Anda di halaman 1dari 41

Pertemuan-9

KELARUTAN
Kelarutan
(Solubilitas)
 Kelarutan adalah kemampuan suatu zat kimia
tertentu, zat terlarut (solute), untuk larut
dalam suatu pelarut (solvent)
 Kelarutan dinyatakan dlm jumlah maksimum
zat terlarut yg larut dalam suatu pelarut pada
kesetimbangan.
 Larutan hasil disebut larutan jenuh
 Pelarut umumnya merupakan suatu cairan yg
dapat berupa zat murni ataupun campuran.
 Zat yang terlarut, dapat berupa gas, cairan
lain, atau padat.
 Titik kesetimbangan kelarutan dapat
dilampaui untuk menghasilkan suatu larutan
yg disebut lewat jenuh (supersaturated)
Kelarutan Endapan
 Endapan merupakan zat yg memisahkan diri sebagai
suatu fasa padat yang keluar dari larutan
 Endapan bisa berupa kristal (kristalin) atau koloid, &
dapat dikeluarkan dari larutan dengan cara
penyaringan atau pemusingan (centrifuge)
 Endapan terbentuk jika larutan menjadi terlalu jenuh
dg zat tsb.
LARUTAN :
 Larutan adalah campuran homogen antara
dua zat atau lebih.
 Zat yang jumlahnya banyak disebut pelarut
dan zat yang jumlahnya sedikit disebut zat
terlarut.
 Larutan = pelarut + zat terlarut
 Pelarut = biasanya air, jumlahnya banyak
 Zat terlarut = jumlahnya lebih sedikit
 Larutan jenuh adalah larutan dimana
pelarut tidak dapat melarutkan zat terlarut
lagi shg terdapat zat terlarut yg tidak larut
(mengendap)
ex: 100 g NaCl dilarutkan ke dalam 100 ml
air, maka sebagian NaCl akan tdk larut.
Pada kondisi ini larutan dikatakan “jenuh”.
 Kelarutan (s) suatu zat biasanya dinyata-
kan dalam satuan mol/L atau M. Akan
tetapi dpt pula g/L atau mol/L
Contoh Soal kelarutan
Dalam 500 ml larutan jenuh kalsium fluorida (CaF₂) terdapat 8,2
mg CaF₂. Tentukan kelarutan CaF₂ dalam mol/L.
Pembahasan:
Kelarutan molar=molaritas larutan jenuh; s=n/v
Jadi massa zat terlarut harus dikonversikan menjadi jumlah mol
zat terlarut. Lalu molaritas larutan ditentukan dr jumlah mol zat
terlarut per satuan volum larutan.
Jumlah mol CaF₂= massa CaF₂ = 8,2x10¯ᶟ g = 1,1x10¯⁴ mol
massa molar CaF₂ 78 g/mol
Kelarutan CaF₂= s = jumlah mol CaF₂ =1,1x10¯⁴mol=2,2x10¯⁴mol/l
volum larutan 0,5 L
Faktor yang mempengaruhi kelarutan suatu
zat
 Jenis pelarut
- Senyawa polar (mempunyai kutub muatan)
akan mudah larut dalam senyawa polar. Mis.
Gula, NaCl, alkohol, & semua asam merupa-
kan senyawa polar.
- Senyawa non polar akan mudah larut dalam
senyawa non polar, mis. Lemak mudah larut
dalam minyak. Senyawa non polar umum
nya tidak larut dalam senyawa polar, mis. NaCl
tidak larut dalam minyak tanah.
 Suhu
- Kelarutan zat padat dalam air semakin
tinggi bila suhu dinaikkan
- Adanya panas (kalor)→ jarak antara molekul
zat padat semakin renggang→ kekuatan gaya
antar molekul tsb menjadi lemah→ mudah
terlepas oleh gaya tarik molekul-molekul air
Tetapan Hasil Kali Kelarutan
(Ksp)
 Dalam larutan jenuh, semua zat terlarut yg berwujud
padat jg masih akan terus melarut. Namun, secara
bersamaan jg ada zat terlarut yg telah larut berubah
kembali menjadi padat dg laju yg sama. Dengan kata
lain, dlm larutan jenuh terdpt kesetimbangan dinamis
zat terlarut yg padat dg yang larut.

