Anda di halaman 1dari 18

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Rabbil Alamin, puji dan syukur kami panjatkan kehadirat

Allah SWT, berkat rahmat dan anugerahNya, sehingga kami dapat menyelesaikan

makalah dengan judul “Zat Adiktif dan Psikotropika Alkohol”.

Makalah Ini disusun secara sistemais dan sebaik mungkin berdasarkan hasil

diskusi kami. Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak pihak yang

berperan penting dalam pembuatan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini

bermanfaat untuk dijadikan referensi. Penulis pun menyadari sebagai manusia tidak

luput dari kekurangan. Oleh karena itu, penulis akan menerima jika ada saran

maupun kritik terhadap makalah yang telah disusun.

Makassar, 10 April 2018

Penyusun

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................... 1

Daftar Isi ......................................................................................... 2

BAB I Pendahuluan

A. Latar Belakang ........................................................................ 3


B. Rumusan Masalah .................................................................. 4
C. Tujuan Penulisan .................................................................... 4

BAB II Pembahasan

A. Pengertian Alkohol …………................................................. 5


B. Sejarah Alkohol …………………………............................... 7
C. Jenis – jenis Alkohol ……....................................................... 7
D. Sifat – sifat alcohol ……….……………... ........................... 8
E. Senyawa Alkohol ………………………………………….. 8
F. Tata nama alkohol ……………………………………….…. 11
G. Penggunaan alkohol …………………………………….…… 12
H. Akibat mengkonsumsi alkohol …………………………… 12

BAB III Penutup


A. Kesimpulan ................................................................................ 16
B. Saran .......................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................... 17

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Zat adiktif dan psikotropika merupakan zat yang berbahaya bagi
kesehatan.Zat ini memiliki dampak yang positif dan negatif dalam
penggunaannya namun banyak masyarakat yang menyalahgunakannya.
Bagi tim medis zat ini bermanfaat untuk membius dan mengurangi rasa
sakit. Penggunaan zat ini telah diatur dalam UU. Dalam kehidupan sehari-hari
zat adiktif dan psikotropika banyak tersebar di lingkungan masyrakat terutama
para remaja. Zat ini juga banyak digunakan dalam pembuatan obat-obat
terlarang seperti narkoba. Oleh karena bahayanya zat ini,maka perlu disediakan
bacaan mengenai zat adiktif dan psikotropika yang memiliki informasi sekitar
bahaya, pemanfaatan, dan dampak penggunaan zat in. Maka dari itu makalah
ini dibuat agar kita semua lebih tahu mengenai zat adiktif dan psikotropika
sehingga kita dapat membedakan mana yang sisi baik dan buruk dari zat adiktif
dan psikotripika.
NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lain) adalah
bahan/zat/obat jika masuk kedalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh
terutama otak/susunan saraf pusat, sehingga menyebabkan gangguan kesehatan
fisik, psikis, dan fungsi sosialnya karena terjadi kebiasaan, ketagihan (adiksi)
serta ketergantungan (dependensi) terhadap NAPZA (BNP Jabar, 2010).
Masalah penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainya
(NAPZA) atau istilah yang populer dikenal masyarakat sebagai NARKOBA
(Narkotika dan Bahan/ Obat berbahanya) merupakan masalah yang sangat
kompleks, yang memerlukan upaya penanggulangan secara komprehensif
dengan melibatkan kerja sama multidispliner, multisektor, dan peran serta
masyarakat secara aktif yang dilaksanakan secara berkesinambungan,
konsekuen dan konsisten.

3
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari Alkohol?
2. Bagaimanakah sejarah alkohol?
3. Bagaimanakah sifat – sifat aklkohol?
4. Apakah dampak dari alkohol?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Alkohol
2. Untuk mengetahui bagaimanakah sejarah alkohol
3. Untuk mengetahui bagaimanakah sifat – sifat aklkohol
4. Untuk mengetahui dampak dari alkohol

