Oleh:
1.Ludviana Dwi S (19.3169.01.0008)
2.Nadia Ul Ula (19.3169.01.0011)
3.Puspa Dewi N (19.3169.01.0014)
4.Salwa Hunaina A (19.3169.01.0016)
Dosen:
Drs.Aminan M.pd
STIKes MUHAMMADIYAH BOJONEGORO
2019
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama
nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan
judul ”SURAT MENYURAT”.
Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak,
karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak
yang turut memberikan dukungan dan kepercayaan yang begitu besar. Penulis berharap isi
dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat
lebih baik lagi.
Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pihak.
Penulis,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Perumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Surat Menyurat
2.1.1 Pengertian Surat
2.1.2 Pengertian dan Tujuan Surat Menyurat
2.2 Korespondensi dan Koresponden
2.2.1 Korespondensi
2.2.2 Koresponden
2.3 Mengenal Bahasa Surat
2.4 Fungsi Surat
2.5 Jenis-jenis Surat
2.5.1 Berdasarkan Sifat Surat
2.5.2 Berdasarkan Wujud Surat
2.5.3 Berdasarkan Tata Aliran Surat
2.5.4 Berdasarkan Keamanan Isinya.
2.5.5 Berdasarkan Proses Penyelesaiannya
2.5.6 Berdasarkan Dinas Pos
2.5.7 Berdasarkan Cara Pengirimannya
2.6 Ciri-ciri bahasa Surat yang baik
2.6.1 Jelas
2.6.2 Lugas
2.6.3 Menarik dan Sopan
2.7 Bagian-bagian Surat
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHILUAN
1.3 Tujuan
Dari perumusan masalah diatas, maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah sbb:
1. Untuk mengetahui pengertian tentang surat menyurat.
2. Untuk mengetahui fungsi surat.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis surat.
4. Untuk mengetahui bagaimana ciri-ciri bahasa surat.
BAB II
PEMBAHASAN
Tujuan menulis surat secara garis besar diklasifikasikan menjadi tiga macam, yaitu:
a. Menyampaikan informasi kepada pembaca surat;
b. Mendapatkan tanggapan dari pembaca surat tentang isi surat;
c. Ingin mendapatkan tanggapan dan menyampaikan informasi kepada pembaca surat.
2.2.1 Korespondensi
Korespondensi searti dengan surat
menyurat. Korespondensi adalah suatu kegiatan atau
hubungan yang dilakukan secara terus-
menerus antara dua pihak yang dilakukan dengan saling berkiriman surat.
Korespondensi dalam suatu kantor, instansi, atau organisasi dibagi menjadi dua, yakni:
1. Korespondensi Eksteren, yaitu hubungan surat-
menyurat yang dilakukan oleh kantor
atau bagian-bagiannya dengan pihak luar.
2. Korespondensi Interen, yaitu hubungan surat-menyurat yang dilakukan oleh orang-
orang
dalam suatu kantor, termasuk hubungan antara kantor pusat dengan kantor cabang.
2.2.2 Koresponden
Koresponden adalah orang yang berhak atau mempunyai wewenang menandatangani
surat, baik atas nama perorangan maupun kantor atau organisasi.
Sebagai alat komunikasi, surat dapat menyampaikan informasi dari satu pihak ke pihak lain
atas nama pribadi maupun organisasi.
Sebagai alat bukti tertulis, surat dapat dipergunakan sebagai bukti apabila terjadi
perselisihan antara organisasi-organisasi atau pejabat-pejabat yang mengadakan hubungan
korespondensi.
Sebagai alat pengingat, surat dapat digunakan untuk mengetahui hal-hal atau peristiwa
yang telah lampau.
Sebagai alat bukti historis, karena surat dapat untuk mengetahui sejarah atau
perkembangan suatu organisasi.
Sebagai duta atau wakil organisasi, kehadiran surat mewakili organisasi dalam
berkomunikasi atau bertatap muka dengan pihak lain.
Surat berfungsi sebagai pedoman kerja, karena surat dapat digunakan sebagai pedoman
dalam melaksanakan pekerjaan.
