Anda di halaman 1dari 11

Pengertian Kesetimbangan

Kesetimbangan adalah proses dinamis ketika reaksi ke depan dan reaksi balik terjadi
pada laju yang sama tetapi pada arah yang berlawanan. Konsentrasi dari setiap zat
tinggal tetap pada suhu konstan.
Banyak reaksi kimia tidak sampai berakhir, dan mencapai suatu titik ketika konsentrasi
zat-zat pereaksi dan produk tidak lagi berubah dengan berubahnya waktu. Molekulmolekul telah berubah dari pereaksi menjadi produk dan dari produk menjadi preaksi,
tetapi tanpa perubahan netto konsentrasinya.
Pengertian Larutan
Larutan adalah campuran homogen (komposisinya sama), serba sama (ukuran
partikelnya), tidak ada bidang batas antara zat pelarut dengan zat terlarut (tidak dapat
dibedakan secara langsung antara zat pelarut dengan zat terlarut), partikel- partikel
penyusunnya berukuran sama (baik ion, atom, maupun molekul) dari dua zat atau lebih.
Dalam larutan fase cair, pelarutnya (solvent) adalah cairan, dan zat yang terlarut di
dalamnya disebut zat terlarut (solute), bisa berwujud padat, cair, atau gas. Dengan
demikian, larutan = pelarut (solvent) + zat terlarut (solute). Khusus untuk larutan cair,
maka pelarutnya adalah volume terbesar.
Larutan dapat dibagi menjadi 3, yaitu:
a) Larutan tak jenuh yaitu larutan yang mengandung solute (zat terlarut) kurang dari
yang diperlukan untuk membuat larutan jenuh. Atau dengan kata lain, larutan yang
partikel- partikelnya tidak tepat habis bereaksi dengan pereaksi (masih bisa melarutkan
zat). Larutan tak jenuh terjadi apabila bila hasil kali konsentrasi ion < Ksp berarti
larutan belum jenuh ( masih dapat larut).
b) Larutan jenuh yaitu suatu larutan yang mengandung sejumlah solute yang larut dan
mengadakan kesetimbangn dengan solut padatnya. Atau dengan kata lain, larutan yang
partikel- partikelnya tepat habis bereaksi dengan pereaksi (zat dengan konsentrasi
maksimal). Larutan jenuh terjadi apabila bila hasil konsentrasi ion = Ksp berarti larutan
tepat jenuh.
c) Larutan sangat jenuh (kelewat jenuh) yaitu suatu larutan yang mengandung lebih
banyak solute daripada yang diperlukan untuk larutan jenuh. Atau dengan kata lain,
larutan yang tidak dapat lagi melarutkan zat terlarut sehingga terjadi endapan. Larutan
sangat jenuh terjadi apabila bila hasil kali konsentrasi ion > Ksp berarti larutan lewat
jenuh (mengendap).

1. Kelarutan
Istilah kelarutan (solubility) digunakan untuk menyatakan jumlah maksimal zat
yang dapat larut dalam sejumlah tertentu pelarut. Kelarutan (khususnya untuk zat
yang sukar larut) dinyatakan dalam satuan mol.L 1. Jadi, kelarutan (s) sama
dengan molaritas (M).
Contoh :
Sebanyak 4,35 mg Ag2CrO4 dapat larut dalam 100 mL air. Nyatakan kelarutan
Ag2CrO4 tersebut dalam mol L-1 . (Ar O=16; Cr=52; Ag;108).
Analisis Masalah :
n
Kelarutan = molaritas larutan jenuh: s=
. Jadi yang harus dilakukan adalah
V
menentukan jumlah mol zat terlarut, kemudian menentukan kelarutan dengan
rumus tersebut.
Jawabannya :
4,35 x 103 g
Jumlah mol Ag2CrO4 =
332 g mol1
= 1,31 x 10-5 mol
n
s=
= 1.31 x 10-5 mol / 0,1 L = 1,31 x 10-4 mol L-1
V
2. TETAPAN HASIL KALI KELARUTAN (Ksp)
Dalam suatu larutan jenuh dari suatu elektrolit yang sukar larut, terdapat
kesetimbangan antara zat padat yang tidak larut dan ion-ion zat itu yang larut.
Karena zat padat tidak mempunyai molaritas, maka tetapan kesetimbangan reaksi
di atas hanya melibatkan ion-ionnya saja, dan tetapan kesetimbangannya disebut
tetapan hasil kali kelarutan (Ksp) (James E. Brady, 1990).

