Anda di halaman 1dari 21

HASIL KALI KELARUTAN

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berbicara tentang ksp atau hasil kali kelarutan ada beberpa poin yang
penting untuk dibahas yaitu defini kelarutan, pembagian kelarutan, macam-
macam contoh larutan jenuh dan berbagai hal yang berhubungan dengan ksp
dan mencakup tujuan serta maksud dari praktikum .
Definisi kelarutan adalah banyaknya zat yang dapat larut dalam
pelarut. Dikaitkan dengan ksp, kelarutan merupakan banyaknya garam yang
dapat larut dalam sejumlah pelarut. Dalam kehidupan sehari-sehari berbagai
jenis garam dapat kita jumpai. Meskipun sekilas tampilan fisiknya hampir
serupa, namun hal tersebut tidak menjamin kemiripan sifatnya. Masing-
masing memiliki sifat yang berbeda. Dalam hal ini sifatnya yang berhubungan
dengan kelarutannya dalam air. Apakah larutan tersebut jenuh, lewat jenuh
ataupun tidak jenuh. Hal ini dapat dilihat dari ada atau tidaknya endapan.
Secara umum, dikatakan larutan apabila zat terlarut dan perlarutnya
berada dalam fase yang sama, sehingga sifat-sifatnya sama diseluruh cairan.
Campuran ini disebut juga campuran homogen. Tetapi suatu pelarut tertentu
dicampur kemudian membentuk 2 lapisan, maka campuran merupakan
campuran dua fase atau biasa disebut dengan campuran heterogen. Zat
organik adalah zat yang banyak mengandung unsure karbon .
Telah disebutkan bahwa kelarutan merupakan banyaknya garam yang
dapat larut dalam pelarut, maka definisi dari hasil kali kelarutan adalah hasil
kali konsentrasi ion-ion yang sukar larut dalam air setelah dipangkatkan
dengan koefisien menurut persamaan ionisasinya. Hubungan hasil kali
kelarutan berlaku dengan cukup tepat untuk maksud analisis kuantitatif,
hanya untuk larutan jenuh elektrolit yang sedikit dapat larut dan dengan

ALFIAH HUSNAWATI BASRI MUAMMAR FAWWAZ, S.Farm, M.Si, Apt


15020160029
HASIL KALI KELARUTAN

sedikit penambahan garam lain. Dengan hadirnya garam dalam konsentrasi


yang sedang, konsentrasi ion dan kuat larutan akan bertambah.
Pada praktikum kali ini kita akan dapat mengetahui dengan jelas dan
tepat mengenai defini dari kelarutan serta memahami mengenai pembagian
kelarutan. Kemudian akan diketahui pula faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi hasil kali kelarutan setelah dilakukan praktikum kali ini. Faktor-
faktor yang mempengaruhi tersebut antara lain jenis pelarut, temperatur /
suhu, dan pengadukan.
B. Maksud Percobaan
Menentukan tetapan hasilkali kelarutan.
C. Tujuan Percobaan
1. Membuat larutan jenuh suatu garam karbonat
2. Menentukan kelarutan garam karbonat
3. Menentukan hasilkali kelarutan garam karbonat.

