Anda di halaman 1dari 8

LARUTAN

A. DEFINISI LARUTAN
Larutan adalah campuran homogen dari molekul, atom ataupun ion dari
dua zat atau lebih. Suatu larutan disebut suatu campuran karena susunannya
dapat berubah-ubah. Disebut homogen karena susunannya begitu seragam
sehingga tak dapat diamati adanya bagian-bagian yang berlainan, bahkan
dengan mikroskop optis sekalipun. Dalam campuran heterogen permukaanpermukaan tertentu dapat dideteksi antara bagian-bagian atau fase-fase yang
terpisah.
Meskipun semua campuran fase gas bersifat homogen dan karena itu dapat
disebut larutan, molekul-molekulnya begitu terpisah sehingga tak dapat saling
menarik dengan efektif. Larutan fase padat sangat berguna dan dikenal baik.
Contoh antara lain perunggu (tembaga dan zink sebagai penyusun utama), emas
perhiasan (biasanya emas dan tembaga), dan amalgam kedokteran gigi
(merkurium dan perak).
Biasanya dengan larutan dimaksudkan fase cair. Lazimnya salah satu
komponen (penyusun) larutan semacam itu adalah suatu cairan sebelum
campuran itu dibuat. Cairan ini disebut medium pelarut atau pelarut (solvent).
Komponen lain, yang dapat berbentuk gas, cairan ataupun zat padat
dibayangkan sebagai terlarut ke dalam komponen pertama. Zat yang terlarut
disebut zat terlarut (solute). Dalam hal-hal yang meragukan, zat yang
kuantitasnya lebih kecil disebut zat terlarut. Seperti diduga, mungkin dijumpai
kesulitan dalam menerapkan pedoman ini. Manakah zat terlarut dalam suatu
campuran 50 : 50 dari etil alkohol dan air ? Atau suatu sirop terdiri dari 80%
sukrosa (gulA pasir) dan 20% air ? Dalam hal pertama, baik alkohol maupun air
dapat disebut zat terlarut. Dalam hal kedua, karena air tetap mempertahankan
keadaan fisiknya, dan gula berubah keadaan fisiknya, kebanyakan orang memilih
menyebut air sebagai pelarut.

B. HUBUNGAN KELARUTAN
Larutan jenuh

Suatu larutan jenuh didefinisikan sebagai larutan yang mengandung zat


terlarut dalam jumlah yang diperlukan untuk adanya kesetimbangan antara zat
yang terlarut yang larut dan yang tak larut. Pembentukan larutan jenuh
dipercepat dengan pengadukan yang kuat dan zat-terlarut yang berlebih.
Banyaknya zat-terlarut yang melarut dalam pelarut yang banyaknya tertentu,
untuk menghasilkan suatu larutan jenuh disebut kelarutan zat terlarut itu.
Lazimnya kelarutan dinyatakan dalam gram zat terlarut per 100 cm

atau 100

g pelarut pada temperatur yang ditentukan.


Larutan tak jenuh dan lewat jenuh
Suatu larutan tak jenuh (unsaturated) kalah pekat (lebih encer) daripada
suatu larutan jenuh, dan suatu larutan lewat jenuh (supersaturated) lebih pekat
dibandingkan suatu larutan jenuh. Suatu larutan lewat jenuh biasanya dibuat
dengan membuat larutan jenuh pada temperatur yang lebih tinggi.
Ekstraksi pelarut
Bila suatu zat terlarut yang larut dalam suatu pelarut di ekstraksi ke dalam
suatu pelarut lain, proses ini disebut ekstraksi pelarut.

C. MENYATAKAN KONSENTRASI
Konsentrasi suatu larutan merujuk ke bobot atau volume zat terlarut yang
berada dalam pelarut ataupun larutan yang banyaknya ditentukan. Terdapat
beberapa metoda yang lazim untuk mengungkapkan kuantitas-kuantitas ini.
Persen bobot. bila menyatakan persen bobot, persentase yang diberikan ini
merujuk ke zat terlarut.
Persen volume. Konsentrasi suatu larutan dari dua cairan seringkali dinyatakan
sebagai persentase volume.
Fraksi mol. Bagian pecahan dari jumlah total mol yang bersangkutan dengan
zat terlarut. Bagian pecahan dari jumlah total yang bersangkutan dengan pelarut
ialah fraksi mol pelarut.