Perak kromat Ag2CrO4 merupakan contoh garam yang sangat sukar larut dalam
air. Jika kita memasukan sedikit saja kristal garam itu ke dalam segelas air
kemudian diaduk, kita akan melihat bahwa sebagian besar dari garam itu tidak
larut (mengendap didasar gelas) larutan perak kromat mudah sekali jenuh. Apakah
setelah mencapai keadaan jenuh proses melarut berhenti? Ternyata tidak. Melalui
percobaan telah diketahui bahwa dalam larutan jenuh tetap terjadi proses melarut,
tetapi pada saat yang sama terjadi pula proses pengkristalan dengan laju yang
sama. Dengan kata lain, dalam keadaan jenuh terdapat kesetimbagan antara zat
padat tak larut dengan larutanya.
Kesetimbangan dalam larutan jenuh perak kromat adalah :
Ag2CrO4 (s) 2Ag+(aq) + CrO42-(aq)

Dari reaksi tersebut data ditentukan persamaan tetapan keseimbangan Ag2CrO4


(yaitu :
Kc = [Ag+]2[CrO42-]/[Ag2CrO4]
Tetapan keseimbangan dari kesetimbangan antara garam atau basa yang sedikit
larut disebut tetapan hasilkali kelarutan (solubility product constant) yang
dinyatakan dengan lambang Ksp.
Karena [Ag2CrO4] konstan, maka kita dapat menuliskan persamaan tetapan hasil
kali kelarutan untuk Ag2CrO4, yaitu :
Ksp = [Ag+]2[CrO42-]
Secara umum , persamaan keseimbangan larutan garam AxBy dengan kelarutan s
adalah:
AxBy(s) xAy+(aq) + yBx-(aq)
Maka Ksp = [Ay+]x[Bx-]y karena [AxBy] konstan
Keterangan :
X dan Y adalah koefisien
x- dan y+ adalah muatan dari ion A dan B
Contoh soal menuliskan persamaan tetapan hasil kali kelarutan (Ksp)
Tulislah persamaan tetapan hasil kali kelarutan dari senyawa AgCl dan Al(OH)3 !
Jawab :
AgCl (s) Ag+(aq) + Cl-(aq)
Al(OH)3 (s) Al3+ (aq) + 3OH-(aq)
Ksp = [Ag+][Cl-]
Ksp = [Al3+][OH-]3
3. HUBUNGAN KELARUTAN DAN HASILKALI KELARUTAN
Perhatikanlah kembali kesetimbangan yang terjadi dalam larutan jenuh Ag2CrO4
Ag2CrO4 (s) 2Ag+(aq) + CrO42-(aq)
Konsenterasi kesetimbangan ion Ag+ dan ion CrO42- dalam alrutan jenuh dapat dikaitkan
dengan kelarutan Ag2CrO4 , yaitu sesuai dengan stoikiometri reaksi (perbandigan
koefisien reaksinya). Jika kelarutan Ag2CrO4 dinyatakan dengan s maka konsenterasi ion
Ag+ dalam larutan itu sama dengan 2s dan konsenterasi ion CrO42- sama dengan s :
Ag2CrO4 (s)
2Ag+(aq) + CrO42-(aq)
s
2s
s
Dengan demikian, nilai tetapan hasil kali klarutan (Ksp) Ag2CrO4 dapat diakitkan dengan
nilai kelarutannya (s), sebagai berikut :
Ksp = [Ag+]2[ CrO42-]
= (2s)2 (s)
= 4s3
Secara umum, hubungan antara kelarutan (s) dengan tetapan hasil kali kelarutan (ksp)
untuk elektolit AxBy dapat dinyatakan sebagai berikut
AxBy (s) xAy+(aq) + yBx-(aq)
Ksp =[Ay+]x [Bx-]y
= (xs)x (ys)y = xx yy s(x+y)
Keterangan :

