Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM

KELOMPOK 9:

ANISATUN KHAIRA WAHYUNI (2306103020040)

SRI RAHMADA YANTI (2306103020051)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

2024
KATA PENGANTAR

‫ِبْســــــــــــــــــِم ِهللا الَّرْح َمِن الَّر ِح ْيِم‬

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat ALAH SWT. Atas segala limpahan rahmat,
karunia, dan petunjuk-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Filsafat
Pendidikan Islam”. Shalawat beserta salam kami sanjungkan kehadirat Nabi besar Muhammad
SAW yang telah membawa kita dari alam kegelapan ke alam yang berilmu pengetahuan.

Tidak lupa pula kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing Bapak Dr. T.
M. Jamil, M. Si, Yang telah turut memberikan tugas makalah ini. Tentunya, kami tidak akan bisa
maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami dengan
rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat bagi para
pembaca.

Banda Aceh, Februari 2024

Kelompok 5

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................................4
1.1 Latar belakang.................................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................................5
1.3 Tujuan.........................................................................................................................................5
BAB 2 PEMBAHASAN.............................................................................................................................6
2.1 NARKOBA.......................................................................................................................................6
A. Definisi Narkoba........................................................................................................................6
B. Faktor-Faktor Pendorong Penyalahgunaan Narkotika..........................................................7
C. Dampak Negatif Narkotika.......................................................................................................8
D. Penyalahgunaan narkotika di Aceh..........................................................................................9
2.2 SEKS BEBAS.................................................................................................................................11
A. Definisi Seks Bebas..................................................................................................................11
B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Seksual Bebas..............................................11
C. Dampak Seks Bebas.................................................................................................................12
BAB 3 PENUTUP....................................................................................................................................14
3.1 KESIMPULAN..............................................................................................................................14
3.2 SARAN...........................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................................15

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Masa depan suatu bangsa tidak hanya ditentukan oleh potensi ekonomi atau perkembangan
teknologi, tetapi juga oleh kualitas kemanusiaan dan moralitas masyarakatnya. Di tengah
gemerlapnya kemajuan modern, kita dihadapkan pada ancaman yang semakin merayap dan
mengancam: narkoba dan fenomena seks bebas. Dua fenomena ini bukan saja merusak individu-
individu, tetapi juga menggerogoti akar-akar moralitas dan kualitas kemanusiaan suatu bangsa.
Dalam makalah ini, kita akan menjelajahi dampak negatif narkoba dan seks bebas terhadap masa
depan bangsa, serta upaya-upaya yang dapat kita lakukan untuk menangkal ancaman ini.

Narkoba telah menjadi masalah global yang merusak, menghancurkan keluarga, dan
membawa dampak yang tak terbayangkan terhadap masa depan generasi muda. Di tengah
kemudahan akses dan daya tarik yang dipromosikan oleh media sosial, remaja dan dewasa muda
sering kali menjadi sasaran empuk bagi para pengedar narkoba. Dari ganja hingga obat-obatan
terlarang yang lebih keras seperti heroin, dampaknya bisa menghancurkan impian, menguras
energi kreativitas, dan bahkan merenggut nyawa. Seperti hal yang terjadi Aceh, Setyadi, A.
(2021,februari 5). Mencuri 18 Kali demi Narkoba, 6 Remaja di Aceh Ditangkap. Diakses dari
https://news.detik.com/berita/d-5362637/mencuri-18-kali-demi-narkoba-6-remaja-di-aceh-
ditangkap.

Disamping masalah narkoba, fenomena seks bebas juga menjadi ancaman serius bagi masa
depan bangsa. Budaya yang mempromosikan seks bebas, terutama di kalangan remaja, telah
melemahkan fondasi keluarga dan moralitas tradisional. Remaja yang terlibat dalam seks bebas
rentan terhadap kehamilan tidak direncanakan, penyebaran penyakit menular seksual, dan
dampak psikologis yang serius. Keluarga, yang seharusnya menjadi tempat yang aman dan
penuh kasih, terkoyak oleh pergaulan bebas yang tidak bertanggung jawab.

