Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

LARUTAN

DI SUSUN OLEH :

ULYA OKTAVIA NANDA


(P202202001)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MANDALA WALUYA

2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah yang telah memberikan kami


kemudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini sebagai tugas
mata kuliah dalam makalah ini tugas yang diberikan dengan tema “LARUTAN”.
Saya menyadari jika dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan
baik dalam segi penulisan maupun penyampaian materi,penulis berharap makalah
ini akan memberi manfaat bagi pembaca.
Kritik dan saran dari berbagai pihak sangat diharapkan mengingat kurang
sempurnanya makalah yang kami susun,kurang lebihnya penulis sampaikan
terima kasih.

Kendari,23 November 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................

DAFTAR ISI ..........................................................................................

BAB I ENDAHULUAN

A.Latar belakang ...............................................................................

B.Rumusan masalah ..........................................................................

C.Tujuan ...........................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A.Pengertian larutan .........................................................................

B.Pelarutan........................................................................................

C.Jenis-jenis larutan ...........................................................................

D.Konsentrasi larutan .........................................................................

E.Sifat koligatif larutan .....................................................................

BAB III PENUTUP

A.Kesimpulan................ .....................................................................

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................


BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar belakang
Tanpa kita sadari,selama ini kehidupan kita sangat berkaitan dengan zat
kimia yang dapat kita temui dalam berbagai macam bentuk.Salah satunya dalam
bentuk larutan yang akan dibahas lebih jauh dalam makalah ini.Misalnya, deterjen
yang digunakan saat kita mencuci.Deterjen yang kita larutkan dalam air adalah
sebuah larutan.yang mana deterjen sebagai zat terlarut dan air sebagai zat pelarut.
Secara garis besar larutan sendiri dibagi menjadi dua,yaitu larutan elektrolit dan
non elektrolit.Larutan elektrolit dibagi lagi menjadi dua,yaitu elektrolit kuat dan
elektrolit lemah.Untuk lebih jelasnya,akan dibahas pada bab selanjutnya.

B.Rumusan Masalah
1.Apa yang dimaksud dengan larutan?
2.Apa yang dimaksud dengan pelarutan?
3.Apa saja jenis-jenis larutan ?
4. Apa yang dimaksud dengan konsentrasi larutan?
5.Apa yang dimaksud dengan sifat koligatif larutan?
6.Apa saja sifat koligatif larutan itu?
7.Bagaimana cara menentukan sifat koligatif larutan?

C.Tujuan
1.Mengetahui pengertian larutan
2.Mengetahui pengertian pelaruta
3.Mengetahui jenis-jenis larutan
4.Mengetahui pengertian konsentrasi larutan
5.Mengetahui sifat koligatif larutan
6.Mampu menentukan sifat koligatif larutan
BAB II
PEMBAHASAN

