. Nomor Surat
3. Tanggal
4. Lampiran
5. Hal/Perihal
6. Alamat tujuan
7. Salam Pembuka
8. Isi surat
9. Salam penutup
10. Jabatan Penanda Tanggan Surat
11. Nama Penanda Tnggan
12. NIP/NIK/RPP
13. Terbusan
14. Inisian
5
c) Bentuk Lurus Penuh
Keterangan:
1. Kepala Surat
2. Nomor Surat
3. Tanggal
4. Lampiran
5. Hal/Perihal
6. Alamat tujuan
7. Salam Pembuka
8. Isi surat
9. Salam penutup
10. Jabatan Penanda Tanggan Surat
11. Nama Penanda Tnggan
12. NIP/NIK/RPP
13. Terbusan
14. Inisian
d) Bentuk Lurus
Keterangan:
1. Kepala Surat
2. Nomor Surat
3. Tanggal
4. Lampiran
5. Hal/Perihal
6. Alamat tujuan
7. Salam Pembuka
8. Isi surat
9. Salam penutup
10. Jabatan Penanda Tanggan Surat
11. Nama Penanda Tnggan
12. NIP/NIK/RPP
13. Terbusan
14. Inisian
6
e) Bentuk Setengah Lurus
Keterangan:
1. Kepala Surat
2. Nomor Surat
3. Tanggal
4. Lampiran
5. Hal/Perihal
6. Alamat tujuan
7. Salam Pembuka
8. Isi surat
9. Salam penutup
10. Jabatan Penanda Tanggan Surat
11. Nama Penanda Tnggan
12. NIP/NIK/RPP
13. Terbusan
14. Inisian
Keterangan:
1. Kepala Surat
2. Nomor Surat
3. Tanggal
4. Lampiran
5. Hal/Perihal
6. Alamat tujuan
7. Salam Pembuka
8. Isi surat
9. Salam penutup
10. Jabatan Penanda Tanggan Surat
11. Nama Penanda Tnggan
12. NIP/NIK/RPP
13. Terbusan
14. Inisian
7
g) Bentuk Alenia Menggantung
Keterangan:
1. Kepala Surat
2. Nomor Surat
3. Tanggal
4. Lampiran
5. Hal/Perihal
6. Alamat tujuan
7. Salam Pembuka
8. Isi surat
9. Salam penutup
10. Jabatan Penanda Tanggan Surat
11. Nama Penanda Tnggan
12. NIP/NIK/RPP
13. Terbusan
14. Inisian
D. Bagian-Bagian Surat
Surat merupakan alat komunikasi tertulis yang digunakan dalam berkomunikasi untuk
menyampaikan tujuan tertentu. Surat memiliki bagian-bagian tersendiri dalam format
kepenulisannya. Bagian-bagian surat pada umumnya terdiri dari empati komponen utama,
yaitu kepala surat atau kop surat, leher surat, badan surat dan kaki Surat. Setiap bagian-
bagiannya memiliki seni maupun fungsi tersendiri dalam memperkenalkan dan
mengkomunikasikan pesan tertulis yang dikirimkan oleh pengirim kepada penerima. Adapun
berikut ini beberapa bagian yang terdapat pada surat yaitu sebagai berikut:
1. Kepala Surat/KOP Surat, Bagian kepala surat harus menyebutkan:
a) Nama, kantor/jawatan/perusahaan
b) alamat
c) nomor telepon
d) nomor kontak pos (jika ada)
e) nama alamat kawat (jika ada)
2. Tanggal Surat atau Titimangsa Penulisan tanggal surat harus diketik sebelah kiri
atas (bentuk lurus penuh) dan kanan atas (bentuk Lurus Setengah dan Indonesia).
Kemudian nama tempat tidak perlu dicantumkan sebab sudah termuat pada kepala
surat. Nama-nama tenpat perlu dicantumkan apabila tidak tercantum pada kepala
surat yaitu:
a) Nomor Surat (No.)
b) Penulisan nomor surat harus ditik segaris dengan tanggal, bulan, dan tahun
(untuk bentuk Lurus, Setengah Lurus, dan Indonesia).
