DOSEN PEMBIMBING :
Dr. Ahmal, S. Pd, M. Pd
DISUSUN OLEH :
Dian Resti Anggraini
Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya. Atas berkat rahmat dan hidayat-Nya serta berbagai upaya, tugas makalah
mata kuliah Pendidikan Pancasila yang membahas tentang Problematika Bangsa dapat
diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat hambatan akan tetapi
dengan bantuan berbagai pihak hambatan itu bisa teratasi. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini, semoga mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan agar
penulis bisa menyempurnakan makalah yang akan di bikin selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini bermanfaat dan menambah wawasan bagi kita semua.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ................................................................................................................ i
BAB I ............................................................................................................................. 1
BAB II ............................................................................................................................ 3
A.KESIMPULAN .................................................................................................... 7
B.SARAN ................................................................................................................ 7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Remaja adalah generasi penerus bangsa, yang dimana sosok remaja inilah yang
diharapkan mampu melanjutkan perjuangan generasi-generasi pejuang yang sebelumnya.
Suatu bangsa pasti memiliki harapan yang amat besar agar pada waktu yang akan datang para
remaja bisa menjadikan negara ini sebagai negara dengan generasi bangsa yang lebih maju.
Remaja ialah sumber daya manusia sebagai generasi penerus bangsa yang memungkinkan
potensinya akan terus berkembang. Remaja ialah generasi penerus bangsa mampu
berkembang lebih baik dari generasi-generasi yang terdahulu dengan mental dan pola pikir
yang lebih maju sehingga mampu tumbuh menjadi individu yang bermoral baik. Masa remaja
merupakan situasi perkembangan dari anak-anak menjadi dewasa atau sering kita sebut
dengan pubertas, dimana ada perubahan bentuk fisik yang dialami seseorang. Masa remaja
dibagi menjadi fase awal dan fase akhir. Fasel awal pada remaja ini dimulai pada usia 10-14
tahun dan Fase akhir dari usia 15-21 tahun.
Pada saat ini, remaja masi mencari jati diri mereka dengan pola pikir yang masi labil
sehingga memiliki rasa penasaran yang tinggi dan mudah terpengaruh oleh perilaku orang
disekitar. Akibatnya banyak perilaku-perilaku negatif yang serinng muncul dikalangan
remaja, dimulai dari merokok, tindakan kriminal, tawuran, ugal-ugalan, berfoya-foya,
berjudi, mencuri, minum-minuman keras, hingga mengonsumsi narkoba.
Narkoba ialah zat-zat atau obat baik yang bersifat alamiah, sintetis, maupun semi
sintetis yang menimbulkan efek penurunan kesadaran, halusinasi, serta daya rangsang.
Sementara menurut UU Narkotika pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa narkotika merupakan zat
buatan yang berasal dari tanaman yang memberikan efek halusinasi, menurunnya kesadaran,
serta menyebabkan kecanduan. Obat-obat tersebut dapat menimbulkan kecanduan jika
pemakaiannya itu berlebihan. Pemanfaatan dari zat-zat itu adalah sebagai penghilang nyeri
serta memberikan ketenangan. Penyalahgunaannya bisa terkena sanksi hukum.
Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI)
menilai remaja rentan terhadap penyalahgunaan narkoba mengingat angka coba pakai yang
cukup tinggi, yakni 57% dari total penyalahgunaan narkoba. Komisi Perlindungan Anak
Indonesia (KPAI) membeberkan data, 23% penghuni Lembaga Pembinaan Khusus Anak
(LPKA) merupakan pelaku pencurian, 17,8 terjerat tindak pidana narkotika diikuti dengan
kasus asusila sebanyak 13,2%. KPAI juga membeberkan hasil survei terhadap kasus
penyalahgunaan narkoba oleh anak-anak. Komisioner KPAI Divisi Monitoring dan Evaluasi,
Jasa Putra menjabarkan 82,4% anak yang terjerat kasus narkotika berstatus pemakai.
Sedangkan 47,1% berperan sebagai pengedar, dan 31,4% sebagai kurir.
1
B. RUMUSAN MASALAH
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. KENAKALAN REMAJA
A. Pengertian Kenakalan Remaja
2) Kenakalan Khusus
Kenakalan khusus ini sudah masuk ke dalam tingkatan atau level
yang parah karena sudah terjerumus ke pelanggaran dan kejahatan.
Contohnya :
Mengendarai sepeda motor tanpa sim
Mencuri
Hubungan seks diluar nikah
Pemerkosaan
Penyalahgunaan Narkotika (NARKOBA)
3
“ NARKOBA “
Narkoba merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika, dan bahan zat adiktif. Jika
zat-zat ini masuk ke dalam tubuh, maka akan menimbulkan pengaruh pada kerja otak.
Narkoba memiliki daya adiksi atau ketagihan, daya toleran, dan daya habibutal (kebiasaan)
yang sangat kuat, sehingga menyebabkan pemakai narkoba tidak bisa terlepas dari
ketergantungannya terhadap narkoba.
Narkoba sangat berbahaya bagi remaja. Para pecandu narkotika itu pada umumnya
berusia 11 sampai 24 tahun. Artinya, diusia tersebut ialah usia pelajar atau usia produktif.
