Anda di halaman 1dari 9

TUGAS MAKALAH P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila)

“Suara Pelajar Tentang Bahaya Narkoba dan Cara Menjauhinya”

Disusun Oleh :

Kata Pengantar
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan Rahmat dan karunia-Nya
sehingga makalah yang berjudul “Suara Pelajar Tentang Bahaya Narkoba dan Cara Menjauhinya” ini
dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah
Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.

Makalah ini kami buat untuk melengkapi tugas pelajaran kami yang bersangkutan dengan P5
(Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila). Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Dan kami juga menyadari akan pentingnya sumber
bacaan dan referensi internet dan buku yang telah membantu dalam memberikan informasi yang akan
menjadi bahan makalah.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak & Ibu guru yang telah banyak memberi
petunjuk dan semua pihak yang telah memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga
penyususan makalah dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan
dalam penulisan makalah ini sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
demi penyempurnaan makalah ini.

Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan, karena
kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai
manusia. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Kolaka, 11 September 2023

DAFTAR ISI
Halaman

JUDUL.................................................................................................................. ii

KATA PENGANTAR................................................................................................ iii

DAFTAR ISI........................................................................................................... iv

ABSTRAK.............................................................................................................. v

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang................................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah............................................................................. 5

1.3. Tujuan Penelitian............................................................................... 5

1.4. Manfaat Penelitian............................................................................ 6

BAB II PEMBAHASAN

1.1. Pengertian Narkotika dan Psikotropika .............................................. 11

1.1.1. Pengertian Narkotika................................................................ 32

1.1.2. Pengertian Psikotropika............................................................ 32

1.2. Jenis-Jenis Narkotika dan Psikotropika................................................ 23

1.2.1. Jenis-Jenis Narkotika................................................................ 32

1.2.2. Jenis-Jenis Psikotropika............................................................ 32

1.2.3. Zat Adiktif Lainnya.................................................................... 32

1.3. Faktor Penyebab Penyalahgunaan Narkotika dan Psikotropika............ 23

1.3.1. Faktor Internal....................................................................... 32


1.3.2. Faktor Eksternal..................................................................... 32

1.4. Dampak Penyalahgunaan Narkotika................................................... 23

1.4.1. Dampak Pada Tubuh Manusia.................................................. 32

1.4.2. Dampak Sosial.......................................................................... 32

1.4.3. Gejala Perubahan Sebagai Dampak Penyalahgunaan NAPZA..... 32

1.5. Pencegahan Penyalahgunaan Narkotika dan Psikotropika................... 23

1.5.1. Pencegahan Terhadap Diri Sendiri............................................ 32

1.5.2. Pencegahan Terhadap Keluarga................................................ 32

1.5.3. Pencegahan Terhadap Sekolah................................................. 32

1.5.4. Memikirkan Kembali Arah Penanganan Narkoba di Indonesia.... 32

1.6. Penanggulangan Penyalahgunaan Narkotika dan Psikotropika............. 23

1.6.1. Preventif (Pencegahan)............................................................ 32

1.6.2. Kuratif (Pengobatan)................................................................ 32

