Anda di halaman 1dari 6

Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan

Kelarutan Garam
Saat Quipperian melarutkan garam dalam air, akan terbentuk larutan elektrolit. Apa itu
elektrolit? Elektrolit adalah zat yang mampu terurai menjadi ion positif dan negatif. Nilai
kelarutan garam di dalam air bervariasi, mulai dari kelarutan terbatas sampai tak terhingga.
Contoh garam yang memiliki kelarutan tak terhingga di dalam air adalah garam dapur atau
NaCl.

Artinya, sebanyak apapun NaCl yang dimasukkan di dalam air, seluruhnya akan larut tanpa
terjadi endapan. Itulah mengapa NaCl sering digunakan untuk memasak. Bayangkan saja jika
NaCl tidak bisa larut sempurna. Pasti Quipperian akan merasakan butiran halusnya saat
makan.

Ternyata, ada juga lho garam yang kadar kelarutannya di dalam air terbatas. Artinya, garam
akan membentuk endapan jika mencapai konsentrasi tertentu. Untuk lebih jelasnya, simak
tabel berikut.

Pengertian Kelarutan (s)


Kelarutan adalah jumlah maksimum suatu senyawa atau zat yang bisa larut dalam sejumlah
pelarut. Satuan kelarutan adalah mol/L. Oleh karena satuan kelarutan sama dengan molaritas,
maka kelarutan juga bisa didefinisikan sebagai konsentrasi zat yang masih bisa larut dalam
suatu pelarut. Berdasarkan sifat kelarutannya kondisi garam dibedakan menjadi tiga kondisi,
yaitu sebagai berikut.

1. Kondisi tidak jenuh, artinya kondisi saat konsentrasi nyata suatu garam belum
melampaui kelarutannya, sehingga masih bisa larut.
2. Kondisi tepat jenuh, artinya kondisi saat konsentrasi nyata suatu garam sama dengan
kelarutannya, sehingga zat tepat mengendap.
3. Kondisi lewat jenuh, artinya kondisi saat konsentrasi nyata garam melampaui
kelarutannya, sehingga zat yang mengendap lebih banyak daripada yang larut.

Tetapan Hasil Kali Kelarutan (Ksp)


Jika suatu garam mengalami kondisi tepat jenuh, garam tersebut akan membentuk
kesetimbangan. Terjadinya kesetimbangan dipengaruhi oleh zat padat yang tidak larut dan
ion-ion zat terlarut. Bagaimana tetapan kesetimbangannya? Perhatikan reaksi berikut.

Berdasarkan aturan penulisan rumus kesetimbangan, hanya zat dalam bentuk larutan (aq) dan
gas (s) yang dituliskan di dalam rumus, sehingga diperoleh:

Tetapan kesetimbangan untuk garam yang sukar larut disebut tetapan hasil kesetimbangan
(Ksp).

Hubungan antara Kelarutan dan Tetapan Hasil Kelarutan


Kelarutan ditinjau dari konsentrasi jenuh suatu garam (elektrolit), sedangkan tetapan hasil
kelarutan mengacu pada garam-garam yang tepat mengendap. Lalu apa hubungan antara
keduanya? Perhatikan contoh berikut.

Contoh soal 1

Terdapat larutan AgCl, Ag2S, dan Ag3PO4. Tentukan hubungan antara kelarutan dan tetapan
hasil kelarutannya!

Pembahasan:

1. AgCl

Pada keadaan tepat jenuh, ionisasi AgCl berlangsung sebagai berikut.

Oleh karena konsentrasi jenuh AgCl sama dengan kelarutannya, maka diperoleh persamaan
berikut.
Dengan demikian, diperoleh:

Jadi, hubungan antara Ksp dan s untuk garam yang terdiri dari dua ion dirumuskan sebagai Ksp
= s2 .

2. Ag2S

Pada Ag2S, hubungan antara Ksp dan s dirumuskan sebagai berikut.

Dengan demikian, diperoleh:

Jadi, hubungan antara Ksp dan s untuk garam yang terdiri dari tiga ion adalah Ksp = 4s3.

3. Ag3PO4

Pada Ag3PO4, hubungan antara Ksp dan s dirumuskan sebagai berikut.

Dengan demikian, diperoleh:

Jadi, hubungan antara Ksp dan s untuk garam yang terdiri dari empat ion adalah Ksp = 27s4.
Dari ketiga contoh di atas, tentu Quipperian tahu kan hubungan antara Ksp dan s? Hubungan
antara Ksp dan s dinyatakan sebagai berikut.

Pengaruh Ion Senama pada Kelarutan


Konsentrasi ion senama sangat berpengaruh pada sifat kelarutan suatu zat. Penambahan ion
senama bisa mengurangi kelarutan suatu zat. Artinya, semakin banyak ion senama di dalam
larutan, zat-zat terlarut semakin sulit untuk larut. Jika demikian, pasti akan muncul banyak
endapan. Mengapa demikian? Berdasarkan asas Le Chatelier, kesetimbangan akan bergeser
ke arah zat yang ditambahkan. Dengan demikian, penambahan ion senama akan memicu
banyaknya endapan. Perlu Quipperian pahami bahwa penambahan ion senama tidak akan
mengubah tetapan hasil kelarutan (Ksp) selama tidak ada perubahan suhu.

Hubungan antara Ksp dan pH Larutan


Nilai pH larutan basa dapat digunakan untuk menentukan nilai tetapan kelarutannya (Ksp).
Hal itu berlaku untuk senyawa basa yang sulit larut di dalam air. Perhatikan reaksi berikut.

Semakin besarnya nilai pH menunjukkan semakin banyak konsentrasi ion OH– di dalam
larutan tersebut. Asas Le Chatelier menyatakan bahwa kesetimbangan akan bergeser ke arah
zat yang ditambahkan. Semakin besar nilai pH, semakin sulit larutan basa untuk larut karena
endapan yang terbentuk semakin banyak. Dengan demikian, semakin besar pH, semakin kecil
kelarutannya.

Konsep Ksp dalam Pemisahan Zat


Konsep dasar kelarutan dan hasil kali kelarutan elektrolit ini ternyata bisa dimanfaatkan
untuk memisahkan larutan yang sudah tercampur, lho. Bagaimana bisa? Pemisahan dilakukan
dengan cara menambahkan larutan elektrolit lain yang mampu berikatan dengan ion-ion
dalam larutan yang sudah tercampur tadi. Quipperian harus ingat bahwa kelarutan setiap zat
berbeda-beda. Artinya, ada zat yang cepat mengendap dan ada pula yang tidak. Nah, endapan
itulah yang nantinya dipisahkan dari pelarut.

Di awal pembelajaran Quipperian sudah dikenalkan dengan kondisi zat saat dilarutkan ke
dalam pelarut, yaitu kondisi tepat jenuh, tidak jenuh, dan lewat jenuh. Kondisi ketiganya bisa
ditentukan dari hubungan antara Qc dan Ksp.
 Jika Qc < Ksp, larutan berada pada kondisi tidak jenuh (tidak ada endapan).
 Jika Qc = Ksp, larutan berada pada kondisi tepat jenuh (tidak ada endapan).
 Jika Qc > Ksp, larutan berada pada kondisi lewat jenuh (ada endapan).

Untuk meningkatkan pemahaman Quipperian tentang materi kelarutan dan hasil kali
kelarutan, simak contoh soal berikut.

Contoh soal 2

Kelarutan Ag2CrO4 dalam air adalah 10-4 M. Tentukan kelarutan Ag2CrO4 dalam larutan
K2CrO4 0,01 M!

Pembahasan:

Reaksi kesetimbangan larutan Ag2CrO4 adalah sebagai berikut.

Dengan demikian, diperoleh:

Berdasarkan perbandingan koefisien reaksinya, diperoleh:

Jadi, kelarutan Ag2CrO4 dalam larutan K2CrO4 0,01 M adalah 10-5 M.

Contoh soal 3

Jika dalam suatu larutan terkandung Pb(NO3)2 0,05 M dan HCl 0,05 M, apakah akan terjadi
endapan PbCl2?
Pembahasan:

Diketahui:

Dengan demikian, nilai Qc dari larutan PbCl2 dapat ditentukan sebagai berikut.

Oleh karena nilai Qc > Ksp PbCl2, maka PbCl2 akan mengendap.

Jadi, jika dalam suatu larutan terkandung Pb(NO3)2 0,05 M dan HCl 0,05 M, maka akan
terjadi endapan PbCl2.

Anda mungkin juga menyukai