ALFIAH HUSNAWATI BASRI MUAMMAR FAWWAZ, S.Farm, M.Si, Apt


15020160029
HASIL KALI KELARUTAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Umum
Istilah kelarutan (solubility) dinyatakan untuk menyatakan jumlah
maksimum zat yang dapat larut dalam jumlah tertentu (Brady,1999).
Ksp = HKK = hasil perkalian [kation] dengan [anion] dari larutan jenuh
suatu elektrolit yang sukar larut menurut kesetimbangan heterogen. Kelarutan
suatu elektrolit ialah banyaknya mol elektrolit yang sanggup melarut dalam
tiap liter larutannya. Jika konsentrasi ion total dalam larutan meningkat, gaya
tarik ion menjadi lebih nyata dan aktivitas (konsentrasi efektif) menjadi lebih
kecil dibandingkan konsentrasi stoikhiometri atau terukurnya. Untuk ion yang
terlibat dalam proses pelarutan, ini berarti bahwa konsentrasi yang lebih tinggi
harus terjadi sebelum kesetimbangan tercapai dengan kata lain kelarutan
akan meningkat (Oxtoby, 2001).
Hubungan hasil kali kelarutan berlaku dengan cukup tepat untuk
maksud analisis kuantitatif, hanya untuk larutan jenuh elektrolit yang sedikit
dapat larut dan dengan sedikit penambahan garam lain. Dengan hadirnya
garam dalam konsentrasi yang sedang, konsentrasi ion dan kuat larutan akan
bertambah. Pada umumnya ini akan mengecilkan koefisien aktifitas kedua ion
akibatnya konsentrasi ion dan kelarutan harus bertambah agar hasil kali
kelarutan konstan. Efek ini, yang paling kentara bila elektrolit tambahan itu
tidak bersekutu ion dengan garam yang sedikit dapat larut, dapat disebut efek
garam (Brady, 1999).
Dalam penelitian ilmiah kesetimbangan hasil kali kelarutan dapat
digunakan dalam teori. Misalnya dengan tujuan pemurnian larutan garam
dapur. Dengan melakukan proses kimia yaitu caranya dengan penambahan
floukulan dalam reaksi pengendapan CaCO 3 dan MgOH2. Maka akan didapat

ALFIAH HUSNAWATI BASRI MUAMMAR FAWWAZ, S.Farm, M.Si, Apt


15020160029
HASIL KALI KELARUTAN

kadar yang sesuai spesifikasi larutan garam sebagai umpan


elektrolyzer( Lustika, 2005).
Ksp senyawa dapat ditentukan dari percobaan laboratorium dengan
mengukur kelarutan (massa senyawa yang dapat larut dalam tiap liter larutan)
sampai keadaan tepat jenuh. Dalam keadaan itu, kemampuan pelarut telah
maksimum untuk melarutkan atau mengionkan zat terlarut. Kelebihan zat
terlarut walaupun sedikit akan menjadi endapan. Hasil kali kelarutan dalam
keadaan sebenarnya merupakan nilai akhir yang dicapai oleh hasil kali ion-ion
ketika kesetimbangan tercapai antara fase padat dari garam yang hanya
sedikit larut dan larutan itu (Syukri, 1999).
Hasil kali konsentrasi dari ion-ion pembentuknya untuk setiap suhu
tertentu adalah konstan, dengan konsentrasi ion dipangkatkan bilangan yang
sama dengan jumlah masing-masing ion yang bersangkutan. Kelarutan
merupakan jumlah zat yang terlarut yang dapat larut dalam sejumlah pelarut
sampai membentuk larutan jenuh.  Sedangkan hasil kali kelarutan merupakan
hasil akhir yang dicapai oleh hasil kali ion ketika kesetimbangan tercapai antra
fase padat dari garam yang hanya sedikit larut dalam larutan tersebut
(Keenan, 1991).
Bila sejumlah garam AB yang sukar larut dimasukkan ke dalam air
maka akan terjadi beberapa kemungkinan yaitu Garam AB larut semua lalu
jika ditambah garam AB lagi masih dapat larut larutan tak jenuh. Garam AB
larut semua lalu jika ditambah garam AB lagi tidak dapat larut larutan jenuh.
Garam AB larut sebagian larutan kelewat jenuh (Petrucci, 1992).   
Pertanyaan  mendasar yang dapat diajukan mengenai reaksi
pengendapan ialah apakah reaksi ini dapat terjadi pada suatu keadaan
tertentu.  Jika Q adalah nilai hasil kali ion-ion yang terdapat dalam larutan,
maka kesimpulan yang lebih umum mengenai pengendapan dasar larutan