A.Pengertian Larutan
Larutan adalah campuran homogen dari dua jenis zat atu kebih yang membentuk satu
fase.Dengan kata lain,setiap campuran yang membentuk hanya satu fase adalah larutan.Sesuai
dengan definisi maka udara bersih dapat dipandang sebagai larutan,sebab udara merupakan
campuran homogen dari sistem gas seperti nitrogen,oksigen,argon,karbondioksida,dan lain
lain.Demikian juga air laut,mengandung berbagai macam garam terlarut dalam air secara
homogen.
Dalam larutan cair,cairan disebut “Pelarut” dan komponen lain (gas atau zat padat
)disebut “Zat terlarut” dengan kata lain zat yang jumlahnya sedikit disebut zat terlarut sedangkan
zat yang jumlahnya banyak disebut pelarut.Larutan dapat berwujud gas (misalnya
udara),padat(misalnya kuningan),atau cair(misalnya air gula).
Zat-zat yang dilarutkan dapat memiliki sifat-sifat yang sama atau berbeda dengan sifat-
sifat zat sebelum dicampurkan.Contoh, NaCl adalah zat padat ionik yang jika dilarutkan dalam
pelarut air akan memiliki sifat yang tidak berbeda dengan sebelumnya,yakni larutan ionik.Akan
tetapi, jika HCl yang merupakan senyawa kovalen polar dialrutkan dalam air, sifat kovalennya
hilang yang kemudian berubah menjadi sifat ionik.
Dalam mempelajari larutan tidak cukup hanya mengamati bagaiman proses pelarutan
terjadi,tapi perlu dikaji lebih jauh tentang sifat-sifat yang didtimbulkan dalam larutan .Diantara
sifat-sifat larutan adalah sifat fisik dan sifat koligatif.Sifat fisik diantaranya, tidak ada bidang
batas antar komponen penyusunnya, antara partikel solven dan solut tidak bisa dibedakan,
warna,bau,rasa ,PH,titik didih,titik bekunya.Sifat koligatif diantaranya sifat larutan yang
tergantung pada konsentrasi zat terlarut,penurunan tekanan uap,kenaikan titik didih,penurunan
titik beku,dan tekanan osmosis.
B.Pelarutan
Zat-zat yang memiliki struktur sama atau mirip dengan zat yang akan dicampurkan akan
mudah saling melarutkan,sebaliknya zat-zat yang berbeda struktur satu dengan lainnya,tidak
akan saling melarutkan.Selain itu, kepolaran suatu zat akan membntu meramalkan kelarutan zat.
1.Proses Pelarutan
a) Pelarutan cair-cair
Dalam menerangkan pelarutan zat cair dalam zat cair lainnya, pakar kimia
menggunakan istilah “like disolved like” sebagai prinsip umum untuk menyatakan
pelarutan. Istilah ini mempunyai makna bahwa zat-zat yang mempunyai struktur
serupa akan saling melarutkan sama lain dalam segala perbandingan, sebab
molekul-molekul zat cair yang dicampurkan mempunyai daya tarik antar molekul
yang sama atau hampir sama dalam hal jenis maupun kekuatan ikatannya.
b) Pelarutan padat dalam cair
Zat padat umumnya mempunyai kelarutan terbatas dalam pelarut cair.Perbedaan
gaya tarik antar molekul menyebabkan zat padat mempunyai kelarutan terbatas
didalam suatu pelarut.Gaya tarik antar molekul dalam zat padat lebih besar
daripada gaya tarik antar molekul dalam zat cair untuk suhu yang sama.
Zat padat non polar atau sedikit polar memiliki kelarutan tinggi dalam zat cair
yang meiliki kepolaran rendah,tetapi kelarutannya rendah dalam pelarut polar.
c) Pelarutan gas-cair
Terdapat 2 prinsip utama berkaitan dengan kelarutan gas dengan cairan.Pertama,
makin tinggi titik cair suatu gas,gaya tarik antar molekul maka mendekati sifat
cairan. Dengan demikian gas dengan titik cair lebih tinggi memiliki kelarutan
lebih besar. Kedua, pelarut yang paling baik untuk suatu gas adalah pelarut yang
mempunyai gaya tarik antar molekul mirip dengan yang dimiliki oleh gas .

2.Kalor Pelarutan
Proses pelarutan dapat diikuti dengan penyerapan atau pelepasan kalor,misalnya
pelarutan KI dalam air.Selama proses pelarutan, lingkungan sekitar menjadi dingin hal ini
menunjukkan bahwa proses pelarutan KI merupakan proses indoterm. Sebaliknya pada pelarutan
LiCl, larutan menjadi hangat dengan kata lain terjadi proses ekoterm. Jumlah kalor yang diserap
atau dilepaskan ketika suatu zat dilarutkan dalam suatu pelarut dinamakan kalor pelarutan.

