Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

STRUKTUR DAN FUNGSI KOMPLEKS Mn DALAM SISTEM


BIOLOGIS DAN PERANAN KOMPLEKS Mn DALAM
PROSES FOTOSINTESIS

Disusun oleh :
1. Eneng Riska Yuliani (13630017)
2. Afia Ana Fadila
(14630004)
3. Zahrotul Maknunah (14630039)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
PROGRAM STUDI KIMIA
TAHUN 2016/2017

KATA PENGANTAR

Assalamu alaikum wr. wb.


Alhamdulillahirabbilalamin.

Puji

syukur

kita

panjatkan

kehadirat Allah SWT. yang atas berkat dan rahmat-Nyalah kita


senantiasa diberi kesehatan dan berkah yang tak terhingga.
Sehingga

kami

diberi

kesempatan

dan

waktu

untuk

menyelesaikan penyusunan makalah ini yang berjudul Struktur


dan Fungsi Kompleks Mangan dalam Sistem Biologis dan
Peranan Kompleks Mangan dalam Proses Fotosintesis.
Penulisan makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Kimia Bioanorganik, guna lebih mengetahui
dan memahami struktur dan fungsi kompleks mangan

dalam

sistem biologis dan peranan kompleks mangan dalam proses


fotosintesis. Kami berharap semoga dengan adanya makalah ini
dapat memudahkan kita semua untuk lebih memahami tentang
kompleks mangan.
Kami juga menyadari dalam pembuatan makalah ini masih
terdapat banyak kekurangan baik dari segi penulisan, pemilihan
kata,

kerapian,

dan

isi.

Oleh

karena

itu

kami

sangat

mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca yang bersifat


membangun, guna kesempurnaan makalah ini dan perbaikan
dalam berbagai hal untuk kedepannya. Akhir kata, semoga
makalah yang sederhana ini bermanfaat untuk kita semua.
Wassalamu alaikum wr. wb.

Yogyakarta, 30 Oktober 2016

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................1
KATA PENGANTAR.......................................................................................2
DAFTAR ISI.....................................................................................................3
BAB I
A.

PENDAHULUAN............................................................................4
Latar

Belakang

4
B.

Rumusan

Masalah

4
C.

Tujuan
4

BAB II
A.

PEMBAHASAN...............................................................................5
Mangan
5

B.

Struktur

dan

Peranan

Mangan

6
C.

Peranan

Mangan

dalam

Proses

Fotosintesis

9
BAB III PENUTUP........................................................................................14
A.

Kesimpulan
14

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................15

BAB 1
PENDAHULIUAN
A. LATAR BELAKANG
Banyak reaksi biologis yang diketahui melibatkan ion
logam. Terdapat juga berbagai logam yang dikenal sebagai
unsur-unsur esensial, walaupun perannya dalam organisme
hidup masih belum jelas. Bioanorganik, yakni studi fungsi
logam

dalam

pengetahuan

sistem
dan

biologis

metoda

dengan
kimia

menggunakan

anorganik

telah

berkembang dengan pesat akhir-akhir ini (Saito, 1996).


Salah satu contoh logam dalam sistem biologis
berupa mangan, tampaknya berperan sebagai kofaktor
berbagai

enzim

yang

membantu

bermacam

proses

metabolisme. Pada hewan, mangan berpengaruh terhadap


perkembangbiakan. Adapun pada manusia, kekurangan
mangan

dalam

tubuh

dapat

menyebabkan

beberapa

kelainan (Gizi Dasar). Bagi tanaman, mangan merupakan


nutrien

penting

dalam

proses

fotosintesis,

respirasi,

asimilasi nitrogen dan lain-lain (Bloodnick, 2016).


Bioanorganik mempunyai peranan penting dalam
fotosintesis,

karena

melibatkan

beberapa

ion

logam,

porifirin, klutster oksida, dan sulfida yang menyusun siklus


transfer elektron dan reaksi redoks dan menghasilkan gas
oksigen dengan fotolisis air menghasilkan karbohodrat dari
reaksi gelap reduktif. Fotosintesis sering didefinisikan
sebagai

suatu

proses

pembentukan

karbohidrat

dan

karbondioksida serta air yang dilakukan sel-sel yang


berklorofil

dengan

adanya

cahaya

matahari

yang

disebabkan oleh oksigen (O2). Ada juga yang mengartikan


fotosintesis

dengan

suatu

peristiwa

pengolahan

atau

pemasakan makanan yang terjadi pada daun dengan


bantuan cahaya matahari (Kimball, 1992).

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan mangan?
2. Bagaimana struktur dan peranan kompleks mangan dalam sistem
biologis?
3. Bagaimana peranan kompleks mangan dalam proses fotosintesis?
C. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian mangan.
2. Mengetahui struktur dan peranan kompleks mangan dalam sistem
biologis.
3. Mengetahui peranan kompleks mangan dalam proses fotosintesis.

