Anda di halaman 1dari 22

Tugas 4

MAKALAH KIMIA DASAR


LARUTAN I

DISUSUN OLEH:

ANASATUS SHOLIKHAH

NIM Q1A1119001

KELAS ITP 2019 A

JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2019
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu
Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas mata kuliah kimia dasar dengan judul “Larutan 1”.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada
makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Kendari, September 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………………..………. i

KATA PENGANTAR……………………………………………………………..…….. ii

DAFTAR ISI…….…………………………………………………………. ………..…... iii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………….. …… 4

1.1. LATAR BELAKANG……………………………………………………… 4


1.2. RUMUSAN MASALAH…………………………………………………… 4
1.3. TUJUAN…………………………………………………………………….. 5

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………….…. 6

2.1. DEFINISI LARUTAN……………………………………………………… 6


2.2. JENIS-JENIS LARUTAN…………………………………………….…….. 6
2.3. KONSENTRASI LARUTAN……………………………………………..… 7

BAB III PENUTUP…………………………………………………………………..….. 21

3.1. KESIMPULAN…………………………………………………………….... 21
3.2. SARAN……………………………………………………………………..... 21

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………..………… 22

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Larutan disebut juga campuran yang homogen. Disebut campuran karena susunannya
dapat berubah-ubah dan disebut homogen susunannya begitu seragam sehingga batas antara
zat-zat yang melarut dan pelarut tidak dapat dibedakan bahkan dengan mikroskop optis
sekalipun. Campuran-campuran homogen dari gas, emas dan perunggu dapat dikatakan pula
sebagai larutan. Tetapi istilah larutan biasanya digunakan untuk fasa cair.

Zat-zat yang memiliki fasa padat dan gas lazimnya disebut sebagai zat terlarut
(solute) sedangkan yang berfasa cair dikatakan sebagai pelarut. Suatu zat dikatakan sebagai
pelarut apabila memiliki jumlah yang lebih banyak dibandingkan jumlah zat terlarut. Dalam
kondisi tertentu misalnya campuran antara alkohol dan air dengan perbandingan 50:50. Dari
campuran tersebut sedikit meragukan untuk menentukan mana yang bertindak sebagai pelarut
dan mana yang bertimdak sebagai zat terlarutnya. Dari campuran yang demikian air dan
alkohol dapat dikatakan sebagai pelarut dan dapat pula dikatakan sebagai zat terlarut. Lain
halnya dalam pembuatan sirup. Dalam pembuatan sirup jumlah gula lebih banyak dari jumlah
air tetapi air tetap dikatakan sebagai pelarut karena dapat mempertahankan keadaan fisiknya
sedangkan gula atau sukrosa disebut sebagai zat terlarut.

Seperti yang kita ketahui bahwa manusia adalah makhluk hidup yang memiliki
hampir lebih dari sekitar 60 persen bagian dari dirinya yaitu cairan. Oleh karena itu, cairan
adalah sesuatu yang sangat penting untuk tubuh manusia, terutama air. Air termasuk salah
satu bagian yang tidak terpisahkan berasal dari manusia itu sendiri. Manusia pun, itu pada
dasarnya hanya dapat hidup tanpa air dengan lama tiga hari saja. Selebihnya dia akan
mengalami dehidrasi, kekurangan cairan bahkan bisa saja berujung pada kematian. Dalam hal
ini maka saya akan membahas tentang larutan.

Pada larutan itu sendiri terbagi menjadi dua yaitu elektrolit non elektrolit dan larutan
elektrolit. Mereka masing-masing memiliki manfaat yang sangatlah penting untuk kehidupan
manusia, bukan hanya persoalan hubungannya secara langsung pada tubuh manusia itu akan

4
tetapi juga untuk dapat membantu pekerjaan manusia. Oleh karena itu, larutan dalam
kehidupan sehari-hari manusia itu sangat penting.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1.2.1. Apa pengertian dari larutan?

1.2.2. Apa hubungan antara larutan dan konsentrasi?

1.2.3. Bagaimana caranya menyatakan konsentrasi?

1.3 TUJUAN

1.3.1. Memahami pengertian larutan.

1.3.2. memahami cara menyatakan larutan.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI LARUTAN

Dalam kimia, larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat.
Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut atau solut,
sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain dalam larutan
disebut pelarut atau solven. Komposisi zat terlarut dan pelarut dalam larutan dinyatakan
dalam konsentrasi larutan, sedangkan proses pencampuran zat terlarut dan pelarut
membentuk larutan disebut pelarutan atau solvasi.

