Anda di halaman 1dari 38

LARUTAN

MATA KULIAH ANALISIS ZAT GIZI


WIDA TRI DAMAYANTI, SKM, MKM
PROGRAM STUDI S1 GIZI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
OUTLINE

LARUTAN

ASAM BASA
LARUTAN
DEFINISI
 Larutan kimia adalah campuran homogen yang terdiri dari dua zat atau lebih
 Sebagian besar reaksi yang berlangsung dalam bentuk larutan air 
 Larutan juga ada yang berbentuk gas maupun padat.
 Misalnya larutan dalam bentuk gas yaitu udara bebas yang kita hirup.
 Udara bebas terdiri dari campuran berbagai gas seperti gas Nitrogen (N2) dan gas Oksigen
(O2).
 Sedangkan contoh larutan berbentuk padat yaitu kuningan yang merupakan hasil perpaduan
tembaga dan seng.
KOMPONEN LARUTAN
 Komponen larutan kimia adalah pelarut (solvent) dan zat terlarut (solute). Contohnya larutan
gula, air didalam larutan gula merupakan pelarut, sedangkan gula pasir merupakan zat terlarut
 Solute  zat yang jumlahnya sedikit
 Solvent  Zat yang jumlahnya banyak (yang paling menentukan sifat larutan)

Tidak Mutlak

 Contoh Larutan : Larutan campuran Alkohol dan Air, Larutan NaCl dan Larutan gula
JENIS LARUTAN
BERDASARKAN WUJUD
PELARUTNYA
 Larutan cair
Larutan yang pelarutnya berwujud zat cair. Contoh : Larutan garam, larutan gula.

 Larutan padat
Larutan yang pelarutnya berwujud padat. Contoh : Emas 22 karat yang terdiri dari campuran
emas dan perak.

 Larutan gas
Larutan yang pelarutnya berwujud gas. Contoh : udara bebas yang kita hirup dilingkungan
terdiri dari oksigen dan nitrogen.
JENIS LARUTAN YANG
DIBEDAKAN BERDASARKAN
WUJUD ZAT TERLARUTNYA
Larutan Pekat  Larutan yang komposisi zat terlarutnya (solute) lebih
banyak disbanding pelarutnya (solvent)

Larutan Encer  Larutan yang komposisi zat terlarutnya (solute) lebih


sedikit disbanding pelarutnya (solvent)
JENIS LARUTAN BERDASARKAN FASE ZAT
PELARUT DAN TERLARUT (1)
 Larutan gas dalam gas. Contoh = udara
 Larutan gas dalam cairan. Contoh = air terkarbonasi
 Larutan gas dalam padatan. Contoh = Hidrogen dalam platina
 Larutan cairan dalam gas. Contoh = Uap air di udara
 Larutan cairan dalam cairan. Contoh = Alkohol dalam air
JENIS LARUTAN BERDASARKAN FASE ZAT
PELARUT DAN TERLARUT (2)
 Larutan cairan dalam padatan. Contoh = Air dalam buah-buahan
 Larutan padat dalam gas. Contoh= Aroma atau bau
 Larutan padat dalam cairan. Contoh= Larutan gula
 Larutan padat dalam padatan Contoh= Baja atau campuran besi dan
karbon
JENIS LARUTAN
BERDASARKAN TINGKAT
KEJENUHAN (1)
 Larutan jenuh (saturated)
larutan yang mengandung zat terlarut dalam jumlah maksimal
Jika terjadi keseimbangan antara solute yg larut dan solute tidak larut
Kecepatan pelarutan = kecepatan pengendapan
JENIS LARUTAN
BERDASARKAN TINGKAT
KEJENUHAN (2)
 Larutan tak jenuh (unsaturated)

- Mengandung jumlah solute yg lebih sedikit (encer) dibandingkan larutan jenuhnya


 Larutan lewat jenuh (super saturated)

