Anda di halaman 1dari 30

KIMIA ANALITIK

TITRASI PENGENDAPAN
BAHAN
1. Proses Pelarutan
2. Hasil Kali Kelarutan (Ksp)
3. Faktor yang berpengaruh
pada kelarutan
4. Pengendapan Selektif
5. Titrasi Pengendapan

Dipengaruhi oleh
Senyawa ionik dan ionik dalam keadaan
padat: kristal
Struktur kristal: Gaya tarik menarik, gaya
elektrostatik, ikatan hidrogen dan antaraksi
dipol-dipol
Pelarutan: adanya gaya tarik menarik antara
solut dan pelarut
Ditentukan oleh kelarutan molar
- Solvasi: pengelompokan pelarut di sekitar
(mengelilingi) ion bila dalam air disebut hidrasi
1. Proses Pelarutan
2. Hasil Kali Kelarutan (Ksp)
BA sukar larut dalam keadaan setimbang
Reaksi: BA B
+
aq + A
-
aq
K = [B
+
] [A
-
]


[BA]
K [BA] = [B
+
] [A
-
]


Ksp = [B
+
] [A
-
]

Ksp = [B
n+
]
m
[A
m-
]
n
Untuk menghitung konsentrasi salah satu
ion, jika konsentrasi ion lainnya diketahui
3. Faktor yang berpengaruh pada kelarutan
a. Efek ion sejenis, misalnya Adanya salah satu
ion sejenis dengan salah satu ion dalam garam,
Misalnya: AgCl dalam air ditambahkan Cl-
[Ag+] = S (AgCl) = Ksp AgCl
[Cl-]
Secara umum: Semakin banyak ion yang
ditambahkan, semakin kecil kelarutan garam
tersebut dalam air
b. Pengaruh suhu,
kelarutan endapan bertambah dengan
meningkatnya suhu. Kelarutan akan meningkat
jika proses endoterm (Hsol zat>0)
c. Pengaruh pH
Kelarutan garam dari asam lemah
bergantung pada pH larutan, Misalnya
oksalat, sulfida, hidroksida, karbonat dan
fosfat
d. Pengaruh pembentukan kompleks
Kompleks: molekul yang netral atau anion
anion yang umum. Misalnya pengaruh
penambahan NH3 pada AgCl. AgCl dapat
melarut dalam amonia yang digunakan
untuk memisahkan Ag dan Hg


e. Pengaruh Hidrolisis
Garam dari asam lemah yang dapat larut dalam
suasana asam
f. Pengaruh ion lain
Beberapa garam yang sukar larut dalam air
dapat ditingkatkan kelarutannya dengan adanya
garam lain yang mudah larut. Misalnya AgCl
lebih mudah dilarutkan KNO3 dibandingkan
dalam air.
4. Pengendapan Selektif
Beberapa ion pengendap dapat bereaksi
dengan kation memberikan garam yang
berbeda kelarutannya . Misalnya
pengendapan logam sulfida menggunakan
H
2
S sebagai pengendap
5. Titrasi Pengendapan
Prinsip: Dua ion yang bereaksi
membentuk garam yang sukar larut
(mengendap)
Kurva Titrasi Terdiri dari dua
1. Kurva titrasi tunggal
2. Kurva titrasi campuran
Merupakan metoda volumetri yang didasarkan
pada pembentukan endapan yang sukar
larut.

