Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PEMBUATAN ALAT ELEKTROLIT

SEDERHANA

Disusun Oleh
Kelas X MIPA 4

Nama NIS No. Urut


1. HERAYANTI 10388 15
2. AQILAH UMAIMAH RAHMAN 10380 07
3. NURHALISA 10403 30
4. ANDI LUTFIYAH 10378 05
5. AYU DIAN PRATIWI 10381 08
6. FAHIRA 10384 11

SMA NEGERI 3 MAROS


TAHUN AJARAN
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT, karena atas izin-

Nya saya dapat menyelesaikan laporan ini. Laporan ini saya susun berdasarkan

data dari hasil praktikum yang saya lakukan beberapa waktu lalu dan berbagai

sumber yang saya dapatkan dan saya mencoba menyusun data-data itu hingga

menjadi sebuah karya tulis ilmiah sederhana yang berbentuk Laporan ini.

Larutan elektrolit ini adalah larutan yang dapat menghantarkan arus

listrik. Larutan elektrolit menghasilkan ion-ion yang dapat menghantarkan arus

listriknya. Kejadian seperti ini banyak dijumpai di dalam  kehidupan sehari-hari.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca atau pun untuk teman-

teman yang akan melakukan praktikum dengan tema yang sama.

Saya menyadari bahwa dalam pembuatan laporan ini sangat banyak

kekurangannya,karena pengetahuan saya yang kurang luas, oleh karena itu

segala kritik dan saran sangat saya harapkan agar dapat memperbaiki kesalahan-

kesalahan tersebut.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG 1

B. TUJUAN 1

C. MANFAAT 1
BAB II LANDASAN TEORI
A. PENGERTIAN LARUTAN 2

B. MACAM – MACAM LARUTAN 2


BAB III PROSEDUR KERJA
A. WAKTU DAN TEMPAT 3

B. ALAT DAN BAHAN 3

C. LANGKAH – LANGKAH PENGUJIAN 4


BAB IV DATA HASIL PERCOBAAN
BAB V PENUTUP

A. KESIMPULAN 5
B. SARAN.....................................................................................................5
C. LAMPIRAN ............................................................................................6
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Pengetahuan mengenai larutan sangat penting, karena sebagian besar reaksi kimia dan
biologis terjadi dalam bentuk cairan, terutama dalam bentuk larutan dengan pelarut air.
Larutan dapat didefinisikan sebagai suatu system homogen yang terdiri dari dua komponen
atau lebih. Terdapat banyak tipe larutan yang berlainan. Salah satunya dapat dibedakan
berdasarkan kemampuannya menghantarkan arus litrik. Larutan yang dapat menghantarkan
arus listrik disebut larutan elektrolit. sedangkan larutan yang tidak dapat menghantarkan arus
listrik disebut larutan non elektrolit.
Apa yang kita lakukan untuk membedakan larutan elektrolit dengan larutan non
elektrolit ? Pernahkah kita menguji daya hantar listrik suatu larutan ? Daya hantar listrik
tersebut dapat dilihat dari menyala atau tidaknya lampu yang digunakan pada alat uji. Jika pada
pengujian tersebut ternyata lampunya menyala, hal itu menunjukkan larutan tersebut bersifat
elektrolit.
Larutan memiliki peran besar dalam kehidupan sehari-hari beberapa contoh diantaranya
seperti air mineral yang kita konsumsi sehari-hari, larutan elektrolit, dan air garam. Selain itu
kita sering tidak menyadari bahwa ternyata larutan-larutan di atas bisa menghantarkan listrik
jika disambungkan dengan alat uji tertentu.
Larutan berdasarkan daya hantar listriknya terbagi atas dua yaitu larutan elektrolit dan
nonelektrolit.zat –zat elektrolit dibagi menjadi dua kelompok yaitu elektrolit kuat dan elektrolit
lemah.

B. Tujuan

Pembuatan laporan ini bertujuan untuk :