1.6.3. Rehabilitatif (Rehabilitasi)......................................................... 32

1.6.4. Represif (Penindakan).............................................................. 32

BAB III PENUTUP

1.7. Kesimpulan............................................................................... 39

1.8. Saran........................................................................................ 39

ABSTRAK
Pada saat ini penyebaran narkoba tidak terbatas pada orang dewasa saja. Remaja pun mulai
menjadi sasaran. Dari pemberitaan kita bisa membaca dan menyaksikan kasus bandar narkoba mencari
mangsa di wilayah sekolah. Perkenalan mereka pada dunia terkait dengan peredaran gelap narkoba
akan membuat ancaman serius yang tidak akan bisa diatasi secara sederhana. Pada umumnya, bahkan
khususnya masyarakat Indonesia. Narkoba namanya sangat dikenal baik dikalangan masyarakat karena
pengguna narkoba tersebut mengatakan bahwa benda tersebut merupakan benda yang dapat
menolong mereka yang sedang mengalami masalah dalam kehidupannya, menurut mereka narkoba
merupakan pahlawan dalam kehidupannya. Narkoba sudah meresahkan masyarakat kita di Indonesia
karena efek dari benda ini bila dikonsumsi secara salah dan berlebihan oleh penggunanya maka akan
berakibat fatal, bisa juga mengakibatkan kematian bagi para penggunanya. Dampak negatif selain
kematian, narkoba akan merusak sistem saraf bagi para penggunanya sehingga tidak jarang para
pecandu sering terganggu sistem sarafnya.
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis
maupun semisintesis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya
rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan, yang
dibedakan ke dalam golongan-golongan sebagaimana terlampir dalam Undang-Undang no. 35 tahun
2009. Menurut kesepakatan Convention on the Rights of the Child (CRC) yang juga disepakati
Indonesia pada tahun1989, setiap anak berhak mendapatkan informasi kesehatan reproduksi
(termasuk HIV / AIDS dan narkoba) dan dilindungi secara fisik maupun mental. Namun realita yang
terjadi saat ini bertentangan dengan kesepakatan tersebut, sudah di temukan anak usia 7 tahun
sudah ada yang mengkonsumsi narkoba jenis inhlan (uap yang dihirup). Anak usia 8 tahun sudah
memakai ganja, lalu usia 10 tahun anak-anak menggunakan narkoba dari beragam jenis, seperti
inhalan, ganja, heroin, morfin, ekstasi, dan sebagainya.

Kita bisa bayangkan, jika anak-anak yang seharusnya mengalami masa tumbuh kembang
yang baik justru terpapar oleh narkoba. Mereka bisa mengalaminya melalui berbagai jalan, baik
secara langsung maupun tidak. Ada yang memang secara langsung didekti oleh pengedar, ada yang
secara tidak langsung menyaksikan teman-temannya menjadi pengguna narkoba. Keduanya sama-
sama korban, karena selayaknya anak-anak adalah makhluk yang wajib mendapatkan perlindungan
maksimal dari orang dewasa di sekitarnya bahkan oleh Negara.

Fakta itu sangat mengejutkan dan menyedihkan. Wajar jika saat ini kita menyatakan bahwa
Indonesia ada pada posisi darurat narkoba.

Bagaimana tidak, Badan Narkotika Nasional (BNN) sendiri menemukan data yang
mencengangkan: kasus pemakaian narkoba pada anak usia remaja yang tercatat hingga tahun 2022-
2023 sebanyak 4,8 juta. Ini angka yang sangat besar, dan efeknya pun sangat berbahaya dari semua
aspek, terutama pada penyebaran HIV/AIDS yang semakin meningkat pada kalangan anak dan
remaja awal.

Biasanya, penyebaran narkoba pada remaja ini diawali dengan mencoba-coba mengisap
rokok. Bermula dari rasa ingin tahu dan ingin disebut lebih dewasa dari teman-temannya, atau lebih
berani melakukan hal yang tidak biasa, remaja ini memamerkan kebiasaan merokok.

Gejala ini dimanfaatkan oleh para pengedar narkoba dan menawarkan rokok racikan yang
harganya lebih murah. Padahal, para pengedar narkoba ini dengan sengaja menyusupkan zat-zat
adiktif (zat yang menimbulkan efek kecanduan) ke dalam rokok yang diraciknya tadi.

Akibatnya, remaja merasakan bahwa rokok racikan tadi lebih menarik dan bersedia
membelinya dengan cara apa pun walaupun harganya sudah tidak murah lagi.
Jelas, karena awalnya memang pengedar memberikan harga murah sebagai pancingan. Begitu
remaja tersebut mulai kecanduan, harga dinaikkan tanpa ampun sehingga remaja tersebut akan
berusaha mendapatkannya dengan cara-cara yang tidak terpuji.