ALFIAH HUSNAWATI BASRI MUAMMAR FAWWAZ, S.Farm, M.Si, Apt


15020160029
HASIL KALI KELARUTAN

adalah pengendapan terjadi jika Q > Ksp dan pengendapan tak terjadi jika Q
< Ksp larutan tepat jenuh jika Q = Ksp (Petrucci,1999).
  Larutan jenuh suatu garam, yang juga mengandung garam tersebut
yang tak larut, dengan berlebihan, merupakan suatu sistem kesetimbangan
terhadap mana hukum kegiatan massa dapat diberlakukan. Misalnya, jika
endapan perak klorida ada dalam kesetimbangan dengan larutan jenuhnya,
maka kesetimbangan yang berikut terjadi
Ag+ + Cl-    AgCl Ini merupakan kesetimbangan heterogen, karena AgCl
ada dalam fase padat, sedang ion Ag + dan Cl – ada dalam fase terlarut.
Tetapan kesetimbangan dapatditulissebagai konsentrasi perak klorida dalam
fase padat tak berubah, dan karenanya dapat dimasukkan ke dalam suatu
tetapan baru, Ksp, yang dinamakan hasil kali kelarutan Ksp = [Ag+][Cl-] Jadi,
dalam larutan jenuh perak klorida, pada suhu konstan (dan tekanan konstan),
hasil kali konsentrasi ion perak dan ion klorida, adalah konstan.Apa yang
telah dikatakan untuk perak klorida, dapat diperluas secara umum. Untuk
larutan jenuh suatu elektrolit AvABvB, yang ter-ion menjadi ion-ion vAAm+
danvBBn- : vAAm+ + vBBn-   AvABvB Hasil kali kelarutan (Ksp) dapat
dinyatakan sebagai Ksp = [Am+]vA x [Bn-]vB Jadi dapat dinyatakan, bahwa
dalam larutan jenuh suatu elektrolit yang sangat sedikit larut, hasil kali
konsentrasi dari ion-ion pembentuknya untuk setiap suhu tertentu adalah
konstan, dengan konsentrasi ion pangkat dengan bilangan yang sama
dengan jumlah masing-masing ion bersangkutan yang dihasilkan oleh
disosiasi dari satu molekul elektrolit. Prinsip ini mula-mula dinyatakan oleh
W.Nerst pada tahun 1889. (Svehla, 1999)
Kelarutan endapan-endapan yang dijumpai dalam analisis kuantitatif
meningkat dengan bertambahnya temperatur. Dengan beberapa zat
pengaruh temperatu ini kecil, tetapi dengan zat-zat lain pengaruh itu dapat

