MUTMAINNUL ILMA
SMA NEGERI 1 LASUSUA
2016
KATA PENGANTAR
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar belakang
Pengetahuan mengenai larutan sangat penting, karena sebagian besar reaksi
kimia dan biologis terjadi dalam bentuk cairan, terutama dalam bentuk larutan dengan
pelarut air. Larutan dapat didefinisikan sebagai suatu system homogen yang terdiri dari
dua komponen atau lebih. Terdapat banyak tipe larutan yang berlainan. Salah satunya
dapat dibedakan berdasarkan kemampuannya menghantarkan arus litrik. Larutan yang
dapat menghantarkan arus listrik disebut larutan elektrolit. sedangkan larutan yang
tidak dapat menghantarkan arus listrik disebut larutan non elektrolit.
Apa yang kita lakukan untuk membedakan larutan elektrolit dengan larutan non
elektrolit ? Pernahkah kita menguji daya hantar listrik suatu larutan ? Daya hantar listrik
tersebut dapat dilihat dari menyala atau tidaknya lampu yang digunakan pada alat uji.
Jika pada pengujian tersebut ternyata lampunya menyala, hal itu menunjukkan larutan
tersebut bersifat elektrolit.
Larutan memiliki peran besar dalam kehidupan sehari-hari beberapa contoh
diantaranya seperti air mineral yang kita konsumsi sehari-hari, larutan elektrolit, dan air
garam. Selain itu kita sering tidak menyadari bahwa ternyata larutan-larutan di atas bisa
menghantarkan listrik jika disambungkan dengan alat uji tertentu.
Larutan berdasarkan daya hantar listriknya terbagi atas dua yaitu larutan elektrolit dan
non-elektrolit.zat –zat elektrolit dibagi menjadi dua kelompok yaitu elektrolit kuat dan
elektrolit lemah.
b. Tujuan
Pembuatan laporan ini bertujuan untuk :
1. Mengenal alat-alat laboratorium kimia
2. Menguji daya hantar listrik suatu larutan
3. Mengelompokan larutan-larutan sebagai larutan elektrolit dan non elektrolit
4. Mengelompokan larutan elektrolit kuat dan larutan elektrolit lemah
c. Manfaat Percobaan
Manfaat dari percobaan ini adalah praktikan dapat megenali dan mengetahui cara
kerja serta fungsi dari alat-alat yang ada di laboratorium kimia, dapat mengetahui zat
kimia yang mengandung elektrolit dan yang tidak mengandung elektrolit.
BAB II
Kajian teori
Larutan adalah campuran homogen dua zat atau lebih yang saling melarutkan
dan masing-masing zat penyusunnya tidak dapat dibedakan lagi secara fisik. Zat yang
jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut atau solut, sedangkan zat
yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut atau
solven. Komposisi zat terlarut dan pelarut dalam larutan ini dinyatakan dalam
konsentrasi larutan, sedangkan proses pencampuran zat terlarut dan pelarut
membentuk larutan disebut pelarutan atau solvasi.
Contoh larutan yang umum dijumpai adalah padatan yang dilarutkan
dalam cairan, seperti garam atau gula dilarutkan dalam air. Gas juga dapat pula
dilarutkan dalam cairan, misalnya karbon dioksida atau oksigen dalam air. Selain itu,
cairan dapat pula larut dalam cairan lain, sementara gas larut dalam gas lain. Terdapat
pula larutan padat, misalnya aloi (campuran logam) dan mineral tertentu.
Larutan elektrolit adalah Larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Svante
Arrhenius, ahli kimia terkenal dari Swedia mengemukakan teori elektrolit pada tahun
1884. Menurut Arrhenius, ‘‘larutan elektrolit dalam air terdisosiasi ke dalam partikel-
partikel bermuatan listrik positif dan negatif yang disebut ion (ion positif dan ion
negatif) Jumlah muatan ion positif akan sama dengan jumlah muatan ion negatif,
sehingga muatan ion-ion dalam larutan netral’’ Ion-ion inilah yang bertugas
mengahantarkan arus listrik.
Larutan ini memberikan gejala berupa menyalanya lampu atau timbulnya
gelembung gas dalam larutan. Larutan elektrolit mengandung partikel-partikel yang
bermuatan (kation dan anion). Berdasarkan percobaan yang dilakukan oleh Michael
Faraday, diketahui bahwa jika arus listrik dialirkan ke dalam larutan elektrolit akan
terjadi proses elektrolisis yang menghasilkan gas. Gelembung gas ini terbentuk karena
ion positif mengalami reaksi reduksi dan ion negatif mengalami oksidasi. Contoh, pada
laruutan HCl terjadi reaksi elektrolisis yang menghasilkan gas hidrogen sebagai berikut.
HCl(aq)→ H+(aq) + Cl-(aq)
Reaksi reduksi : 2H+(aq) + 2e- → H2(g)
Reaksi oksidasi : 2Cl-(aq) → Cl2(g) + 2e-
Larutan elektrolit dapat dibedakan menjadi tiga yaitu larutan elektrolit kuat , larutan
elektrolit lemah dan non elektrolit.
a. Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan
baik. Hal ini disebabkan karena zat terlarut akan terurai sempurna (derajat ionisasi = 1)
menjadi ion-ion sehingga dalam larutan tersebut banyak mengandung ion-ion. Karena
banyak ion yang dapat menghantarkan arus listrik, maka daya hantarnya kuat.