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Defenisi Alkohol
Alkohol adalah cairan yang mengandung zat Ethylalkohol. Alkohol
digolongkan sebagai NAPZA (Narkotika Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya)
karena mempunyai sifat menenangkan system saraf pusat, mempengaruhi fungsi
tubuh maupun perilaku seseorang, mengubah suasana hati dan perasaan.
Alkohol bersifat menenangkan, walaupun juga dapat merangsang. Efek alkohol
tidak sama pada semua orang tergantung pada keadaan fisik, mental, dan
lingkungan. Banyak orang mengatakan bahaya alkohol jauh lebih besar daripada
obat lainnya.
Dalam kimia, alkohol (atau alkanol) adalah istilah yang umum untuk
senyawa organik apa pun yang memiliki gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada
atom karbon, yang ia sendiri terikat pada atom hidrogen dan/atau atom karbon
lain. Alkohol sering dipakai untuk menyebut etanol, yang juga disebut grain
alcohol; dan kadang untuk minuman yang mengandung alkohol. Hal ini
disebabkan karena memang etanol yang digunakan sebagai bahan dasar pada
minuman tersebut, bukan metanol, atau grup alkohol lainnya. Begitu juga
dengan alkohol yang digunakan dalam dunia famasi. Alkohol yang dimaksudkan
adalah etanol. Sebenarnya alkohol dalam ilmu kimia memiliki pengertian yang
lebih luas lagi. Etanol, disebut juga etil alkohol, alkohol murni, alkohol absolut,
atau alkohol saja, adalah sejenis cairan yang mudah menguap, mudah terbakar,
tak berwarna, dan merupakan alkohol yang paling sering digunakan dalam
kehidupan sehari-hari. Senyawa ini merupakan obat psikoaktif dan dapat
ditemukan pada minuman beralkohol dan termometer modern. Etanol adalah
salah satu obat rekreasi yang paling tua. Etanol termasuk ke dalam alkohol rantai
tunggal, dengan rumus kimia C2H5OH dan rumus empiris C2H6O. Ia merupakan
isomer konstitusional dari dimetil eter.
Pada umumnya zat adiktif menimbulkan khayalan, selain itu, juga dapat
menimbulkan rangsangan pada pemakai. Termasuk dalam kelompok zat adiktif
ini adalah: miras (alkohol). Alkohol dapat menimbulkan adiksi yaitu ketagihan

5
atau ketergantungan. Karena sifat adiktif dari alkohol ini, maka orang yang
meminumnya lama kelamaan tanpa disadari akan menambah takaranldosis
sampai pada dosis keracunan (intoksikasi) atau mabuk. Efek pemakaian alcohol
dalam jangka panjang dapat mengakibatkan gangguan pada organ otak:. liver
(hati), alat pencemaan, pankreas, otot, metabolisme, dan resiko kanker.
Hasil penelitian Christiansen dan Goldman (dalam Nevid, dkk.,1997)
menunjukkan bahwa harapan dan keyakinan terhadap alkohol merupakan
prediklor yang lebih kuat pada kecenderungan remaja menjadi alkoholik
dibandingkan dengan prediktor riwayat keluarga. Harapan dan keyakinan remaja
bahwa alkohol dapat menolong mereka menjadi orang yang dapat diterima
seeara sosial, menjadi percaya did, merasa rileks, aktif, dan merasa bebas dalam
interaksi sosial merupakan faktor yang sangat penting dalam peningkatan
perilaku alkoholisme pada remaja. Selain pengaruh harapan dan keyakinan
tentang NAPZA, pengaruh kesadaran individu juga sangal penting dalam
masalah penyalahgunaan NAPZA. Menuru! Nevid, dkk. (1997) individu yang
ragu-ragu terhadap kemampuan dirinya akan mudah tenarik pada NAPZA untuk
mengubah kondisinya. Nevid. dkk (1991); Ammennan dan Hersen ( 1997) serta
Fuller (1998) menyalakan bahwa daya larik NAPZA lerlet.ak pada
kemampuannya unlUk meningkatkan harapan efikasi diri, baik seeara langsung,
misalnya dengan meningkalkan perasaan lebih bertenaga, lebih kual, dan lebih
sejahlera; maupun seeara lidak langsung, misalnya dengan mengurangi perasaan
eemas dan sires. Individu dengan kesadaran diri rendah memandang dirinya
lemah, tidak mampu. dan merasa kurang berhasil secara sosial. Individu yang
memiliki kesadaran rendah ini sangat membutuhkan dukungan agar ia mampu
menyelesaikan tugas. Apabila ia rnemiliki harapan dan keyakinan positif
terhadap NAPZA, misalnya dapal meningkatkan keberanian unlUk bergaul,
lebih bertenaga. maka keeenderungan untuk menyalahgunakan NAPZA menjadi
lebih besar.
Di dalam NAPZA, juga termasuk ALKOHOL yaitu zat aktif dalam berbagai
minuman keras, yang mengandung etanol dan menekan syaraf pusat. Jadi
NAPZA adalah zat-zat kimiawi yang dimasukkan ke dalam tubuh manusia, baik
ditelan melalui mulut, dihirup melalui hidung maupun disuntikkan melalui urat