ALFIAH HUSNAWATI BASRI MUAMMAR FAWWAZ, S.Farm, M.Si, Apt


15020160029
HASIL KALI KELARUTAN

sangat nyata. Jadi kelarutan perak klorida pada 10 dan 100 oC masing-
masing adalah 1,72 dan 21,1 mg dm -3, sedangkan kelarutan barium sulfat
pada kedua temperatur itu masing-masing adalah 2,2 dan 3,9 mg dm -3. Dalam
beberapa hal, efek ion sekutu mengurangi kelarutan menjadi begitu kecil
sehingga efek temperatur, yang tanpa efek ion sekutu akan kentara, menjadi
sangat kecil (Bassett, 1994).
Kelarutan dan hasil kali kelarutan memiliki perbedaan, yaitu kelarutan
menunjukkan posisi kesetimbangan suatu zat dalam larutan, pada suhu
tertentu nilainya bervariasi bergantung dari jumlah pelarut, dan ada tidaknya
ion sejenis di dalam larutan, sedangkan hasil kali kelarutan merupakan suatu
konstanta keseimbangan, nilainya tetap pada suhu tertentu atau dapat
dikatakan memiliki satu nilai pada satu temperatur, dan tidak dipengaruhi oleh
jumlah pelarut dan jumlah ion senama yang terdapat dalam larutan. (Anonim,
2008).
Faktor-faktor penting yang mempengaruhi kelarutan, yaitu:
Suhu, kebanyakan garam anorganik akan bertambah kelarutannya apabila
suhu dinaikkan. Pelarut, kebanyakan garam anorganik lebih larut dalam air
daripada dalam pelarut organik. Air mempunyai momen dwikutub besar dan
tertarik ke kedua kation dan anion untuk membentuk ion terhidrat. Pengaruh
ion sama, sebuah endapan biasanya lebih larut dalam air murni daripada
dalam sebuah larutan yang mengandung salah satu ion dalam endapan.
Pengaruh Ion-Aneka Ragam, banyak endapan menunjukkan peningkatan
kelarutan apabila garam yang tidak mengandung ion yang sama dengan
endapan yang ada dalam larutan. Pengaruh pH, kelarutan garam dari asam
lemah bergantung pada pH larutan. Ion hidrogen bereaksi dengan anion
garam untuk membentuk asam lemah, dengan demikian meningkatkan
kelarutan garam.

ALFIAH HUSNAWATI BASRI MUAMMAR FAWWAZ, S.Farm, M.Si, Apt


15020160029
HASIL KALI KELARUTAN

Pengaruh hidrolisa, kelarutan demikian rendah hingga pH air tidak berubah


secara nyata oleh hidrolisa dan kelarutan cukup besar hingga sumbangan ion
hidroksida dari air dapat diabaikan. Pengaruh kompleks, kelarutan suatu
garam yang sedikit larut tergantung pada konsentrasi dari zat-zat yang
membentuk kompleks dengan kation garam. Banyak endapan membentuk
kompleks yang larut dengan ion dari pereaksi pengendapan sendiri. Kelarutan
mula-mula turun, karena efek ion sama, melewati minimum dan kemudian
naik karena pembentukan kompleks menjadi nyata.
(Day and Underwood, 2002).
B. Uraian Bahan
1. HCl Baku 0,001 M sebanyak 5 mL (Farmakope IV, hal 49)
Nama Resmi : ACIDUM HYDROCHLORIDUM
Nama Lain : Asam Klorida
RM : HCl
BM : 36,46 g/mol
RS : H – Cl
BJ : 1,18 g/mol
Pemerian : Cairan tidak berwarna, bau khas
Kelarutan : Larut perlahan – lahan dalam air
Kegunaan : Sebagai zat tambahan
2. Fenol Merah (Depkes RI, 1979 Halaman 704)
Nama resmi        : FENOL SULFAKTALEIN
Nama lain           : Difenol
Rumus kimia       : C6 H14 O3
Berat molekul      : 318,32
Pemerian          : serbuk hablur bermacam-macam warna merah tua
sampai merah

ALFIAH HUSNAWATI BASRI MUAMMAR FAWWAZ, S.Farm, M.Si, Apt


15020160029
HASIL KALI KELARUTAN

Kelarutan : larut dalam air, mudah larut dalam kloroform


eter
Kegunaan : sebagai indikator
Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat
3. Natrium Hidroksida 0,001 M (FI Edisi III Hal 412)
Nama resmi : Natrium Hydroxydium
Nama Lain : Natrium hidroksida
Rm/Bm : NaOH/40.00
Pemerian : Bentuk batang, massa hablur atau keping-keping rapuh
dan mudah meleleh basah, sangat alkalis dan korosif.
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air dan   etanol (95%).
Penyimpanan : Mengandung tidak kurang dari 97,5% akali jumlah
dihitung sebagai NaOH dan tidak lebih dari 2,5%
NaCO3.
Kegunaan : Sebagai zat tambahan
4. Magnesium karbonat (FI. III hal.351)
Nama resmi : MAGNESII CARBONAS
Nama lain : Magnesium karbonat
RM : MgCO3
BM : 69 g/mol
Pemerian : serbuk, putih, tidak berbau, tidak berasa
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, larut dalam asam encer
dan disertai terjadinya buih kuat.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
Kegunaan : Laksativum
5. Kalsium Karbonat (FI. III hal 120)
Nama Resmi : CALCII CARBONAS