C. Jenis-jenis Larutan
Larutan tidak terbatas pada sistem cairan dapat juga berupa padatan atau gas.udara di
atmosfer adalah contoh larutan sistem gas(pelarut dan terlarut berwujud gas ). Logam kuningan
adalah contoh sistem larutan padat (campuran tembaga dan seng). Dengan demikian terdapat
bermacam-macam larutan.
Larutan dapat digolongkan berdasarkan wujud pelarut,daya hantar listrik,tingkat kejenuhan,zat
terlarut,dan fase zat terlarut dan pelarutnya.
1.jenis-jenis larutan berdasarkan wujud pelarutnya.
a.larutan cair
adalah larutan yang wujud pelarut(solven) berupa zat cair. Contoh larutan cair
antara lain larutan gula,larutan garam,dan sebagainya.
b.larutan padat
adalah larutan yang wujud pelarutnya berupa zat padat.contoh larutan padat
adalah emas 22 karat yang merupakan campuran homogen antara emas dan perak atau logam
lain.
c.larutan gas
adalah larutan yang wujud pelarutnya berupa zat gas.contoh larutan gas adalah udara yang kita
hirup sehari-hari untuk bernafas.
2.jenis-jenis larutan berdasarkan zat terlarutnya.
a.larutan pekat
larutan yang mengandung relatif lebih banyak solute dibandingkan solvent.
b.larutan encer
larutan yang mengandung relatif lebih sedikit solute dibandingkan solvent.
3.jenis-jenis arutan berdasarkan fase zat terlarut dan pelarutnya.
a.larutan gas dalam gas, contohya: udara.
b.larutan gas dalam cairan,contohnya: air terkarbonisasi (CO2 dalam air).
c.larutan gas dalam padatan,contohnya: hidrogen dala logam(platina).
d.larutan cairan dalam gas,contohnya: uap air di udara.
e.larutan cairan dalam cairan,contohnya:Alkohol dalam air(bir).
f.larutan cairan dalam padatan,contohnya:air dalam kayu,air dalam buah-buahan,dan
sebagainya.
g.larutan padat dalam gas,contohnya:bau atau aroma.
h.larutan padat dalam cairan,contohnya : air gula.
i.larutan padat dalam padatan,contohnya :baja(campuran besi dan karbon).
4.jenis-jenis larutan berdasarkan daya hantar listriknya.
a.larutan elektrolit
adalah jenis larutan yang dapat menghantarkan arus listrik.
contoh:larutan amonia,larutan HCl,larutan cuka,larutan H2SO4,air kapur dan larutan H2S.
b.larutan non-elektrolit
adalah kenis larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik.
Contoh: larutan urea,larutan alkohol dan larutan glukosa.
5.jenis-jenis larutan berdasarkan tingkat kejenuhan.
a.larutan tak jenuh
Yaitu larutan yang mengandung solute (zat terlarut) kurang dari yang diperlukan untuk membuat
larutan jenuh.Atau dengan kata lain, larutan yang partikel-partikelnya tidak dapat habis bereaksi
dengan pereaksi(masih bisa melarutkan zat). Larutan tak jenuh terjadi apabila hasil kali
konsentrasi ion< ksp berarti larutan belum jenuh ( masih dapat larut).
b.Larutan Jenuh
Yaitu suatu larutan yang mengandung sejumlah solute yang larut dan mengadakan
kesetimbangan dengan solute padatnya. Atau dengan kata lain larutan yang partikel-partikelnya
tepat habis bereaksi dengan pereaksi(zat dengan konsentrasi maksimal).Larutan jenuh terjadi
apabila hasil konsentrasi ion = ksp berarti larutan tepat jenuh.
Pada larutan jenuh terjadi kesetimbangan antara zat terlarut dalam larutan dan zat tidak
larut.Dalam kesetimbangan ini, kecepatan melarut sama dengan kecepatan mengendap. Artinya
konsentrasi zat dalam larutan akan selalu sama.
Konsentrasi solute dalam larutan jenuh disebut kelarutan. Untuk solute padat maka
larutan jenuhnya terjadi keseimbangan dimana molekul fase padat meninggalkan fasenya dan
masuk ke fase cairan dengan kecepatan sama dengan molekul-molekul ion dari fase cair yang
mengkristal menjadi fase padat.
c.larutan Sangat Jenuh
Yaitu suatu larutan yang mengandung lebuh banyak solute daripada yang diperlukan untuk
larutan jenuh. Atau dengan kata lain, larutan yang tidak dapat lagi melarutkan zat terlarut
melarutkan sehingga terjadi endapan. Larutan sangat jenuh terjadi apabila hasil kali konsentrasi
ion > ksp berarti larutan lewat jenuh (mengendap).
D.Konsentrasi Larutan
Dalam pembuatan larutan yang bersifat kuantitatif,konsentrasi larutan perlu dinyatakan
dalam satuan tertentu, baik melalui ungkapan jumlah relatif zat terlarut dalam pelarut, jumlah
satu komponen relatif terhadap jumlah total larutan, atau satuan yang melibatkan jumlah mol
terlarut per liter larutan maupun per kg pelarut.
a.fraksi mol (X)
konsentrasi larutan dapat diungkapkan dalam bentuk fraksi mol,fraksi mol
suatukomponen zat dapat ditulis dengan notasi XA menyatakan perbandingan jumlah mol
komponen zat A terhadap total mol semua komponen yang terdapat dalam larutan.