Contoh larutan yang umum dijumpai adalah padatan yang dilarutkan dalam cairan,
seperti garam atau gula dilarutkan dalam air. Gas juga dapat pula dilarutkan dalam cairan,
misalnya karbon dioksida atau oksigen dalam air. Selain itu, cairan dapat pula larut dalam
cairan lain, sementara gas larut dalam gas lain. Terdapat pula larutan padat,
misalnya aloi (campuran logam) dan mineral tertentu.

2.2 JENIS-JENIS LARUTAN


Larutan dapat diklasifikasikan misalnya berdasarkan fase zat terlarut dan pelarutnya.
Tabel berikut menunjukkan contoh-contoh larutan berdasarkan fase komponen-
komponennya.

Zat terlarut
Contoh
larutan
Gas Cairan Padatan

Udara (oksigen
Bau suatu zat padat yang
dan gas-gas
timbul dari larutnya
Gas lain Uap air di udara (kelembapan)
molekul padatan tersebut
Pelar dalam nitrogen
di udara
ut )

Cairan Air terkarbonas Etanol dalam air; campuran Sukrosa (gula) dalam
i(karbon berbagai hidrokarbon (minyak air; natrium

6
dioksida dalam bumi) klorida(garam dapur)
air) dalam
air; amalgam emasdalam ra
ksa

Hidrogen larut
Padata dalam logam, Air dalam karbon aktif; uap
Aloi logam seperti baja
n misalnya platin air dalam kayu
a

2.3. CARA MENYATAKAN KONSENTRASI LARUTAN

Larutan yang merupakan campuran homogen, komposisinya dapat berbeda. Misalnya


dua buah larutan garam yang pelarutnya sama-sama satu liter, sedangkan jumlah garam
terlarut berbeda. Dari dua larutan tersebut orang lain tidak bisa mengetahui secara langsung
berapa garam yang terkandung didalamnya. Sebagai informasi mengenai jumlah relative
solute dan sovent dalam larutan digunakan istilah konsentrasi larutan. Konsentrasi larutan
adalah jumlah zat terlarut dalam setiap satuan larutan atau pelarut. Konsentrasi larutan
merupakan suatu label larutan, agar larutan tersebut bias memberikan gambaran atau
informasi tentang perbandingan jumlah zat terlarut dan jumlah pelarutnya. Konsentrasi
larutan yang biasa dipergunakan di laboratorium diantaranya adalah molaritas (M),
Normalias (N), Fraksi Mol (X), molalitas (m), dan ppm.

2.3.1. Molaritas

Molalitas (kemolalan) adalah konsentrasi larutan yang menyatakan jumlah


mol zat terlarut yang terdapat dalam 1.000 gram pelarut. Misalnya larutan dibuat dari
1 mol NaCl yang dilarutkan ke dalam 1.000 gram pelarut (air) bisa juga disebut
sebagai larutan 1 molal atau 1 m NaCl. Secara matematis rumus dari molalitas adalah
sebagai berikut.

7
Keterangan: m = molalitas (mol/kg)
Mr = massa molar zat terlarut (g/mol)
massa = massa zat terlarut (gram)
p = massa zat pelarut

Molalitas juga memiliki manfaat lain, seperti pelarut yang dimana merupakan padatan
(solid) pada suhu kamar hanya bisa diukur nilai massanya, bukan nilai dari
volumenya sehingga tidak dapat dinyatakan ke dalam bentuk molaritas. Molalitas
juga dapat dinyatakan dalam % seperti berikut ini.

Ada beberapa cara untuk memperoleh konsentrasi larutan secara kuntitatif.


Suatu istilah yang sangat berguna yang berkaitan dengan stoikiometri suatu reaksi
dalam larutan disebut konsentrasi molar atau molaritas, dengan simbol M.
Dinyatakansebagai jumlah mol suatu solut dalam larutan dibagi dengan volume
larutan yang ditentukan dalam liter.

Keterangan:

M = molaritas suatu zat (mol/L)


V = volume larutan (ml)
gr = massa suatu zat (gram)
Mr = massa molekul relatif suatu zat (gr/mol)

Larutan yang mengandung 1 mol NaCl dalam 1 L larutan mempunyai


molaritas 1 M jika ada laarutan tertulis HCl 0,1 M berarti dalam satu liter larutan
terdapat 0,1 mol HCl.