ALFIAH HUSNAWATI BASRI MUAMMAR FAWWAZ, S.Farm, M.Si, Apt


15020160029
HASIL KALI KELARUTAN

Nama Lain : Kalsium Karbonat


Rumus Molekul : CaCO3
Berat Molekul : 100,09 g/mol
Pemerian : Serbuk hablur, putih, tidak berbau,tidak berasa
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, sangat sukar larut dalam air
yang mengandung karbondioksida.
Kegunaan : Antasidium
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
6. Barium Karbonat (FI.IV hal 1137)
Nama Resmi : BARIUM CARBONAT
Nama lain : Barium Karbonat
Rumus Molekul : BaCO3
Berat Molekul : 197,4 g/mol
Pemerian : Serbuk warna putih
Kelarutan : Sangat mudah larut
Kegunaan : Sebagai zat tambahan
C. Prosedur Kerja ( Penuntun Kimia Dasar 2016 )
Dalam melakukan praktikum kali ini prosedur kerja yang dilalui cukup
panjang. Pada hasil akhir akan di peroleh nilai ksp dari ketiga garam-garam karbonat
yang akan di praktikumkan. Pertama-tama diambil larutan MgCO3 jenuh sebanyak
25 mL dengan pipet volume lalu dimasukkan ke dalam erlenmeyer 100 mL kemudian
ditambahkan 5 mL HCL dengan konsentrasi 0,001 M dan NaOH 10 mL 0,001 M ke
dalam erlenmeyer lalu di homogenkan. Setelah homogen di tetesi indikator fenol
merah sebanyak 3 tetes dan selanutnya dititrasi. Amati perubahan warna dan catat
volume titran. Dilakukan langkah tersebut hingga didapatkan 3 data.

ALFIAH HUSNAWATI BASRI MUAMMAR FAWWAZ, S.Farm, M.Si, Apt


15020160029
HASIL KALI KELARUTAN

BAB III CARA KERJA


A. Alat
Adapun alatyang digunakan dalam praktikum adalah erlenmeyer 100 mL
sebanyak 4 buah, gelas kimia 100 mL sebanyak 2 buah, pipet volume 25 mL 2
buah, piprt volum 10 mL 3 buah, pipet volume 5 mL 1 buah, satu buah buret 50
mL dan satu buah corong.
B. Bahan
Adapun bahan-bahan yang digunakan pada praktikum adalah larutan jenuh
MgCO3, BaCO3, dan CaCO3. Kemudian larutan yang digunakan untuk mereaksi
yaitu larutan HCL baku 0,001 M dan NaOH 0,001 M. Dan digunakan juga fenol
merah sebagai indikator.
C. Cara Kerja
Pada percobaan praktikum hasilkali kelarutan, cara kerja akan dilakukan
sebanyak 3 kali yaitu pada larutan MgCO3, BaCO3, dan CaCO3 yang selanjutnya
akan diperoleh 3 data dari masing-masing larutan untuk didapatkan rata-rata
volumenya yang digunakan dalam menentukan ksp. Pertama-tama dipipet 25 mL
larutan jenuh MgCO3, BaCO3, dan CaCO3 lalu dimasukkan ke dalam erlenmeyer
yang selanjutnya di tambahkan larutan HCL 0,001 mL sebanyak 5 mL
homogenkan dan ditambahkan lagi NaOH 0,001 mL sebanyak 10 mL lalu
dihomogenkan kembali. Setelah bercampur atau homogen, ditetesi indikator
fenol merah sebanyak 3 tetes lalu titrasi larutan tersebut. Pada proses titrasi
diamati perubahan warna pada larutan. Langkah terakhir adalah catat volume
titran yang dititrasi.