jumlah mol zat A mol A


𝑋𝐴 = jumlah total mol semua larutan = 𝑚𝑜𝑙 𝐴+𝑚𝑜𝑙 𝐵+⋯+𝑚𝑜𝑙 𝑛

Jika larutan hanya terdiri dari dua komponen yaitu zat A(terlarut ) dan zat B (pelarut) maka
berlaku:
XB = 1 - X’A
Contoh soal:
1.berapa fraksi mol benzena C6H6 dan toluena,C7H8 dalam larutan yang dibuat dengan
menambahkan 500 gr benzena kedalam 500 gr toluena?
Penyelesaian:
500 𝑔𝑟
500 gr C6H6 = 78 𝑔 𝑚𝑜𝑙 −1 = 6,41 mol
500 𝑔𝑟
500 gr C7H8 = 92 𝑔 𝑚𝑜𝑙−1 = 5,43 mol

Jadi ,
6,41 𝑀𝑜𝑙
X C6H6 = = 0,54
6,41 𝑚𝑜𝑙+5,43 𝑚𝑜𝑙
5,43 𝑀𝑜𝑙
X C7H8 = 5,43 𝑚𝑜𝑙+6,41 = 0,46
𝑚𝑜𝑙

b.molalitas(m)
bentuk lain untuk menyatakan konsentrasi dapat diungkapkan dengan satuan molalitas,
dilambangkan dengan huruf m. molalitas didefinisikan sebagai jumlah mol zat terlarut dalam
satu kilogram pelarut. Secara matematis dinyatakan dengan persamaan berikut:
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑜𝑙 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡
m= 1000 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡

contoh soal :
1. Hitung molalitas larutan yang dibuat dengan melarutkan 1,0 gr urea,CO(NH 2)2 dalam 48
gram air.
Penyelesaian:
1,0 𝑔𝑟𝑎𝑚
1,0 gram urea = 60 𝑔𝑟 𝑚𝑜𝑙−1 = 0,0167 mol

Menurut definisi,molalitas adalah jumlah mol zat terlarut dalam 1000 gram pelarut,maka
konsentrasi larutan urea dalam air adalah:
1000 𝑔𝑟/𝑘𝑔
m= × 0,0167 mol = 0,35 mol 𝑘𝑔−1
48 𝑔𝑟

c.molaritas(M)
Molaritas adalah satuan konsentrasi larutan untuk menyatakan jumlah mol zat terlarut
per liter larutan, dilambangkan dengan huruf M. Secara matematis dapat dituliskan dengan
persamaan:
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑜𝑙 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡
Konsentrasi molar (M) = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛

Jika pembilang dan penyebut pada persamaan diatas dibagi oleh bilangan 1000, nilai
molaritas tidak berubah. Satuan mol/1000 adalah milimol(mmol), dan satuan liter/1000 adalah
mililiter(mL). Jadi, definisi molaritas lainnya adalah:

𝑚𝑜𝑙 𝑚𝑜𝑙/100 𝑚𝑚𝑜𝑙


M= = =
𝐿 𝐿/1000 𝑚𝐿
Contoh soal:
1.sebanyak 35,25 mmol etanol, C2H5OH dilarutkan dalam air sampai volume larutan 100ml.
Berapa molaritas larutan, dan berapa gram etanol dalam larutan itu? Diketahui Mr(C2H5OH)
adalah 46sma.
Penyelesaian:
Molaritas etanol adalah
35,25 𝑚𝑚𝑜𝑙
M= 100𝑚𝑙 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 = 0,35 M

Dalam 100 ml larutan terdapat 35,25mmol etanol, atau sebanyak: 35,25 × 10 -3 mol × 46 gr mol-1
= 1,62gr.