6
darah. Zat-zat kimia itu dapat mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan, dan
perilaku seseorang. Pemakaian terus menerus akan mengakibatkan
ketergantungan fisik dan/atau psikologis. Risiko yang pasti terjadi adalah
kerusakan pada sistem syaraf dan organorgan penting lainnya seperti jantung,
paru-paru, dan hati.

B. Sejarah alcohol
Etanol telah digunakan manusia sejak zaman prasejarah sebagai bahan
pemabuk dalam minuman beralkohol. Residu yang ditemukan pada peninggalan
keramik yang berumur 9000 tahun dari Cina bagian utara menunjukkan bahwa
minuman beralkohol telah digunakan oleh manusia prasejarah dari masa
Neolitik.
Etanol dan alkohol membentuk larutan azeotrop. Karena itu pemurnian
etanol yang mengandung air dengan cara penyulingan biasa hanya mampu
menghasilkan etanol dengan kemurnian 96%. Etanol murni (absolut) dihasilkan
pertama kali pada tahun 1796 oleh Johan Tobias Lowitz yaitu dengan cara
menyaring alkohol hasil distilasi melalui arang.
Lavoisier menggambarkan bahwa etanol adalah senyawa yang terbentuk
dari karbon, hidrogen dan oksigen. Pada tahun 1808 Saussure berhasil
menentukan rumus kimia etanol. Lima puluh tahun kemudian (1858), Couper
mempublikasikan rumus kimia etanol. Dengan demikian etanol adalah salah satu
senyawa kimia yang pertama kali ditemukan rumus kimianya. Etanol pertama
kali dibuat secara sintetik pada tahun 1826 secara terpisah oleh Henry Hennel
dari Britania Raya dan S.G. Sérullas dari Perancis. Pada tahun 1828, Michael
Faraday berhasil membuat etanol dari hidrasi etilena yang dikatalisis oleh asam.
Proses ini mirip dengan proses sintesis etanol industri modern.

C. Jenis – jenis Alkohol.


Alkohol dapat dibagi kedalam beberapa kelompok tergantung pada
bagaimana posisi gugus -OH dalam rantai atom-atom karbonnya. Masing-
masing kelompok alkohol ini juga memiliki beberapa perbedaan kimiawi.

7
1. Alkohol Primer. Pada alkohol primer(1°), atom karbon yang membawa
gugus -OH hanya terikat pada satu gugus alkil.bPerhatikan bahwa tidak jadi
masalah seberapa kompleks gugus alkil yang terikat. Pada gambar di
samping, hanya ada satu ikatan antara gugus CH2 yang mengikat gugus -
OH dengan sebuah gugus alkil.
2. Alkohol sekunder. Pada alkohol sekunder (2°), atom karbon yang mengikat
gugus -OH berikatan langsung dengan dua gugus alkil, kedua gugus alkil
ini bisa sama atau berbeda.
3. Alkohol tersier. Pada alkohol tersier (3°), atom karbon yang mengikat gugus
-OH berikatan langsung dengan tiga gugus alkil, yang bisa merupakan
kombinasi dari alkil yang sama atau berbeda.

D. Sifat-Sifat Alkohol
1. Sifat Fisik
a. Tiga suku pertama alkohol (metanol, etanol, dan propanol) mudah larut
dalam air dengan semua perbandingan. Alkohol merupakan cairan tidak
berwarna (jernih) dan berbau khas
b. Titik cair dan titik didihnya meningkat sesuai dengan bertambahnya Mr
alkanol.
2. Sifat Kimia
a. Ikatan Hidrogen, Antarmolekul hidrogen terdapat ikatan hidrogen.
b. Kepolaran, Alkohol bersifat polar karena memiliki gugus OH.
Kepolaran alkohol akan makin kecil jika suhunya makin tinggi.
c. Reaksi Dengan Logam, Alkohol kering dapat bereaksi dengan logam K
dan Na.
d. Oksidasi, Alkohol primer dan sekunder dapat dioksidasi dengan
menggunakan oksidator, tetapi alkohol tersier tidak.