ALFIAH HUSNAWATI BASRI MUAMMAR FAWWAZ, S.Farm, M.Si, Apt


15020160029
HASIL KALI KELARUTAN

BAB IV PEMBAHASAN
A. Data Hasil Praktikum

Larutan Data Indikator Perubahan Warna Volum Rata-


Jenuh Fenol Larutan Titran rata
Merah
I 3 tetes Merah muda-bening
BaCO3 kekuningan 2,6 mL

II 4 tetes Jingga-bening
kekuningan 1,7 mL
3,1 mL
III 3 tetes Merah muda-bening
kekuningan 5 mL
I 3 tetes Ungu-bening 32,5
MgCO3 kekuningan mL
II 3 tetes Ungu-bening 28 mL
kekuningan
28,5 mL
III 3 tetes Ungu-bening 25 mL
kekuningan
I 3 tetes Merah muda-bening 10 mL
II 3 tetes Merah muda-bening 9,4 mL
CaCO3 9,7 mL
III 3 tetes Merah muda-bening 9,7 mL

B. Perhitungan
Dik : rata-rata volume titran = 3,1 mL
Rumus :

ALFIAH HUSNAWATI BASRI MUAMMAR FAWWAZ, S.Farm, M.Si, Apt


15020160029
HASIL KALI KELARUTAN

M = V titran x Mol
L
Penyelesaian :
Perhitungan MgCO3
mol
M = V(titran) x
L
0,001mol
= 28,5 x
1000ml
= 28,5 x 10-6M NaOH sisa
0,001mol
NaOH 10 ml = 10 ml x
1000ml
= 10 x 10-6M Penambahan
NaOH + HCL = 10 x 10-6 – 28,5 x 10-6
= 18,5 x 10-6 hasil reaksi
0,001mol
HCL 5 ml = 5ml x
1000ml
= 5 x 10-6M Penambahan
HCL + MgCO3 = (5 + 18,5) X 10-6
= 23,5 x 10-6 M Hasil reaksi
23,5 X 10−6
Jumlah mol MgCO3 =
2
= 11,75 x 10-6 M
11,75 x 10−6
Kepekatan MgCO3 =
25 x 10−3
= 4,7 x 10-4 M
KSP = { Mg2+} {CO32-)
= ( 4,7 x 10-4)2
= 22,09 x 10-8 M

ALFIAH HUSNAWATI BASRI MUAMMAR FAWWAZ, S.Farm, M.Si, Apt


15020160029
HASIL KALI KELARUTAN

Perhitungan CaCO3
mol
M = V(titran) x
L

0,001mol
= 9,7 x
1000ml
= 28,5 x 10-6M NaOH sisa
0,001mol
NaOH 10 ml = 10 ml x
1000ml
= 10 x 10-6M Penambahan
NaOH + HCL = 10 x 10-6 – 9,7 x 10-6
= 0,3 x 10-6 hasil reaksi
0,001mol
HCL 5 ml = 5 ml x
1000ml
= 5 x 10-6M Penambahan
HCL + CaCO3 = 5 x 10-6 - 0,3 x 10-6
= 4,7 x 10-6 M Hasil reaksi
4,7 X 10−6
Jumlah mol CaCO3 =
2
= 2,23 x 10-6 M
2,23 x 10−6
Kepekatan CaCO3 =
25 x 10−3
= 9,4 x 10-5 M
KSP = { Ca2+} {CO32-)
= 9,4 x 10-5)2
= 8,836 x 10-11 M2
Perhitungan BaCO3
mol
M = V(titran) x
L

