Larutan
2023
i
KATA PENGANTAR
Dalam makalah ini tugas yang diberikan dengan tema "LARUTAN" maka dari
itu makalah ini akan memberi penjelasan tentang Larutan, Konsentrasi Larutan, Sifat
Koligatif Larutan, Kesetimbangan ion dalam larutan. Kami menyadari jika dalam
pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan baik dalam segi penulisan maupun
penyampaian materi,kami berharap makalah ini akan memberi manfaat bagi pembaca.
Kritik dan saran dari berbagai pihak sangat kami harapkan mengingat kurang
sempurnanya makalah yang kami. Semoga kita terus dalam perlindungan Tuhan Yang
Maha Esa dan memberikan kita semua kesehatan dan umur panjang Amin
Penulis
ii
DAFTAR ISI
COVER.....................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................1
1.3 Tujuan....................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
2.1 Pengertian Larutan.................................................................................3
2.2 Konsentrasi Larutan...............................................................................5
2.3 Sifat Koligatif Larutan...........................................................................7
2.4 Kesetimbangan Ion Dalam Larutan.....................................................12
BAB III PENUTUP................................................................................................14
3.1 Kesimpulan..........................................................................................14
3.2 Saran.....................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita sangat berkaitan dengan zat kimia
yang dapat kita temui dalam berbagai bentuk. Salah satunya ialah larutan yang
akan dibahas dalam makalah ini. Misalnya, deterjen yang digunakan saat kita
mencuci. Deterjen yang kita larutkan dalam air adalah sebuah larutan, yang
mana deterjen sebagai zat terlarut dan air sebagai zat pelarut Secara garis
besar, larutan sendiri dibagi menjadi dua, yaitu larutan elektrolit dan non
elektrolit. Larutan elektrolit dibagi lagi menjadi dua, yaitu elektrolit kuat dan
elektrolit lemah.
Pada umumnya reaksi kimia berlangsung antara ion-ion dan mokul-
molekul yang terlarut dalam suatu pelarut. Di dalam larutan terdiri dari 2
komponen yaitu zat terlarut (zat yang jumlahnya lebih sedikit) dan zat pelarut
(zat yang jumlahnya lebih banyak). Jadi, larutan adalah campuran homogen
antara zat terlarut (solute) dengan pelarut (solvent).
Berdasarkan sifat daya hantar listrik, larutan dibedakan menjadi dua
macam, yaitu larutan elektrolit dan larutan non elektrolit. Larutan elektrolit
adalah larutan yang dapat mengantarkan arus listrik di dalam air dapat
terionisasi menjadi ion positif (kation) dan ion negating (anion). Sedangkan
larutan non elektrolit adalah larutan yag ridak dapat menghantarkan arus listrik
karena tidak dapat terionisasi di dalam air.
1
1.3 Tujuan
1. Untuk mendeskripsikan pengertian Larutan.
2. Untuk mendeskripsikan pengertian Konsentrasi Larutan.
3. Untuk mendeskripsikan pengertian Sifat Koligatif Larutan.
4. Untuk mendeskripsikan pengertian Kesetimbangan ion dalam larutan
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Larutan
Larutan adalah campuran homogen dari dua jenis zat atu kebih yang membentuk
satu fase Dengan kata lain,setiap campuran yang membentuk hanya satu fase adalah
larutan.Sesuai dengan definisi maka udara bersih dapat dipandang sebagai
larutan,sebab udara merupakan campuran homogen dari sistem gas seperti
nitrogen,oksigen,argon,karbondioksida,dan lain lain.Demikian juga air laut
mengandung berbagai macam garam terlarut dalam air secara homogen.
Dalam larutan cair,cairan disebut "Pelarut dan komponen lain (gas atau zat padat
disebut "Zat terlarut dengan kata lain zat yang jumlahnya sedikit disebut zat terlarut
sedangkan zat yang jumlahnya banyak disebut pelarut.Larutan dapat berwujud gas
(misalnya udara),padat(misalnya kuningan), atau cair(misalnya air gula).
Zat-zat yang dilarutkan dapat memiliki sifat-sifat yang sama atau berbeda
dengan sifat-sifat zat sebelum dicampurkan Contoh, NaCl adalah zat padat ionik
yang jika dilarutkan dalam pelarut air akan memiliki sifat yang tidak berbeda dengan
sebelumnya.yakni larutan ionik. Akan tetapi, jika HCl yang merupakan senyawa
kovalen polar dialrutkan dalam air, sifat kovalennya hilang yang kemudian berubah
menjadi sifat ionik.