E. Senyawa – senyawa alkohol


1. Metanol
Dalam industri metanol diubah menjadi formaldehid atau digunakan untuk
mensintesa bahan kimia lain. Metanol digunakan sebagai pelarut dan

8
sebagai bahan bakar bersih. Metanol mungkin juga mempunyai kegunaan
baru dalam bidang pertanian. Pada awal tahun 1990-an Arthur Nonomura,
seorang ilmuan yang menjadi petani, menemukan bahwa dalam kondisi
panas menyemprotkan larutan cairan metanol pada beberapa tumbuhan
dapat menggandakan tingkat pertumbuhannya dan mengurangi kebutuhan
air hingga separuhnya. Nonomura menyadari bahwa pada saat-saat panas
dipertanian beberapa tumbuhan menjadi layu. Berdasarkan risetnya sebagai
ilmuwan ia menyemprot beberapa tumbuhan dengan larutan metanol yang
sangat encer. Tumbuhan yang disemprot tidak lagi layu dan tumbuh lebih
besar pada tingkat yang lebih cepat daripada tumbuhan yang tidak
disemprot. Akan tetapi metanol akan efektif dalam kondisi panas atau
terkena sinar matahari dan untuk tumbuhan kapas, gandum, strawberi,
melon dan mawar. Kegunaanya dapat terlihat jelas, hasil tanaman lebih
banyak dan lebih cepat, penggunaan air lebih efisien, dan tidak
diperlukannya pestisida. Tidak seperti alkohol pada minuman, metanol tetap
beracun meskipun dalam jumlah kecil. Gejala keracunan metanol adalah
kebutaan karena metanol menyerang syaraf penglihatan; juga dapat
berakibat kematian.
2. Etanol
Pada kebanyakan orang dewasa metabolisme tubuh dapat mencerna
sejumlah kecil etanol dengan tingkat keracunan yang rendah. Etil alcohol
pada umumnya disebut alkohol padi-padian atau alkohol minuman karena
dapat dihasilkan dari fermentasi gula alam dan tepung yang dihidrolisa yang
terdapat pada anggur dan padi-padian. Seseorang dengan konsentrasi
alkohol dalam darahnya mencapai 0,3% jelas terlihat mabuk; mereka yang
mencapai 0,4% tidak sadar atau tidak mampu merespon tindakan; dan
konsentrasi 0,5% - 1% dapat menyebabkan koma maupun kematian. Pada
orang yang kecanduan alkohol kemungkinan hidup berkurang 10hingga 15
tahun karena kerusakan hati dan penyakit jantung dan pembuluhdarah,
khususnya jika mereka merokok. Hal ini merupakan karena pelarutorganik
yang baik, etanol udah menembus pembatas darah otak danmembran
plasenta, sehingga membahayakan janin pada ibu hamil. Gejala Fetal