Untuk melawan ancaman narkoba dan seks bebas, pendidikan dan kesadaran masyarakat
menjadi kunci utama. Pendidikan tentang bahaya narkoba dan konsekuensi seks bebas harus
dimulai sejak dini, baik di sekolah maupun di lingkungan keluarga. Masyarakat juga perlu

4
dilibatkan secara aktif dalam upaya pencegahan, seperti mendirikan program-program
rehabilitasi bagi pecandu narkoba, mendukung inisiatif pemerintah dalam mengawasi distribusi
obat-obatan terlarang, dan mempromosikan nilai-nilai moral yang kuat dalam budaya populer.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana dampak dari narkoba dan seks bebas terhadap masa depan anak bangsa.

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana dampak dari narkoba dan seks bebas terhadap masa depan
anak bangsa.

5
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 NARKOBA

A. Definisi Narkoba

Narkoba merupakan singkatan dari narkotika dan obat-obatan terlarang, (Soedjono, 2005)
menyatakan narkotika merupakan bahan-bahan yang efek utamanya adalah pembiusan atau
penurunan kesadaran dan dapat menimbulkan gejala fisik maupun mental lainnya apabila
dipakai dengan jangka pangka akan mengakibatkan ketergantungan.

Narkotika dapat digolongkan kedalam 3 golongan berdasarkan kegunaan dan


kemanfatannya (Pitojo, 2006):

a) Narkotika golongan I
Narkotika yang hanya dapat digunakan dalam ilmu pengetahuan.
Narkotika jenis ini memiliki potensi terhadap pengguna menyebabkan
ketergantungan, beberapa narkotika golongan ini antarlain, yaitu: Heroin,
Kokain, dan Ganja.

b) Narkotika golongan II
Narkotika jenis ini selain digunakan untuk pengembangan ilmu
pengetahuan tetapi juga sebagai terapi. Beberapa jenis narkotika ini
adalah: alfasetil metadol, beta metadol, benzetidin, morfin, dan petidin.

c) Narkotika golongan III


Narkotika yang hanya digunakan untuk pengembangan ilmu pengetahuan
dan tidak digunakan dalam terapi. Beberapa jenis narkotika ini, yaitu:
asetilhidrokodeina, dihidrokodeinan, dokstroproposifem, dan kodein.

6
B. Faktor-Faktor Pendorong Penyalahgunaan Narkotika

Berbagai hal dapat menjadi faktor penyebab seseorang terlibat dalam penyalahgunaan
Narkotika. Secara garis besar dikelompokkan menjadi 3 faktor. Faktor-faktor tersebut
masing-masing adalah (Virdaus, 2018):
1. Faktor Individu
Faktor penyebab penyalahgunaan Narkotika yang bersifat individu yaitu kepribadian
seseorang, motivasi individu dan kondisi jasmani tertentu dari yang bersangkutan.
Kepribadian seseorang tidak sama. Adapun orang yang biasanya beresiko sebagai
pengguna narkotika pada umumnya memiliki kepribadian antara lain:
a. orang yang memiliki sikap pemalu, pendiam, mudah kecawa, tidak berlaku sabar,
mudah bosen atau merasa jenuh.
b. Orang yang berperilaku anti sosial, bersikap anti peraturan atau tata tertib, suka
memberontak.
c. Orang yang mengidap gangguan perkembangan psikoseksual, sehingga identitas
sebagai lelaki dan perempuan tidak jelas, dan orang yang cenderung mengalami
gangguan kejiwaan.
d. Orang yang termasuk kurang religius, serta orang yang sejak dini telah merokok.

2. Faktor Ketersediaan Narkotika


Faktor yang lain yaitu karena masih banyak nya beredar barang haram tersebut secara
ilegal. Semakin banyak beredar barang terlarang tersebut maka menjadi penyebab
kemungkinan dan kesempatan untuk memperoleh barang haram tersebut secara
mudah baik jumlahnya sedikit maupun banyak, walaupun dengan cara sembunyi-
sembunyi, maka masih dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan bagi yang
bersangkutan.

3. Faktor Lingkungan
Lingkungan mempunyai andil yang besar terhadap penggunaan komoditas terlarang
tersebut. Faktor luar tersebut dapat berwujud lingkungan keluarga, lingkungan

7
sekolah, lingkungan dekat, sebaya atau sepermainan, atau lingkungan masyarakat
luas. Dengan demikian maka penyalahgunaan narkotika merupakan masalah yang
sangat kompleks.