1. Mengenal alat-alat laboratorium kimia

2. Menguji daya hantar listrik suatu larutan

3. Mengelompokan larutan-larutan sebagai larutan elektrolit dan non elektrolit

4. Mengelompokan larutan elektrolit kuat dan larutan elektrolit lemah


C. Manfaat percobaan
Manfaat dari percobaan ini adalah praktikan dapat megenali dan mengetahui cara kerja
serta fungsi dari alat-alat yang ada di laboratorium kimia, dapat mengetahui zat kimia yang
mengandung elektrolit dan yang tidak mengandung elektrolit.
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Larutan
Larutan adalah campuran homogen dua zat atau lebih yang saling melarutkan dan masing - masing
zat penyusunnya tidak dapat dibedakan lagi secara fisik. Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan
disebut (zat) terlarut atau solut, sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain dalam
larutan disebut pelarut atau solven. Komposisi zat terlarut dan pelarut dalam larutan ini dinyatakan dalam
konsentrasi larutan, sedangkan proses pencampuran zat terlarut dan pelarut membentuk larutan disebut
pelarutan atau solvasi.
Contoh larutan yang umum dijumpai adalah padatan yang dilarutkan dalam cairan, seperti garam
atau gula dilarutkan dalam air. Gas juga dapat pula dilarutkan dalam cairan, misalnya karbon dioksida atau
oksigen dalam air. Selain itu, cairan dapat pula larut dalam cairan lain, sementara gas larut dalam gas lain.
Terdapat pula larutan padat, misalnya aloi (campuran logam) dan mineral tertentu.
Larutan elektrolit adalah Larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Svante Arrhenius, ahli kimia
terkenal dari Swedia mengemukakan teori elektrolit pada tahun 1884. Menurut Arrhenius, ‘‘larutan
elektrolit dalam air terdisosiasi ke dalam partikel-partikel bermuatan listrik positif dan negatif yang disebut
ion (ion positif dan ion negatif) Jumlah muatan ion positif akan sama dengan jumlah muatan ion negatif,
sehingga muatan ion-ion dalam larutan netral’’ Ion-ion inilah yang bertugas mengahantarkan arus listrik.
Larutan ini memberikan gejala berupa menyalanya lampu atau timbulnya gelembung gas dalam
larutan. Larutan elektrolit mengandung partikel-partikel yang bermuatan (kation dan anion). Berdasarkan
percobaan yang dilakukan oleh Michael Faraday, diketahui bahwa jika arus listrik dialirkan ke dalam
larutan elektrolit akan terjadi proses elektrolisis yang menghasilkan gas. Gelembung gas ini terbentuk
karena ion positif mengalami reaksi reduksi dan ion negatif mengalami oksidasi. Contoh, pada laruutan HCl
terjadi reaksi elektrolisis yang menghasilkan gas hidrogen sebagai berikut.
HCl(aq)→ H+(aq) + Cl-(aq)
Reaksi reduksi : 2H+(aq) + 2e- → H2(g)
Reaksi oksidasi : 2Cl-(aq) → Cl2(g) + 2e-

B. Macam – Macam Larutan

Larutan elektrolit dapat dibedakan menjadi tiga yaitu larutan elektrolit kuat , larutan elektrolit lemah dan
non elektrolit.
a. Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan baik. Hal ini
disebabkan karena zat terlarut akan terurai sempurna (derajat ionisasi = 1) menjadi ion-ion
sehingga dalam larutan tersebut banyak mengandung ion-ion. Karena banyak ion yang dapat
menghantarkan arus listrik, maka daya hantarnya kuat.
Contohnya: NaCl

b. Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan lemah. Hal
ini disebabklan karena zat terlarut akan terurai sebagian (derajat ionisasi = 0 < α < 1) menjadi ion-
ion sehingga dalam larutan tersebut sedikit mengandung ion. Hal ini disebabkan tidak semua
terurai menjadi ion-ion (ionisasi tidak sempurna) sehingga dalam larutan hanya ada sedikit ion-ion
yang dapat menghantarkan arus listrik.

Contohnya: air biasa, dan NH3

c. Pada larutan non elektrolit, molekul-molekulnya tidak terionisasi dalam larutan, sehingga tidak
ada ion yang bermuatanyang dapat menghantarkan arus listrik. (derajat ionisasi = 0) Contohnya:
Larutan urea, dan glukosa.
BAB III
PROSEDUR KERJA

A. Waktu dan Tempat

Hari : Jumat

Tanggal : 28 Januari 2022

Waktu : 10.00 – 11.20 WITA

Tempat di : Lab. Kimia SMA NEGRI 3 MAROS

B. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang di gunakan

Dalam proses pengamatan digunakan beberapa alat dan bahan sebagai


berikut :
Alat uji daya hantar listrik larutan elektrolit berupa:

Baterai

Kabel listrik

Tripleks

Bola lampu kecil

Paku

Lakban hitam

Lakban kertas

Tisu

Gelas kimia

Bahan uji daya hantar listrik larutan elektrolit berupa:


Garam dapur/ NaCl

Alcohol/ C2H5OH

Urea/ CO(NH2)2

Natrium hidroksida/ NaOH

Air suling/ H2O

Asam cuka/ CH3COOH

Larutan gula pasir/ C12H22O11


Asam klorida/ HCI

C. Langkah-Langkah Pengujian

Dalam pengamatan dilakukan beberapa langkah pengujian sebagai berikut :

1. Menyiapkan larutan pada setiap gelas kimia

2. Merangkai rangkaian alat penguji yakni baterai, kabel, lampu dan elektroda

3. Menguji larutan dengan cara memasukkan kedua buah elektroda kedalam larutan tanpa
membuat keduanya saling bersentuhan

4. Amati perubahan yang terjadi pada lampu apakah menyala terang, redup, atau tidak
menyala sama sekali, dan pada elektroda apakah terdapat banyak gelembung, sedikit
atau tidak ada gelembung samasekali.