Dalam mempelajari larutan tidak cukup hanya mengamati bagaiman proses
pelarutan terjadi,tapi perlu dikaji lebih jauh tentang sifat-sifat yang didtimbulkan
dalam larutan Diantara sifat-sifat larutan adalah sifat fisik dan sifat koligatif Sifat
fisik diantaranya, tidak ada bidang batas antar komponen penyusunnya, antara
partikel solven dan solut tidak bisa dibedakan, warna,bau.rasa PH,titik didih,titik
bekunya. Sifat koligatif diantaranya sifat larutan yang tergantung pada konsentrasi
zat terlarut,penurunan tekanan uap. Kenaikan titik didih.penurunan titik beku,dan
tekanan osmosis.
Ada berbagai macam macam larutan diantaranya sebagi berikut:
1. Larutan Pekat dan Larutan Encer
Perbedaan antara larutan pekat dan larutan encer adalah pada jumlah
solven dan solut nya pada larutan pekat jumlah solut cenderung lebih banyak
3
dibandingkan jumlah proton sementara pada larutan encer jumlah solvent
cenderung lebih banyak dibandingkan jumlah solut nya
4
2.2 Konsentrasi larutan
5
4. Molaritas (𝑴)
Molaritas merupakan satuan konsentrasi dari larutan yang menunjukkan jumlah mol
dari zat terlarut dalam satu liter larutan. Secara matematis, rumus yang digunakan pada
molaritas yaitu:
𝑚𝑜𝑙 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 𝑚𝑜𝑙 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡
𝑀𝑜𝑙𝑎𝑟𝑖𝑡𝑎𝑠 (𝑀) = =
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 (𝐿) 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 (𝑚𝐿)
𝑚𝑜𝑙 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 (𝑔𝑟) 1000
𝑀𝑜𝑙𝑎𝑟𝑖𝑡𝑎𝑠 (𝑀) = ×
𝑀𝑟 𝑧𝑎𝑡 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 (𝑚𝐿)
5. Molalitas (𝑚)
Molalitas adalah banyaknya mol zat terlarut dalam satuan kilogram pelarut. Secara
matematis, rumus yang digunakan pada molalitas yaitu:
𝑚𝑜𝑙 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡
𝑀𝑜𝑙𝑎𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 (𝑚) =
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 (𝑘𝑔)
𝑚𝑜𝑙 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 1000
𝑀𝑜𝑙𝑎𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 (𝑚) = ×
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 (𝑘𝑔) 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 (𝑔𝑟)
6. Fraksi mol
𝑛𝑡 𝑛𝑝
𝑋𝑡 = 𝑑𝑎𝑛 𝑋 = , 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑋𝑡 + 𝑋𝑝 = 1
𝑛 𝑡 + 𝑛𝑝 𝑝
𝑛 𝑡 + 𝑛𝑝
Ketrangan:
𝑋𝑡 = Fraksi mol zat terlarut
6
Sifat koligatif larutan adalah sifat yang bergantung pada jumlah partikel zat
terlarut dan tidak bergantung pada jenis zat terlarut. Besarnya perubahan
bergantung pada jumlah pertikel zat terlarut dalam larutan. Perhatikan
pembahasannya berikut.
Kalau kita melarutkan suatu zat terlarut dalam suatu pelarut murni, maka
kemungkinan besar akan terjadi hal-hal sebagai berikut:
a. Pada larutan akan lebih sukar menguap jika dibandingkan dengan pelarut
murninya karena pada larutan akan mengalami penurunan tekanan uap akibat
adanya pertikel larutan.
b. Jika di didihkan, larutan akan mendidih pada suhu yang lebih tinggi jika
dibandingkan pelarut murninya. Akibat adanya partikel larutan akan terjadi
penurunan titik beku.
c. Jika dibekukan, larutan akan membeku pada suhu yang lebih kecil atau
dibawah suhu membeku pelarut murninya. Akibat adanya partikel larutan akan
terjadi penurunan titik beku.
d. Jika larutan dihubungkan dengan pelarut murninya melewati membran
semipermiabel, maka larutan akan mengalami kenaikan volume akibat tekanan
osmotik.
Berdasarkan jenis larutannya, 4 macam sifat koligatif larutan tersebut
dibedakan menjadi sifat koligatif larutan non elektrolit dan sifat koligatif
larutan elektrolit.
1. Sifat koligatif larutan non elektrolit
7
memiliki jumlah pertikel sama, akan memiliki sifat koligatif yang sama
pula.
