Anda di halaman 1dari 34

CRITICAL BOOK REVIEW

(CBR)
Disusun untuk memenuhi tugas nata kuliah Kimia Teknik
Dosen pengampu: Drs. Jasmidi, M.Si

Disusun oleh:
 AIDIL SYAHPUTRA INDARDI (5231230001)
 MUHAMMAD RIFQI (5233230017)
 MUHAMMAD AKRAM HAIDAR SYAH (5231230021)
 ARIF PAULUS W. HUTAGAOL (5231230007)
 WENDY PASARIBU (5233530015)

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2023
KATA PENGHANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah, yang atas rahmat-Nya dan karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun tema dari makalah ini
adalah "mereview buku mengenai Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
dosen mata kuliah Kimia Teknik yang telah memberikan tugas pada kami. Kami juga ingin
mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu dalam pembuatan
makalah ini.

Kami jauh dari sempurna.Dan ini merupakan langkah yang baik dari studi yang
sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami, maka kritik dan
saran yang membangun senantiasa kami harapkan semoga makalah ini dapat berguna bagi
saya pada khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.

Medan, Oktober 2023

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGHANTAR........................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................1
A. Latar belakang pentingnya CBR............................................................................................1
B. Tujuan penulisan CBR............................................................................................................1
C. Manfaat CBR...........................................................................................................................1
D. Identitas buku..........................................................................................................................2
BAB II ISI BUKU................................................................................................................................4
A. Buku utama..............................................................................................................................4
B. Buku Pembanding.................................................................................................................19
BAB III PEMBAHASAN..................................................................................................................27
A. Kelebihan buku......................................................................................................................27
B. Kekurangan buku..................................................................................................................28
BAB IV PENUTUP............................................................................................................................29
A. Kesimpulan............................................................................................................................29
B. Saran.......................................................................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................30

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang pentingnya CBR

Critical book review (CBR) secara singkat dapat diartikan sebagai evaluasi
terhadap buku yang akan direview. CBR bukan hanya sekedar laporan tentang isi
sebuah buku atau artikel, tetapi lebih mengutamakan pada evaluasi mengenai
keunggulan dan kelemahan buku atau artikel tersebut, juga isi buku atau artikel
tersebut bisa menambah wawasan atau mempengaruhi cara berpikir pembaca terhadap
suatu bidang pengammatan tertentu dan lebih kritis dalam menyikapinya. Dengan
kata lain, melalui CBR (reviewer) menguji pikiran penuis dari sudut pandang
pembaca berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki.

B. Tujuan penulisan CBR


Tujuan dibuatnya critical book report ini adalah sebagai salah satu syarat
penyelesaian tugas, terutama pada mata kuliah Kimia Teknik, serta untuk mengetahui
kelebihan dan kekurangan pada buku yang akan diulas pada CBR ini.

C. Manfaat CBR
 Untuk memenuhi tugas mata kuliah kimia teknik
 Memotivasi si pembaca supaya lebih mempelajari memahami dan mengkritik
isi bab yang di analisis
 Mengetahui kelemahan dan kelebihan isi bab yang di analisis
 Menumbuhkan pola pikir kreatif setelah mereview buku

1
D. Identitas buku

Buku utama
 Judul : Larutan Elektrolit dan Larutan Non Elektrolit
 Edisi : Pertama
 Penulis : Lidya Kristina Tualena
 Penerbit : Universitas Papua
 Tahun terbit : 2022
 Kota Terbit : Manokwari
 Jumlah halaman : 49 halaman

2
Buku pembanding:

 Judul buku : Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit


 Edisi : Pertama
 Penulis : Rania Nurul Khasanah
 Penerbit : Uin Walisongo
 Tahun terbit : 2021
 Kota Terbit : Semarang
 Jumlah halaman : 32 halaman

3
BAB II

ISI BUKU

A. Buku utama

Buku utama ini memiliki sekitar 49 halaman, di dalamya terdapat 2 jenis kegiatan
pembelajaran ada juga daftar pustaka, dan glosarium di bagian belakang. Isi dari buku yang
termasuk ke dalam buku ini adalah sebagai berikut:

 Kegiatan pembelajaran 1

A. Pengertian larutan

Sebelum kita membahas tentang larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit, kita
harus tahu dahulu yang dimaksud dengan larutan. Larutan adalah campuran homogen
yang terdiri dari dua atau lebih zat yang tercampur merata di dalam pelarut. Zat yang
jumlahnya banyak disebut dengan zat pelarut yaitu air sedangkan zat yang jumlahnya
sedikit dengan zat terlarut.

gambar . Larutan sirup


Contoh dari larutan adalah larutan gula yang terdiri dari campuran air dan gula, air
merupakan pelarut dan gula merupakan zat terlarut. Contoh selanjutnya yaitu larutan
garam yang terdiri dari campuran air dan garam, larutan sirup yang terdiri dari
campuran air dan sirup air merupakan pelarut sedangkan garam
merupakan zat terlarut.

B. Pengertian larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit


jika kalian sudah mengetahui pengertian larutan, mari simak pengertian larutan
elektrolit dan larutan non-elektrolit pada pembahasan berikut ini:
1. Larutan elektrolit

Larutan elektrolit merupakan larutan yang dapat menghantarkan arus listrik ketika zat
terlarut dilarutkan dalam air, larutan elektrolit terbagi menjadi dua jenis yaitu larutan
elektrolit kuat dan larutan elektrolit lemah. Larutan elektrolit dapat menghantarkan

4
arus listrik karena dalam larutan, zat elektrolit terurai menjadi ion-ion negatif dan ion
positif yang bermuatan listrik didalam larutan tersebut terdapat ion-ion yang selalu
bergerak bebas.

Gambar . Larutan garam (nacl)

Larutan elektrolit terbagi menjadi dua yaitu larutan elektrolit kuat dan larutan
elektrolit lemah. Larutan elektrolit kuat merupakan suatu larutan atau zat terlarut
terionisasi sempurna bahkan hampir sepenuhnya karena larutan elektrolit kuat
terionisasi sempurna maka larutan elektrolit kuat banyak menghasilkan ion-ion.
Sedangkan larutan elektrolit lemah merupakan suatu larutan atau zat terlarutnya
terionisasi sebagian, karena larutan elektrolit lemah terionisasi sebagian maka ion-ion
yang dihasilkan sedikit. Berikut merupakan contoh larutan elektrolit kuat dan larutan
elektrolit lemah yang terionisasi dalam air:

Larutan elektrolit kuat yang terionisasi sempurna :

Nacl) → na + ci)

Larutan elektrolit lemah yang terionisasi sebagian:

Ch3cooh ch3cooh

A. Larutan elektrolit kuat

Larutan elektrolit kuat merupakan larutan yang memiliki daya hantar listrik yang
besar karena pada saat di larutkan akan terurai menjadi ion-ion yang bermuatan
Positif dan ion-ion bermuatan negatif atau seluruh molekul terionisasi sempurna.