Molalitas. Suatu cara lain untuk menyatakan konsentrasi sehingga diketahui


banyaknya partikel zat terlarut dalam sejumlah tertentu partikel pelarut adalah
dalam satuan molalitas.
Molaritas. (M)
Normalitas. (N)

KESEIMBANGAN REAKSI KIMIA


A. Pengertian Kesetimbangan Kimia
Kesetimbangan kimia adalah ilmu yang mempelajari semua proses yang
dapat berlangsung dua arah, artinya proses atau reaksi yang dapat balik.
Keadaan kesetimbangan kimia diperlihatkan pada contoh dibawah ini :
Ag + + Fe2+ Ag + Fe3+
Tanda panah kedua arah yang berlawanan menunjukkan bahwa reaksi
dapat dibalik atau terjadi reaksi yang setimbang. Saat keadaan setimbang, tidak
akan terjadi perubahan secara makrokopis, artinya perubahan yang dapat
diamati atau diukur, tetapi reaksi terus berlangsung dalam dua arah dengan
kecepatan yang sama. Jadi kesetimbangan kimia bersifat dinamis, jika ion Ag +
dan Fe2+ dicampur, laju perubahan Ag+ dan Fe2+ setiap saat selalu berubah.
Jika suatu kimia telah mencapai keadaan kesetimbangan maka konsentrasi
reaktan dan produk menjadi konstan sehingga tidak ada perubahan yang
teramati dalam sistem. Meskipun demikian, aktivitas molekul tetap berjalan,
molekul-molekul reaktan berubah mnjadi produk secara terus-menerus sambil
molekul-molekul produk berubah menjadi reaktan kembali dengan kecepatan
yang sama.
Sedikit sekali reaksi kimia yang berjalan ke satu arah saja, kebanyakan
adalah reaksi dapat balik. Pada awal reaksi dapat balik, reaksi berjalan ke arah
pembentukan produk. Sesaat setelah produk tersebut, pembentukan reaktan
produk juga mulai berjalan. Jika kecepatan reaksi maju dan reaksi balik adalah
sama, dan dikatakan bahwa kesetimbangan kimia telah dicapai. Harus diingat
bahwa kesetimbangan kimia melibatkan beberapa zat yang berbeda sebagai
reaktan dan produk. Kesetimbangan antara dua fase zat-zat yang sama disebut
kesetimbangan fisika, perubahan yang terjadi adalah proses fisika.
Jadi kesetimbangan reaksi disebut juga dengan kesetimbangan dinamis.
Kesetimbangan dinamis adalah pada keadaan-keadaan setimbang reaksi tidak

diam (statis), tetapi terjadi dua reaksi berlawanan arah yang mempunyai laju
reaksi sama. Pada keadaan tidak setimbang ini tidak terjadi lagi perubahan
bersih dalam sistem reaksi. Misalnya kesetimbangan dinamis yang diasumsikan
dalam kehidupan sehari-hari.
Air dipanaskan dalam wadah tertutup sampai air menguap. Pada saat air
menguap, uap air tertahan pada permukaan tutup wadah. Selanjutnya, uap air
tersebut akan mengalami kondensasi,yaitu uap air menjadi cair kembali,
kemudian jatuh ke dalam wadah. Pada wadah tersebut terjadi dua proses yang
berlawanan arah, yaitu proses penguapan yang arahnya ke atas dan proses
kondensasi yang arahnya ke bawah. Pada saat tertentu laju proses penguapan
dan laju proses kondensasi akan sama. Hal itu dapat kita lihat volume air dalam
wadah tersebut adalah tetap. Keadaan seperti itu disebut kesetimbangan
dinamis.
B. Jenis Sistem Kesetimbangan
1. Kesetimbangan Homogen
Tetapan kesetimbangan
Kesetimbangan homogen adalah suatu kesetimbangan yang hanya terdiri
atas satu fasa atau reaksi dalam dimana semua spesies pereaksi ada dalam fase
yang sama . Salah satu contoh kesetimbangan homogen yaitu :
H2O + I2 2HI
2SO2 + O2 2SO3
Gas A dan B bereaksi membentuk C dan D. Pada saat setimbang, kecepatan
reaksi pembentuk gas C dan D adalah sama dengan pembentukan gas A dan B.
Reaksi ini dapat dinyatakan dengan persamaan :
A(g) + B(g) C(g) + D(g)
V1 adalah kecepatan reaksi pembentukan gas C dan D. V 2 adalah kecepatan
reaksi pembentukan gas A dan B.
Pada saat setimbang :
K=

[ C ][ D ]
[ A] [ B]

Harga K adalah tetap pada temperatur tertentu yang sama. Untuk reaksi pada
temperatur tetap, secara umum dinyatakan dengan persamaan :
mA + nB pC + qD

Kc =

[C] [D]
m
n
[ A] [B]

Hubungan Kp dan Kc
Persamaan keadaan gas ideal dapat ditulis sebagai berikut :
P = ( n/V ) RT
Karena ( n/V ) = konsentrasi (C), maka P = CRT
Untuk reaksi A(g) + B(g) C(g) + D(g)
Harga Kp menjadi : Kp = Kc x (RT)n