Kondisi ini memperlihatkan kepada kita bahwa hingga saat ini perlindungan anak dari bahaya
narkoba masih belum cukup efektif. Anak-anak dan remaja masih menjadi sasaran terbuka yang bias
diraih dengan mudah oleh para pengedar.

Kini orang tua tidak bisa lagi sepenuhnya yakin bahwa begitu masuk gerbang sekolah berarti
anak aman. Asal tidak ke diskotik atau ikut genk berarti anak aman-aman saja.

Dengan berbagai kasus yang terjadi pada anak-anak dan remaja, jelas bahwa upaya menyeluruh
tentang penanggulangan narkoba pada anak-anak harus mulai dijadikan prioritas utama. Upaya ini wajib
dilakukan secara menyeluruh dan melibatkan semua pihak.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun perumusan masalah pencegahan dan penanggulangan narkoba dan psikotropika sebagai
berikut:
1. Apa yang dimaksud narkotika dan psikotropika?
2. Bagaimana faktor atau sebab dan akibat penggunaan penyalahgunaan narkotika dan
psikotropika?
3. Bagaimana cara pengobatan dan pencegahannya?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan penulisan makalah pencegahan dan penanggulangan narkoba dan psikotropika
sebagai berikut:
1. Mengetahui arti narkotika dan psikotropika.
2. Mengetahui faktor, sebab atau akibat penggunaan penyalahgunaan narkotika dan psikotropika.
3. Mengetahui cara pengobatan dan pencegahannya.

1.4 Manfaat Penulisan


Untuk memberikan informasi tentang narkoba dan bahayanya agar kita tidak terjerumus di
dalamnya, serta kita bisa menjadi penerus bangsa yang bersih dari narkotika.
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Narkotika dan Psikotropika

2.1.2 Pengertian Narkotika

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintesis
maupun semisintesis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,
hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan
ketergantungan, yang dibedakan ke dalam golongan-golongan sebagaimana terlampir dalam
Undang-Undang no. 35 tahun 2009.

2.2.2 Pengertian Psikotropika

Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah atau buatan bukan narkotika, yang berkhasiat
psikoaktif melalui pengaruh elektif pada susunan saraf pusat dan menyebabkan perubahan khas
pada aktivitas mental dan perilaku.

2.2 Jenis-Jenis Narkotika dan Psikotropika

2.2.1 Jenis-Jenis Narkotika

Narkotika dibagi dalam tiga jenis, dan tiap jenis dibagi lagi dalam beberapa
kelompok. Tiga jenis tersebut adalah:

a. Golongan 1
Hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan pengetahuan, tidak dapat digunakan
dalam terapi, dan mempunyai potensi ketergantungan sangat tinggi. Contoh : heroin,
kokain, dan ganja.
b. Golongan 2
Untuk pengobatan, sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam terapi atau untuk
tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai ketergantungan yang tinggi.
Contoh : morphin, petidine dan methadone.
c. Golongan 3
Berkhasiat untuk pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan pengembangan ilmu
pengetahuan serta mempunyai potensi ketergantungan yang ringan. Contoh : codein dan
turunannya.

2.2.2 Jenis-Jenis Psikotropika

Penggolongan psikotropika menurut Undang-Undang no 5 tahun 1997 di bedakan


menjadi empat kelompok. Empat jenis tersebut adalah :
a. Golongan 1
Hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan tidak dapat digunakan dalam
terapi, serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindrom ketergantungan. Contoh :
MDMA (ekstasi), LSD, STP.
b. Golongan 2
Berkhasiat untuk pengobatan dan dapat digunakan terapi/ pengembangan ilmu
pengetahuan. Mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindrom ketergantungan. Contoh :
amfetamine, metamfetamin (sabu), fensiklidin, dan ritalin.

Anda mungkin juga menyukai