- Mengandung jumlah solute lebih banyak/ pekat dari larutan jenuhnya pada suhu yang sama
JENIS LARUTAN BERDASARKAN
TINGKAT KEJENUHAN (3)
 Larutan jenuh dari zat X adalah larutan yang di dalamnya terdapat zat X terlarut berada dalam
kesetimbangan dengan zat X yang tidak larut. Contoh: Untuk membuat larutan jenuh NaCl
dalam air pada 25°C, kita harus menambahkan NaCl berlebih ke dalam air dan mengaduknya
terus sampai tidak ada lagi NaCl yang melarut. Larutan jenuh NaCl pada 25°C mengandung
36,5 gram NaCl per 100 gram air. Penambahan NaCl berikutnya ke dalam larutan jenuh NaCl
tidak akan mengubah konsentrasi larutan.
 Larutan tak jenuh mengandung zat terlarut dengan konsentrasi lebih kecil daripada larutan
jenuh. Larutan NaCl pada 25°C yang mengandung NaCl kurang dari 36,5 gram disebut larutan
tak jenuh. Dalam larutan tak jenuh belum dicapai kesetimbangan antara zat terlarut dan zat
yang tidak larutnya. Jika zat terlarut ditambahkan ke dalam larutan maka larutan mendekati
jenuh.
JENIS LARUTAN
JENIS LARUTAN BERDASARKAN
KEMAMPUAN MENGHANTARKAN LISTRIK
(1)
1. Larutan elektrolit
Larutan yg dapat menghantarkan arus listrik karena mengandung ion-ion yg dapat bergerak
bebas
Jika dilarutkan kedalam air akan terionisasi.
Dibedakan menjadi:

a. Elektrolit kuat senyawa yg di dalam air akan terionisasi sempurna/ mendekati sempurna
shg semua senyawa tsb semuanya/ hampir semuanya berubah menjadi ion
JENIS LARUTAN BERDASARKAN
KEMAMPUAN MENGHANTARKAN LISTRIK
(2)
Yg termasuk elektrolit kuat:
Asam kuat. Misal HCl, HBr, Hl, H2SO4, HNO3, HClO4
JENIS LARUTAN BERDASARKAN
KEMAMPUAN MENGHANTARKAN LISTRIK
(3)
Basa kuat: NaOH, KOH, Ba(OH)2, Sr(OH)2
Garam: NaCl, KCl, MgCl2, KNO3, MgSO4

2. Elektrolit Lemah
Senyawa yg didalam air akan terion sebagian dan bagian lainnya masih sbg molekul senyawa
terlarut
Senyawa yg termasuk elektrolit lemah:
 Asam lemah: HF, H2S, HCN, H2CO3, HCOOH, CH3COOH
 Basa lemah: Fe(OH)3, Cu(OH)2, NH3, N2H4, CH3HN2, (CH3)2NH
JENIS LARUTAN BERDASARKAN
KEMAMPUAN MENGHANTARKAN LISTRIK
(4)
Larutan non elektrolit
Senyawa yg di dalam air tidak akan terionisasi shg partikel-partikel yg ada didalam larutan
adalah molekul-molekul senyawa yg terlarut
Tidak terdapat ion shg larutan tidak dapat menghantarkan listrik kecuali asam atau basa,
senyawa kovalen adalah senyawa non elektrolit: C6H12O6, CO(NH2)2, CH4, C3H8,
C13H10O
Pada larutan non elektrolit, gelembung gas tidak akan muncul dan lampu tidak menyala pada
larutan uji
JENIS LARUTAN
JENIS LARUTAN
1. Larutan Ideal dan Non-Ideal
Larutan ideal
 Pada larutan ideal dengan zat terlarut molekuler, gaya antaraksi antara semua partikel pelarut
dan terlarut setara. misalnya zat A dan zat B, gaya antarpartikel: A-A; A-B atau B-B adalah
sama.
 Benzen dan toluen memiliki gaya antaraksi mendekati sama sehingga jika dicampurkan akan
mendekati larutan ideal.
 Larutan ideal dengan zat terlarut ionik  larutan yang ion-ionnya dalam larutan bergerak
bebas satu sama lain, dan baku tarik hanya terjadi dengan molekul pelarut.
 Untuk larutan ionik yang sangat encer dapat dikategorikan mendekati perilaku ideal sebab ion-
ion dalam larutan itu saling berjauhan akibatnya antaraksi elektrostatisnya lemah
JENIS LARUTAN
Larutan non ideal
 Dalam larutan non-ideal, gaya antar atom-atom, ion-ion atau molekulmolekul harus
dipertimbangkan dalam perhitungan.
 contoh daya hantar listrik larutan elektrolit kuat, misalnya NaCl. Jika larutan NaCI sangat encer
kurang dari 0,01 M, daya hantarnya diharapkan sesuai dengan disosiasi garam ke dalam ion-
ionnya, tetapi jika konsentrasi larutan besar perbedaan antara harapan dan amatan menjadi lebih
besar. Hal ini disebabkan karena, ion-ion berlawanan muatan mengadakan baku tarik satu sama
lain, baku tarik ini menimbulkan ion-ion saling berdekatan sehingga larutan jadi lebih pekat.
 Setiap ion dikelilingi oleh molekul pelarut yang berlawanan muatan, kecenderungan ini dapat
menghambat laju ion-ion menuju elektroda yang menyebabkan daya hantar listriknya lebih
rendah dari harapan. Pengaruh ini menjadi lebih besar jika larutan lebih pekat atau jika ion-ion
mempunyai muatan lebih besar dari satu, seperti MgSO4.
SIFAT-SIFAT LARUTAN
Sifat Fisik
 tidak ada bidang batas antar komponen penyusunnya
 antara partikel solven dan solut tidak bisa dibedakan
 Warna, bau, rasa, pH, titik didih, titik beku