Contohnya: NaCl
b. Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan
lemah. Hal ini disebabklan karena zat terlarut akan terurai sebagian (derajat ionisasi = 0
< α < 1) menjadi ion-ion sehingga dalam larutan tersebut sedikit mengandung ion. Hal
ini disebabkan tidak semua terurai menjadi ion-ion (ionisasi tidak sempurna) sehingga
dalam larutan hanya ada sedikit ion-ion yang dapat menghantarkan arus listrik.
Contohnya: air biasa, dan NH3
c. Pada larutan non elektrolit, molekul-molekulnya tidak terionisasi dalam larutan, sehingga
tidak ada ion yang bermuatanyang dapat menghantarkan arus listrik. (derajat ionisasi =
0)
Contohnya: Larutan urea, dan glukosa.
BAB III
Metodologi Praktikum
A. Waktu dan tempat
Hari : Rabu
C. Prosedur kerja
Langkah-Langkah Pengujian
Dalam pengamatan dilakukan beberapa langkah pengujian sebagai berikut :
1. menyiapkan larutan pada setiap gelas kimia
2. merangkai rangkaian alat penguji yakni baterai, kabel, lampu dan elektroda
3. menguji larutan dengan cara memasukkan kedua buah elektroda kedalam larutan
tanpa membuat keduanya saling bersentuhan
4. amati perubahan yang terjadi pada lampu apakah menyala terang, redup, atau tidak
menyala sama sekali, dan pada elektroda apakah terdapat banyak gelembung, sedikit
atau tidak ada gelembung samasekali.
5. setelah menguji sebuah larutan maka kita harus membersihkan terlebih dahulu
elektroda yang digunakan dengan cara dibilas dengan air biasa lalu dikeringkan dengan
tisu agar pada saat kita menguji larutan lain, larutan tersebut tidak
terkontaminasi/tercampur.
6.dengan cara yang sama pada cara kerja no.3, uji daya hantar larutan lain yang telah di
sediakan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
B. Pembahasan
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pada percobaan di atas,
o Yang merupakan larutan elektrolit lemah adalah larutan garam
o Yang merupakan larutan non elektrolit adalah alkohol dan gula
o Yang merupakan larutan elektrolit kuat adalah larutan garam
o Yang merupakan larutan larutan elektrolit lemah adalah cuka.
Penjelasan :
o Jika elektroda dialiri arus listrik kemudian muncul gelembung pada elektroda, itu
berarti bahwa larutan tersebut merupakan larutan elektrolit. Sedangkan yang tidak
bergelembung merupakan larutan non-elektrolit.
o Apabila adanya gelembung pada elekroda disertai dengan menyalanya lampu, maka
larutan tersebut merupakan larutan elektrolit kuat (karena larutan terionisasi dengan
baik). Sedangkan jika lampu menyala redup atau tidak menyala sama sekali (karena
tidak dapat terionisasi dengan baik dan sedikit menghasilkan ion) tetapi muncul
gelembung pada elektoda maka larutan tersebut merupakan larutan elektrolit lemah.
B. Saran
1. Dalam melaksanakan praktikum kita harus berhati - hati dalam melaksankan
pengamatan agar hasilnya nanti tidak salah atau adanya kekeriluan dalam pembacaan
hasil praktikum.
2. Pengamatan ini sangat penting dengan tujuan agar kita dapat mengetahui larutan
yang dapat menghantarkan listrik dan tidak dapat menghantar listrik.
3. Periksa alat uji elektrolit secara teliti, karena alat uji yang tidak benar akan
mempengaruhi hasi percobaan.
4. Larutan yang diuji jika seperti air jeruk, air kapur, dan air garam usahakan dengan
mencampurkn air secukupnya, jangan terlalu banyak ataupun terlalu sedikit.
5. Lebih baik percobaan dilakukakan lebih dari 1 kali, tujuannya untuk lebih
meyakinkan atau memastikan terhadap hasinya.
6. Bersihkan alat uji elektrolit supaya larutan yang telah diujikan tidak lagi menempel
pada elektroda.
7. Usahakan menuangkan larutannya secukupnya saja agar larutan yang akan diuji
tidak tumpah.
DAFTAR PUSTAKA
http://landasanteori.blogspot.com/2011/09/pengertian-larutan-larutan-adalah.html
http://dhealkha.blogspot.co.id/2015/02/laporan-hasil-percobaan-dan-pengamatan.html
https://www.google.com/search?
q=HASIL+DAN+PEMBAHASAN+MAKALAH+UJI+LARUTAN+ELEKTROLIT&ie=utf-
8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-beta&channel=fflb#
http://wandaaziizah.blogspot.co.id/2013/03/laporan-uji-larutan-elektrolit-dan-non.html
https://nebulasmansa.wordpress.com/2013/11/25/laporan-hasil-pengamatan-praktikum-
larutan-elektrolit-dan-non-elektrolit/
http://sherchemistry.wordpress.com/kimia-x-2/kimia-xi/
http://aandira126.blogspot.co.id/2013/10/laporan-hasil-percobaan-larutan.html
http://wwwmakalahkimiadasar.blogspot.co.id/2015/11/makalah-larutan-elektrolit-dan-
non.html
mutmainnul ilma di 03.51
Berbagi
13 komentar:
1.
2.
1.
3.
Balas
Balasan
1.
4.
5.
6.
1.
7.
8.
Makasih
Balas
9.
10.
top
Balas
‹
Beranda
Mengenai Saya
mutmainnul ilma
suka baca novel tapi malas baca buku pelajaran
Lihat profil lengkapku
Diberdayakan oleh Blogger.