Titik ekivalensi dan titik akhir titrasi dalam
titrasi pengendapan tergantung pada titik
dimana reaksi pengendapan berlangsung.
Pengendapan dapat dipercepat dengan
merubah pelarut (penambahan pelarut
organik yang dapat bercampur misalnya
etanol dalam air)
Titrasi ini berguna dalam penentuan
halida, pseudo-halida, ion-ion logam
tertentu
Indikator untuk titrasi pengendapan
yang melibatkan perak
Dalam titrasi yang melibatkan garam-garam
perak, ada tiga indikator yang telah suskses
dikembangkan yakni
Metode Mohr menggunakan ion kromat (CrO
4
2_
)
untuk mengendapkan Ag
2
CrO
4
Metode volhard menggunakan ion Fe
3+
untuk
membentuk sebuah kompleks yang berwarna
dengan ion thiosianat, (SCN
-
)
Metode Fajans menggunakan indikator-indikator
adsopsi.
TITRASI MOHR
Penentuan konsentrasi larutan perak nitrat
dengan cara titrasi mohr
Prinsip: didasarkan pada reaksi
Ag
+
+ Cl
-
AgCl(s) endapan putih
2Ag
+
+ CrO
4
2-
Ag
2
CrO
4
(s) endapan merah

Jika larutan NaCl yang diberi beberapa tetes larutan K
2
CrO
4
ditambahkan
Setetes Demi setetes AgNO
3
, mula-mula terbentuk endapan putih.
Jika telah tercapai titik ekivalensi dan terdapat ion Ag
+
berlebih terbentuk
Endapan Ag
2
CrO
4
yang berwarna merah
- Tidak dapat digunakan dalam larutan yang bersifat asam
1. STANDARISASI AgNO
3
DENGAN NaCl MURNI
1. Membuat 250 mL larutan AgNO
3
kira-kira 0,1 M
dengan cara?
2. Membuat 250 mL larutan NaCl 0,1 M dengan cara?
3. Memasukkan larutan AgNO
3
kedalam buret.
4. Memipet 25 mL larutan NaCl dan memasukkannya
kedalam labu titrasi dan ditambahkan dengan 1 cm
larutan K
2
Cr
2
O
4
5%.
5. Menitrasi larutan NaCl dengan larutan AgNO
3
, sampai
endapan putih berubah menjadi merah.
6. Melakukan titrasi secara duplo, dan dicatat rata-rata
AgNO
3
yang terpakai.
PERHITUNGAN
V
AgNO3
+ M
AgNO3
= V
NaCl
+ M
NaCl

Jika pada titrasi ini 25 mL NaCl memerlukan
larutan AgNO
3
rata-rata 26,20 mL, maka dapat
dihitung konsentrasi AgNO
3
.
26,20 mL
AgNO3
x M
AgNO3
= 25 mL
NaCl
x 0,1 M
NaCl

M
AgNO mL
NaCl M x NaCl mL
M
AgNO
0954 , 0
2 , 26
100 , 0 25
3
3

2. PENENTUAN KADAR NaCl DALAM
GARAM DAPUR
Pada titrasi ini digunakan AgNO
3
0,0954 M pada titrasi
1
Cara kerja
Membuat 250 mL garam dapur dengan
konsentrasi 0,1 M
Memasukkan larutan AgNO
3
kedalam buret.
Memipet 25 mL larutan NaCl dan
memasukkannya kedalam labu titrasi dan
ditambahkan dengan 1 cm larutan K
2
CrO
4
5%.
Menitrasi larutan NaCl dengan larutan AgNO
3
,
sampai endapan putih berubah menjadi merah.
Melakukan titrasi secara duplo, dan dicatat rata-
rata AgNO
3
yang terpakai.


PERHITUNGAN
V
AgNO3
+ M
AgNO3
= V
NaCl
+ M
NaCl
16,50 mL AgNO
3
+ 0,0954 mLAgNO
3
= 25 mL garam dapur + M
garam dapur


% 63 % 100
1000 , 0
0630 , 0
%
0630 , 0
25
100 , 0 50 , 16
3 3


x
dapur garam M
dapur garam M
dapur garam dalam NaCl
M
dapur garam mL
AgNO M x AgNO mL
dapur garam M
TITRASI VOLHARD
Prinsip dasar
Ag+ + SCN- AgSCN(s) endapan putih
Pada titrasi ini digunakan indikator besi (III) amonium sulfat sebagai indikator
Fe3+ + SCN- FeSCN2+ endapan merah
Reaksi belangsung dalam larutan yang besifat asam

