KIMIA
(LARUTAN ELEKTROLIT
KELAS X
SMA/MA DAN NON ELEKTROLIT)
DISUSUN OLEH:
171620625
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami ucapkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan modul
pembelajaran kimia tentang larutan elektrolit dan nonelektrolit.
Modul ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan modul
ini.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
modul pembelajaran ini.
Akhir kata saya berharap semoga modul ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya, modul yang telah disusun dapat bermanfaat untuk menambah ilmu
dan wawasan untuk kami dan orang pembacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan dimasa depan.
Contents
MODUL KIMIA ........................................................................ Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR .............................................................................................................. 2
DAFTAR ISI............................................................................................................................. 3
BAB 1 .......................................................................................... Error! Bookmark not defined.
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 4
A. Latar Belakang .............................................................................................................. 4
B. Deskripsi singkat ........................................................................................................... 4
C. Manfaat .......................................................................................................................... 4
D. Tujuan Pembelajaran ................................................................................................... 4
BAB II ....................................................................................................................................... 5
KEGIATAN BELAJAR I........................................................................................................ 5
LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT ..................................................... 5
A. STANDAR KOMPETENSI ......................................................................................... 5
B. KOMPETENSI DASAR ............................................................................................... 5
C. INDIKATOR ................................................................................................................. 5
D. MATERI POKOK ........................................................................................................ 5
E. URAIAN MATERI ....................................................................................................... 5
F. RANGKUMAN ............................................................................................................. 8
BAB III.................................................................................................................................... 12
KEGIATAN BELAJAR II .................................................................................................... 12
BAB IV .................................................................................................................................... 13
EVALUASI ............................................................................................................................. 13
A. MAKSUD DAN TUJUAN EVALUASI .................................................................... 13
B. MATERI EVALUASI ................................................................................................ 13
C. SOAL EVALUASI .................................................................................................. 13
BAB V ..................................................................................................................................... 17
PENUTUP ............................................................................................................................... 17
GLOSARIUM ........................................................................................................................ 18
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 19
KUNCI JAWABAN ............................................................................................................... 20
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Larutan adalah campuran homogen antara zat terlarut dan pelarut. Zat terlarut adalah
zat yang terdispersi ( tersebar secara merata ) dalam zat pelarut. Zat terlarut mempunyai
jumlah yang lebih sedikit dalam campuran. Ini biasa di sebut dengan solute. Sedangkan zat
pelarut adalah zat yang mendispersi atau ( fase pendispersi ) komponen – komponen zat
terlarut. Zat pelarut mempunyai jumlah yang lebih banyak dalam campuran. Zat pelarut di
sebut solvent. Pelarut tidak harus cairan, tetapi dapat berupa padatan atau gas asal dapat
melarutkan zat lain. Sistem semacam ini disebut sistem dispersi. Untuk sistem dispersi, zat
yang berfungsi seperti pelarut disebut medium pendispersi, sementara zat yang berperan
seperti zat terlarut disebut dengan zat terdispersi (dispersoid).
Jika memungkinkan semua reaksi kimia sebaiknya dilakukan dalam larutan cair sebab
reaksi kimia dalam keadaan padat atau gas memerlukan energi dan teknologi yang relatif
mahal karena terjadi pada suhu dan tekanan tinggi. Adapun reaksi kimia dalam larutan
relative murah karena dapat terjadi pada suhu dan tekanan relatif rendah, sehingga tidak
memerlukan perangkat alat yang berteknologi tinggi.
B. Deskripsi singkat
Modul ini menjelaskan tentang:
C. Manfaat
Modul ini diharapkan dapat membantu siswa untuk menjelaskan tentang pengertian,
larutan elektrolit dan non elektrolit, jenis-jenis larutan elektrolit dan non elektrolit dan Sifat-
sifat larutan elektrolit dan non elektrolit.
D. Tujuan Pembelajaran
3) Siswa dapat mengelompokan jenis - jenis larutan berdasrkn daya hantar listriknya
BAB II
KEGIATAN BELAJAR I
A. STANDAR KOMPETENSI
B. KOMPETENSI DASAR
C. INDIKATOR
D. MATERI POKOK
E. URAIAN MATERI
Pada tahun 1884, Svante August Arrhenius mengajukan teorinya, bahwa larutan
elektrolit dalam air terionisasi ke dalam partikel-partikel yang bermuatan positif (kation) dan
negatif (anion) yang disebut ion. Jumlah muatan ion positif akan sama fdengan jumlah
muatan ion negatif, sehingga muatan ion-ion dalam larutan adalah netral. Ion-ion inilah yang
bertugas menghantarkan arus listrik dalam larutan elektrolit tersebut. Selanjutnya Arrhenius
mengemukakan bahwa larutan elektrolit tidak selalu terdisosiasi secara sempurna dan terjadi
untuk suatu elektrolit pada konsentrasi tertentu hanya sebagian kecil saja terionisasi
(terdisosiasi) menjadi ion. Besar kecilnya ionisasi disebut derajat disosiasi yang bergantung
pada harga konsentrasi larutan elektrolit dan jenis elektrolit.