2.5 Jenis-jenis Surat
d. Surat Niaga
Surat niaga adalah surat yang berisi, soal-soal perdagangan yang dibuat oleh
perusahaan yang dikirimkan kepada para langganannya.
a. Surat masuk adalah surat-surat yang diterima oleh suatu organisasi/perusahaan yang
berasal dari seseorang atau dari suatu organisasi.
b. Surat keluar adalah surat-surat yang dikeluarkan/dibuat suatu organisasi/perusahaan
untuk dikirimkan kepada pihak lain, baik perseorangan maupun kelompok.
2.6.2 Lugas
Lugas artinya sederhana, praktis, bersahaja (simple). Jika diterapkan dalam pada
penulisan kalimat dalam surat, artinya kalimat yang digunakan harus langsung
menunjukkan persoalan atau permasalahan yang pokok-pokok saja, tidak bertele-tele
serta dapat mengungkapkan gagasan secara tepat sesuai dengan maksud yang
dikehendaki.
Cara yang dapat dilakukan oleh penulis surat agar diperoleh bahasa surat yang lugas
adalah sebagai berikut:
1) Menghilangkan unsur-unsur yang tidak diperlukan
2) Menghilangkan basa-basi
3) Menambahkan unsur penjelas yang hilang
4) Menggunakan istilah yang biasa digunakan dalam surat niaga
5) Menempatkan tanda baca yang tepat
Bagian paling atas dalam surat adalah kepala surat atau yang juga dikenal sebagai kop
surat. Kop surat memuat informasi mengenai nama, logo, identitas dan alamat kantor
lembaga pengirim surat. Fungsi kop surat juga penting sebagai media promosi dari
lembaga atau organisasi pengirimnya.
Nama lembaga
Logo/lambang lembaga
Alamat lembaga
Nomor telepon lembaga
Kode pos dan fax lembaga (jika ada)
Alamat email dan website lembaga (jika ada)
Bagian surat berikutnya adalah tempat dan tanggal surat. Pencatuman tempat dan
tanggal surat bertujuan untuk memberi informasi mengenai kapan dan dari mana surat
tersebut dikirim.
Tempat surat kadang juga tidak dicantumkan kembali jika sudah ditulis di alamat instansi
pada bagian kop surat, meski kadang juga dicantumkan kembali. Sementara tanggal surat
ditulis sesuai waktu surat dikirim.
Cara penulisan tempat dan tanggal surat di Indonesia dimulai dari kabupaten/kota diikuti
oleh tanggal, lalu bulan dan tahun.
3. Nomor Surat
Dalam surat resmi selalu ada nomor surat yang dicantumkan. Penomoran surat ini
dilakukan oleh surat resmi yang dikirim oleh lembaga, instansi, perusahaan atau
organisasi yang resmi dan terdaftar.
Penggunaan nomor surat biasanya meliputi nomor urut penulisan surat, kode surat,
tanggal, bulan dan tahun penulisan surat. Fungsi nomor surat adalah untuk memudahkan
pengaturan dan penyimpanan surat serta mengetahui jumlah surat yang dikeluarkan
sebuah lembaga.
Penempatan nomor surat disesuaikan degan bentuk dan sistem penulisannya. Nomor
surat bisa diletakkan di sebelah kiri atas kertas untuk surat berperihal serta bisa juga
diletakkan di bawah judul untuk surat yang berjudul.
045/BNS/01/08/2017
127/PMI/X/2018
Pada beberapa surat juga terdapat lampiran yang disertakan. Bagian lampiran
merupakan penjelas yang memberi informasi bahwa ada berkas atau dokumen lain yang
disertakan dalam surat tersebut. Jika misal tidak terdapat berkas atau dokumen yang
dilampirkan, maka bagian lampiran ditiadakan.
Penulisan lampiran yang disertakan bisa disebutkan jumlah lembar, eksemplar atau
cukup jumlah berkasnya dengan bentuk huruf. Jika lebih dari sepuluh maka ditulis dalam
bentuk angka. Sedangkan jika tidak ada lampiran bisa ditulis tanda penghubung atau
tanda minus.
5. Hal/Perihal
Bagian-bagian surat resmi berikutnya adalah bagian hal atau perihal. Fungsi bagian hal
dalam surat adalah memberi petunjuk pada pembaca tentang kepentingan dan isi pokok
dalam surat tersebut. Singkatnya, hal atau perihal hampir sama dengan judul pada surat
berjudul.
