SEDERHANA
Disusun Oleh
Kelas X MIPA 4
data dari hasil praktikum yang saya lakukan beberapa waktu lalu dan berbagai
menjadi sebuah karya tulis ilmiah sederhana yang berbentuk Laporan ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca atau pun untuk teman-
kesalahan tersebut.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG 1
B. TUJUAN 1
C. MANFAAT 1
BAB II LANDASAN TEORI
A. PENGERTIAN LARUTAN 2
A. KESIMPULAN 5
B. SARAN.....................................................................................................5
C. LAMPIRAN ............................................................................................6
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pengetahuan mengenai larutan sangat penting, karena sebagian besar reaksi kimia dan
biologis terjadi dalam bentuk cairan, terutama dalam bentuk larutan dengan pelarut air.
Larutan dapat didefinisikan sebagai suatu system homogen yang terdiri dari dua komponen
atau lebih. Terdapat banyak tipe larutan yang berlainan. Salah satunya dapat dibedakan
berdasarkan kemampuannya menghantarkan arus litrik. Larutan yang dapat menghantarkan
arus listrik disebut larutan elektrolit. sedangkan larutan yang tidak dapat menghantarkan arus
listrik disebut larutan non elektrolit.
Apa yang kita lakukan untuk membedakan larutan elektrolit dengan larutan non
elektrolit ? Pernahkah kita menguji daya hantar listrik suatu larutan ? Daya hantar listrik
tersebut dapat dilihat dari menyala atau tidaknya lampu yang digunakan pada alat uji. Jika pada
pengujian tersebut ternyata lampunya menyala, hal itu menunjukkan larutan tersebut bersifat
elektrolit.
Larutan memiliki peran besar dalam kehidupan sehari-hari beberapa contoh diantaranya
seperti air mineral yang kita konsumsi sehari-hari, larutan elektrolit, dan air garam. Selain itu
kita sering tidak menyadari bahwa ternyata larutan-larutan di atas bisa menghantarkan listrik
jika disambungkan dengan alat uji tertentu.
Larutan berdasarkan daya hantar listriknya terbagi atas dua yaitu larutan elektrolit dan
nonelektrolit.zat –zat elektrolit dibagi menjadi dua kelompok yaitu elektrolit kuat dan elektrolit
lemah.
B. Tujuan
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Larutan
Larutan adalah campuran homogen dua zat atau lebih yang saling melarutkan dan masing - masing
zat penyusunnya tidak dapat dibedakan lagi secara fisik. Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan
disebut (zat) terlarut atau solut, sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain dalam
larutan disebut pelarut atau solven. Komposisi zat terlarut dan pelarut dalam larutan ini dinyatakan dalam
konsentrasi larutan, sedangkan proses pencampuran zat terlarut dan pelarut membentuk larutan disebut
pelarutan atau solvasi.
Contoh larutan yang umum dijumpai adalah padatan yang dilarutkan dalam cairan, seperti garam
atau gula dilarutkan dalam air. Gas juga dapat pula dilarutkan dalam cairan, misalnya karbon dioksida atau
oksigen dalam air. Selain itu, cairan dapat pula larut dalam cairan lain, sementara gas larut dalam gas lain.
Terdapat pula larutan padat, misalnya aloi (campuran logam) dan mineral tertentu.
Larutan elektrolit adalah Larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Svante Arrhenius, ahli kimia
terkenal dari Swedia mengemukakan teori elektrolit pada tahun 1884. Menurut Arrhenius, ‘‘larutan
elektrolit dalam air terdisosiasi ke dalam partikel-partikel bermuatan listrik positif dan negatif yang disebut
ion (ion positif dan ion negatif) Jumlah muatan ion positif akan sama dengan jumlah muatan ion negatif,
sehingga muatan ion-ion dalam larutan netral’’ Ion-ion inilah yang bertugas mengahantarkan arus listrik.
