C+D
Energi Potensial
N.O..CO
E reaksi
Produk: NO(g) + CO2(g)
Koordinat Reaksi
Laju reaksi
NO(g) + CO2(g)
Reaksi umum :
Laju = -
aA + bB
1 d[A]
1 d[B]
1
==
a dt
b dt
c
cC + dD
d[C]
1 d[D]
=
dt
d dt
Contoh 9. 1
Pada suhu tinggi, HI bereaksi menurut persamaan berikut:
2 HI(g) H2(g) + I2(g)
Pada suhu 443C laju reaksi meningkat seiring dengan meningkatnya
konsentrasi HI sebagai berikut:
[HI] (mol/L
Laju (mol/L detik)
0,0050
7,5 x 10-4
0,010
3,0 x 10-3
0,020
1,2 x 10-2
Penyelesaian
a. Hukum laju pada dua konsentrasi [HI]1 dan[HI]2yang berbeda
ialah:
n
n
laju2
[HI]2
laju1 = k([HI]1)
laju = k([HI] )n
laju = [HI]
2
10-3
3,0 x
0,010
=
7,5 x 10-4
0,0050
4 = (2)n
n
n = 2
Orde Reaksi
Reaksi Orde Nol
aA Produk
Laju = k [A]n......n = orde reaksi (tidak berkaitan langsung dengan koefisien a)
-d[A] = k [A]0
dt
[A]
d[A] = -kdt
[A] [A]0 = -kt
[A]0
Laju = k (orde nol)
Waktu (t)
Laju yang berkaitan pada dua atau lebih unsur kimia yang
berbeda
aA + bB Produk
1 d[A]
1 d[B]
Laju = == - k [A]m [B]n
a dt
b dt
ln [N2O5]
Grafik: ln c vs t
Intersep = ln [N2O5]0
Slope = - k
Waktu (t)
SOAL UAS
Contoh 9. 2
Penguraian termal aseton pada suhu 600oC merupakan reaksi
orde pertama dengan waktu paruh 80 detik
1. Hitunglah nilai konstanta laju reaksi (k)
2. Berapa waktu yang diperlukan agar 25% dari contoh aseton itu
terurai
Penyelesaian
1. k = 0,693/t = 0,693/80 detik = 8,7 x 10-3 detik-1
2. Jika yang terurai 25% maka yang tersisa = 100% - 25% = 75%
kt = 2,303 log
[A]0
[A]t
1
(L mol-1)
[NO2]
Untuk reaksi
Slope = 2 k
1
= 1 + 2 kt
[NO2]t [NO2]0
2 = koefisien stoikiometri dari NO2
Waktu (t)
d[C]
dt
Contoh 9. 3
Reaksi radikal OH- dengan metana di atmosfir mempunyai konstanta
laju reaksi pada suhu 25oC sebesar 6,3 x 10-15 mol/L detik.
Reaksinya: OH- (g) + CH4 (g) H2O (g) + CH3- (g)
1. Tentukan hukum laju reaksi orde pertama semu jika OH- konstan
dan hitunglah k jika [OH-] = 1,2 x 106 mol/L
2. Hitunglah waktu paruh metana bila [OH-] = 1,2 x 106 mol/L
Penyelesaian
1. Laju reaksi = k [OH-] [CH4]
karena [OH-] konstan maka konstanta laju reaksi = k
laju reaksi menjadi = k [CH4]; dan k = k [OH-]
k = (6,3 x 10-15 mol/L detik) (1,2 x 106 mol/L)
= 7,6 x 10-9 detik-1
2. t = 0,693/k = 0,693/ 7,6 x 10-9 detik-1 = 2 tahun 11 bulan
5. Suhu
semakin tinggi suhu maka energi kinetik molekul meningkat
sehingga frekuensi tumbukan semakin tinggi sehingga laju
reaksi meningkat
Tetapan laju bervariasi secara eksponensial dengan
kebalikan suhu
k = A e-Ea/RT
ln k = ln A -
Ea
RT
ln k = ln A -
( )( )
Ea
R
1
T
6. Katalis
zat yang mempercepat reaksi kimia tetapi tidak mengalami
perubahan yang permanen
Katalis homogen
Katalis heterogen
Katalis
>< Inhibitor
Contoh:
Logam platina (Pt) mengkatalis reaksi hidrogenasi etena menjadi etana
H2 + C2H4
Pt
C2H6
Etilena
Fasa gas
H2
Fasa gas
Etilena, C2H4
teradsorpsi
C2H5,
Zat antara
Permukaan Pt
Etana, C2H6
terdesorpsi
Atom H2
teradsorpsi
Etana, C2H6
teradsorpsi
Energi Potensial
Katalis
Penghalang energi
tanpa katalis
Ea.f
Ea.f
Penghalang energi
dengan katalis
Reaktan
Ea.r
Produk
Koordinat reaksi
LATIHAN SOAL-SOAL
1. Dalam mengkaji reaksi piridina (C5H5N) dengan metil iodida (CH3I)
dalam larutan benzena, berikut ini adalah data laju reaksi awal yang
diukur pada suhu 25oC untuk berbagai konsentrasi awal dari dua
reaktan:
[C5H5N] (mol/L)
[CH3I](mol/L)
Laju(mol/L detik)
1,00 x 10-4
1,00 x 10-4
7,5 x 10-7
2,00 x 10-4
2,00 x 10-4
3,0 x 10-6
2,00 x 10-4
4,00 x 10-4
6,0 x 10-6