Sifat Koligatif
 Sifat larutan yang tergantung pada konsentrasi zat terlarut
 Penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmosis
SIFAT LARUTAN
ASAM BASA
PENGERTIAN ASAM DAN
BASA (1)
 Istilah asam (acid) berasal dari bahasa Latin acetum yang berarti
cuka.
 Istilah basa (alkali) berasal dari bahasa Arab yang berarti abu
 Basa digunakan dalam pembuatan sabun
 Asam dan basa saling menetralkan
PENGERTIAN ASAM DAN
BASA (2)
 Asam dalam ilmu kimia ialah senyawa kimia yang jika
dilarutkan dalam air akan menghasilkan sebuah larutan
dengan pH lebih kecil dari 7
 Asam yaitu suatu zat yang bisa memberi proton (ion H+)
kepada zat lain (yang disebut basa), atau bisa menerima
pasangan elektron bebas dari suatu basa.
PENGERTIAN ASAM DAN
BASA (3)
 Basa ialah zat(senyawa) yang bisa beraksi dengan asam,
menghasilkan senyawa yang disebut garam
 Basa yaitu suatu zat-zat yang bisa menetralkan asam.
 Secara kimia, asam dan basa saling berlawanan.
 Sifat basa pada umumnya ditunjukkan dari rasa pahit dan licin.
ASAM BASA
 Larutan asam mempunyai rasa asam dan  Larutan bersifat asam : larutan cuka, air
bersifat korosif (merusak logam, marmer, jeruk, air aki
dan berbagai bahan lain).
 Larutan bersifat basa : air kapur, air abu,
 larutan basa berasa agak pahit dan bersifat larutan sabun, larutan amonia, larutan soda
kaustik (licin, seperti bersabun).
 Larutan bersifat netral : larutan natrium
 Asam dan basa dapat dikenali klorida, larutan urea, alkohol, larutan gula
menggunakan indikator asam basa,
misalnya lakmus merah dan lakmus biru.


TEORI ASAM BASA
1. Teori Asam-Basa Arrhenius
 Dasar teorinya adalah pengionan dalam air.
 dikatakan asam jika melepaskan ion H+ contohnya: HCl, H2SO4, H2CO3, H3PO4HCl+
 Dikatakan basa jika melepaskan ion OH- contohnya: NaOH, KOH, Ba(OH)2, Ca(OH)2
TEORI ASAM BASA
TEORI ASAM BASA
TEORI ASAM BASA
TEORI ASAM BASA
TEORI ASAM BASA
2. Teori Bronsted-Lowry
 Dasar teorinya adalah pertukaran proton (H+) dikatakan asam jika sebagai donor proton (H+) dan
basa jika sebagai akseptor proton H2O
 Asam kuat: basa konjugasi lemah
 Basa kuat: asam konjugasi lemah

3. Teori Lewis
 Dasarnya adalah pemakaian pasangan electron bebas dikatakan asam jika menerima pasangan
electron dan basa jika memberikan pasangan elektron
TEORI ASAM BASA
Tetapan Kesetimbangan Air (Kw)
Air merupakan elektrolit yang sangat lemah. Air dapat menghantarkan listrik karena terionisasi
menjadi ion H+dan ion OH- menurut reaksi kesetimbangan:
ASAM BASA
ASAM BASA
Indikator Asam-Basa
 Indikator asam-basa adalah zat warna yang mempunyai warna berbeda dalam larutan yang bersifat
asam dan dalam larutan yang bersifat basa. Oleh karena itu, indikator asam-basa dapat digunakan
untuk membedakan larutan asam dan larutan basa. Contohnya adalah kertas lakmus, fenoltalein,
metil merah, dan metil jingga.
ASAM BASA
APLIKASI ASAM, BASA, DAN CAMPURAN PENAHAN
 Penentuan kuantitas suatu bahan. contohnya: penentuan kadar asam cuka dalam suatu produk
industry
 Penggunaan campuran penahan dalam:
Pengujian kualitas air (kesadahan)
Pemisahan asam amino atau protein dengan kromatografi kolom
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai