Anda di halaman 1dari 16

KELAS XI

SMA NEGERI 1 SURAKARTA


PEMETAAN KEBUTUHAN BELAJAR PESERTA DIDIK

Untuk mengetahui kebutuhan belajar peserta didik yang berupa minat dan gaya
belajar, guru menggunakan dua metode, yaitu: metode observasi (pengamatan secara
langsung keseharian peserta didik dalam menyelesaikan tugas-tugas belajarnya) dan
metode angket melalui Google Form yang berupa penilaian diri peserta didik. Sementara,
kesiapan belajar peserta didik dilihat dari hasil belajar materi prasyarat. Hasil pemetaan
kebutuhan belajar peserta didik kelas XI disajikan dalam Tabel berikut.
Tabel 1. Kesiapan Belajar
Kesiapan Perlu bimbingan Cukup mahir Mahir
Belajar
Nama 1. ... 1. ... 1. ...
2. ... 2. ... 2. ...
3. ... 3. ... 3. ...
Dst Dst Dst
Guru akan memberikan Dalam menyelesaikan Dalam menyelesaikan
Diferensiasi Scaffolding masalah diminta masalah, diselesaikan
Proses (pendampingan) dalam bertanya pada teman kelompok sendiri, guru
pembelajaran. sejawat, Sekali atau 2 memantau dari jauh.
kali guru memberikan
arahan.

Hasil pemetaan ini digunakan sebagai dasar untuk merancang rencana pelaksanaan
pembelajaran (Modul Ajar) berdiferensiasi pada materi tentang system koloid. Pembelajaran
ini dilaksanakan dalam 2 x 45 menit. Pelaksanaan pembelajaran ini dengan luring penuh.
A. INFORMASI UMUM

1. Identitas
Nama Penyusun : Evi Khabibah Lestari, S.Pd

Nama Institusi : SMA Negeri 1 Surakarta

Tahun Penyusunan : 2023

Kelas / Fase : XI / F

Semester : Genap

Topik : Sifat-Sifat Koloid dan Penerapannya dalam


Kehidupan Sehari-hari.

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Elemen : Pemahaman Konsep

Capaian Pembelajaran : Pada akhir fase F, peserta didik mampu


menerapkan opeasi matematika dalam
perhitungan kimia; mempelajari sifat, struktur dan
interaksi antar partikel dalam membentuk
berbagai senyawa; memahami dan menjelaskan
aspek energi, laju dan kesetimbangan reaksi kimia;
menggunakan konsep asam-basa dalam
keseharian; menggunakan transformasi energi
kimia dalam keseharian; memahami kimia organik;
memahami konsep kimia pada makhluk hidup.
Peserta didik mampu menjelaskan penerapan
berbagai konsep kimia dalam keseharian dan
menunjukkan bahwa perkembangan ilmu kimia
menghasilkan berbagai inovasi. Peserta didik
memiliki pengetahuan kimia yang lebih mendalam
sehingga menumbuhkan minat sekaligus
membantu peserta didik untuk dapat melanjutkan
ke jenjang pendidikan berikutnya agar dapat
mencapai masa depan yang baik. Peserta didik
diharapkan semakin memiliki pikiran kritis dan
pikiran terbuka melalui kerja ilmiah dan sekaligus
memantabkan profil pelajar Pancasila khusunya
jujur, objektif, bernalar kritis, kreatif, mandiri,
inovatif, bergotong royong, dan berkebhinekaan
global.

2. Kompetensi Awal
Sebelum memulai kegiatan pembelajaran, kompetensi awal yang harus dikuasai
peserta didik, diantaranya :
a. Peserta didik sudah menguasai konsep koloid.
b. Peserta didik sudah mampu membedakan fase terdispersi dan medium
pendispersi.
c. Peserta didik sudah mampu mengidentifikasi jenis-jenis koloid berdasarkan
fasa terdispersi dan medium pendispersi.

