MATERI KOLOID
Terintegrasi Etnosains Model Problem Based Learning pada Materi Koloid
Materi Koloid
Disusun oleh :
Pendidikan Kimia
2022
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan “Elektronik-Lembar
Kerja Peserta Didik Model Problem Based Learning Terintegrasi Etnosains pada
Maeri Koloid”. Materi disajikan menggunakan bahasa yang mudah dipahami, serta
setiap kajian dilengkapi dengan arahan tugas yang dapat dikerjakan siswa. Hal ini
dimaksudkan agar siswa dapat membuat hubungan antara pengetahuan yang
dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar dan kemampuan literasi kimia siswa.
Penulis juga berupaya semaksimal mungkin untuk berkarya dalam pembuatan
lembar kerja peserta didik ini sehingga dapat digunakan sebagai pegangan guru dan
siswa dalam proses pembelajaran, khusunya untuk materi sistem koloid. Tidak lupa
penulis ucapkan terimakasih Dr. Sri Mursiti, M.Si yang sudah membimbing dalam
pembuatan Lembar Peserta Didik ini sehingga dapat digunakan sebagai pegangan
guru dan siswa dalam proses pembelajaran ini. Kritik dan saran yang membangun
sangat penulis harapkan guna tercapainya kesempurnaan lembar kerja peserta didik
ini.
Penulis
3
DAFTAR ISI
PETA KONSEP.......................................................................................................... 5
PENDAHULUAN ....................................................................................................... 6
4
PETA KONSEP
5
PENDAHULUAN
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutmya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan
proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia
KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
6
C. Tujuan Pembelajaran
3.15.1 Siswa dapat menjelaskan tipe sistem koloid
3.15.2 Siswa dapat membedakan jenis-jenis koloid dalam kearifan lokal
Kabupaten Kebumen
3.15.3 Siswa dapat mengidentifikasi sifat-sifat koloid (efek Tyndall, gerak
Brown, daya adsorpsi, muatan listrik, dan koagulasi) yang ada dalam
kearifan lokal Kabupaten Kebumen
3.15.4 Siswa dapat menganalisis penerapan koloid dalam kehidupan sehari-
hari
4.15.1 Siswa dapat merancang dan melakukan percobaan tentang pembuatan
makanan atau produk lain berupa koloid atau yang melibatkan prinsip
kolid dan melaporkan hasil percobaan
7
Orientasi Masalah
Tahapan orientasi masalah digunakan untuk mempersiapkan peserta didik
untuk belajar dengan pemberian wacana tentang permasalahan pada
kehidupan sehari -hari yang bersifat kontekstual, sehingga dapat memotivasi
peserta didik dalam aktivitas belajar.
Penyelidikan Kelompok
Tahap penyelidikan kelompok, peserta didik diminta untuk mengumpulkan
informasi melalui kegiatan penyelidikan dan mencari penjelasan mengenai
masalah yang diberikan dengan melakukan diskusi kelompok melalui
Google Doc.
8
E. Integrasi Etnosains
Istilah ethnoscience berasal dari kata ethnos dari bahasa Yunani yang berarti
bangsa dan kata scientia dari bahasa latin yang berarti pengetahuan. Jadi, etnosains
dapat diartikan pengetahuan yang dimiliki oleh suatu bangsa. Etnosains bisa
diartikan sebagai penyampaian pembelajaran menggunakan kearifan lokal sebagai
objek pembelajaran (Sudarmin, 2014). Suatu pembelajaran kimia berorientasi
etnosains merupakan strategi penciptaan lingkungan dan perancangan pengalaman
belajar sains kimia yang mengintegrasikan budaya atau kearifan lokal sebagai bagian
proses pembelajaran.
Integrasi konsep-konsep sains asli ke dalam pembelajaran sains sekolah dapat
memberikan sentuhan rasional ilmiah pada konsep-konsep sains asli, sehingga bisa
diterima secara logis. Dimana transformasi pengetahuan sains asli masyarakat
menjadi sains ilmiah adalah untuk mengubah pengetahuan masyarakat yang bersifat
turun temurun menjadi pengetahuan terpercaya dan dapat dipertanggungjawabkan.