Cara kerja standarisasi KSCN menggunakan AgNO
3
standar:
1. Menimbang 12 g KSCN sampai memperoleh 1 liter larutan
2. Memasukkan larutan KSCN ke dalam buret
3. Memipet 25 mL AgNO3 0,00954 M dan dimasukkan ke dalam labu titrasi
4. Menambahkan 3 mL larutan besi (III) amonium sulfat 10%.
5. Menambahkan 1 mL larutan asam nitrat encer (untuk mencegah hidrolisis
Besi (III) sulfat
6. Titrasi dengan larutan KSCN sehingga terjadi perubahan warna dari tidak
Berwarna menjadi bewarna, lakukan scara duplo dan catat rata-rata KSCN
yang digunakan.
PERHITUNGAN
V
AgNO3
+ M
AgNO3
= V
KSCN
+ M
KSCN
Misalnya volume KSCN rata-rata 21,90 mL,
maka:

M
KSCN mL
AgNO M x AgNO mL
M
KSCN
1089 , 0
90 , 21
954 , 0 25
3 3

Penentuan kemurnian garam dapur dengan titrasi
volhard
Prinsip
Garam dapur dilarutkan dalam air, Kemudian ditambahkan larutan perak
Nitrat berlebih. Endapan perak klorida Berlebih dipisahkan dan perak nitrat
Dititrasi kembali.

Cara kerja:
1. Menimbang tepat 0,3760 g garam dapur, dan dimasukkan dalam labu
titrasi 250 mL, kemudian tambahkan beberapa mL air sehingga semua
Garam melarut.
2. Tambahkan 150 mL larutan perak nitrat dan 3 mL asam nitrat pekat.
3. Dibiarkan sehingga perak klorida mengendap sempurna, dan ditambahkan
air sehingga volume larutan tepat 250 mL.
4. Saring dengan kertas saring kering.
5. Dipipet 50 mL filtratdan dimasukkan ke dalam labu titrasi.
6. Ditambahkan 3 tetes larutan besi (III) amonium sulfat.
7. Dititrasi dengan larutan KSCN sampai larutan menjadi berwarna merah.

PERHITUNGAN
Larutan dalam labu titrasi 250 mL mengandung 0,376 g
garam dapur
Misalnya 50 mL larutan ini pada titrasi memerlukan
15,98 mL larutan KSCN 0,1089 M. 250 mL larutan akan
memerlukan: (5 x 15,98) mL = 79,9 mL KSCN 0,1089 M
Dalam 250 mL larutan mengandung:
150 mL larutan AgNO
3
0,0954 M atau
0,150 L x 0,0954 mol/L = 0,143 mol Ag
+.
79,9 mL KSCN 0,1089 M mengandung 79,9 mL x 0,1089
mmol/mL = 8,7011 mmol KSCN atau 0,0087 mol KSCN