Misalnya apabila kristal NaCl dilarutkan dalam air, maka oleh pengaruh air NaCl
terurai (disosiasi) menjadi ion positif Na+ (kation) dan ion negatif Cl- (anion) yang bebas
bergerak. Ion-ion inilah yang bergerak sambil membawa muatan listrik ke dua ujung kawat
(kutub elektrode) alat uji elektrolit.
Perubahan suatu senyawa menjadi ion-ion dalam suatu larutan disebut proses ionisasi.
Proses ionisasi merupakan salah satu cara menunjukan pembentukan ion-ion, umumnya
ditulis tanpa melibatkan molekul air atau pelarut, namun terkadang molekul air dituliskan
juga. Misalnya HCl yang dilarutkan dalam air dapat ditulis dalam dua persamaan:
HCl → H+ + Cl–
CH3COOH → H+ + CH3COO–
Ketika diberi beda potensial, Ion yang bermuatan negatif bergerak menuju anoda (+)
sedangkan ion yang bermuatan positif bergerak menuju katoda (-) karena adanya perbedaan
muatan. Aliran ion inilah yang menyebabkan larutan elektrolit dapat menghantarkan arus
listrik. Senyawa seperti glukosa, etanol, gula tebu dan larutan urea dalam bentuk padatan,
lelehan maupun larutan tidak dapat menghantarkan arus listrik karena tidak mengalami
ionisasi atau tetap dalam bentuk molekul.
Larutan apa saja yang dapat menghantarkan listrik? Terdapat berbagai jenis larutan yang bisa
menghantarkan listrik. Pembagian zat tersebut adalah sebagai berikut.
• Larutan asam (zat yang melepas ion H+ jika dilarutkan dalam air),
contohnya adalah:
• Asam florida : HF
• Asam sulfat/air aki : H2SO4
• Asam askorbat/Vit C
• Larutan basa (zat yang melepas ion OH- jika dilarutkan dalam air)
contohnya adalah:
• Larutan garam (zat yang terbentuk dari reaksi antara asam dan basa),
contohnya adalah:
F. RANGKUMAN
• Larutan non elektrolit ialah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik.
• Larutan elektrolit terbagi dua yaitu: larutan elektrolit lemah dan elektrolit kuat
• Senyawa kovalen polar dalam bentuk murninya merupakan penghantar listrik yang
kurang baik tetapi dalam larutannya merupakan penghantar listrik yang baik.
Nama :
Kelas/Semester : XI IPA/Ganjil
INSTRUKSI
Setelah alat dan bahan siap tersedia, laksanakanlah percobaan menurut prosedur
percobaan.
Mengorientasi Permasalahan
Tahukah kalian bila kita memegang kabel berarus listrik yang terkelupas isolatornya maka
dapat tersengat aliran listrik. Hal ini terjadi karena di dalam tubuh kita terdapat larutan yang
dapat menghantarkan arus listrik. Pernahkah Anda memperhatikan orang yang mencari ikan
di sungai dengan cara menyetrum, apa yang terjadi? Ternyata di sekitar alat setrum tersebut
tiba-tiba muncul banyak ikan yang mengapung karena telah mati. Mengapa ikan-ikan di
sekitar alat penyetrum bisa mati? Apakah air sungai dapat menghantarkan arus listrik?
Mengajukan Hipotesis
Jika air sungai dapat menghantarkan arus listrik bagaimana dengan larutan lain nya?
Apakah semua larutan dapat menghantarkan listrik? Lalu bagaimana cara mengidentifikasi
suatu larutan dapat menghantarkan arus listrik atau tidak? Buatlah hipotesis dari
permasalahan yang ada berdasarkan informasi yang telah Anda ketahui !
..................................................................................................................................
Alat :
Bahan :
1. Aquades (H2O)
PROSEDUR KERJA
Rangkailah alat uji elektrolit sehingga dapat berfungsi dengan baik.