9
Alcohol Syndrome (FAS)/ sindrom pada janin meliputi sumbing pada
wajah, ukuran otak di bawah normal, kesulitan pemahaman, dan
perkembangan fisik yang terbelakang.
Etanol mempunyai banyak kegunaan lainnya, sebagai pelarut (vanilla atau
ekstrak lain di rumah seringkali larutan etanol) dan antiseptik (pencuci
mulut mengandung alkohol 5% - 30%). Etil alkohol yang dihasilkan untuk
kegunaan selain konsumsi manusia diubah sifatnya dengan menambahkan
metil dan isopropil alkohol dan tidak untuk minuman. Untuk tujuan
komersial, bahan ini biasanya dihasilkan dari hidrasi etana.Etanol dapat
ditambahkan ke dalam bensin sebagai pengganti MTBE (methyl tertiary
buthyl ether) yang sulit didegradasi sehingga mencemari lingkungan.
Bensin yang ditambah etanol efisiensi pembakarannya meningkat sehingga
pembakarannya. Akibatnya akan mengurangi tingkat pencemaran udara.
Campuran bensin-etanol biasa diberi nama gasohol. Gasohol E10 artinya
campuran 10% etanol dan 90% bensin, gasohol dapat digunakan pada semua
tipe mobil yang menggunakan bahan bakar bensin.
3. Spiritus
merupakan salah satu jenis alkohol yang banyak digunakan dalam
kehidupan sehari-hari sebagai bahan bakar lampu spiritus (pembakar
spiritus) dan untuk menyalakan lampu petromak. Di laboratorium pembakar
spiritus digunakan untuk uji nyala. Pembakar spiritus juga digunakan untuk
proses sterilisasi di laboratorium mikrobiologi. Spiritus bersifat racun,
karena adanya kandungan metanol didalamnya. Bahan utama spiritus adalah
etanol dan bahan tambahan terdiri dari metanol, benzena dan piridin.
4. Glikol
Alkohol sederhana yang selama ini kita temui masing-masing hanya
mengandung satu gugus hidroksil (-OH). Ini disebut alkohol monohidrat.
Beberapa alkohol penting mengandung lebih dari satu gugus hidroksil tiap
molekul. Ini disebut alkohol polihidrat. Alkohol yang mempunyai dua
gugus hidroksil disebut alkohol dihidrat, dan yang mempunyai tiga gugus
hidroksil disebut alkohol trihidrat. Alkohol dihidrat sering disebut glikol.
Yang paling penting dari jenis ini adalah etilen glikol. Nama IUPAC dari

10
etilen glikol adalah 1,2-etanadiol. Senyawa ini merupakan bahan utama
pada campuran antibeku permanen untuk radiator kendaraan bermotor.
Etilen glikol adalah cairan yang manis, tak berwarna dan agak lengket.
Karena keberadaan dua gugus hidroksil, maka ikatan intermolekul hidrogen
menjadi lebih besar. Oleh sebab itu etilen glikol mempunyai titik didih yang
tinggi (198oC) dan tidak menguap jika dipakai sebagai anti beku. Etilen
gikol juga mudah bercampur dengan air. Suatu larutan 60% etilen glikol
dalam air tidak membeku sampai suhunya turun hingga -490C.
5. Gliserol
Gliserol juga disebut gliserin, merupakan salah satu senyawa alcohol
trihidrat. Gliserol berbentuk cairan manis seperti sirup. karena tidak
beracun, gliserol merupakan hasil dari hidrolisa lemak dan minyak Gliserol
digunakan secara luas dalam bidang industri meliputi :
 Pembuatan lotion tangan dan kosmetik.
 Bahan tambahan dalam tinta.
 Penganti pencahar gliserol.
 Bahan pemanis dan pelarut pada obat-obatan.
 Pelumas.
 Bahan dasar dalam produksi plasik, pelapis permukaan dan fiber
sintetik.
 Bahan baku nitrogliserin.

F. Tata Nama Alkohol


Penamaan Menurut IUPAC
Menurut IUPAC, penamaan alkohol sama seperti penamaan alkana dengan
menambahkan akhirhan –ol.
a. Rantai terpanajang yang mengandung gugus hidroksil diberi nama dengan
mengganti akhiran –na dengan –ol.
b. Penomora rantai cabang dilakukan dengan mmeberi atom karbon yang
mengandung gugus hidroksil dengan nomor yang paling kecil.
c. Jikan banyak rantai cabanang pada rantai utama, penamaan ranta utama
berdasarkan alphabet.

11
G. Penggunaan Alkohol
Beberapa penggunaan senyawa alkohol dalam kehidupan sehari-hari antara
lain :
1. Pada umumnya alkohol digunakan sebagai pelarut. Misalnya vernis
2. Etanol dengan kadar 76% digunakan sebagai zat antiseptik.
3. Etanol juga banyak sebagai bahan pembuat plastik, bahan peledak,
kosmestik.
4. Campuran etanol dengan metanol digunakan sebagai bahan bakar yang
biasa dikenal dengan nama Spirtus.