8
CONTOH SOAL

1. Massa KOH yang harus dilarutkan ke dalam 400 mL air agar didapatkan
larutan KOH 1 M (Ar K = 39 g/mol, O = 16 g/mol, H = 1 g/mol) adalah 22,4
gram.
Penyelesaian Soal :
Diketahui :
V air = 400 mL = 0,4 L
[KOH] = 1 M
Ar K = 39 g/mol, O = 16 g/mol, H = 1 g/mol
Ditanya : massa KOH ?
Jawab :
LANGKAH PERTAMA (I)
Hitung massa molekul relatif (Mr) KOH dengan cara :
Mr KOH = Ar K + Ar O + Ar H
= 39 g/mol + 16 g/mol + 1 g/mol
= 56 g/mol
LANGKAH KEDUA (II)
Hitung mol KOH dengan cara :
n KOH = V × M
= 0,4 L × 1 M
= 0,4 mol
LANGKAH KETIGA (III)
Hitung massa KOH dengan cara :

massa KOH = n × Mr
= 0,4 mol × 56 g/mol
= 22,4 gram

2. 120 gram NaCl (Mr = 58.5gr/mol) dilarutkan dengan aquadest hingga volume
400 ml. Berapa M NaCl?
Pembahasan:

M = (gr x 1000) / (Mr x V)


M = (120 x 1000) / (58.5 x 400)
M = 5,1 mol/L

3. Sebanyak 30 gram urea C₆H₁₂O₆ (Mr = 60 g/mol) dilarutkan ke dalam 100


gram air. Hitunglah molalitas larutan
Jawab:

9
Diketahui: massa urea = 30 gram
Mr = 60 g/mol
massa pelarut = 100 gram = 0,1 kg

Jadi, molalitas larutan 30 gram urea C₆H₁₂O₆ adalah 5 m.

4. Berapakah massa NaCl yang harus dilarutkan ke dalam 500 gram pelarut (air)
untuk menghasilkan larutan sebesar 0,15 m?
Jawab:

Diketahui: massa pelarut = 500 gram


molalitas = 0,15 m
Mr NaCl = Ar Na + Ar Cl
= 23 + 35,5
= 58,5

Jadi, massa NaCl yang harus dilarutkan pada 500 gram air untuk
menghasilkan larutan 0,15 m adalah 4,3875 gram.

10
5. Berapakah kemolalan dari larutan 10% (w/ w) NaCl (Mr NaCl = 58,5) (w/ w =
persen berat)?
Jawab:

Larutan 10% (w/ w) → w berasal dari kata weight.


Diketahui: % = 10%
Mr = 58,5 g/mol

Jadi, larutan 10% (w/ w) NaCl memiliki konsentrasi 1,9 m.

1.3.2. Persen Bobot

Persen massa adalah satuan konsentrasi yang biasa digunakan dalam


larutan kimia. Contohnya larutan yang bisa kita temukan sehari-hari yaitu
larutan alkohol 75% dan larutan asam cuka 24%. Persen massa adalah jumlah
gram zat terlarut dalam 100 gram massa larutan. Persamaan yang
menunjukkan perhitungan persen massa adalah sebagai berikut :

Persen massa menunjukkan massa suatu zat dalam 100 gram


larutannya. Secara matematis, persen massa dirumuskan sebagai berikut.

atau juga

11
Contoh Soal

1. Berapa % gula dalam larutan yang dibuat dengan melarutkan 10 g gula


dalam 70 g air?
Jawab :

2. Berapa gram gula yang terdapat dalam 500 gram larutan 12% massa gula?
Jawab :

1.3.3. Persen Volume

Persen volume adalah satuan yang menunjukkan volume suatu zat


dalam 100 mL larutannya. Secara matematis, persen volume dirumuskan
sebagai berikut.

atau juga

Contoh soal:
1) Tentukan % volume alkohol dari suatu campuran. 40 mL alkohol
dicampur 50 mL aseton!
12
Jawab :

1.3.4. Molalitas

Molalitas merupakan suatu konsentrasi larutan yang menyatakan


banyaknya mol senyawa atau zat setiap kilogram pelarut (solvent). Secara
matematis rumus menyatakan molalitas adalah sebagai berikut.