F. Literasi Kimia
Literasi kimia merupakan cabang dari literasi sains (C. Cigdemoglu et al.,
2017). Literasi kimia merupakan pemahaman tentang sifat partikel materi, reaksi
kimia, hukum dan teori kimia, dan aplikasi kimia umum dalam kehidupan sehari-hari
(Imansari & Sumarni, 2018). Pentingnya literasi sains berhubungan dengan
bagaimana siswa mampu menghargai alam dengan memanfaatkan sains dan
teknologi yang telah dikuasainya. Penilaian dari literasi kimia adalah melalui tes
kemampuan peserta didik dengan memberikan permasalahan kimia dan peserta didik
menggunakan kemampuan untuk menggunakan pengetahuan kimia yang dimiliki
dalam memecahkan masalah berdasarkan informasi permasalahan yang diberikan
(Ceyhan Cigdemoglu & Geban, 2015).
9
G. Petunjuk Peserta Didik
1) Pelajari dan pahami peta konsep yang di sajikan di bagian awal E-LKPD
ini.
2) Pelajari dan pahami tujuan pembelajaran dan kriteria keberhasilan belajar
yang tercantum dalam E-LKPD.
3) Dengan bimbingan guru, diskusikan masalah yang tercantum pada kolom
orientasi pada masalah.
4) Setiap peserta didik dalam kelompok masing-masing mengeksplorasi
(mencermati dan mendiskusikan dalam kelompok).
5) Berdasarkan pemahamanmu terhadap penyeledikan setiap masalah, maka
jawablah pertanyaan-pertanyaan yang diberikan.
6) Peserta didik yang telah menemukan jawaban dari suatu pertanyaan,
bertanggung jawab untuk menjelaskan jawabannya kepada teman yang
belum paham dalam kelompoknya.
7) Setiap kelompok diharuskan menyampaikan kesimpulan hasil kinerja
kelompoknya dan kelompok lain diminta untuk menanggapi, sedangkan
guru melakukan penguatan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
8) Kerjakanlah sejumlah latihan dan soal-soal yang diberikan untuk
memperkuat setiap masalah yang telah dipecahkan.
10
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
SISTEM DAN JENIS KOLOID
Tujuan Pembelajaran
Siswa dengan percaya diri dapat menjelaskan tipe sistem koloid dan
membedakan jenis-jenis koloid dari fenomena kehidupan sehari – hari dengan tepat
setelah mempelajari E-LKPD terintegrasi etnosains model problem based learning
dengan latar belakang budaya kearifan lokal Kabupaten Kebumen melalui Tradisi
Jenang Procot.
11
Orientasi Masalah
12
“Jenang Procot dalam Tradisi Hamil Tua”
Sumber : fimela.com
Jenang procot seringkali dibuat oleh masyarakat Jawa pada tradisi
sembilan bulanan atau bancakan ketika seorang ibu hamil tua. Selain rasanya
yang manis, legit, dan bertekstur lembut, jenang procot memiliki makna dan
simbol yang sangat istimewa. Jenang procot terbuat dari tepung pati yang
disajikan dengan kuah santen kelapa yang dicampur dengan gula jawa cair.
Penyajiannya pun cukup unik, dimana jenang akan dituangkan dalam takir
yang terbuat dari daun pisang, lalu diguyur santen. Kemudian, pisang raja yang
dibungkus daun pisang berbentuk tabung akan diperosotkan (procot) di atas
jenang.
Pisang raja ini diibaratkan bayi dalam kandungan. Sementara bungkus
daun pisang diibaratkan sebagai kain jarit yang dikenakan oleh sang ibu.
Jenang procot ini pun menyimbolkan persalinan yang lancar. Diharapkan
ketika ibu mengonsumsi jenang procot ini, si jabang bayi bisa lahir dengan
selamat dan sehat.
Jenang procot ini selain memiliki makna dan simbol istimewa bagi
masyarakat jawa, juga dapat dikaji dalam ilmu kimia. Mulai dari jenang nya
sendiri hingga pelengkap yang digunakan seperti santan dan gula jawa cair.
Nah apakah jenang procot termasuk koloid? Koloid jenis apakah yang ada
dalam tradisi tersebut ?
13
Penyelidikan Kelompok
14
Bagaimana perbandingan sifat antara larutan, koloid dan suspensi ?
Sifat Larutan Sejati Sistem Koloid Suspensi
Tidak dapat
Penyaringan
disaring
Contoh
2. Jenis-jenis koloid
Sol padat
Aerosol
Aerosol padat
Emulsi
Emulsi padat
Buih
Buih padat
15
Penyajian Hasil Karya
Pengetahuan apa yang telah anda pelajari pada pertemuan kali ini ?
Mengapa anda harus mempelajari pengetahuan ini?
Kumpulkan hasil diskusi kelompok dan buatlah kesimpulan !
16
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
SIFAT KOLOID, PEMBUATAN KOLOID,
DAN PENERAAN DALAM KEHIDUPAN
Tujuan Pembelajaran
Siswa dengan percaya diri dapat mengidentifikasi sifat-sifat koloid dan
menganalisis penerapan koloid dalam kehidupan sehari-hari dengan tepat setelah
mempelajari E-LKPD terintegrasi etnosains model problem based learning dengan
latar belakang budaya kearifan lokal Kabupaten Kebumen melalui “Pengolahan Air
di Waduk Sempor”.
17
Orientasi Masalah
18
Organisasi Untuk Belajar
Penyelidikan Kelompok
19
Ayo Diskusikan dan Lengkapilah Jawaban Berikut Ini !
https://bit.ly/KegiatanBelajar_2
1. Sifat-Sifat Koloid
20
No Sifat Koloid Prinsip Contoh dalam Kehidupan
1 Efek tyndall
2 Gerak brown
3 Elektroforesis
5 Koagulasi
Koloid
6
Pelindung
7 Dialisis
21
Ternyata koloid yang medium pendispersinya cair, dibedakan atas koloid liofil dan
koloid liofob. Bagaimanakah perbedaanya ?
5 Bersifat reversible
6 Efek tyndall lebih jelas
7 Stabil
8 Terdiri atas zat anorganik
9 Efek gerak brown lemah
10 Hanya beberapa dapat dibuat gel
11 Umunya dibuat dengan cara dispersi
12 Kekentalan lemah
Contoh : sabun, agar-agar, kanji, Contoh : sol belerang, sol logam, sol
14
detergen, gelatin AgCl
2. Pembuatan Koloid
a. Cara Kondensasi
Apa itu cara kondensasi ?
22
Pembuatan koloid dengan cara ini dapat dilakukan dengan 2 macam cara
yaiu kimia dan fisika.
1) Kimia
Pembuatan partikel koloid dari partikel larutan sejati melalui reaksi kimia
meliputi :
Reaksi Redoks, yaitu merupakan reaksi yang disertai dengan
perubahan bilangan oksidasi. Contoh :
2) Fisika
Cara pembuatan partikel koloid dengan cara mengkondensasikan
partikel, melalui :
Penggantian pelarut
Pengembunan uap
23
b. Cara Dispersi
Apa itu cara dispersi ?
24
Apa itu cara mekanik ?
Bagaimana contohnya :
Cara peptipasi
Apa itu cara peptisasi ?
Bagaimana contohnya :
Bagaimana contohnya :
25
Cara Homogenisasi
Apa itu cara homogenisasi ?
Bagaimana contohnya :
Bagaimana contohnya :
26
Salah satu penerapan penggunaan koloid adalah pengolahan air bersih, seperti
pada pengolahan air di Waduk Sempor. Bagiamanakah tahapan pengolahan air
bersih ?
Pengendapan
Penyaringan
Koagulasi
Penambahan Desinfektan
27
Penyajian Hasil Karya
Pengetahuan apa yang telah anda pelajari pada pertemuan kali ini ?
Mengapa anda harus mempelajari pengetahuan ini?
Kumpulkan hasil diskusi kelompok dan buatlah kesimpulan !
28
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3
PRAKTIKUM KOLOID
Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran 3 ini diharapkan :
Orientasi Masalah
29
Organisasi Untuk Belajar
Ya, masyarakat biasanya memurnikan minyak yang telah digunakan tersebut dengan
menggunakan kulit pisang kepok (Musa Paradisiaca, Linn) untuk hidup yang lebih
sehat dan ekonomis.
1) Bagaimana cara menjernihkan minyak jelantah agar bisa digunakan lebih
aman ?
2) Mengapa menerapkan prinsip koloid ?
3) Sifat apa yang diterapkan dalam proses tersebut ?
Penyelidikan Kelompok
A. JUDUL PERCOBAAN
B. TUJUAN PERCOBAAN
C. DASAR TEORI
Materi dasar yang berkaitan dengan percobaan.