BAB II
PEMBAHASAN
A. MANGAN (Mn)
Mangan adalah suatu unsur kimia yang mempunyai nomor atom 25
dan memiliki simbol Mn. Mangan ditemukan oleh Johann Gahn pada
tahun 1774 di Swedia. Mangan berekasi dengan air hangat membentuk
mangan (II) hidroksida dan hydrogen (Gabriel, 2001). Mangan (Mn)
merupakan unsur logam golongan VII, dengan berat molekul 54,93, titik
lebur 1247 C, dan titik didihnya 2032 C. Di alam jarang sekali berada
dalam keadaan unsur. Logam mangan memiliki jari-jari atom 1,35 A ,
logam ini bersifat paramagnetik. Dalam keadaan murni, logam mangan
berwarna putih seperti perak, sangat keras, tetapi mudah patah. Logam
mangan reaktif terhadap oksigen sehingga unsur tersebut tidak ditemui
dalam keadaan bebas di alam. Batuan kerak bumi mengandanung mangan
sekitar 0,11% massa atau ~1066 ppm. Mangan memiliki tingkat oksidasi
yang bervariasi sehingga terdistribusi dalam lebih dari 300 macam mineral
seperti pirolusit, manganit, dan lain-lain. Sebagian besar mangan
diproduksi untuk paduan baja yang dapat digunakan sebagai rek kereta
api. Dalma bentuk senyawa seperti KmnO4, karena sifat oksidatornya dapat

digunakan untuk deodoran, pembunuh kuman (germicide) dan disinfektan


(Sugiyarto, 2010).
Mangan termasuk unsur esensial dalam sistem biologis yang dalam
tubuh manusia berjumlah 2 x 10-5% dari berat badan. Karena termasuk
unsur esensial, maka mangan memiliki fungsi biologis yang spesifikasi
dan jika tubuh kekurangan mangan dapat terjadi defisiensi organ tubuh,
namun defisiensi tersebut dapat diatasi dengan penambahan mangan dari
luar tubuh. Dalam sistem biologis, mangan dapat membentuk kompleks
oktahedral (Mn2+) atau tetragonal (Mn3+). Ligan dalam kompleks tersebut
dapat berupa karboksilat (O), fosfat, imidazol (N) atau hidroksida. Fungsi
mangan dalam sistem biologis salah satunya adalah dalam proses
fotosintesis (Roat & Malone, 2002).
Mangan cukup elektropositif, dan mudah melarut dalam asam
bukan pengoksidasi. Selain titik cairnya yang tinggi, daya hantar listrik
merupakan sifat-sifat mangan yang lainnya. Selain itu, mangan memiliki
kekerasan yang sedang akibat dari cepat tersedianya elektron dan orbital
untuk membentuk ikatan logam.
B. Peranan Kompleks Mn dalam Sistem Biologis
Mangan adalah mineral alami dalam tubuh kita dalam jumlah yang
sangat kecil, dan sebenarnya merupakan senyawa enzim oksida dismutase
yang super. Mangan juga merupakan zat antioksidan kuat yang akan
mengeluarkan radikal bebas dari dalam tubuh manusia.
Dalam jumlah kecil (<0,5 mg/l), mangan dalam air tidak
menimbulkan gangguan kesehatan kepada manusia, melainkan bermanfaat
dalam menjaga kesehatan otak dan tulang, berperan dalam pertumbuhan
rambut dan kuku, serta membantu menghasilkan enzim untuk metabolisme
tubuh untuk mengubah karbohidrat dan protein membentuk energi yang
akan digunakan. Tetapi dalam jumlah besar (>0,5 mg/l), mangan dalam air
minum bersifat neurotoksik. Gejala yang timbul berupa gejala susunan
syaraf, insomnia, kemudian lemah pada kaki dan otot muka sehingga
ekspresi menjadi beku dan muka tampak seperti topeng (Slamet, 2007).
Fungsi utama mangan dalam tubuh adalah sebagai komponen
enzim. Pengambilan mangan oleh tubuh manusia terutama terjadi melalui