Contoh Soal
1) Berapakah molalitas larutan yang mengandung 8 gram NaOH (Ar Na = 23
gr/mol, Ar O = 16 g/mol, dan Ar H = 1 gr/mol) terlarut dalam 250 gr air?
Pembahasan
Diketahui:
Massa NaOH = 8 gr
Ar Na = 23 gr/mol
Ar O = 16 g/mol
Ar H = 1 gr/mol
massa air = 250 gr = 0,25 kg
Ditanya: Molalitas (m)….?
Jawab:
Mr.NaOH = 40 gr/mol
Jumlah mol NaOH = massa/Mr
Jumlah mol NaOH = 8 gr/(40 gr/mol)
Jumlah mol NaOH = 0,2 mol
m = jumlah mol/p
m = 0,2 mol /0,25 kg

13
m = 0,8 m

2. Tentukan molalitas larutan yang dibuat dengan melarutkan 15 gram urea


CO(NH2)2 dalam 250 gram air.
Pembahasan
Diketahui:
Massa urea = 15 gr
Mr Urea= 60 g/mol
Massa pelarut = 250 gr = 0,25 kg
Ditanya: Molalitas (m)…. ?
Jawab:
Jumlah mol Urea = massa/Mr
Jumlah mol Urea = 15 gr / 60 g/mol
Jumlah mol Urea = 0,25 mol
m = jumlah mol/ massa pelarut
m = 0,25 mol /0,25 kg
m=1m

3. Berapakah molalitas dari larutan HCl 37% (w/w)? (Ar H = 1 g/mol, Ar Cl =


35,5 g/mol).
Pembahasan
Diketahui:
massa HCl = 37%
Ar H = 1 g/mol
Ar Cl = 35,5 g/mol
Ditanya: Molalitas (m)…?
Jawab:
Mr.HCl = 36,5 gr/mol
Misalkan massa larutan adalah 100 gr maka massa HCl yaitu:
massa HCl = 37% x 100 gr
massa HCl = 37 gr
massa pelarut = massa larutan – massa HCl
massa pelarut = 100 gr – 37 gr
massa pelarut = 63 gr = 0,063 kg
14
jumlah mol HCl = massa/Mr
jumlah mol HCl = 37 gr /(36,5 gr/mol)
jumlah mol HCl = 1,01 mol
m = jumlah mol/ massa pelarut
m = 1,01 mol /0,063 kg
m = 16,03 m

4. Tentukan banyaknya (gram) NaOH yang harus dilarutkan dalam 1 liter air
(air = 1,00 g/mL) agar diperoleh NaOH 0,25 m.
Pembahasan
Diketahui:
1 L air = 1.000 mL = 1.000 g (karena ρ air = 1,00 g/mL)
m NaOH = 0,25 m
Mr NaOh = 40
Ditanya: gr…?
Jawab:
m NaOH = gr / Mr x 1.000 / P
0,25 = gr/40 x 1.000/1.000
0,25 = g/40
g = 0,25 x 40
g = 10 gram
Jadi, banyaknya NaOH yang diperlukan adalah 10 gram.

5. Tentukan berapa mL volume air yang diperlukan untuk melarutkan 4,9


gram H2SO4 yang konsentrasinya 0,25 M (Ar H = 1; S = 32; O =16)!
Pembahasan
Diketahui:
m H2SO4 = 0,25
Mr H2SO4 = 98
gr = 4,9 gram
Ditanya: p..?
Jawab:
m = gr/Mr x 1.000/P
0,25 = 4,9/98 x 1.000/p
15
p = 20 gram (20 mL)
Jadi, volume air yaitu sebesar 20 mL.

1.3.5. Fraksi mol

Fraksi mol adalah suatu ukuran konsentrasi larutan yang menyatakan


perbandingan dari jumlah mol pada sebagian zat terhadap jumlah keseluruhan
mol yang ada dalam komponen larutan. Fraksi mol dibagi menjadi 2 bagian
yaitu:

 Fraksi mol zat terlarut (Xt)


Rumus fraksi mol zat terlarut (Xt), yaitu:

Keterangan:
Xt = fraksi mol zat terlarut
Nt = jumlah mol zat terlarut
Np = jumlah mol zat pelarut

 Fraksi mol zat pelarut (Xp)


Rumus fraksi mol zat pelarut (Xp), yaitu:

Keterangan
Xp = fraksi mol zat pelarut
Nt = jumlah mol zat terlarut
Np = jumlah mol zat pelarut

Jumlah fraksi mol zat terlarut dan zat pelarut adalah 1


Xt + Xp = 1

Contoh soal:

1. Sebuah larutan terdiri dari 3 mol zat A, 3 mol zat B, dan 4 mol zat C.
Hitung fraksi mol dari masing – masing zat tersebut ?

16
Pembahasan :

Diketahui :

 nA = 3
 nB = 3
 nC = 4

Penyelesaian :

XA = nA / (nA + nB +nC)
XA = 3 / (3 + 3 + 4)
XA = 0.3

XA = nA / (nA + nB +nC)
XA = 3 / (3 + 3 + 4)
XA = 0.3

XA = nA / (nA + nB +nC)
XA = 4 / (3 + 3 + 4)
XA = 0.4

Jadi total dari XA + XB + XC = 0.3 + 0.3 + 0.4 = 1

2. Sebuah larutan terdiri dari 3 mol zat A, 3 mol zat B, dan 4 mol zat C.Maka
berapakah fraksi mol dari tiap-tiap zat tersebut ?