E.Sifat koligatif larutan.


sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis zat terlarut tetapi bergantung pada
konsentrasi partikel zat terlarutnya.kemudian sifat koligatif larutan terdiri dari dua jenis sifat
yaitu, sifat koligatif larutan elektrolit dan sifat koligatif larutan non-elektrolit.
1.Sifat koligatif larutan non-elektrolit.
Terdiri pada penurunan tekanan uap, kenikan titik didih, penurunan ttik beku, dan
tekanan osmotik
a.penurunan tekanan uap
molekul-molekul zat cair yang menyisakan permukaan akan mengakibatkan adanya
tekanan uap zat cair. Akan semakin cepat molekul-molekul zat cair berubah menjadi sebuah uap,
dan akan semakin tinggi juga tekanan pada uap zat cair.
Apabila pada tekanan zat cair itu dilarutkan oleh zat pelarut yagn tidak menguap, maka
partikel-partikel zat terlarut akan mengurangi proses penguapan molekul-molekul zat
cair.Contohnya yaitu, laut mati yang merupakan terjadinya penurunan tekanan uap pelarut pada
zat terlarut yang tidak cepat menguap.
Air yang memiliki kadar garam sangat tinggi ini berada pada daerah gurun yang sangat
panas dan kering,yang tidak berhubungan pada laut bebas,sehingga konsentrasi yanga ada pada
zat terlarutnya akan semakin tinggi.
Persamaan pada penurunan tekanan uap dibawah ini:
ΔP = P0-P
P0>P
ΔP = P0 . Xt
P = P0 . Xp
 P0 = tekanan uap zat cair murni
 P = tekanan uap larutan
 Xt = fraksi mol zat terlarut
 Xp = fraksi mol zat pelarut

Contoh soal :
1. Sebanyak 9 gram glukosa dilarutkan dalam 900 gram air jika diketahui tekanan uap
jenuh pelarut murni pada 200C adalah 17,5 mmHg,tentukan penurunan tekanan uap pada
suhu tersebut!(Mr glukosa = 180,Mr air= 18).
Penyelesaian:
𝑔𝑟 9
Mol glukosa = 𝑀𝑟 = = 0,05
180
𝑔𝑟 900
Mol air = = = 50
𝑀𝑟 18

P = P0 . Xp
𝑚𝑜𝑙𝑝 50
Xp = = = 0,99
𝑚𝑜𝑙𝑝+𝑚𝑜𝑙𝑡 50,05

P = 17,5 . 0,99 = 17,3


ΔP = P0 – P
= 17,5 – 17,3
= 0,2

b.kenaikan titik didih.


Titik didih zat cair merupakan suhu tetap disaat zat cair mendidih.pada suhu
ini,tekanan uap zat cair memiliki persamaan pada tekanan udara yang ada di sekitarnya.hal ini
disebabkan oleh terjadinya penguapan pada seluruh bagian zat cair.titik didih zat cair dapat
diukur dengan tekanan satu atmosfer.
Pada hasil penilitian,ternyata didalam titik didih larutan selalu lebih tinggi dibandingkan dengan
titik didih pelarut murninya.karena disebabkan oleh adanya partikel-partikel zat terlarut pada
suatu larutan yang menghalangi proses penguapan partikel-partikel pelarut sangat membutuhkan
energi yang lebih besar.
Perbedaan pada titik didih larutan dan titik didih pelarut murni disebut dengan kenaikan titik
didih yang akan dinyatakan dengan (ΔTb).
Persamaan kenaikan titik didih yaitu:
ΔTb = Kb . m
𝑔𝑟 1000
ΔTb = Kb . 𝑀𝑟 . 𝑝