Larutan elektrolit kuat mempunyai ciri-ciri adalah sebagai berikut:

1. Penghantar arus listrik yang kuat


2. Menghasilkan nyala lampu yang terang
3. Terdapat banyak gelembung gas yang dihasilkan pada larutan
4. Memiliki tetapan a = 1. (derajat ionisasi)
5. Jika melihat persamaan reaksi, dapat kita lihat persamaan reaksi
ditandai dengan satu arah panah ke kanan
6. Terdiri dari kelompok senyawa-senyawa asam kuat,
basa kuat dan garam

5
Larutan elektrolit kuat umumnya terdiri dari beberapa kelompok asam kuat, basa kuat
dan garam. Beberapa larutan elektrolit kuat yang terdiri dari asam kuat, basa kuat dan
garam adalah sebagai berikut:

o Asam kuat
o Basa kuat
o Garam

Hci, hbr, hi, h₂so4, hno3, dan hcio

: naoh, koh, mg(oh)2, ca(oh)2, sr(oh)2, ba(oh)2

: nacl, k₂so, cacl2, aich

B. Larutan elektrolit lemah

Larutan elektrolit lemah merupakan larutan yang memiliki daya hantar listrik
Yang lemah, walaupun sama-sama menghantarkan listrik namun larutan elektrolit
lemah dan larutan elektrolit kuat berbeda, jika larutan elektrolit kuat menghasilkan
banyak ion yang bergerak bebas maka larutan elektrolit lemah hanya menghasilkan
sedikit ion ang bergerak bebas hal ini disebabkan karena larutan elektrolit lemah saat
dilarutkan dalam air hanya terjadi ionisasi sebagian.

Adapun ciri-ciri larutan elektrolit lemah adalah sebagai berikut ini:

1. Menghasilkan nyala lampu yang redup, atau lampu tidak menyala


2. Menghasilkan sedikit gelembung gas
3. Memiliki tetapan a=0<<i atau diantara 0 dan 1 (derajat ionisasi)
4. Jika melihat persamaan reaksi, dapat kita lihat
persamaan reaksi ditandai

2. Larutan Non-Elektrolit

Larutan non-elektrolit merupakan kebalikan dari larutan elektrolit. Larutan non-


elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik ketika zat terlarut
Dilarutkan dalam air.

Larutan non-elektrolit tidak dapat menghantarkan arus listrik karena zat terlarutnya
tidak dapat terionisasi di dalam air sehingga tidak dapat menghasilkan ion- ion.
Ketika zat terlarut dilarutkan di dalam air, zat terlarut tidak terurai menjadi ion tetapi
tetap dalam bentuk molekul yang tidak bermuatan listrik.

6
Ciri-ciri larutan non-elektrolit larutan non-elektrolit mempunyai ciri-ciri adalah
sebagai berikut :

1. Tidak dapat menghantarkan arus listrik

2. Tidak dapat menghasilkan nyala lampu

3. Tidak dapat menghasilkan gelembung gas

4. Tidak dapat mengalami terionisasi di dalam air

5. Memiliki tetapan - 0 karena tidak dapat mengalami proses ionisasi

6. Terdiri atas kelompok senyawa organik molekular yang larut jenis-jenis larutan
non- elektrolit:

1. Larutan urea: co(nh2)2


2. Larutan sukrosa: c₁₂h22o1
3. Larutan glukosa: c6h12o6
4. Larutan alkohol: c₂h₂o (etanol)

C. Teori lon svante august arrhenius

Pada tahun 1884 seorang ilmuan dari swedia yang bernama svante august arrhenius
(1859-1972) mengemukakan penjelasan tentang permasalahan alasan mengenai
larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik sedangkan larutan non- elektrolit
tidak dapat menghantarkan arus listrik, ia mengemukakan penjelasannya pertama kali
pada saat presentasi disertasi phd di universitas uppsala pada tahun 1884.

Teori ion menurut arhhenius berdasarkan tesis yang disusun olehnya yang berisi
penjelasan tentang konduktivitas elektrolit. Arrhenius menjelaskan bahwa jika di
larutkan larutan elektrolit yang nanti terurai akan menjadi partikel-partikel yang
berupa atom atau gugus atom bermuatan listrik yang disebut dengan ion. Ketika
larutan elektrolit dilarutkan maka akan terjadi ionisasi menjadi ion positif dan ion
negatif dan suatu derajat ionisasi sepenuhnya tergantung dari sifat dan konsentrasi
pada larutan tersebut semakin encer larutan derajat ionisasi akan semakin besar.

Lon yang bermuatan positif disebut dengan kation, sedangkan ion yang bermuatan
negatif disebut dengan anion jika terjadi suatu peristiwa terurainya suatu larutan
elektrolit menjadi ion-ionnya merupakan suatu proses ionisasi.

Ion-ion yang terionisasi didalam suatu larutan selalu bergerak bebas yang dapat
menghantarkan arus listrik melalui larutannya, ion-ion inilah yang sebenarnya
menghantarkan arus listrik sedangkan untuk larutan non-elektrolit ketika dilarutkan
dalam air tidak terurai menjadi ion-ion tetapi dalam bentuk molekul yang tidak
bermuatan listrik inilah alasannya mengapa larutan non-elektrolit tidak dapat
menghantarkan arus listrik.

7
D. Contoh larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit

dalam kehidupan larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit sebenarnya sering kita
jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah contoh dari larutan elektrolit dan
larutan non-elektrolit di dalam kehidupan:

1. Air laut

Air laut terdiri dari campuran 96,5% air murni dan 3,5% zat lain seperti garam, gas
terlarut, bahan organik, dan partikel tak terlarut. Air laut memang memiliki rasa asin
karena memiliki kandungan garam rata-rata 3,5%. Kandungan garam tiap laut
berbeda-beda. Air laut terasa asin karena bumi penuh dengan garam mineral di
bebatuan dan tanah. (putri prastuti, 2017)

Selain itu air laut merupakan contoh dari larutan elektrolit karena di dalam air laut
mengandung ion kalium (k), kalsium (ca), sulfat (so4), natrium (na), klorida (c),
magnesium (mg) dan lain-lain. Karena banyak mengandung ion-ion maka air laut
merupakan larutan elektrolit kuat yang dapat menghantarkan arus listrik dan juga
termasuk daya hantar listrik yang kuat. Diketahui bahwa sekitar 71 persen permukaan
bumi tertutup air, dan lautan menampung sekitar 96.5 persen dari seluruh air bumi
(school, 2019). Oleh karena itu maka ion-ion yang terdapat pada air laut tersebut
menjadikan larutan elektrolit alami yang paling melimpah di bumi.

2. Air Aki

Tentunya jika ingin pergi ke sekolah, kalian sangat sering menaiki kendaraan motor
atau mobil jika ingin pergi ke sekolah, kendaraan motor dan mobil menggunakan
salah satu alat yaitu aki, aki merupakan suatu alat yang dapat menyimpan energi
terutama energi listrik yang berfungsi untuk menyalakan lampu pada kendaraan, di
bagian dalam aki terdapat air aki dengan rumus kimia H2SO4

Gambar. Aki dan Air Aki

Air aki merupakan salah satu larutan elektrlit kuat karena dapat menghantarkan arus
listrik yang baik karena air aki adalah termasuk dalam larutan elektrolit kuat, air aki
mengandung asam sulfat (H2SO4). Air aki berfungsi sebagai sumber energi listrik
utama komponen-komponen kendaraan mobil dan motor seperti lampu

8
3. Air Kapur

Air kapur atau larutan air kapur merupakan kapur yang di larutkan dalam air, kapur
yang dilarutkan adalah kapur sirih yang biasanya dimakan bersama dengan pinang
yang aman untuk dikonsumsi, kapur ini diperoleh dari cangkang kerang atau dari
bebatuan jenis gamping yang diperoleh dari gunung kapur, rumus kimia air kapur
adalah kalsium hidroksida CaOH):

Jika kapur di larutkan di dalam air, air kapur dapat menghasilkan gelembung gas dan
tidak dapat menghasilkan nyala lampu sehingga air kapur termasuk dalam larutan
elektrolit lemah

4. Larutan Olarit

Saat kita sakit diare, perut kita terasa sangat sakit dan terus menerus buang air besar
(BAB), sehingga tubuh kita kehilangan banyak cairan dan membuat tubuh terasa
lemas dan tidak bertenaga, diare terjadi karena respons dari tubuh membersihkan diri
dari kuman, solusi untuk mengobati diare adalah meminum larutan olarit.

