Anda di halaman 1dari 28

TEORI ORBITAL MOLEKUL

PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
 TEORI MEDAN KRISTAL (Bahasa Inggris: Crystal Field Theory),
disingkat CFT, adalah sebuah model yang menjelaskan struktur
elektronik dari senyawa logam transisi yang semuanya
dikategorikan sebagai kompleks koordinasi.
 CFT berhasil menjelaskan beberapa sifat-sifat magnetik,
warna, entalpi hidrasi, dan struktur spinel senyawa kompleks dari
logam transisi, tetapi ia tidak ditujukan untuk menjelaskan ikatan
kimia.
 CFT dikembangkan oleh fisikawan yang bernama Hans
Bethe dan John Hasbrouck van Vleck pada tahun 1930-an.
 CFT pada akhirnya digabungkan dengan teori orbital molekul,
membentuk teori medan ligan yang lebih akurat dan menjelaskan
proses ikatan kimia pada senyawa kompleks logam transisi.
TEORI ORBITAL MOLEKUL
• Perkembangan teori orbital molekuler (Moleculer Orbital
Theory-MOT) pada mulanya dipelopori
oleh Hund dan Mulliken.
• Seperti halnya pada senyawa-senyawa sederhana,
konsep orbital molekular juga dapat diterapkan
pada senyawa kompleks.
• Namun dapat disederhanakan dengan hanya
mempertimbangkan orbital-orbital atomik yang benar-
benar berperan dalam pembentukan orbital molekuler
(OM) yaitu orbital 3d, 4s, dan 4p bagi atom pusat
dari logam transisi seri pertama dan orbital s-p atau
bentuk hibridisasinya bagi atom donor dari ligan yang
bersangkutan
Orbital molekular adalah hasil tumpang-tindih dan
penggabungan orbital atomik pada molekul
Bila dua atom yang bergabung masing-masing
menyediakan satu orbital atomik maka dihasilkan
dua orbital molekuler.
kombinasi jumlahan kedua orbital atomik yang
saling menguatkan dan lainnya kombinasi
kurangan yang saling meniadakan.
Kombinasi jumlahan menghasilkan orbital
molekuler ikat (bonding) yang mempunyai energi
lebih rendah, dan kombinasi kurangan
menghasilkan orbital molekuler antiikat
(antibonding).
 Orbital molekuler ikat (bonding) yaitu orbital dengan
rapatan elektron ikat terpusat mendekat pada daerah
antara kedua inti atom yang bergabung dan dengan
demikian menghasilkan situasi yang lebih stabil.
 Orbital molekuler antiikat (antibonding) yaitu orbital
dengan rapatan elektron ikat terpusat menjauh dari daerah
antara inti atom yang bergabung dan menghasilkan situasi
kurang stabil.
 Penempatan elektron dalam orbital molekul ikatan
menghasilkan ikatan kovalen yang stabil, sedangkan
penempatan elektron dalam orbital molekul antiikatan
menghasilkan ikatan kovalen yang tidak stabil.
 Jika pada daerah tumpang-tindih ada orbital atomik yang
tidak bereaksi dalam pembentukan ikatan, orbital ikatan
yang dihasilkan disebut orbital nonikat (nonbonding).
• Orbital molekul ikatan (bonding) kerapatan
elektron lebih besar di antara inti atom yang
berikatan

• Orbital molekul antiikatan, kerapatan elektron


mendekati nol diantara inti

Anda mungkin juga menyukai