X dan Y adalah koefisien


x dan y adalah muatan dari ion
s adalah kelaruatan
contohnya :
1. . Al(OH)3
2.
b. Ca3(PO4)2
Al3+(aq) + 3OH-(aq)
Jika kelarutan Al(OH)3 = s mol L-1, maka konsentrasi ion Al3+ = s mol L-1 dan konsentrasi
ion OH- = 3s mol L-1
Ksp = [Al3+] [OH-]3
= (s) (3s)3
= 27s4
Sebanyak 100 mL larutan jenuh magnesium fluoride (MgF2) pada 18oC diuapkan dan
diperoleh 7,6 x 10-3 mg MgF2 padat. Berapakah Ksp MgF2 pada 18oC ? (Ar Mg =24, F
=19).
4. Pengaruh Adanya Ion Sejenis terhadap Kelarutan
Adanya ion sejenis (ion yang sama dengan salah satu ion dari zat yang sukar
larut) akan mempengaruhi kelarutan zat yang sukar larut. Misalnya adanya ion Cl (mis dari NaCl) akan mempengaruhi kelarutan AgCl menurut proses berikut.
NaCl Na+ + Cl- .... (1)
aM

AgCl
Kelarutan

aM

Ag+ + Cl- ..(2)


sM

sM

Dalam campuran terdapat Cl- sebanyak (a + s) M yang biasanya a >> s sehingga s


dapat diabaikan terhadap a.
Adanya Cl- (dari NaCl) menggeser kesetimbangan reaksi (2) ke kiri (artinya Cl bereaksi dengan Ag+ membentuk AgCl) sehingga konsentrasi Ag+ dalam larutan lebih
kecil dari s. Dengan kata lain : adanya Cl- memperkecil kelarutan AgCl .
Maka pengaruh adanya ion sejenis adalah :
(1) memperkecil kelarutan zat yang sukar larut, dan
(2) makin besar konsentrasi ion sejenis, makin kecil kelarutannya.
Contoh : Berapa kelarutan AgCl (Ksp = 1x10-10) jika kedalamnya dimasukkan 0,01
M NaCl ?

Jawab
NaCl (0,01 M) Na+ + Cl- (0,01 M)

AgCl

Ag+ + Cl- (Cl- =

Ksp = 1010 = 10-5 M)

Sehingga (Cl-) 0,01 + 10-5 = 0,01 M


Ksp. AgCl = (Ag+) (Cl-), maka kelarutan AgCl = (Ag+)
Ksp.
1.10 10

Yaitu = (Cl ) = 0,01 = 10-8 M


Jadi : kelarutan AgCl tanpa adanya NaCl = Ksp = 10-5 M setelah adanya 0,01 M
NaCl, kelarutannya menjadi 10-8 M (lebih kecil)

Dalam larutan jenuh Ag2CrO4 terdapat kesetimbangan antara Ag2CrO4 padat dengan ion
Ag+ dan ion CrO42
Apa yang terjadi jika ke dalam larutan jenuh tersebut ditambahkan larutan AgNO3 atau
larutan K2CrO4? Penambahan larutan AgNO3 atau K2CrO4 akan memperbesar konsentrasi
ion Ag+ atau ion CrO42 dalam larutan.