KESIMPULAN
0,0087 mol KSCN ekivalen dengan 0,0087 mol AgNO
3
yang
berlebih.
Jadi jumlah AgNO
3
0,0954 M yang bereaksi dengan NaCl murni
adalah
0,143 mol Ag
+
0,0087 Ag
+
= 0,056 mol Ag
+
, dan dalam 0,3760 g
garam dapur kasar terdapat :
(0,056 mol Ag
+
x 58,5g NaCl/1 mol NaCl ) = 0,3276 g NaCl murni.
% 87 % 100
3760 , 0
3276 , 0
x
NaCl g
NaCl g
kasar dapur garam Kemurnian
Metode Fajans
Indikator Adsorpsi: senyawa organik yang dapat
teradsorpsi pada permukaan padat yang
terbentuk selama titrasi pengendapan
Adsorpsi (desorpsi) terjadi di sekitar titik setara
dan hasilnya terjadi perubahan warna atau
perpindahan warna dari larutan ke zat padat
(atau sebaliknya)
Indikator yang digunakan: Fluoresein untuk
titrasi Cl dengan AgNO
3
Ion fluoreseinat membentuk garam perak yang
berwarna
HFlu +H
2
O H
3
O
+
+ Flu
-
Jika AgNO3 ditambahkan pada larutan Cl, maka
akan terbentuk lapisan halus AgCl yang akan
mengikat Cl berlebih di permukaan
Sehingga partikel koloid bermuatan negatif
Cenderung menarik muatan positif sehingga
membentuk lapisan adsorpsi sekunder
Adanya lapisan Ag+ yang positif akan menarik
Flu- sehingga membentuk agregat yang
berwarna merah intensif
Hal-hal yang harus diperhatikan
Partikel endapan harus berukuran koloid
agar jumlah indikator yang teradsorpsi
menjadi maksimum
Endapan harus mengadsorpsi ion-ion
sendiri dengan kuat
Indikator harus teradsorpsi kuat pada
lapisan skunder oleh ion yang teradsoprsi
pada lapisan primer
pH yang harus digunakan adalah pH 7-10

Soal Kurva Titrasi Pengendapan
50 mL larutan NaCl 0,1 M dititrasi dengan
50 ml AgNO3 0,1 M. Hitunglah konsentrasi
ion klorida pada:
Awal titrasi
Penambahan 10 ml AgNO3
Penambahan 49,9 ml AgNO3
Titik setara
Penambahan 60 ml AgNO3
Penyelesaian
Sebanyak 50 mL NaCl 0,1 M dititrasi dengan 0,1 M
AgNO
3.
hitung konsentrasi ion klorida pada
A) pada awal titrasi
[Cl
-
] = 0,1 mmol/mL pCl = 1,
B) pada penambahan 10,0 mL AgNO
3.
kita mulai
dengan 50,0 mL x 0,1 mmol/mL =5,0 mmol Cl
-
dan
10,0 mL x 0,1 mmol/mL = 1,0 mmol Ag
+


mmol Ag
+
+ Cl
-
AgCl
(s)



Awal 1,00 5,00
Perubahan -1, -1,
Setimbang - 4,00
[Cl
-
]= 4,00 mmol/60,0 mL = 0,067 pCl = 1,17



C) Setelah penambahan 49,9 mL AgNO
3

maka 50,00 mL x 0,1 mmol/mL = 5,00 mm0l
Cl
-
dan 49,9 mL x 0,1 mmol/mL= 4,9 mmol
Ag
+
mmol Ag
+
+ Cl
-
AgCl
(s)



Awal 4,99 5,00
Perubahan -4,99 -4,99
Setimbang - 0,01
[Cl
-
]= 0,01 mmol/99,9 mL = 1,0 x 10
-4
pCl = 4,00
d) Pada titik ekivalen
mmol Ag
+
+ Cl
-
AgCl
(s)



Awal 5,00 5,00
Perubahan -5,00 -5,00
Setimbang - -

[Cl
-
] = [Ag
+
]
Tidak ada ion klorida dan ion perak yang berlebih
dari konsentrasi masing-masing ion didapat dari
akar Ksp
AgCl(s) Ag
+
+ Cl
-


[Ag]
2
= 1,82 x 10
-10
[Ag
+
] = [Cl
-
] = 1,35 x 10
-5
pAg = pCl = 4,87


e) setelah titik ekivalen


misalnya pada penambahan 60 mL AgNO
3
kita
mulai dengan 50,0 mL x 0,100 mmol/mL = 5,0 mmol
Cl
-
dan 60 mL x 0,100 mmol/ml = 6 mmol Ag
+

Mmol Ag
+
+ Cl
-
AgCl(s)
Awal 5,25 5,00
Perubahan -5,00 -5,00
Kesetimbangan 1,0 0
[Ag
+
] = 1 mmol/125 mL = 8 x 10
-3
mmol/mL
pAg = 3-log 8=

Anda mungkin juga menyukai