1. batu baterai
2. kabel penghubung
3. bola lampu
4. elektroda karbon
5. elektroda karbon
7. gelas kimia
Masukkanlah masng-masing larutan ke dalam gelas kimia sebanyak 20ml lalu berilah
label
Masukkanlah kedua batang elektroda dalam aquades (H2O) lalu amati gejala yang
terjadi
1. Larutan mana saja yang tidak dapat menimbulkan nyala lampu dan tidak menghasilkan
gelembung gas?
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
2. Larutan apa saja yang dapat menyalakan lampu dan/atau menghasilkan gelembung gas?
........................................................................................................................
.......................................................................................................................
3. Larutan elektrolit bibedakan menjadi 2, yaitu elektrolit kuat dan elektrolit lemah.
Larutan apa saja yang dapat menyalakan lampu dengan terang dan menghasilkan gelembung
gas banyak?
........................................................................................................................
........................................................................................................................
4.Larutan apa saja yang dapat menyalakan lampu tetapi redup dan menghasilkan sedikit
gelembung gas?
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
BAB III
KEGIATAN BELAJAR II
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
BAB IV
EVALUASI
B. MATERI EVALUASI
Materi evaluasi pada modul ini
Pengertian larutan elektrolit dan non elektrolit
Jenis-jenis larutan elektrolit dan non elektrolit
C. SOAL EVALUASI
a. aqua galon
b. air teh
d. air ledeng
e. aqua destilasi
a. 2 mL
b. 5 mL
c. 10 mL
d. 25 mL
e. 100 mL
c. Elektrolit adalah zat yang dalam bentuk larutan atau leburannya dapatmenghantarkan
listrik
4. Di bawah ini, yang dapat menghantarkan listrik paling baik adalah ....
e. larutan NaCl 1M
5. Asam klorida merupakan ... jika dilarutkan ke dalam air bersifat ....
1. Larutan non elektrolit adalah 1.Air minum berikut yang bukan C2 0-5
larutan adalah ....
2. Larutan elektrolit adalah
2.Pada label minuman beralkohol
3. Larutan elektrolit lemah adalah tertera "mengandung5% alkohol".
Dalam 100 mL minuman, terdapat
4. Larutan elektrolit kuat adalah alcohol sebanyak ....
PENUTUP
1. Larutan yang dapat menghantarkan listrik disebut larutan elektrolit, sedangkan larutna
yang tidak dapat menghantarkan arus listrik disebut larutan non elektrolit.
3. Jika diuji dengan elektrolit, maka pada larutan elektrolit kuat akan terlihat gejala yaitu
lampu menyala terang dan banyak gelembung gas. Sedangkan larutan elektrolit lemah
akan memperlihatkan gejala lampu yang redup dan terdapat gelembung gas atau
hanya terdapat gelempbung gas tanpa nyala lampu. Larutan non elektrolit mempunyai
4. Kekuatan elektrolit dapat diukur dengan menggunakan derajat ionisasi (α). Jika
5. Larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik karena adanya ion-ion yang
bergerak bebas.
6. Zat elektrolit kuat dalam air menggion secara sempurna, sedangkan zat elektrolit
7. Zat elektrolit dapat berupa senyawa ion dan senyawa kovalen polar yang mengalami
pengionan.
GLOSARIUM
Larutan: campuran yang homogen antara zat terlarut dan zat pelarut
Larutan non elektrolit: larutan yang tidak bisa menghantarkan arus listrik
Elektrolit: bahan yang dapat menghantarkan arus listrik karena terjadi perpindahan
elektron, bahan berupa lelehan atau larutan
Senyawa ion: Senyawa ion merupakan sumber larutan ion sebab senyawa ini
tersusun dari ion-ion
Senyawa kovalen polar: Senyawa kovalen polar juga merupakan sumber larutan ion
DAFTAR PUSTAKA
1. Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi akibat pemakaian pasangan elektron
bersama-sama. Ikatan kovalen terbentuk di antara dua atom yang sama-sama ingin
menangkap elektron (sesama atom bukan logam). Dua atom bukan logam saling
menyumbangkan elektron, agar tersedia satu atau lebih pasangan elektron yang dijadikan
milik bersama. Contoh : HCl
2. Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan kovalen dimana pasangan electron bersama
berasal dari satu atom.
Pilihan ganda ikatan kimia
1. B
2. A
3. B
4. D
5. D
1. A
2. B
3. A
4. E
5. B