Sesuai asas Le Chatelier tentang pergeseran kesetimbangan, penambahan konsentrasi ion


Ag+ atau ion CrO42 akan menggeser kesetimbangan ke kiri. Akibatnya jumlah Ag2CrO4
yang larut menjadi berkurang. Jadi dapat disimpulkan bahwa ion senama memperkecil
kelarutan (Keenan, 1992).
Contoh
Kelarutan Ag2CrO4 dalam air adalah 104 M. Hitunglah kelarutan Ag2CrO4 dalam larutan
K2CrO4 0,01 M !
Jawab:

1
x 2 x 10-5 = 10-5 M
2
Jadi, kelarutan Ag2CrO4 dalam larutan K2CrO4 adalah 10-5 M
5. Pengaruh pH
Kelarutan Ag2CrO4 =

Apa yang akan terjadi bila konsentrasi ion H+ dan ion OH- pelarut air mengalami
perubahan? Jika konsentrasi ion H+ atau OH- berubah, maka pH juga akan berubah.
Selain itu, pH mempengaruhi tingkat larutnya berbagai zat. Suatu basa umumnya lebih
larut dalam larutan yang bersifat asam, dan sebaliknya lebih sukar larut dalam larutan
yang bersifat basa.
* Pengaruh pH terhadap kelarutan basa yang sukar larut
Pada umumnya basa mudah larut dalam larutan asam, tetapi sebaliknya akan sukar larut
dalam larutan basa.
1. Jika ke dalam larutan basa ditambahkan asam, maka konsentrasi ion H + akan
bertambah dan konsentrasi ion OH- akan berkurang. Jika ion OH- berkurang maka
kelarutannya

juga

akanberkurang.

2. Jika larutan ditambahkan basa, maka konsentasi OH - akan bertambah sehingga


kelarutannya juga akan bertambah.
* Pengaruh pH terhadap garam yang sukar larut
Barium karbonat (BaCO3) merupakan salah satu endapan yang sukar larut dalam air,
tetapi jika ditambahkan asam klorida (HCl) kepada larutan yang mengandung endapan
BaCO3, maka keseimbangan berikut ini akan terjadi dalam larutan:
Mula-mula BaCO3 terurai menjadi ion-ionnya :
BaCO3(s) Ba2+(aq) + CO32-(aq)
Ketika ditambahkan asam klorida, maka akan terjadi reaksi antara ion H + dari HCl
dengan ion CO3- dari BaCO3.
H+(aq) + CO32-(aq) HCO3-(aq)
HCO3- yang terbentuk secara berkelanjutan bereaksi dengan ion H + lagi sehingga
terbentuk H2CO3 yang tidak stabil dan terurai menjadi H2O dan CO2.
H+(aq) + HCO3-(aq) H2CO3(aq) H2O(l) + CO2(g)
Keseimbangan-keseimbangan pada reaksi di atas dapat dinyatakan dengan hasil kali
kelarutan.
Ksp = [Ba2+][CO32-] = 8,1.10-9

Harga tetapan ion asam karbonat ada 2 yang diturunkan dari reaksi ion :
H2CO3(aq) H+(aq) + HCO3-(aq)
HCO3-(aq) H+(aq) + CO32-(aq)
Sehingga :
K1 = [H+][CO32-] = 5,61. 10-11 dan K2 = [H+][HCO3-] = 4,31. 10-7
[HCO3-] [H2CO3]Oleh karena harga K yang rendah dari kedua tetapan ion asam
karbonat, maka ion hydrogen akan segera bergabung dengan ion karbonat yang terdapat
dalam larutan (hasil peruraian BaCO3) dengan mula-mula terbentuk in hydrogen
karbonat kemudian membentuk asam karbonat yang pada akhirnya akan terurai menjadi
air dan gas karbondioksida yang biasanya keluar dari system. Jika ion H+ yang
ditambahkan cukup banyak, maka keseimbangan akan bergeser kearah kanan dan
akhirnya BaCO3 terurai dan melarut.
Contoh soal membandingkan kelarutan basa dalam air dan dalam larutan yang bersifat
basa
Diketahui tetapan hasilkali kelarutan Mg(OH)2 = 2 x 10-12. Tentuknlah kelarutan
Mg(OH)2 dalam :
a. Aquadest (air murni)
b. Larutan dengan pH = 12
Jawab
a. Dalam Aquadest (air murni)
Mg(OH)2 akan larut hingga terjadi larutan jenuh [Mg2+][OH-]2 = Ksp Mg(OH)2
Misalkan kelarutan Mg(OH)2 = s mol/L
Mg(OH)2(s) Mg2+(aq) + 2OH-(aq)
s s 2s
[Mg2+][OH-]2 = Ksp Mg(OH)2
(s) (2s)2 = 2 x 10-12
4s3 = 2 x 10-12
s = 7,94 x 10-5 mol/L
Jadi kelarutan Mg(OH)2 dalam air sebesar 7,94 x 10-5 mol/L
b. Dalam Larutan dengan pH = 12
pH = 12 pOH = 14-pH