30
E. CARA KERJA
Cara menjernihkan minyak jelantah:
1. Kulit pisang dipotong menjadi 3-4 bagian
2. Masukan kulit pisang ke dalam minyak jelantah
3. Diamkan beberapa menit agar kulit pisang menyerap kotoran secara
perlahan
4. Tuang minyak jelantah melalui saringan ke wadah penampung
F. HASIL PENGAMATAN
Sebelum Sesudah
Deskripsi : Deskripsi hasil:
Dokumentasi: Dokumentasi:
G. PEMBAHASAN
1. Bagaimana cara menjernihkan minyak jelantah dengan kulit pisang?
31
3. Mengapa digunakan kulit pisang? Apa alasanya?
Pengetahuan apa yang telah anda pelajari pada pertemuan kali ini ?
Mengapa anda harus mempelajari pengetahuan ini?
Kumpulkan hasil percobaan kelompok dan buatlah kesimpulan !
32
EVALUASI
1. Saat ibu meminum jamu, sering kita jumpai ibu mengocok botol jamu lebih
dahulu. Hal ini dikarenakan jamu merupakan contoh dari…
A. Larutan
B. Koloid
C. Campuran
D. Hidrofil
E. Hidrofob
3. Sebelum menjadi gulali maupun gula jawa. Bahan utamanya diperoleh dari
bunga pohon kelapa yang biasa disebut legen. Pernahkah kalian menikmati satu
gelas Legen (air nira)? Air nira adalah contoh dari…
A. Larutan
B. Koloid
C. Suspensi
D. Hidrofil
E. Hidrofob
33
4. Di antara campuran berikut:
1) NaCl + air
2) Tepung kanji + air dipanaskan
3) Sabun + air
4) Gula + air
Yang menghasilkan sistem koloid adalah:
A. 1, 2, dan 3
B. 1, 3, dan 4
C. 1, 2, dan 4
D. 2 dan 3
E. 2 dan 4
A. Suspensi
B. Larutan
C. Sistem koloid
D. Campuran
E. Emulsi
6. Berdasarkan sifat kelarutan zat terdispersi dalam zat pendispersinya, maka sistem
koloid yang terjadi dari agar-agar dengan air yang telah dimasak dan didinginkan
yaitu tergolong sebagai..
A. Gel
B. Sol
C. Liofob
D. Hidrosol
E. Emulsi
7. Asap dari pembakaran Genteng Sokka adalah salah satu contoh sistem koloid
dengan jenis fasa...
A. Padat dalam cair
B. Cair dalam gas
C. Cair dalam padat
D. Padat dalam gas
E. Gas dalam padat
34
8. Warna hitam berasal dari tanaman padi yang dibakar lalu dicampur dengan air
yang sering digunakan untuk mewarnai dawet ireng. Berdasarkan penjelasan
tersebut, dapat dikatakan bahwa pewarna tersebut termasuk dalam jenis koloid…
A. Emulsi padat
B. Emulsi
C. Sol
D. Sol padat
E. Aerosol
9. Pada saat mencuci piring dengan spon dan sabun, spon harus diremas-remas
terlebih dahulu agar menghasilkan banyakbuih. Buih tidak akan terbentuk apabila
spos basah yang berii sabun tidak diremas, atau di gosokan pada permkaan
piring. Kegiatan menggosok atau meremas spons memungkinkan udara masuk
pada sistem sehingga terbentuklah buih. Sistem dispersi pada buih adalah...
A. Zat padat terdispersi dalam zat cair
B. Zat cair terdispersi dalan gas
C. Gas terdispersi dalam zat padat
D. Gas terdispersi dalam zat cair
E. Zat cair terdispersi dalam zat cair
10. Kebumen menjadi salah satu daerah penghasil genteng tanah liat. Proses
pembuatan genteng tersebut dilakukan di desa Sokka, oleh sebab itu genteng
khas Kebumen diberi nama Genteng Sokka. Genteng Sokka ini terbuat dari tanah
liat yang diambil dari sawah yang berada 30 cm di bawah permukaan tanah,
artinya lapisan tanah pertama setebal 30 cm itu disebut lungka (banyak memiliki
unsur hara) tidak bisa dijadikan genteng. Tanah liat dicampur dengan sedikit air
dan pasir laut. Pencampuran dengan pasir laut dan air ini bertujuan untuk
menghaluskan dan menutup pori-pori pada tanah sehingga setelah digiling dan
tercampur rata dihasilkan bahan baku yang pori-porinya seragam. Adonan
genteng yang sudah jadi disebut dengan KWEH. Dalam hal ini, maka tanah liat
termasuk jenis koloid...