ALFIAH HUSNAWATI BASRI MUAMMAR FAWWAZ, S.Farm, M.Si, Apt


15020160029
HASIL KALI KELARUTAN

0,001mol
= 3,1 x
1000ml
= 3,1 x 10-6M NaOH sisa
0,001mol
NaOH 10 ml = 10 ml x
1000ml
= 10 x 10-6M Penambahan
NaOH + HCL = 10 x 10-6 – 3,1 x 10-6
= 6,9 x 10-6 hasil reaksi
0,001mol
HCL 5 ml = 5 ml x
1000ml
= 5 x 10-6M Penambahan
HCL + BaCO3 = 6,9 x 10-6 - 5 x 10-6
= 1,9 x 10-6 M Hasil reaksi
1,9 x 10−6
Jumlah mol BaCO3 =
2
= 0,95 x 10-6 M
9,5 x 10−6
Kepekatan CaCO3 =
25 x 10−3
= 0,038 x 10-3 M
KSP = { Ba2+} {CO32-)
= (0,038 x 10-3)2
= 1,444 x 10-9 M2
C. Pembahasan
Hasilkali kelarutan adalah hasil kali konsentrasi ion-ion yang sukar larut
dalam air setelah dipangkatkan dengan koefisien menurut persamaan
ionisasinya. Kelarutan terbagi menjadi larutan jenuh, lewat jenuh, dan tidak
jenuh. Larutan jenuh adalah larutan adalah suatu larutan yang mengandung
zat terlarut dalam konsentrasi lebih banyak dari pada yangs seharusnya, ada
pula temperature tertentu, terdapat juga zat yang tidak larut. Larutan jenuh
ALFIAH HUSNAWATI BASRI MUAMMAR FAWWAZ, S.Farm, M.Si, Apt
15020160029
HASIL KALI KELARUTAN

adalah adalah suatu larutan dimana zat terlarutberada didalam


kesetimbangan dengan fase padat (zat terlarut). Kemudian larutan tidak jenuh
adalah adalah suatu larutan yang mengandung zat terlarut dalam konsentrasi
dibawah yang dibutuhkan untuk penjenuhan sempurna pada temperature
tertentu. Larutan baku adalah larutan yang konsentrasinya sudah diketahui.
Biasanya berfungsi sebagai titran sehingga di tempatkan pada buret.
Sedangkan larutan tidak baku adalah larutan yang konsentrasinya belum
diketahui.
Pada praktikum kali ini digunakan larutan jenuh yaitu Magnesium
karbonat (MgCO3), barium karbonat (BaCO3), dan kalsium karbonat (CaCO3) , dimana
alasan digunakannya larutan tersebut adalah karena garam-garam yang sukar larut
inilah yang akan diuji cobakan untuk diketahui ksp nya sehingga kita dapat
mengetahui bagaimana sehingga garam-garam tersebut dapat larut dan tidak
mengasilkan endapan.
Percobaan pertama digunakan larutan jenuh BaCO 3. Larutan jenuh BaCO3
diambil sebanyak 25 mL dengan cara dipipet dengan menggunakan pipet volume
ukuran 25 mL kemudian dimasukkan kedalam erlenmeyer untuk di reaksikan
bersama HCL 5 mL 0,001 M dan NaOH 10 mL 0,001 M. Setelah satu persatu
perekasi dimasukkan dan dihomogenkan, selanjutnya di tetesi 3 tetes indikator fenol
merah lalu di titrasi di dalam buret sambil diamati perubahan warna yang terjadi pada
larutan. Titrasi dihentikan ketika larutan telah berubah warna dari warna setelah
ditetesi indikator hingga menjadi bening. Setelah proses titrasi selesai diukur volume
dari hasil titrasi tersebut secara teliti.
Kemudian percobaan selanjutnya dilakukan pada larutan jenuh MgCO3 dan
CaCO3 dengan prosedur yang sama dilakukan dengan BaCO 3 hingga dihasilkan 3
data pada masing-masing larutan. Kemudian dititrasi perlahan hingga mengasilkan
perubahan warna pada larutan. Catat volume titrat pada buret yang akan digunakan
untuk menghitung ksp pada masing-masing percobaan. Kemudian hitung masing-
masing data yang telah didapatkan dengan rumus hasilkali kelarutan untuk
ALFIAH HUSNAWATI BASRI MUAMMAR FAWWAZ, S.Farm, M.Si, Apt
15020160029
HASIL KALI KELARUTAN