C. Dampak Negatif Narkotika

Narkotika mengandung zat kimia yang memabukkan dan berefek merusak kesehatan
penggunanya. Dalam hal ini, berbagai hasil penelitian menemukan bahwa semakin tinggi
kadar alkohol minuman memabukkan, maka semakin tinggi pengaruh terhadap kesehatan.
Syauqi (2006) menyatakan apabila kadar alkohol yang masuk kedalam darah ,darah itu
bertambah hingga 150mgr pada setiap 100 cm darah, ia akan kehilangan kontrol diri, bahkan
hilang pula kontrol saraf dalam tubuhnya.

Dampak medis dari pengguna narkotika pertama kali adalah timbul rasa tidak enak,
antara lain mual, ingin muntah, gelisah ketakutan, dan atau perasaan psikologis yang lain.
Secara medis, akibat penyalaahgunaan narkotika terhadap seseorang dapat menimbulkan
gangguan kesehatan dan gangguan mental, serta tidak jarang pula diakhiri dengan kematian.
Beberapa dampak dari penyalahgunaan narkotika.

1. Gangguan Kesehatan

Harlina (2006) menyatakan bahwa gangguan kesehatan adalah yang bersifat


komplek, karena narkotika pada prinsipnya dapat mengganggu dan merusak organ
tubuh antara lain sususan syaraf pusat, jantung, ginjal, dan paru-paru dan akibat-
akibat yang lain. Beberapa gambaran dampak medis yang komplek tersebut antara
lain, yaitu:
a. Ibu hamil pengguna ganja dan mengisap rokok dapat melahirkan bayi kurang
sehat.
b. Penggunaan atau penyalahgunaan heroin atau putauw melalui cara suntik dapat
menjadi perantara penularan penyakit hepatitis B dan C, infeksi HIV atau AIDS.
c. Penggunaan atau penyalahgunaan cocain dapat menyebabkan antara lain
penyakit parkinson.

8
d. Penggunaan atau penyalahgunaan alkohol dapat menyebabkan antara lain
pengkerutan hati (serosis hepatitis), kanker hati, kepikunan (demensia
alkoholika).

2. Gangguan Mental
Gangguan pada diri seseorang yang berwujud perubahan sikap atau perilaku,
tidak seperti biasanya atau pada umumnya. Gangguan mental dapat terjadi karena
timbulnya gangguan kejiwaan antara lain perubahan daya pikir, kreasi, persepsi, emosi,
sehingga menimbulkan kegiatan yang menyimpan dari norma-norma yang berlaku dalam
masyarakat. Dalam rangka penanggulanan dampak narkotika pada seseorang tersebut,
akan sangat memakan banyak pengorbanan yaitu waktu, tenaga, biaya tidak sedikit, serta
gangguan mental yang diderita dimungkinkan tidak dapat pulih seperti sedia kala.

Berbagai faktor pendorong atau penyebab bahwa seseorang menjadi pengguna


sekaligus sebagai korban narkotika antara lain adalah sebagai berikut:

1. Faktor pribadi sebelum berurusan dengan narkotika yaitu adanya gangguan


kepribadian, kecemasan maupun depresi yang dialami oleh seseorang.

2. Faktor kemudahan yang memberikan andil untuk berurusan dengan narkotika antara
lain yaitu hubungan antara sesama, faktor yang bersifat interen keluarga, dan kesibukan
keluarga.
3. Faktor penimbul sehingga berurusan dengan narkotika antara lain yaitu dengan adanya
pengaruh dari teman, dan juga pengaruh dari penggunaan narkotika.

D. Penyalahgunaan narkotika di Aceh

1) Operasi Pemberantasan Narkoba di Banda Aceh


Pada tahun 2020, kepolisian setempat melakukan operasi besar-besaran dan berhasil
mengungkap sejumlah jaringan peredaran narkoba di Banda Aceh. Dalam operasi ini,
puluhan orang diamankan dan barang bukti narkoba berbagai jenis disita. Diakses dari

9
https://bandaacehkota.bnn.go.id/bnn-ri-ungkap-kasus-narkoba-dengan-barang-bukti-87-
4154-gram-sabu-70-227-butir-ekstasi-dan-19-tersangka/

2) Razia Narkoba di Aceh Barat Daya


Tahun lalu, polisi di Aceh Barat Daya melaksanakan razia narkoba di beberapa titik
strategis. Dalam razia ini, dua pengedar narkoba jenis ganja berhasil diamankan. Diakses
dari https://aceh.antaranews.com/berita/349104/polres-aceh-barat-tangkap-dua-pengedar-
tiga-kilogram-ganja

