Anda di halaman 1dari 3

Karakteristik Diamond Structure

Abdul Lathiif Alam 1206238343, Muhammad Khalish N 1206258345, Ricky Nauvaldy

Pendahuluan

Dalam susunan atom zat padat terdapat bentuk crystalline yang memiliki unit cell
berupa 7 struktur dalam 2D dan 14 struktur dalam 3D dimensi disebut bravis lattice. Untuk
mengetahui struktur kristal dapat dilakukan dengan salah satu 3 metode X ray diffraction,
laues method, rotating cystal method dan powder method. Metode tersebut menggunakan
hukum braag 2 sin = , adalah panjang gelombang X ray yang nanti akan
dipantulkan pada bidang atom membentuk sudut dan membentuk difraksi kontruktif.
Hasil dari metode XRD akan menghasilkan kurva difraksi konstruktif (Intensity vs 2
theta). Dengan metoda inilah akan dijelaskan karakteristik struktur diamond.

Sruktur Diamond

Struktur diamond terbuat dari 1 atom saja, misalkan ikatan atom karbon (C-C-C)
yang pada dasarnya terdapat 2 FCC yaitu bentuk dari salah satu unit sel bravais lattice 3D,
Face Centered Cubic (FCC)[1], salah satu FCCnya di tempatkan pada (1/4 a, 1/4 a, 1/4a)
dengan a adalah lattice constantnya space group dalam unit sel ini adalah Fd-3m dengan 2
atom dalam crystallographic unit selnya. Berbeda dengan graphite, merupakan bentuk
kristal dari atom karbon yang bentuknya 2 dimensi dimana penempatan atomnya berbeda
(berbentuk hexagons dengan sudut antar C-C-C 120)[3]. Untuk mencari lattice constantnya
kami menggunakan data pada paper n-diamond from catalysed carbon nanotubes:
synthesis and crystal structure, pada paper ini menjelakan n-diamond (new diamond)
yang lattice dari struturknya mendekati bentuk diamond. N-diamond dibentuk untuk
mengetahui transisi mekanime dari struktur diamond yang merupakan variasi subtansi pada
level molekular dengan penambahan indeks hkl (2 2 2) dan space group Fm-3m[2], dengan
sampel berupa sintesis black powder dari carbon nanotubes dan koloidal Fe3(OH) dengan
pyrogenetion. Morfologi dari black powder tersebut ditinjau dengan XRD. Sintesis black
powder ini dengan katalis carbon black pada tekanan atmosfer dan suhu 1100C. Maka
pada kurva XRD paper tersebut dengan mengunakan program engauge dan maud untuk
mendapatkan lattice constant dari black powder tersebut.
Gambar 1. Kurva XRD black powder

Setelah mendapatkan data lalu scattering nya di fitkan dengan data pada
crystallography open database dengan data bentuk diamond hasilnya didapatkan laticce
parameter, lattice constant a = 0.3594 nm, karena berupa FCC maka hanya ada satu lattice
constant a dan sudut = 90 = = . Pada kurva diketahui sudut peak maka dapat
diketahui bidang-bidang hkl yang merefleksi X ray dengan menggunakan:

=
2
Dengan ditemukan jarak antar bidang (d) dan diketahui nilai lattice constantnya (a) maka
dapat di tentukan bidang hkl:
2
= 2 + 2 + 2
2
Tabel 1 lattice parameter

wavelength2 theta theta sin theta d a a^2 d^2 a/d hkl


1.54E-10 43.58 21.79 0.37121 2.07E-10 3.59E-10 1.29E-19 4.30E-20 3.00E+00 3 [111]
50.76 25.38 0.42862 1.80E-10 3.23E-20 4.00E+00 4 [200]
75.63 37.815 0.61311 1.26E-10 1.58E-20 8.19E+00 8 [220]
90.61 45.305 0.71086 1.08E-10 1.17E-20 1.10E+01 11 [311]
95.88 47.94 0.74244 1.04E-10 1.08E-20 1.20E+01 12 [222]
118.03 59.015 0.8573 8.98E-11 8.07E-21 1.60E+01 16 [400]

Dari data tersebut dapat dikatakan bahwa lattice pada black powder itu adalah fcc, dan
pada struktur diamond merupakan gabungan dari 2 FCC.
Kesimpulan

Struktur diamond mengandung 2 FCC lattice dengan lattice contantnya ada a = a =


0.3594 nm, dengan = 90 = = . Ketika dalam pengukuran XRD bidang yang
merefleksikan sampel struktur diamond adalah (111), (200), (220), (311), (400) dan pada
n-diamond terdapat tambahan bidang (222) karena itulah space groupnya berubah dari Fd-
3m menjadi Fm-3m, walaupun demikian bentuk struktur sampel n-diamond tetap memiliki
bentuk struktur yang sama dengan diamond.

Referensi:

[1] Koji Kobashi (Auth.)-Diamond Films. Chemical Vapor Deposition for Oriented and
Heteroepitaxial Growth-Elsevier Science (2005)

[2] Bin Wen, Jijun Zhao, Tingju Li, Chuang Dong, Junze Jin, Time-evolutional X-ray
diffraction of n-diamond: An intermediate state between fcc and diamond structure (2006)

[3] http://www.scientificamerican.com/article/how-can-graphite-and-diam/

Anda mungkin juga menyukai