Larutan olarit merupakan suatu campuran larutan elektrolit dalam bentuk garam dan
karbohidrat dalam bentuk gula. Larutan olarut mengandung NaCl, KCl, Glukosa
Anhidat dan NaHCO3, larutan olarit adalah obat yang bermanfaat untuk
menggantikan cairan dan elektrolit tubuh yang hilang, sehingga bisa mencegah
dehidrasi dan kita menjadi sembuh dan dapat beraktivitas kembali

5. Air kelapa

Saat berolaraga tubuh kita mengeluarkan banyak keringat dan cairan elektrolit
sehingga kita merasa haus dan ingin langsung segera mememinum air. Air kelapa
menjadi salah satu minuman favorit jika selesai melakukan olaraga, selain rasanya
yang enak dan enak air kelapa juga memiliki banyak manfaat yaitu untuk membuat
tubuh tetap sehat dan mencegah berbagai penyakit, untuk meningkatkan imunitas,
kebugaran dan daya tahan tubuh

Kandungan air kelapa yaitu kalori, karbohidrat, protein, serat vitamin C, magensium,
kalium, natrium, kalsium gula dan mineral lainnya dan yang merupakan salah satu
senyawa pembentuk elektrolit adalah kalium dan natrium, air kelapa bermanfaat
untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang ketika diare atau cairan tubuh yang
hilang ketika kita berolaraga dan mengeluarkan keringat, kandungan elektrolit dalam
air kelapa berfungsi untuk mengatasi dehidrasi pada tubuh dan menggantikan carian
elektrolit yang hilang didalam tubuh kita

Air kelapa dapat menghasilkan cukup banyak gelembung gas namun tidak dapat
menghasilkan nyala lampu sehingga air kelapa merupakan larutan elektrolit lemah

9
6. Larutan Cuka

Larutan cuka merupakan suatu campuran dari cuka yang dilarutkan di dalam air, cuka
atau asam asetat mempunyai rumus kimia cuka yaitu CH3COOH, cuka sering kita
jumpai di dalam kehidupan, yaitu digunakan saat memasak digunakan untuk
menambahkan rasa asam pada suatu makanan tertentu.

Larutan cuka merupakan contoh dari larutan elektrolit lemah, karena larutan cuka
hanya terionisasi sebagian di dalam air dan juga karena cuka hanya dapat
menghasilkan gelembung gas namun tidak dapat mengasilkan nyala lampu

7. Larutan Detergen

Larutan detergen merupakan suatu campuran dari detergen yang dilarutkan di dalam
air, jika kalian mendengar kata detergen pastinya sudah tidak asing lagi bagi kalian
karena detergen sangat sering di jumpai dalam kehidupan bahkan sehari-hari, detergen
adalah sabun yang digunakan untuk membantu mencuci atau membersihkan sesuatu,
kita sangat sering membutuhkan detergen untuk keperluan rumah tangga seperti
mencuci pakaian dan peralatan lainnya.

Gambar . Larutan Detergen

Detergen atau natrium dodesil sulfat mempunyai rumus kimia yaitu NaC12H2SO
terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi. Deterjen mengandung berbagai
larutan elektrolit, yang akan terurai bila terkena air menghasilkan ion positif dan ion
negatif, beberapa senyawa elektrolit yang ditemukan dalam deterjen termasuk natrium
sulfat dan natrium klorida (Putri dkk., 2019)

Larutan detergen menghasilkan gelembung gas dan juga menghasilkan nyala lampu
yang redup sehingga larutan detergen ini termasuk dalam larutan elektrolit lemah.

8 . Larutan Gula

Larutan gula merupakan campuran suatu campuran dari gula yang dilarukan di dalam
air, gula atau sukrosa mempunyai rumus kimia yaitu C₁₂HO Larutan gula
mempunyai manfaat yaitu menurunkan dampak negatif naiknya asam lambung, ketika
merasakan lemas, letih lesu dan mual kita dapat meminum larutan gula agar membuat
lambung kita merasa lebih nyaman dan dapat menyeimbangankan cairan dalam tubuh
dan dapat meningkatkan energi di dalam tubuh, namun tidak disarankan untuk

10
mengkonsumsi larutan gula secara berlebihan karena dapat menyebabkan tubuh
kelebihan gula dan dapat menyebabkan diabetes.

Larutan gula merupakan suatu contoh larutan non-elektrolit yang sering kita jumpai
didalam kehidupan sehari-hari karena larutan gula tidak dapat terionisasi di dalam air
dan tidak dapat menghasilkan gelembung gas dan tidak dapat
menghasilkan nyala lampu.

Peranan larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit tidak hanya berperan di dalam

Kehidupan loh, kandungan larutan elektrolit juga banyak terdapat di dalam tubuh dan
mempunyai banyak peran di dalam tubuh manusia.

Seperti yang kita ketahui bahwa larutan elektrolit dapat menghasilkan ion bermuatan
positif (kation) dan ion yang bermuatan negatif (anion) contoh larutan elektrolit yang
bermuatan positif yaitu: na, k, ca, mg. Contoh larutan elektrolit yang bermuatan
negatif yaitu: cl dan hco3. Apakah saja kandungan elektrolit yang terdapat dalam
tubuh kita yuk simak pembahasan berikut ini:

1. Natrium (na)

Natrium adalah kation yang berlimpah dalam cairan ekstraseluler. Berperan dalam
menjaga tekanan osmotik, keseimbangan asam-basa, dan membantu transmisi impuls
saraf. Konsentrasi natrium serum diatur oleh ginjal, sistem saraf pusat (ssp), dan
sistem endokrin.

2. Kalium (k)

Kalium adalah kation utama dalam cairan intraseluler dan (bersama dengan
bikarbonat) bertindak sebagai buffer utama. Sekitar 80% - 90% kalium diekskresikan
dalam urin oleh ginjal. Aktivitas mineral okortikoid adrenokortikoid juga mengatur
konsentrasi kalium dalam tubuh. Konsentrasi total kalium dalam tubuh hanya sekitar
10% ekstraseluler, dan 50mmol terdapat dalam cairan intraseluler, karena konsentrasi
kalium dalam serum terlalu rendah untuk mengukur kalium serum. Konsentrasi
kalium serum berhubungan langsung dengan kondisi fisiologis seperti konduksi saraf,
fungsi otot, keseimbangan asam-basa, dan kontraksi miokard.

3. Klorida (ci)

klorida merupakan suatu elektrolit yang memiliki peranan penting dalam menjaga
keseimbangan cairan di dalam dan di luar sel-sel tubuh, serta mempertahankan
volume darah normal, tekanan darah, dan ph cairan tubuh.

4. Kalsium (ca)

Kalsium adalah mineral penting untuk tubuh manusia, 99% kalsium dalam
Tubuh manusia wujud di dalam tulang. Sehingga 1% kalsium terdapat dalamCecair
badan seperti serum, sel badan, cecair ekstrasel dan cecair intrasel.Kalsium adalah
mineral yang paling banyak dalam tubuh manusia, Menyumbang kira-kira 1.5-2%
daripada berat badan.