makanan, seperti bayam, teh dan rempah-rempah. Bahan makanan yang


mengandung konsentrasi tertinggi adalah biji-bijian dan beras, kacang
kedelai, telur, kacang-kacangan, minyak zaitun, kacang hijau dan tiram.
Setelah penyerapan dalam tubuh manusia mangan akan diangkut melalui
darah ke hati, ginjal, pankreas dan kelenjar endokrin.
Mangan berperan sebagai kofaktor berbagai enzim yang membantu
bermacam proses metabolisme. Beberapa bentuk enzim tersebut adalah
glutamine sintetase, superoksida dismutase di dalam mitokondria dan
piruvat karboksilase yang berperan dalam metabolisme karbohidrat dan
lipida. Enzim-enzim lain yang berkaitan dengan mangan juga berperan
dalam sistem ureum, pembentukan jaringan ikat dan tulang serta
pencegahan peroksidasi lipida oleh radikal bebas (Almatsier, 2004).
C. Peranan Kompleks Mn dalam Proses Fotosintesis
Istilah klorofil berasal dari bahasa Yunani yaitu chloros artinya
hijau dan phyl=los artinya daun. Istilah ini diperkenalkan pada tahun
1818, dan pigmen tersebut diekstrak dari tanaman dengan menggunakan
pelarut organik. Klorofil adalah pigmen pemberi warna hijau pada
tumbuhan, alga dan bakteri fotosintetik. Pigmen ini berperan dalam proses
fotosintesis tumbuhan dengan menyerap dan mengubah energi cahaya
menjadi energi kimia. (Muthalib, 2009).
Berbagai bentuk mangan dijumpai dalam tanah tetapi yang paling
banyak diserap dalam bentuk ion mangan. Mangan terlibat luas dalam
proses katalitik pada tumbuhan, sebagai aktivator beberapa enzim
respirasi, dalam reaksi metaboolisme nitrogen dan fotosintesis. Mangan
diperlukan untuk mengaktifkan nitrat reduktase sehingga tumbuhan yang
mengalami kekurangan Mn memerlukan sumber N dalam bentuk NH4+.
Klorofil merupakan faktor utama yang mempengaruhi fotosintesis.
Fotosintesis merupakan proses perubahan senyawa anorganik (CO2 dan
H2O) menjadi senyawa organik (karbohidrat) dan O 2 dengan bantuan
cahaya matahari. Klorofil merupakan pigmen utama yang terdapat dalam
kloroplas (

Thorpe,

1984; Campbell et al., 2003). Suatu klorplas

mengandung fotosistem I (PSI) dan fotosistem II (PSI II) yang

menggunakan energi cahaya untuk mereduksi karbondioksida dan


mengoksidasi air.
Bentuk teroksidasi PSII mengoksidasi air melalui rantai redoks
kompleks kluster okso dari mangan, dan menghasilkan oksigen. Karena
empat elektron berpindah dalam reduksi Mn (IV) menjadi Mn (II) dalam
reaksi ini, paling tidak ada dua spesi mangan yang terlibat. Kemungkinan
besar, kompleks kluster yang mengandung dua Mn (II) dan dua Mn (IV)
memediasi transfer elektron melalui empat tahap reaksi. Namun, detail
reaksi ini belum jelas sebab sangat sukar untuk mengisolasi kluster ini dan
untuk menganalisis strukturnya. Tahap transfer elektron sedang dipelajari
saat ini dengan berbagai kompleks mangan sebagai sistem model (Saito,
1996).
Hasil penelitian menunjukan bahwa pada proses fotosintesis
ternyata lebih membutuhkan ion logam Mn untuk memproduksi O 2 yang
terletak pada proses fotosistem II (PSII) (Mayasari, 2012). Peran penting
ion logam Mn pada proses fotosintesis II, yang menyiapkan elektron
fotosintesis.

Gambar 1. Mekanisme Reaksi Fotokimia yang Melibatkan Pelepasan


Elektron pada PS II (Sumber : Mayasari, 2012)

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari pembahasan yang telah diuraikan dalam makalah ini, maka dapat
disimpulkan bahwa :
1. Mangan adalah suatu unsur kimia yang mempunyai nomor atom 25
dan merupakan unsur logam golongan VII dengan berat molekul
54,93, titik lebur 1247 C dan titik didihnya 2032 C dan berwarna
putih perak, padat dan mudah patah.
2. Fungsi utama mangan dalam tubuh adalah sebagai komponen enzim
atau kofaktor enzim yang membantu bermacam proses metabolisme.
3. Peranan mangan dalam fotosintesis berkaitan dengan pelepasan
elektron dari air dalam pemecahannya menjadi hidrogen dan oksigen.

10

DAFTAR PUSTAKA
Mayasari, Indah dan Hasnah.

2012.

The Effect Of Fe2+ and Mn2+ Ions Toward

-Carotene Productivity By Phytoplankton Isochryis aff galbana (T-Iso).


Chemistry Department, Faculty of Mathematic & Natural Sciences
Hasanudin University Makasar.
Saito. 1996. Buku Teks Kimia Anorganik. Iwanami Shoten Publisher. Tokyo
Kimball, Jhon. W. 1992. Biologi Umum. Erlangga. Jakarta.
Thorpe, N. O. 1984. Cell Biology. John Wiley and Sons. New York.

11

Anda mungkin juga menyukai