8
Keterangan:
Dengan:
∆Tb= Kenaikan titik didih
∆Tf = Kenaikan titik beku
9
Kb= Tetapan kenaikan titik didih molal (oC/m)
𝐾𝑓 = Tetapan penurunan titik beku molal (oC/m)
𝑚 = Molalitas
𝑔 = massa zat terlarut (gram)
𝑀𝑟 = massa rumus relatif zat terlarut
𝑃 = massa pelarut (gram)
c) Tekanan Osmotik
Tekanan osmosis adalah peristiwa perpindahan pelarut dari
larutan yang konsentrasinya lebih kecil ke larutan yang
konsentrasinya lebih besar melalui membran semipermeabel.
Aliran zat cair dari larutan yang konsentrasinya lebih kecil
menuju larutan yang konsentrasinya lebih besar melalui membran
semipermeable akan terhenti, bila telah terjadi kesetimbangan
konsentrasi antara kedua larutan tersebut.
Adapun yang dimaksud dengan ‘Tekanan osmotik (ð) adalah
besarnya suatu tekanan yang akan diberikan pada suatu larutan untuk
mencegah mengalirnya molekul dari pelarut ke dalam larutan
melalui membran semipermeabel’. Besarnya tekanan osmotik sesuai
dengan persamaan gas ideal , yaitu:
ð=𝑀∙𝑅∙𝑇
𝑔 1.000
ð= ∙ ∙𝑅∙𝑇
𝑀𝑟 𝑣(𝑚𝐿)
Keterangan :
ð = Tekanan osmotik
𝑀 = Konsentrasi (mol/L)
𝑅 = Tetapan gas (0,082)
𝑇 = Suhu (K)
Dalam suatu sistem osmosis, larutan yang memiliki tekanan
osmosis sama disebut isotonik, bila tekanan osmotiknya lebih kecil
10
dari larutan yang lain disebut hipotonik, dan bila tekanan osmotiknya
lebih besar dibandingkan larutan yang lain disebut hipertonik.
Keterangan :
n = jumlah ion
α = derajat ionisasi
Untuk n = 2 (biner)
n = 3 (terner)
n = 4 (kuartener)
n = 5 (pentaner)
Untuk α = 1 (elektrolit kuat)
α = 0 (nonelektrolit)
0 < α < 1 (elektrolit lemah)
a. Tekanan Osmosis
Osmosis merupakan suatu fenomena alami, tetapi bisa dihambat
secara buatan dengan cara meningkatkan tekanan pada bagian dengan
konsentrasi pekat. Tekanan osmotik merupakan sifat koligatif, yang
memiliki arti bahwaa sifat ini bergantung pada konsentrasi zat terlarut,
dan bukan pada sifat zat terlarut itu sendiri.
11
Besarnya tekanan Osmosis larutan oleh Van’t Hoff, dinyatakan dengan
rumus:
∏=MRT
Keterangan Rumus :
∏ = tekanan osmotik larutan (atmosfir)
M = molaritas larutan (mol/L)
R = konstanta gas = 0,08205 L atm mol-1 K-1
T = suhu mutlak (°C + 273) K
13
Dengan demikian, semakin besar konsentrasi ion H+ maka nilai pH
semakin kecil. Larutan dengan pH = 2 keasamannya 10 kali lebih asam
daripada larutan dengan pH = 3.
Nilai pH air murni = 7 dan disebut netral. Nilai tersebut diperoleh dari
ionisasi sebagian dalam air murni. H2O(ℓ)↔ H+(aq) + OH– (aq)
Tetapan kesetimbangan untuk reaksi inonisasi asam disebut tetapan inonisasi Asam
(Ka)
Rumus :
[OH-] = √ kw/ka [Ma]
Tetapan kesetimbangan untuk reaksi inonisasi basa disebut Tetapan Ionisasi Basa
(Kb)
[H+] = √ kw/kb [Mb]
15
1) Reaksi hidrolisis garam tidak terdhidrolisis
Merupakah reaksi antara asam kuat + basa kuat.Maka pH = 7 (netral)
2) Reaksi hidrolisis garam Sebagian
Merupakah reaksi antara antara: asam kuat + basa lemah atau asam lemah +
basa kuat
Contoh soal :
Garam natrium benzoat jika dilarutkan dalam air akan terjadi reaksi
kesetimbangan sebagai berikut :
C6H5COOH-(aq)+ H2O(l) —> C6H5COOH(aq)+ OH-(aq)
Jika larutan natrium benzoat 0,065 M tersebut mempunyai pH =
8,5.Hitunglah :
1) konsentrasi OH- dalam larutan?
2) Konsetrasi H+ dalam larutan?
3) tetapan asam benzoat (Ka)?