 Contoh, pada larutan jenuh BaSO₄ terdapat


kesetimbangan antara proses pelarutan padatan BaSO₄
sehingga terdisosiasi menjadi ion-ion Ba²⁺ dan SO₄²¯
dengan proses pengendapan BaSO₄ dari interaksi
elektrostatik tarik-menarik ion Ba²⁺ dengan ion SO₄²¯
BaSO₄(s) = Ba²⁺(aq) + SO₄²¯(aq)
 Tetapan kesetimbangan kelarutan padatan ionik dengan
ion-ionnya yg terlarut disebut “Tetapan Hasil Kali
Kelarutan (Solubility product constant), Ksp”.
 Tetapan hasil kali kelarutan untuk BaSO₄, yaitu:
Ksp= *Ba²⁺+ *SO₄²¯+
 Secara umum, persamaan Ksp untuk senyawa ionik AxBy
adalah:
AxBy(s) = xAᵐ⁺(aq) + yBᵑ¯(aq)
Ksp=*Aᵐ⁺+ᵡ *Bᵑ¯+ꙷ
 Nilai Ksp hanya bergantung pada
temperatur, sama spt tetapan
kesetimbangan lainnya. Tabel berikut
menunjukkan nilai Ksp dr bbrp senyawa ionik
pada suhu 25ᴼC.
 Senyawa ionik yg mudah larut spt NaCl &
KNO₃ memiliki nilai Ksp yg sangat besar
namun tdk akurat shg tdk terdaftar dlm tabel.
 Rendahnya akurasi disebabkan oleh tingginya
konsentrasi ion-ion pd larutan jenuhnya, shg
larutan menjadi tdk ideal.
Hubungan Kelarutan (s) dan Tetapan Hasil
Kali Kelarutan (Ksp)

 Kelarutan dari suatu zat dapat berubah bergantung pada


beberapa faktor. Misalnya, kelarutan dari senyawa
hidroksida seperti Mg(OH)2, bergantung pada pH
larutan. Kelarutan zat juga dipengaruhi oleh konsentrasi
ion-ion lain dalam larutan, khususnya ion-ion senama.
Dengan kata lain, nilai kelarutan dari suatu zat terlarut
akan berubah jika spesi lain dalam larutan berubah.
 Hal ini berbeda dengan Ksp, nilai Ksp dari suatu zat
terlarut selalu tetap pada setiap temperatur yang
spesifik.
 untuk memahami hubungan Kelarutan (s) dan Ksp,
perhatikan kesetimbangan kelarutan dalam larutan
jenuh Ag2CO3 berikut.

Ag2CO3(s) ⇌ 2Ag+(aq) + CO32−(aq)

