Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

UJI LARUTAN ELEKTROLIT

Nama anggota :
1) Khoirun Henny Hidayah (17)
2) Leni Tri Ambarwati (18)
3) Lintang Panjer Timur (20)
4) Nadia Rahma Khairun Nisa (22)
5) Novita Wahyu Liana (24)

Kelas : X MIPA 5

SMA N 1 PURWAREJA KLAMPOK


KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT, karena atas izin-Nya saya dapat menyelesaikan
laporan ini. Laporan ini saya susun berdasarkan data dari hasil praktikum yang saya
lakukan beberapa waktu lalu dan berbagai sumber yang saya dapatkan dan saya
mencoba menyusun data-data itu hingga menjadi sebuah karya tulis ilmiah sederhana
yang berbentuk Laporan ini.
Larutan elektrolit ini adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik.
Larutan elektrolit menghasilkan ion-ion yang dapat menghantarkan arus listriknya.
Kejadian seperti ini banyak dijumpai di dalam  kehidupan sehari-hari.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca atau pun untuk teman-
teman yang akan melakukan praktikum dengan tema yang sama.
Saya menyadari bahwa dalam pembuatan laporan ini sangat banyak
kekurangannya,karena pengetahuan saya yang kurang luas, oleh karena itu segala kritik
dan saran sangat saya harapkan agar dapat memperbaiki kesalahan-kesalahan tersebut.
Terima kasih.

Purwareja Klampok,22 Februari 2019

DAFTAR ISI
Kata pengantar…………………………………………………………………………………………………………………………………1
Daftar isi……………………………………………………………………………………………………………………………………………2
Bab I
Pendahuluan
a.    Latar belakang……………………………………………………………………………………………………….…..3
b.    Tujuan …………………………………………………………………………………………………………………….…3
c.     Manfaat percobaan………………………………………………………………………………………………….3
BAB II
Kajian teori……………………………………………………………………………………………………………………………………….4
BAB III
Metodologi Praktikum
a.    Waktu dan tempat…………………………………………………………………………………………….……..5
b.    Alat dan bahan………………………………………….....................................................................6
c.     Prosedur kerja…………………………………………………………………………………………………………..7
BAB IV
Hasil dan pembahasan
a.    Hasil…………………………………………………………………………………………..……………………….…………8
b.    Pembahasan.……………………………………………………………………………………………………….………9
c. Gambar……………………………………………………………………………………………………………………....10
BAB V
Penutup
a.    Kesimpulan………………………………………………………………………………………………………….……..11
b.    Saran …………………………………………………………………………………………………………………………..11
Daftar Pustaka…………………………………………………………………………………………………….………………….…….12

BAB I
PENDAHULUAN
a.    Latar belakang
Pengetahuan mengenai larutan sangat penting, karena sebagian besar reaksi kimia dan
biologis terjadi dalam bentuk cairan, terutama dalam bentuk larutan dengan pelarut air.
Larutan dapat didefinisikan sebagai suatu system homogen yang terdiri dari dua komponen
atau lebih. Terdapat banyak tipe larutan yang berlainan. Salah satunya dapat dibedakan
berdasarkan kemampuannya menghantarkan arus litrik. Larutan yang dapat menghantarkan
arus listrik disebut larutan elektrolit. sedangkan larutan yang tidak dapat menghantarkan arus
listrik disebut larutan non elektrolit.
Apa yang kita lakukan untuk membedakan larutan elektrolit dengan larutan non
elektrolit ? Pernahkah kita menguji daya hantar listrik suatu larutan ? Daya hantar listrik
tersebut dapat dilihat dari menyala atau tidaknya lampu yang digunakan pada alat uji. Jika
pada pengujian tersebut ternyata lampunya menyala, hal itu menunjukkan larutan tersebut
bersifat elektrolit.
Larutan memiliki peran besar dalam kehidupan sehari-hari beberapa contoh
diantaranya seperti air mineral yang kita konsumsi sehari-hari, larutan elektrolit, dan air
garam. Selain itu kita sering tidak menyadari bahwa ternyata larutan-larutan di atas bisa
menghantarkan listrik jika disambungkan dengan alat uji tertentu.
Larutan berdasarkan daya hantar listriknya terbagi atas dua yaitu larutan elektrolit dan non-
elektrolit.zat –zat elektrolit dibagi menjadi dua kelompok yaitu elektrolit kuat dan elektrolit
lemah.
b.    Tujuan

Pembuatan laporan ini bertujuan untuk :