3. Profil Pelajar Pancasila


a. Gotong - Royong
Peserta didik memiliki kemampuan untuk berkolaborasi, memiliki kepedulian
dan berbagi informasi agar kegiatan berjalan lancar, mudah dan ringan.
b. Bernalar Kritis
Peserta didik memiliki kemampuan memperoleh dan memproses informasi dan
gagasan, menganalisis dan mengevaluasi penalaran, merefleksi pemikiran dan
proses berpikir, serta mengambil keputusan.

4. Sarana dan Prasarana


a. Sarana : Papan tulis, spidol, laptop, LCD, proyektor, smartphone.

b. Prasarana : Buku teks, video pembelajaran, Lembar Kerja Peserta


Didik (LKPD), power point.

5. Target Peserta Didik


a. Peserta didik regular/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan
memahami materi ajar.
b. Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan
cepat, mampu mencapai keterampilan berfikir tingkat tinggi (HOTS), dan
memiliki kemampuan memimpin.

6. Model Pembelajaran
Moda Pembelajaran : Tatap Muka (Luring penuh)

Model Pembelajaran : Problem based Learning

Metode : Diskusi, Presentasi, Tanya Jawab


KOMPONEN INTI

1. Tujuan Pembelajaran
Menjelaskan sifat-sifat koloid dan menjelaskan penerapan koloid dalam kehidupan
sehari-hari.

Pertemuan Kriteria Ketercapaian Asesmen


Ke- Tujuan Pembelajaran
(KKTP)
1. Menjelaskan sifat-sifat koloid Asesmen diagnostik:
2. Menjelaskan penerapan koloid Sebelum kegiatan pembelajaran,
dalam kehidupan sehari-hari. guru memberikan tes diagnostik
kognitif melalui tes tertulis
mengenai 50% materi prasyarat dan
50% materi sifat-sifat koloid dan
penerapannya dalam kehidupan.

Asesmen formatif:
Pada saat pembelajaran, guru
memberikan LKPD, dan pertanyaan
diskusi dalam setiap kelompok.

Asesmen sumatif:
Guru memberi soal tertulis yg
meliputi soal sistem koloid dan
jenis-jenis koloid.
3. Pemahaman Bermakna
Setelah mempelajari topik ini peserta didik dapat menjelaskan sifat-sifat koloid yang
dikaitkan dalam kehidupan sehari-hari seperti proses penjernihan air kotor dengan
menggunakan tawas, proses hemodialysis atau cuci darah, dan lain-lain.

4. Pertanyaan Pemantik
“Pada pertemuan sebelumnya, kalian sudah belajar tentang perbedaan antara larutan, koloid
dan suspensi serta jenis-jenis koloid berdasarkan fase terdispersi dan medium pendispersi. Hari
ini kita akan belajar mengenai sifat-sifat koloid. Sebelumnya bu guru ingin bertanya, apakah
kalian ada yang pernah menjernihkan air menggunakan tawas? Pada proses penjernihan air
kotor kita menggunakan salah satu sifat koloid. Namun, sebelum kita bahas lebih lanjut, mari
kita amati video berikut ini dan catat informasi penting yang diperoleh pada buku catatan.”

5. Persiapan Pembelajaran
Sebelum pelaksanaan pembelajaran, guru melaksanakan persiapan diantaranya :
a. Guru merancang perangkat pembelajaran (modul ajar, LKPD, media
pembelajaran, asessmen diagnostic, asessmen formatif, dan asessmen sumatif).
b. Guru melakukan asessmen diagnostic kognitif dengan membagikan melalui
media asynchronous yaitu link google form.
c. Guru membuat pemetaan kelompok peserta didik berdasarkan kesiapan belajar.
Kelompok yang dibentuk yaitu kelompok perlu bimbingan, kelompok cukup
mahir, dan kelompok mahir.
6. Kegiatan Pembelajaran

DESKRIPSI KEGIATAN GURU DAN PESERTA PPP/4C/TPACK ALOKASI


SINTAK
DIDIK WAKTU

Kegiatan Pendahuluan

Etika Pembuka 1. Guru membuka kegiatan pembelajaran


dengan mengucapkan salam.
5 menit
2. Guru bersama peserta didik berdo’a secara (PPP - Beriman,
bersama-sama sebelum memulai Bertaqwa kepada
Tuhan YME dan
pembelajaran.
berakhlak mulia,
3. Guru melakukan absensi dengan mengecek KSE - kesadaran
diri dan
kehadiran peserta didik.
pengelolaan
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran emosi)

yang akan dilaksanakan.

5. Peserta didik dan guru membuat kontrak


belajar sesuai kesepakatan untuk
membangun lingkungan belajar yang
kondusif dan kolaboratif (Asessmen as
Learning).

6. Guru mengecek kesiapan belajar peserta


didik baik secara fisik maupun psikis.
Stimulus 1. Guru memberikan pertanyaan pemantik
(Pertanyaan kepada peserta didik.
Pemantik)
“Pada pertemuan sebelumnya, kalian sudah
belajar tentang perbedaan antara larutan, koloid
dan suspensi serta jenis-jenis koloid berdasarkan 5 menit
fase terdispersi dan medium pendispersi. Hari ini
kita akan belajar mengenai sifat-sifat koloid.
Sebelumnya bu guru ingin bertanya, apakah
kalian ada yang pernah menjernihkan air
(PPP - Bernalar
menggunakan tawas? Pada proses penjernihan
Kritis, 4C – Critical
air kotor kita menggunakan salah satu sifat
Thingking).
koloid. Namun, sebelum kita bahas lebih lanjut,
mari kita amati video berikut ini dan catat
informasi penting yang diperoleh pada buku
catatan.”
2. Peserta didik menjawab pertanyaan
pemantik yang diberikan.
Motivasi Guru memberikan motivasi dan pemahaman (KSE - Agar peserta 5 menit
bermakna terkait materi contoh sifat koloid dan didik
peranannya dalam kehidupan sehari-hari. berkesadaran
penuh dalam
(Kegiatan Rutin, mengkondisikan lingkungan
mempelajari
yang positif)
materi)

Kegiatan Inti

Fase 1. 1. Guru membagikan LKPD dan bahan ajar (PPP – Gotong 5 menit
kepada peserta didik sesuai dengan Royong, 4C -
Orientasi Peserta Collaboration)
kelompok yang telah ditentukan.
Didik pada Masalah
2. Guru mengarahkan peserta didik untuk
mengamati permasalahan yang disajikan (PPP – Bernalar
pada kegiatan di LKPD seperti pada proses Kritis, 4C – Critical
Thingking)
penjernihan air kotor dengan menggunakan
tawas.

Gambar 1. Proses penjernihan air kotor

Saat ini banyak permasalahan air yang terjadi di Indonesia, baik itu
air yang bersumber dari sumur, sungai, maupun kran. Terkadang air
yang kita gunakan tersebut dapat terkontiminasi oleh zat-zat yang
berbahaya dan keruh. Oleh karena itu harus di upayakan dalam
melakukan penyaringan atau penjernihan air. Tawas
[Al2(SO4)3.18H2O] adalah bahan yang efektif dalam proses
menjadikan air lebih bersih dan jernih. Tawas adalah senyawa
garam yang mengandung molekul air, logam alkali dan ion sulfat.
Tawas berbentuk kristal dan memiliki sifat isomorf. Kristal tawas ini
cukup mudah larut dalam air. Tawas telah dikenal sebagai
flocculator yang berfungsi untuk menggumpalkan kotoran-kotoran
pada proses penjernihan air. Tawas sering digunakan sebagai
penjernih air. Kekeruhan dalam air dapat dihilangkan melalui
penambahan sejenis bahan kimia yang disebut koagulan. Proses
penjernihan air ini menerapkan sifat koloid. Sifat koloid apa yang
digunakan pada proses penjernihan air?