11
5. Magnesium (mg)

magnesium adalah mineral yang bisa didapatkan dari makanan atau suplemen. Di
dalam tubuh, 60% magnesium disimpan di tulang, dan sisanya didistribusikan di otot,
jaringan lunak, dan darah. Jika kita sering mengkonsumsi makanan yang mengandung
magnesium maka kita akan mendapatkan manfaat kesehatan bagi tubuh yaitu untuk
menjaga kekuatan tulang, mencegah migrain, menurunkan tekanan darah tinggi,
menjaga kesehatan jantung, mencegah risiko terkena penyakit diabetes

E. Persamaan Reaksi Ionisasi Larutan Elektrolit

1. Persamaan Reaksi Kimia Persamaan reaksi kimia merupakan persamaan yang


menyatakan kesetaraan

jumlah zat-zat yang terlibat dalam reaksi kimia dengan menggunakan rumus kimia,
persamaan reaksi kimia ini menunjukan suatu perubahan kimia mulai dari suatu
pereaksi menjadi suatu produk hal ini berguna untuk memberikan informasi tambahan
tentang cara membuat kimia bekerja dengan benar persamaan reaksi yang dapat
menjelaskan bagaimana suatu reaksi kimia terjadi

2. Persamaan Reaksi Ionisasi Larutan Elektrolit

a. Reaksi Ionisasi

Reaksi ionisasi adalah reaksi penguraian senyawa elektrolit menjadi ion penyusunnya,
atau pelepasan dan penerimaan suatu elektron oleh atom atau molekul sehingga
menghasilkan ion-ion negatif dan ion-ion positif

b. Persamaan Reaksi Ionisasi

Persamaan reaksi ionisasi merupakan reaksi penguraian suatu senyawa menjadi ion-
ionnya, persamaan reaksi ionisasi larutan elektrolit juga merupakan persamaan reaksi
yang menjelaskan proses ionisasi larutan elektrolit Persamaan reaksi ionisasi terbagi
menjadi dua bagian, yaitu untuk persamaan reaksi ionisasi elektrolit kuat dan
persamaan reaksi ionisasi elektrolit lemah.

Persamaan reaksi ionisasi elektrolit kuat dan elektrolit lemah dapat kita tuliskan
sebagai berikut:

1. Elektrolit Kuat
Seperti yang sudah kita ketahui bahwa larutan elektrolit kuat terdiri dari asam kuat,
basa kuat dan garam, untuk membuat reaksi ionisasi kita harus mengetahui terlebih
dahulu larutan elektrolit tersebut terdiri dari zat apa, asam kuat, basa kuat atau garam
agar kita bisa membuat reaksi ionisasi dengan benar sesuai dengan asam kuat, basa
kuat atau garam. Untuk lebih jelasnya simak cara menuliskan reaksi
ionisasi berikut ini:

12
2.Elektrolit Lemah

Elektrolit lemah terdiri dari asam lemah dan basa lemah, reaksi ionisasi pada asam
lemah dan basa lemah hanya terionisasi sebagian, tidak seperti asam kuat, basa kuat
dan garam. Berikut ini adalah cara untuk membuat reaksi ionisasi pada
elektrolit lemah

13
Penjelasan persamaan reaksi ionisasi elektrolit kuat dan elektrolit lemah adalah
sebagai berikut:

1. Persamaan Reaksi lonisasi Elektrolit Kuat

Persamaan reaksi yang menjelaskan mengenai proses terjadinya ionisasi pada larutan
elektrolit kuat.Seperti yang sudah kita ketahui bahwa larutan elektrolit kuat memiliki
ciri-ciri setiap zat terlarutnya jika dilarutkan dalam air maka zat elektrolit kuat akan
terionisasi seluruhnya atau terionisasi menjadi ion-ionnya sempurna, maka memiliki
tetapan nilai a (derajad ionisasi) = 1 Contoh persamaan reaksi ionisasi pada elektrolit
kuat adalah sebagai berikut:

2. Persamaan Reaski lonisasi Elektrolit Lemah

Persamaan reaksi yang menjelaskan mengenai proses terjadinya ionisasi pada larutan
elektrolit lemah. Seperti yang sudah kita ketahui bahwa larutan elektrolit lemah
memiliki ciri-ciri setiap zat terlarutnya jika dilarutkan dalam air maka zat elektrolit
lemah tidak semua zatnya mengalami ionisasi atau elektrolit lemah hanya mengalami
terionisasi sebagian menjadi ion- jonnya, oleh karena itu elektrolit lemah maka
tetapan nilai a (derajad ionisasi) = 0 < a < 1. Artinya derajad ionisasi memiliki tetapan
harga diantara 0 dan 1. Contoh persamaan reaksi ionisasi pada elektrolit lemah adalah
sebagai berikut:

14
F. Jenis Ikatan Larutan Elektrolit dan Larutan Non-Elektrolit

1. Pengertian Ikatan
Setiap senyawa kimia yang ada (selain golongan gas mulia) semuanya terdiri dari
beberapa unsur yang dapat dipecah lagi menjadi beberapa unsur pembentuknya, di
dalam unsur-unsur tersebut terdapat gaya yang dapat mengikat antar satu atau lebih
atom dengan atom yang lainnya, ikatan yang membentuk senyawa inilah yang
berperan untuk menjaga agar atom-atom selalu tetap bersama dalam suatu senyawa
yang akan di hasilkan.

Adapun ikatan yang dijelaskan tadi mempunyai beberapa jenis yaitu :

1. Ikatan lon
2. Ikatan Kovalen
3. Ikatan Hidrogen
4. Ikatan Logam

berdasarkan ikatan kimia pada suatu larutan kita dapat membedakan mana yang
termasuk larutan elektrolit kuat, mana yang larutan elektrolit lemah dan mana yang
termasuk larutan non-elektrolit, sesuai dengan kemampuan suatu larutan dalam
menghantarkan daya listrik.

Ikatan yang berhubungan erat dengan larutan elektrolit dan larutan non- elektrolit
adalah ikatan ion dan ikatan kovalen, penjelasan tentang ikatan ion dan ikaan kovalen
adalah sebagai berikut:

a. Ikatan lon

Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi pada senyawa-senyawa ionik, senyawayang
dihasilkan dari ikatan ion disebut dengan senyawa ionik.Ciri-ciri dari senyawa ionik
adalah sebagai berikut:
1. Ikatan yang berikatan terdiri dari unsur logam dengan unsur non-logam
2. Terjadi serah terima elektron antara kation dan anion dari masing-masing atom
yang bergabung.
3. Senyawa ionik dapat larut di dalam air
4. Dapat menghantarkan daya hantar listrik dalam bentuk lelehan dan larutan
5. Contoh dari senyawa-senyawa ionik adalah NaCl, KBr, K₂SO
15
6. Senyawa ionik yang bersifat elektrolit adalah dalam wujud larutan dan lelehan

b. Ikatan Kovalen

Ikatan kovalen adalah ikatan kimia yang memiliki sifat berbagi pasangan elektron di
antara atom-atom yang berikatan. Ikatan kovalen terbagi menjadi dua

jenis yaitu ikatan kovelen polar dan ikatan kovelen non-polar. Perbedaan antara
kovalen polar dan kovalen non-polar adalah :