H. Berbagai masalah kesehatan serius yang timbul akibat mengonsumsi


alcohol
Selain efek langsung yang umum diketahui dari mabuk akibat menenggak
minuman keras terlalu banyak — mual dan muntah, misalnya — binge drinking
(pesta miras) dan kebiasaan kronis minum minuman keras dapat mempengaruhi
Anda dalam berbagai cara.
1. Kerusakan otak
Rutinitas binge drinking yang rutin dilakukan dalam jangka waktu panjang
(lebih dari empat kali per bulan) dapat menyebabkan kerusakan otak
permanen, gangguan kejiwaan serius, seperti kecemasan, depresi
hingga skizofrenia, serta membangun sebuah ketergantungan terhadap
alkohol atau menjadi seorang alkoholik. Dilansir dari US News, tanda
penyalahgunaan dan ketergantungan alkohol termasuk ketidakmampuan
mengendalikan ‘hobi’ minum, keterikatan dengan minuman keras, konsumsi
yang berkelanjutan terlepas dari dampak negatif terhadap fisik dan mental,
serta tanda-tanda sakaw saat mencoba menghentikan atau mengurangi
minuman keras. Alkohol dapat merusak lebih dari satu bagian otak,
mempengaruhi bagaimana seseorang bersikap dan berperilaku, termasuk
kemampuan belajar dan mengingat.
2. Penyakit jantung

12
Jumlah alkohol yang Anda kosumsi memiliki keterkaitan langsung terhadap
tekanan darah Anda. Menenggak tiga gelas minuman keras atau lebih dalam
satu kesempatan dapat meningkatkan tekanan darah Anda secara sementara,
namun, kebiasaan terlibat dalam pesta miras yang rutin dapat menyebabkan
peningkatan risiko mengembangkan hipertensi dalam jangka panjang.
Hipertensi meningkatkan risiko Anda untuk mengalami serangan
jantung, stroke, atau gagal jantung kongestif. Tingkat alkohol dalam darah
yang melebihi batas wajar juga dapat melemahkan otot-otot jantun, yang
juga akan mempengaruhi paru, hati, otak, dan sistem organ dalam tubuh
lainnya. Binge drinking dapat menyebabkan kerja detak jantung tidak normal
(aritmia jantung) dan telah dikaitkan dengan kematian mendadak. Hipertensi
juga dapat meningkatkan risiko Anda terhadap penyakit ginjal kronis.
3. Kanker
Alkohol adalah senyawa karsinogen yang dapat sangat mudah
mempengaruhi bagian sekitar kepala dan leher.
Rutin terlibat dalam aktivitas binge drinking (lebih dari empat kali dalam
satu bulan) juga dapat meningkatkan risiko Anda mengembangkan beberapa
tipe kanker, termasuk kanker mulut dan tenggorokan, esofagus, hati,
dan payudara.
Menenggak minuman keras dalam jumlah banyak dan rutin serta dibarengi
oleh merokok telah dikaitkan dengan peningkatan kanker mulut dan
tenggorokan hingga 80 persen pada pria dan 65 persen pada wanita.
4. Masalah paru
Saat seseorang muntah akibat meminum alkohol, ia dapat tersedak jika
muntahan memblokir jalur pernapasan dan sebagian residunya terhisap
masuk ke dalam paru. Hal ini berakibat fatal.
Seseorang yang terlibat dalam pesta miras dan menenggak minuman keras
di luar batas wajar lebih mungkin untuk mengembangkan infeksi paru dan
menderita kolaps paru, serta pneumonia.
5. Gangguan hati
Alkohol adalah racun bagi tubuh. Menenggak alkohol dalam jumlah banyak
dalam waktu singkat pada awalnya akan menyebabkan penumpukan lemak