Penyelesaian :
Hidrolisis garam terjadi ketika kation/anion dari basa/asam lemah bertemu
dengan air
C6H5COONa(aq)—>Na+(aq) +C6H5COO- (aq)
Na+ berasal dari basah kuat (NaOH) —> tidak terhidrolisis
C6H5COO- berasal dari asam lemah
(C6H5COOH) —> terhidrolisi
Dengan reaksi yang ada pada soal
16
C6H5COOH-(aq)+ H2O(l) —> C6H5COOH(aq)+ OH-(aq)
Sifat -> basa
pOH = pKw - pH
pOH = 14 - 8,5 = 5,5
2) pH = -log [H+]
8,5 = -log [H+]
-log [10^8,5] = -log [H+]
[H+] = 10^-8,5
17
Larutan penyangga atau yang disebut juga larutan buffer atau larutan dapar
merupakan larutan yang bisa mempertahankan nilai pH meskipun ditambah sedikit
asam, sedikit basa, atau sedikit air (pengenceran). Hal ini dikarenakan karena
larutan penyangga mengandung zat terlarut bersifat “penyangga“ yang terdiri atas
komponen asam dan basa. Komponen asam berfungsi menahan kenaikan pH,
sedangkan komponen basa berfungsi menahan penurunan pH.
18
Satu fase
Sifat antar zat stabil
Homogen
Diameter partikel berukuran kurang dari 10-7 cm
Ciri-ciri koloid:
Dapat disaring, tapi dengan membrane semipermeabel saja
Dua fase
Sifat antar zat stabil
Heterogen
Diameter partikel berukuran antara 10-7 s.d 10-5 cm
Ciri-ciri suspensi:
Dapat disaring
Dua fase
Sifat antar zat tidak stabil, sehingga pasti akan memisah
Heterogen
Diameter partikel berukuran lebih dari 10-5 cm
19
emas, tinta
Buih padat Cair Padat Batu apung, karet
busa, Styrofoam
Emulsi padat Cair Padat Jelly, keju,
(gel) margarin, Mutiara
Sol padat Padat Padat Intan hitam, kaca
berwarna
20
21
22
BAB II
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa Larutan, dalam kimia,
adalah campuran homogen yang terbentuk ketika dua atau lebih jenis zat
bergabung menjadi satu fase yang seragam. Artinya, dalam larutan, berbagai
zat tersebut tercampur secara merata dan membentuk satu keseluruhan.
Terdapat berbagai jenis larutan yang dapat terbentuk, tergantung pada
kombinasi bahan-bahan yang digunakan dalam proses pencampuran. Sifat
koligatif larutan merupakan sifat-sifat yang bergantung pada jumlah partikel
zat terlarut dalam larutan, tanpa memperhatikan jenis zat terlarutnya.
Besarnya perubahan sifat-sifat ini seperti titik beku atau tekanan osmotik
bergantung pada konsentrasi partikel zat terlarut dalam larutan. Ini adalah
konsep penting dalam kimia yang membantu kita memahami bagaimana
larutan dapat memengaruhi sifat fisiknya. Kesetimbangan ion dalam larutan
mengacu pada kondisi di mana konsentrasi ion positif (kation) dan ion
negatif (anion) dalam larutan tetap relatif stabil. Hal ini terjadi ketika laju
reaksi ionisasi, yaitu pembentukan ion, seimbang dengan laju reaksi
deionisasi, yaitu penghilangan ion, dalam larutan. Kesetimbangan ion
terutama relevan dalam larutan elektrolit, di mana ion-ion terlarut dalam
pelarut seperti air memiliki peran penting. Jenis-jenis kesetimbangan ion
dapat bervariasi tergantung pada jenis ion dan senyawa yang ada dalam
larutan, dan konsep ini membantu kita memahami bagaimana reaksi ion
dalam larutan dapat mencapai keseimbangan.
3.2 SARAN
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk
itu penulis berharap adanya kritik dan saran yang membangun untuk
perbaikan makalah kami ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
kami semua. Terima kasih.
23
DAFTAR PUSTAKA
Mama Muda. (2023, September). Konsentrasi Larutan - Pengertian, Rumus dan Contoh Soal
dengan Penjelasan Terlengkap. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
https://ipa.pelajaran.co.id/konsentrasi-larutan/ Diakses pada tanggal 5 September 2023
Maulia Indriana Ghani. (2022, July). Pengertian Larutan, Klasifikasi & Sifatnya - Materi
Kimia Kelas 11, 2022 https://www.zenius.net/blog/pengeítian-laíutan Diakses pada tanggal 5
Septembar 2023
24