• Ikatan kovalen polar akan terjadi jika suatu pasangan elektron yang dipakai
bersama akan lebih memihak kepada salah satu atom atau gugus atom Ikatan kovalen
non-polar akan terjadi jika suatu pasangan elektron yang dipakai bersama akan
tertarik ke dua arah dengan elektronegativitas yang sama besar

Ikatan kovalen mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

1. Ikatan yang berikatan terdiri dari unsur non-logam dengan unsur non-logam
2. Tidak terjadi serah terima elektron seperti ikatan ion, tetapi ikatan kovalen terjadi
penggunaan elektron bersama
3. Senyawa kovalen tidak dapat larut di dalam air
4. Dapat menghantarkan daya hantar listrik dalam bentuk larutan
5. Contoh dari senyawa kovalen adalah HBr, NH; HCI
6. Kovalen polar yang bersifat elektrolit adalah senyawa kovalen adalah dalam wujud
larutan
7. Kovalen non-polar yang bersifat non-elektrolit

Dari ciri-ciri yang telah di jelaskan, dapat kita ketahui bahwa

• Larutan elektrolit kuat merupakan senyawa yang berikatan ion


• Larutan elektrolit lemah merupakan senyawa yang berikatan kovelen polar
•Larutan non-elektrolit merupakan senyawa yang berikatan kovelen non-polar

 Kegiatan pembelajaran 2
Pada kegiatan pembelajaran 1, kalian telah mempelajari materi larutan elektrolit dan
larutan non-elektrolit dan setelah kalian telah mempelajari dan memahami materi, agar kalian
dapat membedakan larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit secara langsung lakukanlah
praktikum sederhana untuk mengidentifikasi larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah dan non-
elektrolit, siapkanlah alat dan bahan serta ikutilah langkah-langkah berikut ini !

A. Tujuan Praktikum

1. Peserta didik dapat mengidentifikasi sifat-sifat larutan elektrolit dan larutan non-
elektrolit melalui percobaan sederhana
2. Peserta didik dapat mengelompokan larutan ke dalam larutan elektrolit dan non-
elektrolit berdasarkan sifat hantaran listriknya

16
B. Dasar Teori

1. Larutan Elektrolit
Larutan elektrolit merupakan suatu larutan yang dapat menghantarkan arus listrik,
larutan elektrolit terbagi menjadi dua yaitu larutan elektrolit lemah dan larutan elektrolit kuat,
ciri-ciri dari larutan elektrolit adalah menghantarkan arus listrik yang baik, lampu menyala
terang dan terdapat menghasilkan gelembung-gelembung gas

2. Larutan Non-Elektrolit Larutan non-elektrolit merupakan kebalikan dari larutan


elektrolit, jika larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik maka larutan non-elektrolit
tidak dapat menghantarkan arus listrik, ciri-ciri dari larutan non-elektrolit adalah tidak dapat
menghantarkan arus listrik, tidak dapat menghasilkan nyala lampu dan tidak dapat
menghasilkan gelembung-gelembung gas

C. Alat dan Bahan

17
D. Prosedur Percobaan
1. Rangkai alat uji elektrolit terlebih dahulu, langkah-langkah untuk merangkai alat uji
larutan adalah sebagai berikut :
 Susunlah baterai secara horizontal, pastikan bahwa posisi baterai kutub (+) berada di
sebelah kanan dan posisi kutub (-) baterai berada di sebelah kiri atau posisi baterai
searah
 Setelah menyusun baterai, lekatkanlah baterai diatas bidang datar/meja menggunakan
selotip pastikan agar baterai tetap rapat dan tidak bergeser
 Potong kabel dengan ukuran sama panjang menjadi 2 bagian, kemudian
 pada kedua kabel pisahkan kabel merah dan kabel putih

18
 Buka tiap ujung kabel menggunakan gunting
 Lekatkan kabel merah pada tiap ujung baterai menggunakan selotip
 Siapkan lampu dan kaitkan kabel merah di salah satu sisi lampu
 Kaitkan juga kabel putih pada sisi lampu yang sudah dikaitkan dengan kabel merah
 Siapkan paku kemudian kaitkan pada tiap ujung kabel merah dan ujungbkabel putih
 Jika kedua paku bersentuhan menghasilkan nyala lampu maka alat uji di rangkai
sudah terpasang dengan benar

2. Susunlah secara teratur gelas beaker dan tuliskan nama-nama larutan yang sudah disiapkan
pada masing-masing gelas beaker
3. Tuang masing-masing larutan kedalam tiap gelas beaker
4. Celupkanlah paku kedalam salah satu larutan, pastikan agar kedua paku tidak bersentuhan
5. Amati apa yang terjadi jika paku tersebut telah dicelupkan kedalam larutan
6. Angkat kedua paku, pastikan paku dalam keadaan kering, bersihkan paku dengan tissue
agar larutan yang di uji tidak tercampur sebelum mencelupkan paku kedalam larutan lain
7. Setelah mengamati salah satu larutan, amatilah setiap larutan yang lain

B. Buku Pembanding
A. SEJARAH LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT

Pada tahun 1884, Svante Arrhenius, ahli kimia terkenal dari Swedia mengemukakan teori
elektrolit yang sampai saat ini teori tersebut tetap bertahan padahal ia hampir saja tidak
diberikan gelar doktornya di Universitas Upsala, Swedia, karena mengungkapkan teori ini.
Menurut Arrhenius, larutan elektrolit dalam air terdisosiasi ke dalam partikel-partikel
bermuatan listrik positif dan negatif yang disebut ion (ion positif dan ion negatif) Jumlah
muatan ion positif akan sama dengan jumlah muatan ion negatif, sehingga muatan ion-ion

19
dalam larutan netral. Ion-ion inilah yang bertugas mengahantarkan arus listrik. Larutan yang
dapat menghantarkan arus listrik disebut larutan elektrolit. Larutan ini memberikan gejala
berupa menyalanya lampu atau timbulnya gelembung gas dalam larutan. Larutan elektrolit
mengandung partikel-partikel yang bermuatan (kation dan anion). Berdasarkan percobaan
yang dilakukan oleh Michael Faraday, diketahui bahwa jika arus listrik dialirkan ke dalam
larutan elektrolit akan terjadi proses elektrolisis yang menghasilkan gas.

Cara larutan elektrolit menghantarkan arus listrik dapat dijelaskan melalui peristiwa
elektrolisis. Caranya dengan memasukkan dua elektrode ke dalam larutan elektrolit.
Elektrode-elektrode dihubungkan dalam sumber arus listrik sehingga terbentuk katode
(elektrode yang bermuatan negatif) dan anode (elektrode yang bermuatan positif). Ketika
sumber arus listrik terhubung, ion-ion positif (kation) dalam larutan elektrolit menangkap
elektron dari katode. Sebaliknya ion-ion negatif (anion) dalam larutan elektrolit melepas
elektron ke anode mengalir ke katode melalui sumber arus listrik. Akibat pelepasan dan
penangkapan elektron oleh ion-ion inilah yang menimbulkan arus listrik. Arus dapat terus
mengalir sampai ion positif dan ion negatif dalam larutan habis. Sebagai contoh larutan AgCI
dalam menghantarkan arus listrik. Larutan AgCI dalam air terurai menjadi ion perak
bermuatan positif (Ag+) dan ion klorida bermuatan negatif (CI-).