3. Peserta didik mencatat informasi penting


yang diperoleh pada Lembar Kerja Peserta
Didik (LKPD).
Fase 2. 1. Peserta didik dikelompokkan berdasar hasil (PPP – Gotong 5 menit
asesmen awal kesiapan belajar. Royong, 4C –
Mengorganisasikan
Peserta Didik 2. Di dalam kelompoknya, peserta didik diminta Collaboration, KSE
untuk mengumpulkan informasi mengenai - manajemen diri,
sifat-sifat koloid dan penerapannya dalam peserta didik
kehidupan sehari-hari. Peserta didik juga bisa menyadari
saling tukar informasi. (Asessmen for pentingnya
Learning). berliterasi dan

3. Guru mengakomodir terhadap kebutuhan mengatasi masalah


belajar peserta didik berdasarkan kesiapan yang disajikan).
belajar. (Diferensiasi Proses).
4. Peserta didik menganalisis permasalahan yang (PPP – Bernalar
disajikan pada LKPD. Kritis, 4C – Critical
Diferensiasi Proses Thingking).
Keterangan:
1. Peserta didik yang perlu bimbingan
mempelajari tentang sifat-sifat koloid dan
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari,
guru akan memberikan perlakuan dengan
memberikan scaffolding dalam pembelajaran.
2. Peserta didik yang cukup mahir mempelajari
tentang sifat-sifat koloid dan penerapannya
dalam kehidupan sehari-hari, guru
memberikan perlakuan dalam menyelesaikan
masalah diminta bertanya pada teman
sejawat, sekali atau 2 kali guru memberikan
arahan.
3. Peserta didik yang mahir mempelajari
tentang sifat-sifat koloid dan penerapannya
dalam kehidupan sehari-hari, guru
memberikan perlakuan dengan meminta
belajar secara mandiri dalam kelompoknya
dan guru hanya memperhatikan dari jauh.

Fase 3. 1. Guru mengarahkan peserta didik dalam (PPP – Gotong 15 menit


kelompoknya melakukan diskusi dengan Royong, 4C –
Membimbing
panduan LKPD yang sudah dibagikan tentang Collaboration, KSE:
Penyelidikan
kasus pada materi sifat-sifat koloid dan keterampilan
Individu/
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari berelasi,
Kelompok
(Asessmen for Learning). kesadaran sosial)
2. Guru mengarahkan peserta didik untuk
melakukan kajian pustaka dari berbagai
sumber seperti buku paket, jurnal, maupun
youtube mengenai materi sifat-sifat koloid
dan penerapannya dalam kehidupan sehari-
hari .
3. Peserta didik mengumpulkan informasi yang (PPP – Gotong
relevan dan membuat analisa untuk Royong, Bernalar
menjawab pertanyaan yang disajikan pada Kritis, 4C –
LKPD tentang sifat-sifat koloid dan Collaboration,
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari . Critical Thingking)
(Asessmen for Learning).
Fase 4. 1. Peserta didik secara berkelompok (4C - 25 menit
mempresentasikan hasil diskusi di depan Communication).
Mengembangkan
kelas.
dan Menyajikan
2. Kelompok lain memberikan tanggapan
Hasil Karya dengan mengajukan pertanyaan, meminta (PPP –Bernalar
konfirmasi maupun memberikan masukan Kritis, 4C –Critical
terhadap kelompok lainnya. (Asessmen for Thingking,
Learning). Communication)

Fase 5. 1. Guru membimbing peserta didik untuk (PPP – Bernalar 3 menit


memecahkan permasalahan tentang Kritis, 4C – Critical
Menganalisa dan
materi sifat-sifat koloid dan penerapannya Thingking, KSE:
Mengevaluasi
dalam kehidupan sehari-hari . Kesadaran
Proses Pemecahan
2. Guru mengarahkan peserta didik untuk penuh/
Masalah
membuat kesimpulan dari hasil diskusi mindfullness)
yang telah dilaksanakan (Asessmen for
Learning).

Kegiatan Penutup

Etika Penutup 1. Guru melakukan konfirmasi hasil 10 menit


pembelajaran dan mereview materi yang
dianggap esensial.