Awalnya mencoba lalu mengalami ketergantungan terhadap narkoba dan dampak negatif
penyalahgunaan narkoba terhadap anak remaja adalah sebagai berikut :
4
2.2. FAKTOR-FAKTOR KENAKALAN REMAJA
Faktor yang mempengaruhi kenakalan pada remaja dibagi menjadi dua,
yaitu sebagai berikut :
1. Faktor Internal
A. Krisis Identitas
Penyebab kenakalan remaja secara internal yang pertama ialah
krisis identitas. Krisis identitas ini tidak lain terjadi karena diumur
remaja anak akan mengalami perasaan untuk mendapatkan pengakuan
di lingkungannya, serta adanya identitas peran yang mulai dijalankan.
Biasanya ketika dua hal ini tidak dapat dicapai oleh anak, maka
terdapat kecenderungan anak untuk melakukan pelanggaran norma.
Tindakan melanggar ini tentu saja mengarah pada kenakalan remaja.
2. Faktor Eksternal
A. Pengaruh Lingkungan Sekitar
Penyebab kenakalan remaja ekternal yang pertama ialah
pengaruh lingkungan sekitar. Di sini, teman-teman sebaya atau
sepermainan memberikan peran penting bagi setiap remaja yang
sedang berkembang. Seorang anak yang berada pada lingkungan
pertemanan buruk maka akan mendapatkan banyak pengaruh buruk.
Sebaliknya, anak dengan lingkungan yang baik dan mendukung tentu
saling membantu dan memberikan pengaruh yang baik dengan yang
lain.
B. Tempat Pendidikan
Tempat pendidikan juga menjadi salah satu faktor penyebab
kenakalan remaja dari faktor eksternal yang tidak boleh dilupakan.
Dalam hal ini, sekolah menjadi lingkungan kedua yang memiliki
potensi sebagai tempat kenakalan remaja. Anak-anak bisa saja
melakukan berbagai tindakan atau sikap yang melanggar di jam-jam
kosong pelajaran. Misalnya membuat kegaduhan, berkelahi, maupun
merundung teman sekelas. Dengan begitu, sekolah harus bertanggung
jawab membina dan membimbing setiap siswa untuk berperilaku dan
memanfaatkan waktu dengan baik. Selain itu, setiap guru juga menjaga
kerukunan antar siswa.
5
2.3. CARA MENCEGAH KENAKALAN PADA REMAJA
Kenakalan remaja bisa dicegah pada tingkatan yang paling kecil, yakni
keluarga. Tindakan preventif yang dapat dilakukan ialah :
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kenakalan remaja adalah perbuatan menyimpang yang terjadi pada diri
seorang remaja. Kenakalan terbagi menjadi 2 jenis, yaitu kenakalan biasa dan
kenakalan khusus. Remaja rentan terhadap penyalahgunaan narkoba mengingat
angka coba pakai yang cukup tinggi, yakni 57% dari total penyalahgunaan
narkoba. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) membeberkan data, 23%
penghuni Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) merupakan pelaku
pencurian, 17,8 terjerat tindak pidana narkotika diikuti dengan kasus asusila
sebanyak 13,2%. KPAI juga membeberkan hasil survei terhadap kasus
penyalahgunaan narkoba oleh anak-anak. Jumlah pengguna narkoba di Indonnesia
setiap tahunnya selalu meningkat. Pennyalahgunaan narkoba di kalangan para
remaja merupakan suatu hal yang harus dan perlu diwaspadai karena ada banyak
bahaya narkoba bagi para pelajar atau remaja. Bentuknya pun bermacam-macam,
mulai dari merusak masa depan para remaja hingga mengancam kesehatan tubuh,
baik dalam jangka panjang maupun dalam jangka pendek. Faktor yang
mempengaruhi kenakalan pada remaja dibagi menjadi dua yaitu Faktor Internal
dan Faktor Eksternal. Cara pencegahan kenakalan remaja yang paling ampuh
adalah pada lingkungan keluarga. Yang dimana orangtua bisa membangun
hubungan yang baik dengan anak, membuat peraturan yang jelas dan harapan
orangtua terhadap anaknya, menjadi panutan yang baik, dan ajarkan kepada anak
tentang tanggung jawab.
B. Saran
Saran yang dapat penulis berikan ialah :
Orangtua seharusnya tidak memaksakan kehendaknya pada anak, karena
tindakan ini tidak baik. Anak bisa depresi karena tekanan sesuatu yang tidak
diinginkannya. Tetapi cobalah memberikan penjelasan tentang harapan orang
tua kepada anak yang dimana anak juga suka terhadap bidang yang diharapkan
orang tuanya.
Orangtua kiranya membantu anak dalam tumbuh kembangnya sesuai dengan
apa yang diinginkan anak dan memberikan masukan serta bimbingan kepada
anak yang bersifat positif. Sebab pada usia remaja, anak sangat membuthkan
dukungan dan contoh dari orang-orang terdekat.
Membina keharmonisan dalam keluarga agar anak tidak terbebani dengan
permasalahan-permasalahan ekonomi dan menghindari konflik dalam keluarga
agar tidak menjadi conntoh negatif kepada anak.
7
DAFTAR PUSTAKA