1.     Mengenal alat-alat laboratorium kimia
2.    Menguji daya hantar listrik suatu larutan
3.    Mengelompokan larutan-larutan sebagai larutan elektrolit dan  non elektrolit
4.    Mengelompokan larutan elektrolit kuat dan larutan elektrolit lemah
c.     Manfaat Percobaan
Manfaat dari percobaan ini adalah praktikan dapat megenali dan mengetahui cara
kerja serta fungsi dari alat-alat yang ada di laboratorium kimia, dapat mengetahui zat kimia
yang mengandung elektrolit dan yang tidak mengandung elektrolit.
3
BAB II
Kajian teori
Larutan adalah campuran homogen dua zat atau lebih yang saling melarutkan dan
masing-masing zat penyusunnya tidak dapat dibedakan lagi secara fisik. Zat yang jumlahnya
lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut atau solut, sedangkan zat yang jumlahnya
lebih banyak daripada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut atau solven. Komposisi zat
terlarut dan pelarut dalam larutan ini dinyatakan dalam konsentrasi larutan, sedangkan proses
pencampuran zat terlarut dan pelarut membentuk larutan disebut pelarutan atau solvasi.
Contoh larutan yang umum dijumpai adalah padatan yang dilarutkan dalam cairan,
seperti garam atau gula dilarutkan dalam air. Gas juga dapat pula dilarutkan dalam cairan,
misalnya karbon dioksida atau oksigen dalam air. Selain itu, cairan dapat pula larut dalam
cairan lain, sementara gas larut dalam gas lain. Terdapat pula larutan padat, misalnya aloi
(campuran logam) dan mineral tertentu.
Larutan elektrolit adalah Larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Svante
Arrhenius, ahli kimia terkenal dari Swedia mengemukakan teori elektrolit pada tahun 1884.
Menurut Arrhenius, ‘‘larutan elektrolit dalam air terdisosiasi ke dalam partikel-partikel
bermuatan listrik positif dan negatif yang disebut ion (ion positif dan ion negatif) Jumlah
muatan ion positif akan sama dengan jumlah muatan ion negatif, sehingga muatan ion-ion
dalam larutan netral’’ Ion-ion inilah yang bertugas mengahantarkan arus listrik.
Larutan ini memberikan gejala berupa menyalanya lampu atau timbulnya gelembung
gas dalam larutan. Larutan elektrolit mengandung partikel-partikel yang bermuatan (kation
dan anion). Berdasarkan percobaan yang dilakukan oleh Michael Faraday, diketahui bahwa
jika arus listrik dialirkan ke dalam larutan elektrolit akan terjadi proses elektrolisis yang
menghasilkan gas. Gelembung gas ini terbentuk karena ion positif mengalami reaksi reduksi
dan ion negatif mengalami oksidasi. Contoh, pada laruutan HCl terjadi reaksi elektrolisis
yang menghasilkan gas hidrogen sebagai berikut.
HCl(aq)→ H+(aq) + Cl-(aq)
Reaksi reduksi : 2H+(aq) + 2e- → H2(g)
Reaksi oksidasi : 2Cl-(aq) → Cl2(g) + 2e-

Larutan elektrolit dapat dibedakan menjadi tiga yaitu larutan elektrolit kuat , larutan elektrolit
lemah dan non elektrolit.
4
a.    Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan baik.
Hal ini disebabkan karena zat terlarut akan terurai sempurna (derajat ionisasi = 1) menjadi
ion-ion sehingga dalam larutan tersebut banyak mengandung ion-ion. Karena banyak ion
yang dapat menghantarkan arus listrik, maka daya hantarnya kuat.
Contohnya: NaCl
b.    Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan
lemah. Hal ini disebabklan karena zat terlarut akan terurai sebagian (derajat ionisasi = 0 <
α < 1) menjadi ion-ion sehingga dalam larutan tersebut sedikit mengandung ion. Hal ini
disebabkan tidak semua terurai menjadi ion-ion (ionisasi tidak sempurna) sehingga dalam
larutan hanya ada sedikit ion-ion yang dapat menghantarkan arus listrik.
Contohnya: air biasa, dan NH3
c.     Pada larutan non elektrolit, molekul-molekulnya tidak terionisasi dalam larutan,
sehingga tidak ada ion yang bermuatanyang dapat menghantarkan arus listrik. (derajat
ionisasi = 0)
Contohnya: Larutan urea, dan glukosa.