B. JENIS DAN SIFAT LARUTAN

Larutan adalah campuran homogen antara pelarut dan zat terlarut. Contohnya larutan
gula dan larutan garam, pada larutan gula, gula adalah zat terlarut dan air adalah pelarut.
Sedangkan pada larutan garam, zat terlarutnya adalah garam dan air adalah pelarutnya.
Apabila kita berbicara tentang larutan, banyak orang berpikir bahwa larutan hanya berwujud
cair, padahal tidak demikian. Larutan pun ada yang berwujud gas dan padat. Udara yang kita
hirup adalah contoh larutan yang berwujud gas, gas nitrogen (78%) adalah pelarutnya
sedangkan gas O2, CO2 adalah zat terlarutnya. Paduan logam seperti kuningan (larutan Zn
dalam Cu) merupakan contoh larutan yang berwujud padat.

Berdasarkan sifat daya hantar listriknya, larutan dibedakan atas larutan elektrolit dan
nonelektrolit.

1. Larutan Elektrolit

20
Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menyebabkan lampu menyala dan atau
gelembung gas disekitar electrode. Larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Larutan
ini memberikan gejala berupa menyala lampu atau timbulnya gelembung gas dalam larutan.

Contoh larutan elektrolit adalah:

 Larutan Asam Klorida


 Larutan Natrium Hidroksida
 Larutan Asam Asetat
 Larutan Amonia
 Larutan Natrium Klorida
2. Larutan Non Elektrolit

Larutan Non Elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menyalakan lampu dan atau
gelembung gas disekitar elektrodanya pada alat uji elektrolit. Bila diperhatikan lebih lanjut
ternyata larutan ini merupakan campuran homogeny antara senyawa kovalen non polar
dengan air. Senyawa tersebut bila dilarutkan dalam air tidak terionisasi, sehingga tidak dapat
menghantarkan arus listrik.

Contoh larutan Non elektrolit adalah:

 Alkohol 70%
 Larutan Gula
 Larutan urea
 Larutan glukosa

C. KEKUATAN LARUTAN ELEKTROLIT

Untuk menentukan kekuatan larutan elektrolit dapat diuji dengan alat uji larutan
elektrolit. Dengan membandingkan cahaya lampu pijar atau gelembung gas yang terbentuk
dari larutan-larutan dengan molaritas yang sama dapat membantu kita untuk membedakan
antara larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah, dan non elektrolit.

21
Pada pengujian larutan dengan alat uji elektrolit, ada tiga kemungkinan yang dapat
diperoleh:

1. Jika lampu menyala dan di sekitar elektrode timbul gelembung-gelembung gas, maka
larutan yang diuji mempunyai daya hantar listrik yang baik dan disebut larutan
elektrolit kuat.
2. Jika lampu tidak menyala atau menyala redup dan di sekitar elektroda timbul
gelembung-gelembung gas, maka larutan yang diuji memiliki daya hantar listrik yang
lemah dan disebut elektrolit lemah.
3. Jika lampu tidak menyala dan disekitar electrode tidak terdapat gelembung-
gelembung gas, maka lariutan yang diuji tidak menghantarkan listrik atau larutan non
elektrolit.

a. Larutan Elektrolit Kuat

Ciri-ciri elektrolit kuat:

 Zat terlarut dapat terionisasi sempurna, derajat ionisasi (α=1)


 Daya hantar listrik kuat
 Dalam eksperimen nyala lampu terang dan banyak gelembung gas.

Contoh : Asam kuat (HCI HI, HNO3 dan H2SO4) Basa kuat (NaOH, KOH, Ca(OH)2,
dan Ba(OH)2) dan Garam (NaNO3, CaBr2, NH4Cl).

b. Larutan Elektrolit Lemah

Ciri-ciri elektrolit lemah:

 Zat terlalut dapat terionisasi sebagian, derajat ionisasi (0< a < 1)


 Daya hantar listrik lemah
 Dalam eksperimen, lampu nyala redup dan sedikit gelembung gas atau terkadang
tidak ada.

Contoh: Asam lemah (HF, H2CO3, CH3COOH, dan H2S), Basa lemah (NH4OH, Mn(OH)2,
dan Al(OH)3.

D. SENYAWA-SENYAWA PEMBENTUKAN LARUTAN ELEKTROLIT

22
Ikatan kimia adalah sebuah proses fisika yang bertanggung jawab dalam interaksi gaya
tarik menarik antara dua atom atau molekul yang menyebabkan suatu senyawa diatomik atau
poliatomik menjadi stabil.

Ikatan yang terbentuk dari penggabungan unsur-unsur bergantung pada bagaimana cara
unsur-unsur tersebut mencapai konfigurasi elektron yang stabil, yaitu dengan cara :

 Menarik atau melepaskan elektron valensi


 penggunaan bersama elektron valensi.

Pada pembentukan ikatan dengan cara menarik dan melepaskan elektron valensi akan
menghasilkan ikatan yang disebut ikatan ion, sedangkan ikatan yang terbentuk akibat
penggunaan bersama elektron valensi di sebut ikatan kovalen.

a. Senyawa ion

NaCl merupakan senyawa ion. Jika kristal NaCl dilarutkan dalam air, maka ikatan antara
ion positif Na dan ion negatif C terputus dan ion-ion itu berinteraksi dengan molekul air. Ion-
ion ini dikelilingi oleh molekul air. Peristiwa ini disebut hidrasi. Dalam keadaan terhidrasi,
ion-ion bebas bergerak di seluruh bagian larutan. Semua senyawa ion merupakan senyawa
elektrolit sehingga bila dilarutkan dalam air akan terdisosiasi menjadi ion negatif dan ion
positif. Senyawa ion dalam keadaan padat tidak dapat menghantarkan listrik karena antara
ion positif dan ion negatifnya terikat dengan kuat. Sedangkan bila senyawa ion dalam
keadaan lelehan dapat menghantarkan arus listrik karena antara ion positif dan ion negatifnya
dapat bergerak bebas.

b. Senyawa Kovalen

Senyawa kovalen terbagi menjadi senyawa kovalen polar dan senyawa kovalen nonpolar.
Senyawa kovalen polar memiliki perbedaan keelektronegatifan besar antar atom sehingga ada
gaya tarik menarik yang dapat memutuskan ikatan ikatan dalam molekul. Oleh karena itu,
ikatan kovalen polar lebih mudah putus daripada ikatan kovalen nonpolar. Senyawa senyawa
kovalen polar memiliki bentuk tidak simetris. Contoh senyawa kovalen polar adalah HBr,
HCI, dan HI.

Bagimana dengan senyawa kovalen yang terdiri dari moleku-molekul ? Molekul yang
netral dan tidak dapat menghantarkan listrik. Namun untuk senyawa kovalen yang bersifat
polar, jika dilarutkan dalam air (pelarut polar) akan mengalami ionisasi sehingga dapat

23
menghantarkan listrik. Hal ini terjadi karena diantara molekul polar tersebut terdapat gaya
tarik menarik yang dapat memutuskan ikatan-ikatan tertentu dalam molekul. Artinya untuk
senyawa kovalen polar hanya yang merupakan larutannya saja yang dapat menghantarkan
listrik. Sedangkan untuk senyawa kovalen non polar, baik padatan, lelehan maupun
larutannya tidak menhantarkan listrik.