Tata cara penulisan hal atau perihal yaitu tidak ditulis dengan huruf kapital
keseluruhannya, tapi pada huruf pertama kata utamanya saja. Di akhir hal atau perihal
juga tidak perlu diberikan tanda titik.
6. Alamat Tujuan
Alamat tujuan juga menjadi salah satu bagian surat, yaitu alamat yang dituju dalam
pengiriman surat. Terdapat dua alamat tujuan yang ditulis yakni alamat luar yang ditulis
di sampul surat serta alamat dalam yang ditulis di bagian dalam kertas surat.
Pada alamat di bagian sampul harus ditulis secara lengkap, sedangkan di bagian dalam,
alamat tujuan boleh ditulis sebagian saja. Biasanya juga ditujukan orang atau instansi
yang dituju dan menggunakan kata-kata seperti ‘Bapak/Ibu’ atau ‘Yth.’
Bisa menggunakan kata Yth (singkatan dari yang terhormat) untuk menghormati pihak
yang dikirim surat bisa berupa atasan, rekan kerja, kolega atau teman.
Bisa menggunakan sebutan Bapak, Ibu atau Sdr yang diikuti oleh nama orang yang dituju.
Di akhir tiap baris tidak perlu diberikan tanda titik, kecuali untuk singkatan.
Dianjurkan menyertakan kode pos untuk memudahkan pengiriman surat pada yang
dituju.
Contoh penulisan alamat tujuan surat :
7. Salam Pembuka
Fungsi salam pembuka adalah untuk membuka pembicaraan dalam surat sesuai adab
sopan santun. Salam pembuka berisi sapaan-sapaan pada umumnya. Penulisan salam
pembuka diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda koma.
Dengan hormat,
Assalamualaikum wr. wb,
Selamat pagi,
8. Isi surat
Bagian ini merupakan bagian inti dari surat yakni isi surat. Isi surat memuat apa saja yang
perlu disampaikan oleh pengirim kepada orang atau lembaga yang dituju. Layaknya
bentuk karangan pada umumnya, isi surat terdiri dari 3 bagian yakni bagian pembuka,
bagian inti dan bagian penutup.
Bagian pembuka pada isi surat berisi pengantar bagi pembaca untuk mengetahui isi dan
berita yang akan disampaikan oleh pengirim surat. Pokok masalah atau berita sudah
tertera dalam bagian pembuka ini dan akan lebih dijelaskan di bagian inti.
Bagian inti pada isi surat berisi maksud dan tujuan utama dari pengiriman surat. Maksud
pengiriman surat disinggung secara jelas, singkat dan padat pada bagian inti agar pesan
surat bisa tersampaikan pada pembacanya.
Bagian penutup pada isi surat berisi penegasan dan kesimpulan dari isi surat secara
keseluruhan. Selain itu penutup juga bisa berisi harapan atau ucapan terima kasih pada
pembaca atas penyampaian pesannya.
Bagian penutup merupakan penegasan, simpulan, harapan, atau ucapan terima kasih.
Dengan demikian, bagian penutup menandai bahwa uraian pokok yang ingin disampaikan
melalui surat sudah selesai. Bagian penutup hendaknya singkat, tegas, dan tidak perlu
berbasa-basi secara berlebihan.
9. Salam Penutup
Bagian salam penutup berada pada bagian akhir surat. Salam penutup digunakan sebagai
ucapan salam akhir untuk menambah kesantunan dalam berkirim pesan, meski tidak
harus ada. Penulisannya diawali huruf kapital dan diakhiri oleh tanda koma.
Hormat kami,
Wassalamualaikum wr.wb,
Terima kasih,
Pada bagian bawah surat, harus terdapat nama pengirim beserta tandatangannya. Nama
yang tercantum adalah nama lengkap atau nama terang dari pengirim atau orang yang
bertanggungjawab pada pengiriman surat tersebut. Selain itu juga dibubuhi tandatangan
dari pengirim.