5
BAB III
Metodologi Praktikum
A.   Waktu dan tempat
Hari : Sabtu - Minggu

Tanggal : 22-23 Februari 2019

Waktu : 09.00 – 16.00 WIB


Tempat di : SMA NEGERI 1 PURWAREJA KLAMPOK

B.    Alat dan bahan


Alat dan bahan yang di gunakan
Dalam proses pengamatan digunakan beberapa alat dan bahan sebagai berikut :
Alat uji daya hantar listrik larutan elektrolit berupa:
– Baterai
– Kabel listrik
– Elektroda karbon
– Bola lampu kecil
– 6 macam larutan yakni : larutan A, B, C, D, E, dan
– Air secukupnya (pembersih elektroda)
– Gelas
-Tang dan pemes
Bahan :

1) Larutan gula
2) Larutan garam
3) Larutan sunlight
4) Larutan air mineral
5) Larutan air kran
6) Larutan cuka apel

6
C.   Prosedur kerja
Langkah-Langkah Pengujian
Dalam pengamatan dilakukan beberapa langkah pengujian sebagai berikut :
1. menyiapkan larutan pada setiap gelas kimia
2. merangkai rangkaian alat penguji yakni baterai, kabel, lampu dan elektroda
3. menguji larutan dengan cara memasukkan kedua buah elektroda kedalam larutan tanpa
membuat keduanya saling bersentuhan
4. amati perubahan yang terjadi pada lampu apakah menyala terang, redup, atau tidak
menyala sama sekali, dan pada elektroda apakah terdapat banyak gelembung, sedikit atau
tidak ada gelembung samasekali.
5. setelah menguji sebuah larutan maka kita harus membersihkan terlebih dahulu
elektroda yang digunakan dengan cara dibilas dengan air biasa lalu dikeringkan dengan
tisu agar pada saat kita menguji larutan lain, larutan tersebut tidak
terkontaminasi/tercampur.
6.dengan cara yang sama pada cara kerja no.3, uji daya hantar larutan lain yang telah di
sediakan.

7
No Nama Larutan Data Pengamatan
Nyala Lampu Gelembung
1 Air Garam Terang Banyak
2 Air Gula Tidak Menyala Tidak Ada
3 Air Kran Tidak Menyala Sedikit
4 Air Mineral Tidak Menyala Sedikit
5 Cuka Apel Tidak Menyala Sedikit
6 Air Sabun Terang Banyak