= 14 -12
=2
[OH-] = 1 x 10-2 mol/L
Mg(OH)2 akan larut hinggga terjadi larutan jenuh, misalkan kelarutan mg(OH)2 = x mol/
L
Mg(OH)2(s) Mg2+(aq) + 2OH-(aq)
x

2x

Konsenterasi ion OH dalam larutan 1 x 10-2 mol / L + 2x . subtitusi data ini kedalam
persamaan tetapan kesetibangan Mg(OH)2 menghasilkan persamaan sebagai berikut :
[Mg2+] [OH-]2 = Ksp Mg(OH)2
(x) (2x)2 = 2 x 10-12
(x) (1 x 10-2 + 2x )2 = 2 x 10-12
Oleh karena dapat diduga bahwa x <<>-2 , maka 1 x 10-2 + 2x 1 x 10-2 maka
persamaan diatas dapat ditulis sebagai berikut :
(x) (2 x 10-12)2 = 2 x 10-12
x = 2 x 10-8
Jadi kelarutan Mg(OH)2 dalam larutan dengan pH = 12 adalah 2 x 10-8 mol / L.
Kelarutan ini kira-kira 4000 kali lebih kecil daripada kelarutan Mg(OH)2 dalam aquadest.
Akan diikat oleh ion H+ membentuk H2CO3. H2O3 selanjutnya akan terurai membentuk
CO2 dan H2O. Hal ini akan menggeser kesetimbangan pada reaksi tersebut ke kanan,
dengan kata lain menyebabkan CaCO3 melarut.
6. Pengaruh suhu
Apa yang terjadi jika gula dilarutkan dalam air teh yang dingin dan panas? Gula dalam
air panas akan cepat melarut dibandingkan dalam air yang dingin. Dengan demikian,
suhu akan mempengaruhi proses melarutnya suatu zat. Jika suhu dinaikan maka kelarutan
suatu zat dalm suatu pelarut akan lebih cepat tercapai.
api

es

Grafik hubungan kelarutan terhadap suhu (temperatur)


* Reaksi Pengendapan

Suatu ion dapat dipisahkan larutannya melalui reaksi pengendapan. Misalnya, ion Ca 2+
yang terdapat di dalam air sadah dapat dipisahkan dengan penambahan Na 2CO3. Pada
penambahan Na2CO3, ion Ca2+ akan bereaksi dengan ion CO32- membentuk CaCO3.
CaCO3 adalah garam yang sukar larut dalam air, sehingga mengendap dan dapat
dipisahkan.
Ca2+(aq) + CO32-(aq) CaCO3(s)
Contoh lainnya adalah pengendapan ion Cl- dengan penambahan larutan perak nitrat
(AgNO3). Ion Cl- akan bergabung dengan ion Ag+ membentuk garam AgCl yang sukar
larut dalam air.
Cl-(aq) + Ag+(aq) AgCl(s)
Sekarang marilah kita perhatikan secara lebih seksama proses terjadinya endapan AgCl
ketika larutan yang mengandung ion Cl- ditetesi dengan larutan Ag+ memasuki larutan ?
kita ingat kembali bahwa AgCl dapat larut dalam air, meskipun dalam jumlah yang
sangat sedikit, artinya, ion Ag+ dan ion Cl- dapat berada bersama-sama dalam larutan
hingga larutan jenih, yaitu sampai hasil kali [Ag +][Cl-] sama dengan nilai Ksp AgCl.
Sehingga pada saat AgCl membentuk larutan jenuh, di dalam larutan tersebut terdapat
kesetimbangan antara konsentrasi Ag+ dan konsentrasi Cl-. Jika pada saat terbentuk
larutan jenuh terjadi penambahan sejumlah Ag +, maka konsentrasi ion Ag+ dan
konsentrasi Cl- yang terdapat di dalam larutan tidak lagi setimbang. Dengan demikian,
[Ag+][Cl-] > Ksp AgCl.
Tiga hal berikut dapat terjadi pada penambahan larutan Ag+ ke dalam larutan Cl-.
*Jika
Jika