E. KONSENTRASI LARUTAN

Konsentrasi larutan adalah banyaknya zat terlarut dalam larutan. Konsentrasi larutan
dapat dinyatakan dalam beberapa satuan, antara lain :

a. Molalitas (m)

Molalitas menyatakan banyaknya mol zat terlarut dalam setiap 1 kg atau 100 g pelarut.

b. Molaritas (M)

Molaritas menyatakan banyaknya mol zat terlarut dalam 1 liter atau 1000 ml larutan.

c. Fraksimol

Fraksi mol menyatakan perbandingan mol suatu zat dengan jumlah mol seluruh zat
dalam larutan.

d. Persentase (%)

Persentase menyatakan massa dalam setiap 100 gram larutan.

e. Bagian perjuta (bpj) atau per million (ppm)

Bagian perjuta menyatakan massa zat terlarut (mg) dalam setiap satu juta massa larutan
(1kg).

F. PERUBAHAN KONSENTRASI

1. Pengenceran larutan (Penambahan pelarut)

Dengan:

M₁ dan M, Kemolaran larutan sebelum dan sesudah diencerkan.

V₁dan V₂ = Volume larutan sebelum dan sesuda diencerkan

2. Pencampuran larutan sejenis yang konsentrasinya berbeda.

Dengan :

24
Mc = Molaritas campuran

V₂ = Molaritas dan volume larutan kedua

G. PERAN LARUTAN ELEKTROLIT DALAM TUBUH

Keberadaan larutan elektrolit dan nonelektrolit di alam sangat melimpah dengan dan
dapat digunakanuntuk memenuhi kebutuhan manusia. Sebagai contoh kasus apabila
seseorang sedang diare, ia akan mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh. Tubuh
kita mengandung cairan yang terdiri dari komponen elektrolit. Cairan tersebut
memungkinkan terjadinya daya hantar listrik yang diperlukan impuls saat bekerja. Untuk
mencegah terjadinya dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh, orang yang sedang diare
biasanya minum oralit. Oralit merupakan campuran garam yang bersifat elektrolit seperti
natrium klorida, kalium klorida, trisodium sitrat hidrat dan glukosa anhidrat. Dengan
meminum oralit maka keseimbangan elektrolit dalam tubuh tetap terjaga dan dehidrasi dapat
dicegah.

Cairan tubuh mengandung komponen larutan elektrolit. Adanya komponen ini


memungkinkan terjadinya daya hantar listrik yang diperlukan untuk kerja impuls saraf. Orang
yang mengalami ketidakseimbangan elektrolit atau kekurangan cairan tabuh (dehidrasi),
harus mengkonsumsi larutan elektrolit seperti larutan oralit. Beberapa elektrolit yang sangat
berguna bagi tubuh diantaranya ion Natrium (Na+), Kalium (K+ ), Klorida (Cl-), kalsium
(Ca2+), magnesium (Mg2+), bikarbonat (HCO3-), dan Fospat (PO4 3-). Kekurangan atau
ketidakseimbangan ion-ion ini dapat berakibat fatal. Bahkan bisa menimbulkan kematian.
Oralit pada umumnya mengandung garam NaCl, garam KCl, dan glukosa. Garam-garam ini
dalam larutannya akan mengalami ionisasi sesuai dengan sifat larutan elektrolit. Ion-ion
tersebut akan diserap dengan baik pada saluran pencernaan untuk mengganti kehilangan
elektrolit. Dan akhirnya kesetimbangan elektrolit kembali terjaga.

H. PERSPEKTIF AL-QUR’AN DAN SAINS

25
Larutan merupakan sebuah sebutan atau istilah yang lazim digunakan untuk menyatakan
suatu bentuk campuran zat yang homogen. Dialam, kebanyakan reaksi berlangsung dalam
larutan air (pelarutnya air). Dari pernyataan tersebut menjelaskan bahwa segala sesuatu yang
di ciptakan oleh allah bermanfaat bagi kebutuhan hambanya dimana air yang juga merupakan
membentuk larutan elektrolit ternyata telah allah bahas dalam Al- Qur'an.

Air merupakan kebutuhan vital bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya di
muka bumi. Seperti halnya oksigen, pentingnya peran air seringkali tidak disadari karena
pada umumnya air merupakan barang yang mudah didapat di alam dan tersedia dalam jumlah
yang melimpah. Vitalnya peran air biasanya baru dirasakan ketika kebutuhan akan air sulit
dipenuhi atau ketika air menimbulkan masalah. Di lain pihak, air merupakan bahan yang
memiliki banyak manfaat, digunakan mulai dari keperluan untuk air minum, memasak,
mencuci, irigasi, industri sampai dengan untuk penyediaan energi dan rekreasi.

Di dalam agama Islam air penting sebagai sarana ibadah. Air diperlukan untuk bersuci
sebagai salah satu syarat sebelum menunaikan salat yang merupakan ibadah pokok dalam
ajaran Islam. Di dalam Al-Qur'an banyak ayat yang membicarakan masalah air dan fungsinya
di alam, misalnya tentang asal dan penopang kchi dupan, daur hidrologi, sarana tran sportasi,
dan sebagainya, bahkan surga dilukiskan sebagai kebun yang dialiri sungai-sungai yang jer
nih. Terdapat lebih dari 200 ayat di dalam Al-Qur'an yang mengandung kata air atau hal yang
berhubungan dengan air, seperti hujan, sungai, laut, awan, mata air dan lain-lain.

Adanya air dibumi adalah salah satu keajaiban. Berbagai proses di permukaan bumi,
termasuk proses- proses kehidupan, berlangsung dengan perantaraan air. Air merupakan zat
yang ajaib karena memiliki sifat-sifat yang memungkinkannya bereaksi dan berinteraksi baik
secara fisik maupun kimia dengan benda-benda lain secara khas pula.

Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang memberikan berbagai kebutuhan bagi
kehidupan makhluk di bumi. Sinar mentari dengan setia mengunjungi dan memberi manfaat
bagi kebutuhan hidup makhluk. Oksigen tersedia melimpah di sekitar permukaan bumi,
bukan di luar angkasa, karena kehidupan makhluk pada umumnya memang di permukaan
bumi. Demikian pula air tersedia di sekitar permukaan bumi, di laut, danau, sungai, dan di
dalam tanah. Hal ini diciptakan Allah dengan mekanisme yang sangat teratur, antara lain
sebagai penunjang kepentingan manusia hidup dan beribadah kepada Allah. Semua yang ada
di bumi diciptakan untuk kepentingan manusia seluruhnya. Oleh karenanya, semua anugerah
Allah itu harus dilestarikan, dibudi dayakan, didiversifikasi dan diin tensifikasi, serta

26
dimanfaatkan sebatas kebutuhan sebaik-baik dan sehemat- hematnya, karena untuk
digunakan secara bersama- sama termasuk generasi-generasi yang akan datang.

Allah berfirman dalam Surah al-Baqarah/2: 29, yang artinya :

"Dialah (Allah) yang menciptakan segala apa yang ada di bumi untukmu kemudian Dia
menuju ke langit, lalu Dia menyempurnakannya menjadi tujuh langit. Dan Dia Maha
Mengetahui segala sesuatu." (al-Baqarah/2: 29)

Seperti halnya semua benda di alam semesta, struktur molekul air tercipta mengikuti
kaidah "berpasang- pasangan" seperti dinyatakan dalam firman Allah:

"Mahasuci (Allah) yang telah menciptakan semuanya berpasang-pasangan, baik dari apa
yang ditumbuhkan

oleh bumi dan dari diri mereka sendiri, maupun dari apa yang tidak mereka ketahui."
(Yasin/36: 36)

Hidrogen dalam bentuk ion bermuatan positif atau kation yang besarnya satu, sedangkan
oksigen berupa anion yang bermuatan negatif dengan besar muatan dua. Pasangan kedua
jenis ion ini membentuk molekul yang tersusun dari dua atom hidrogen dan satu atom
oksigen. Menurut rumus kimianya molekul ini dinamakan hidrogen oksida dan biasa ditulis
dengan H₂O. Air murni adalah kumpulan molekul-molekul H2O.