B.   Pembahasan
Berdasarkan tabel di atas maka didapatkan hasil sebagai berikut:
1.             Larutan garam adalah larutan yang diperoleh dari hasil reaksi asam dan basa.
Garam adalah suatu senyawa yang terbentuk bila hidrogen dari suatu asam diganti oleh suatu
logam. Garam dinamakan menurut logam dan asam yang membentuknya. Bila larut, garam
membentuk ion di dalam larutan, satu kation dari logam dan satu anion dari asam (Kamus
sains bergambar;2000). Pada percobaan ini Larutan Garam dapur, merupakan larutan
elektrolit kuat karena pada saat pengujian  didapatkan bahwa indikator lampu menyala terang
dan terdapat banyaknya gelembung di sekitar elektrode.
2. Alkohol sering dipakai untuk menyebut etanol, yang juga disebut grain alcohol; dan
kadang untuk minuman yang mengandung alkohol. Hal ini disebabkan karena memang etanol
yang digunakan sebagai bahan dasar pada minuman tersebut, bukan metanol, atau grup
alkohol lainnya. Begitu juga dengan alkohol yang digunakan dalam dunia farmasi. Alkohol
yang dimaksudkan adalah etanol. Pada percobaan ini Larutan  Alkohol, merupakan larutan
Non elektrolit karena lampu indikator tidak menyala dan tidak ada gelembung gas.
3.         Urea adalah senyawa organic yang tersusun dari unsur karbon, hidrogen, oksigen dan
nitrpgen dengan rumus CON2H4 atau (NH2)2CO. Urea juga dikenal dengan nama carbamide
yang terutama digunakan di kawasan Eropa. Nama lain yang juga sering dipakai adalah
carbamide resin, isourea, carbonyl diamide dan carbonyldiamine. Senyawa ini adalah
senyawa organik sintesis pertama yang berhasil dibuat dari senyawa anorganik, yang
akhirnya meruntuhkan konsep vitalisme. Pada percobaan ini Larutan Urea, merupakan
larutan elektrolit lemah karena pada saat pengujian didapatkan bahwa indicator lampu tidak
menyala dan terdapat banyak gelembung.
8
4. Natrium hidroksida (NaOH), juga dikenal sebagai soda kaustik, soda api, atau
sodium hidroksida, adalah sejenis basa logam kaustik. Natrium Hidroksida terbentuk dari
oksida basa Natrium Oksida dilarutkan dalam air. Natrium hidroksida membentuk larutan
alkalin yang kuat ketika dilarutkan ke dalam air. Ia digunakan di berbagai macam bidang
industri, kebanyakan digunakan sebagai basa dalam proses produksi bubur kayu dan kertas,
tekstil, air minum, sabun dan deterjen. Natrium hidroksida adalah basa yang paling umum
digunakan dalam laboratorium kimia.
Pada percobaan ini Natrium hidroksida, merupakan larutan elektrolit kuat karena nyala
lampunya terang dan terdapat banyak gelembung.
5. Air suling adalah air yang berasal dari proses distilasi (penyulingan).pada percobaan
Air suling, merupakan larutan non elektrolit karena lampu indicator tidak menyala dan tidak
ada gelembung gas
6. Asam cuka[10] adalah senyawa kimia asam organik yang dikenal sebagai pemberi rasa
asam dan aroma dalam makanan.
Pada percobaan iniLarutan Cuka, merupakan larutan elektrolit lemah karena meskipun lampu
indikator tidak menyala namun masih terdapat gelembung disekitar elektrode.
7. Gula adalah suatu karbohidrat sederhana yang menjadi sumber energi dan komoditi
perdagangan utama. Gula paling banyak diperdagangkan dalam bentuk kristal sukrosa padat.
Gula digunakan untuk mengubah rasa menjadi manis dan keadaan makanan atau minuman.
Gula sederhana, seperti glukosa (yang diproduksi dari sukrosa dengan enzim atau hidrolisis
asam), menyimpan energi yang akan digunakan oleh sel.Pada percobaan ini Larutan Gula,
merupakan larutan Non elektrolit karena lampu indikator tidak menyala dan tidak ada
gelembung gas.
9
BAB V PENUTUPAN
A.   Kesimpulan
Berdasarkan pada percobaan di atas,
o Yang merupakan larutan elektrolit lemah adalah larutan garam
o Yang merupakan larutan non elektrolit adalah alkohol dan gula
o Yang merupakan larutan elektrolit kuat adalah larutan garam
o Yang merupakan larutan larutan elektrolit lemah adalah cuka.
Penjelasan :
o Jika elektroda dialiri arus listrik kemudian muncul gelembung pada elektroda, itu berarti
bahwa larutan tersebut merupakan larutan elektrolit. Sedangkan yang tidak bergelembung
merupakan larutan non-elektrolit.
o Apabila adanya gelembung pada elekroda disertai dengan menyalanya lampu, maka larutan
tersebut merupakan larutan elektrolit kuat (karena larutan terionisasi dengan baik).
Sedangkan jika lampu menyala redup atau tidak menyala sama sekali (karena tidak dapat
terionisasi dengan baik dan sedikit menghasilkan ion) tetapi muncul gelembung pada
elektoda maka larutan tersebut merupakan larutan elektrolit lemah.
o Kuat lemah keelektrolitan suatu larutan bergantung pada kesempurnaan ionisasi larutan jika
dialiri arus listrik.
B. Saran
 Dalam melaksanakan praktikum kita harus berhati - hati dalam melaksankan
pengamatan agar hasilnya nanti tidak salah atau adanya kekeriluan dalam pembacaan
hasil praktikum.
 Pengamatan ini sangat penting dengan tujuan agar kita dapat mengetahui larutan yang
dapat menghantarkan listrik dan tidak dapat menghantar listrik.
 Periksa alat uji elektrolit secara teliti, karena alat uji yang tidak benar akan
mempengaruhi hasi percobaan.
 Lebih baik percobaan dilakukakan lebih dari 1 kali, tujuannya untuk lebih
meyakinkan atau memastikan terhadap hasinya.
 Bersihkan alat uji elektrolit supaya larutan yang telah diujikan tidak lagi menempel
pada elektroda.
 Usahakan menuangkan larutan secukupnya agar larutan yang diuji tidak tumpah
.
11
DAFTAR PUSTAKA

http://landasanteori.blogspot.com/2011/09/pengertian-larutan-larutan-adalah.html
http://dhealkha.blogspot.co.id/2015/02/laporan-hasil-percobaan-dan-pengamatan.html
https://www.google.com/search?
q=HASIL+DAN+PEMBAHASAN+MAKALAH+UJI+LARUTAN+ELEKTROLIT&ie=utf-
8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-beta&channel=fflb#
http://wandaaziizah.blogspot.co.id/2013/03/laporan-uji-larutan-elektrolit-dan-non.html
https://nebulasmansa.wordpress.com/2013/11/25/laporan-hasil-pengamatan-praktikum-
larutan-elektrolit-dan-non-elektrolit/
http://sherchemistry.wordpress.com/kimia-x-2/kimia-xi/

http://aandira126.blogspot.co.id/2013/10/laporan-hasil-percobaan-larutan.html
http://wwwmakalahkimiadasar.blogspot.co.id/2015/11/makalah-larutan-elektrolit-dan-
non.html
12

Anda mungkin juga menyukai