Pembahasan :

Diketahui :

 nA = 3
 nB = 3
 nC = 4

Penyelesaian :

XA = nA / (nA + nB +nC)
XA = 3 / (3 + 3 + 4)
XA = 0.3

XA = nA / (nA + nB +nC)
XA = 3 / (3 + 3 + 4)
XA = 0.3

XA = nA / (nA + nB +nC)
XA=4/(3+3+4)
XA = 0.4

Jadi total dari XA + XB + XC = 0.3 + 0.3 + 0.4 = 1

17
1.3.6. Normalitas

Normalitas didefinisikan sebagai jumlah mol ekuivalen dari suatu zat


per liter larutan. Pengertian gram ekivalen adalah jumlah gram zat untuk
mendapat satu muatan. Muatan tersebut baik itu kation ataupun anion. Rumus
normalitas dapat dituliskan:

atau juga

Contoh soal:

1. Berapa Normalitas untuk H2SO4 1M ?

Jawab :

H2SO4 => 2H+ + SO42-

H2SO4 1M = 1 mol / L

Rumus N =

BE = Mr / Banyaknya atom H yang di lepas atau di terima

BE = 98 / 2 = 49

massa = mol x Mr = 1 x 98 = 98 gr

N = 98/49 x 1 = 2

2. Sebanyak 5 mL H2SO4 0,2 N dinetralkan dengan 10 mL larutan KOH (Mr


= 56). Massa KOH dalam 1 liter larutan KOH adalah

18
JAWAB :

Mol asam = M x V

dari soal sebelumnya diketahui bahwa N H2SO4 adalah 2 kali M nya. maka

H2SO4 0.2N = H2SO4 0.1 M

mol asam = 0.1 x 5 = 0.5 mmol

Ingat pada titrasi penetralan rumusnya

mol ekivalen asam = mol ekivalen basa

n x M x V asam = n x M x V basa

Utuk mempermudah bisa juga di gunakan N x V asam = N x V basa. disilah


fungsi nyata Normalitas mempermudah perhitungan. maka

0,2 x 5 = 1
Mol basa =1 mmol
Massa = mol x Mr = 1 mmol × 56 = 56 mg

Dalam 1 L berarti

56mg x 1000ml/10ml = 5600mg = 5.6 gram.

3. KOH sebanyak 112 gram dilarutkan dengan aquadest hingga volume 1000
ml (1 liter), Mr KOH = 56 gr/mol. Berapa normalitas KOH ?

Pembahasan :
N = (n x a) / V
N = (gr x a) / (Mr x V)
N = (112 x 1) / (56 x 1)
N = 2 mol ek/L

19
1.3.7. Part per Million (ppm)

Part per million (ppm) atau bagian per juta (bpj) adalah satuan
konsentrasi yang menyatakan perbandingan bagian dalam 1 juta bagian yang
lain. ppm dinyatakan dengan satuan mg/kg atau mg/L.

Contoh
Suatu air minum mengandung besi sebesar 2 ppm artinya bahwa setiap 1 liter
air minum tersebut (massa jenis air = 1) mengandung 2 mg besi.

20
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
 larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat. Zat
yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat)
terlarut atau solut, sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak daripada
zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut atau solven.
 Cara untuk menyatakan larutan ada 7
1. Molaritas
2. Molalitas
3. Normalitas
4. Persen bobot
5. Persen volume
6. Fraksi mol
7. Part per million (ppm)

3.2. Saran
Semoga makalah ini dapat membantu para pembaca khususnya para
mahasiswa dalam mempelajari materi larutan 1. Di sini para membaca dan
mahasiswa diminta untuk berpikir lebih luas dalam belajar, dan hanya tidak
terpacu dalam satu buku saja, kita juga bias mencari buku-buku lainnya
sebagai refrensi belajar kita. Karna dengan membaca akan membuka jendela
dunia.

21
DAFTAR PUSTAKA

Https://konsep-kimia.blogspot.com/2016/09/persen-berat-massa-dan-persen-
volume.html

Kalsum, Siti dkk. 2009. KIMIA 2 Untuk SMA/MA. Jakarta: PT Remaja Rosdakarya.

Permana, Irvan. 2009. Memahami KIMIA 2. Bandung: Armico Bandung.

22

Anda mungkin juga menyukai