A. Sol padat
B. Sol cair
C. Aerosol
D. Buih
E. Emulsi
35
11. Bahan-bahan dalam pembuatan es cincau yang segar adalah cincau hijau, santan,
susu, gula, dan es batu. Dari bahan tersebut, yang fasa terdispersinya adalah zat
padat, sedangkan fasa pendispersinya adalah air merupakan....
A. Cincau
B. Santan
C. Susu
D. Gula
E. Es batu
12. Pada proses pembuatan genteng sokka ada tahap pencampuran air ke dalam
adonan genteng. Kemudian seberkas sinar diarahkan ke dinding gelas yang berisi
air tersebut yang penampangnya keruh. Hal tersebut dilakukan untuk menguji
sifat koloid, yaitu…
A. Efek Tyndall
B. Gerak Brown
C. Elektroforesis
D. Koagulasi
E. Dialisis
13. Pantai-pantai di pesisir selatan sering menjadi salah satu tujuan untuk menikmati
indahnya sunset atau matahari terbenam. Terjadinya merah dilangit saat matahari
terbenam merupakan salah satu peristiwa efek penghamburan cahaya yang
disebabkan oleh partikel-partikel koloid yang disebut....
A. Elektroforesis
B. Dialysis
C. Adsorpsi
D. Koagulasi
E. Efek tyndall
14. Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menjumpai maupun mengonsumsi susu.
Susu (emulsi lemak dalam air) distabilkan oleh sejenis protein susu, yaitu kasein.
Hal ini menunjukan bahwa pada industri susu melibatkan sifat…
A. Adsorpsi
B. Dialysis
C. Elektroforesis
D. Gerak brown
E. Koloid Pelindung
36
15. Sekarang ini harga minyak masih melonjak tinggi. Masyarakat memilih
menggunakan minyak dengan kualitas rendah, sehingga sisa minyak yang
digunakan/minyak jelantah yang dihasilkan begitu kotor. Namun masih ada cara
yang dapat digunakan untuk menjernihkan minyak jelantah, yaitu dengan cara
merendam dengan kulit pisang. Hal ini karena kulit pisang dapat bertindak
sebagai....
A. Emulgator
B. Katalis
C. Adsorpben
D. Koagulan
E. Peptisator
16. Darah adalah salah satu contoh koloid. Jika terjadi gagal ginjal, maka pasien
harus melakukan cuci darah. System kerja dari proses cuci darah juga
menggunakan cara kerja pembuatan koloid yaitu…
A. Efek Tyndall
B. Gerak Brown
C. Dialysis
D. Elektroforesis
E. Hidrolisis
17. Pada proses penjernihan air di Waduk Sempor, lumpur dikoagulasi dengan tawas
[Al2(SO4)3], ditambah peningkat alkalinitas air [Ca(OH)2], dan diberi kaporit
sebagai pembunuh kuman. Dalam proses tersebut Aluminium hidroksida
(Al(OH)3) membentuk sol bermuatan positif dalam air, di antara elektrolit
berikut yang paling efektif untuk menggumpalkan koloid tersebut adalah...
A. NaCl
B. CaSO4
C. BaCl2
D. ClO-
E. Al(OH)3
18. Norit adalah obat sakit perut yang mengandung serbuk karbon yang berasal dari
arang kayu tertentu. Norit di dalam perut akan bercampur dengan cairan yang
ada diusus membentuk koloid. Terjadi peristiwa penyerapan spesi (muatan
listrik atau ion dan molekul netral) oleh permukaan partikel koloid. Sifat koloid
yang digunakan dalam menanggulangi zat racun atau bakeri patogen yang
berada dalam usus adalah ...
A. Adsorpsi
B. Dialisis
C. Koagulasi
D. Elektroforesis
E. Osmosis
37
19. Daun pepaya di percaya memiliki banyak manfaat oleh masyarakat sejak dulu.
Akan tetapi rasa pahit pada olahan daun pepaya membuat sebagian besar orang
tidak menyukainya. Untuk menghilangkan atau mengurangi rasa pahit pada
olahan daun pepaya, masyarakat Kebumen biasanya mengolahnya dengan
menerapkan salah satu sifat koloid yaitu adsorpsi, dengan cara...
A. Direbus dengan lempung/tanah liat
B. Direbus dengan sekam/merang
C. Diremas dengan garam
D. Diremas dengan gula
E. Direndam dengan air panas
21. Pengolahan air di Waduk Sempor menerapkan konsep koloid koagulasi. Dimana
lumpur dikoagulasi dengan tawas [Al2(SO4)3], ditambah peningkat alkalinitas air
[Ca(OH)2], dan diberi kaporit sebagai pembunuh kuman. Pada proses ini
memanfaatkan sifat koagulasi yang berarti...