3) Penyelundupan Narkoba Melalui Pelabuhan Lhokseumawe


Pada tahun 2018, pihak Bea Cukai bersama kepolisian berhasil menggagalkan upaya
penyelundupan narkoba melalui Pelabuhan Lhokseumawe. Sejumlah besar sabu-sabu
yang dikemas dalam bungkusan teh berhasil disita. Diakses dari
https://www.beacukai.go.id/berita/bea-cukai-dan-polri-gagalkan-penyelundupan-200-
kilogram-sabu-di-perairan-aceh.html

4) Penangkapan Bandar Narkoba Internasional di Aceh Timur


Pada tahun 2022, kepolisian Aceh Timur berhasil menangkap seorang bandar narkoba
internasional yang menjadi salah satu jaringan peredaran narkoba di Aceh. Penangkapan
ini diikuti dengan penangkapan anggota jaringan lainnya dan pengungkapan sejumlah
lokasi penyimpanan narkoba. Diakses dari
https://news.detik.com/berita/d-5943128/tangkap-3-pengedar-jaringan-internasional-
bnnp-aceh-sita-14-kg-sabu

5) Penangkapan Kurir Narkoba di Aceh Singkil


Pada tahun 2023, kepolisian Aceh Singkil berhasil menangkap seorang kurir narkoba
yang membawa sabu-sabu dalam jumlah besar. Penangkapan ini merupakan hasil dari
pengembangan informasi dan kerjasama antara aparat keamanan dengan masyarakat
setempat. Diakses dari https://humas.polri.go.id/2023/03/18/satresnarkoba-polres-aceh-
singkil-tangkap-tiga-pemakai-dan-satu-pengedar-sabu/

10
2.2 SEKS BEBAS

A. Definisi Seks Bebas

Seks pranikah atau seks bebas adalah hubungan seksual yang dilakukan remaja
tanpa adanya ikatan pernikahan. Sedangkan perilaku seksual pranikah merupakan
perilaku seksual yang dilakukan tanpa melalui proses pernikahan yang resmi menurut
hukum maupun menurut agama dan kepercayaan masing-masing (Sarwono 2013).

B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Seksual Bebas

Menurut (Sugiyono 2010) bahwa perilaku seks pra nikah pada remaja dipengaruhi
oleh beberapa faktor:
a. Faktor dari dalam diri remaja sendiri (Internal) yang kurang memahami
swadarma-nya sebagai pelajar. Faktor dari dalam diri remaja yang dapat
mempengaruhi seorang remaja melakukan seks pranikah karena didorong oleh
rasa ingin tahu yang besar untuk mencoba segala hal yang belum diketahui.
Hal tersebut merupakan ciri-ciri remaja pada umumnya, mereka ingin
mengetahui banyak hal yang hanya dapat dipuaskan serta diwujudkannya
melalui pengalaman mereka sendiri (Sugiyono 2010).

b. Faktor eksternal, yaitu pergaulan bebas tanpa kendali orang tua yang
menyebabkan remaja merasa bebas untuk melakukan apa saja yang
diinginkan. Pada masa remaja, kedekatannya dengan peer-groupnya sangat
tinggi karena selain ikatan peer-group menggantikan ikatan keluarga, mereka
juga merupakan sumber afeksi, simpati, dan pengertian, saling berbagi
pengalaman dan sebagai tempat remaja untuk mencapai otonomi dan
independensi.

Maka tak heran bila remaja mempunyai kecenderungan untuk mengadopsi


informasi yang diterima oleh teman-temannya, tanpa memiliki dasar informasi
yang signifikan dari sumber yang lebih dapat dipercaya. Informasi dari
11
temantemannya tersebut, dalam hal ini sehubungan dengan perilaku seks
pranikah, tak jarang menimbulkan rasa penasaran yang membentuk
serangkaian pertanyaan dalam diri remaja. Untuk menjawab pertanyaan itu
sekaligus membuktikan kebenaran informasi yang diterima, mereka
cenderung melakukan dan mengalami perilaku seks pranikah itu sendiri.

c. Faktor perkembangan teknologi media komunikasi yang semakin canggih


yang memperbesar kemungkinan remaja mengakses apa saja termasuk hal-hal
yang negatif. Remaja dewasa ini, dapat dengan mudah mengakses situs,
gambar atau juga tayangan porno lewat internet dalam hp masing-masing.

d. d. Kurangnya pengetahuan remaja tentang seksual. Banyak orang tua yang


membatasi pembicaraan mengenai seksualitas dengan berbagai alasan.
Seksualitas dianggap masih tabu untuk dibicarakan bagi kalangan orang tua
kepada anaknya. Sehingga remaju terpacu untuk mencari informasi di
tempatlain, yang bisa jadi menjerumuskan mereka.