27
BAB III

PEMBAHASAN

A. Kelebihan buku
Buku utama:
 Pemahaman yang mendalam: buku ini mungkin memberikan penjelasan yang
mendalam tentang konsep-konsep kimia yang terkait dengan larutan elektrolit,
termasuk ion, konduktivitas, dan reaksi ionik.
Contoh kasus: buku tersebut mungkin menyertakan contoh-contoh kasus dan
eksperimen yang melibatkan larutan elektrolit, membantu pembaca memahami
aplikasi dunia nyata dari konsep ini.
 Referensi ilmiah: buku ini mungkin merujuk kepada penelitian ilmiah dan
eksperimen terbaru dalam bidang kimia larutan elektrolit, memberikan pandangan
terkini dalam penelitian ini.
 Sederhana dan mudah dipahami: buku ini mungkin lebih mudah dipahami bagi
pemula dalam kimia karena fokus pada larutan yang tidak mengandung ion-ion,
sehingga konsep-konsepnya lebih sederhana.

Buku pembanding:
 Pemahaman konsep penting: buku ini memberikan pemahaman mendalam
tentang konsep-konsep kimia penting, seperti ion, konduktivitas, reaksi ionik, dan
elektrokimia.
 Relevansi dalam aplikasi kimia: buku ini membantu pembaca memahami aplikasi
penting larutan elektrolit dalam berbagai bidang, seperti kimia analitik, industri,
elektrokimia, dan lebih banyak lagi.
 -kontribusi pada penelitian dan inovasi: buku semacam itu mungkin merujuk
pada penelitian terbaru dan inovasi dalam kimia larutan elektrolit, memberikan
wawasan tentang perkembangan terkini dalam bidang ini.

28
B. Kekurangan buku
Buku utama:
 Keterbatasan referensi: karena larutan elektrolit adalah topik khusus, buku-buku
semacam itu mungkin memiliki referensi terbatas dibandingkan dengan topik
kimia umum lainnya.
 Terlalu teknis: buku semacam itu mungkin cenderung menjadi terlalu teknis dan
berfokus pada aspek-aspek penelitian atau industri tertentu, yang bisa menjauhkan
pembaca yang hanya mencari pemahaman dasar tentang larutan elektrolit dan
larutan non elektrolit.

Buku pembanding:
 Kurangnya kedalaman penjelasan: buku semacam itu mungkin kurang mendalam dan
detail dalam menjelaskan konsep-konsep kimia karena sifat yang lebih sederhana dari
larutan elektrolit dan non-elektrolit.
 Tidak memasukkan materi terbaru: buku tersebut mungkin tidak memasukkan materi
terbaru atau perkembangan terkini dalam bidang larutan elektrolit dan non-elektrolit.
 Tidak menyediakan contoh praktis: buku tersebut mungkin kurang dalam memberikan
contoh praktis atau aplikasi kehidupan sehari-hari dari larutan elektrolit dan non-
elektrolit.

29
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Buku 1 memiliki beberapa kelebihan yang signifikan, termasuk pemahaman mendalam


tentang konsep-konsep kimia larutan elektrolit, contoh kasus, referensi ilmiah terkini, dan
kemudahan pemahaman bagi pemula. Namun, buku ini memiliki kekurangan berupa
keterbatasan referensi dan kecenderungan menjadi terlalu teknis.

Buku 2 juga memiliki kelebihan yang penting, seperti pemahaman konsep penting,
relevansi aplikasi kimia, dan kontribusi pada penelitian dan inovasi. Namun, buku ini
memiliki kekurangan dalam hal kedalaman penjelasan, kurangnya materi terbaru, dan
kurangnya contoh praktis.

B. Saran

Pemilihan buku tergantung pada kebutuhan dan tingkat pemahaman pembaca. Jika
pembaca mencari pemahaman mendalam dan merujuk pada penelitian ilmiah, buku 1
mungkin lebih sesuai. Namun, pastikan untuk mencari referensi tambahan untuk mengatasi
keterbatasan referensi buku ini.

Jika pembacaa lebih tertarik pada aplikasi praktis larutan elektrolit dalam berbagai
bidang kimia, maka buku 2 mungkin merupakan pilihan yang lebih baik. Meskipun buku ini
kurang mendalam, itu dapat memberikan pemahaman yang lebih luas tentang penggunaan
larutan elektrolit dalam kehidupan sehari-hari. Tetapi, pastikan untuk mengkombinasikan ini
dengan sumber lain yang menawarkan kedalaman konsep yang diperlukan.

Dalam banyak kasus, kombinasi dari kedua buku mungkin merupakan pendekatan
terbaik, memungkinkan untuk memahami konsep dasar dan juga melihat aplikasi praktisnya.

30
DAFTAR PUSTAKA

Putri, A. R., Ardiyanta, A. S., & Makruf, A. (2019). Kandungan Listrik Pada Limbah Air
Detergen Dengan Menggunakan Reaksi Sel Volta. JIPI (Jurnal Ilmiah Penelitian Dan
Pembelajaran Informatika), 04(02), 132-138.

Putri Prastuti, O. (2017). Pengaruh Komposisi Air Laut dan Pasir Laut Sebagai Sumber
Energi Listrik Jurnal Teknik Kimia Dan Lingkungan, 1(1), 35-41. www.jtkl.polinema.ac.id

School, W. S. (2019). No Title. In USGS Science for a changing


world.https://www.usgs.gov/special-topics/water-science-school/science/how-much-water-
there-earth#text=About 71 percent of the percent of all Earth's water.

Zulaikhah, T. S., & Wibowo, J. W. (2022). Edukasi Tentang Manfaat Air Kelapa Muda
Untuk Meningkatan Imunitas di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal ABDIMAS-KU: Jurnal
Pengabdian Masyarakat Kedokteran, 01(02), 73-81.

Chang, Raymond. 2003. Kimia Dasar Konsep-konsep Inti Edisi ketiga Jilid 1. Jakarta:
Erlangga

Hermawan, dkk. 2009. Aktif belajar kimia. Jakarta Pusat pembukuan departemen
pendidikan nasional

Partana, C. F.. Antuni Wiyarsi. 2009. Mari belajar kimia 3 :Untuk SMA. Jakarta Pusat
pembukuan departemen pendidikan nasional Lustiyanti, D, L. dkk. 2009. Aktif BELAJAR
KIMIA : untuk SMA. Jakarta Pusat pembukuan departemen pendidikan nasional

Erti suherti, dkk. 2016. Modul Larutan manfaat penilaian dalam pembelajaran. Jakarta:
kementerian pendidikan dan kebudayaan.

Mulyono HAM. 2006. Kamus kimia. Edisi kedua. Jakarta: PT. Bumi aksara.

Brown, Theodore L. And LeMay Jr, H. Eugene. 1977.

Chemistry: The Central Science Englewood, New Jersey: Prentice-Hal Inc.

Sunarya, Yayan. Agus Setiabudi. 2009. Mudah dan aktif belajar kimia: untuk kelas XI.
Jakarta : Departemen Pendidika Nasional

Partana, C F. Antuni Wiyarsi. 2009. Mari Belajar kimia 2: untuk SMA XI Ipa. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional.

31

Anda mungkin juga menyukai