11. Tembusan
Bagian tembusan merupakan bagian surat yang menunjukkan pihak atau orang lain yang
juga berhak mendapatkan surat tersebut. Meski begitu, tidak semua surat memiliki
tembusan.
Bentuk-bentuk Surat dan contohnya:
1. Bentuk lurus penuh (full block style), yaitu bentuk surat yang penulisannya semua
dimulai dari pinggir sebelah kiri. artinya, mulai dari tanggal, kata penutup sampai
kata lampiran yang ditulis di sebelah bawah penulisannya dimulai dari kiri.
Format surat :
1. Kop Surat
2. Tanggal dibuatnya
surat
3. Nomor Surat
4. Lampiran
5. Hal
6. Surat yang di tujukan
7. Salam Pembukaan
8a. Pendahuluan isi
surat
8b. Penjelasan isi surat
8c. Penutup isi surat
9. Salam Penutup
10. Nama jabatan
11. Tanda Tangan
12. Nama yang
mendatangani
13. Tembusan
14. Halaman lampiran
surat/Inisial
2. Bentuk lurus (block style), pada dasarnya sama dengan surat bentuk lurus
penuh,perbedaannya terletak pada penempatan tanggal, salam penutup, nama
instansi, nama terang dan nama jabatan yang ditullis disebelah kanan surat.
Format surat :
Format surat :
Format surat :
Format surat:
Bentuk surat resmi ini merupakan jenis surat yang sering dipakai oleh instansi –
instansi pemerintah untuk penulisan surat dinas. Format penulisan surat bentuk resmi,
pada bagian alamat diketik di sebelah kanan, sedangkan di bagian kiri diketik
dengan nomor, lampiran dan perihal.
Bentuk Resmi merupakan salah satu bentuk surat dari bagian-bagian surat resmi.
Fungsional dan Tujuan surat ini sama dengan bagian-bagian surat resmi. Namun
jangan loupa untuk membuat surat resmi selalu perhatikan garis tengah agar surat
resmi tersebut terlihat rapih dan di terima oleh instansi atau lembaga karena surat
resmi ini sifatnya tidak main-main
Format surat :
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Surat menyurat adalah salah satu bentuk komunikasi dengan mempergunakan surat
sebagai alat, oleh karena itu surat menyurat merupakan salah satu alat komunikasi yang
sangat penting dan setiap waktu dilakukan dalam tugas sehari-hari dalam kantor.
Surat merupakan salah satu alat komunikasi tertulis yang berasal dari satu pihak dan
ditujukan dari pihak lain untuk menyampaikan berita dengan demikian jelas bahwa surat
sangat penting artinya dalam membantu memperlancar tercapainya tujuan organisasi.
Perlu diusahakan agar dapat membuat surat dengan baik, sebab penilaian negatif terhadap
surat akan dapat mempengaruhi pula penilaian negatif dalam organisasi.
3.2 Saran
Berdasarkan simpulan di atas, maka surat menyurat sangatlah penting dalam suatu
organisasi karena surat-menyurat merupakan salah satu bagian dari proses komunikasi
dalam organisasi yang berbentuk tulisan, proses surat menyurat ini lebih diutamakan untuk
lingkungan ekstern organisasi yang sangat berpengaruh dalam menciptakan link organisasi.
Dengan adanya surat menyurat yang baik dan rapi, maka dapat mendukung tercapainya
tujuan organisasi yaitu bisa bertahan (Survival) dan bisa tumbuh berkembang (Growth).
DAFTAR PUSTAKA
Hisyam, Djihad. 2008. Korespondensi Bahasa Indonesia Dalam Teori dan Praktik. Yogyakarta: UNYpress.
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia
(Online), (http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/kbbi/index.php), diakses tanggal 27 Oktober 2016.
Setyaningrum, Afra Tien. 2008. Korespondensi Bahasa Indonesia Dasar, Teori, dan Aplikasi. Yogyakarta: Amara
Books.
Wikipedia Bahasa Indoensia, Surat Eletronik (Online), (https://id.wikipedia.org/wiki/Surat_elektronik), diakses
tanggal 27 Oktober 2016.
Wikipedia Bahasa Indonesia, Surat (Online), (http://id.wikipedia.org/wiki/Surat), diakses tanggal 27 Oktober
2016.