 Konsentrasi ion Ag+ dan ion CO32− dalam larutan jenuh


pada saat setimbang dapat dikaitkan dengan kelarutan
Ag2CO3 sesuai dengan stoikiometri perbandingan
koefisien reaksi. Jika kelarutan Ag2CO3 dinyatakan
dengan s, maka konsentrasi ion Ag+ sama dengan 2s dan
konsentrasi ion CO32− sama dengan s.
Dengan demikian, hubungan S dan Ksp Ag2CO3
dapat dinyatakan sebagai berikut.
Contoh :
1. BaSO₄ ↔ Ba²⁺ + SO₄²¯ Ksp=*Ba²⁺+ *SO₄²¯+
2. Ca(OH)₂ ↔ Ca²⁺+ 2OH¯ Ksp=*Ca²⁺+ *OH¯+²
3. Ag₂SO₄ ↔ 2Ag⁺ + SO₄²¯ Ksp=*Ag⁺+² *SO₄²¯+
4. Al₂(CO₃)₃ ↔2Alᶾ⁺ + 3CO₃²¯ Ksp=[Alᶾ⁺+²*CO₃²¯+ᶾ
5. Mg₃(PO₄)₂ ↔3Mg²⁺+ 2PO₄ᶾ¯ Ksp=*Mg²⁺+ᶾ*PO₄ᶾ¯]²
1. Larutan belum jenuh: larutan yang jumlah
zat terlarut dalam larutan lebih kecil daripada
kelarutannya pada suhu tertentu (Qc < ksp)
2. Larutan jenuh (tepat jenuh): larutan yg
jumlah zat terlarut dalam larutan sama dengan
kelarutannya pada suhu tertentu ( Qc=ksp)
3. Larutan lewat jenuh : larutan yang jumlah
zat terlarut dalam larutan lebih besar daripada
kelarutannya pada suhu tertentu (Qc > ksp)
Pengaruh Ion Senama terhadap
Kelarutan
 Berdasarkan asas Le Châtelier, bila pada campuran yang
berada dalam kesetimbangan dinaikkan konsentrasi
salah satu reaktannya maka kesetimbangan akan
bergeser ke arah pengurangan jumlah reaktan tersebut.
Jadi, kelarutan dari suatu senyawa ionik akan berkurang
dengan adanya zat terlarut lain yang memiliki ion
senama.
 Sebagai contoh, kelarutan AgCl dalam air murni akan
lebih besar dibanding kelarutan AgCl dalam larutan NaCl.
 Pada kesetimbangan kelarutan AgCl dalam larutan NaCl
akan menyebabkan terbentuknya lebih banyak endapan
AgCl jika dibanding dengan dalam air murni. Garam NaCl
merupakan elektrolit kuat yang mudah terdisosiasi
menjadi ion Na+ dan ion Cl−. Ion Cl− yang merupakan ion
senama jika konsentrasinya bertambah, maka akan
menyebabkan kesetimbangan bergeser ke arah
pembentukan endapan AgCl. Akibatnya, kelarutan AgCl
menjadi berkurang
5 x 10¯¹ L
Pengaruh pH terhadap Kelarutan
 Tingkat keasaman larutan (pH) dapat
mempengaruhi kelarutan dari berbagai jenis
zat, terutama senyawa hidroksida dan garam
dari asam lemah yang sukar larut. Untuk lebih
jelasnya, perhatikan kedua contoh berikut.
 Kelarutan Mg(OH)₂ dalam larutan buffer pH
9,0 adalah 0,18 mol/L. Hal ini menunjukkan
bahwa kelarutan Mg(OH)₂ meningkat seiring
dengan penurunan pH larutan.
 Secara umum, jika pH mengalami penurunan,
maka kelarutan senyawa hidroksida akan
meningkat
=1,8x10¯⁵g/L
Contoh Soal 3:
Sebanyak 100 ml Ca(NO₃)₂ 0,3 M dicampurkan dengan 200 ml larutan NaF 0,06 M. Jika
Ksp CaF₂= 3,2x10¯¹¹, Apakah akan terbentuk endapan CaF₂ ?
Pembahasan:
Untuk mengetahui terbentuk atau tidaknya endapan CaF₂, perlu membandingkan nilai
Q terhadap Ksp CaF₂. Sebelum menentukan nilai Q, perlu mencari konsentrasi ion
Ca²⁺ dan ion F¯ dalam campuran.
Dalam 100 ml Ca(NO₃)₂ 0,3 M, jumlah mol Ca(NO₃)₂ = (0,3 mol/L)(0,1 L)= 0,03 mol
Dalam 200 ml NaF 0,06 M, jumlah mol NaF= (0,06 mol/L)(0,2 L)= 0,012 mol
• Ca(NO₃)₂ (aq)→ Ca²⁺(aq) + 2NO₃¯ (aq)
0,03 mol 0,03 mol 0,06 mol
• NaF (aq) → Na⁺(aq) + F¯(aq)
0,012 mol 0,012 mol 0,012 mol
Setelah pencampuran *Ca²⁺+= 0,03 mol = 0,1 mol/L & [F¯]= 0,012 mol = 0,04 mol/L
0,1 L+ 0,2 L 0,1 L+ 0,2 L
Q= *Ca²⁺+ *F¯+²
= (0,1) (0,04)²
= 1,6 x 10¯⁴ Karena Q > Ksp setelah pencampuran terbentuk endapan CaF₂
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai