“LARUTAN”
DOSEN PENGAMPU :
Dr. apt. SEFRIANITA KAMAL, M.Farm
DISUSUN OLEH :
ALYA NABIILAH BANAFSAJ
22160013
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS FARMASI SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS DHARMA ANDALAS
PADANG
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
karunianya sehingga makalah Kimia Farmasi Dasar mengenai larutan ini dapat
diselesaikan. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi nilai tugas mata kuliah
Farmasi Fisika.
Pada kesempatan kali ini kami tidak lupa menyampaikan rasa syukur dan
terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu selama penyusunan makalah
ini terutama untuk dosen Mata Kuliah Farmasi Fisika Dr.apt.Sefrianita kamal, M.Farm
dan orang-orang yang telah banyak membantu dan memberikan dukungan kepada
kami.
karena itu kritik dan saran dari pembaca yang bersifat memperbaiki, membangun,
Kami berharap makalah ini dapat berguna untuk para pembaca. Amin.
Padang, 1 Oktober
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan
BAB II ISI
2. Komposisi Larutan
3. Jenis-jenis Larutan
4. Macam-macam Larutan
5. Konsentrasi Larutan
1. Kesimpulan
2. Saran
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
berkaitan dengan zat kimia yang memiliki berbagai macam bentuk. Salah satunya
yaitu dalam bentuk larutan yang akan dibahas lebih jauh dalam makalah ini.
Misalnya larutan asam sulfat encer (H2SO4) yang digunakan pada accumulator timbal
yang biasa digunakan sebagai aki pada mobil sehingga dapat menghantarkan listrik
larutan gula, asam asetat, amonia, asam sulfat, asam klorida, natrium klorida,
natrium hidroksida, dan masih banyak lagi. Secara garis besar larutan dibagi menjadi
dua yaitu larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit. Larutan elektrolit dibagi lagi
menjadi dua yaitu elektrolit kuat dan elektroit lemah. Dan untuk selengkapnya akan
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan
Untuk menambah wawasan mengenai larutan, mulai dari sifat dasar, jenis-
jenis serta macamnya larutan dan apa saja sifat koligatif dari larutan tersebut.
BAB II
ISI
Larutan didefinisikan sebagai campuran dua atau lebih zat yang membentuk
satu macam fasa (homogen) dan sifat kimia setiap zat yang membentuk larutan tidak
Disebut homogen karena susunanya begitu seragam sehingga tidak dapat diamati
Homogen juga dapat diartikan suatu kondisi dimana tidak ada kecenderungan zat-zat
secara merata di seluruh campuran. Sifat-sifat fisika zat yang dicampurkan dapat
Fase larutan dapat berwujud gas, padat ataupun cair. Larutan gas misalnya
udara. Larutan padat misalnya perunggu, amalgam dan paduan logam yang lain.
Larutan cair misalnya air laut, larutan gula dalam air, dan lain-lain
Komponen larutan terdiri dari pelarut (solvent) dan zat terlarut (solute).
Pelarut adalah medium bagi zat terlarut yang dapat berperan serta dalam reaksi kimia
dalam larutan atau meninggalkan larutan karena pengendapan atau penguapan. Dan
uraian mengenai gejala ini memerlukan komposisi larutan. Sedangkan zat terlarut
adalah komponen dari larutan yang memiliki jumlah lebih sedikit dalam sistem
larutan. Selain ditentukan oleh kuantitas zat, istilah pelarut dan terlarut juga
ditentukan oleh sifat fisikanya (struktur). Pelarut memiliki struktur tidak berubah,
sedangkan zat terlarut dapat berubah. Contohnya yaitu dapat kita lihat pada larutan
garam. Di dalam larutan garam, air yang digunakan lebih banyak daripada garam,
sehingga air merupakan pelarutnya. Kemudian air sendiri bentuknya tidak berubah
(tetap cair) walaupun telah dicampur dengan garam yang berbentuk kristal.
kristal menjadi bentuk cair atau melarut dalam air, sehingga disebut zat terlarut.
Larutan sendiri dapat terjadi karena adanya gaya tarik-menarik antara molekul-
molekul solven dan solute. Pada bagian ini yang dibahas adalah larutan cair. Pelarut
cair umumnya adalah air. Pelarut cair yang lain misalnya bensena, kloroform, eter,
dan alkohol.
2. Komposisi Larutan
digunakan istilah kadar dan konsentrasi. Kedua istilah ini menyatakan kuantitas zat
terlarut dengan satuan tertentu. Satuan yang digunakan untuk menyatakan kadar
larutan adalah persen berat (%b/b), persen volume (%V/V), dan bagian per sejuta
(bpj) atau ppm (part per million). Sedangkan satuan yang digunakan untuk
konsentrasi adalah molaritas, molalitas, dan fraksi mol yang akan dibahas pada poin
konsentrasi larutan.
larutan dalam satuan persen. Persen berat biasa diterapkan dalam campuran
volume larutan dalam satuan persen. Persen volume biasa diterapkan untuk
campuran cair-cair atau gas-cair. Secara matematik, persen volume suatu zat
dirumuskan sebagai berikut.
biasanya diungkapkan dalam satuan bagian per sejuta (bpj) atau dalam
bahasa inggrisnya part per million (ppm). Ungkapan bpj suatu zat dinyatakan
dengan rumus:
3. Jenis-jenis Larutan
komponen-komponennya.
Zat terlarut
Contoh larutan
Gas Cairan Padatan
tersebut di udara
Sukrosa (gula)
dalam raksa
solute (zat telarut) dibanding solvent (zat pelarut) atau memiliki konsentrasi
solute (zat telarut) dibanding solvent (zat pelarut) atau memiliki konsentrasi
yaitu:
kuat dan larutan elektrolit lemah. Larutan elektrolit kuat yaitu larutan yang
terbentuk dari zat elektrolit yang terurai atau terionisasi sempurna (elektrolit
kuat). Sedangkan larutan elektrolit lemah yaitu larutan yang terbentuk dari
zat elektrolit yang tidak terurai atau terionisasi secara sempurna (elektrolit
lemah).
sempurna.
H2SO3, gugus sisa asamnya memiliki daya tarik kurang kuat sehingga
molekul.
(NH4OH, Al(OH)3 ).
Zat non elektrolit dalam larutan, tidak terurai menjadi ion-ion tetapi
Jenis Larutan Sifat dan Pengamatan Lain Contoh Senyawa Reaksi Ionisasi
Elektrolit C12H22O11,
banyak solute (zat terlarut) daripada yang diperlukan untuk larutan jenuh.
Larutan tidak dapat lagi melarutkan zat terlarut sehingga terjadi endapan.
Larutan sangat jenuh terjadi apabila bila hasil kali konsentrasi ion > Ksp
jenuh terjadi apabila hasil konsentrasi ion = Ksp maka larutan tersebut tepat
jenuh.
terlarut) kurang dari yang diperlukan untuk membuat larutan jenuh. Larutan
ini partikel- partikelnya tidak tepat habis bereaksi dengan pereaksi (masih
bisa melarutkan zat). Larutan tak jenuh terjadi apabila bila hasil kali
Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang bila dilarutkan di dalam air
valensi asam, sedangkan ion negatif yang terbentuk dari asam setelah
lain-lain.
dapat mengubah warna kertas lakmus biru menjadi merah, larutannya dalam
Basa adalah zat yang bila dilarutkan di dalam air dapat meningkatkan
konsentrasi ion OH-(aq). Jadi, pembawa sifat basa adalah ion OH-.
Jumlah ion OH- yang dapat dihasilkan oleh satu molekul basa disebut
lain-lain.
lain.
menghasilkan ion OH-, dapat mengubah warna kertas lakmus merah menjadi
elektrolit), dan jika mengenai kulit, maka dapat menyebabkan kulit melepuh
(kaustik).
basa di dalam pelarut air, juga pembentukan ion H+ atau ion OH- merupakan
membentuk ion H+ atau ion OH- tidak dapat dikatakan sebagai asam atau
basa.
proton, asam adalah spesi yang bertindak sebagai donor proton. Contoh pada
molekul air karena atom O pada molekul H2O memiliki pasangan elektron
dalam air.
konjugasi. Asam konjugasi yaitu asam yang terbentuk dari basa yang
menerima proton. Basa konjugasi yaitu basa yang terbentuk dari asam yang
melepas proton
bersifat asam maupun basa, yang disebut sebagai zat amfoter. Contohnya
adalah air. Di dalam larutan basa, air akan bersifat asam dan mengeluarkan
ion positif (H3O+). Sedangkan dalam larutan asam, air akan bersifat basa dan
diajukan Lewis muncul definisi asam dan basa baru. Asam Lewis
senyawa dengan elektron valensi < 8. Basa Lewis didefinisikan sebagai spesi
bebas.
merupakan reaksi asam-basa; dalam hal ini boron trifluorida berindak sebagai
sedangkan untuk atom pusat B alam molekul BF3 terdapat tiga pasang
elektron ikatan (B-F). Sepasang elektron menyendiri atom elektron non
N dan struktur yang terjadi berupa dua bangun tetrahedron bersekutu pada
begitu pula basa. Reaksi ionisasi asam kuat, secara umum dapat
ditulis
Asam kuat
Asam lemah
Disebut asam lemah karena zat terlarut dalam larutan ini tidak
Basa kuat
konsentrasi basanya.
Basa lemah
Disebut basa lemah karena zat terlarut dalam larutan ini tidak
Larutan penyangga asam yang terdiri dari campuran asam lemah dan basa
konjugasinya.
Larutan penyangga basa yang terdiri dari campuran basa lemah dan asam
konjugasinya.
garamnya.
Contoh :
Mereaksikan :
kuat.
Contoh :
terdapat 0,005 mol CH3COOH (sisa reaksi) dan CH3COO- (hasil reaksi)
garamnya.
Contoh :
Selain dibuat secara langsung juga dapat dibuat secara tidak langsung,
Suatu larutan terdiri dari 3 mol zat terlarut A den 7 mol zat terlarut B.
maka:
* XA + XB = 1
dengan :
Contoh:
Hitunglah molalitas 4 gram NaOH (Mr = 40) dalam 500 gram air !
- m NaOH = (4/40) / 500 gram air = (0.1 x 2 mol) / 1000 gram air = 0,2 m
5.3. Molaritas
Rumus:
M = n × 1.000
mL
atau
M= g x 1.000
Mr mL
dengan:
M = molaritas (mol/liter)
Contoh:
Berapakah molaritas 9.8 gram H2SO4 (Mr= 98) dalam 250 ml larutan ?
5.4. Normalitas
larutan.
Untuk asam, 1 mol ekivalennya sebanding dengan 1 mol ion H+. Untuk
N = M x valensi
6. Sifat Koligatif Larutan
antarfase sehingga terjadi kenaikan titik didih dan penurunan titik beku.
Titik didih zat cair adalah suhu tetap pada saat zat cair mendidih
dimana tekanan uap zat cair sama dengan tekanan uap udara disekitarnya
yaitu 1 atm. Titik didih larutan selalu lebih tinggi dari titik didih pelarut
pelarut. Perbedaan titik didih larutan dengan titik didih pelarut murni disebut
kenaikan titik didih yang dinyatakan sebagai ∆Tb ( b berasal dari kata boil
dengan pelarutnya. Jika zat terlarut tersebut tidak mudah menguap, misalnya
larutan gula, larutan tersebut mendidih pada suhu yang lebih tinggi daripada
titik didih pelarut air. Sebaliknya, jika zat terlarut itu mudah menguap
misalnya etanol, larutan akan mendidih pada suhu di bawah titik didih air.
larutan yang zat terlarutnya bukan elektrolit dan tidak mudah menguap.
Dengan :
titik beku, ∆Tf (f berasal dari kata freeze) yang berbanding lurus
dengan molaritas.
Chemistry, atau sifat sifat fisika dalam. kaitannya dengan hukum dan
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Larutan didefinisikan sebagai campuran dua atau lebih zat yang membentuk satu
macam fasa (homogen) dan sifat kimia setiap zat yang membentuk larutan tidak
berubah. Komponen larutan terdiri dari pelarut (solvent) dan zat terlarut (solute).
Pelarut adalah medium bagi zat terlarut yang dapat berperan serta dalam reaksi kimia
dalam larutan atau meninggalkan larutan karena pengendapan atau penguapan. Dan
uraian mengenai gejala ini memerlukan komposisi larutan. Sedangkan zat terlarut
adalah komponen dari larutan yang memiliki jumlah lebih sedikit dalam sistem
larutan.
komposisi larutan digunakan istilah kadar dan konsentrasi. Secara garis besar larutan
dibagi menjadi dua yaitu larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit. Larutan
elektrolit dibagi lagi menjadi dua yaitu elektrolit kuat dan elektroit lemah.
2. Saran
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masihada kekurangan baik dari segi susunan kalimatmaupun bahasa.
Oleh karena itu dengan tanganterbuka penulis menerima saran dan kritik daripembaca agar penulis dapat memper
baikimakalah ini.
3.
DAFTAR PUSTAKA
http://denipermanadenchoen.blogspot.com/2013/04/larutan-elektrolit-dan-
non-elektrolit_16.html
http://setiyanisetiyani.blogspot.com/2013/10/makalah-kimia-dasar-
larutan_27.html
http://materi-kimia-sma.blogspot.com/2013/03/pengertian-larutan.html
http://kimiafarmasi.wordpress.com/2010/09/04/larutan/
http://ngeblogbarengjae.blogspot.com/2011/03/sifat-dasar-larutan.html
http://materi-kimia-sma.blogspot.com/2013/03/komposisi-larutan.html
http://www.academia.edu/4901511/MAKALAH_KIMIA_FISIKA
http://materi-kimia-sma.blogspot.com/2013/03/elektrolit-kuat-dan-
lemah.html
http://lischer.wordpress.com/2009/08/29/larutan-non-elektrolit/
http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2007/Abdullah%20Fauzi
%20Gofur/arrhenius.html
http://aditmandela.blogspot.com/2012/10/kimia-larutan.html
http://alfikimia.wordpress.com/kelas-xi/larutan-asam-basa/a-pengertian-
asam-basa/
http://materi-kimia-sma.blogspot.com/2013/11/asam-basa-brownsted-
lowry.html
http://noivafelizal.blogspot.com/2013/07/kimia-asam-basa-teori-bronsted-
lowry.html
http://fauzanagazali.wordpress.com/kelas-xi/semester-ii/5-larutan-asam-dan-
basa/teori-asam-basa-lewis/
http://www.ilmukimia.org/2013/01/asam-basa-lewis.html
http://noivafelizal.blogspot.com/2013/07/kimia-teori-lewis-asam-
basa_16.html
http://tisna-dj.blogspot.com/2012/01/larutan-penyangga.html
http://eldesfiari.wordpress.com/kimia-kelas-xi/semester-ii-2/2-larutan-
penyangga/
http://pelajaran-myb.blogspot.com/2011/11/molaritas-pengertian-
molaritas.html
http://bebas.vlsm.org/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Kimia/
0184%20Kim%202-1b.htm
http://bisakimia.com/2014/02/16/larutan-penyangga-part-1/