Larutan ini memberikan gejala berupa menyalanya lampu atau timbulnya gelembung gas dalam
larutan. Larutan elektrolit mengandung partikel-partikel yang bermuatan (kation dan anion). Berdasarkan
percobaan yang dilakukan oleh Michael Faraday, diketahui bahwa jika arus listrik dialirkan ke dalam
larutan elektrolit akan terjadi proses elektrolisis yang menghasilkan gas. Gelembung gas ini terbentuk
karena ion positif mengalami reaksi reduksi dan ion negatif mengalami oksidasi. Contoh, pada laruutan HCl
terjadi reaksi elektrolisis yang menghasilkan gas hidrogen sebagai berikut.
HCl(aq)→ H+(aq) + Cl-(aq)
Reaksi reduksi : 2H+(aq) + 2e- → H2(g)
Reaksi oksidasi : 2Cl-(aq) → Cl2(g) + 2e-
Larutan elektrolit dapat dibedakan menjadi tiga yaitu larutan elektrolit kuat , larutan elektrolit lemah dan
non elektrolit.
a. Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan baik. Hal ini
disebabkan karena zat terlarut akan terurai sempurna (derajat ionisasi = 1) menjadi ion-ion
sehingga dalam larutan tersebut banyak mengandung ion-ion. Karena banyak ion yang dapat
menghantarkan arus listrik, maka daya hantarnya kuat.
Contohnya: NaCl
b. Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan lemah. Hal
ini disebabklan karena zat terlarut akan terurai sebagian (derajat ionisasi = 0 < α < 1) menjadi ion-
ion sehingga dalam larutan tersebut sedikit mengandung ion. Hal ini disebabkan tidak semua
terurai menjadi ion-ion (ionisasi tidak sempurna) sehingga dalam larutan hanya ada sedikit ion-ion
yang dapat menghantarkan arus listrik.
c. Pada larutan non elektrolit, molekul-molekulnya tidak terionisasi dalam larutan, sehingga tidak
ada ion yang bermuatanyang dapat menghantarkan arus listrik. (derajat ionisasi = 0) Contohnya:
Larutan urea, dan glukosa.
BAB III
PROSEDUR KERJA
Hari : Jumat
Baterai
Kabel listrik
Tripleks
Paku
Lakban hitam
Lakban kertas
Tisu
Gelas kimia
Alcohol/ C2H5OH
Urea/ CO(NH2)2
C. Langkah-Langkah Pengujian
2. Merangkai rangkaian alat penguji yakni baterai, kabel, lampu dan elektroda
3. Menguji larutan dengan cara memasukkan kedua buah elektroda kedalam larutan tanpa
membuat keduanya saling bersentuhan
4. Amati perubahan yang terjadi pada lampu apakah menyala terang, redup, atau tidak
menyala sama sekali, dan pada elektroda apakah terdapat banyak gelembung, sedikit
atau tidak ada gelembung samasekali.
5. Setelah menguji sebuah larutan maka kita harus membersihkan terlebih dahulu
elektroda yang digunakan dengan cara dibilas dengan air biasa lalu dikeringkan dengan
tisu agar pada saat kita menguji larutan lain, larutan tersebut tidak
terkontaminasi/tercampur.
6. Dengan cara yang sama pada cara kerja no.3, uji daya hantar larutan lain yang telah di
sediakan.
BAB IV
DATA HASIL PERCOBAAN
A. Kesimpulan
B. Saran
Dalam melaksanakan praktikum kita harus berhati - hati dalam melaksankan
pengamatan agar hasilnya nanti tidak salah atau adanya kekeriluan dalam pembacaan
hasil praktikum.
Pengamatan ini sangat penting dengan tujuan agar kita dapat mengetahui larutan yang
dapat menghantarkan listrik dan tidak dapat menghantar listrik.
Periksa alat uji elektrolit secara teliti, karena alat uji yang tidak benar akan
mempengaruhi hasi percobaan.
Larutan yang diuji jika seperti air jeruk, air kapur, dan air garam usahakan dengan
mencampurkn air secukupnya, jangan terlalu banyak ataupun terlalu sedikit.
Lebih baik percobaan dilakukakan lebih dari 1 kali, tujuannya untuk lebih meyakinkan
atau memastikan terhadap hasinya.
Bersihkan alat uji elektrolit supaya larutan yang telah diujikan tidak lagi menempel
pada elektroda.
Usahakan menuangkan larutannya secukupnya saja agar larutan yang akan diuji tidak
tumpah.
C. Lampiran dokumen :