8
3. Lampiran (Lamp.) Melampirkan berarti menyertakan sesuatu dengan yang lain.
Pada lampiran dituliskan : Lamp.: Empat helai, bukan Lamp.: 4 (empat) helai. Jika
tidak ada yang dilampirkan, kata Lampiran (Lamp.) tidak perlu dituliskan (demi
kehematan). 3. Hal/Perihal Perihal merupakan bagian menunjukan isi atau inti surat
secara singkat. Dengan membaca perihal/hal, secara cepat diketahui masalah yang
dituliskan di dalam suratnya.
4. Penulisan perihal/hal ditulis secara singkat dan jelas, misalnya : Hal : jadwal ujian
ulangan, Alamat Surat, Alamat surat memiliki dua macam yaitu alamat dalam (pada
helai surat) dan alamat luar (pada amplop).
5. Salam pembuka Salam pembuka merupakan tanda hormat pengirim surat sebelum
ia “berbicara” secara tertulis. Dalam surat resmi biasanya digunakan sebagai salam
pembuka ialah dengan hormat, (jangan disingkat Dh. Atau DH.) yang ditulis segaris
lurus dengan baris-baris lainnya. salam pembuka Assalamualaikum W. W. dipakai
secara khusus antara kantor/lembaga yang bersangkutan dengan agama Islam.
6. Isi Surat Isi surat umunya terdiri atas tiga bagian, yaitu :
a) Pembukaan Pembukaan berguna untuk mengantar dan menarik perhatian
pembaca terhadap pokok surat. Oleh sebab itu, perlu kalimat-kalimat pembuka
yang sesuai dengan maksud/tujuan surat.
b) Isi surat Isi surat yang sesungguhnya berisi sesuatu yan diberitahukan,
dikemukakan, dinyatakan, diminta, yang disampaikan kepada penerima surat.
7. Salam Penutup Salam penutup ditik berjarak dua baris dari kalimat penutup.
Kemudian nama terang tidak ditulis dalam kurung, tidak digaris bawahi, dan tidak
diakhiri dengan tanda titik.
8. Tembusan Tembusan dibuat jika isi surat yang dikirimkan kepada pihak yang
sebenarnya dituju (asli) perlu diketahui oleh pihak-pihak lain yang ada dalam
hubungannya dengan surat tersebut.5
5
Sajidan, Jurnal Pendidikan Dwija Utama ( Sang Surya Media, Agustus 2017).
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Surat adalah jenis karangan (komposisi) paparan, di dalam paparan
pengarang mengemukakan maksud dan tujuannya, menjelaskan apa yang
dipikirkan dan dirasakannya, surat merupakan salah satu alat komunikasi
tertulis yang disampaikan dari satu pihak kepada pihak lain, baik itu atas
nama pribadi ataupun atas nama sebuah organisasi atau perusahaan. Bentuk
surat adalah pola surat menurut susunan letak dan bagian – bagian surat.
Bentuk-bentuk surat biasanya selalu dipakai dalam kedinasan atau
pekerjaan atau juga keorganisasian. Selain itu bentuk-bentuk surat biasanya
memiliki bentuk susunan atau bentuk struktur yang berbeda dengan bentuk
surat yang lainnya.
Bentuk surat resmi digunakan oleh lembaga birokrasi dalam penyusunan
surat kedinasan, bentuk surat resmi memiliki 2 bentuk yaitu diantaranya
Surat Resmi Lama dan Surat Resmi Baru. Adapun bagian-bagian dari surat
yaitu kop surat, tanggal surat, lampiran, perihal, salam pembuka, isi, salam
penutuo, tembusan.
10
DAFTAR PUSTAKA
Indri Saraswati, Mahir Membuat Surat Dinas Dalam Sekejap, ( Jakarta : LAKSANA ).
Nengah Sukartha, I, ‘Bahasa Surat’, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana Denpasar,
2018.
Pujiatna, Tri, ‘Pembinaan Tata Bahasa Dan Tata Bentuk Surat-Menyurat’, Jurnal
Pengabdian Masyarakat, 25.1 (2019).
Sajidan, Jurnal Pendidikan Dwija Utama ( Sang Surya Media, Agustus 2017).
Sari, Vidya Octa, ‘Keterampilan Menulis Surat Yang Baik dan Benar’, Vidya Octa Sari ),
Jurnal Elsa, Volume 16.2 (2018).
11