2. Guru memberikan asesmen for learning


dengan cara memberikan instruksi untuk
mengangkat tangan. Bagi peserta didik yang
sudah paham: mengangkat tangan tinggi-
tinggi; bagi peserta didik yang ragu-ragu:
mengangkat tangan sedang; bagi peserta
didik yang tidak paham: tidak perlu angkat
tangan.

3. Guru memberikan soal asesmen berupa


posttest akhir pembelajaran melalui aplikasi TPACK 5 menit
Wordwall.
4. Guru dan peserta didik melakukan kegiatan
refleksi pembelajaran melalui google form.. TPACK

2 menit

5. Guru menginformasikan materi pelajaran


yang akan dipelajari pada pertemuan
selanjutnya.
(PPP- Beriman,
6. Guru bersama peserta didik berdo’a secara
Bertaqwa kepada
bersama-sama sebelum mengakhiri
Tuhan YME dan
kegiatan pembelajaran.
berakhlak mulia,
7. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran
KSE- kesadaran 5 menit
dengan mengucapkan salam. (Kegiatan
diri dan
Rutin, menciptakan budaya yang
pengelolaan
positif).
Emosi)

5. Asesmen

Bentuk kegiatan Asesmen :


a. Asesmen diagnostik : Sebelum kegiatan pembelajaran, guru memberikan tes
diagnostik kognitif melalui tes tertulis mengenai 50% materi prasyarat dan 50%
materi yang akan dipelajari yaitu sifat-sifat koloid dan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari.
b. Asesmen formatif: Pada saat pembelajaran guru memberikan Lembar Kerja
Peserta didik, dan pertanyaan saat diskusi dalam setiap kelompok setelah peserta
melakukan diskusi tentang sifat-sifat koloid dan penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari.
c. Asesmen sumatif: Dengan cara guru menilai dari hasil posttest.

7. Pengayaan dan Remedial


a. Pengayaan:
Carilah informasi mengenai proses pemutihan gula pasir yang dikaitkan dikaitkan
dengan sifat-sifat koloid dari berbagai sumber. Kemudian lakukan analisis dan
sajikan hasil sesuai dengan produk yang diminati.
b. Remedial:
Buatlah resume materi untuk topik yang belum dikuasai dari berbagai sumber
belajar. Kemudian sajikan hasil sesuai dengan produk yang diminati.

8. Refleksi Peserta Didik dan Guru


Refleksi Pembelajaran materi tentang materi sifat-sifat koloid dan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari.
Refleksi Guru Refleksi Peserta Didik
a. Bagaimana saya mengelola pengalaman a. Bagaimana perasaan Anda dalam
belajar yang mendorong peserta didik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran hari
menjadi peserta didik yang aktif dan kritis? ini, Gambarkan dengan menuliskan 3
b. Bagaimana rencana tindak lanjut dari hasil kata yang mengekspresikan perasaan
refleksi pada pertemuan ini? kalian!
LAMPIRAN

1. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)


2. Bahan Ajar
3. Power Point
4. Lembar Penilaian / Asessmen

Link google drive : http://bitly.ws/EZSc

Glosarium

Sistem Dispersi : Campuran zat yang fase terdispersinya tersebar merata


dalam medium pendispersi.

Aerosol : Koloid yang fase terdispersinya berupa cairan atau padatan


dan medium pendispersinya berupa gas.

Buih : Koloid yang fase terdispersinya berupa gas.

Emulsi : Koloid yang fase terdispersinya berupa cairan.

Sol : Koloid yang fase terdispersinya berupa padatan.

Fase Terdispersi : Fase zat yang didispersikan dalam medium pendispersi.

Medium Pendispersi : Medium yang digunakan untuk mendispersikan suatu zat.

Koloid : Bentuk campuran yang terletak diantara larutan dan


suspense.
Daftar Pustaka
Michael Purba. (2006). Kimia SMA Kelas XI . Jakarta : Erlangga.
Unggul Sudarmo. (2016). Kimia Untuk Kelas XI. Jakarta: Erlangga

Surakarta, 22 Mei 2023


Guru Mata Pelajaran

Evi Khabibah Lestari, S.Pd

Anda mungkin juga menyukai