[Ag+][Cl-]
[Ag+][Cl-]

Ksp

AgCl,

maka

larutan

yang

terbentuk

tepat

jenuh.

*
Jika [Ag+][Cl-] > Ksp AgCl, maka terjadi endapan.
Dengan demikian, terjadinya pengendapan dapat diprediksikan dengan menghitung harga
Q, yaitu harga hasil kali konsentrasi ion-ion dalam keadaan setimbang.
*Jika
*

<>

Jika

Qc

Ksp,

maka

larutan

yang

terbentuk

tepat

jenuh.

*
Jika Q > Ksp, maka larutan yang terbentuk sangat jenuh dan terbentuk endapan.
Endapan yang terbentuk akan terus berlangsung hingga hasil kali konsentrasi ion sama
dengan Ksp.
Contoh soal memeriksa terjadi tidaknya endapan
Periksalah dengan suatu perhitungan, apakah terbentuk endapan Ca(OH)2 jika 10 ml
larutan CaCl2 0,2 M dicampur dengan 10 ml larutan NaOH 0,02 M, Ksp Ca(OH) 2 = 8 x
10-6 .
Jawab :
Apabila tidak terjadi reaksi, maka larutan CaCl2 dan NaOH masing-masing mengalami
pengenceran dua kali dicampurkan. Konsenterasi CaCl2 dalam campuran menjadi 0,1 M
dan NaOH menjadi 0,01 M. Karena CaCl2 dan NaOH tergolong elektrolit kuat, keduanya
mengion sempurna.
CaCl2 (aq) Ca2+ (aq) + 2 Cl- (aq)
0,1 M

0,1 M 0,2 M

NaOH (aq) Na+ (aq) + OH- (aq)


0,01M

0,01M

0,01 M

Jadi konsenterasi ion Ca2+ dalam campuran = 0,1 M dan konsenterasi ion OH- = 0,01 M
Qc = [Ca2+][OH-]2
= 0,1 (0,01)2
= 1 x 10-5
Karena Qc > Ksp , maka pada pencampuran itu terbentuk endapan Ca(OH)2
Contoh soal syarat terjadinya endapan
Berapakah konsenterasi minimum ion CO32- yang diperlukan untuk mengendapkan ion
Ca2+ dari larutan Ca(NO3)2 0,01 M ? Ksp CaCO3 = 4,8 x 10-9
Jawab :
CaCO3akan mengendap jika [Ca2+][CO32-] > Ksp CaCO3
[Ca2+] = [Ca(NO3) 2] = 0,01 M
(0,01) [CO32-] > 4,8 x 10-9
[CO32-] >4,8 x 10-9

Jadi, CaCO3 akan mengendap jika [CO32-] > 4,8 x 10-9

Jumlah mol MgF

7,6 x 103
(24+(2 x 19))
= 1,22 x 10-4 mol
=

0,00012mol
0,1 L
= 0,00012 mol L-1
Mg2+(aq) + 2F-(aq)
s=

MgF2(s)

Ksp MgF2

= [Mg2+][F-]2
= s (2s)2
= 4s3
= 4 (0,0012)3
= 6,9 x 10-9

mol

Anda mungkin juga menyukai