Anda di halaman 1dari 28

NAMA: ALVINA RAHMATANIA

KELAS: XI MIPA 1
TITRASI ASAM BASA
&
KOLOID
TITRASI ASAM BASA
Titrasi asam basa adalah meneteskan larutan standar
asam/basa yang kemolarannya sudah diketahui kedalam
larutan asam/basa yang kemolarannya akan ditentukan,
dengan bantuan seperangkat alat titrasi.
Penambahan larutan standar dilakukan sampai
mencapai titik ekivalem. Titik ekivalen adalah titik
dimana asam dan basa habis bereaksi. Titik ekivalen
dapat ditentukan dengan munculnya warna pink muda
pada sampel.
Titik dimana terjadi perubahan warna indikator
disebut titik akhir titrasi.
GAMBAR ALAT TITRASI
TITRASI ASAM DAN BASA
Asam Kuat + Basa Kuat
Asam Lemah + Basa Kuat
Asam Kuat + Basa Lemah
Asam Lemah + Basa Lemah
HITUNGAN PADA TITRASI
  Perhitungan jumlah mol ion dan adalah
∑ mol = a . M . V
∑ mol = b . M . V
Pada saat titik ekivalen, maka :

 
∑ mol = ∑ mol
a.M.V=b.M.V
1. ASAM KUAT + BASA KUAT

Contoh
  : HCl dan NaOH
Reaksi :
Hcl(aq) + NaOH(aq) ͢ NaCl(aq) + H2O(l)
Reaksi ion :
(aq) + (aq) ͢ (l)
KURVA TITRASI
ASAM KUAT + BASA KUAT
2. ASAM KUAT + BASA LEMAH

Contoh
  : Hcl dan
Reaksi :
HCl(aq) + (aq) ͢ (aq) + (l)
Reaksi ion :
(aq) + (aq) ͢ (l)
KURVA TITRASI
ASAM KUAT + BASA LEMAH
3. ASAM LEMAH + BASA KUAT

Contoh
  : + NaOH
Reaksi :
(aq) + NaOH(aq) ͢ Na (aq) + (l)
Reaksi ion :
(aq) + (aq) ͢ (l)
KURVA TITRASI
ASAM LEMAH + BASA KUAT
4. ASAM LEMAH + BASA LEMAH

Contoh
  : dan
Reaksi :
(aq) + (aq) ͢ (aq) + (aq)
Reaksi ion :
(aq) + (aq) ͢ (l)
KURVA TITRASI
ASAM LEMAH + BASA LEMAH
INDIKATOR ASAM DAN BASA
INDIKATOR PERUBAHAN WARNA PELARUT
ASAM BASA
Metil Kuning(MK) Merah Kuning Etanol 90%
Metil Jingga(MJ) Merah Kuning-Jingga Air
Metil Merah(MM) Merah Kuning Air
Bromtimol Kuning Biru Air
Biru(BTB)
Fenolftalein(PP) Tidak Berwarna Merah-Ungu Etanol 70%
LARUTAN DAN HASIL KALI
KELARUTAN (Ksp)

Kelarutan
  adalah jumlah maksimum suatu zat yang dapat larut
dalam sejumlah pelarut tertentu. Kelarutan setiap zat
mempunyai harga yang berbeda – beda.
Zat – zat yang sukar larut jika dilarutkan akan mengalami
reaksi kesetimbangan antara zat padat yang tidak larut dan ion
– ion yang tidak larut.
Karena reaksinya berupa reaksi kesetimbangan maka akan
memiliki tetapan ksetimbangan yang disebut tetapan hasil kali
kelarutan (Ksp).
Ksp = [][]
Hasil kali kelarutan adalah hasil kali konsentrasi / molaritas
dari ion – ion dipangkatkan koefisien dari suatu larutan jenuh.
HUBUNGAN KELARUTAN(s) DENGAN
TETAPAN HASIL KALI KELARUTAN(Ksp)
    Ksp =
Contoh :
1. Pada suhu tertentu, kelarutan = mol/L. Tentukan
harga tetapan hasil kali kelarutan.
+
s s s
karena kelarutan = mol/L, maka :
Ksp = [ ][]
= ( )( )
=
PENGARUH ION SENAMA PADA KELARUTAN
 Penambahan ion senama akan menurunkan kelarutan.
HUBUNGAN Ksp DENGAN pH LARUTAN
 Peningkatan pH pada larutan basa yang sukar larut
dalam air akan menurnkan kelarutan.
KONSEP Ksp DALAM PEMISAHAN ZAT
 Proses pemisahan dilakukan dengan menambah suatu
larutan elektrolit lain yang dapat berkaitan degan ion –
ion dalam campuran larutan. Larutan yang mengendap
lebih dulu dan ada yang mengendap kemudian. Dengan
demikian, masing – masing larutan dapat dipisahkan
dalam bentuk endapan.
KOLOID
Sistem koloid adalah suatu bentuk campuran yang
keadaannya terletak antara larutan dan
suspensi(campuran kasar).
JENIS CAMPURAN KOLOID
Larutan
Koloid
Suspensi
(digolongkan berdasarkan besarnya pertikel)
Contohnya :
Air + garam
Susu
Pasir + air
CAMPURAN AIR DAN GARAM
Ketika air dan garam dicampurkan, maka garam akan
larut dan membentuk larutan garam.
Di dalam larutan garam, zat terlarut (garam) tersebar
dalam bebentuk partikel yang sangat kecil, sehingga
tidak dapat membedakan lagi dari mediumnya
(homogen).
Tidak dapat disaring.
CAMPURAN PASIR DAN AIR
Ketika pasir dan air dicampurkan maka pasir tidak
larut. Pasir dan air akan memisah dan campuran ini
disebut suspensi.
Suspensi bersifat heterogen.
Dapat dipisahkan dengan penyaringan.
CAMPURAN SUSU DAN AIR
Ketika susu instant dicampur dengan air, ternyata susu
akan larut, tetapi larutannya keruh.
Jika didiamkan, campuran ini tidak akan memisah.
Tidak dapat disaring.
Secara makroskopis campuran ini tampak homogen,
tetapi jika diamati dengan mikroskop ultra bersifat
heterogen.
Campuran ini disebut koloid.
KOMPONEN PENYUSUN KOLOID
FASE TERDISPERSI
 Bersifat diskontinu(terputus-putus).
 Contoh : campuran susu dan air, fasa terdispersi adalah
susu.
FASE PENDISPERSI
 Bersifat kontinu.
 Contoh : campuran susu dan air, fasa pendispersi adalah
air.
JENIS – JENIS KOLOID
AEROSOL
 Merupakan sistem koloid dari partikel padat/cair yang
terdispersi oleh gas.
 Contoh :
Aerosol padat : asap
Aerosol cair : kabut
SOL
 Merupakan sistem koloid dari partikel padat yang
terdispersi dalam zat cair/padat.
 Contoh :
Air sungai yang mengandung lumpur
Intan hitam
cat
EMULSI
 Merupakan sistem koloid dari zat cair yang terdispersi dalam zat
cair lain/zat padat.
 Emulsi zat cair digolongkan mejadi :
Emulsi minyak dalam air(M/A)(santan)
Emulsi air dalam minyak(A/M)(mayonaise)

BUIH
 Merupakan sistem koloid dari gas yang terdispersi dalam zat
cair/padat.
 Contoh :
Buih sabun
styrofoam
GEL
 Merupakan koloid yang setengah kaku(antara padat dan cair).
 Contoh :
Agar-agar
Selai
Lem kanji

Anda mungkin juga menyukai