Anda di halaman 1dari 5

1. Jelaskan sifat dan jenis larutan!

2. Sifat koligatif larutan sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, sebut dan jelaskan
aplikasi sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehari-hari.
3. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi!
4. Pada reaksi pembentukan gas SO3 menurut reaksi : 2SO2(g) + O2(g) ---> 2SO3(g), sehingga
diperoleh data sebagai berikut..

Tentukanlah :
1. Laju bertambahnya SO3
2. Laju berkurangnya SO2
3. Laju berkurangnya O2

Jawab

1. Sifat-sifat larutan :
 Larutan merupakan campuran yang homogen.
 Larutan terdiri dari zat pelarut (solvent) dan zat terlarut (solute).
 Antara zat pelarut dan zat terlarut susah untuk di bedakan, contoh : Ketika kita
menambahkan garam ke dalam air sehingga membentuk cairan homogen yang di
sebut larutan garam.
 Tidak ada pembatas antar zat pelarut dan zat terlarut.
 Komposisi di seluruh bagian sama.
Jenis-jenis larutan
a) Jenis-jenis larutan berdasarkan wujud pelarutnya
Berdasarkan wujud pelarutnya, larutan di bagi menjadi 3 jenis yaitu larutan cair,
laruran padat, dan larutan gas.
 Larutan cair, yaitu larutan yang wujud pelarutnya berupa zat cair, contoh
larutan gula, larutan garam, dan sebagainya.
 Larutan padat, yaitu larutan yang wujud pelarutnya berupa zat padat.
Contoh larutan padat yaitu emas 21 karat, emas 21 karat di buat dari
campuran homogen antara emas dan perak atau dengan logam lainnya.
 Larutan gas, yaitu larutan yang wujud pelarutnya berupa zat gas. Contohnya
yaitu udara yang kita hirup sehari-hari untuk bernafas.
b) Jenis-jenis larutan berdasarkan zat terlarutnya
Berdasarkan zat terlarutnya larutan di bagi menjadi 2 yaitu, larutan pekat dan larutan
encer.
 Larutan pekat : larutan yang mengandung lebih banyak zat terlarut (solute)
dibandingkan dengan zat pelarut (solvent).
 Larutan encer : larutan yang mengandung relatif lebih sedikit zat terlarut
(solute) dibandingkan dengan zat pelarut (solvent).
c) Jenis-jenis larutan berdasarkan fase zat terlarut dan pelarutnya
Berdasarkan zat terlarut dan pelarutnya, larutan di bagi menjadi 9 jenis yaitu :
 Larutan gas dalam gas, contoh : udara.
 Larutan gas dalam cairan, contoh : air terkarbonisasi (CO2) dalam air.
 Larutan gas dalam padatan, contoh : hidrogen dalam logam (platina).
 Larutan cairan dalam gas, contoh : uap air di udara.
 Larutan cairan dalam cairan, contoh : alkohol dalam air (minuman beralkohol
seperti : bir).
 Larutan cairan dalam padatan, contoh : air dalam kayu, air dalam buah-
buahan.
 Larutan padat dalam gas, contoh : bau dan aroma.
 Larutan padat dalam cairan, contoh : air gula.
 Larutan padat dalam padatan, contoh : baja (campuran besi dan karbon).
d) Jenis-jenis larutan berdasarkan daya hantar listriknya
Berdasarkan daya hantar listriknya larutan dibedakan menjadi 2 macam yaitu, larutan
elektrolit dan larutan non elektrolit.
 Larutan elektrolit adalah jenis larutan yang dapat menghantarkan arus listrik.
Contoh : larutan amonia, larutan HCL, larutan cuka, larutan H2SO4, air laut,
air kapur dan larutan H2S.
Berdasarkan kuat lemahnya daya hantar arus listrik maka larutan elektrolit di
bagi lagi menjadi 2 jenis yaitu, larutan elektrolit kuat dan larutan elektrolit
lemah.
 Larutan non elektrolit adalah jenis larutan yang tidak dapat menghantarkan
arus listrik. Contohnya : larutan urea, larutan alkohol, dan larutan glukosa.
e) Jenis-jenis larutan berdasarkan tingkat kejenuhan
Jenis-jenis larutan berdasarkan tingkat kejenuhannya digolongkan menjadi 3 macam,
yaitu larutan jenuh, larutan tak jenuh, dan larutan sangat jenuh.
 Larutan jenuh : larutan yang mengandung sejumlah zat terlarut (solute) yang
larut dan mengadakan kesetimbangan dengan solute padatnya.
 Larutan tak jenuh : larutan yang mengandung zat terlarut (solute) kurang dari
yang diperlukan untuk membuat larutan jenuh .
 Larutan sangat jenuh : larutan yang mengandung lebih banyak zat terlarut
(solute) daripada yang diperlukan untuk larutan jenuh, atau dengan kata lain,
larutan yang tidak dapat lagi melarutkan zat terlarut sehingga terjadi
endapan.
2. Penerapan sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehari-hari :
Berikut beberapa penerapan sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehari-hari.
1) Penyerapan air oleh akar tanaman.
2) Penambahan garam dalam proses pembuatan es putar.
3) Penambahan garam untuk mencairkan salju.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi sebagai berikut :

 Konsentrasi. Laju reaksi akan semakin tinggi seiring dengan bertambahnya konsentrasi
reaktan/zat pereaksi. Laju reaksi yang semakin tinggi menunjukkan reaksi yang semakin
cepat terjadi. Hal ini dikarenakan konsentrasi zat pereaksi yang semakin tinggi (jumlah
partikel zat pereaksi semakin banyak) menyebabkan peluang terjadinya tumbukan
antarpartikel semakin besar, sehingga reaksi akan berlangsung semakin cepat. Contoh :
Magnesium karbonat (MgCO3) direaksikan dengan asam klorida (KCl) 1M, 2M, 3M. Maka
KCl 3M akan lebih cepat bereaksi.
 Suhu. Semakin tinggi suhu menyebabkan laju reaksi akan semakin tinggi. Panas akan
menyediakan energi untuk mengubah partikel yang tidak aktif menjadi aktif. Partikel aktif
dapat merusak ikatannya pada saat tumbukan sehingga reaksi akan lebih mudah terjadi,
akibatnya laju reaksi akan semakin besar.
 Kereaktifan reaktan. Reaktivitas adalah sifat kemudahan suatu zat untuk bereaksi yang
diakibatkan semakin mudahnya suatu zat untuk melepas maupun menangkap suatu
elektron. Semakin reaktif reaktan/zat pereaksi, maka laju reaksinya akan semakin tinggi,
sebagai contoh: perbandingan laju reaksi antara air dengan natrium maupun magnesium,
makan natrium akan lebih mudah untuk bereaksi dengan air dibandingkan magnesium
dengan air. Hal ini dikarenakan natrium lebih reaktif dibandingkan magnesium. Natrium
akan lebih mudah melepaskan elektron dibandingkan magnesium karena natrium memiliki
satu elektron pada kulit terluarnya sedangkan magnesium memiliki dua elektron pada kulit
terluarnya. Hal ini menyebabkan jari-jari natrium akan lebih besar dibandingkan
magnesium, sehingga natrium akan lebih mudah untuk melepaskan elektronnya dan lebih
reaktif dibandingkan magnesium di dalam air.
 Luas permukaan. Luas permukaan dapat diartikan sebagai besarnya permukaan bidang
sentuh ketika zat bereaksi. Ukuran partikel memiliki kecenderungan terbalik dengan luas
permukaan, artinya semakin kecil ukuran partikel suatu zat menunjukkan luas permukaan
yang semakin besar. Sebaliknya, luas permukaan memiliki kecenderungan yang linear
dengan laju reaksinya.
 Katalis. Katalis adalah zat yang dapat mempercepat laju reaksi. Terdapat dua jenis katalis,
yaitu: katalis aktif yang merupakan katalis yang ikut terlibat reaksi dan pada akhir reaksi
terbentuk kembali dan katalis pasif yang merupakan katalis yang tidak ikut bereaksi, hanya
sebagai media reaksi saja. Penambahan katalis pada suatu reaksi menyebabkan penurunan
energi aktivasi. Energi aktivasi adalah energi minimum yang diperlukan untuk
memulainya suatu reaksi.
Sumber : Buku Modul Kimia Fisik Pangan (PANG4112)

Penulis : Widya Dwi Rukmi Putri dkk

Anda mungkin juga menyukai