ΔTb = Tb larutan – Tb pelarut


 ΔTb = kenaikan titik didih (0C)
 Kb = tetapan kenaikan titik didih molal(0C kg/mol)
 m = molalitas larutan (mol/kg)
 p = jumlah massa zat (kg)

contoh soal :
1.berapakah titik didih larutan yang terbentuk dari 20 gr urea CO(NH 2)2 dalam 80 gr air,jika
diketahui Kb air = 0,60C/mol ?
Penyelesaian
Mr urea = 60
𝑚𝑜𝑙 20/60 200 25
m= = 80/1000 = =
𝑘𝑔 48 6

ΔTb =Kb . m
25
= 0,6 . 6

= 2,5
c.penurunan titik beku
adanya suatu zat terlarut pada larutan akan membuat sebuah titik beku larutan lebih kecil
dibandingkan dengan titik beku pelarutnya. Persamaan penurunan titik beku:
ΔTf = Kf . m
𝑔𝑟 1000
ΔTf = Kf . 𝑀𝑟 . 𝑝

ΔTf = Tf larutan – Tf pelarut


 ΔTf = penurunan titik beku (0C)
 Kf = tetapan penurunan titik beku (0C kg/mol)
 m = molalitas larutan (mol/kg)
 p = jumlah massa zat (kg)
d.tekanan osmotik
merupakan gaya yang diperlukan dalam penyeimbangan pada desakan zat pelarut dari
selaput semipermeabel yaitu selaput yang bisa dilalui molekul-molekul pelarut dan tidak bisa
dilalui dengan zat terlarut menurut van hoeff,maka tekanan osmotik larutan dirumuskan
sebagai berikut:
П = M . R. T
 П = tekanan osmotik
 M = molaritas larutan
 R = tetapan gas (0,082)
 T = suhu mutlak
Contoh soal :
1.sebanyak 18 gr glukosa (Mr=180) dilarutkan dalam air hingga volumenya menjadi
250 ml hitunglah tekanan osmotik larutan tersebut pada suhu 27 0C!
Penyelesaian:

18
Mol = gr/mr =180

=0,1
V = 250 ml = 0,25 L
T = 270C = 300 K
M = 0,1/0,25 = 0,4
П = M . R. T
= 0,4 . 0,082 . 300
= 9,84 atm.

2.Sifat koligatif larutan elektrolit.


Pada konsentrasi sifat koligatif larutan elektrolit yang sama memiliki sebuah nilai yang
lebih besar dibandingkan dengan sifat koligatif larutan non-elektrolit.karena banyaknya pada zat
partikel zat terlarut hasil reaksi ionisasi larutan elektrolit yang telah dirumuskan pada faktor
van’t hoff.
Perhitungan dari sifat koligtif larutan elektrolit akan selalu dikalikan pada faktor van’t hoff
sebagai berikut:
i = 1+(n-1) α
keterangan:
i = faktor van’t hoff
n = jumlah koefisien kation
α = derajat ionisasi
a.penurunan tekanan uap

ΔP = P0-P . i

b.Kenaikan titik didih

ΔTb = Kb . m . i

c.penurunan titik beku

ΔTf = Kf . m . i

d. tekanan osmotik

П = M . R. T . i
BAB III
PENUTUP
A.kesimpulan
Larutan adalah campuran dua zat atau lebih yang terdiri dari zat pelarut dan zat terlarut
yang membentuk satu macam fasa( homogen) dan sifat kimia setiap zat yang membentuk larutan
tidak berubah.pada dasarnya larutan memiliki tiga fase yaitu padat,cair,dan gas.komposisi
latrutan terdiri dari zat terlarut dan zat pelarut.
DAFTAR PUSTAKA

Sunarya, yayan. 2012. Kimia Dasar 2. Bandung: Yrama Widya.

Sudarmo, Unggul. 2013. Kimia Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Penerbit Erlangga.

https://blogmipa-kimia.blogspot.com/2018/01/pengertian-sifatjenis-komponen-daya-hantar-

listrik-dan-contoh-larutan.html?m=0

https://rumus.co.id/sifat-koligatif-larutan/

Anda mungkin juga menyukai