A. Efek penghamburan cahaya yang disebabkan oleh partikel-partikel koloid.
B. Gerak acak atau zig-zag yang dilakukan oleh partikel-partikel koloid.
C. Peristiwa pengendapan partikel-partikel koloid sehingga fase terdispersi
terpisah dari medium pendispersinya
D. Pergerakan partikel-artikel koloid karena pengaruh medan listrik.
E. peristiwa penyerapan spesi (muatan listrik atau ion dan molekul netral) oleh
permukaan partikel koloid.
38
22. Dalam bidang industri terdapat pembuatan obat berbentuk sirup yang merupakan
emulsi. Dalam pembuatanya agar zat terdispersi dapat tersebar merata dan stabil
maka dalam sistem koloid perlu ditambahkan zat....
A. Koagulan
B. Peptisator
C. Koloid pelindung
D. Emulgator
E. Katalisator
23. Koloid pelindung adalah kolid yang bersifat melindungi koloid lain agar tidak
mengalami koagulasi. Yang merupakan contoh pemanfaatan sifat koloid
pelindung dalam kehidupan sehari-hari adalah...
A. Pembuatan lanting
B. Pembuatan es krim
C. Pembuatan dawet ireng
D. Pembuatan cincau hijau
E. Pembuatan susu
25. Yang merupakan contoh penerapan koloid dalam kehidupan sehari-hari yaitu,
kecuali....
A. Mengurangi polusi udara
B. Mempercepat pematangan buah
C. Penjernihan air
D. Membantu pasien gagal ginjal
E. Penggumpalan lateks
26. Pada pembuatan susu, ukuran partikel lemak pada susu diperkecil hingga
berukuran partikel koloid. Caranya dengan melewatkan zat tersebut sebagai
lubang berpori bertekanan tinggi. Jika partikel lemak dengan ukuran partkel
sudah terbentuk, zat tersebut kemudian didispersikan ke dalam medium
pendispersinya. Dalam pembuatan susu melibatkan konsep pembuatan koloid
dengan cara....
A. Mekanik
B. Peptipasi
C. Busur bredig
D. Homogenisasi
E. Disperse dalam gas
39
27. Pembuatan koloid seperti cincau hijau ini yaitu dengan hanya tinggal
meremas/menumbuk daun cincau bersama air hangat hingga mengeluarkan
lendir yang akan membentuk cincau. Kemudian disaring dan diendapkan. Oleh
karena itu, pembuatan koloid cincau hijau dilakukan dengan cara...
A. Mekanik
B. Peptipasi
C. Busur bredig
D. Homogenisasi
E. Disperse dalam gas
29. Jika kita memiliki partikel ukuran suspensi dan ingin diubah menjadi partikel
berukuran koloid, maka cara yang dapat dilakukan adalah…
A. Dispersi
B. Kondensasi
C. Ionisasi
D. Koagulasi
E. Pengemulsi
30. Koloid sol Fe(OH)3 dibuat dengan cara menambahkan larutan elektrolit FeCl3
ke dalam endapan Fe(OH)3. Pembuatan koloid dengan metode ini disebut
cara.…
A. Mekanik
B. Peptisasi
C. Substitusi
D. Hidrolisis
E. Busur bredig
40
DAFTAR PUSTAKA
Cigdemoglu, C., Arslan, H. O., & Cam, A. (2017). Argumentation to foster pre-
service science teachers’ knowledge, competency, and attitude on the domains
of chemical literacy of acids and bases. Chemistry Education Research and
Practice, 18(2), 288–303.
Cigdemoglu, Ceyhan, & Geban, O. (2015). Improving students’ chemical literacy
levels on thermochemical and thermodynamics concepts through a context-
based approach. Chemistry Education Research and Practice, 16(2), 302–317.
Haryani, S., & Prasetya, T. A. (2021). Desain Perangkat Pembelajaran Terintegrasi
Kecakapan Abad 21. DIVA Press.
Imansari, M., & Sumarni, W. (2018). Analisis Literasi Kimia Peserta Didik Melalui
Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Bermuatan Etnosains. Jurnal Inovasi
Pendidikan Kimia, 12(2), 2201–2211.
Sudarmin. (2014). PENDIDIKAN_KARAKTER_ETNOSAINS_SUDARMIN.
41