5. Setelah menguji sebuah larutan maka kita harus membersihkan terlebih dahulu
elektroda yang digunakan dengan cara dibilas dengan air biasa lalu dikeringkan dengan
tisu agar pada saat kita menguji larutan lain, larutan tersebut tidak
terkontaminasi/tercampur.

6. Dengan cara yang sama pada cara kerja no.3, uji daya hantar larutan lain yang telah di
sediakan.
BAB IV
DATA HASIL PERCOBAAN

Percobaan Daya Hantar Litrik Beberapa Zat

NO NAMA BAHAN RUMUS ZAT NYALA BOLA PENGAMATAN PADA


LAMPU ELEKTRODE

1. AIR SULING H2O TIDAK MENYALA TIDAK ADA GELEMBUNG


2. LARUTAN NATRIUM KLORIDA NACl MENYALA REDUP BANYAK GELEMBUNG
3. LARUTAN GULA C12H22O11 TIDAK MENYALA TIDAK ADA GELEMBUNG
4. LARUTAN ASAM CUKA CH3COOH TIDAK MENYALA SEDIKIT GELEMBUNG
5. LARUTAN NATRIUM HIDROKSIDA NaOH TIDAK MENYALA BANYAK GELEMBUNG
6. LARUTAN ASAM KLORIDA HCl TIDAK MENYALA BANYAK GELEMBUNG
7. LARUTAN UREA CO ( NH2 ) 2 TIDAK MENYALA BANYAK GELEMBUNG
8. LARUTAN ETANOL C2H5OH TIDAK MENYALA TIDAK ADA GELEMBUNG
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pada percobaan di atas,


• Yang merupakan larutan elektrolit lemah adalah larutan garam, cuka, natrium
hidroksida, asam klorida, urea.
• Yang merupakan larutan non elektrolit adalah larutan gula, etanol, air suling.
• Yang merupakan larutan elektrolit kuat tidak ada.
Penjelasan :
Jika elektroda dialiri arus listrik kemudian muncul gelembung pada elektroda, itu
berarti bahwa larutan tersebut merupakan larutan elektrolit. Sedangkan yang tidak
bergelembung merupakan larutan non-elektrolit.
Apabila adanya gelembung pada elekroda disertai dengan menyalanya lampu, maka
larutan tersebut merupakan larutan elektrolit kuat (karena larutan terionisasi dengan
baik). Sedangkan jika lampu menyala redup atau tidak menyala sama sekali (karena
tidak dapat terionisasi dengan baik dan sedikit menghasilkan ion) tetapi muncul
gelembung pada elektoda maka larutan tersebut merupakan larutan elektrolit lemah.
Kuat lemah keelektrolitan suatu larutan bergantung pada kesempurnaan ionisasi
larutan jika dialiri arus listrik.

B. Saran
Dalam melaksanakan praktikum kita harus berhati - hati dalam melaksankan
pengamatan agar hasilnya nanti tidak salah atau adanya kekeriluan dalam pembacaan
hasil praktikum.
Pengamatan ini sangat penting dengan tujuan agar kita dapat mengetahui larutan yang
dapat menghantarkan listrik dan tidak dapat menghantar listrik.
Periksa alat uji elektrolit secara teliti, karena alat uji yang tidak benar akan
mempengaruhi hasi percobaan.
Larutan yang diuji jika seperti air jeruk, air kapur, dan air garam usahakan dengan
mencampurkn air secukupnya, jangan terlalu banyak ataupun terlalu sedikit.
Lebih baik percobaan dilakukakan lebih dari 1 kali, tujuannya untuk lebih meyakinkan
atau memastikan terhadap hasinya.
Bersihkan alat uji elektrolit supaya larutan yang telah diujikan tidak lagi menempel
pada elektroda.
Usahakan menuangkan larutannya secukupnya saja agar larutan yang akan diuji tidak
tumpah.
C. Lampiran dokumen :

Anda mungkin juga menyukai