2. Prinsip Le Chatelier
Seorang kimiawan berkebangsaan Perancis, pada tahun 1884, Henri Le Chatelier,
menemukan bahwa

jika reaksi kimia yang setimbang menerima perubahaan

keadaan (menerima aksi dari luar), reaksi tersebut akan menuju pada
kesetimbangan baru dengan suatu pergeseran tertentu untuk mengatasi
perubahan yang diterima (melakukan reaksi sebagai respon terhadap perubahan
yang diterima).
Pengaruh konsentrasi
Jika konsentrasinya diperbesar pada salah satu zat maka reaksi bergeser dari
arah zat tersebut, sedangkan bila konsentrasinya diperkecil maka reaksi akan
bergeser ke arah zat tersebut.
Pengaruh tekanan dan volume
Perubahan tekanan hanya berpengaruh pada sistem gas, berdasarkan hukum
boyle bila tekanan gas diperbesar maka volumenya diperkecil, sedangkan bila
tekanan gas diperkecil maka volume gas diperbesar, berdasarkan persamaan
gas ideal : PV = nRT
bahwa tekanan berbanding lurus dengan jumlah mol gas. jika mol gas
bertambah maka tekanan akan membesar, sebaliknya bila jumlah mol gas
berkurang maka tekanan akan menjadi kecil. Dengan demikian jika tekanan
diperbesar maka reaksi akan bergeser ke arah jumlah mol gas yang lebih kecil
dan juga sebaliknya. Contoh : 2SO2(g) + O2(g) 2SO3(g)
Pada temperatur tetap, apabila tekanan dinaikkan, kesetimbangan akan
bergeseer ke arah hasil reaksi sehingga volume akan berkurang dan mengurangi
kenaikan tekanan. Bila tekanan diturunkan kesetimbangan bergeser ke arah
pereaksi atau ke arah jumlah molekul yang banyak.
Pengaruh Suhu

Jika suhu dinaikkan maka reaksi akan bergeser ke arah reaksi endoterm,
sedangkan jika suhu diturunkan maka reaksi akan bergeser ke arah eksoterm.
Contoh : N2(g) + 3H2(g)<--> 2NH3(g) H= - 92 kJ
Bila suhu diubah dari 500 menjadi 1200 maka kesetimbangan ke arah
endoterm atau ke kiri.
Katalis
Katalis hanya berfungsi untuk mempercepat tercapainya kesetimbangan
kimia. Dalam suatu sistem kesetimbangan, suatu katalis menaikkan kecepatan
reaksi maju dan reaksi balik dengan sam kuatnya. Suatu katalis tidak mengubah
kuantitas relatif yang ada dalam kesetimbangan, nilai tetapan kesetimbangan
tidaklah berubah. Katalis mempengaruhi laju reaksi maju sama besar dengan
reaksi balik.
3. Kesetimbangan Heterogen
Sistem kesetimbangan heterogen adalah suatu sistem kesetimbangan yang
komponen zatnya mempunyai fasa berbeda atau lebih dari satu. Contoh :
CaCO3(p) CaO(p) + CO2(g)
2BaO2(g) 2BaO(p) + O2(g)
Harga tetapan kesetimbangan tekanan atau Kp = P
CuO(p) + H2(g) Cu(p) + H2O(g)
Adalah :

Kp=

PH 2 O
PH 2

Misal :
2SO2(g) + O2 2SO3(g)

P
P
P
[ SO 2]2 [ O 2]

[ SO 3]2

Kp=

Kuantitas yang diperoleh melalui pemasukan harga konsentrasi awal


spesies-spesies ke dalam pernyataan konstanta kesetimbangan disebut hasil
bagi reaksi (Qc). Untuk menentukan arah pergeseran reaksi untuk mencapai
kesetimbangan, kita harus membandingkan harga Qc dan Kc. Ada tiga
kemungkinan yang dapat terjadi :

1. Qc > Kc harga perbandingan konsentrasi awal produk terhadap reaktan


adalah cukup besar. Untuk mencapai kesetimbangan maka produk harus
berubah menjadi reaktan. Proses berjalan dari ke kiri.
2. Qc = Kc konsentrasi mula-mula adalah sama dengan konsentrasi pada
kesetimbangan berarti telah tercapai kesetimbangan.
3. Qc < Kc harga perbandingan konsentrasi awal produk terhadap reaktan
adalah cukup kecil. Untuk mencapai kesetimbangan maka reaktan harus
berubah menjadi produk. Proses berjalan dari ke kanan.

SUMBER :
1. Tayangan Dosen.
2. Uraian/Penjelasan Dosen pada saat perkuliahan.
3. Buku Kimia untuk jurusan teknologi dan industri kelas X
4. Buku Ilmu Kimia Untuk Universitas, Edisi Keenam Jilid 1.
5 .Buku Raymond Chang Chemistry, Seventh Edition.
6 .Buku Kimia Kelas X Untuk Jurusan Teknologi dan Industri.
7. http://fitritanasy.student.unidar.ac.id/2013/06/makalah-ikatan-kimia.html
8. https://id.wikipedia.org/wiki/Struktur_atom
9. http://edu.anashir.com/2014/02/nomor-atom-dan-nomor-massa.html
10.

http://rahmiikurniasari.blogspot.co.id/2013/01/macam-macam-model-

atom_29.html
11. https://id.wikipedia.org/wiki/Reaksi_kimia
12. http://elechtrochem.blogspot.co.id/p/reaksi-redoks.html
13. https://www.academia.edu/11157238/Makalah_kesetimbangan_kimia

Anda mungkin juga menyukai