13
dalam hati. Saat kebiasaan binge drinking ini terus dilakuukan, hati akan
mengalami peradangan, menyebabkan hepatitis alkoholik, yang berakibat
pada kegagalan hati dan kematian.
Kebiasaan meminum terlalu banyak alkohol dapat menciptakan luka dan
kerusakan permanen pada hati, yang mengakibatkan Anda mengembangkan
sirosis hati dan peningkatan risiko kanker hati. Wanita lebih rentan terhadap
dampak negatif alkohol terhadap kesehatan hati.
6. Masalah perut dan sistem pencernaan
Minum minuman keras di luar batas wajar dapat menyebabkan Anda
mengembangkan kista dalam perut dan usus, serta perdarahan dalam.
Alkohol dapat mengakibatkan perut meradang (gastritis), yang akan
menghalangi kelancaran proses pencernaan makanan dan nutrisi penting,
sekaligus meningkatkan risiko kanker perut dan kolon.
Kebiasaan kronis terlibat dalam pesta miras juga dapat menyebabkan
peradangan pada pankreas, yang bisa sangat menyiksa. Tidak hanya mual,
muntah, demam, dan penyusutan berat badan, namun juga dapat berakibat
kematian.
7. Keracunan alcohol
Jika seseorang menenggak alkohol di luar ambang batas toleransi tubuhnya,
kadar alkohol dalam darah akan berubah menjadi sangat beracun. Anda dapat
menjadi sangat kebingungan, tidak responsif, mengalami pernapasan
pendek, bahkan kehilangan kesadaran hingga koma.
Saat Anda mengonsumsi alkohol, hati akan bekerja untuk menyaring
alkohol, zat racun untuk tubuh, dari dalam darah. Tubuh dirancang khusus
untuk dapat bekerja lebih cepat menyaring alkohol daripada menyaring sisa
makanan, karena alkohol akan lebih cepat terserap ke dalam darah. Akan
tetapi, hati hanya bisa memproses alkohol dalam jumlah yang terbatas dalam
satu waktu; sekitar satu unit alkohol (setara 1 botol bir ukuran 330 ml atau
80 ml anggur merah 13%) setiap satu jam. Jika Anda mengonsumsi lebih
dari dua unit dalam satu jam, artinya Anda menambahkan beban kerja hati
untuk menyaring residu racun alkohol dan akan terus menumpuk mengikuti

14
gelas-gelas Anda berikutnya. Ditambah lagi, semakin cepat Anda minum,
semakin tinggi pula kadar alkohol dalam darah Anda.
Alkohol mempengaruhi sistem saraf pusat, sekaligus memperlambat
pernapasan dan detak jantung, meningkatkan risiko kejang, serta penurunan
suhu tubuh secara drastis (hipotermia). Alkohol juga mengganggu sistem
refleks muntah, yang meningkatkan risiko tersedak oleh muntahan, jika
orang tersebut pingsan setelah menenggak begitu banyak alkohol dalam satu
waktu. Tingkat alkohol dalam darah bisa terus meningkat bahkan jika orang
tersebut pingsan.
Jika keracunan alkohol sangat ekstrem, Anda bisa mengalami koma dan pada
akhirnya berujung pada kematian. Menurut CDC, selain membahayakan diri
sendiri, binge drinking (pesta miras) juga bisa mengancam keselamatan
orang lain. Hal ini termasuk peningkatan risiko kecelakaan bermotor dan
pembunuhan, kejahatan seksual dan transmisi penyakit kelamin, kehamilan
yang tidak diinginkan, penganiayaan anak, hingga kekerasan dalam rumah
tangga. Tingkat alkohol dalam darah yang mencapai 0,08 persen adalah batas
ilegal untuk mengemudi di banyak belahan dunia, akan tetapi sampai saat ini
Indonesia masih belum memiliki ketentuan hukum yang membatasi jumlah
konsentrasi alkohol legal dalam darah.

15
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Alkohol digolongkan sebagai NAPZA (Narkotika Psikotropika dan Zat
Adiktif lainnya) karena mempunyai sifat menenangkan system saraf pusat,
mempengaruhi fungsi tubuh maupun perilaku seseorang, mengubah suasana hati
dan perasaan. Alkohol bersifat menenangkan, walaupun juga dapat merangsang.
Efek alkohol tidak sama pada semua orang tergantung pada keadaan fisik,
mental, dan lingkungan.
Lavoisier menggambarkan bahwa etanol adalah senyawa yang terbentuk
dari karbon, hidrogen dan oksigen. Pada tahun 1808 Saussure berhasil
menentukan rumus kimia etanol. Lima puluh tahun kemudian (1858), Couper
mempublikasikan rumus kimia etanol. Dampak dari mengkonsumsi alcohol
antara lain dapat : merusak otak, penyakit jantung, kanker, dll.

B. Saran
Diharapkan kepada para pembaca agar tidak mengkonsumsi alcohol karena
memiliki banyak dampak yang buruk bagi kesehatan.

16
DAFTAR PUSTAKA

Booklet HIV/AIDS. 2018


Darvilll, Wendy & Powell Kelsey. 2002. The Puberty Book, Panduan Untuk
Remaja. Jakarta; Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama.

Universitas Gadjah Mada. 1998. Buletin Psikologi. Fakultas Psikologi. ISSN :


0854 – 7108

17
18

Anda mungkin juga menyukai