mendapatkan ksp dari masing-masing larutan, yang lebih jelasnya akan di uraikan
pada poin selanjutnya yaitu perhitungan.
Cara titrasi digunakan sebab praktikum ini dilakukan pengukuran secara
kuantitatif dan teliti dengan menggunakan buret.
BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari hasil praktikum, dapat disimpulkan hasil kali kelarutan adalah hasil
kali konsentrasi ion-ion yang sukar larut dalam air setelah dipangkatkan
dengan koefisien menurut persamaan ionisasinya. Harga KSP masing-
masing larutan jenuh yang telah dihitung adalah MgCO 3 = 22,09 x 10-8 M,
BaCO3 = 1,444 x 10-9 M2 , CaCO3 = 8,836 x 10-11 M2 .
B. Saran
Dalam melalukukan titrasi, dibutuhkan ketelitian dan kesabaran yang
tinggi maka dari itu praktikan harus benar-benar melakukan praktikum secara
fokus. Serta dalam penggunaan alat dan bahan sebaiknya di lakukan dengan
hati-hati untuk mengurangi kecelakaan kerja saat praktikum.

ALFIAH HUSNAWATI BASRI MUAMMAR FAWWAZ, S.Farm, M.Si, Apt


15020160029
HASIL KALI KELARUTAN

DAFTAR PUSTAKA

Yasid, Estin., 2005, Kimia Fisika untuk Paramedis, C.V.Andi offset, Yogyakarta
Bassett, J. dkk., 1994, Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik, Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta.
Sutresna, Nana., 2007, kimia, Grafindo Media Pratama 2, Bandung.
Keenan, Charles W. dkk., 1991, Kimia Untuk Universitas Jilid 2, Erlangga.
Jakarta.
Oxtoby. 2001. Prinsip-prinsip Kimia Modern. Erlangga. Jakarta.
Syukri, 1999, Kimia Dasar 2, ITB Press, Bandung.

ALFIAH HUSNAWATI BASRI MUAMMAR FAWWAZ, S.Farm, M.Si, Apt


15020160029
HASIL KALI KELARUTAN

LAMPIRAN
GAMBAR

ALFIAH HUSNAWATI BASRI MUAMMAR FAWWAZ, S.Farm, M.Si, Apt


15020160029
HASIL KALI KELARUTAN

ALFIAH HUSNAWATI BASRI MUAMMAR FAWWAZ, S.Farm, M.Si, Apt


15020160029
HASIL KALI KELARUTAN

LAMPIRAN
SKEMA KERJA
A. Skema Kerja
Skema kerja pada larutan BaCO3, MgCO3, CaCO3 :
Dipipet 25 mL larutan BaCO3 / MgCO3 / CaCO3

Ditambahkan 5 mL HCL 0,001 M

Ditambahkan 10 mL NaOH 0,001 M

Ditetesi 3 tetes indikator fenol merah

Titrasi dengan larutan HCL Baku 0,001 M

Amati perubahan warna ( jingga ke merah )

ALFIAH HUSNAWATI BASRI MUAMMAR FAWWAZ, S.Farm, M.Si, Apt


15020160029
HASIL KALI KELARUTAN

Catat volume titrasi (HCL Baku 0,001 M) yang ada diburet

Ulangi pengerjaan hingga didapat data 2 dan 3

Dihitung nilai KSP BaCO3, MgCO3, CaCO3

ALFIAH HUSNAWATI BASRI MUAMMAR FAWWAZ, S.Farm, M.Si, Apt


15020160029

Anda mungkin juga menyukai