C. Dampak Seks Bebas


Pada Perilaku seksual bebas dapat menimbulkan berbagai dampak negatif,
diantaranya sebagai berikut:
a. Dampak psikologis
Dampak psikologis dari perilaku seks bebas pada remaja diantaranya perasaan
marah, takut, cemas, depresi, rendah diri, merasa bersalah dan berdosa.
b. Dampak Fisiologis
Dampak fisiologis dari perilaku seksual pranikah tersebut diantaranya dapat
menimbulkan kehamilan tidak diinginkan dan aborsi.
c. Dampak sosial
Dampak sosial yang timbul akibat perilaku seksual yang dilakukan sebelum
saatnya antara lain dikucilkan, putus sekolah pada remaja perempuan yang hamil,

12
dan perubahan peran menjadi ibu. Belum lagi tekanan dari masyarakat yang
mencela dan menolak keadaan tersebut (Sarwono 2013).
d. Dampak fisik
Dampak fisik lainnya sendiri menurut (Sarwono 2013) adalah berkembangnya
penyakit menular seksual di kalangan remaja, dengan frekuensi penderita
penyakit menular seksual (PMS) yang tertinggi antara usia 15-24 tahun. Infeksi
penyakit menular seksual dapat menyebabkan kemandulan dan rasa sakit kronis
serta meningkatkan risiko terkena PMS dan HIV/AIDS

13
BAB 3
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

 Seks bebas adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual terhadap lawan
jenis maupun sesama jenis yang dilakukan di luar hubungan pernikahan. Seks bebas erat
kaitan nya dengan narkoba.
 Seks bebas dan narkoba dapat ditimbulkan oleh beberapa faktor pendukung antara lain
kurang nya perhatian orang tua, pergaulan bebas, media cetak, media elektronik,
kurangnya pengetahuan tentang seks bebas dan narkoba, rasa ingin tahu juga pelampiasan
diri dan ketersediaan narkoba.

 Seks bebas dan narkoba dapat menimbul dampak negatif bagi sang remaja. Dampak-
dampak itu akan merusak seluruh kehidupan sang remaja. Maka dari itu seks bebas dan
narkoba harus dihindari oleh kalangan remaja selain itu perlu juga pengawasan dan
perhatian dari orang tua terhadap anaknya. Karena pada masa remaja anak sangat rentan
terhadap segala sesuatu yang bersifat negatif. Karena itu orang tua harus bisa
memberikan pemahaman yang baik bagi sang anak tentang pergaulannya.

3.2 SARAN

Mengingat makalah ini disusun untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman terkait
narkoba, seks bebas dan masa depan anak bangsa yang sedang berlangsung ditengah
masyarakat modern saat ini, maka penulis merancang makalah ini dengan sebaik-baiknya
agar menambah wawasan bagi pembaca terhadap narkoba, seks bebas dan masa depan
anak bangsa.

14
DAFTAR PUSTAKA

Harlina, L. (2006), Pnecegahan dan Penanggulangan penyalahgunaan narkoba berbasis


sekolah.Jakarta:Balai Pustaka
Pitojo, S.(2006), Ganja Opium dan Coca Komoditas Terlarang. Bandung: Angkasa
Bandung
Sarwono, Sarlito. 2013. Psikologi Remaja. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Sudarsono (2005), Kenakalan Remaja. Jakarta:Rineka Cipta
Sugiyono. 2010. Seks Pranikah Ancam Masa Depan Remaja. Yogyakarta: Nuha Medika.
Virdaus, A.(2018). Penyalahgunaan narkoba/narkotika terhadap perilaku keagamaan
remaja.Lampung:UIN Raden Intan Lampung

15

Anda mungkin juga menyukai